Rabu/05-05-2021
MAKALAH
PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA
“Performance Of Product And Skill”
OLEH :
SILVIA AGUSTIN (20175015)
DOSEN PEMBIMBING :
Prof. Dr. Festiyed, M.S.
Dr. Fatni Mufit, S.Pd, M.Si.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata
kuliah Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika yang berjudul Performance
Of Product And Skill. Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis banyak
menemukan kendala. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu, khususnya kepada dosen pembimbing mata kuliah Pengembangan
Asesmen Pembelajaran Fisika Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S. dan Ibu. Dr. Fatni
Mufit, S.Pd, M.Si. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dan
kesalahan baik dari segi materi maupun penulisan. Maka penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca dalam rangka penyempurnaan
makalah. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A.Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................2
D.Manfaat Penulisan................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI...............................................................................................3
A.Landasan Agama..................................................................................................3
B. Landasan Yuridis.................................................................................................4
C. Pengertian Performance Assessment....................................................................6
D.Pengertian Performance of Product and Skills.....................................................9
E. Perbedaan Performance Product dan Performance Skill.....................................9
F. Perbandingan Performance Praktikum dan Non Praktikum...............................14
G.Pengembangan Performance Praktikum dan Non-Praktikum............................17
H.Contoh Penilaian Analitik dan Penskoran..........................................................22
I. Target Penilaian Praktikum................................................................................25
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................26
A.Matriks Penilaian Kinerja (Performance Assesment).........................................26
B. Matriks Performance Of Product and Skills......................................................29
C. Matriks Perbedaan Performance Of Product and Skills.....................................30
D.Matriks Perbedaan Penilaian Praktikum dan Non Praktikum.............................30
E. Matriks Pengembangan Performance Praktikum dan Non Praktikum...............33
F. Matriks Penyekoran Performance Praktikum dan Non Praktikum.....................36
BAB IV PENUTUP......................................................................................................39
A.Kesimpulan........................................................................................................39
B. Saran..................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................40
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian (assessment) merupakan penerapan berbagai cara dan penggunaan
beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil
belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan)
peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau
prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
Pengukuran berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif
tersebut. Hal lain bahwa penilaian merupakan proses pengumpulan informasi
yang menyeluruh, artinya dalam penilaian guru dapat mengembangkan berbagai
jenis penilaian, baik berupa pengukuran dan pengujian tingkat kognitif,
psikomotor, maupun afektif.
Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari fenomena alam semesta,
hukum-hukumnya, dan interaksinya. Setiap gejala apa saja pasti terkait dengan
hukum Fisika. Benda diam maupun bergerak, seorang yang duduk, berdiri, olah
raga, memasak, atau mengendalikan kendaraan, mesin, pesawat, serta bekerja apa
saja tidak terlepas dari hukum Fisika. Guna meningkatkan pemahaman fisika
sangat diperlukan praktikum. Praktikum ini meliputi berbagai percobaan yang
terkait dengan materi yang diberikan dalam perkuliahan. Praktikum tidak sekedar
ditujukan untuk peningkatan kualitas dalam ranah psikomotorik, tetapi diharapkan
praktikum dapat menunjang penguasaan kognitif maupun afektif mahasiswa.
Untuk itu diperlukan adanya penilaian yang dapat menilai dari kinerja yang
dilakukan siswa, yaitu assesmen kinerja. Asessmen kinerja adalah suatu prosedur
yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas untuk memperoleh informasi
tentang apa dan sejauh mana yang telah dilakukan dalam sebuah program.
Pemantauan didasarkan pada kinerja (performance) yang ditunjukkan dalam
menyelesaikan suatu tugas yang diberikan. Hasil yang diperoleh merupakan suatu
hasil dari unjuk kerja tersebut. Berdasarkan hal tersebut, maka pada makalah ini
membahas tentang Performance Of Product And Skill.
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka
rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Pengertian Performance of Product and Skills?
2. Bagaimana perbandingan Performance Praktikum dan non-praktikum beserta
cara pengembangannya, pengukuran dan penyekorannya?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian Performance of Product and skills
2. Mengetahui perbandingan Performance praktikum dan non-praktikum beserta
cara pengembangannya, pengukuran, dan penyekorannya.
