“BAHAN AJAR”
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Wilda Syahri, M.Pd
DISUSUN OLEH :
Kelompok 11
Anggota Kelompok :
1 Maria Andriani Sinaga (A1C119057)
2 Winda Try Wahyuni (A1C119074)
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................1
1.3 Tujuan...................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Ajar..........................................................................................3
2.2 Jenis – Jenis Bahan Ajar.......................................................................................4
2.2.1 Bahan ajar cetak...............................................................................................4
2.2.2 Bahan ajar dengar (audio)..............................................................................5
2.2.3 Bahan ajar pandang dengar (audiovisual).....................................................6
2.2.4 Bahan ajar multimedia interaktif (interactive learning material)...............6
2.3 Prinsip-Prinsip Pengembangan Bahan Ajar........................................................12
2.3.1 Prinsip relevansi............................................................................................12
2.3.2 Prinsip konsistensi.........................................................................................12
2.3.3 Prinsip kecukupan.........................................................................................13
2.4 Cakupan dan Urutan Bahan Ajar........................................................................13
2.5 Strategi Pemanfaatan Bahan Ajar.......................................................................13
2.5.1 Strategi penyampaian bahan ajar oleh guru................................................14
2.5.2 Strategi mempelajari bahan ajar oleh siswa...............................................14
2.6 Prosedur Pengembangan Bahan Ajar.................................................................15
2.6.1 Kriteria Pemilihan Materi Pelajaran............................................................15
2.6.2 Teknik Pengembangan Bahan Ajar.............................................................16
2.7 Kriteria Pemilihan Bahan Ajar............................................................................17
iii
3.2 Saran...................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pembelajaran adalah memotivasi dan memberikan fasilitas kepada siswa agar dapat
belajar secara mandiri (Ginting, 2007). Pembelajaran yang demikian selaras dengan
pengembangan pembelajaran yang dilakukan oleh John Dewey yaitu bahwa dengan
memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk belajar secara mandiri dia akan
menemukan sesuatu dengan proses belajar yang alami dan kontekstual. Hal ini sejalan
dengan teori pembelajaran dengan pendekatan kontekstual yang menyatakan bahwa
pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar dimana guru menghadirkan situasi dunia
nyata kedalam kelas dan mendorong siswa mebuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Dengan konsep itu diharapkan pembelajaran akan lebih dekat dan proses
pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami,
bukan mentransfer pengetahuan dari guru kesiswa.
Keberhasilan pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah faktor
pendidik, peserta didik, sarana prasarana, metode, media, dan lingkungan belajar. Pada
paparan ini akan semakin penting sarana pembelajaran yang berupa bahan ajar. Bahan ajar
juga dapat dikatakan sebagai bahan-bahan atau materi yang disusun secara sistematis, yang
digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran. Bahan ajar diperlukan sebagai
baru beraktivitas dalam proses pembelajaran merupakan substansi kompetensi yang
dibelajarkan kepada siswa.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah nya sebagai berikut:
1. Apakah yang dimaksud dengan bahan ajar?
2. Apa sajakah jenis-jenis dari bahan ajar?
3. Bagaimana dengan prinsip-prinsip pada bahan ajar?
4. Bagaimana cakupan dan sistematika bahan ajar?
5. Bagaimana strategi pemanfaatan bahan ajar dalam suatu kelas?
6. Bagaimana prosedur pengembangan bahan ajar yang perlu dilakukan oleh seorang
pengajar?
7. Bagaimana kriteria pemilihan bahan ajar yang perlu diperhatikan oleh seorang
pengajar?
1
1.3 Tujuan
Adapun tujuannya dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui definisi dari bahan ajar.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis dari bahan ajar.
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pada bahan ajar.
4. Untuk mengetahui cakupan dan urutan bahan ajar.
5. Untuk mengetahui strategi pemanfaatan bahan ajar yang dapat diterapkan dalam kelas.
6. Untuk mengetahui prosedur pengembangan bahan ajar yang dilakukan oleh pengajar.
7. Untukmengetahui kriteria pemilihan bahan ajar yang perlu diperhatikan oleh seorang
pengajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahan Ajar
Menurut Tim Sosialisasi KTSP, bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan
untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Sedangkan
menurut Ahmad Sudrajat, bahan ajar adalah seperangkat materi yang disusun secara
sistematis baik tertulis maupun tidak tertulis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang
memungkinkan siswa untuk belajar.
Menurut Majid (2012) bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis. Bahan ajar memungkinkan
siswa dapat mempelajari suatu kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis
sehingga secara akumulatif mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
Bahan ajar yang dimaksud adalah seperti: buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau
maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya. Bahan ajar atau materi
pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan
(fakta, konsep, prinsip, dan prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai.
