Anda di halaman 1dari 50

Tugas Pribadi 2 (Kelompok 4)

Kamis/ 1 Oktober 2020

TUGAS MAKALAH
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA

Pengertian, Jenis-Jenis, dan Karakteristik Bahan Ajar Cetak (Brosur,


Leaflet, Flyer, Poster, Wallchart)

Oleh:
Silvia Agustin
20175015/2020
Pendidikan Fisika

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S
Dr. H. Asrizal, M.Si.

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini.
Judul dari makalah ini yaitu “Pengertian, Jenis-jenis, dan Karakteristik Bahan
Ajar Cetak (Brosur, Leaflet, Flyer, Poster, Wallchart)”. Shalawat serta beriring
salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW karena beliau telah
membawa kita dari alam yang penuh dengan kejahilan menuju kealam yang
penuh dengan keimanan seperti yang kita rasakan sekarang ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas makalah Pengembangan
Bahan Ajar. Dalam penyusunan makalah ini penulis telah banyak mendapat
bimbingan, motivasi, masukan, dan petunjuk dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
khususnya dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar Fisika, Ibu
Prof. Dr. Hj. Festiyed, M.S dan Bapak Dr. H. Asrizal, M. Si. Semoga segala
bimbingan, bantuan dan perhatian yang telah diberikan kepada penulis menjadi
amal shaleh kepada semuanya serta mendapat balasan yang berlipat ganda dari
Allah SWT.
Penulis menyadari dalam penyajian makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, agar
penulis dapat memperbaiki kesalahan tersebut pada pembuatan makalah
selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Teluk Kuantan, 28 September 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2
C. Tujuan Peneulisan ............................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ............................................................................... 2
BAB II. KAJIAN TEORI ............................................................................. 3
A. Landasan Agama ................................................................................. 3
B. Landasan Yuridis ................................................................................ 6
C. Pengertian Bahan Ajar Cetak ............................................................... 6
D. Jenis-jenis Bahan Ajar Cetak ............................................................... 8
E. Karakteristik Bahan Ajar Cetak ........................................................... 28
BAB III. PEMBAHASAN............................................................................. 30
A. Matriks ................................................................................................ 30
B. Langkah-Langkah Pengembangan ....................................................... 37
C. Model Pengembangan ......................................................................... 38
BAB IV. PENUTUP ...................................................................................... 39
A. Kesimpulan ......................................................................................... 39
B. Saran ................................................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 40

ii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Matriks Perbedaan Bahan Ajar Cetak .............................................. 29


Tabel 3.2 Matriks Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Cetak .................... 34
Tabel 3.3 Matriks Kelebihan dan Kelemahan Jenis Bahan Ajar Cetak ............. 37

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Tahapan Membuat Desain Grafis ................................................ 10


Gambar 2.2 Contoh Brosur Lipat 3 ................................................................. 11
Gambar 2.3 Contoh Brosur Lipat 2 ................................................................. 11
Gambar 2.4 Contoh Brosur Tanpa Lipat .......................................................... 12
Gambar 2.5 Contoh Brosur Tentang Teknologi Digital ................................... 14
Gambar 2.6 Contoh Leaflet ............................................................................. 17
Gambar 2.7 Contoh Flyer................................................................................ 18
Gambar 2.8 Contoh Poster .............................................................................. 21
Gambar 2.9 Contoh Wallchart ........................................................................ 27

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam proses belajar mengajar, terjadi interaksi antara tenaga pendidik (guru)
dan peserta didik. Selain itu, secara sengaja atau tidak sengaja masing-masing
pihak berada dalam suasana belajar. Guru walaupun dikatakan sebagai tenaga
pengajar sebenarnya tidak langsung juga melaksanakan belajar. Guru dalam
menjalankan proses pembelajaran membutuhkan suatu bahan ajar yang digunakan
untuk membantu guru dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di kelas.
Proses belajar mengajar akan diperoleh suatu hasil yang pada umumnya disebut
hasil pengajaran.
Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar. Proses pembelajaran
dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mengembangkan
motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian,
semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan belajar. Berdasarkan
tuntutan kurikulum 2013 pada pembelajaran, siswa dituntut memiliki kompetensi
pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Proses pembelajaran membutuhkan sumber
belajar sebagai pendukung agar tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu
sumber belajar yang dibutuhkan adalah bahan ajar.
Bahan ajar sangat penting digunakan pada saat proses pembelajaran baik guru
maupun siswa demi mencapai proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
Bahan ajar memiliki pengaruh yang besar untuk keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran. Bahan ajar sebagai alat pembelajaran yang berisi materi
pembelajaran, metode, dan cara mengevaluasi. Bahan ajar atau learning material,
merupakan materi ajar yang dikemas sebagai bahan untuk disajikan dalam proses
pembelajaran. Bahan pembelajaran dalam penyajiannya berupa deskripsi yakni
berisi tentang fakta-fakta dan prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan
aturan, nilai dan sikap, serta seperangkat tindakan atau keterampilan motorik.
2

Siswa, orang tua maupun guru cenderung menganggap sumber bahan ajar
hanya bersumber pada buku. Keberadaan buku memang sangat membantu dalam
proses pembelajaran, namun jangan sampai hanya berpedoman pada buku. Selain
buku masih banyak sumber bahan ajar yang lain yang dapat digunakan Brosur,
Leaflet, Flyer, Poster, Wallchart. Pemahaman mengenai pengetahuan tentang
jenis bahan ajar cetak tersebut guru dapat melakukan proses pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan
masalah pada penulisan ini adalah :
1. Apa pengertian bahan ajar cetak ?
2. Apa jenis-jenis bahan ajar cetak ?
3. Bagaimana karakteristik dari bahan ajar cetak ?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian bahan ajar cetak.
2. Mengetahui jenis-jenis bahan ajar cetak.
3. Memahami karakteristik dari bahan ajar cetak.

D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka manfaat
penulisan ini adalah :
1. Bagi penulis, sebagai wadah untuk mengembangkan kompetensi mengenai
bahan ajar cetak.
2. Bagi tenaga pendidik, sebagai tambahan wawasan mengenai bahan ajar cetak
dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam memberikan pelajaran di kelas.
3. Bagi siswa, diharapkan dapat memudahkan dalam penerimaan pelajaran yang
diberikan guru selama proses pembelajaran di kelas.
3

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Landasan Agama
Aktivitas belajar sangat terkait dengan proses pencarian ilmu. Islam sangat
menekankan terhadap pentingnya ilmu. Al-Qur’an dan Hadits mengajak kaum
muslimin untuk mencari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan
orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Aktivitas belajar
selalu menunjukkan kepada suatu proses perubahan perilaku atau pribadi
seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Hal-hal ini dapat
terlaksana dengan baik atas ketersediaan bahan ajar yang baik sehingga materi-
materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan benar. Hal ini sejalan dengan
Firman Allah dalam Al-Qur’an Al-Maidah ayat 46 :

Artinya: ”Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami
telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang didalamnya (ada) petunjuk dan
dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu
Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa”.

Berdasarkan Q.S Al-Maidah ayat 46 diketahui bahwa Al-Qur’an diturunkan


untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya. Al-Qur’an berisi petunjuk dan
pedoman bagi umat manusia. Begitu juga dalam pengembangan bahan ajar, baik
cetak maupun non cetak diharapkan mampu menjadi pedoman bagi siswa dalam
melaksanakan pembelajaran. Jenis bahan ajar cetak dapat dibaca oleh siswa
maupun oleh guru. Sebagaimana di dalam Q.S Al-Alaq ayat 1-5 yang
mempertegas bahwa ilmu pengetahuan di dapat salah satunya dengan memabaca.
4

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia


yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah
Yang Maha Pemurah Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia
mengajar kepada mausia apa yang tidak di ketahuinya”.