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk berbagai
pihak, adapun manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Dapat dijadikan pengalaman dan bekal ilmu pengetahuan bagi pembaca
khususnya untuk tenaga pendidik kedepannya.
2. Membantu mahasiswa memahami tentang Performance of Product and skills.
E. Landasan Agama
Dalam Al-Qur’an telah memuat ayat-ayat yang mengisyaratkan
tentang sebuah evaluasi atau penilaian sebagai prinsip dasar yang harus
dipedomani dalam sebuah kegiatan penilaian. Di antara ayat-ayat itu
diantaranya yaitu Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat 105.
Artinya: Dan katakanlah, "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan
3
dikembalikan kepada (Allah) Yang mengetahui akan yang ghaib dan yang
nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Kata “ ” َع َملَ ُك ْمberarti amalmu atau pekerjaan. Kata ini bisa berarti “amalan
di dunia yakni berupa prestasi selama di dunia”. Dalam bahasa, hasil dari amalan
atau pekerjaan itu adalah kinerja, performance.Jadi ungkapan “fasayarallâhu
‘amalakum wa rasûluhû wal mu’minûn” sejatinya adalah pelaksanaan
performance appraisal dan performance assesment. Yang perlu diperhatikan,
pengungkapan kata “Allah, Rasul, dan Mukmin” (yang dalam bahasa Arab
menggunakan i’rab rafa’, sebagai subjek), berarti para penilai itu tidak saja Allah,
tetapi juga melibatkan pihak lain, yakni Rasul dan kaum Mukmin. Kemudian,
dijelaskan bahwa untuk mengetahui sejauh mana kuatnya iman seseorang, Allah
SWT mengevaluasinya melalui berbagai cobaan yang besar. Allah SWT dalam
Al-Qur’an surat Al-Ankabut ayat 2-3.
Artinya: Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) me-
ngatakan:’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan
sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguh-nya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.”
Allah pasti akan membalas setiap amal perbuatan manusia berdasarkan apa
yang telah mereka kerjakan. Artinya jika seseorang melaksanakan pekerjaan
dengan baik dan menunjukkan kinerja yang baik maka ia akan mendapat hasil
yang baik pula dari kerjaannya dan akan memberikan keuntungan bagi
organisasinya seperti firman adalam dalam Al-Qur’an surat Al-Ahqaaf ayat 19.
4
Artinya: Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka
kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-
pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.
F. Landasan Yuridis
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
dikembangkan oleh BNSP dan menjadi Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2006
tentang Standar Isi, dan Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah, adapun Mata pelajaran Fisika bertujuan agar siswa memiliki
kemampuan sebagai berikut.
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan
dankeindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasamadengan orang lain
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengaju-
kan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit
instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
meng-komunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis
4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif
dandeduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelas-
kan berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif
maupunkuantitatif
5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkanpengetahuan, dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkanpendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan
ilmu pengetahuandan teknologi.
Permendikbud No. 24 tahun 2016 Tujuan kurikulum mencakup empat
kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan,
dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran
5
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan dalam setiap tahapan perlu
diadakan penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan peserta didik merencanakan,
menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai kemampuan peserta didik
menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai kemampuan peserta didik
membuat produk sesuai kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.
2. Identifikasi aspek yang dapat diamati dari kinerja atau produk siswa yang
dapat dinilai
3. Berikan pengaturan yang sesuai untuk mengeliminasi dan menilai kinerja
produk
4. Berikan penilaian atau skor untuk menggambarkan kinerja
Perbedaan antara performance product dan peroformance skill
menurut Bellanca danForgatty (1992) dalam Airasian.
Tabel 1. Perbedaan Antara Performance Product dan Peroformance Skill
Product Skill
Essay, story, or poem Musical, dance, or dramatic performance
Research report Science lab demonstration
Writing portofolio Typing test athletic competition
Diary or journal Debate
Science fair project Oral presentation
Art exhibit or potofolio Cooperation in groups
Berdasarkan tabel diatas maka penulis akan membahas assessment
performance of product untuk non praktikum penilaian essay dan untuk
praktikum research report. Sedangkan pada assessment performance of
skill untuk non praktikum cooperation in group dan praktikum adalah
science lab demonstration. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar
pemetaan berikut:
13
Skill
Assessment Performance
Produk
Non-Praktikum Essay
1. Superior (point 4), dimana siswa bisa mengembangkan opini, hipotesis, topic
ringkasan yang menjadi bahan diskusi, dan menghandel situasi yang kurang
kondusif.
