Anda di halaman 1dari 54

Tugas Pribadi

Rabu/05-05-2021

MAKALAH
PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA
“KOMUNIKASI PERSONAL”

OLEH :
SILVIA AGUSTIN (20175015)

DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si.

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika yang berjudul “Komunikasi
Personal”. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak menemukan
kendala. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Asesmen Pembelajaran Fisika Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S. dan Ibu. Dr. Fatni
Mufit, S.Pd, M.Si. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dari segi materi maupun penulisan. Maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam rangka penyempurnaan
makalah. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, Mei 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iii
DAFTAR TABEL..............................................................................................iv
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................3
D. Manfaat Penulisan..............................................................................3
BAB II. LANDASAN TEORI...........................................................................4
A. Landasan Agama dan Landasan Yuridis............................................4
B. Komunikasi Personal.........................................................................7
C. Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal dan Kegunaannya..................13
D. Sasaran Komunikasi Personal............................................................17
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Personal................20
F. Tahapan yang Dilakukan pada Proses Pelaksanaan Komunikasi
Personal di Dalam Kelas....................................................................22
G. Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Komunikasi Personal.............23
H. Metode/Teknik Penilaian Komunikasi Personal................................24
I. Mengembangkan Perangkat Asesmen Komunikasi Personal............26
J. Implementasi Asesmen Komunikasi Personal dalam Pembelajran...28
K. Memadukan Komunikasi Personal dalam Pembelajaran Fisika........30
BAB III. PEMBAHASAN.................................................................................31
A. Matriks Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk, dan Kelebihan atau
Kekurangan dari Komunikasi Personal.............................................31
B. Contoh Rubrik Komunikasi Personal................................................40
BAB IV. PENUTUP...........................................................................................48
A. Kesimpulan........................................................................................48
B. Saran..................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................49

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Alat Praktikum Melde........................................................................45

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Sasaran yang Dapat Diukur oleh Komunikasi Personal........................20


Tabel 2. Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk dan Kelebihan atau Kekurangan
dari Komunikasi Personal......................................................................34
Tabel 3. Rubrik Percobaan Laboratorium............................................................46

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Implementasi Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar
Penilaian Pendidikan membawa implikasi terhadap sistem penilaian, termasuk
model dan teknik penilaian proses dan hasil belajar peserta didik. Penilaian hasil
belajar dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan dan pemerintah. Penilaian
hasil belajar pada Sekolah Menengah Atas, selain dilakukan oleh pendidik, satuan
pendidikan, dan pemerintah juga oleh masyarakat. Penilaian oleh pendidik dan
satuan pendidikan merupakan penilaian internal (internal assessment) dalam
rangka penjaminan mutu, sedangkan penilaian oleh pemerintah dan masyarakat
merupakan penilaian eksternal (external assessment) sebagai pengendali mutu.
Komunikasi merupakan salah satu bentuk interaksi yang paling penting dan
harus dilakukan oleh sesama manusia. Pada dasarnya komunikasi tidak hanya
dilakukan secara vertikal antar sesama manusia, akan tetapi bisa dilakukan secara
horizontal, seperti komunikasi kepada Allah SWT. Sebagai makhluk hidup yang
beragama kita pasti sering berkomunikasi dengan Allah SWT untuk mencurahkan
segala ganjalan di dalam hati ataupun untuk meminta sesuatu. Tujuan kita
berkomunikasi adalah untuk menyampaikan apa yang ada di dalam pikiran kita
atau akan menyampaikan keluh kesah. Pada dasarnya ketika kita melakukan
komunikasi kita mengadakan tindakan dengan tujuan agar orang lain tahu apa
yang ada dalam pikiran kita. Komunikasi suatu tindakan yang sangat sering kita
lakukan. Dalam komunikasi ada dua pihak yang terkait yaitu komunikator dan
komunikan. Komunikator yaitu pihak yang berperan menyampaikan apa yang ada
dalam pikiran, sedangkan komunikan yaitu pihak yang berperan mendengarkan.
Kegiatan komunikasi intrapersonal dan interpersonal merupakan kegiatan
sehari-hari yang paling banyak dilakukan oleh manusia sebagai mahluk sosial.
Sejak bangun tidur di pagi hari sampai tidur lagi di larut malam, sebagian besar
dari waktu kita digunakan untuk berkomunikasi dengan manusia yang lain.
Dengan demikian kemampuan berkomunikasi merupakan suatu kemampuan yang

1
5

paling dasar. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengalami
perbedaan pendapat, ketidaknyamanan situasi atau bahkan terjadi konflik yang
terbuka yang disebabkan adanya kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Menghadapi situasi seperti ini, manusia baru akan menyadari bahwa diperlukan
pengetahuan mengenai bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan efektif yang
harus dimiliki seorang manusia.
Kemampuan berkomunikasi interpersonal yang baik dan efektif sangat
diperlukan oleh manusia agar dia dapat menjalani semua aktivitasnya dengan
lancar. Terutama ketika seseorang melakukan aktivitas dalam situasi yang formal,
misal dalam lingkungan kerja. Lebih penting lagi ketika aktivitas kerja seseorang
adalah berhadapan langsung dengan orang lain dimana sebagian besar
kegiatannya merupakan kegiatan komunikasi interpersonal. Agar komunikasi
dapat berjalan lancar, maka dibutuhkan keahlian dalam berkomunikasi
(communication skill). Dan tidaklah semua orang memiliki communication skill.
Banyak orang yang berkomunikasi hanya mengandalkan gaya yang dipakai
sehari-hari. Mereka menganggap cara komunikasi yang mereka pakai sudah
benar. Hasil asesmen yang baik sangat ditentukan oleh pengetahuan dan
keterampilan guru dalam menentukan dan mengembangkan jenis assesmen dalam
mengukur kompetensi siswa.
Banyak jenis dan bentuk pengukuran yang terdapat dalam assesmen, salah
satunya adalah komunikasi personal. Bentuk asesmen ini masih jarang dilakukan
oleh guru karena keterbatasan pengetahuan dan keterampilan guru tentang
asesmen ini. Komunikasi personal sebagai bentuk asesmen alternatif yang dapat
digunakan guru untuk melengkapi pengukuran pencapaian siswa sehingga
kompetensi sebenarnya dari siswa dapat tergambar dengan nyata. Jadi, dalam
makalah ini membahas mengenai komunikasi personal dalam pembelajaran fisika.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi personal?
6

2. Apa saja bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya?


3. Bagaimana cara memadukan komunikasi personal dengan pembelajaran?

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah berdasarkan rumusan masalah diatas
adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian komunikasi personal.
2. Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi personal dan penggunaannya.
3. Mengetahui cara memadukan komunikasi personal dengan pembelajaran.

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang komunikasi personal, bentuk dan
jenis serta fungsi komunikasi.
3. Memenuhi persyaratan untuk mengikuti mata kuliah Pengembangan Asesmen
Pembelajaran Fisika.

E. Landasan Agama
Dalam Al-Qur’an telah memuat ayat-ayat yang mengisyaratkan tentang
sebuah evaluasi atau penilaian sebagai prinsip dasar yang harus dipedomani
dalam sebuah kegiatan penilaian. Di antara ayat-ayat itu diantaranya yaitu Al-
Qur’an Surah At-Taubah ayat 105.

Artinya: Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
7

Kata “ ‫ ” َع َملَ ُك ْم‬berarti amalmu atau pekerjaan. Kata ini bisa berarti “amalan
di dunia yakni berupa prestasi selama di dunia”. Dalam bahasa, hasil dari amalan
atau pekerjaan itu adalah kinerja, performance. Jadi ungkapan “fasayarallâhu
‘amalakum wa rasûluhû wal mu’minûn” sejatinya adalah pelaksanaan
performance appraisal dan performance assesment. Yang perlu diperhatikan,
pengungkapan kata “Allah, Rasul, dan Mukmin” (yang dalam bahasa Arab
menggunakan i’rab rafa’, sebagai subjek), berarti para penilai itu tidak saja Allah,
tetapi juga melibatkan pihak lain, yakni Rasul dan kaum Mukmin. Kemudian,
dijelaskan bahwa untuk mengetahui sejauh mana kuatnya iman seseorang, Allah
SWT mengevaluasinya melalui berbagai cobaan yang besar. Allah SWT dalam
Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 2-3.

Artinya: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) me-
ngatakan:’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguh-nya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
Allah pasti akan membalas setiap amal perbuatan manusia berdasarkan apa
yang telah mereka kerjakan. Artinya jika seseorang melaksanakan pekerjaan
dengan baik dan menunjukkan kinerja yang baik maka ia akan mendapat hasil
yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan keuntungan bagi
organisasinya seperti firman adalam dalam Al-Qur’an surat Al-Ahqaaf ayat 19.
8

Artinya: Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.

F. Landasan Yuridis
Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) Nomor
20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan nasional berperan mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, disebutkan dalam
undang-undang tersebut bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab. Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Permendikbud No. 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar
dan Menengah yang merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada
satuan pendidikan dasar dan satuan pendidikan dasar menengah untuk mencapai
kompetensi lulusan. Dengan diberlakukanya Peraturan Menteri ini, maka
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, dicabut dan dinyatakan
tidak berlaku. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup,
tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Penilaian adalah
9

proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil


belajar peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek sikap,pengetahuan, dan keterampilan.
Prinsip penilaian hasil belajar:
a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan
yang diukur;
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas,
tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku,
budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan;
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik;
g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan
mengikuti langkah-langkah baku;
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan; dan
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi
mekanisme, prosedur, teknik, maupun hasilnya.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,
pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik digunakan untuk:
a. Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
b. Memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. Menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir
semester, akhir tahun. Dan/atau kenaikan kelas.
10