Hamdani (2010) mengklasifikasikan bahan ajar menjadi 3 macam, yaitu: (1) Media
tulis, yaitu bahan ajar yang tertuang dalam bentuk tulisan, (2) Audio visual, yaitu bahan ajar
yang dapat dilihat dan didengar dalam waktu yang bersamaan, dan (3) Interaktif terintregasi,
yaitu gabungan dari beberapa media yang disusun sedemikian rupa untuk digunakan dalam
penyampaian materi. Sedangkan Majid (2012) mengelompokkan bahan ajar menjadi 4
macam, yaitu bahan ajar cetak (printed), bahan ajar dengar (audio), bahan ajar pandang
dengar (audio visual), dan bahan ajar interaktif (interactive teaching material). Pada
umumnya bahan ajar yang banyak digunakan adalah bahan ajar cetak. Namun sekarang sudah
banyak dikembangkan oleh para guru dan peneliti di perguruan tinggi bahan ajar audio, audio
visual dan bahan ajar interaktif. Bahan ajar atau materi pelajaran secara garis besar terdiri
dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka
mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis mat eri
pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, prinsip, konsep, prosedur), keterampilan, dan
3
sikap atau nilai yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang
telah ditentukan. Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau
disampaikan dalam kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa bahan ajar itu harus
dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan
dinilai dengan menggunakan instrument penilaian yang disusun berdasar indicator
pencapaian belajar.
Menurut panduan pengembangan bahan ajar Departemen Pendidikan Nasional (2008)
menyebutkan bahwa fungsi bahan ajar dijelaskan sebagai berikut:
1. Pedoman bagi guru yang mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran,
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa.
2. Pedoman bagi siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam pembelajaran,
sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya dipelajari/dikuasainya,dan
3. Sebagai alat evaluasi pencapaian dan penguasaan hasil pembelajaran.
Bahan ajar mempunyai ciri-ciri antara lain:
1. Menggunakan struktur dan urutan yang sistematis,
2. Menjelaskan tujuan instruksional yang akan dicapai,
3. Memotivasi siswa untuk belajar,
4. Mengantisipasi kesukaran belajar siswa sehingga menyediakan bimbingan bagi siswa
untuk mempelajari bahan tersebut,
5. Memberikan latihan yang banyak bagi siswa,
6. Menyediakan rangkuman,
7. Secara umum berorientasi pada siswa secara individual,
8. Biasanya bahan ajar dapat dipelajari oleh siswa secara mandiri karena sistematis dan
lengkap.
2.2 Jenis – Jenis Bahan Ajar
Menurut Tim Sosialisasi KTSP Bahan ajar terdiri dari beberapa jenis, diantaranya
sebagai berikut.
2.2.1 Bahan ajar cetak
Bahan ajar cetak yang terdiri atas bahan cetak (printed) seperti buku, modul,
handout,lembar kerja siswa, brosur, wallchart, foto/gambar, dan non cetak seperti
model/market. Bahan ajar cetak (printed) dapat diartikan sebagai perangkat bahan yang
memuat materi atau isi pelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang dituangkan
dengan menggunakan teknologi cetak. Suatu bahan pembelajaran cetak memuat materi yang
4
berupa ide, fakta, konsep, prinsip, dan kaidah atau teori yang tercakup dalam mata pelajaran
sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalampembelajaran.
Menurut Majid (2012) jenis dari bahan ajar cetak dibagi menjadi sembilan jenis, antara
lain:handout, buku, modul, lembar kegiatan siswa (LKS), brosur, leaflet, wallchar,
foto/gambar, dan model/maket. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh guru
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout biasanya diambilkan dari beberapa
literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan dan kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik. Buku adalah sejumlah lembaran kertas baik cetakan maupun
kosong yang dijilid dan diberi kulit (Majid, 2012). Buku sebagai bahan ajar merupakan buku
yang berisi suatu ilmu pengetahuan hasil analisis terhadap kurikulum dalam bentuk tertulis.
