Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
DENGAN
MENYUSUN TEKS CERPEN

Disusun oleh

HUDAIFAH
( 2020406403020 )

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU
( UMPRI )
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, taufik serta hidahyah-
NYA sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Adapaun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas ibu Drs. Lisdwiana
Kurniati,M.Pd. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan penulis .
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Drs. Lisdwiana Kurniati,M.Pd. Selaku dosen
mata kuliah model-model pembelajarnan yang telah memberikan tugas hingga sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karna itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Kresnomulyo,26 November 2021

Hudaifah
NPM 2020406403020
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar belakang masalah...............................................................................................4
1.2 Rumusan masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Pengertian....................................................................................................................5
2.2 Tujuan..........................................................................................................................5
2.3 Langkah penerapan model pembelajaran berbasis masalah........................................5
2.4 Kelemahan model pembelajaran berbasis masalah.....................................................6
2.5 Kelebihan model pembelajaran berbasis masalah.......................................................6
2.6 Karakteristik model pembelajaran berbasis masalah...................................................7
2.7 Ciri-ciri model pembelajaran berbasis masalah...........................................................8
2.8 Manfaat model pembelajaran berbasis masalah..........................................................9
2.9 RPP............................................................................................................................10
BAB 3.......................................................................................................................................21
PENERAPAN MODEL PEMBELAJRAN BERBASIS MASALAH....................................21
3.1 Memahami teks prosedur...........................................................................................21
3.1.1 Mengidentifikasi Tujuan Teks Cerpen...............................................................21
3.1.2 Mengidentifikasi Bahasa Dalam Teks cerpen....................................................22
3.1.3 Mengidentifikasi Jenis Teks Cerpen..................................................................22
3.2 Menyimpulkan Isi Teks Cerpen................................................................................23
3.3 Memperagakan Hasil Simpulan Teks Cerpen...........................................................24
3.4 Menelaah Struktur dan Bahasa pada Teks Cerpen....................................................24
3.5 Mencermati struktur teks Cerpen Wirausaha............................................................24
3.6 Menulis dan Memperagakan Teks Cerpen................................................................25
3.6.1 Struktur teks Cerpen...........................................................................................25
3.7 Menyajikan teks crpen...............................................................................................25
3.8 Penutup......................................................................................................................25
BAB 4.......................................................................................................................................26
PENUTUP................................................................................................................................26
4.1 Simpulan....................................................................................................................26
4.2 Kritik..........................................................................................................................26
4.3 Saran..........................................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................27
POWER POINT.......................................................................................................................28
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah


Jarang nya pengetahuan akan konsep dan model pembelajaran yang di ketahui khalayak
menjadikan kami berinisiatif untuk mengangkat tema ini agar supaya khalayak akan
lebih paham dan mengetahui akan salah satu model pembelajaran yang digunakan oleh
pengajar saat mengajar anak didik nya disekolah,mengetahui bagaimana bentuknya,
bagaimana contoh nya dan bagaimana cara penerapan nya sehingga nantinya akan
menjadi sebuah reverensi bagi khalayak umum dalam melakukan proses pembelajaran
secara mandiri baik den gan : anak, saudara,adik atau teman dekat kita masing-masing.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa itu teks cerpen ?
2. Apa saja unsur-unsur dari sebuah cerpen ?
3. Bagaimana unsur kebahasaan teks cerpen ?
4. Contoh cerpen ?

1.3 Tujuan
1. Untuk memudahkan khalayak umum dalam mengenalisis cerpen
2. Untuk menambah wawasan mengenai teks Cerpen
3. Untuk menumbuhkan rasa cinta kepada sastra indonesia khusus nya cerpen
4. Menambah reverensi mengenai cerpen
1.

4
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar.
Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta didik bekerja
dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world)

2.2 Tujuan
Pembelajaran BerbasisMasalah tidak dirancang untuk membantu guru memberikan
informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Menurut Arends (2008:70) bahwa :

Pembelajaran Berbasis Masalah bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan


keterampilan berfikir dan keterampilan pemecahan masalah,belajar peranan orang
dewasa secara autentik, memungkinkan siswa untuk mendapatkan rasa percaya diri atas
kemampuan yang dimilikinya sendiri, untuk berfikir dan menjadi pelajar yang mandiri.
Jadi dalam Pembelajaran Berbasis Masalah tugas guru adalah merumuskan tugas-tugas
kepada siswa bukan untuk menyajikan tugas-tugas pelajaran.