BAB II
LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Personal
1. Pengertian Komunikasi Personal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia komunikasi adalah pengiriman dan
penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami. Banyak pendapat dari berbagai pakar mengenai definisi
komunikasi, namun jika diperhatikan dengan seksama dari berbagai pendapat
tersebut mempunyai maksud yang hamper sama. Menurut Hardjana dujytuo ikeg
Ebdabg Kestaru G (2003) secara etimologis komunikasi berasal dari bahasa Latin
yaitu cum, sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dua kata tersebut membentuk
kata benda communio, yang dalam bahasa Inggris disebut communion, yang
mempunyai makna kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan,
atau hubungan.
Evertt M, Rogers mendefenisikan komunikasi sebagai proses yang di
dalamnya terdapat suatu gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima
dengan tujuan untuk merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh
Theofore Herbert ia mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di
dalamnya menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseroang kepada
orang lain, biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain
definisi yang telah dikemukakan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal
yaitu Wilbur Schramm menyatakan komunikasi merupakan tindakan
melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan bantuan pesan;
pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama yang memberi
arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan diterima serta
ditafsirkan oleh penerima (Suranto: 2005). Masih banyak definisi komunikasi
yang disampaikan oleh para ahli diantaranya:
1. Musa dkk (2012) mendefinisikan kata komunikasi sebagai proses
penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk
memberitahu atau untuk mengubah sikap, pendapat, atau perilaku, baik
11

langsung (secara lisan) maupun tidak langsung (melalui media); proses


penyampaian bentuk interaksi gagasan kepada orang lain dan proses
penciptaan arti terhadap gagasan atau ide yang disampaikan, baik sengaja
maupun tidak disengaja.
2. Wood (2013) komunikasi adalah sebuah proses sistematis dimana orang
berinteraksi dengan dan melalui symbol untuk menciptakan dan menafsirkan
makna.
3. Yosal dkk (2013) dalam proses komunikasi yang kita jalankan, bisa saja
muncul gangguan (noise) komunikasi. Gangguan komunikasi ini bisa kita
pahami sebagai “segala sesuatu yang membelokkan maksud pengiriman pesan
dan segala sesuatu yang menghambat penerimaan pesan seperti yang
dimaksudkan pengirim pesan”. Ahli-ahli komunikasi mengelompokkan
gangguan komunikasi ini menjadi gangguan fisik (ada orang lain berbicara),
psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), dan gangguan semantik
(salah mengartikan makna).
4. Wina (2014) komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari sumber
ke penerima pesan dengan maksud untuyk memengaruhi penerima pesan.
Efektivitas komunikasi dapat dilihat dari aktivitas penerima pesan melalui
feedback yang dilakukanya, misalnya dengan bertanya, menjawab atau
melaksanakan pesan yang disampaikan.dari respon penerima tersebut, akan
terjadi umpan balik yang menunjukkan adanya efektivitas komunikasi.
5. Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) Personal communication is
the assessment method, in our experience, that is the most underutilized.
Personal communication is communicating with students verbally for the sake
of assessing knowledge. Personal komunikasi adalah slah satu metode
penilaian. Personal komunikasi dilakukan dengan cara berkomunikasi
dengannpeserta didik secara lisan untuk menilai pengetahuannya.
6. Carl I. Hovland (dalam Zamroni, 2009) “communication is the process by
which an individual transmit stimulus (usually verbal symbols) to modify the
behavior of another individuals”.
12

Asesmen komunikasi personal menurut Stiggins adalah salah satu bentuk


asesmen alternatif yagn dapat memberikan informasi penting dari peserta didik
dalam pembelajaran seperti penguasaan subjek materi, penalaran, pemecahan
masalah, pengetahuan prosedural, kemampuan penciptaan produk dan sikap
melalui komunikasi antara guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta
didik atau komunikasi dengan yang lainnya. Asesmen ini hampir sama dengan
performance asesmen tapi berbeda dalam hal pengaplikasiannya karena pada
dasarnya ini lebih menceritakan secara detail apa yang telah dicapai siswa dalam
kegiatan pembelajaran. Komunikasi personal merupakan salah satu bentuk
asesmen alternatif yang dilakukan dengan komunikasi melalui siswa atau antar
siswa. Manfaat asesmen komunikasi personal dapat digunakan sebagai:
1. Sebagai alat cek ganda asesmen lain
2. Memantau apakah kelas/individu berjalan sebagaimana mestinya
3. Mendorong dan mengevaluasi penalaran dan pemecahan masalah peserta
didik, dan
4. Menilai prestasi peserta didik dalam partisipasinya dalam diskusi kelas
Menurut Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) “Personal
communication can be used to evaluate virtually any level of cognition. However.
there is an additional intent when using personal communication, such as
individualizing instruction, building relationships or developing student
comunication skilss”. Komunikasi personal dapat digunakan untuk evaluasi
semua level kognisi. Namun ada nilai tambahan ketika menggunakan komunikasi
personal yaitu membangung hubungan dan meningkatkan komunikasi skil peserta
didik. Komunikasi secara garis besar dibagi menjadi tiga tingkatan yakni :
1. Komunikasi Intrapersonal Komunikasi intrapersonal terjadi didalam diri
individu, merupakan model jenis komunikasi di dalam diri seorang individu
atau dialog internal yang terjadi. Tujuan dari komunikasi interpersonal adalah
kesadaran diri yang mempengaruhi konsep diri dan perasaan dihargai. Konsep
diri yang positif dan kesadaran diri yang datang melaui dialog internal dapat
membantu mengekespresikan diri kepada orang lain.
13

2. Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang


terjadi antara dua orang atau lebih di dalam suatu kelompok kecil. Komunikasi
interpersonal merupakan jenis komunikasi yang paling sering digunakan.
Komunikasi interpersonal yang sehat akan berguna dalam pemecahan
masalah, bertukar ide dan pikiran, pengambilan keputusan serta
perkembangan pribadi.
3. Komunikasi Publik Komunikasi publik adalah interaksi dengan sekumpulan
orang dalam jumlah yang besar. Menjadi seseorang komunikator yang
kompeten yang mampu menyampaikan pesan kepada komunikan mem-
butuhkan kemampuan untuk membayangkan dirinya berbicara pada sebuah
kelompok besar. Kemampuan seorang komunikator seperti penggunaan
postur, gerakan tubuh, dan nada bicara membantu seorang komunikator untuk
mengekspresikan pesan yang ingin disampaikan. (Potter & Perry, 2005)
Asesmen melalui komunikasi personal merupakan bentuk asesmen yang
bersifat subjektif, oleh karena itu perlu direncanakan dan dilaksanakan dengan
baik sehingga mampu menjadi jaminan mutu. Beberapa pedoman penilaian pada
asesmen komunikasi personal:
1. Target pencapaian yang kita rencanakan terhadap peserta didik
2. Pertanyaan yang kita ajukan
3. Kriteria yang kita terapkan dalam mengevaluasi jawaban-jawaban
4. Record performance yang kita simpan
5. Cara kita di dalam mendapatkan kembali hasil yang baru digunakan
6. Menbuat interpretasi-interpretasi dari hasil tersebut
7. Berbagai cara di dalam kita menggunakan hasil tersebut
Selain pedoman penilaian, komunikasi personal memiliki beberapa teknik
yang dapat digunakan dalam asesmen, yaitu :
1. Membuat hubungan yang jelas dan kompleks antara strategi dan fokus
pertanyaan pada pengajaran.
2. Pertanyan yang sukar dapat diulang untuk menggali lebih dalam bagaimana
pemikiran peserta didik.
14

3. Asesmen komunikasi personal dapat dilakukan secara spontan, memberikan


keuntungan untuk menilai dan mempertimbangkan pencapaian, yaitu ketika
kita merasa perlu untuk memperoleh informasi yang lebih tentang pemikiran
peserta didik, kita dapat menggunakan kesempatan dengan baik dan
mengambil keuntungan dari kesempatan yang dapat diajarkan
4. Komunikasi personal hampir tidak terbatas kefleksibelannya dalam hal
aplikasinya sebagai asesmen kelas. Komunikasi personal dapat fokus pada
nilai outcomes, penilaian mikroskopik masing-masing peserta didik atau
kelompok. Peserta didik dapat merespon dengan sukarela atau kita
menyuruhnya, interaksi dapat secara terbuka atau pribadi, dan pertanyaan
dapat berasal dari peserta didik atau guru.
5. Untuk pengguna assessmen komunikasi personal yang penuh perhatian, reaksi
peserta didik yang nonverbal dapat memberikan arti yang mendalam tentang
pencapaian dan perasaan peserta didik terhadap materi yang dipelajari
2. Fungsi dan Manfaat Komunikasi
Komunikasi memiliki beberapa fungsi yang sangat penting diantaranya:
1. Fungsi informasi. Untuk memberitahukan sesuau (pesan) kepada pihak
tertentu, dengan maksud agar komunikan dapat memahaminya
2. Fungsi ekspresi. Sebagai wujud ungkapan perasaan / pikiran komunikator atas
apa yang dia pahami terhadap sesuatu hal atau permasalahan.
3. Fungsi kontrol. Menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan, dengan
memberi pesan berupa perintah, peringatan, penilaian dan lain sebagainya.
4. Fungsi sosial. Untuk keperluan rekreatif dan keakraban hubungan di antara
komunikator dan komunikan.
5. Fungsi ekonomi. Untuk keperluan transaksi usaha (bisnis) yang berkaitan
dengan finansial, barang dan jasa.
6. Fungsi da’wah. Untuk menyampaikan pesan-pesan keagamaan dan perjuangan
bersama.
Banyak manfaat yang dapat peroleh dengan berkomunikasi secara baik dan
efektif, di antaranya adalah:
15

1. Tersampaikannya gagasan atau pemikiran kepada orang lain dengan jelas


sesuai dengan yang dimaksudkan.
2. Adanya saling kesefamanan antara komunikator dan komunikan dalam suatu
permasalahan, sehingga terhindar dari salah persepsi.
3. Menjaga hubungan baik dan silaturrahmi dalam suatu persahabatan,
komunitas atau perkumpulan
4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi munkar di antara sesama umat manusia dapat
diwujudkan dengan lebih persuasif dan penuh kedamaian.
Menurut Stiggins (2005) For gathering accurate information, personal
communication is a strong match to reasoning targets. Teachers can ask students
questions to probe more deeply into a response. Or, students can demonstrate
their solution to a problem, explaining their reasoning out loud as they go. The
drawbacks with using personal communication to assess reasoning proficiency
are, as always, the amount of time it takes and the record-keeping challenge it
poses. Yaitu komunikasi personal dapat digunakan untuk mengumpulkan
informasi yang akurat. Guru dapat mengunkan pertanyaan kepada peserta didik
untuk menyelidiki lebih dalam mengenai suatu tanggapan. Atau peserta didik
dapat menunjukkan solusi suatu masalah, menjelaskan alsan.
Menurut Michael S. Moody and Jason M. Stricker (2009) “Personal
communication can be used to evaluate virtually any level of cognition. However.
there is an additional intent when using personal communication, such as
individualizing instruction, building relationships or developing student
comunication skilss”. Komunikasi personal dapat digunakan untuk evaluasi
semua level kognisi. Namun ada nilai tambahan ketika menggunakan komunikasi
personal yaitu membangung hubungan dan meningkatkan komunikasi
kemampuan dari peserta didik.