2. Advanced (point 3), dimana siswa bisa menarasikan dan mendiskripsikan
aspek yang berkaitan dengan kegiatan sebelumnya, sekarang dan nanti, serta
mengikuti perubahan situasi.
3. Intermediate (point 2), dimana siswa dapat menggunakan bahasa yang baik
dan benar dalam hal bertanya dan menjawab pertanyaan sederhana pada
materi yang mudah dipahami pada situasi yang nyaman.
4. Novice (point 1), dimana siswa tidak memiliki kemampuan baik dalam
mengmukakan pendapat maupun ingatan materi pembelajaran.
essay, paper, kuesioner, daftar cheks, penilaian oleh teman, dan penilaian diskusi.
Perbandingan Unjuk Kerja Praktikum dan Non Praktikum :
1. Penilaian Praktikum dan nonpraktikum.
Penilai praktikum yaitu penilaian yang dilakukan oleh guru untuk
memberikan berbagai informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil belajar yang telah dicapai siswa, dalam kegiatan
praktikum (percobaan). Sedangkan penilaian nonpraktikum yaitu penilaian yang
dilakukan oleh guru untuk memberikan berbagai informasi secara ber-
kesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang telah
dicapai siswa.
2. Penskoran
Penilaian Praktikum,dapat dilakukan dengan cara :
a. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya
dilakukan pada tahap appraisal.
b. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan
terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
Apabila pekerjaan yang dilakukan siswa sesuai dengan yang ditentukan job
sheet maka nilainya 10, apabila tidak sesuai dengan jobsheet maka nilainya 1.
Akan tetapi masih ada toleransi yang ditentukan. Contohnya : apabila ukuran yang
ditentukan dijob sheet tertera 17 mm, dengan toleransi 0,5 mm maka apabila
ukuran yang dibuat siswa 16,60 mm berarti siswa tersebut lulus dengan nilai 10.
akan tetap misalnya ukuran yang dbuat siswa 16,00 mm berarti dia gagal dengan
nilainya.
Penilaian Nonpraktikum dengan cara memberikan nilai dapat digunakan
beberapa cara. Cara pertama menggunakan sistem huruf, yakni A, B, C, D, dan E.
Biasanya ukuran yang digunakan adalah A paling tinggi, paling baik, atau
sempurna; B baik; C sedang atau cukup; dan D kurang; dan E gagal. Cara kedua
ialah dengan sistem angka yang menggunakan beberapa skala. Pada skala empat,
angka 4 setara dengan A, angka 3 setara dengan B, angka 2 setara dengan C, dan
angka 1 setara dengan D. Ada juga skala sepuluh, yakni menggunakan rentangan
16
angka dari 1-10. Selain itu ada juga yang menggunakan rentangan 1-100.
Berdasarkan kenyataan yang terjadi selama ini di SD dan SMP, skala yang
dipakai adalah skala sepuluh (1-10) dan skala 100 (1-100).
3. Kelebihan dan kekurangan
Kelebihan Praktikum yaitu membuat siswa lebih percaya atas kebenaran
atau kesimpulan berdasarkan praktikum/percobaan, membuat terobosan baru
degan penemuan dari hasil praktek/percobaan, hasil percobaan yang berharga
dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran umat manusia. Kekurangan Praktikum:
praktikum ini lebih sesuai dengan bidang sains dan teknologi, memerlukan
berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh dan
memerlukan biaya yang mahal, menuntut ketelitian, keuletan, dan ketabahan,
setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkin
ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan atau
pengendalian.