Prastowo (2011) mengemukakan buku ajar yaitu buku yang disusun untuk proses
pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan. Buku ajar
diturunkan dari kompetensi dasar yang tertuang dalam kurikulum, di mana buku tersebut
dapat digunakan oleh peserta didik untuk belajar.Modul adalah sebuah buku yang ditulis
dengan tujuan supaya peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan bimbingan
guru, sehingga modul berisi minimal tentang segala komponen dasar bahan ajar. Lembar
kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berisi petunjuk, langkah-langkah
yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas. Brosur adalah bahan informasi tertulis
mengenai suatu masalah yang disusun secara sistematik atau cetakan yang hanya terdiri atas
beberapa halaman dan dapat dilipat tanpa dijid atau selebaran cetakan yang berisi
keterangan singkat tetapi lengkap tentang perusahaan atau organisasi. Leaflet adalah
bahan cetak yang tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dijahit. Leaflet sebagai
bahan ajar juga harus memuat materi yang dapat membuat siswa menguasai kompetensi
dasar yang diharapkan. Wallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/- proses
atau grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Foto/gambar memiliki makna yang
lebih baik dibandingkan dengan tulisan. Sebagai bahan ajar foto/gambar harus memenuhi
kompetensi dasar yang akan dicapai. Model/maket yang didesain secara baik akan
memberikan makna yang hampir sama dengan benda aslinya. Bahan ajar semacam ini tidak
dapat berdiri sendiri melainkan harus dibantu dengan bahan tertulis agar memudahkan guru
dalam mengajar maupun siswa dalam belajar.
2.2.2 Bahan ajar dengar (audio)
Bahan ajar dengar merupakan bahan ajar yang berbentuk audio seperti kaset, radio,
5
piringan hitam dan compact disk-audio.
2.2.3 Bahan ajar pandang dengar (audiovisual)
Bahan ajar padang merupakan bahan ajar yang dapat dipandang dan di lihat seperti film
dan VCD (video compact disk).
2.2.4 Bahan ajar multimedia interaktif (interactive learning material)
Bahan ajar interaktif adalah bahan ajar yang mendorong perserta didik untuk aktif
seperti CAI (Computer Assisted Instruction), compact disk (CD) multimedia pembelajaran
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials). Jadi bahan ajar itu
bisa berupa apa saja yang digunakan guru dalam kegiatan transfer informasi kepada siswa.
Ditinjau dari penggunaan alat indera manusia, maka bahan ajar dapat digolongkan menjadi:
1. Media yang mengandalkan indera penglihatan (visual) seperti buku, modul, koran,
LKS, brosur, foto dan lain sebagainya;
2. Media yang mengandalkan indera pendengaran (audio) seperti kaset, radio, piringan
hitam, CDaudio;
3. Media yang mengandalkan indera penglihatan dan pendengaran (audio-visual) seperti
video pembelajaran dari VCD atau aplikasi jejaring sosial.
Dari beberapa jenis bahan ajar yang telah dipaparkan, terdapat beberapa penerapan
bahan ajar dalam berbagai aspek materi pembelajaran:
a. Bahan ajar yang bersifat hafalan
Bahan ajar kimia yang bersifat hapalan itu biasanya menggunakan bahan ajar
cetak,yang mana akan mempermudah siswa untuk menghapal karena bahan ajar cetak
memuat materi yang berupa ide, fakta, konsep, prinsip, kaidah atau teori yang tercakup dalam
mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya serta informasi lainnya dalam pembelajaran.
Berikut adalah jenis jenis dari bahan ajar cetak:
1) Handout
Handout adalah bahan tertulis yang siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik, termasuk pada media ajar cetak. Handout berasal dari bahasa
Inggris yang berarti informasi, berita atau surat lembaran. Handout termasuk media cetakan
yang meliputi bahan-bahan yang disediakan di atas kertas untuk pengajaran dan informasi
belajar, biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang
diajarkan/kompetensi dasar dan materi pokok yang harus dikuasai oleh peserta didik. Pada
pembelajaran Sains, guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar sebagai sumber belajar
alternatif. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah handout.