B. Bentuk-Bentuk Komunikasi Personal dan Penggunaannya


Ada 5 format komunikasi personal yang dapat digunakan untuk mengakses
pencapaian siswa yaitu bertanya, knferensi dan interviu, diskusi kelas, ujian lisan,
dan percakapan dengan yang lainnya.
16

1. Pengajaran Bertanya dan Menjawab (Instructional Question and


Answer)
Ketika pembelajaran, guru dan peserta didik saling bertanya dan menjawab.
Kegiatan ini selain meningkatkan proses berfikir dan belajar juga memberikan
informasi mengenai pencapaian. Guru mendengar jawaban peserta didik,
menginterpretasikan dalam standar internal, dan mengambil inferensi pada level
perolehan peserta didik. Menurut Stiggins (2005) Instructional questions and
answers have much strength such as providing me with an ongoing feedback
about my students' achievement, probe reasoning and deepen their understanding
and serves to give me insights into how my students think. On the other hand,
instructional questions and answers have some weakness as it is time consuming
and also it needs an experienced teacher as unclear and prolonged questions can
hinder students focus on a relatively narrow range of acceptable responses.
Pengajaran bertanya dan menjawab memiliki banyak kekuatan salah satunya
memberikan umpan balik tentang prestasi peserta didik, selain itu dapt
memperdalam penalaran dan pemahaman peserta didik. disisi lain pengajaran
bertanya dan menjawab memiliki kelemahan yaitu memakan waktu dan guru
harus berpengalaman.
Kunci keberhasilan penggunaan metoda asesmen ini, sementara
meminimalisasi pengaruh kelemahan potensialnya antara lain (a) Merencanakan
pertanyaan kunci di awal pembelajaran untuk memastikan kesesuaian dengan
target dan kemampuan siswa (b) Menanyakan pertanyaan yang jelas dan singkat
yang membantu siswa memfokus pada kisaran yang relatif sempit dari respon
yang diterima. (c) Memeriksa variasi penalaran, tidak hanya recall fakta dan
informasi (d) Menanyakan pertanyaan pertama dan kemudian menunjuk siswa
yang akan menjawab, hal ini akan menjaga siswa tetap fokus. (e) Memanggil
siswa yang sukarela atau tidak sukarela. Hal ini juga akan menjaga siswa tetap
melakukan tugasnya. (f) Menyimpan mental record mengenai performa hanya
untuk sedikit siswa pada waktu pendek. Catatan tertulis sangat esensial untuk
sejumlah besar siswa dalam periode waktu yang lebih lama. (g) Pengakuan akan
respon benar atau bermutu tinggi; memeriksa respon yang tidak (h) Benar untuk
17

alasan yang mendasarinya. (i) Setelah pertanyaan diajukan, tunggu tiga sampai


lima detik untuk respon. Menurut Rowe dalam Stiggins (1994) ada beberapa
keuntungan dalam penggunaan asesmen jenis ini diantaranya
a. Lama waktu respon siswa meningkat
b. Jumlah dari respon yang tidak diminta tapi sesuai meningkat
c. Kegagalan untuk merespon penurunan
d. Kepercayaan diri siswa meningkat
e. Kejadian respon kreatif, spekulatif meningkat
f. Interaksi berpusat pada siswa meningkat, sementara pembelajaran berpusat
pada guru menurun
g. Siswa mempertahankan inferensi lebih baik
h. Jumlah pertanyaan yang diajukan siswa meningkat
i. Siswa yang lamban berkontribusi lebih banyak
j. Masalah disiplin menurun
k. Guru cenderung untuk melihat kelas dengan jumlah siswa bekemampuan
akademik rendah hanya sedikit
l. Guru tidak lagi mengharap siswa pandai saja yang memberikan respon.

2. Konferensi dan Interview (Conferences and Interviews)


Konferensi peserta didik, guru berperan sebagai audit terstruktur atau tidak
terstruktur mengenai pencapaian peserta didik, sasarannya adalah membicarakan
apa yang sudah dan apa yang belum dipelajari peserta didik. Guru dan peserta
didik berbicara langsung dan terbuka mengenai level perolehan peserta didik,
nyaman dengan materi yang dikuasai, kebutuhan khusus, minat, harapan dan/atau
topik lain yang berkaitan dengan pencapaian, yang berkonstribusi dengan
lingkungan pembelajaran yang efektif. Efeknya, guru dan siswa berbicara
bersama-sama dalam usaha memahami bagaimana bekerja bersama secara efektif.
Fokus interviu atau konferensi dapat bervariasi sesuai dengan kebutuhan siswa.
Kunci keberhasilan penggunaan konferensi antara lain (a) Kedua partisipan harus
terbuka, jujur dan berkeinginan untuk mengamati aspek nyata dan penting dari
pembelajaran. (b) Pertanyaan interview harus terfokus pada target pencapaian dan
18

tujuan akan pertemuan. (c) Pertanyaan dipikirkan dan direncanakan dengan baik


di awal (d) Merencanakan waktu yang cukup untuk melakukan interiviu atau
konferensi keseluruhan. (e) Memastikan untuk memasukkan interviu dengan
ringkasan pelajaran yang telah dipelajari dan implikasinya dalam bagaimana guru
dan siswa akan bekerja sama di masa depan.
3. Diskusi Kelas (Class Discussion)
Ketika peserta didik berpartisipasi dalam diskusi kelas, guru mendengarkan
interaksi, mengevaluasi kualitas kontribusi peserta didik, dan mengambil inferensi
mengenai pencapaian peserta didik individual atau kelompok. Menurut Stiggins
(2005) "Class discussions have the simultaneous effect of promoting both student
learning and their ability to use what they know. On the other hand from the main
strengths of class discussions are: opening a way of testing and exploring new
ideas, students acquire information and insight from diverse points of view, they
recognize and investigate their assumptions and consequently these conversations
provide practice with problems and concepts”. Diskusi kelas memiliki efek
stimulan mempromosikan hasil belajar peserta didik dan kemampuan peserta
didik. Disisi lain kekuatan utama diskusi kelas adalah membuka cara pengujian
dan mengeksplorasi informasi dan wawasan peserta didik dari berbagai sudut
pandang. Untuk memperoleh keuntungan dari kekuatan metoda asesmen ini,
sementara meminimalisasi pengaruh kelemahan potensialnya, ikuti kunci di
bawah ini :
a. Menyiapkan pertanyaan atau masalah diskusi di awal untuk memfokuskan
dengan tajam target pencapaian yang diinginkan.
b. Melibatkan siswa dalam proses persiapan, memastikan pertanyaan mereka dan
isu kunci merupakan bagian dari campuran.
c. Bertumpu pada format debat atau format tim lainnya untuk memaksimalkan
jumlah siswa yang dapat terlibat langsung. Berikan perhatian khusus untuk
melibatkan siswa berkemampuan rendah.
d. Formalkan format diskusi sampai pada tahap teridentifikasinya perbedaan
peran, seperti moderator, tim leader, pembicara, pencatat, dll, untuk
19

memaksimalkan jumlah siswa yang mempunyai peluang untuk menyajikan


bukti pencapaian mereka.
e. Perlu diingat bahwa publik akan mengaitkan pencapaian siswa dengan konsep
diri.
f. Berikan alat sesuai dengan karakteristik siswa.
g. Jika informasi pencapaian berasal dari partisipasi diskusi maka dibutuhkan
nilai dan catatan tertulis.
4. Ujian Lisan (Oral Examination)
Guru merencanakan dan memiliki latihan untuk merefleksikan dan
memberikan respon lisan kepada peserta didik. Guru mendengarkan dan
menginterpretasi respon tersebut dan mengevaluasi mutu dan menarik kesimpulan
tentang level pencapaiannya. Keuntungan dari ujian lisan adalah memberikan
peningkatan kompleksitas dari outcome pendidikan, kompleksitas, dan biaya dari
penyusunan asesmen performa yang lebih meyakinkan. Menurut Stiggins (2005)
“Clearly, the major argument against this assessment format is the amount of
time it takes to administer oral exams” yaitu argumen utama dalam format
penilaian ini adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengelola ujian lisan.
Berikut ini beberapa hal kunci yang harus diperhatikan agar asesmen berhasil:
a. Mengembangkan latihan singkat yang fokus pada outcome yang diharapkan
b. Bertumpu pada latihan yang mengidentifikasi pengetahuan yang harus
dimiliki, menspesifikan jenis pemikiran yang digunakan, dan mengidentifikasi
standar yang akan diterapkan pada proses evaluasi
c. Mengembangkan kriteria penskoran tertulis di awal asesmen
d. Membuat kriteria yang memisahkan antara konten dan outcome
e. Menyiapkan di awal untuk mengakomodasi siswa-siswa yang mempunyai
hambatan dalam kemampuan bahasa
f. Mempunyai ceklis, skala tingkat, atau metoda pencatatan hasil lain yang siap
digunakan saat asesmen
g. Jika memungkinkan, respon direkam untuk evaluasi kembali kemudian
20

5. Percakapan dengan lainnya (Conversation with Others)


Guru dapat menemukan informasi berguna mengenai pencapaian peserta
didik dengan bicara dengan orang lain (seperti : peserta didik lain, guru lain, staf
sekolah, orangtua, dan saudara) mengenai pencapaian peserta didik dalam bentuk
pertanyaan. Tetapi, bentuk seperti ini harus digunakan sangat hati-hati untuk
menghasilkan informasi kualitatif. Beberapa kunci keberhasilan :
a. Jadilah konsumer kritis: periksa asal-usul dan kualitas bukti yang diberikan
oleh pemberi informasi. Pastikan anda mempunyai pemahaman yang sama
mengenai target pencapaian. Pastikan bahwa mereka menggunakan metoda
asesmen yang jelas, mengambil sampel dengan tepat, dan mengendalikan bias
mereka. Tanyalah mereka yang berada dalam posisi mengetahui akan
pencapaian siswa anda.
b. Dalam konteks dimana keputusan kritis ada dalam kesetimbangan, ambil
informasi lebih dari 1 orang, untuk menjaga dari bias.