Kelebihan nonpraktikum yaitu guru mudah menguasai kelas, guru mudah
menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar, dapat diikuti anak didik dalam
jumlah besar, mudah dilaksanakan. Kekurangan nonpraktikum: dapat berasal dari
kondisi guru dan siswa, serta keterbatasan waktu dan fasilitas. Kurang
mengembangkan bakat dan inisiatif siswa. Bagi sebagian guru, penciptaan
suasana interaktif dalam penilaian mungkin akan dipandang sebagai kegiatan yang
merepotkan dan membuang-buang waktu. Bila hal ini terjadi, maka tujuan yang
ingin dicapai melalui metode penilaian akan sulit tercapai. Kelemahan dalam
kaitannya dengan kondisi siswa adalah adanya tuntutan yang mungkin sulit
dipenuhi oleh siswa. siswa diharapkan untuk aktif memberikan komentar lisan
tentang karyanya dan juga karya siswa yang lain.
Tabel 2. Perbandingan Performance Praktikum dan Non Praktikum
Penilaian kerja
Aspek Pembeda Non praktikum
Praktikum
1. Pengertian Hasil kerja yang diperoleh Hasil-hasil kerja yang
dalam pelaksanaan ditunjukkan selama proses
praktikum yang digunakan pembelajaran selain dari
sebagai dasar pencapaian kegiatan praktikum
dalam pembelajaran
17
Penilaian kerja
Aspek Pembeda Non praktikum
Praktikum
2. Metode yang Observasi, praktek, proyek Interview, portofolio,
digunakan dan kerja ilmiah. penilaian essay, paper,
kuesioner, daftar cheks,
penilaian oleh teman dan
penilaian diskusi
Terdapat tiga komponen utama dalam asesmen kinerja, yaitu tugas kinerja
(performance task), rubric performansi (performance rubrics) dan cara penilaian
(scoring guide). Tugas kinerja adalah suatu tugas berisi topik, standar tugas,
deskripsi tugas dan kondisi penyelesaian tugas. Rubrik performansi merupakan
suatu rubrik yang berisi komponen-komponen suatu performansi ideal dan
deskriptor dari setiap komponen tersebut. Cara penilaian kinerja ada tiga, yaitu (1)
holistic scoring, yaitu pemberian skor berdasarkan impresi penilai secara umum
terhadap kualitas performansi; (2) analyticscoring, yaitu pemberian skor terhadap
aspek-aspek yang berkontribusi terhadap suatu performansi; dan (3)
primarytraitsscoring, yaitu pemberian skor berdasarkan beberapa unsure dominan
dari suatu performansi.
5. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta pedoman penskorannya.
Dalam menulis soal, penulis soal harus memperhatikan kaidah penulisan soal.
a. Penilaian produk
1) Penilaian terhadap keterampilan siswa dalam menggunakan alat serta
prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk (karya); dan aspek
kualitas teknis dan estetik produk (karya) tersebut. Tidak hanya
diperoleh dari hasil akhir, namun juga proses pembuatannya.
2) Pengembangan produk meliputi 3 tahap:
a) Tahap persiapan atau perencanaan: merencanakan, menggali,
mengembangkan gagasan, mendesain produk
b) Tahap pembuatan: menyeleksi dan menggunakan bahan dan alat
serta menentukan teknik yang tepat.
c) Tahap penilaian: kemampuan siswa membuat produk
b. Penilaian Proyek
1) Penilaian terhadap tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas berupa suatu investigasi sejak pengumpulan,
pengorganisasian, pengevaluasian hingga penyajian data.
2) Penilaian proyek ini dilakukan sejak perencanaan, proses selama
pengerjaan tugas, sampai hasil akhir proyek. Penilaiannya dapat
dilakukan dengan menggunakan daftar cek atau skala rentang.
c. Penilaian Diri
1) Penilaian diri (self assessment) adalah suatu teknik penilaian yang
meminta siswa untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan status,
proses, dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya.
2) Inti dari penilaian diri adalah kejujuran siswa dalam mengungkapkan
tingkat pencapaian kompetensi yang ada pada dirinya yang berkaitan
dengan konsep, praktik, dan sikap atau minat melalui format penilaian
diri.
3) Ciri utama penilaian diri:
a) termotivasi sendiri
b) adanya komitmen kepala sekolah
21
3) Siswa yang gagal (belum tuntas), bisa mengikuti remidial teaching untuk
memperbaiki nilainya.
26
dengan program pembelajaran, sehingga penilaian
kinerja dapat memberikan dukungan terhadap
pembelajaran.