Ayat di atas kata iqro memiliki arti membaca, menelaah, menyampaikan,


karena aat di atas tidak menyebutkan objeknya maka, maka objek tersebut yang
mencakup segala sesuatu yang dpat terjangkau, baik yang merupakaan bacaan
suci yang bersumber dari Tuhan maupun bukan, baik yang menyangkut ayat tang
tertulis maupun yang tidak tertulis.
Bahan ajar yang baik mencantumkan petunjuk belajar bagi siswa dan
disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Selain itu sebagai
seorang guru/pengajar, kita harus betul-betul memahami kewajiban
menyebarluaskan ilmu dan larangan menyembunyikannya, seperti yang
diterangkan dalam Q.S Ali-Imran ayat 187:

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang
telah diberi Kitab (yaitu),‘Hendaklah kamu benar-benar menerangkannya (isi
Kitab itu) kepada manusia, dan janganlah kamu menyembunyikannya,’ lalu
mereka melemparkan (janji itu) ke belakang punggung mereka dan menjualnya
dengan harga murah. Maka itu seburuk-buruk jual-beli yang mereka lakukan”.
5

Bahan ajar yang baik mencantumkan petunjuk belajar bagi siswa dan
disampaikan dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh siswa. Dalam beberapa
ayat Al-Qur’an ini kita dapat mengetahui bahwa Allah telah menjadikan kita
dapat mendengar dan melihat. Jika kita mendengar dan melihat hal-hal yang baik
dan tentang kebaikan, maka kita bisa menjadikan apa yang kita dengar itu sebagai
ilmu. Sehingga untuk menyampaikan pelajaran pun telah dibuat bahan ajar seperti
yang terdapat pada Q.S. Al-Ahqaf ayat 26 :

Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam


hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan
Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan hati;
tetapi pendengaran, penglihatan dan hati mereka itu tidak berguna sedikit juapun
bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah
diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya”.

Dari ayat-ayat tersebut, Allah SWT memberikan pedoman-pedoman kepada


Rasul-Nya tentang cara mengajak manusia ke jalan Allah. Yang dimaksud jalan
Allah disini adalah agama Allah yakni syariat Islam yang diturunkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Didalam al-qur’an Allah telah meletakkan dasar-dasar seruan
untuk pegangan bagi umatnya. Dalam beberapa ayat Al-Qur’an ini kita juga dapat
mengetahui bahwa Allah telah menjadikan kita dapat mendengar dan melihat. Jika
kita mendengar dan melihat hal-hal yang baik dan tentang kebaikan, maka kita
bisa menjadikan apa yang kita dengar itu sebagai ilmu. Sehingga untuk
menyampaikan pelajaran pun telah dibuat bahan ajar yang dapat mendukung
proses pembelajaran.
6

B. Landasan Yuridis
Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20
Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, disebutkan dalam
undang-undang bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
dalam pasal 19 ayat 1 menyatakan bahwa proses pembelajaran pada satuan
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai bakat, minat
dan perkembangan fisik serta psikologi peserta didik. Dari Peraturan Pemerintah
ini dalam kegiatan pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif dan
menyenangkan, dan untuk menciptakan suasana pembelajaran yang demikian
selain digunakan bahan ajar cetak bisa juga digunakan bahan ajar non cetak.

C. Pengertian Bahan Ajar Cetak


Proses pembelajaran membutuhkan sumber belajar sebagai pendukung agar
tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu sumber belajar yang dibutuhkan
adalah bahan ajar. Bahan ajar digunakan oleh guru menginstruksionalkan materi
untuk dapat memudahkan siswa mempelajari materi serta untuk membangun
kompetensi (Asrizal, 2018). Bahan ajar memiliki peran yang sangat penting pada
proses pembelajaran dalam membangun pemahaman siswa, karena melalui bahan
ajar siswa dapat mengulang kembali materi yang telah diberikan oleh guru
(Dewi, 2018). Bahan ajar mempermudah guru dalam menyampaikan informasi
pada siswa dan mempermudah siswa dalam memahami materi pelajaran.
Daryanto (2014: 171) menyatakan bahwa “Bahan ajar adalah segala bentuk bahan
7

yang digunakan untuk membantu guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan


belajar mengajar di kelas”. Jadi bahan ajar merupakan sumber belajar yang
mengandung pesan pembelajaran berupa informasi yang disampaikan oleh guru
kepada siswa sebagai pembantu dalam proses pembelajaran. Bahan ajar tersebut
berupa bahan tertulis (cetak) maupun bahan tidak tertulis (noncetak).
Bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar
cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa
keuntungan seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt (1994) yaitu:
1. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan
bagi seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana
yang sedang dipelajari.
2. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit.
3. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah.
4. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu.
5. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja.
6. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan
aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
7. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
8. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri.
Bahan ajar memiliki fungsi untuk mempermudah pengguna dalam kegiatan
pembelajaran. Adapun fungsi dari bahan ajar adalah : a) Pedoman bagi guru yang
akan mengarahkan semua kegiatan dalam proses belajar dan mengajar, sekaligus
merupakan substansi kompetensi yang diajarkan kepada siswa, b) Pedoman bagi
siswa yang akan mengarahkan semua kegiatan dalam proses belajar dan mengajar,
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang dipelajarinya, c) Sebagai alat
evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran (Depdiknas, 2008: 6). Dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar berfungsi sebagai pedoman untuk guru dan siswa
serta sebagai alat evaluasi dalam pembelajaran.
Prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan dalam penyusunan bahan ajar,
diantaranya 1) memulai dari hal yang mudah dipahami atau sesuatu yang konkret
sampai yang sulit dipahami atau sesuatu yang abstrak, 2) Memperkuat
8

pemahaman melalui pengulangan, 3) memperkuat pemahaman siswa melalui


umpan balik yang positif, 4) memiliki motivasi yang tinggi, 5) untuk mencapai
tujuan dilakukan secara bertahap, 6) untuk mendorong siswa mencapai tujuan
perlu diketahui hasil yang telah dicapai oleh siswa (Prastowo, 2014:143-144).

D. Jenis-Jenis Bahan Ajar Cetak


Jenis bahan ajar dibedakan atas beberapa kriteria pengelompokkan.
Berdasarkan bentuknya Prastowo (2011:40) membagi bahan ajar menjadi empat
macam yaitu bahan ajar cetak, bahan ajar dengar, bahan ajar pandang dengar, dan
bahan ajar interaktif.
1. Bahan ajar cetak (print), yakni sejumlah bahan ajar yang disiapkan dalam
kertas, yang dapatberperan untuk keperluan pembelajran atau penyampaian
informasi (Kemp dan Dayton 1985). Contohnya, handout, buku, modul, lembar
kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto atau gambar dan model atau maket.
2. Bahan ajar dengar atau program audio, yakni semua sistem yang menggunakan
sinyal radio secara langsung, yang dapat dimainkan atau didengar oleh
sesorang atau sekelompok orang. Contohnya kaset, radio, piringan hitam, dan
compact disk audio.
3. Bahan ajar pandang dengar (audio visual), yakni segala sesuatu yang
memungkinkan sinyal audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak
secara sekuensial. Contohnya video compact disk dan film.
4. Bahan ajar interaktif yakni kombinasi dari dua atau lebih bahan ajar (audio,
teks, grafik, gambar, animasi, dan video) yang oleh penggunanya dimanipulasi
atau diberi perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan/atau perilaku
alami dari suatu presentasi. Contohnya : compact disk interaction.
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa terdapat berbagai jenis bahan
ajar. Secara umum bisa kita bedakan menjadi dua yaitu cetak dan non cetak. Pada
bahan ajar cetak dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk. Jika bahan ajar cetak
tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan
seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:
9

 Bahan tertulis menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi seorang


guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian yang sedang dipelajari
 Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit
 Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah
 Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu
 Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja
 Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan
aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa
 Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar
 Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri
Jadi, jenis-jenis bahan ajar cetak, antara lain Brosur, Leaflet, Flyer, Poster,
Wallchart.
1. Brosur
a. Pengertian Brosur
Brosur adalah bahan informasi tertulis mengenai suatu masalah yang disusun
secara bersistem atau cetakan yang hanya terdiri atas beberapa halaman dan
dilipat tanpa dijilid atau selebaran cetakan yang berisi keterangan singkat tetapi
lengkap tentang perusahaan atau organisasi (Kamus besar Bahasa Indonesia, Edisi
Kedua, Balai Pustaka, 1996). Dengan demikian, maka brosur dapat dimanfaatkan
sebagai bahan ajar, selama sajian brosur diturunkan dari KD yang harus dikuasai
oleh siswa. Mungkin saja brosur dapat menjadi bahan ajar yang menarik, karena
bentuknya yang menarik dan praktis. Agar lembaran brosur tidak terlalu banyak,
maka brosur didesain hanya memuat satu KD saja. Ilustrasi dalam sebuah brosur
akan menambah menarik minat peserta didik untuk menggunakannya.
Grafis pada brosur harus diperhatikan. Ada beberapa tahapan yang harus
diperhatikan agar grafis brosur menarik, seperti yang digambarkan pada Gambar
1 di bawah ini:
10

Gambar 2.1. Tahapan membuat desain grafis.