C. Sasaran Komunikasi Personal


Komunikasi personal juga dapat mengukur beberapa target:
1. Menilai Pengetahuan
Pengetahuan dapat dinilai dari konumikasi personal tapi harus hati-hati kita
dapat bertanya kepada siswa untuk melihat apakah mereka menguasai materi
melalaui ingatan dan/ atau melalaui penggunaan material acuan yag afetif
2. Menilai Penalaran (Reasoning)
Penanya yang mahir akan dapat mengukur reasoning siswa dan problem
solving ketika proses berfikir sedang retrospektif, untukmenganalisis
bagaimana siswa memperoleh jalan keluarnya.
3. Menilai Keterampilan (Skill) Dan Produk
Untuk menilai keteramplan dan produk kita dapat meminta siswa untuk
melakukan dan membuat sesuatu dan membandingkannya dengan kualitas
standar yang yang telah ditetapkan sebelumnya .
4. Menilai Sikap (Afektif)
21

Kelebihan lain dari komuniksai personal sebagai asesmen adalah dapat


menentukan arah dan intenrsitas sikap, minat, nilai, dan motivasi siswa
dengan bertanya kepada mereka. Kunci untuk membuat komunikasi personal
bekerja dalam menilai affect siswa adalah dengan mempercayai dan membuka
akses komunikasi. Jika siswa merasa nyaman untuk mengatakan apa yang
mereka pikirkan dan rasakan, maka merekan akan melakukannya .
Menururt Stiggins (2005) sasaran yang dapat diukur oleh komunikasi personal
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Sasaran yang Dapat Diukur oleh Komunikasi Personal
Target Personal Comunication
Knowledge Can ask questions, evaluate answers and infer mastery but a
mastery time consuming option.
Penguasaan Dapat mengajukan pertanyaan, mengevaluasi jawaban dan
pengetahuan menyimpulkan penguasaan tetapi pilihan ini memakan
waktu.
Reasoning Can ask student to “think aloud” or can ask followup
Proficiency questions to probe reasoning.
Kecakapan Dapat meminta siswa untuk "berpikir keras" atau dapat
dalam mengajukan pertanyaan lanjutan untuk menggali alasan.
memberikan
alasan
Skills Strong match when skill is oral communication proficiency;
Keterampilan not a good match otherwise.
Kecocokan yang kuat ketika keterampilan merupakan
kecakapan dalam komunikasi lisan
Ability to Not a good match
Create Tidak begitu cocok (dalam penggunaan komunikasi personal
Products dalam assesmen)
Kemampuan
untuk
Membuat
Produk
Selain itu menurut Stigins (2005) This is a good match with knowledge
targets for most students at all grade levels, but tends to be inefficient if a lot of
knowledge is to be assessed for lots of students. Personal communication works
best for real-time sampling of student understanding during instruction. Also, for
some students, such as those with special needs, English language learners, or
younger students, it is the best way to gather accurate information. Yaitu
22

komunikasi personal sangat cocok digunakan untuk mengukur pengetahuan bagi


sebagian besar peserta didik, tetapi cenderung menjadi tidak efesien jika
digunakan untuk menilai banyak pengetahuan dari banyak peserta didik. Menurut
Festiyed dan Djusmaini Djamas (2017), sasaran (target) asesmen komunikasi
personal adalah:
1. Pengetahuan
a. Perlu hati-hati berpatokan pada batasan-batasan dan isi domain
pengetahuan
b. Tidak dapat menanyakan semua pertanyaan karena waktu yang terbatas
untukjumlah mareri yag banyak
2. Penalaran
a. Merupakan kekuatan yang sebenarnyan dari komunikasin personal
b. Guru dapat menggunakan pertanyaan untuk membantu siswa memahami
dan meningkatkan penalaran serta pemecahan masalah
3. Skill, produk, pengukuran dan sikap
a. Merupakan kekuatan lain dari komunikasi personal mampu
mengungkapkan sikap,minat, nilai, watak, emosional
b. Kunci keberhasilan asesmen ini adalah kepercayaan dan keterbukaan
dalam komunikasi.
4. Pengukuran sikap
a. Merupakan kekuatan lain dari komunikasi personal mampu mengungkap
sikap, minat, nilai, atau watak emosional
b. Kunci keberhasilan asesmen ini adalah kepercayaan dan keterbukaan
dlam komunikasi

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam Komunikasi Personal


Bebapa factor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan
asesmen komunikasi personal diantaranya
1. Bahas yang Sama
Guru dan siswa harus mempunyai bahaasa yang sama. Jika tidak akan terjadi
kesalahan pengukuran.
23

2. Kefasihan Verbal yang Memadai


Bahaya salah pengukuran terletak dua arah. Jikas iswa tidak fasih guru dapat
sakah interpretasi dan menarik inferensi yang salah dan jika siswa terlalu
fasih guru dapat dibodohi siswa .
3. Karakteristik Personal yang Sesuai
Siswa yang pemalu tidak dapat menjukkan performa yang baik dalam konteks
sasesmen ini, dengan mengabaikan pencapaian merka sebelumnya
sebaliknya siswa yang agresif daapat mengecih guru akan aspek pencapaian
yang sebenarnya. Hal tersebut akan beraku untuk asesor yang tidak
mempersiapkan dengan hati-hati dan mereka yag tidak dapat tetap fokus
4. Waktu yang Cukup
Harus ada waktu yang cukup untuk melakukan bentuk asesmen ini. Ketika
target ruang lingkupnya sempit dan hanya sedikit siswa yang diakses waktu
mungkin tidak menjadi faktor , tetapi ketika target melebar dan jumlah siswa
meningkat dua dimensi menjadi lebih penting
a. Pertama, harus ada waktu yang cukup yang memungkinkan guru untuk
beriteraksi degan setiapsiswa yang akan dinilai pencapaiannya
b. Kedua, harus ada waktuyang cukip untuk guru mengambil sampel
pencapaian yang memadai untuk setiap siswa
5. Lingkungan yang aman
Komunikasi personal akan bekerja paling baik ketika siswa merasa mreka
belajardalam lingkungan yang aman.
6. Siswa memahami kebutuhan akan kejujuran
Komunikasi personal akan bekerja baik sebagai asesmen ketika siswa
memahami guru memerlukan jawaban jujur kuncinya adalah kepercayaan.
7. Alat untuk menyimpan rinci yan akurat
Karena tidak ada hasil kasat mata catatan asesmen akan hilang. Jika
melibatkan banyak siswa, target kompleks dan persyaratan akan penyimpanan
yang luas, guru harus membuat catatan yang lebih baik misalnya dengan
tertulis dan rekaman tape.
24

Ada beberapa faktor penghambat komunikasi personal, diantaranya yaitu:


1. Individu
Faktor individu berasal dari dalam diri seseorang. Faktor individu ini
termasuk fisik seseorang yang meliputi kepekaan panca indra, usia, dan faktor
fisik lainnya. Selain itu, juga dipengaruhi oleh faktor sosial, yang meliputi
intensitas seseorang dalam resosialisasi atau interaksi dengan orang lain,
status sosial, peran dalam masyarakat, dan lain-lain.
2. Interaksi
Faktor interaksi merupakan faktor yang dapat menjadi penghambat
komunikasi personal. Hal yang termasuk dalam faktor interaksi adalah
kepentingan dan terjadinya komunikasi personal, pembawaan diri dari
masing-masing individu, sikap saat berinteraksi.
3. Situasional
Faktor situasional berkaitan dengan lokasi terjadinya interaksi, siapa yang
diajak berinteraksi, dan bagaimana keadaan emosional orang yang sedang di
ajak berkomunikasi.
4. Kompetensi Interaksi
Faktor kompetensi berkaitan dengan kepekaan terhadap permasalahan yang
dibahas, pengetahuan yang bersifat situasional dari pokok bahasan interaksi
tersebut.

E. Tahapan yang Dilakukan pada Proses Pelaksanaan Komunikasi


Personal di Dalam Kelas
Ada tiga tahapan yang harus dilakukan yatiu tahap persiapan, diskusi dan
proses asesmen, dan umpan balik
1. Tahap persiapan
Dilakukan pembuatan indikator kegaiatan dan skornya. Tahap ini dapat
dilakukan dengan curah pedapat tentang perilaku positif yang memberikan
sumbangan pada diskusi di kelas yang perduktif.misalnya :
a. Membuat konstribusi yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan topik
b. Mendengarkan secara intensif ketika yang lain meberikan kontribusi
25

c. Bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi


d. Mengklarifikasi pertanyaan
Selanjutnya siswa diminta mengidentifikasi tiga atau empat kecakapan
interaksi tersebut yang dinilai lebih penting untuk mencapai diskusi yang
produktif dan memberinya skor dua (2). Sisanya diseleksi kembali untuk
menentukan kecakapan yang dianggap penting, tetapi tidak cukup penting
dibandingkan kelompok pertama dan memberinya skor satu (1). Siswa juga
diminta curah pendapat mengenai pola interaksi yang kontraproduktif dalam
sebuah diskusi. Misalnya dihasilkan perilaku kontraproduktif diantaranya
a. Menyebabkan diskusi lain tidak mengemukakan idenya
b. Tidak berpartisipasi
c. Tidak mendengarkan degan penuh perhatian
d. Menginterupsi ketika yang lain berbicara
e. Mendminasi dalam diskusi
f. Memberikan konstribusi di luar topik
Pada tahap persiapan juga dilakukan:
a. Memberikan informasi mengenai topik yang akan dibahas dalam kegiatan
diskusi.
b. Merumuskan hal apa saja yang akan menjadi poin penilaian (melibatkan
peserta didik)
c. Menyusun indikator kegiatan skoring
2. Diskusi dan Proses Asesmen
Tahap ini siswa dibagi dalam dua kelompok secara random dan diberi nama.
Dalam tahap ini siswa saling memberikan penilaian pada temannya. Misalnya A
dan B. B duduk di samping partnernya A, yang bertugas menilai diskusi yang
dilakukan A sesuai dengan lembar skor yang dipegang. Pada tahap diskusi dan
proses asesmen dilakukan kegiatan:
a. Membagi kelompok
b. Seting kelas
c. Menilai
26