3. Peformance Assesment membuat pembelajaran lebih
relevan dengan dunia nyata.
4. Peformance Assesment memberikan informasi yang
baik dan lengkap bagi pendidik mengenai
pemahaman, kesulitan, dan kemajuan belajar peserta
didik.
Karakteristik Menurut Norma dalam siti Mahmudah (2008: 18)
karakteristik penilaian kinerja:
a. Tugas yang diberikan lebih realistis atau nyata
b. Tugas yang diberikan lebih komplek sehingga
mendorong peserta didik untuk berfikir dan ada
kemungkinan mempunyai solusi yang banyak
c. Waktu yang diberikan untuk asesmen lebih banyak
Kriteria Menurut Popham (1995):
1. Generability
2. Authentic
3. Multiple fact
4. Teachability
5. Fairness
6. Feasibility
7. Scorability
Indakator Indikator performance menurut Perrin ada delapan titik
kecacatan, diantaranya:
Variasi interpretasi kesamaan istilah dan konsep.
Pergeseran tujuan.
Penggunaan pengukuran yang tidak bermakna dan
tidak relevan.
Kekacauan antara penghematan biaya dan pergeseran
biaya.
27
Ketidakjelasan perbedaan kekritisan subgroup oleh
sejumlah indikator yang menyesatkan.
Pembatasan pendekatan berbasis objektif dengan
evaluasi.
Ketidakgunaan indikator performance untuk
pembuatan keputusan dan alokasi sumberdaya.
Ketidak konsistenannya antara fokus yang menyempit
dalam pengukuran dengan manajemen publik yang
lebih besar.
Langkah- Menurut Majid (2006: 88), langkah-langkah pembuatan
Langkah penilaian kinerja:
Pembuatannya a. Identifikasi semua langkah penting atau aspek yang
diperlukan atau yang akan mempengaruhi hasil akhir
b. Menulis kemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas
c. Mengusahakan kemampuan yang akan diukur tidak
terlalu banyak sehingga semua dapat diamati
d. Bila menggunakan skala rentang, perlu menyediakan
kriteria untuk setiap pilihan
Hal yang perlu Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan
dipertimbangka peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu
n kompetensi
Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai
dalam kinerja tersebut
Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan
untuk menyelesaikan tugas
Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu
banyak, sehingga semua dapat diamati
Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan
urutan yang akan diamati. (Pusat Kurikulum
Balitbang, 2007).
28
B. Matrik Performance of Product and Skills
Tabel 4. Performance of Product and Skills
Komponen Performance of Product and Skills
Pengertian Performance of product and skill secara harfiah dapat di
artikan sebagai penilaian produk atau kerja.
Penilaian produk adalah penilaian terhadap keterampilan
dalam membuat suatu produk dan kualitas produk
tersebut.
Penilaian kerja dapat juga diartikan sebagai suatu
prosedur yang menggunakan berbagai bentuk tugas-tugas
untuk memperoleh informasi tentang apa dan sejauh mana
yang telah dilakukan dalam suatu program.
Tahapan 1. Tahap persiapan, meliputi: menilai kemampuan
Pengembangan peserta didik merencanakan, menggali, dan
mengembangkan gagasan, dan mendesain produk.
2. Tahap pembuatan (produk), meliputi: menilai
kemampuan peserta didik menyeleksi dan
menggunakan bahan, alat, dan teknik.
3. Tahap penilaian (appraisal), meliputi: menilai
kemampuan peserta didik membuat produk sesuai
kegunaannya dan memenuhi kriteria keindahan.
29
Diary or journal Debate
Science fair project Oral presentation
Art exhibit or potofolio Cooperation in groups
Pratikum Non Pratikum Non Pratikum
Pratikum
Research Report Essay Sciences Lab Cooperation in
Demontration Groups
30
proses pengembangan. beberapa skala. Pada
skala empat, angka 4
setara dengan A,
angka 3 setara dengan
B, angka 2 setara
dengan C, dan angka 1
setara dengan D. Ada
juga skala sepuluh,
yakni menggunakan
rentangan angka dari
1-10. Selain itu ada
juga yang
menggunakan
rentangan 1-100.