Dari Gambar 2.1 di atas dapat dilihat beberapa tahapan dalam membuat
desain grafis. Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis. Setelah
itu menyusun tujuan untuk menetapkan pendekatan yang digunakan dalam
menyusun desain. Kemudian membuat rancangan kasar desain dan
melakukan evaluasi terhadap desain yang telah dirancang. Setelah itu
dilakukan penghalusan terhadap desain dan terakhir di implementasikan
kedalam desain.Pada brosur ditambahkan gambar yang berhubungan dengan
materi. Gambar merupakan media umum yang sering dipakai. Pada buku
teks atau bahan ajar yang lain selalu dilengkapi dengan gambar. Hal ini
dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan dan gambar juga
dapat menginterpretasikan suatu hal secara padat, ringkas, jelas dan menarik.
Gambar adalah alat atau bahan yang digunakan oleh guru untuk
merangsang perhatian siswa dalam dalam kegiatan belajar untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Agar sebuah brosur dapat digunakan sebagai bahan ajar dan dapat berhasil
efektif mencapai satu standar sebuah kompetensi dasar, maka brosur atau
lembaran brosur hendaklah dibuat dan didesain hanya untuk mencapai satu
kompetensi dasar pengajaran saja. Brosur hendaknya dibuat dalam bentuk full
colour agar peserta didik lebih semangat melihat isinya.
11

b. Jenis-jenis Brosur
Berikut ini berbagai macam jenis dan ukuran brosur :
1) Brosur lipat 3

Gambar 2.2 Contoh Brosur Lipat 3


Brosur lipat 3 merupakan salah satu jenis brosur yang sangat populer dan
memang sering orang gunakan, ukurannya untuk brosur lipat 3 yaitu biasanya A4
( 21 x 29,7 cm ) yang kemudian dilipat 3. Untuk brosur ini mempunyai 6 halaman
yang bolak-balik. Jika ingin menampilkan berbagai macam materi dan ingin
dibagi perhalaman, maka inilah brosur lipat 3 yang memang sangat cocok untuk
digunakan. Untuk ukuran ukuran dari brosur lipat 3 ini tidak hanya A4 namun
bisa juga disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan seperti A5.
2) Brosur lipat 2
Brosur jenis lipat dua ini biasanya banyak menggunakan ukuran kertas A4
(21 x 29,7 cm ) yang kemudian dilipat 2 sehingga mempunyai 4 Halaman yang
bolak balik. Brosur ini cocok untuk menampilkan jenis gambar yang lebih besar.
12

Gambar 2.3 Brosur Lipat 2

3) Brosur tanpa lipat

Gambar 2.4 Brosur tanpa Lipat

Untuk brosur jenis ini tidak memiliki lipatan dan biasa disebut dengan
fleyer dan untuk ukuran yang paling banyak digunakan yaitu A4, A5 (14,8 x 21
cm) atau bisa juga DL size (1/4 kertas kuarto). Untuk jenis – jenis brosur seperti
ini lebih cocok digunakan untuk menyampaikan informasi singkat dan padat,
namun jika ingin membuat lebih banyak materi lain bisa menggunakan ukuran A4
( 21 x 29,7 cm ).
c. Karakteristik Brosur
1) Umumnya memiliki pesan yang tunggal.

2) Informasi yang disajikan ringkas dimaksudkan untuk dapat dipahami dalam

waktu yang singkat


3) Dibagikan untuk dapat digunakan sebagai pedoman informasi secara lengkap

4) Desainnya menarik dan isinya jelas


13

d. Penyusunan Brosur
Dalam menyusun sebuah brosur sebagai bahan ajar, brosur paling tidak
memuat antara lain:
a) Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya
materi.
b) KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari SI dan SKL.
c) Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik memperhatikan
penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya.
Untuk siswa SMA upayakan untuk membuat kalimat yang tidak terlalu
panjang, maksimal 25 kata per kalimat dan dalam satu paragraf 3-7 kalimat.
d) Tugas-tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkait dengan
materi belajar dan membuat resumenya. Tugas dapat diberikan secara individu
atau kelompok dan ditulis dalam kertas lain.
e) Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.
Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya
buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.
e. Kelebihan dan Kekurangan
No Kelebihan Kekurangan
1 Merupakan media yang mudah Sulit memberikan bimbingan kepada
diperoleh dan sederhana pembacanya yang mengalami
kesulitan memahami bagian tertentu
dari brosur tersebut.
2 Dapat memaparkan kata-kata, Sulit memberikan umpan balik untuk
gambar dan diagram pertanyaan yang diajukan yang
memiliki banyak kemungkinan
jawaban atau pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang
kompleks dan mendalam.
3 Mudah dibawa karena bentuknya Tidak dapat mengakomodasi peserta
kecil dan ringan. Informasi di didik dengan kemampuan baca
dalamnya dapat dengan cepat terbatas karena bahan ajar cetak
diakses dan mudah dibaca secara ditulis pada tingkat baca tertentu
sekilas oleh penggunanya.
4 Relatif murah untuk diproduksi Cenderung digunakan sebagai
atau dibeli dan dapat digunakan hafalan. Ada sebagian guru yang
berulang-ulang menuntut peserta didiknya untuk
menghafal data, fakta, dan angka.
14

No Kelebihan Kekurangan
Tuntutan ini akan membatasi
penggunaan bahan ajar cetak hanya
sebatas alat bantu menghafal.
5 Kadangkala memuat terlalu banyak
terminologi dan istilah sehingga
dapat menyebabkan beban kognitif
yang besar kepada peserta didik.
6 Presentasi satu arah karena bahan
ajar cetak tidak interaktif sehingga
cenderung digunakan dengan pasif,
tanpa pemahaman yang memadai.

f. Contoh Brosur

Gambar 2.5. Contoh Brosur tentang Teknologi Digital

2. Leaflet
a. Pengertian Leaflet
Menurut Aritonang (2012), media pembelajaran leaflet adalah selembaran
kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah
dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan
secara berlipat.
Menurut Azhar (2010 : 6), leaflet berisikan suatu gagasan secara langsung ke
pokok persoalannya dan memaparkan cara melakukan tindakan secara pendek dan
lugas. Leaflet merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar
15

dan tulisan (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas, serta dilipat
sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa.
A separate sheet of printed matter, often folded but not stitched (Webster’s
New World, 1996) Leaflet adalah bahan cetak tertulis berupa lembaran yang
dilipat tapi tidak dimatikan/dijahit.
Dari beberapa pengertian leaflet diatas dapat disimpulkan bahwa leaflet
adalah selembar kertas yang berisi tulisan tentang suatu masalah khusus untuk
suatu sasaran dan tujuan tertentu dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat,
mudah dimengerti dan gambar-gambarnya sederhana. Agar terlihat menarik
biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan
menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet
sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat menggiring peserta didik
untuk menguasai satu atau lebih KD.
Leaflet sebagai bahan harus disusun secara sistematis, menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti, hal ini untuk menarik minat baca dan meningkatkan
motivasi belajar siswa. Menurut Notoatmodjo, hal-hal yang perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan leaflet adalah: subtansi materi memiliki
relevansi dengan KD yang harus dikuasai siswa, kebenaran materi dapat
dipertanggung jawabkan, kalimat yang disajikan singkat, jelas dan menarik siswa
untuk membacanya baik penampilan dan isi materinya.
Leaflet merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan
tulisan (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat
sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa. Biasanya ukuran A4 dilipat tiga.
Media ini berisikan suatu gagasan secara langsung ke pokok persoalannya dan
memaparkan cara melakukan tindakan secara pendek dan lugas.
Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi
dengan ilustrasi dan menggnakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah
dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat
mengiring peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.
Leaflet yang biasa kita temui bersifat memberikan langkah-langkah untuk
16

melakukan sesuatu (instruksional). Leaflet sangat efektif untuk menyampaikan


pesan yang sangat singkat dan padat.
b. Karakteristik Leaflet
Dalam menyusun sebuah leaflet sebagai bahan ajar yang baik, menurut
Setyono, leaflet paling tidak memuat antara lain:
a) Judul, diturunkan dari KD sesuai dengan materi
b) Materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari kurikulum
c) Informasi yang jelas, padat, menarik, memperhatikan penyajian kalimat yang
disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya
d) Tugas berupa membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar untuk
dibuat resumenya dan diberikan secara individu atau kelompok
e) Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan
f) Gunakan berbagai sumber belajar misalnya buku, majalah dan internet
c. Bagian Leaflet
Menurut Setyono (dalam Falasifah, 2014, hlm. 15) dalam menyusun leaflet
sebagai bahan ajar yang baik, leaflet paling tidak memuat, antara lain:
a) Judul, diturunkan dari KD (Kompetensi Dasar) sesuai dengan materi.
b) Materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari kurikulum.
c) Informasi dimuat jelas, padat, menarik, dan memperhatikan penyajian kalimat
yang disesuaikan dengan usia serta pengalaman pembaca.
d) Tugas berupa membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar untuk
dibuat resumenya dan diberikan secara individu atau kelompok.
e) Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.
f) Gunakan berbagai sumber belajar, seperti buku, majalah, dan internet sebagai
penunjang.
d. Kelebihan dan Kekurangan Leaflet
Leaflet memiliki sejumlah keunggulan maupun kelemahan. Sesuai dengan
pendapat Simnett dan Ewles (dalam Falasifah, 2014 : 15) keunggulan leaflet,
antara lain:
No Kelebihan Kekurangan
1 Leaflet efektif untuk pesan Pembuatan leaflet yang bagus
singkat, sederhana, dan murah. membutuhkan biaya yang relatif
17