2.3 Langkah penerapan model pembelajaran berbasis masalah


Problem Based Learning (PBL) akan dapat dijalankan bila pengajar siap dengan segala
perangkat yang diperlukan. Pemelajar pun harus harus sudah memahami prosesnya,
dan telah membentuk kelompokkelompok kecil. Umumnya, setiap kelompok
menjalankan proses yang dikenal dengan proses tujuh langkah:

1. Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas


Memastikan setiap anggota memahami berbagai istilah dan konsep yang ada dalam
masalah. Langkah pertama ini dapat dikatakan tahap yang membuat setiap peserta
berangkat dari cara memandang yang sama atas istilah-istilah atau konsep yang ada
dalam masalah.

2. Merumuskan masalah
Fenomena yang ada dalam masalah menuntut penjelasan hubungan-hubungan apa
yang terjadi di antara fenomena itu.

3. Menganalisis masalah
Anggota mengeluarkan pengetahuan terkait apa yang sudah dimiliki anggota tentang
masalah. Terjadi diskusi yang membahas informasi faktual (yang tercantum pada
masalah), dan juga informasi yang ada dalam pikiran anggota. Brainstorming (curah
gagasan) dilakukan dalam tahap ini.

5
4. Menata gagasan secara sistematis dan menganalisis
Bagian yang sudah dianalisis dilihat keterkaitannya satu sama lain kemudian
dikelompokkan; mana yang paling menunjang, mana yang bertentangan, dan
sebagainya. Analisis adalah upaya memilahmemilah sesuatu menjadi bagian-bagian
yang membentuknya.

5. Memformulasikan tujuan pembelajaran


Kelompok dapat merumuskan tujuan pembelajaran karena kelompok sudah tahu
pengetahuan mana yang masih kurang, dan mana yang masih belum jelas. Tujuan
pembelajaran akan dikaitkan dengan analisis masalah yang dibuat.

6. Mencari informasi tambahan dari sumber lain


Saat ini kelompok sudah tahu informasi apa yang tidak dimiliki, dan sudah punya
tujuan pembelajaran. Kini saatnya mereka harus mencari informasi tambahan itu, dan
menemukan kemana hendak dicarinya.

7. Mensistesis (menggabungkan) dan menguji informasi baru dan membuat laporan.

Penerapan saat pembelajaran sebagai berikut :


 Orientasi peserta didik
 Mengorganisasi peserta didik
 Membimbing penyelididikan kelompok dan individu
 Mengembangkan dan menyajikan hasil kerja
 Menganalisis dan mengevaluasi proses masalah

2.4 Kelemahan model pembelajaran berbasis masalah


Sama halnya dengan model pengajaran yang lain, model pembelajaran Problem Based
Learning juga memiliki beberapa kekurangan dalam penerapannya. Kelemahan tersebut
diantaranya:
1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak memiliki kepercayaan bahwa
masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan
untuk mencoba
2. Keberhasilan strategi pembelajaran malalui Problem Based Learning membutuhkan
cukup waktu untuk persiapan
3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah yang
sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.

2.5 Kelebihan model pembelajaran berbasis masalah


Pembelajaran Problem Based Learning atau berdasarkan masalah memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya, di antaranya sebagai
berikut:

1. Pemecahan masalah merupakan teknik yang cukup bagus untuk memahami isi
pelajaran.
2. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan siswa serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa.
3. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas pembelajaran siswa

6
4. Pemecahan masalah dapat membantu siswa bagaimana menstansfer pengetahuan
mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.
5. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.
6. Melalui pemecahan masalah bisa memperlihatkan kepada siswa bahwa setiap mata
pelajaran (matematika, IPA, sejarah, dan lain sebagainya), pada dasarnya
merupakan cara berfikir, dan sesuatu yang harus dimengerti oleh siswa, bukan
hanya sekedar belajar dari guru atau dari buku-buku saja.
7. Pemecahan masalah dianggap lebih menyenangkan dan disukai siswa
8. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis
dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan
pengetahuan baru
9. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan pada siswa yang
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.
10. Pemecahan masalah dapat mengembangkan minat siswa untuk secara terus menerus
belajar sekalipun belajar pada pendidikan formal telah berakhir.