3. Umpan Balik-Melalui Komunikasi Personal.


Setelah diskusi para partner saling betemu untuk saling berbgai dan berdiskusi
hasil.Tugasnya adalaah membicarakan satu sama lain tentang kualitas dan
pengaruh kontribusinya kepada interaksi kelompok. Mereka mengidentifikasi
perilaku positif dan pola produktif sebagai cara untuk meningkatkan dan
perbaikan. Pada tahap umpan balik dilakukan kegiatan:
a. Melakukan refleksi
b. Identifikasi proses
c. Evaluasi hasil, dan
d. Diskusi kritis

F. Kelebihan dan Kekurangan Asesmen Komunikasi Personal


Kelebihan asesmen komunikasi personal yakni:
1. Assesmen menggunakan komunikasi personal dapat dilakukan secara cepat
dan efisien
2. Koneksi yang cepat dapat terjadi antara asesmen dan pengajaran
3. Metodenya fleksibel
4. Asesmen dapat berupa respon nonverbal
5. Suatu cara paling baik untuk membedakan orientasi dan kelebihan siswa yang
berhubungan dengan sikap, hobi, norma/kecenderungan motivasi dengan cara
bertanya kepada siswa. Adanya kejujuran antara siswa dan guru
Kelebihan personal komunikasi asesmen menurut Michael S. Moody and
Jason M. Stricker (2009) adalah :
1. Can be used at a moment's notice (dapat digunakan saat itu juga)
2. Can probe more deeply throught questioning (dapat menyelidiki lebih dalam
melalui interogasi)
3. Can easily involve parents in the process, throught conferences (dapat dengan
mudah melibatkan orang tua dalam proses)
4. Helps build relationship between teacher and student (membantu
membangun hubugan guru dengan pesera didik)
27

Kekurangan asesmen komunikasi personal yakni:


1. Terkadang bermasalah dengan penyimpanan sampel.
2. Kurang cocok untuk menilai keterampilan dan produk yang berupa
hasil karya.
Kekurangan personal komunikasi asesmen menurut Michael S. Moody and
Jason M. Stricker (2009) adalah:
1. Time consuming (memakan waktu)
2. Hard to record responses/ grades (sulit merekam tanggapan/ nilai)
3. Subjective (penilaiannya subjektive)
4. Relies on relationships between teacher and student (bergantung kepada
hubungan guru dengan peserta didik)

G. Metode/Teknik Penilaian Komunikasi Personal


Adapun metoda atau teknik yang digunakan dalam komunkasi personal
meliputi:
1. Pertanyaan lisan
a. Membantu siswa untuk lebih focus
b. Membantu siswa mengingat fakta atau informasi
c. Membantu siswa merespon jawaban, dengan manfaatnya menurut Rowe
(1978) sebagai berikut:
1) Respon siswa menjadi lebih meningkat
2) Meningkatnya respon lain, namun sesuai
3) Kegagalan merespon mengalami penurunan
4) Kepercayaan siswa meningkat
5) Respon berspekulasi meningkat
6) Student Oriented meningkat, dan Teacher Oriented menurun
7) Siswa dapat membuat kesimpulan lebih baik
8) Pertanyaan dari siswa bertambah
9) Siswa yang kurang dapat berkontribusi lebih
28

2. Wawancara (Interview)
a. Guru dan siswa dapat berbicara secara langsung dan terbuka tentang
tingkat pencapaian siswa, minat, prestasi, keinginan, atau topic lainnya
b. Kunci sukses wawancara adalah kedua belah pihak harus terbuka dan
jujur, dan bersedia untuk dikoreksi demi kemajuan belajar mengajar
c. Pertanyaan wawancara harus tajam pada target yang akan dicapai
d. Rencanakan waktu yang cukup untuk melakukan wawancara
3. Diskusi Kelas
a. Diskusi kelas sebagai stimulus yang baik untuk siswa belajar dan
mengungkapkan apa yang mereka ketahui
b. Siapkan pertanyaan atau masalah yang tajam untuk didiskusikan
c. Gunakan format debat yang melibatkan banyak siswa
d. Gunakan format diskusi yang umum yang memaksimalkan banyak siswa
seperti moderator, penyaji, ketua kelompok, dan notulen
e. Kekuatan besar diskusi kelas adalah kemampuan untuk mengungkapkan
kedalaman dan kualitas pemikiran siswa tentang menganalisis,
membandingkan, dan menyimpulkan.
4. Presentasi
a. Dapat memaparkan materi atau kemampuan knowledge
b. Dapat memaparkan keterampilan hasil praktikum
5. Tes lisan
a. Guru merencanakan dan melatih siswa dalam memberikan tanggapan
lisan
b. Guru mendengarkan, dan menafsirkan tanggapan, mengevaluasi kualitas
dan menyimpulkan tingkat pencapaian siswa
6. Diskusi dengan siswa atau yang lainnya
Diskusi untuk mengetahui kelemahansiswa dalam kegiatan belajar mengajar,
dimana informasinya dapat diperoleh dari diskusi dengan siswa, diskusi
dengan konselor, bahkan diskusi dengan orang tua untuk meningkatkan
kemajuan belajar siswa.
29

Menurut Chappuis (2012) dasar penilaian komunikasi personal adalah:


1. Pencapaian (achievement : siswa yang belajar lebih memperoleh nilai lebih
tinggi)
2. Bakat (aptitude : siswa yang ”mencapai lebih” dalam kaitannya dengan
kemampuan mereka
3. Usaha (effort : siswa yang mencoba lebih keras menerima nilai lebih tinggi
4. Sikap (attitude : orang yang menunjukkan sikap lebih positif menerima
nilai lebih tinggi)

H. Mengembangkan Perangkat Asesmen Komunikasi Personal


Berikut akan dijelaskan cara mengembangkan komunikasi personal dalam
pembelajaran :
1. Buatlah task (tes lisan, diskusi, presentasi atau wawancara) sesuai KD yang
akan dicapai
2. Buatlah rubrik penilaian
3. Siapkan pertanyaan yang menantang bagi peserta didik yang merangsang
peserta didik untuk menjelaskan
4. Berilah kesempatan peserta didik untuk merespon
5. Berikan kesempatan kepada semua peserta didik agar secara sukarela
menjawab dan bergantian
6. Latihlah peserta didik untuk menjawab dengan kalimat sendiri
7. Membagi peserta didik ke dalam kelompok kecil agar semua yang terlibat
8. Mengkondisikan peserta didik agar tetap dijalur diskusinya
9. Meminta salah satu peserta didik untuk menjadi notulen
10. Melibatkan peserta didik dalam penilaian sendiri ataupun kelompok
11. Mengagendakan wawancara dengan peserta didik secara individual ataupun
kelompok
12. Tentukan waktu untuk wawancara dengan peserta didik mengenai kesan
kegiatan belajar mengajar
30

Kualitas asesmen menggunakan komunikasi personal:


1. Subjektivitas
Asesmen menggunakan komunikasi personal adalah salah satu asesmen yang
subjektivitasnya sangat lazim terjadi. Untuk mengurangi subjektivitas dalam
asesmen komunikasi personal kita dapat berpegang pada aspek-aspek berikut ini
a. Target pencapaian yang dibuat untuk peserta didik.
b. Pertanyaan–pertanyaan yang diajukan (terkadang membuat pertanyaan
langsung pada saat asesmen berlangsung).
c. Kriteria yang diterapkan dalam mengevaluasi jawaban.
d. Catatan penampilan peserta didik yang disimpan (biasanya dalam ingatan).
e. Metode yang digunakan.
f. Penafsiran yang dibuat dari hasil penilaian.
g. Bermacam cara guru dalam menggunakan tersebut

2. Mencocokkan Metode Dengan Target


a. Menilai pengetahuan
b. Menilai reasoning
c. Menilai keterampilan
d. Menilain afektif

3. Sampling
Kunci keberhasilan sampling dalam asesmen komunikasi personal adalah
menanyakan seperangkat pertanyaan yang representatif. Asesmen komunikasi
personal berguna untuk mengetahui tingkat pencapaian peserta didik baik secara
individual ataupun kelompok. Untuk mengambil sampel dari sebuah kelas dapat
dilakukan dengan cara :
a. Memilih sejumlah kecil pencapaian peserta didik yang representatif dalam
kelompok dari berbagai tingkatan.
b. Tanyakan sampel kecil tapi representatif tentang pertanyaan kunci dari tes
kelompok
31

I. Implementasi Asesmen Komunikasi Personal ke Dalam Pembelajaran


Tahapan kegiatan pembelajarannya sejak persiapan asesmen komunikasi
personal yaitu dimulai dengan memberi informasi kepada peserta didik tentang
hal-hal yang akan dibaca kemudian mendiskusikannya, menganalisis unsur-unsur
yang penting. Kegiatan diskusi peserta didik diawali dengan memasang seluruh
kelompok secara acak menjadi dua kelompok yang masing-masing diberi nama
dan memegang lembar penilaian. Pada pelaksanaan kegiatan diskusi, kelompok
pertama membaca cuplikan singkat mengenai suatu topik kemudian
mendiskusikannya dalam kelompoknya. Kelompok yang lain sebagai peserta
diskusi mengamati jalannya diskusi serta terlibat dalam diskusi dengan
mengevaluasi dan membuat rangkuman mengenai materi yang didiskusikan
(Stiggins: 2005). Pengintegrasian asesmen komunikasi personal dalam pem-
belajaran perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut
1. Minimalisasi jumlah pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban ya atau
tidak. Cari respon lebih kompleks sebagai materi rutin, maka siswa menjadi
terbiasa
2. Uraikan rentangan jenis penalaran, tidak hanya recall untuk fakta
3. Tunggu respon. Biarkan siswa anda tahu anda mengharap jawaban dan tidak
akan membiarkan mereka tetap diam. Sekali mereka bicara, saluran
komunikasi terbuka.
4. Jagalah seluruh kelas teribat dengan memanggil non sukarelawan,
menanyakan siswa untuk menambah apa yang sudah dikatakan seseorang,
dan menanyakan pada mereka jika mereka setuju atau tidak setuju.
5. Mengubah tanggung jawab untuk saling menanyakan pada siswa, mereka
dapat bertanya satu sama lain atau anda.
6. Meminta siswa untuk membuat parafrase pertanyaan masing-masing dan
jawabannya
7. Meminta siswa untuk memberikan pertanyaan kunci dalam kelompok kecil,
maka lebih banyak siswa terlibat
8. Menawarkan kesempatan pada siswa untuk menjadi pemimpin diskusi,
mempunyai pertanyaan mereka sendiri
32