6
Istilah handout memang belum ada padanannya dalam bahasa Indonesia.Handout
biasanya merupakan bahan ajar tertulis yang diharapkan dapat mendukung bahan ajar lainnya
atau penjelasan dari guru. Handout adalah bahan tertulis yang disiapkan oleh seorang guru
untuk memperkaya pengetahuan peserta didik. Handout adalah pernyataan yang telah
disiapkan oleh pembicara. Handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memliki
relevansi dengan materi yang diajarkan atau kompetensi dasar dan materi pokok yang harus
dikuasai oleh peserta didik. Istilah handout memang belum ada padanannya dalam bahasa
Indonesia. Dapat disimpulkan bahwa handout dapat melengkapi kekurangan materi, baik
materi yang diberikan dalam buku teks maupun materi yang diberikan secara lisan. Handout
dapat berisi penjelasan singkat tentang suatu materi bahasan, menjelaskan kaitan antar topik,
memberi pertanyaan dan kegiatan pada para pembacanya, dan juga dapat memberikan umpan
balik dan langkah tindak lanjut, dengan demikian siswa dapat memiliki pengetahuan yang
lebih tinggi. Berikut ini adalah contoh dari handout kimia:
2) Modul
Modul adalah alat ukur yang lengkap. modul pada dasarnya adalah sebuah bahan ajar
yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai
tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan
bimbingan yang minimal dari pendidik. Modul dapat dipandang sebagai paket program yang
disusun dalam bentuk satuan tertentu guna keperluan belajar. Hal ini sejalan dengan pendapat
Setiyadi (2014) yang menyatakan bahwa Modul merupakan paket belajar mandiri yang
meliputi serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara sistematis
untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar. Menurut buku pedoman penyusunan modul,
7
yang dimaksud dengan modul ialah satu unit program belajar mengajar terkecil yang secara
terinci menggariskan tujuan- tujuan instruksional umum, topik yang akan dijadikan pangkal
proses belajar mengajar, tujuan-tujuan instruksional khusus, pokok-pokok materi yang akan
dipelajari dan diajarkan, kedudukan dan fungsi satuan dalam kesatuan program yang lebih
luas, peranan guru didalam proses belajar mengajar, alat dan sumber yang akan dipakai,
kegiatan belajar mengajar yang akan/harus dilakukan dan dihayati murid secara berurutan,
lembaran-lembaran kerja yang akan dilaksanakan selama berjalannya proses belajar (Wijaya,
dkk 1988). Berikut ini adalah contoh dari modul pembelajaran kimia :
3) Video audiovisual
a) Dalam pembelajaran kimia hitungan bisa juga menggunakan bahan ajar video audio
visual. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan audio visual untuk
pembelajaran yaitu: Guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu,
10
kemudian baru memilih media audio-visual yang tepat untuk mencapai tujuan
pengajaran yang diharapkan.
b) Guru juga harus mengetahui durasi media audio- visual misalnya dalam bentuk film
ataupun video, dimana keduanya yang harus disesuaikan dengan jam pelajaran.
c) Mempersiapkan kelas, yang meliputi persiapan siswa dengan memberikan penjelasan
global tentang isi film, video atau televisi yang akan diputar dan persiapan peralatan
yang akan digunakan demi kelancaran pembelajaran.
d) Aktivitas lanjutan. Setelah pemutaran film atau video selesai, sebaiknya guru
melakukan refleksi datanya jawab dengan siswa untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi tersebut.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pemaparan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang dapat berupa
bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis sehingga siswa dapat mempelajari suatu
kompetensi atau kompetensi dasar secara runtut dan sistematis serta secara akumulatif
mampu menguasai semua kompetensi secara utuh dan terpadu.
2. Jenis-jenis dari bahan ajar adalah bahan ajar cetak (printed), bahan ajar dengar (audio),
bahan ajar pandang dengar (audio visual), dan bahan ajar interaktif (interactive teaching
material).
3. Prinsip-prinsip dari bahan ajar adalah prinsip relevansi , prinsip konsistensi, dan prinsip
kecukupan.
4. Ada dua strategi memanfaatkan bahan ajar yang dapat dipertimbangkan dalam proses
pembelajaran, yaitu strategi penyampaian bahan ajar oleh guru, dan strategi
mempelajari bahan ajar oleh siswa.
5. Cakupan bahan ajar yaitu dengan menentukan cakupan atau ruang lingkup materi
pembelajaran, perlu memperhatikan jenis materi yang akan disampaikan, berupa aspek
kognitif ( fakta, konsep, prinsip, prosedur), atau aspek afektif, ataukah aspek
psikomotorik. Sedangkan urutan bahan ajar yaitu urutan penyajian bahan ajar sangat
perlu mendapat perhatian, sebab dalam materi pelajaran terdapat prasyarat
(prerequisite) sebelum materi lanjutan.
6. Prosedur pengembangan bahan terdiri dari 2 yaitu kriteria pemilihan materi pelajaran
dan teknik pengembangan bahan ajar.
7. Kriteria pemilihan bahan ajar mencakup penentuan aspek-aspek perilaku yang terdapat
dalam standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta penentuan atau pemilihan jenis
bahan ajar sesuai dengan aspek-aspek perilaku yang terdapat dalam standar kompetensi
dan kompetensi dasar.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
baik dari segi struktur maupun isi. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun demi penyusunan makalah yang berikutnya agar dapat lebih baik lagi.
19
DAFTAR PUSTAKA
Pannen, P. 2001. Penulisan Buku Ajar. Jakarta: Pusat Antar Universitas, Pusat
Pengembangan Aktivitas Akademik Universitas Terbuka.
Benny. A. P., Dewi. A. dan Padmo. P., 2019 Pengembangan Bahan Ajar Edisi 2, Tangerang:
UT Press.
Laksono. P. J., Ashadi. Dan Sulistyo. S., 2016, Analisis Bahan Ajar Kimia untuk SMA/MA
di Kabupaten Karanganyar pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan
Berdasarkan Kurikulum 2013, Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains.
20