2.6 Karakteristik model pembelajaran berbasis masalah


Karakteristik dasar dari pembelajaran berbasis masalah yang dapat digunakan dalam
menentukan langkah-langkah pembelajaran adalah (Center for Teaching):

1. Pembelajaran berpusat pada siswa. Meskipun siswa dipandu oleh tutor, mereka harus


bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri, mengidentifikasi apa yang
mereka perlu ketahui untuk mengelola masalah dan di mana mencari informasi.

2. Belajar terjadi dalam kelompok kecil siswa. 


Pada akhir setiap unit kurikuler, siswa secara acak dikondisikan dalam kelompok
baru.

3. Guru adalah fasilitator (atau pemandu). 


Peran fasilitator adalah tidak memberikan pembelajaran atau informasi faktual, tetapi
hanya mengarahkan para siswa agar berupaya mencari langsung ke sumber.
Fasilitator harus meminta para siswa agar bertanya pada diri sendiri untuk memahami
dan mengelola masalah.

4. Masalah membentuk fokus pengaturan dan stimulus pada pembelajaran. 


Suatu masalah dapat disajikan dalam format yang berbeda (kasus tertulis, rekaman
video, simulasi komputer) dan itu merupakan tantangan bagi para siswa dalam
menghadapi praktek, memberikan relevansi dan motivasi untuk belajar. Jadi, masalah
memberi siswa fokus pada pengintegrasian informasi, yang dapat memfasilitasi
kemudian mengingat dan aplikasi untuk masalah masa depan.

5. Masalah adalah wahana pengembangan keterampilan dalam memecahkan masalah. 


Masalah terbaik adalah menarik, kontemporer dan otentikMasalah adalah cermin dari
apa yang akan siswa temukan dalam kehidupan nyata.

6. Masalah adalah struktur kacau dan ranah khas. 

7
Dalam kehidupan nyata, kita jarang menghadapi masalah yang rapi dan terstruktur
dengan baik. Siswa perlu mengembangkan kemampuan untuk menangani ambiguitas,
situasi tidak jelas dan memahaminya. Namun, penting untuk dicatat bahwa
pemecahan masalah juga ranah yang khas. Pemecahan masalah dalam bidang sains
memerlukan keterampilan yang berbeda dari memecahkan masalah dalam bidang
sosial. Intinya adalah untuk melibatkan para siswa dalam membangun atau
menggunakan ranah yang sesuai dengan kapakarannya

7. Informasi baru diperoleh melalui belajar mandiri. 


Para siswa diharapkan belajar dan mengumpulkan keahlian berdasarkan penyelidikan
dan penelitian mereka sendiri seperti para profesional melakukannya. Selama ini
pembelajaran mandiri, siswa bekerja bersama-sama, membahas, membandingkan,
meninjau, dan berdebat apa yang mereka pelajari
2.7 Ciri-ciri model pembelajaran berbasis masalah
Menurut Arends berbagai pengembangan pengajaran Problem Based Learning (PBL)
telah memberikan model pengajaran itu memiliki karakteristik sebagai berikut:

 Pengajuan pertanyaan atau masalah


Pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran disekitar
pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara
pribadi bermakna untuk siswa.
 Berfokus pada keterkaitan antar disiplin
Meskipun pembelajaran berdasarkan masalah mungkin berpusat pada mata
pelajaran tertentu (IPA, matematika, ilmu-ilmu sosial), masalah-masalah yang
diselidiki telah dipilih benar-benar nyata agar dalam pemecahannya, siswa
meninjau masalah itu dari banyak mata pelajaran.
 Penyelidikan autentik
Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukann
penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah
nyata.
 Menghasilkan produk dan memamerkannya
Pembelajaran berdasarkan masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk
tertentu dalam karya nyata. Produk tersebut bisa berupa laporan, model fisik,
video maupun program komputer. Dalam pembelajaran kalor, produk yang
dihasilkan adalah berupa laporan.
 Kolaborasi dan kerja sama
Pembelajaran bersdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama
satu dengan yang lainnya, paling sering secara berpasangan atau dalam
kelompok kecil.

8
2.8 Manfaat model pembelajaran berbasis masalah
Adapun manfaat dari Pembelajaran Berbasis-Masalah diantaranya sebagai berikut:

1. Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based-Learning) akan terjadi


pembelajaran bermakna. Siswa yang belajar memecahkan suatu masalah akan
menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Artinya belajar tersebut ada pada
konteks aplikasi konsep. Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas
ketika siswa berhadapan dengan situasi dimana konsep diterapkan.