Kelebihan Wulan (2014) Wulan (2014)
a. Memudahkan dalam a. Siswa lebih leluasa
pemantauan dan penilaian mengerjakannya di
b. Memudahkan guru dalam luar jam tanpa
melihat proses secara dibatasi oleh waktu.
langsung b. Mendorong siswa
untuk lebih kreativ
c. Pelatan dan falisitas
lebih mudah
diperoleh
Kekurangan 1) Memerlukan berbagai 1) Bagi sebagian guru,
fasilitas peralatan dan bahan penciptaan suasana
yang tidak selalu mudah interaktif dalam
diperoleh. penilaian mungkin
2) Setiap percobaan tidak akan dipandang
selalu memberikan hasil sebagai kegiatan
yang diharapkan karena yang merepotkan dan
31
mungkin ada faktor-faktor membuang-buang
tertentu yang berada di luar waktu.
jangkauan kemampuan atau 2) Adanya tuntutan
pengendalian yang mungkin sulit
dipenuhi oleh siswa.
Target Ranah Pengetahuan : Pengetahuan:
Hasil Belajar 1) Memperdalam teori yang Ranah pengetahuan
berhubungan dengan tugas berhubungan dengan
praktikum yang akan kemampuan intelektual,
dilakukan sepertipengetahuan,
pemahaman, dan
2) Menggabungkan berbagai
keterampilan berfikir.
teori yang telah diperoleh
3) Menerapkan teori yang
pernah diperoleh pada
problem yang nyata
Sikap : Sikap:
a. Merencanakan kegiatan Mencakup sasaran yang
mandiri menyangkut sikap,
penghargaan, nilai, dan
b. Bekerjasama dalam
emosi, menikmati,
kelompok kerja
memelihara,
c. Disiplin dalam waktu
menghormati.
dan perilaku
d. Bersikap jujur dan
terbuka
e. Menghargai ilmu
Keterampilan : Keterampilan :
Memilih, Mempersiapkan, Memilih,
Menggunakan seperangkat alat Mempersiapkan,
atau instrumen secara tepat dan Menggunakan
benar. seperangkat alat atau
instrumen secara tepat
32
dan benar.
33
2. Pengembangan modul unjuk kinerja (ciri, isi, dan
frekuensi unjuk kerja)
3. Sistem pemberian skor dan perekaman hasil (tingkatan
cakupan, prosedur pencatatan, dan asesor).
Pengukuran a. Menentukan tujuan pembelajaran
b. Memperhatikan kompetensi inti(KI) dan kompetensi
dasar (KD)
c. Menentukan jenis alat ukurnya
d. Menentukan jenis tes
e. Menyusun kisi-kisi tes dan menulis butir soal beserta
pedoman penskorannya
Penilaian a. Penilaian produk
Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta
didik membuat produk-produk teknologi dan/atau
seni.Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan
setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pembuatan produk (proses)
3. Tahap penilaian produk (appraisal)
b. Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian
terhadap suatu tugas meliputi kegiatan perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan
dalam periode/waktu tertentu.
c. Penilaian portofolio
Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan
berdasarkan kumpulan informasi yang bersifat reflektif-
integratif yang menunjukkan perkembangan
kemampuan peserta didik dalam satu periode tertentu
Ada beberapa tipe portofolio yaitu:
Portofolio dokumentasi
34
Portofolio proses
Portofolio pameran.
d. Penilaian sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap
kecenderungan perilaku peserta didik sebagai hasil
pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
e. Penilaian diri
Penilaian diri dilakukan dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan
dirinya dalam berperilaku
f. Penilaian unjuk kerja/kinerja/praktik
Dilakukan dengan cara mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu. pelaksanaan penilaian
kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubric
penilaian untuk mengamati perilaku peserta didik dalam
melakukan praktik atau produk yang dihasilkan.
Penilaian yang Menurut Stiggins (1994):
Baik 1. Berawal dari sasaran pencapaian yang tepat.
2. Mempunyai tujuan yang jelas.
3. Bergantung pada metode penilaian yang layak.
4. Penyampelan penampilan yang tepat.
5. Mengawasi semua sumber yang relevan dari intervensi
eksternal.