No Kelebihan Kekurangan
mahal.
2 Dapat memberikan detail yang Mudah hilang dan rusak.
tidak mungkin bila disampaikan
secara lisan.
3 Siswa bersama guru dapat Dapat menjadi kertas percuma,
mempelajari informasi yang kecuali guru secara aktif melibatkan
rumit. siswa dalam membaca dan
menggunakan materi dan pesan yang
disampaikan terbatas pada leaflet

e. Contoh Leaflet
18

Gambar 2.6 Contoh Leaflet

3. Flyer
a. Pengertin Flyer
Flyer adalah lembaran yang tercetak secara tunggal (tidak ada lipatan) dan
digunakan untuk menarik perhatian publik terhadap sebuah acara, pelayanan,
produk, ataupun ide. Flyer atau lebih akrbab disebut dengan selebaran, pada
umumnya flyer hanya berisi info-info secara garis besar karena untuk dibaca
secara cepat.
b. Jenis-jenis Flyer
Flyer sering digunakan untuk:
1) Pengumuman akan sebuah event, acara konser atau mungkin opening
2) Info produk, seperti spesifikasi sebuah mobil
3) Lembaran penawaran yang dibagikan dalam sebuah pameran
c. Karakteristik Flyer
Langkah untuk membuat flyer agar lebih menarik adalah
1) Pastikan judul, tagline atau kalimat utama pada flyer terlihat dengan jelas
2) Pilih judul, tagline atau kalimat utama yang sekiranya menarik bagi target
pembaca
3) Gunakan desain yang menarik pandangan pembaca
4) Sesuaikan gaya desain dengan target pembaca
19

5) Gunakan font yang sesuai dengan target pembaca


6) Gunakan pilihan warna sesuai dengan target pembaca
7) Isi flyer harus informatif, padat dan jelas
8) Jangan gunakan ukuran kertas yang terlalu besar apabila tidak perlu
d. Contoh Flyer

Gambar 2.7 Contoh Flyer

4. Poster
a. Pengertian poster
Poster adalah media gambar yang memiliki sifat persuasif tinggi karena
menampilkan suatu persoalan (tema) yang menimbulkan perasaan kuat terhadap
khalayak. Terpenting, poster adalah menyampaikan pertanyaan terhadap persoalan
bukan memberikan solusi atau jawabannya. Poster adalah: media yang digunakan
untuk menyampaikan suatu informasi, saran atau ide-ide tertentu sehingga dapat
meninjau keinginan yang melihatnya untuk melaksanakan isi pesan tersebut.
Menurut Wikipedia, poster adalah sebuah karya seni grafis yang dibuat dengan
perpaduan antara huruf dan angka di atas kertas yang ukurannya relatif datar
ditempat-tempat umum yang ramai agar informasi dan pesan yang ada dalam
poster tersebut tersampaikan kepada banyak orang. Poster adalah suatu media
20

yang menyajikan informasi dalam bentuk visual untuk mempengaruhi dan


memotivasi siswa.
b. Jenis-Jenis Poster
Jenis Poster berdasarkan isinya:
1. Poster niaga adalah poster yang dibuat untuk media komunikasi dalam urusan
perniagaan untuk menawarkan suatu barang atau jasa
2. Poster kegiatan adalah poster yang berisi pelaksanaan suatu kegiatan, misalnya
kegiatan pentas seni, kegiatan seminar, kegiatan jalan sehat, dan kegiatan sosial
lainnya yang bisa dikomunikasikan melalui contoh poster
3. Poster pendidikan adalah karya seni atau desain grafis yang memuat komposisi
gambar dan huruf yang bersifat mendidik atau memberikan pengetahuan
kepada masyarakat dengan berbagai bentuk dan ukuran
4. Poster iklan layanan masyarakat adalah poster yang berisi tentang informasi
mengenai pelayanan masyarakat atau pelayanan kesehatan yang berhubungan
dengan kesejahteraan masyarakat
5. Poster seni budaya adalah poster yang berisi mengenai ekspresi dan desain
grafis yang bertujuan untuk seni.
Jenis-jenis poster berdasarkan tujuannya:
1. Informational poster (untuk memberikan informasi)
2. Educational poster (untuk mempromosikan suatu produk pendidikan)
3. Propaganda poster (untuk membujuk biasanya politik)
4. Teaser poster (untuk membuat penasaran)
c. Karakteristik poster
Ada beberapa karakteristik poster menurut beberapa ahli berikut ini:
1. Beberapa suatu lukisan/ gambar
2. Menyampaikan suatu pesan atau ide tertentu
3. Memberikan kesan yang luas atau menarik perhatian
4. Menangkap penglihatan dengan seksama terhadap orang-orang yang
melihatnya
5. Menarik dan memusatkan perhatian orang yang melihatnya
6. Menggunakan ide dan maksud melalui fakta yang tampak
21

7. Merangsang orang yang melihat untuk ingin melaksanakan maksud poster


8. Berani, langsung, dinamis dan menimbulkan kejutan
9. Ilustrasi tidak perlu banyak, menarik dan mudah dimengerti
10. Teks ringkas, jelas dan bermakna
11. Ilustrasi dan tulisan harus ada keseimbangan
12. Dalam rangka smbol visual, kata dan lukisan harus membawa ide tertentu
13. Dapat dibaca dalam waktu yang singkat
14. Warna dan gambar harus kontrak dengan warna dasar
15. Sederhana tapi mempunyai daya tarik dan daya guna yang maksimal
d. Kelebihan dan Kekurangan Poster
1. Kelebihan poster adalah
a) Dalam pembuatan
1) Dapat dibuat dalam waktu yang relatif singkat
2) Bisa dibuat manual (gambar sederhana)
3) Tema dapat mengangkat relitas banyak orang
b) Dalam penggunaan
1) Dapat menarik perhatian
2) Bisa digunakan untuk diskusi kelompok maupun pleno
3) Bisa dipasang (berdiri sendiri)
c) Poster berukuran besar sehingga mudah dan menarik untuk dibaca dan
dilihat
d) Poster mempunyai bentuk tulisan yang singkat, padat dan tidak memerlukan
waktu lama utuk membaca dan memahaminya
e) Poster dapat ditempel atau diletakkan dimana saja serta memiliki kata-kata
yang menarik untuk dibaca.
2. Kelemahan poster adalah
a) Dalam pembuatannya
1) Butuh ilustrator dan keahlian menggambarkan kalau ingin sebagus
karya profesional
2) Butuh penguasaan komputer untuk tata letak (lay out)
3) Kalau dicetak biayanya mahal
22

b) Dalam penggunaannya
1) Pesan yang disampaikan terbatas
2) Perlu keahlian untuk menafsirkan
e. Contoh Poster