2. Dalam situasi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based-Learning), siswa


mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan
mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan. Artinya, apa yang mereka
lakukan sesuai dengan keadaan nyata bukan lagi teoritis, sehingga masalah-masalah
dalam aplikasi suatu konsep atau teori akan mereka temukan sekaligus selama
pembelajaran berlangsung

3. Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based-Learning) dapat meningkatkan


kemampuan berfikir kritis, menumbuhkan inisiatif siswa, motivasi internal untuk
belajar dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam belajar
kelompok.

4.

9
2.9 RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP NUSA BANGSA

Mata Pelajaran : BAHASA INDONESIA

Kelas/Semester : IX / 1

Materi : Menyusun Cerita Pendek

Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran/pertemuan( 80 menit )

A. Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya

2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,


gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya

3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin


tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata

4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,


merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

1. 3.5 Mengidentifikasi teks Cerpen tentang Menentukan ciri umum teks cerpen
struktur, conntoh dan unsur kebehasaan yang melalui sumber yang telah dibaca
trekandung didalam nya didengar atau disimak.

2. 3.6 Menelaah struktur dan aspek kebahasaan Menyimpulkan prinsip penggunaan


teks Cerpen “ Pohon keramat” dan “ kata/ kalimat/ paragraf pada teks
Wirausaha” cerpen Menelaah teks Cerpen dari
segi struktur dan kaidah bahasa
menentukan dan memperbaiki
kesalahan penggunaan kata,

10
kalimat, ejaan dan tanda baca.

3. 4.5 Menyimpulkan isi teks cerpen “pohon Mengarang sebuah teks cerpen
keramat” dan “ wirausaha” yang telah seperti unsur yang telah dipahami
dibaca dan didengar. pada teks cerpen “ Pohon
Keramat” dan “wirausaha”

C. Tujuan Pembelajaran

1. Menentukan ciri umum teks cerpen


2. Mengenalisis struktur cerpen
3. Menentukan jenis cerpen
4. Mengarang sebuah cerpen
5. Menjawab pertanyaan mengenai teks cerpen
Materi Pembelajaran
a) Pengertian teks prosedur
Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi tidak
lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan kesan
dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam cerpen
tidak ada cerita hingga 100 halaman.

b) Struktur cerpen
1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada
cerpen abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak
bersifat opsional atau bisa jadi tidak ada pada cerpen tersebut.

2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu,
suasana, tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.

3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal
suatu masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada
bagian ini. Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang
berhubungan dengan sebab akibat.

4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik
mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang
terjadi.

11
5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian
ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami
tokoh.

6. Koda
Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang
disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan
sesuai dengan jenis cerpen.

c) Jenis-jenis Cerpen
1. Cerpen mini (flash),
adalah cerpen yang memuat jumlah kata antara 750-1.000 kata. Cerpen dengan jenis
mini (flash) penulisannya biasanya to the point, tidak menggunakan penjelasan atupun
deskripsi yang mendalam dan bertele-tele.
2. Cerpen ideal,
adalah cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000-4.000 kata. Sesuai namanya,
cerpen ini merupakan gambaran cerita pendek yang ideal. Baik dari segi jumlah kata,
bahasa, dan isi. Sehingga cerpen ideal ini memilik gaya bahasa dan isi yang lebih
mudah untuk dipahami.
3. Cerpen panjang,
adalah cerpen yang memuat jumlah kata antara 4.000-9.000. didalam beberapa
definisi, cerpen panjang di batasi dengan jumlah kata sebanyak 10.000 kata (sekitar 8-
10 halaman)..

12
d) Contoh karangan cerpen
Wirausaha

Yeni merupakan salah seorang mahasiswi lulusan perikanan yang memilih untuk
melakukan wirausaha dari pada bekerja di kantor. Yang unik adalah ia menjual
produk sendiri yang diracik berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan ketika di
kampus.

Ia menjual produk sambal yang dicampur dengan rumput laut dengan harga yang
ekonomis dan menyehatkan. Mulanya, ia memasarkan produk tersebut hanya kepada
teman-teman kuliahnya hingga dosen dan juga staf kampus.

Namun, hasil risetnya merupakan produk riset terbaik pada tahun 2017. Di samping
harganya yang cukup murah sejalan dengan isi kantong mahasiswa, produk yang ia
tawarkan juga cukup mennyehatkan.

“Yen, apa yang membuatmu lebih menyukai dunia wirausaha?