9. Meminta siswa untuk tetap pada jalur akan performa mereka, seperti
penggunaan lembar pentollian dan diari
10. Merancang satau atau dua siswa untuk menjadi observer dan pencatat selama
diskusi, mencatat siapa saja yang mersepon pada pertanyaan jenis apa dan
seberapa baik; guru lain dapat melakukan hal ini juga.
11. Melibatkan siswa dalam asesmen mandiri atau asesmen sebaya mengenai
performa dalam diskusi
12. Menjadwal interviu reguler dengan siswa, satu-satu dalam kelompok

Hal yang harus diperhatikan dalam asesmen komunikasi personal adalah :


1. Permasalahan-Permasalahan yang Potensia
Buatlah alasan yang tepat tentang komunikasi personal sebagai assessmen
dan bukan menganggapnya sebagai sumber informasi dan strategi mengajar
yang mudah.
2. Permasalahan Lupa
Harus dipahami kesalahan pikiran manusia sebagai alat perekam. Kita tidak
hanya dapat kehilangan hal-hal di dalamnya, tetapi juga hal yang kita simpan
di dalamnya dapat beberubah seiring waktu dengan berbagai macam alasan.
Ini adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan ketika menggunakan
komunikasi personal sebagai asesmen.
3. Permasalahan Filters
Kita harus pemperhatikan dan berusaha memahami kepribadian dan
professional filters dengan cara mendengarkan dan mengolah respon peserta
didik. Filters ini memiliki peranan dalam kualitas assessmen. Sisi baiknya,
jika kita menentukan pencapaian yang diharapkan berdasarkan pemahaman
yang seksama pada bidang studi tertentu dan jika kita menginterpretasikan
apa yang dikatakan peserta didik menggunakan standar yang jelas, kita dapat
menggunakan komunikasi personal sebagai bentuk yang produktif dari
assessmen.
33

4. Tantangan dari Sampling


Untuk menghindari permasalahan sampling (seperti kurangnya informasi
yang diperoleh dan waktu yang terlalu lama dalam mengumpulkan
informasi), kita harus mencari informasi yang cukup dan tidak berlebihan.

J. Memadukan Komunikasi Personal dalam Pembelajaran


Komunikasi dalam bentuk diskusi dalam proses belajar mengajar ber-
langsung amat efektif, hal ini disebabkan oleh dua hal:
1. Materi yang didiskusikan meningkatakn intelektualitas
2. Komunikasi dalam diskusi bersifat intracommunication dan intercommuni-
cation.
Untuik menyamakan makna anatara guru/dosen dan peserta didik ada
beberapa hal yang perlu mendapat perhatian:
1. Semua komponen dalam komunikasi pembelajaran diusahakan dalam kondisi
ideal/baik
2. Proses encoding dan decoding tidak mengalami pembiasan arti/makna
3. Penganalogian harus dilakukan untuk membantu membangkitkan pengertian
baru dengan pengertian lama yang pernah mereka dapat
4. Meminimalisasi tingkat gangguan (barrier/noise) dalam proses komunikasi
mulai dari proses penyandian sumber (semantical), proses penyimbolan
dalam software dan hardware (mechanical) dan proses penafsiran penerima
(psychological)
5. Pengulangan (repetition)harus dilakukan secara kontinu maupun progresif
6. Evaluasi proses dan hasil harus dilakukan untuk melihat kekurangan dan
perbaikan
7. Aspek pendukung dalam komunikasi
BAB III
PEMBAHASAN

A. Matriks Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk, Kelebihan, dan Kekurangan dari Komunikasi Personal
Tabel 2. Pengertian, Fungsi, Manfaat, Bentuk dan Kelebihan atau Kekurangan dari Komunikasi Personal
Aspek Modul Sumber Lain Kesimpulan
Pengertian 1. Menurut Kamus Besar Bahasa 1. Menurut William J. Seller adalah Komunikasi merupakan suatu proses
Indonesia, komunikasi adalah suatu proses dimana simbol dalam menciptakan dan menggunakan
pengiriman dan penerimaan nonverbal dan verbal dikirimkan, informasi yang menghubungkan
pesan atau berita antara dua diterima dan diberi makna. lingkungan atau orang lain kepada
orang atau lebih sehingga 2. Menurut Raymond Ross adalah seseorang atau beberapa orang
pesan yang dimaksud dapat suatu proses yang menyortir, (kelompok). Komunikasi sangat
dipahami. memilikh dan mengirim penting bagi kehidupan manusia,
2. Menurut Hardjana, simbolsimbol yang sedemikian karena terdapat penyampaian suatu
sebagaimana dikutip oleh rupa sehingga dapat membantu pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak
Endang Lestari G (2003) pendengar dalam membangkitkan ke pihak lain.
secara etimologis komunikasi daya respon atau pemaknaan dari
berasal dari bahasa latin yaitu sebuah pemikiran yang selaras
cum, sebuah kata depan yang dengan yang dimaksud oleh
artinya dengan, atau bersama komunikator.
dengan, dan kata umus, 3. Menurut Onong Uchjana Effendy
sebuah kata bilangan yang adalah suatu proses dalam
berarti satu. menyampaikan pesan dari
seseorang kepada orang lain
dengan bertujuan untuk
memberitahu, mengeluarkan

31
pendapat, mengubah pola sikap
atau perilaku baik langsung
maupun tidak langsung.
Fungsi Komunikasi memiliki beberapa 1. Menurut Thomas M. Scheidel, Beberapa fungsi komunikasi yaitu :
fungsi yang sangat penting, di Manusia pada umumnya 1. Untuk menambah wawasan dan
antaranya adalah : berkomunikasi untuk menyatakan pengetahuan;
1. Fungsi informasi. dan mendukung identitas-diri dan 2. Untuk mengungkapkan keadaan
Untuk memberitahukan untuk membangun interaksi sosial dan beban yang dirasakan agar kita
sesuatu (pesan) kepada pihak dengan orang-orang yang berada mendapatkan keseimbangan hidup
tertentu, dengan maksud agar di sekitar kita serta untuk dan kelapangan hati;
komunikan dapat mempengaruhi orang lain untuk 3. Sebagai modal dalam berinteraksi
memahaminya. berpikir, merasa, atau bertingkah dengan lingkungan disekitar;
2. Fungsi ekspresi. seperti yang kita harapkan. 4. Untuk meminta pertolongan dan
Sebagai wujud ungkapan 2. Rudolf F. Verderber, bantuan kepada orang lain;
perasaan/pikiran komunikator Komunikasi mempunyai dua 5. Untuk membujuk orang lain agar
atas apa yang dia pahami fungsi. Pertama, fungsi sosial, mengikuti apa yang diharapkan
terhadap sesuatu hal atau yakni untuk tujuan kesenangan, dan memberikan pengarahan atau
permasalahan. untuk menunjukan ikatan dengan mengarahkan orang lain kepada
3. Fungsi kontrol orang lain, membangun dan perilaku dan sikap yang harus
Menghindari terjadinya memelihara hubungan. Kedua, diikuti.
sesuatu yang tidak diinginkan, fungsi pengambilan keputusan,
dengan memberi pesan berupa yakni memutuskan untuk
perintah, peringatan, penilaian melakukan atau tidak melakukan
dan lain sebagainya. sesuatu pada saat tertentu.
4. Fungsi sosial 3. Menurut Effendi, ada empat fungsi
Untuk keperluan rekratif dan utama komunikasi yaitu:
keakraban hubungan di antara a. To
komunikator dan komunikan. inform (menginformasikan).

32
5. Fungsi ekonomi Yakni memberikan informasi
Untuk keperluan transaksi kepada orang lain tentang suau
usaha (bisnis) yang berkaitan peristiwa, masalah, pendapat,
dengan finansial, barang dan pikiran, segala tingkah laku
jasa orang lain dan apa yang
6. Fungsi da’wah disampaikan orang lain.
7. Untuk menyampaikan pesan- b. to aducate (mendidik). Yakni
pesan keagamaan dan sebagai sarana pendidikan.
perjuangan bersama. Karena melalui komunikasi,
manusia dalam suatu
lingkungan masayarakat dapat
menyampaikan segala bentuk
pengetahuan, ide, gagasan
kepada orang lain sehingga
orang lain dapat menerima
segala bentuk informasi yang
kita berikan.
c. to entertain (menghibur).
Komunikasi juga berfungsi
untuk menghibur orang lain
dan menyenangkan hati orang
lain.
d. to influence (mempengaruhi).
Selain sebagai sarana untuk
menyampaikan pendidikan,
informasi dan sebagai sarana
dalam menghibur orang lain,
komunikasi juga berfungsi

33
untuk memberikan pengaruh
kepada orang lain. Saling
mempengaruhi segala bentuk
sikap dan perilaku orang lain
agar mengikuti apa yang
diharapkan.
Manfaat Beberapa manfaat komunikasi di 1. Sebagai Kendali bahwa Dapat disimpulkan beberapa manfaat
antaranya adalah : komunikasi bertindak untuk dari komunikasi sebagai berikut :
1. Tersampaikannya gagasan mengendalikan suatu perilaku 1. Tersampainya gagasan kepada
atau pemikiran kepada orang orang lain atau anggota dalam orang lain
lain dengan jelas sesuai beberapa cara yang harus dipatuhi. 2. Sebagai motivasi, sebagai kendali,
dengan yang dimaksudkan 2. Sebagai Motivasi memberikan dan pengungkapan emosional.
2. Adanya saling kesepahaman suatu perkembangan dalam 3. Terjalinnya kesepahaman antar
antara komunikator dan memotivasi dengan memberikan komunikator dan komunikan
komunikan dalam suatu suatu penjelasan dalam hal-hal 4. Sebagai sarana menjaga hubungan
permasalahan, sehingga dalam sebuah kehidupan kita.  baik dan silaturrahmi
terhindar dari salah persepsi. 3. Sebagai Pengungkapan Emosional
3. Menjaga hubungan baik dan mempunyai peranan dalam
silaturrahmi dalam suatu mengungkapkan sebuah perasaan-
persahabatan, komunitas atau perasaan kepada orang lain, baik
jama’ah. itu senang, gembira, kecewa, tidak
4. Aktivitas ‘amar ma’ruf nahi suka. dan lain-lainnya. 
munkar di antara sesama umat 4. Sebagai Informasi untuk
manusia dapat diwujudkan memberikan suatu informasi yang
dengan lebih persuasif dan diperlukan dari setiap individu dan
penuh kedamaian. kelompok dalam mengambil suatu
keputusan dengan meneruskan
data guna mengenai dan menilai