Gambar 2.8. Poster


5. Wallchart
a. Pengertian Wallchart
Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau
grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Agar wallchart terlihat lebih
menarik bagi siswa maupun guru, maka wallchart didesain dengan menggunakan
tata warna dan pengaturan proporsi yang baik. Wallchart biasanya masuk dalam
kategori alat bantu melaksanakan pembelajaran, namun dalam hal ini wallchart
didesain sebagai bahan ajar. Karena didesain sebagai bahan ajar, maka wallchart
harus memenuhi kriteria sebagai bahan ajar antara lain bahwa memiliki kejelasan
tentang KD dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik, diajarkan
untuk berapa lama, dan bagaimana cara menggunakannya. Sebagai contoh
wallchart tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan
lingkungannya.
23

b. Tujuan Penggunaan Wallchart


Proses pembelajaran yang menggunakan media wallchart dapat memberikan
nilai didik yang positif bagi siswa. Adapun tujuan dari penggunaan media
wallchart dalam pembelajaran,yaitu: menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan
tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa, yakni bahan
ajar yang sesuai dengan karakteristik dan setting atau lingkungan sosial siswa,
membantu siswa dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku
teks yang terkadang sulit diperoleh dan memudahkan guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Ada sejumlah manfaat yang dapat diperoleh apabila seorang guru
mengembangkan bahan ajar sendiri, yakni antara lain; pertama, diperoleh bahan
ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar siswa,
kedua, tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk
diperoleh, ketiga, bahan ajar menjadi lebih kaya karena dikembangkan dengan
menggunakan berbagai referensi, keempat, menambah khasanah pengetahuan dan
pengalaman guru dalam menulisbahan ajar, kelima, bahan ajar akan mampu
membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa
karena siswa akanmerasa lebih percaya kepada gurunya (Saadie, 2007: 9).
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, maka dapat diketahui bahwa dengan
tersedianyabahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat
yaitu,kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Salah satu bahan ajar tersebut
adalah wallchart. Penggunaan wallchart dalam pembelajaran dapat
mempermudah guru dalam menyampaikan pelajaran dan mempermudah siswa
dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
c. Jenis-jenis Wallchart
Menurut Saadie (2007: 10-15) wallchart dapat juga berbentuk bagan. Bentuk
bagan tersebut dapat digambarkan dalam bentuk yang lebih bervariasi seperti: (a)
bagan organisasi (aliran) yaitu bagan yang menjelaskan hubungan fungsional
antara bagian-bagian dalam suatu organisasi, (b) bagan bergambar (bagan lukis)
yaitu bagan yang disampikan dengan gambar atau lukisan, misalnya dalam suatu
peta dicantumkan gambar hasil-hasil yang dihasilkan dari daerah tersebut, (c)
24

bagan perbandingan atau perbedaan yaitu bagan yang menunjukkan perbandingan


atau perbedaan suatu yang ditujukan dengan lukisan dan kata-kata, (d) bagan
pandang tembus, yaitu bagan yang menerangkan keadaan di dalam suatu benda,
(e) bagan keadaan yaitu bagan yang menerangkan keadaan suatu benda dengan
bermacam-macam ukuran, (f) bagan terurai, yaitu bagan yang memberikan
gambaran seandainya sesuatu diuraikan, tetapi tetap dalam posisi semula.
d. Kriteria Wallchart yang Baik
Dalam memilih wallchart perlu mempertimbangkan beberapa hal yang terkait
dengan sajiannya, antara lain:
1. Substansi materi yang disajikan dalam bentuk wallchart harus memiliki
relevansi dengan kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik.
2. Bagan atau grafik yang disajikan harus benar secara substansi atau dengan kata
lain tidak menampilkan data yang salah.
3. Ditampilkan dengan skala yang sesuai sehingga terlihat logis.
4. Ada perimbangan antara besarnya kertas dengan bagan yang ada didalamnya,
sehingga bagan tampak indah dipandang. Biasanya sebuah lembaran wallchart
tidak akan habis oleh bagan yang ada didalamnya, melainkan terdapat sisa di
sisi kanan, kiri, atas, dan bawahnya.
5. Beberapa wallchart dapat dibeli di toko.
6. Wallchart harus memenuhi kriteria
Kriteria yang paling utama dalam pemilihan media bahwa media harus
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran atau kompetensi yang ingin dicapai.
Contoh : bila tujuan atau kompetensi peserta didik bersifat menghafalkan kata-
kata tentunya media audio yang tepat untuk digunakan. Jika tujuan atau
kompetensi yang dicapai bersifat memahami isi bacaan maka media cetak yang
lebih tepat digunakan. Kalau tujuan pembelajaran bersifat motorik (gerak dan
aktivitas), maka media film dan video bisa digunakan. Di samping itu, terdapat
kriteria lainnya yang bersifat melengkapi (komplementer), seperti: biaya,
ketepatgunaan; keadaan peserta didik; ketersediaan; dan mutu teknis.
25

Ada beberapa kriteria untuk menilai keefektifan sebuah media. Hubbard


mengusulkan sembilan kriteria untuk menilainya (Hubbard, 1983). Kreteria
pertamanya adalah biaya. Biaya memang harus dinilai dengan hasil yang akan
dicapai dengan penggunaan media itu. Kriteria lainnya adalah ketersedian fasilitas
pendukung seperti listrik, kecocokan dengan ukuran kelas, keringkasan,
kemampuan untuk dirubah, waktu dan tenaga penyiapan, pengaruh yang
ditimbulkan, kerumitan dan yang terakhir adalah kegunaan. Semakin banyak
tujuan pembelajaran yang bisa dibantu dengan sebuah media semakin baiklah
media itu.
Kriteria di atas lebih diperuntukkan bagi media konvensional. Thorn
mengajukan enam kriteria untuk menilai multimedia interaktif (Thorn, 1995).
Kriteria penilaian yang pertama adalah kemudahan navigasi. Sebuah program
harus dirancang sesederhana mungkin sehingga pembelajar bahasa tidak perlu
belajar komputer lebih dahulu. Kriteria yang kedua adalah kandungan kognisi,
kriteria yang lainnya adalah pengetahuan dan presentasi informasi. Kedua kriteria
ini adalah untuk menilai isi dari program itu sendiri, apakah program telah
memenuhi kebutuhan pembelajaran si pembelajar atau belum. Kriteria keempat
adalah integrasi media dimana media harus mengintegrasikan aspek dan
keterampilan bahasa yang harus dipelajari. Untuk menarik minat pembelajar
program harus mempunyai tampilan yang artistik maka estetika juga merupakan
sebuah kriteria. Kriteria penilaian yang terakhir adalah fungsi secara keseluruhan.
Program yang dikembangkan harus memberikan pembelajaran yang diinginkan
oleh pembelajar. Sehingga pada waktu seseorang selesai menjalankan sebuah
program dia akan merasa telah belajar sesuatu.
e. Penyusunan Wallchart
Wallchart merupakan bahan ajar cetak yang biasanya berupa bagan
siklus/proses atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Misalnya,
tentang siklus makhluk hidup binatang antara ular, tikus dan lingkungannya atau
proses dari suatu kegiatan laboraturium.
26

Dalam mempersiapkannya, wallchart paling tidak berisi tentang:


1. Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besarkecilnya
materi.
2. Petunjuk penggunaan wallchart, dimaksudkan agar wallchart tidakterlalu
banyak tulisan.
3. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik dalam bentuk
gambar, bagan atau siklus.
4. Tugas-tugas ditulis dalam lembar kertas lain, misalnya berupa tugas membaca
buku tertentu yang terkait dengan materi belajar dan membuat resumenya.
Tugas lain misalnya menugaskan siswa untuk menggambar atau membuat
bagan ulang. Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok.
5. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.
6. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya
buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian.
Agar wallchart yang dikembangkan dapat digunakan secara efektif dan
menarik, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip dalam membuat wallchart.
Prinsip tersebut diantaranya yaitu, memenuhi tujuan pembelajaran, gambar harus
dapat terlihat jelas oleh semua siswa, gambar harus sederhana dan tidak rumit
sehingga dapat dimengerti oleh seluruh siswa, memberi warna agar lebih menarik
minat siswa, membuat bentuk tulisan dan ukuran tulisan yang mudah dibaca oleh
seluruh kelas, materi yang dibuat up to date dan membuat gambar sesuai dengan
prinsip-prinsip teori yang mendukung.

f. Keuntungan dan Kekurangan Wallchart


Keuntungan dari wallchart membuatnya cocok sebagai media ajar oleh
beberapa guru. Berikut ini merupakan keuntungan penggunaan wallchart dalam
pembelajaran yaitu :
No Kelebihan Kekurangan
1 Wallchart ringan, sehingga dapat Tidak dapat memuat sejumlah
dipindah-pindahkan tempatnya besar isi materi pelajaran
2 Sangat baik digunakan untuk Memerlukan waktu yang lebih
menjelaskan, membandingkan, banyak dalam
menunjukkan perbedaan atau mempersiapkannnya
meringkas dari suatu materi
27

No Kelebihan Kekurangan
pelajaran.
3 Sifat dasar dan perencanaan Ukuran terbatas
membuatnya relatif mudah dan
tepat sekali dipakai.
4 Cocok dipakai oleh guru dan Memerlukan keterampilan khusus
siswa untuk berbagai keperluan. dalam pembuatannya baik
gambarnya maupun informasinya
5 Biaya awal relatif rendah. Informasi yang disajikan agak
bersifat statis
6 Bersifat semi permanen, Karena bahannya yang terbuat
sehingga dapat digunakan dari kertas maka perlu dirawat
berulang-ulang. dengan baik agar tidak cepat rusak
(Jalius, 2006: 47-48)
7 Dapat membangkitkan minat
dan motivasi siswa
8 Mengutamakan hal-hal khusus
(specific point).
9 Urutan atau hubungan tersusun
benar.
10 Lebih fokus ke materi yang
disampaikan karena melalui
bagan-bagan yang sesuai
dengan materi.
11 Dapat di tempel di dinding
sehingga dapat dilihat kapan
saja.
12 Bisa disesuaikan dengan materi
yang disampaikan.

Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat diketahui bahwa wallchart


memiliki banyak kelebihan, dimana kelebihan wallchart yang paling menonjol
yaitu dapat dipindah-pindahkan, dapat di tempel di dinding sehingga dapat dilihat
kapan saja, 1ebih fokus ke materi yang disampaikan karena melalui bagan-bagan
yang sesuai dengan materi sehingga siswa fokus kemateri yang diajarkan, dan
materinya bisa disesuaikan dengan materi yang ingin disampaikan. Sedangkan
kelemahannya adalah tidak dapat memuat sejumlah besar materi pelajaran karena
ukurannya yang terbatas.
28

g. Contoh Wallchart

Gambar 2.9. Contoh Wallchart

E. Karakteristik Bahan Ajar Cetak


Selain mutlak menggunakan teknologi cetak, bahan ajar cetak memiliki
karakteristik menurut Munawarah (2001 : 4) sebagai berikut :
a. Harus mampu membelajarkan sendiri para siswa (self-instructional). Artinya
bahan ajar cetak harus mempunyai kemampuan menjelaskan yang
sejelasjelasnya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran, baik dalam
bimbingan guru maupun secara mandiri.
b. Bahan ajar cetak bersifat lengkap (self-contained) artinya memuat hal-hal yang
sangat diperlukan dalam proses pembelajaran. Hal-hal tersebut adalah tujuan
pembelajaran/kompetensi, prasyarat yaitu materi-materi pelajaran yang
mendukung atau perlu dipelajari terlebih dahulu sebelumnya, prosedur
pembelajaran, materi pembelajaran yang tersusun sistematis, latihan/tugas-
tugas, soal-soal evaluasi beserta kunci jawaban dan tindak lanjut yang harus
dikerjakan oleh siswa.
c. Mampu membelajarkan peserta didik (self-instructional material), artinya
dalam bahan pembelajaran cetak harus mampu memicu siswa untuk aktif
29

dalam proses belajarnya bahkan membelajarkan siswa untuk dapat menilai


kemampuan belajarnya sendiri.
Berdasarkan penjelasan tiga karekteristik bahan ajar cetak yang sangat penting,
bila salah satu karekteristik tidak terdapat pada bahan ajar cetak maka bahan ajar
yang digunakan tersebut kurang baik digunakan dalam proses pembelajaran.
30

BAB III
PEMBAHASAN

A. Matriks
1. Matriks Perbedaan Bahan Ajar Cetak
Berikut ini merupakan matriks perbedaan antara bahan ajar cetak meliputi Brosur, Leaflet, Flyer, Poster, dan Wallchart.
Tabel 3. 1 Matriks Perbedaan Brosur, Leaflet, Flyer, Poster, dan Wallchart
Bahan Ajar
Pengertian Fungsi Karakteristik
Cetak
Brosur adalah terbitan tidak Brosur memiliki tiga fungsi Umumnya memiliki pesan yang
berkala yang terdiri dari satu (Usman, 2015), yaitu : tunggal.
hingga sejumlah kecil 1. Informatif Informasi yang disajikan ringkas
halaman, tidak terkait Brosur digunakan dimaksudkan untuk dapat
dengan terbitan lainnya, dan dengan tujuan untuk dipahami dalam waktu yang
selesai dalam sekali terbit. memberikan informasi singkat
Halamannya sering kepada para konsumen Dibagikan untuk dapat digunakan
dijadikan satu (antara lain potensial terkait dengan sebagai pedoman informasi
Brosur
dengan stapler, benang, atau perusahaan mulai dari secara lengkap
kawat, biasanya memiliki presentasi perusahaan, Desain nya menarik dan isinya
sampul, tapi tidak produk baru atau layanan jelas
menggunakan jilid keras yang ditawarkan, atau
(Ardianto, Achmad, & perubahan terbaru dalam
Marpaung, 2013). nama perusahaan.
2. Iklan
Bagi penyedia jasa dan
31

Bahan Ajar
Pengertian Fungsi Karakteristik
Cetak
produk, brosur sangatlah
penting sebagai alat
untuk beriklan atau
promosi yang menarik
yang memungkinan
sebuah perusahaan
mempromosikan lebih
dari satu produk maupun
jasa.
3. Identitas
Brosur sebagai identitas,
dengan tampilan desain
dan bahan dari brosur
yang ditampilkan
memungkinan
perusahaan untuk
mempertahankan kriteria
atau konsep melalui
semua brosur. Dengan
konsep yang matang
seperti memberikan
sebuah logo kedalam
brosur bisa memberikan
prestise dan juga
kredibilitas dari
perusahan itu sendiri
serta sebagai salah satu
32

Bahan Ajar
Pengertian Fungsi Karakteristik
Cetak
langkah untuk memulai
kampanye iklan.
Leaflet merupakan sebuah Kegunaan leaflet (Budiyanto, a) Judul, diturunkan dari KD
media menyampaikan 2016): sesuai dengan materi
pesan-pesan yang 1) mengingat kembali b) Materi pokok yang akan
didalamnya terdapat gambar tentang hal-hal yang telah dicapai, diturunkan dari
dan tulisan kemudian diajarkan atau kurikulum
dicetak dengan maksud dikomunikasikan, c) Informasi yang jelas, padat,
tertentu. 2) diberikan sewaktu menarik, memperhatikan
kampanye untuk penyajian kalimat yang
memperkuat ide yang disesuaikan dengan usia dna
telah disampaikan, dan penagalaman pembacanya
3) untuk memperkenalkan d) Tugas berupa membaca buku
Leaflet
ide-ide baru kepada tertentu yang terkait dengan
orang banyak. materi belajar untuk dibuat
resumenya dan diberikan
secara individu atau
kelompok
e) Penilaian dapat dilakukan
terhadap hasil karya dari
tugas yang diberikan
f) Gunakan berbagai sumber
belajar misalnya buku,
majalah dan internet
Flyer merupakan media a. Untuk menjual produk a. Biasanya berukuran A5.
Flyer pemberian informasi yang atau jasa. b. Cetak bisa satu sisi ataupun
dirancang dengan efektif dan b. Untuk memperkenalkan dua sisi.
33

Bahan Ajar
Pengertian Fungsi Karakteristik
Cetak
inovatif dalam upaya produk atau jasa. c. Mempublikasikan acara,
meningkatkan pengetahuan. c. Sebagai media promosi event atau produk.
praktis.
d. Mudah diedarkan secara
luas.
e. Tidak membebankan orang
yang menerimanya.
Media poster merupakan Untuk memotivasi siswa dan Menarik, dinamis, dan
media yang menyajikan memberikan pengalaman menonjolkan kualitas. Poster
informasi dalam bentuk kreatif kepada siswa, karena harus didesain sederhana dan
visual dan menstimulasi melalui media poster siswa sedikit kata-kata yang digunakan,
indera penglihatan dapat berperilaku positif, ini mencirikan poster yang
Poster berdisiplin baik, memiliki berwatak kuat. Elemen-elemen
nilai positif, pengetahuan lain yang kurang penting tidak
tentang sesuatu hal, dan perlu ditonjolkan sehingga
melalui media poster terlihat harmonis.
pembelajaran juga dapat
lebih kreatif.
Wallchart merupakan suatu 1) Dapat dimengerti anak. a. Substansi materi yang
media pembelajaran yang 2) Sederhana dan lugas,tidak disajikan dalam bentuk
dapat berupa gambar, denah, rumit atau berbelit – belit wallchart harus memiliki
bagan, atau skema yang 3) Diganti pada waktu-waktu relevansi dengan kompetensi
Wallchart biasanya digantungkan pada tertentu agar selain tetap yang harus dikuasai oleh
dinding kelas termasa (up to date) juga peserta didik.
tidak kehilangan daya tarik b. Bagan atau grafik yang
disajikan harus benar secara
substansi atau dengan kata
34