Padahal, kamu itu mahasiswa yang berprestasi lo. Bahkan bisa dengan mudah masuk
ke perusahaan tanpa harus melakukan tes. Terlebih produkmu dijual dengan harga
sangat murah.

Bagaimana kamu bisa mendapatkan keuntungan darinya?” Tanya salah seorang


temannya yang penasaran.

“Benar, jika aku mau bisa saja aku menjual produk sambalku ini dengan harga yang
agak mahal. Dan tentu saja tetap akan laku.

Terlebih untuk orang-orang yang paham akan kesehatan. Aku pun juga bisa bekerja di
perusahaan yang akan memberiku gaji lebih besar.

Tapi maaf, aku kuliah tinggi bukan untuk mencari kembalian modal dari apa yang
sudah aku keluarkan untuk kuliah. Aku sangat senang jika pekerjaanku ini bisa
bermanfaat untuk yang lain baik itu dari segi biaya ataupun untuk meningkatkan
kesehatan mereka.” Jawab Yeni santai.

Temannya spontan terdiam setelah mendengar penjelasan Yeni.

e) Pertanyaan mengenai cerpen


1. Penfetian dari cerpen ?
2. Sebutkan struktur dari cerpen ?
3. Analisis unsur kebhasaan cerpen ?
4. Buatlah karangan cerpen orisinil sesuai ketentuan diatas.

13
D. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Student centered

Model : Problem Based Learning

Metode : Tanya Jawab, Diskusi, Penugasan, Evaluasi

E. Media dan Sumber Belajar

Media : Macam-macam teks Cerpen, ppt, Buku literasi

Sumber Belajar : Buku Siswa Bahasa Indonesia kelas IX, Buku Bahasa Indonesia lain
yang relevan, Internet, Lingkungan sekitar dan sumber lain yang
relevan

F. Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 JP). Telaah Model: Mengidentifikasi,Menelaah ciri teks prosedur

1. Pendahuluan

a) Guru dan peserta didik berdoa bersama dan mengucapkan salam

b) Guru dan peserta didik mengondisikan kelas untuk siap belajar (memeriksa kehadiran,
menyiapkan buku pelajaran)

c) Guru memotivasi peserta didik dengan menunjukkan beberapa teks Cerpen

d) Peserta didik menerima informasi mengenai tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan
pembelajaran yang akan dilaksanakan

a. Menentukan ciri umum teks cerpen yang dibaca dan didengarkan.

2. Kegiatan Inti

a) Mengamati

Peserta didik mengamati dan mendengarkan tentang cepen mengenai struktur unsur dan
jenis

Menanya Peserta didik mengenai teks cerpen

Mengeksplorasi/mencoba

Guru mendiskusikan tentang cerpen yang berisi tentang deskripsi,struktur dan unsur yang
terkandung dalam cerpen

 Definisi dari sebuah cerpen

 Struktur cerpen

14
 Analisis unsur-unsur dalam cerpen

 Mengarang cerpen sederhana

b) Menalar

Guru membimbing Peserta didik menyusun kesimpulan mengenai ciri tujuan teks cerpen ,
bahasa yang digunakan dan jenis teks cerpen.

 Tujuan teks cerpen

1. Pengembangan Kreativitas dan Ide


Tujuan pertama dari penulisan cerpen adalah sebagai sarana untuk mengembangkan
kreativitas dan ide. Banyak orang yang setuju bahwa menulis termasuk cara ampuh
untuk melejitkan kreativitas dan merangkum segala ide yang muncul di kepala, dan
cerpen adalah salah satu hasil dari aktivitas menulis itu. Dengan menulis cerpen,
kreativitas kita akan semakin terasah, dan ide yang muncul tidak menguap begitu saja.

2. Pengungkapan Perasaan Penulis


Tujuan cerpen selanjutnya adalah sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan
penulis. Umum diketahui, bahwa menulis termasuk ke dalam aktivitas mental. Apa
yang kita tulis akan dipengaruhi oleh kondisi kita saat menulis, apakah sedang
bahagia, sedih, marah, dan lain sebagainya. Para penulis cerpen akan mengungkapkan
semua yang dirasakan ke dalam cerpen yang mereka buat.