34
pemilihan alternatif.
Bentuk Ada lima format komunikasi 1. Komunikasi Lisan              Komunikasi personal memiliki
personal yaitu : Komunikasi bisa terjadi baik apabila beberapa bentuk yaitu komunikasi
1. Pengajaran bertanya dan secara langsung maupun tak langsung aktif, komunikasi pasif, komunikasi
menjawab yang dibatasi oleh suatu jarak dan intrapersonal, komunikasi
Ketika pembelajaran, waktu. Jarak dan waktu sangat interpersonal, komunikasi kelompok,
pendidik dan peserta didik mempengaruhi suatu efisiensi dan komunikasi organisasi, dan
saling bertanya dan efektifitas komunikasi. Komunikasi komunikasi massa.
menjawab. Kegiatan ini selain lisan mempunyai tujuan agar suatu
meningkatkan proses berpikir informasi yang disampaikan oleh si
dan belajar juga memberikan penyampai informasi (berita) bisa
informasi mengenai diterima dan dipahami oleh si
pencapaian. Pendidik penerima berita. Teknologi
mendengar jawaban peserta Komunikasi Lisan ialah
didik, menginterpretasikan berkomunikasi dengan menggunakan
dalam standar internal, dan sebuah alat yang menghasilkan suara
mengambil inferensi pada berbahasa lisan yang di antaranya
level perolehan peserta didik. telepon.  Komunikasi lisan langsung
2. Konferensi dan Interview yang artinya komunikasi yang terjadi
Kunci keberhasilan antara pemberi informasi langsung ke
konferensi adalah : kedua penerima informasi tanpa melalui
partisipan terbuka, pertanyaan perantara baik orang atau sebuah alat.
interview harus terfokus, Komunikasi langsung memiliki suatu
pertanyaan dipikirkan dan kelebihan dan kekurangan. 
direncanakan dengan baik,,  
merencanakan waktu yang 2. Komuniasi Tulis            
cukup dan mengakhiri Komunikasi tulis disampaikan dengan
wawancara dengan secara tak langsung, contoh yang

35
merangkum yang telah paling sering kita pakai ialah surat
dipelajari. kabar atau koran, majalah, artikel, dan
3. Diskusi Kelas lain-lain. Teknologi komunikasi tulis
Kunci keberhasilan dari ialah berkomunikasi yang
diskusi kelas adalah : menggunakan sebuah tulisan, huruf,
menyiapkan pertanyaan, atau gambar. Melalui tulisan, sih
melibatkan peserta didik pengguna bisa mengkomuikasikan ide,
salam proses persiapan, gagasan, pesan dan informasi lainnya,
bertumpu pada format debat, misalnya surat menyurat.
formalkan format diskusi,  
kaitkan dengan pencapaian 3. Komunikasi isyarat             
peserta didik dengan konsep Komunikasi isyarat ialah suatu
diri, beri alat sesuai dengan komunikasi dengan memakai kode-
karakteristik dan jika kode isyarat yang telah disepakati dan
informasi pencapaian berasal dimengerti oleh kedua belah pihak
dari partisipasi diskusi maka baik yang memberi maupun yang
dibutuhkan nilai dan catatan menerima informasi. Salah satu kode
tertulis. yang umum digunakan ialah kode
4. Ujian Lisan Morse. Komunikasi bisa dilakukan
Berikut ini beberapa hal kunci melalui suatu media lambang, simbol
yang harus diperhatikan: atau gambar. Model komunikasi ini
mengembangkan latihan, bisa kita temukan di pinggir jalan atau
bertumpu pada latihan yang pada tempat-tempat tertentu yang
mengidentifikasi sering kita lihat dengan istilah rambu-
pengetahuan, rambu. contohnya simbol/rambu.
mengembangkan kriteria  Menurut Deni Darmawan (2007)
penskoran, membuat kriteria, komunikasi itu sendiri dapat
menyiapkan di awal untuk terjadi dalam beberapa bentuk,

36
mengakomodasi peserta didik, diantaranya dalam bentuk
mempunyai ceklis, skala komunikasi personal (personal
tingkat, dan jika communiaction) dan komunikasi
memungkinkan, respon kelompok (group communication).
direkam untuk evaluasi Selain itu komunikasi juga dapat
kembali. bersifat tatap muka (face–to–face)
5. Percakapan dengan lainnya dan melalui perantara media lain
Beberapa kunci keberhasilan: (mediated).
jadilah consumer kritis, dan  Menurut Tono Kartono (2008),
dalam konteks dimana dalam prosesnya komunikasi itu
keputusan kritis ada dalam terbagai dalam dua macam
kesetimbangan, ambil komunikasi, yaitu komunikasi
informasi lebih dari 1 orang aktif dan komunikasi pasif.
untuk menjaga dari bias. Komunikasi aktif merupakan suatu
proses komunikasi yang
berlangsung dengan aktif antara
komunikator dengan komunikan,
di manan antara keduanya sama-
sama aktif berkomunikasi,
sehingga terjadi timbal balik di
antara keduanya. Sedangkan
komunikasi pasif terjadi di mana
komunikator menyampaikan
informasi atau ide terhadap
halayaknya atau komunikan
sebagai penerima informasi, akan
tetapi komunikan tidak
mempunyai kesempatan untuk

37
memberikan respon atau timbal
balik dari proses komunikasi.
Kelebihan Kelebihan : Kelebihan : Kelebihan :
dan 1. Asesmen menggunakan 1. Feedback antara komunikator dan 1. Feedback dari komunikasi bias
kekuranga komunikasi personal dapat komunikan akan diterima secara menjadi komunikasi non verbal
n dilakukan secara tepat dan cepat dan dapat melihat pula 2. Pesan dapat langsung
efisien. reaksi yang menjadi komunikasi tersampaikan
2. Koneksi yang cepat dapat non verbal dari komunikan itu 3. Tidak memerlukan biaya
terjadi antara asesmen dan sendiri. Kekurangan :
pengajaran 2. Terdapat kedekatan emosional 1. Waktu dan jangkauan yang kurang
3. Metodenya fleksibel karena intensitas dalam efisien
4. Asesmen dapat berupa respon berkomunikasi. 2. Tidak semua proses pembelajaran
nonverbal 3. Bisa mengurangi noise dalam dapat dinilai
5. Suatu cara paling baik untuk berkomunikasi karena terjadi
membedakan orientasi dan secara langsung dan bila ada
kelebihan peserta didik yang gangguan langsung bisa
berhubungan dengan sikap, dikonfirmasi.
hobi, norma/lecenderungan 4. Dapat menyampaikan suatu pesan
motivasi dengan cara bertanya dengan hanya komunikasi non
kepada peserta didik. Adanya verbal tanpa komunikasi verbal.
kejujuran antara peserta didik 5. Tidak memerlukan biaya dalam
dan pendidik. melakukannya karena dilakukan
Kekurangan : secara langsung dan continue ,
1. Terkadang bermasalah sehingga mengobrol dalam jangka
dengan penyimpanan sampel waktu yang lama tidak
2. Kurang cocok untuk menilai mengeluarkan biaya.
keterampilan dan prosuk yang 6. Emosi atau perasaan antara
berupa hasil karya. komunikator dan komunikan lebih

38
terlibat dan mengurangi
kebohongan karena mimik wajah
akan terlihat langsung oleh lawan
bicaranya.
Kekurangan:
1. Mengenai efisiensi waktu, yang
dimaksudkan disini adalah
efisiensi waktu untuk bertemu.
Setiap orang mempunyai
kesibukan masing-masing
sehingga untuk melakukan
komunikasi tatap muka diperlukan
waktu yang tepat agar keduanya
dapat bertemu dan melakukan
komunikasi interpersonal tatap
muka.
2. Tidak dapat berkomunikasi dengan
orang yang ada di tempat yang
berbeda karena jangkauan tatap
muka ini sangat terbatas sehingga
memerlukan media untuk
menghubungkan antara satu sama
lain agar dapat berkomunikasi.
Jadi dalam tatap muka ini yang
menjadi kendala adalah waktu dan
jangkauannya yang terbatas.

39
B. Contoh Rubrik Komunikasi Personal
Mata Pelajaran : FISIKA
Kelas/Semester : XI/2
Alokasi Waktu : 10 JP
a) Kompetensi Inti    :
1. Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktifdan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

40
41

b) Kompetensi Dasar 
1.1 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam jagad
raya  melaluipengamatan fenomena alam fisis dan pengukurannya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;  kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan, melaporkan, dan ber-
diskusi
3.9 Menganalisis besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan gelombang
stationer pada berbagai kasus nyata
4.9 Melakukan percobaan gelombang berjalan dan gelombang stationer, beserta
presentasi hasil percobaan dan makna fisisnya
c) Indikator pencapaian kompetensi       
3.9.1 Menyebutkan pengertian gelombang berjalan
3.9.2 Menjelaskan persamaan umum gelombang berjalan.
3.9.3 Menulis bentuk lain persamaan gelombang berjalan.
3.9.4 Menentukan arah rambat dan arah getar gelombang berjalan.
3.9.5 Menghitung kecepatan, percepatan,dan fase gelombang berjalan.
3.9.6 Mencontohkan besaran-besaran fisis gelombang berjalan pada berbagai
kasus nyata.
3.9.7 Menganalisis persamaan besaran fisis gelombang berjalan.
3.9.8 Mengidentifikasi superposisi gelombang
3.9.9 Membedakan interferensi saling menguatkan dan interferensi saling
melemahkan
3.9.10 Menyebutkan pengertian gelombang stasioner.
3.9.11 Menjelaskan gelombang stasioner akibat pantulan pada ujung bebas.
3.9.12 Menjelaskan besar gelombang stasioner akibat pantulan pada ujung tetap.
3.9.13 Mencontohkan besaran-besaran fisis gelombang stasioner pada berbagai
kasus nyata.
3.9.14 Menganalisis persamaan fisis gelombang stasioner
42