Bahan Ajar
Pengertian Fungsi Karakteristik
Cetak
lain tidak menampilkan data
yang salah.
c. Ditampilkan dengan skala
yang sesuai sehingga terlihat
logis.
d. Ada perimbangan antara
besarnya kertas dengan bagan
yang ada didalamnya,
sehingga bagan tampak indah
dipandang. Biasanya sebuah
lembaran wallchart tidak
akan habis oleh bagan yang
ada didalamnya, melainkan
terdapat sisa di sisi kanan,
kiri, atas, dan bawahnya.
e. Beberapa wallchart dapat
dibeli di toko.
f. Wallchart harus memenuhi
kriteria
1) Memiliki kejelasan
tentang kompetensi dasar
dan materi pokok yang
harus dikuasai oleh
peserta didik.
2) Diajarkan untuk berapa
lama
3) Cara menggunakannya.
35

2. Matriks Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Cetak


Tabel 3.2 Matriks Kelebihan dan Kekurangan Bahan Ajar Cetak
Jenis bahan ajar Kelebihan bahan ajar Kelemahan bahan ajar
1. Media yang diperoleh dan sederhana, 1. Sulit memberikan bimbingan kepada
2. Dapat memaparkan kata-kata, pembacanya,
3. Gambar dan diagram, 2. Sulit memberikan umpan balik untuk
4. Mudah dibawa karena bentuknya kecil dan pertanyaan yang diajukan,
ringan, 3. Tidak dapat mengakomodasi peserta
5. Serta relatif murah untuk diproduksi atau didik dengan kemampuan baca
Brosur dibeli terbatas,
4. Cenderung digunakan sebagai
hafalan,
5. Kadangkala terlalu memuat banyak
terminologi, dan
6. Presentasi satu arah karena bahan
ajar cetak tidak interaktif.
1) Dapat disimpan lama. 1) Tingkat buta huruf yang tinggi
2) Materi dicetak unik. mengurangi efektivitas dan manfaat
3) Sebagai referensi. dari pesan dicetak.
4) Jangkauan luas. 2) Percetakan memerlukan operasi
5) Membantu media lain. khusus, yang luas, dan dukungan
Leaflet 6) Dapat disebarluaskan dan dibaca atau dilihat logistik.
oleh khalayak ramai, target yang lebih luas. 3) Diseminasi memakan waktu dan
7) Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai mahal.
bahan diskusi. 4) Membutuhkan penggunaan fasilitas
8) Biaya produksi lebih murah dibandingkan khusus dan koordinasi kompleks.
alat promosi lainnya 5) Sebagai bahan cetakan harus secara
36

Jenis bahan ajar Kelebihan bahan ajar Kelemahan bahan ajar


9) Mudah dibawa fisik dikirim ke target audience.
6) Pesaing dapat mencegah atau
mengganggu penyebarannya.
1. Biaya relatif murah, berisi informasi yang 1. Untuk menikmatinya diperlukan
lengkap, serta mudah dibawa. kemampuan membaca dan atensi
2. Dapat memberi gambaran yang ditawarkan atau perhatian.
perusahaan. 2. Karena tidak bersifat auditif dan
3. Khalayak dapat mengatur tempo dalam visual, pembaca diminta memiliki
membaca. Ia dapat mengulang bacaannya kemampuan imajinasi untuk
kembali dan mengatur cara membaca. menikmati dan memahaminya
4. Dapat ditinjau ulang, khalayak dapat 3. Membutuhkan proses penyusunan
Flyer membaca dengan teliti. dan penyebaran yang kompleks dan
5. Pesan-pesannya bersifat permanen dan membutuhkan waktu yang relatif
kekuatan utamanya dapat dijadikan bukti. tidak sebentar.
6. Saat pembaca tidak paham pada salah satu 4. Jenis bahan yang digunakan mudah
bagian isinya, pembaca dapat menanyakan sobek, artinya gangguan mekanis
ke orang lain. tinggi, sehingga informasi yang akan
7. Penyerapan informasi lebih menyeluruh. diterima khalayak tidak lengkap.
5. Orang cenderung mengabaikan
infromasi yang diberikan apabila
bentuk flyer kurang menarik.
1) Harganya terjangkau. 1) Informasi yang dimuat terbatas.
2) Mempermudah guru untuk menyajikan 2) Karena Poster berdimensi dua,
materi dan mempermudah peserta didik sehingga sukar untuk melukiskan
Poster dalam belajar. sebenarnya.
3) Lebih menarik perhatian murid. 3) Tidak semua materi mudah
4) Praktis dan mudah dalam penggunaan. divisualisasikan melalui Poster.
5) Tahan Lama. 4) Sangat dipengaruhi oleh tingkat
37

Jenis bahan ajar Kelebihan bahan ajar Kelemahan bahan ajar


6) Dapat dipakai sebagai media untuk pengetahuan orang yang melihat.
mempengaruhi tingkah laku. 5) Bila poster dipasang terlalu lama,
maka akan membosankan.
1) Lebih fokus ke materi yang disampaikan 1) Bentuk yang besar menjadi lebih
karena melalui bagan-bagan yang sesuai sulit untuk disimpan.
dengan materi. 2) Membutuhkan biaya yang cukup
Wallchart 2) Bentuknya dibuat menarik untuk banyak.
menumbuhkan minat seseorang.
3) Dapat di temple di dinding sehingga dapat
dilihat kapan saja.
4) Bisa disesuaikan dengan materi yang
disampaikan
37

3. Matriks Perbedaan Kelengkapan Bahan Ajar Cetak


Dalam penyusunan bahan ajar terdapat perbedaan dalam strukturnya antara
bahan ajar yang satu dengan bahan ajar yang lain. Guna mengetahui perbedaan-
perbedaan dimaksud dapat dilihat pada matrik berikut ini:
Tabel 3.3 Matriks Perbedaan Kelengkapan Bahan Ajar Cetak
No Komponen Flyer Brosur Leaflet Wallchart Poster
1 Judul √ √ √ √ √
2 Petunjuk
- - - - -
belajar
3 KD/MP √ √ √ √ √
4 Informasi
√ √ √ √ √
pendukung
5 Latihan - - - - -
6 Tugas/langk
- - - - -
ah kerja
7 Penilaian √ √ √ √ -
Keterangan :
√ = Ada
- = Tidak ada
** = Disajikan secara ringkas
B. Langkah-Langkah Pengembangan Bahan
Dari Bahan Ajar cetak yang telah dijelaskan sebelumnya saya memilih salah
satu pengembangan bahan ajar berbentuk leaflet. Menyusun leaflet sebagai bahan
ajar yang baik, leaflet paling tidak memuat, antara lain:
a. Judul, diturunkan dari KD (Kompetensi Dasar) sesuai dengan materi.
b. Materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari kurikulum.
c. Informasi dimuat jelas, padat, menarik, dan memperhatikan penyajian
kalimat yang disesuaikan dengan usia serta pengalaman pembaca.
d. Tugas berupa membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar
untuk dibuat resumenya dan diberikan secara individu atau kelompok.
e. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan.
38

f. Gunakan berbagai sumber belajar, seperti buku, majalah, dan internet


sebagai penunjang.
C. Model Pengembangan
Model Pengembangan media yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada
model 4-D. Model 4-D terdiri dari pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan (develop), dan penyebaran (disseminate) sebagaimana dikemukan
oleh Thiagarajan. Hasil pengembangan media pada penelitian ini dilaksanakan
sampai pada tahap penyebaran. Tahap-tahap pengembangan media pembelajaran
tersebut diuraikan sebagai berikut:
1) Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuannnya adalah menetapkan dan menentukan syarat-syarat pembelajaran yang
meliputi tujuan pembelajaran dan pembatasan materi pembelajaran.
2) Tahap Perancangan (Desain)
Pada tahap ini dihasilkan rancangan media. Tahap perancangan bertujuan untuk
merancang media yang dikembangkan.
3)Tahap Pengembangan (Develop)
Pada tahap ini dihasilkan bentuk akhir media pembelajaran setelah melalui
revisi berdasarkan masukkan dari para ahli dan data hasil uji coba.
4)Tahap Penyebaran (Disseminate)
Tahap ini merupakan tahapan penggunaan media pembelajaran yang telah
dikembangkan dan telah diuji coba pada skala yang lebih luas. Tahap
penyebaran dilaksanakan untuk menguji efektifitas media dalam kegiatan
pembelajaran pada sekolah lain dalam skala terbatas.
39

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bahan ajar cetak adalah segala sesuati informasi yang dapat dijadika sebagai isi
kurikulum yang dapat digunakan oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi
dasar yang dituangkan dalam bentuk tercetak.
2. Jenis-jenis dari bahan ajar cetak diantaranya brosur, leaflet, flyer, poster dan
wallchart.
3. Karakteristik bahan ajar cetak yaitu harus mampu membelajarkan sendiri para
siswa (self-instructional), bersifat lengkap (self-contained), dan mampu
membelajarkan peserta didik (self-instructional material).