3. Penyampaian Pesan atau Amanat


Tujuan cerpen yang terakhir adalah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau
amanat. Tujuan ini juga termasuk ke dalam salah satu unsur intrinsik cerpen. Jadi,
setiap cerpen pastilah memiliki pesan atau amanat yang hendak disampaikan kepada
pembaca. Namun, biasanya pesan itu tidak disampaikan secara langsung atau tersurat,
kita perlu membaca keseluruhan cerpen untuk memahami seluruh pesan yang
terkandung di dalamnya.

 Ciri teks cerpen

o Isi cerpen bersifat fiktif atau fiksi.


o Jumlah kata di dalam cerpen tidak lebih dari 10.000 kata, atau kurang dari 10.000
kata.
o Bentuk atau gaya penulisannya singkat, lebih singkat daripada Novel.
o Hanya memiliki satu alur saja (alur tunggal).
o Bentuk tulisannya berisi cerita sehari-hari.
o Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami oleh pembaca.
o Bentuk penokohonnya sederhana.
o Peristiwa yang diangkat hanya beberapa, tidak seluruhnya.
o Biasanya cerpen dapat meninggalkan pesan dan kesan yang mendalam, sehingga
pembacanya dapat merasakan cerpen tersebut.

15
 Ciri Kebahasaan

Cerpen memiliki ciri-ciri kebahasaan yang dapat dilihat melalui pemilihan gaya
bahasa dan diksi yang digunakan. Pada cerpen umumnya penulis menggunakan
pendeskripsian fisik tokoh secara kuat. Hal ini akan membantu menggambarkan
suasana yang tepat dan sesuai dengan ceritanya.

Pada cerpen juga menggunakan frasa adverbial atau kata keterangan yang membantu
menunjukan latar tempat atau waktu seperti di pagi hari, sore hari atau di sebuah
tempat pada peristiwa kejadian. Selain itu juga harus menerapkan penggunaan kalimat
langsung dan tak langsung atau berupa dialog.

Cerpen juga identik dengan penggunaan kata-kata kiasan atau konotatif untuk
menambah kesan keestetikan sehingga akan menambah nilai kepuasan para pembaca.
Selain itu juga menggunakan kalimat informal maupun semi formal sesuai dengan
peristiwa kejadian.

c) Mengomunikasikan

Masing individu mempresentasikan kesimpulan hasil diskusi mereka dan memberi


kesempatan temen nya untuk menanggapi dengan membandingkan hasil masing-masing.
Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan apresiasi kepada yang
menunjukkan kinerja yang bagus.

3. Penutup

1. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya bagian yang
kurang dipahaminya.

2. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah
dilakukan.

3. Guru memberikan penguatan mengenai teks cerpen

4. Peserta didik ditugaskan untuk membuat cerpen orisinil.

5. Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi salam

Bagian Ciri Isi Ciri Bahasa

Tujuan

Bahan dan Alat

Langkah

Penutup

1) Menalar Guru membimbing Peserta didik mengidentifikasi Bagian-bagian Struktur


Teks Cerpen pada teks “Pohon keramat” dan “ Wirausaha “

16
2) Teks Pohon keramat dan wirausaha

Struktur Bagian/Teks Paragraf Alasan

Tujuan

Langkah

Penutup

3) Mengomunikasikan masing-masing individu untuk mempresentasikan kesimpulan


hasil diskusinya dan teman-temain lain menanggapi dengan membandingkan dengan
hasil masing-masing Guru menjadi fasilitator dalam kegiatan diskusi dan memberikan
apresiasi kepada yang menunjukkan kinerja yang bagus.

1. Penutup

Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya bagian yang kurang
dipahaminya.

1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi terkait pembelajaran yang telah dilakukan.

2. Guru memberikan penguatan mengenai Mencermati Struktur Teks cerpen

3. Peserta didik ditugaskan untuk membaca materi untuk pertemuan berikutnya:

4. Menelah Urutan Teks Cerpen Sesuai Dengan Struktur

5. Guru dan murid menutup pertemuan dengan berdoa bersama dan memberi salam

G. Penilaian

 Penilaian

- Sikap

- Spiritual

- Sosial

JURNAL PERKEMBANGAN SIKAP

17
Kelas :
Periode Pengamatan :

No Tanggal Nama Peserta didik Catatan Perilaku Butir Sikap

l
2
3
Sikap dicatat dalam jurnal perkembangan sikap pada saat pembelajaran
berlangsung. Hasil penilaian tidak berupa angka tetapi deskripsi untuk
pengolahan nilai rapor

JURNAL PERKEMBANGAN SPIRITUAL


Kelas :
Periode Pengamatan :