4.9.1 Merancang alat praktikum sederhana percobaan gelombang berjalan dan


gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya
4.9.2 Menghasilkan alat praktikum percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya
4.9.3 Membuat laporan alat praktikum percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya
4.9.4 Mempersentasikan alat praktikum percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya

d) Tujuan pembelajaran 
Jika diberikan konsep-konsep, data-data, informasi, contoh-contoh, soal-
soal yang berhubungan dengan besaran-besaran fisis gelombang berjalan dan
gelombang stationer, maka siswa kelas XI Semester 2 SMA dapat:
3.9.1.1 Menyebutkan pengertian gelombang berjalan dengan tepat
3.9.2.1 Menjelaskan persamaan umum gelombang berjalan dengan tepat
3.9.3.1 Menulis bentuk lain persamaan gelombang berjalan dengan tepat
3.9.4.1 Menentukan arah rambat dan arah getar gelombang berjalan dengan tepat
3.9.5.1 Menghitung kecepatan, percepatan,dan fase gelombang berjalan dengan
tepat
3.9.6.1 Mencontohkan besaran-besaran fisis gelombang berjalan pada berbagai
kasus nyata dengan tepat
3.9.7.1 Menganalisis persamaan besaran fisis gelombang berjalan dengan tepat
3.9.8.1 Mengidentifikasi superposisi gelombang dengan tepat
3.9.9.1 Membedakan interferensi saling menguatkan dan interferensi saling
melemahkan dengan tepat
3.9.10.1 Menyebutkan pengertian gelombang stasioner dengan tepat
43

3.9.11.1 Menjelaskan gelombang stasioner akibat pantulan pada ujung bebas


dengan tepat
3.9.12.1 Menjelaskan besar gelombang stasioner akibat pantulan pada ujung tetap
dengan tepat
3.9.13.1 Mencontohkan besaran-besaran fisis gelombang stasioner pada berbagai
kasus nyata dengan tepat
3.9.14.1 Menganalisis persamaan fisis gelombang stasioner dengan tepat
4.9.1.1 Merancang alat praktikum sederhana percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya dengan tepat
4.9.2.1 Menghasilkan alat praktikum percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya dengan tepat
4.9.3.1 Membuat laporan alat praktikum percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya dengan tepat
4.9.4.1 Mempersentasikan alat praktikum percobaan gelombang berjalan dan
gelombang stationer, beserta presentasi hasil percobaan dan makna
fisisnya dengan tepat
e) Materi Pembelajaran: Gelombang Stasioner
No Pertanyaan Skor Ket
1 Apa yang dimaksud dengan gelombang? 30
2 Bagaimana cepat rambat gelombang ? 30
3 Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi cepat 40
rambat gelombang !
f) Rubrik Penilaian Sikap
No Indikator Kegiatan Skor Ket
1 Membuat kontribusi yang berkualitas sesuai topik 2
2 Mendengarkan secara intensif ketika yang lain 2
memberikan kontribusi
3 Bertindak untuk membawa temannya dalam diskusi 2
4 Mengklarifikasi pertanyaan 2
5 Berani berdebat dan mempertahankannya 1
6 Membuat pertanyaan-pertanyaan yang jelas dan 1
singkat
44

Mata Pelajaran : FISIKA


Nama Proyek : Membuat Media Tentang Gelombang
Alokasi Waktu : 10 JP
Kelas/Semester : X/1
Indikator : Membuat hasil percobaan untuk memahami prinsip kerja
alat praktikum percobaan melde
Aspek : Kinerja ilmiah, Pemahaman dan penerapan konsep
Teknik penilaian : Produk
Kegiatan : Membuat alat praktikum percobaan melde

Gambar 1. Alat praktikum percobaan melde


Tabel Penilaian
Nama Peserta Didik :
Kelas :
No Aspek-Aspek * Skor (1-5) **
1 Perencanaan Bahan
a. Pemilihan bahan
b. Pembuatan desain
2 Proses pembuatan:
a. Persiapan alat dan bahan
b. Teknik pengolahan bahan
c. K3 (Keamanan, Keselamatan, dan
Kebersihan)
3 Hasil Produk :
a. Bentuk fisik
b. Inovasi
c. Warna
d. Mampu menjelaskan gelombang
45

Keterangan:
(*) Aspek yang dinilai disesuaikan dengan ketepatan dan kelengkapan
jawaban yang diberikan
(**) Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang
diberikan, semakin lengkap dan tepat jawaban,semakin tinggi perolehan
skor.
Sebuah contoh rubrik penilaian untuk mengukur kegiatan percobaan
laboratorium dapat disajikan, sebagai berikut:
Tabel 3. Rubrik Percobaan Laboratorium
Kriteria Skor
4 3 2 1
(sangat baik) (baik) (cukup) (kurang)
Tujuan Mengidentifi Mengidentifi Mengidentifika Salah
percobaan kasi tujuan kasi tujuan si sebagian mengidentifika
dan ciri tujuan si tujuan
khusus
Alat dan Melist semua Melist semua Melist Salah melist
Bahan alat dan bahan beberapa bahan
bahan bahan
Hipotesis Memprediksi Memprediksi Memprediksi Menebak-
dengan benar dengan benar dengan nebak
fakta dan fakta beberapa fakta
membuat
hipotesis
Prosedur Melist semua Melist semua Melist Salah melist
tahap dan tahap beberapa tahap tahap
detail-detail
khusus
Hasil Data Data Data direkam Hasil salah
direkam, direkam, atau tidak betul
diorganisir, diorganisir
dan
digrafiskan
Simpulan Tampak Tampak Tampak Tidak ada
memahami memahami memahami kesimpulan
konsep dan konsep yang beberapa atau tampak
membuat telah konsep miskonsepsi
hipotesis baru dipelajari
untuk
aplikasi pada
situasi lain.
46

Performance Nonpraktikum
Format Lembar Penilaian Diskusi (Kelompok)
No Sikap/Aspek yang dinilai Nama Nilai Nilai
kelompok/ Kualitatif Kuantitatif
peserta didik

Penilaian kelompok
1. Menyelesaikan tugas
kelompok dengan baik
2 Kerjasama kelompok
(komunikasi)
3 Hasil tugas (relevansi
dengan bahan)
4 Pembagian Job
5 Sistematisasi Pelaksanaan
Jumlah Nilai Kelompok
Format Lembar Penilaian Diskusi (Individu Peserta Didik)
No Sikap/Aspek yang Nama Nilai Nilai
dinilai kelompok/ Kualitatif Kuantitatif
peserta didik

Penilaian Individu Peserta didik


1. Berani mengemukakan
pendapat
2. Berani menjawab
pertanyaan
3. Inisiatif
4. Ketelitian
5. Jiwa kepemimpinan
6. Bermain peran
Jumlah Nilai Individu
Kriteria Penilaian
Kriteria Indikator Nilai Kualitatif Nilai Kuantitatif
80-100 Sangat Baik 4
70-79 Baik 3
60-69 Cukup 2
45-59 Kurang cukup 1
47

Daftar Periksa Pengamatan Sikap Dalam Diskusi Kelompok


Mata Pelajaran : FISIKA
Nama Peserta Didik :
Kelas : XI
Muncul/
No Perilaku / sikap dilakukan
Ya Tidak
1 Memberi kesempatan teman untuk menyampaikan
pendapat
2 Memotong pembicaraan teman lain
3 Menyampaikan pendapat dengan jelas
4 Mau menerima pendapat teman
5 Mau menerima kritik dari teman
6 Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
7 Menyanggah pendapat teman dengan sopan
8 Mau mengakui kalau pendapatnya salah
9 Menerima kesepakatan hasil diskusi
10 Dst

Nama pengamat
                                                                        
                              

………………..
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Komunikasi personal adalah proses dalam menyampaikan
suatu pesan, ide, dan gagasan dari satu pihak ke pihak lain dan komunikasi
sangat penting bagi kehidupan manusia. Sedangkan asesmen komunikasi
personal merupakan salah satu contoh dari asesmen alternatif. Asesmen
komunikasi personal digunakan untuk memperoleh informasi penting
tentang prestasi peserta didik dengan cara berkomunikasi dengan peserta
didik. Dalam hal ini, prestasi peserta didik tidak hanya meliputi prestasi
belajar semata tetapi juga prestasi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Asesmen komunikasi personal dapat digunakan untuk menilai pengetahuan
reasoning, keterampilan dan produk serta sikap peserta didik.
2. Bentuk-bentuk asesmen komunikasi personal, yaitu :
pertanyaan dan jawaban instruksional, pertemuan dan wawancara, diskusi
kelas, tes lisan, dan percakapan dengan yang lainnya.
3. Menggabungkan assessmen komunikasi personal dalam
pembelajaran dapat dilakukan dengan cara : minimalkan jumlah pertanyaan
yang jawabannya ya & tidak, menunggu respon peserta didik, libatkan
seluruh kelas dengan menyebut peserta didik sukarela, gilirlah tanggung
jawab untuk menanyai peserta didik, minta peserta didik untuk menguraikan
dengan kata-kata sendiri setiap pertanyaan dan respon masing-masing, dan
lain-lain.

B. Saran
Pendidik diharapkan dapat memahami komunikasi personal serta
menganalisis sikap dan keterampilan sehingga pada pelaksanaannya di kelas dapat
meminimalisir kekurangannya.

48
DAFTAR PUSTAKA

Chappuis, Jan.2012. Personal Communication As Classroom Asessment. Boston


Festiyed dan Djusmaini Djamas. 2017. Modul Mata Kulaih Pengembangan
Evaluasi dan Penilaian Proses Pembelajaran Fisika. Padang :UN.
Musa dkk. 2012. Komunikasi Profesional: Perangkat Pengembangan Diri.
Bogor: IPB Press.
Michael S. Moody and Jason M. Stricker. 2009.Strategic Design For Student
Achievement. New York. Teacher College Coulombia University
NRC. (1996). National Science Education Standards. Washington: National
Academic Press.
Stiggins. 2005. Student Centered Classroom Assesment. Maxmillan College
Publishing Company: New York
Wina, Sanjaya. 2014. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Yosal dkk. 2013. Komunikasi Pendidikan. Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Zamroni, M. 2009. Filsafat Komunikasi: Pengantar Ontologis, Epistemologis,
Aksiologi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

49

Anda mungkin juga menyukai