B. Saran
Penulis menyadari bahwa penyusunan makala ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu penulis membutuhkan saran dari pembaca agar
kedepannya penulis dapat lebih fokus dan lebih detail dalam menjelaskan topik-
topik yang ada pada makalah ini dengan sumber-sumber yang lebih baik.
40

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.


Agustina, Eka Sofia. 2011. Materi Ajar Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia.
Bahan Ajar Perkuliahan. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Amri, S. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013.
Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Asrizal, A., Amran, A., Ananda, A., Festiyed, F. (2018). Effectiveness of Adaptive
Contextual Learning Model of Integrated Science by Integrating Digital Age
Literacy on Grade VIII Students. IOP Conf. Series: Materials Science and
Engineering 335 (2018) 012067, doi: 10. 1088/1757-899X/33-5/1/012067
Daryanto. 2014. Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat
Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta :
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2007. Pedoman Memilih Menyusun Bahan Ajar dan Teks Mata
Pelajaran. Jakarta: BP. Mitra Usaha Indonesia.
Dewi, W, S., dan Afrizon, R. (2018). Analisis Kondisi Awal Perkuliahan
Mahasiswa Pen-didikan Fisika dalam Rangka Mengembangkan Bahan Ajar
Statistika Pendidikan Fisika Menggunakan Model Problem Solving. Jurnal
Eksakta Pendidikan, Vol 2 No 1 Mei 2018, e- ISSN 2614-1221,
Doi:https://doi.org/10.24036/-jep/vol2-iss1/140
Fauzan, A., Plomp, T., and Gravemeijer, K. (2013). The Development of an RME-
based Geometry Course for Indonesian Primary Schools. In T. Plomp and
N. Niveen (Eds), Educational Design Research-Part B: Illus-trative Cases,
159-178. Enschade, The Netherlands: SLO.
Prastowo, Andi. 2014. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Tinjauan Teoritis dan
Praktik. Jakarta: KENCANA.
41

LAMPIRAN PERTANYAAN :
1. Bagaimana segi kelengkapan komponen dari kelima Bahan ajar cetak brosur,
leaflet, Flyer, poster dan wallchart?
Jawaban :
No Komponen Flyer Brosur Leaflet Wallchart Poster
1 Judul √ √ √ √ √
2 Petunjuk
- - - - -
belajar
3 KD/MP √ √ √ √ √
4 Informasi
√ √ √ √ √
pendukung
5 Latihan - - - - -
6 Tugas/langk
- - - - -
ah kerja
7 Penilaian √ √ √ √ -

2. Apasaja kekurangan dan kelebihan brosur?


Jawaban :
No Kelebihan Kekurangan
1 Merupakan media yang mudah Sulit memberikan bimbingan kepada
diperoleh dan sederhana pembacanya yang mengalami
kesulitan memahami bagian tertentu
dari brosur tersebut.
2 Dapat memaparkan kata-kata, Sulit memberikan umpan balik untuk
gambar dan diagram pertanyaan yang diajukan yang
memiliki banyak kemungkinan
jawaban atau pertanyaan yang
membutuhkan jawaban yang
kompleks dan mendalam.
3 Mudah dibawa karena bentuknya Tidak dapat mengakomodasi peserta
kecil dan ringan. Informasi di didik dengan kemampuan baca
dalamnya dapat dengan cepat terbatas karena bahan ajar cetak
diakses dan mudah dibaca secara ditulis pada tingkat baca tertentu
sekilas oleh penggunanya.
4 Relatif murah untuk diproduksi Cenderung digunakan sebagai
atau dibeli dan dapat digunakan hafalan. Ada sebagian guru yang
menuntut peserta didiknya untuk
42

No Kelebihan Kekurangan
berulang-ulang menghafal data, fakta, dan angka.
Tuntutan ini akan membatasi
penggunaan bahan ajar cetak hanya
sebatas alat bantu menghafal.
5 Kadangkala memuat terlalu banyak
terminologi dan istilah sehingga
dapat menyebabkan beban kognitif
yang besar kepada peserta didik.
6 Presentasi satu arah karena bahan
ajar cetak tidak interaktif sehingga
cenderung digunakan dengan pasif,
tanpa pemahaman yang memadai.

3. Apasaja kelebihan dan kekurangan Leaflet ?


Jawaban :
No Kelebihan Kekurangan
1 Leaflet efektif untuk pesan Pembuatan leaflet yang bagus
singkat, sederhana, dan murah. membutuhkan biaya yang relatif
mahal.
2 Dapat memberikan detail yang Mudah hilang dan rusak.
tidak mungkin bila disampaikan
secara lisan.
3 Siswa bersama guru dapat Dapat menjadi kertas percuma,
mempelajari informasi yang kecuali guru secara aktif melibatkan
rumit. siswa dalam membaca dan
menggunakan materi dan pesan yang
disampaikan terbatas pada leaflet

4. Apasaja kelebihan dan kekurangan poster ?


Jawaban :
Kelebihan poster adalah
a) Dalam pembuatan
1) Dapat dibuat dalam waktu yang relatif singkat
2) Bisa dibuat manual (gambar sederhana)
3) Tema dapat mengangkat relitas banyak orang
b) Dalam penggunaan
1) Dapat menarik perhatian
43

2) Bisa digunakan untuk diskusi kelompok maupun pleno


3) Bisa dipasang (berdiri sendiri)
c) Poster berukuran besar sehingga mudah dan menarik untuk dibaca dan
dilihat
d) Poster mempunyai bentuk tulisan yang singkat, padat dan tidak
memerlukan waktu lama utuk membaca dan memahaminya
e) Poster dapat ditempel atau diletakkan dimana saja serta memiliki kata-
kata yang menarik untuk dibaca.
Kelemahan poster adalah
a) Dalam pembuatannya
1) Butuh ilustrator dan keahlian menggambarkan kalau ingin sebagus
karya profesional
2) Butuh penguasaan komputer untuk tata letak (lay out)
3) Kalau dicetak biayanya mahal
b) Dalam penggunaannya
1) Pesan yang disampaikan terbatas
2) Perlu keahlian untuk menafsirkan

5. Apasaja kelebihan dan kekurangan wallchart ?


Jawaban :
No Kelebihan Kekurangan
1 Wallchart ringan, sehingga dapat Tidak dapat memuat sejumlah
dipindah-pindahkan tempatnya besar isi materi pelajaran
2 Sangat baik digunakan untuk Memerlukan waktu yang lebih
menjelaskan, membandingkan, banyak dalam
menunjukkan perbedaan atau mempersiapkannnya
meringkas dari suatu materi
pelajaran.
3 Sifat dasar dan perencanaan Ukuran terbatas
membuatnya relatif mudah dan
tepat sekali dipakai.
4 Cocok dipakai oleh guru dan Memerlukan keterampilan khusus
siswa untuk berbagai keperluan. dalam pembuatannya baik
gambarnya maupun informasinya
5 Biaya awal relatif rendah. Informasi yang disajikan agak
bersifat statis
44

No Kelebihan Kekurangan
6 Bersifat semi permanen, Karena bahannya yang terbuat
sehingga dapat digunakan dari kertas maka perlu dirawat
berulang-ulang. dengan baik agar tidak cepat rusak
(Jalius, 2006: 47-48)
7 Dapat membangkitkan minat
dan motivasi siswa
8 Mengutamakan hal-hal khusus
(specific point).
9 Urutan atau hubungan tersusun
benar.
10 Lebih fokus ke materi yang
disampaikan karena melalui
bagan-bagan yang sesuai
dengan materi.
11 Dapat di tempel di dinding
sehingga dapat dilihat kapan
saja.
12 Bisa disesuaikan dengan materi
yang disampaikan.

Anda mungkin juga menyukai