Keuntungan a. Siswa dapat menggambarkan keadaan yang konkret
Pratikum tentang suatu peristiwa
b. Siswa dapat mengembangkan keterampilan inkuiri
c. Siswa dapat mengembangkan sikap ilmiah
d. Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
dengan lebih efektif dan efisien
35
Komponen Skor (Rubrik)
Pengertian Halim, Magdalena (2016) Rubrik merupakan panduan
penilaian yang menggambarkan kriteria yang diinginkan
dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil kinerja
belajar peserta didik.
Tujuan Memperjelas dimensi dan tingkatan penilaian dari capaian
penilaian pembelajaran peserta didik.
Macam-Macam 1. Rubrik holistik adalah pedoman untuk menilai
berdasarkan kesan keseluruhan atau kombinasi semua
kriteria.
2. Rubrik deskriptif memiliki tingkatan kriteria penilaian
yang dideskripsikan dan diberikan skala penilaian atau
skor penilaian.
3. Rubrik skala persepsi memiliki tingkatan kriteria
penilaian yang tidak dideskripsikan namun tetap
diberikan skala penilaian atau skor penilaian.
Manfaat 1) Rubrik dapat menjadi pedoman penilaian yang objektif
dan konsisten dengan kriteria yang jelas;
2) Rubrik dapat memberikan informasi bobot penilaian
pada tiap tingkatan kemampuan peserta didik;
3) Rubrik dapat memotivasi mahasiswa untuk belajar lebih
aktif;
4) Peserta didik dapat menggunakan rubrik untuk
mengukur capaian kemampuannya sendiri atau
kelompok belajarnya;
5) Peserta didik mendapatkan umpan balik yang cepat dan
akurat;
6) Rubrik dapat digunakan sebagai intrumen untuk refleksi
yang efektif tentang proses pembelajaran yang telah
berlangsung;
7) Sebagai pedoman dalam proses belajar maupun
penilaian hasil belajar peserta didik.
36
Tahapan Tahap 1. Reflecting
Pengembangan Tahap 2. Listing
Tahap 3. Grouping and Labeling
Tahap 4. Aplication
37
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian kinerja adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk
mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan kedalam berbagai konteks sesuai
dengan kriteria yang diinginkan. Penilaian kinerja di kembangkan untuk mengetes atau
menguji kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilannya (apa
yang mereka ketahui dan dapat yang dilakukan) pada berbagai situasi nyata dan konteks
tertentu. Penilaian kinerja dirancang bukan semata-mata sebagai kegiatan yang
menyenangkan, tetapi juga didesain untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.
Penilaian kinerja memberi kesempatan siswa untuk berkompetisi dengan dirinya
sendiri. Melalui penilaian kinerja, siswa akan mendapatkan pemahaman yang nyata tentang
apa yang mereka ketahui dan apa yang mereka lakukan. Dalam penilaian kinerja tidak ada
jawaban benar atau salah sehingga siswa tidak perlu takut untuk menghadapinya. Penilaian
kinerja membuat pembelajaran lebih relevan dengan konteks dalam memecahkan masalah.
Mereka akan mengakui bahwa mereka telah menerima pengajaran dan bahwa pendidikan itu
disediakan untuk kehidupan mereka.
B. Saran
Dalam pembahasan Performance Of Product And Skill pada makalah ini, diharapkan
semua pendidik lebih memperhatikan bagaimana pembuatan asesmen kinerja, sehingga
memudahkan para pendidik dalam proses pembelajaran di kelas.
39
DAFTAR PUSTAKA
Hesti. 2015. Kerja Praktikum dan Non Praktikum. Jambi: Universitas Jambi.
Setyono, Budi. 2005. Penilaian Otentik dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi (dalam jurnal
pengembangan pendidikan). Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan
(LP3) Universitas Jember.
40
Stevens, Dannelle D. & Antonia J. Levi. 2005. Introduction to Rubrics: An Assessment Tool
to Save Grading Time, Convey Effective Feedback, and Promote Student Learning.
Virginia: Stylus Publishing.
Stiggin, R.J.1994. Student-Centered Classroom Assessment. New York: Mac Millan College
Publishing Company.
Wulan, Ana Ratna. 2014. Penilaian Kinerja dan Portofolio. Bandung: UPI.
41