No Tanggal Nama Peserta didik Catatan Perilaku Nilai

l
2
3

Sikap spiritual dalam jurnal perkembangan sikap pada saat pembelajaran


berlangsung. Hasil penilaian tidak berupa angka tetapi deskripsi untuk
pengolahan nilai rapor

JURNAL PERKEMBANGAN SOSIAL


Kelas :
Periode Pengamatan :

No Tanggal Nama Peserta didik Catatan Perilaku Nilai

l
2
3
Sikap sosisal dinilai dengan melalui metode pengamatan dan observasi dari
guru, nilai yang di berikan berupa nilai angka ataupun huruf

 Penilaian Pengetahuan

18
a. Teknik Penilaian : Tes Tertulis, lisan ( tanya jawab )
b. Bentuk Instrumen : Uraian
c. Kisi-kisi

No Kompetensi Dasar Indikator

1. 3.5 Mengidentifikasi teks prosedur  Menentukan pengertian teks


tentang definisi,struktur dan cerpen
unsur kebahasaan.  Menyebutkan struktur teks
cerpen
 Menentukan dan menganalisis
unsur kebhasaan teks cerpen

2. 3.6 Menelaah struktur dan aspek  Menguraikan struktur teks cerpen


kebahasaan teks cerpen “ dan ciri bagian-bagiannya
pohon keramat “ dan “  Menelaah usur kebahasaan yang
Wirausaha “ dipakai.

a. Teknik Penilaian
 Observasi

b. Bentuk Instrumen
 Jurnal Perkembangan Sikap

c. Instrumen
d. Instrumen : Lampiran 1

 Penilaian Keterampilan
Teknik Penilaian : Unjuk Kerja, Portofolio, Tanya jawab
Bentuk Instrumen : Produk
Instrumen : Lampiran 2

 Remedial dan Pengayaan


 Remedial
Remedial dilaksanakan untuk Peserta didik yang belum menguasasi materi dan belum
tuntas memahami materi pembelajaran. Kegiatan Remedial dilakukan dengan
mengulang materi pembelajaran apabila peserta didik yang sudah tuntas di bawah
75%. Sedangkan apabila peserta didik sudah tuntas lebih dari 75% maka kegiatan
remedial dapat dilakukan antara lain :
a. Mengulang materi pokok diluar jam tatap muka bagi peserta didik yang belum
tuntas
b. Memberikan penugasan kepada peserta didik yang belum tuntas
c. Memberikan kesempatan untuk tes perbaikan
Materi yang di ulang atau di tes kembali adalah materi pokok atau keterampilan yang
berdasarkan analisis belum dikuasasi oleh peserta didik.

19
 Pengayaan
Peserta didik diberi pengayaan berupa tugas untuk menulis teks prosedur yang telah
disunting dan diperbaiki untuk dipajang di majalah dinding.

Mengetagui,Kepala............................ .........................20......Guru Mapel


(.....................................) BHS Indonesia.
(.....................................)

NIP/NIK : .........................
NIP/NIK : .........................

20
BAB 3

PENERAPAN MODEL PEMBELAJRAN BERBASIS MASALAH

3.1 Memahami teks prosedur

3.1.1 Mengidentifikasi Tujuan Teks Cerpen


Contoh teks cerpen
Teks
Wirausaha

Yeni merupakan salah seorang mahasiswi lulusan perikanan yang memilih untuk
melakukan wirausaha dari pada bekerja di kantor. Yang unik adalah ia menjual
produk sendiri yang diracik berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan ketika
di kampus.

Ia menjual produk sambal yang dicampur dengan rumput laut dengan harga yang
ekonomis dan menyehatkan. Mulanya, ia memasarkan produk tersebut hanya
kepada teman-teman kuliahnya hingga dosen dan juga staf kampus.

Namun, hasil risetnya merupakan produk riset terbaik pada tahun 2017. Di
samping harganya yang cukup murah sejalan dengan isi kantong mahasiswa,
produk yang ia tawarkan juga cukup mennyehatkan.

“Yen, apa yang membuatmu lebih menyukai dunia wirausaha?

Padahal, kamu itu mahasiswa yang berprestasi lo. Bahkan bisa dengan mudah
masuk ke perusahaan tanpa harus melakukan tes. Terlebih produkmu dijual
dengan harga sangat murah.

Bagaimana kamu bisa mendapatkan keuntungan darinya?” Tanya salah seorang


temannya yang penasaran.

“Benar, jika aku mau bisa saja aku menjual produk sambalku ini dengan harga
yang agak mahal. Dan tentu saja tetap akan laku.

Terlebih untuk orang-orang yang paham akan kesehatan. Aku pun juga bisa
bekerja di perusahaan yang akan memberiku gaji lebih besar.

Tapi maaf, aku kuliah tinggi bukan untuk mencari kembalian modal dari apa
yang sudah aku keluarkan untuk kuliah. Aku sangat senang jika pekerjaanku ini
bisa bermanfaat untuk yang lain baik itu dari segi biaya ataupun untuk
meningkatkan kesehatan mereka.” Jawab Yeni santai.

Temannya spontan terdiam setelah mendengar penjelasan Yeni.

21
3.1.2 Mengidentifikasi Bahasa Dalam Teks cerpen
1. Pengembangan Kreativitas dan Ide
Tujuan pertama dari penulisan cerpen adalah sebagai sarana untuk mengembangkan
kreativitas dan ide. Banyak orang yang setuju bahwa menulis termasuk cara ampuh
untuk melejitkan kreativitas dan merangkum segala ide yang muncul di kepala, dan
cerpen adalah salah satu hasil dari aktivitas menulis itu. Dengan menulis cerpen,
kreativitas kita akan semakin terasah, dan ide yang muncul tidak menguap begitu saja.

2. Pengungkapan Perasaan Penulis


Tujuan cerpen selanjutnya adalah sebagai sarana untuk mengungkapkan perasaan
penulis. Umum diketahui, bahwa menulis termasuk ke dalam aktivitas mental. Apa
yang kita tulis akan dipengaruhi oleh kondisi kita saat menulis, apakah sedang
bahagia, sedih, marah, dan lain sebagainya. Para penulis cerpen akan mengungkapkan
semua yang dirasakan ke dalam cerpen yang mereka buat.

3. Penyampaian Pesan atau Amanat


Tujuan cerpen yang terakhir adalah sebagai sarana untuk menyampaikan pesan atau
amanat. Tujuan ini juga termasuk ke dalam salah satu unsur intrinsik cerpen. Jadi,
setiap cerpen pastilah memiliki pesan atau amanat yang hendak disampaikan kepada
pembaca. Namun, biasanya pesan itu tidak disampaikan secara langsung atau tersurat,
kita perlu membaca keseluruhan cerpen untuk memahami seluruh pesan yang
terkandung di dalamnya.

Ciri teks Cerpen:


1. Pada umumnya cerpen bersifat fiktif atau berupa karangan dari penulis.
2. Cerpen memiliki susunan kata yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
3. Saat membaca cerpen biasanya selesai dengan sekali duduk.
4. Cerpen memiliki bentuk cerita yang sangat singkat.
5. Cerpen memiliki diksi atau pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah dipahami
oleh pembaca.
6. Cerpen hanya memiliki alur cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
7. Kisah cerita pada cerpen biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
8. Karakter tokoh pada cerpen sangat sederhana.
9. Di akhir bagian biasanya terdapat pesan moral yang sangat mendalam sehingga
membuat pembaca ikut merasakan kisah pada cerpen tersebut.
3.1.3 Mengidentifikasi Jenis Teks Cerpen
1. Cerpen mini (flash), adalah cerpen yang memuat jumlah kata antara 750-1.000 kata.
Cerpen dengan jenis mini (flash) penulisannya biasanya to the point, tidak
menggunakan penjelasan atupun deskripsi yang mendalam dan bertele-tele.
2. Cerpen ideal, adalah cerpen yang memuat jumlah kata antara 3.000-4.000 kata.
Sesuai namanya, cerpen ini merupakan gambaran cerita pendek yang ideal. Baik dari
segi jumlah kata, bahasa, dan isi. Sehingga cerpen ideal ini memilik gaya bahasa dan
isi yang lebih mudah untuk dipahami.
3. Cerpen panjang, adalah cerpen yang memuat jumlah kata antara 4.000-9.000.
didalam beberapa definisi, cerpen panjang di batasi dengan jumlah kata sebanyak
10.000 kata (sekitar 8-10 halaman).

22
3.2 Menyimpulkan Isi Teks Cerpen
Bacalah kedua teks berikut!
Wirausaha

Yeni merupakan salah seorang mahasiswi lulusan perikanan yang memilih untuk
melakukan wirausaha dari pada bekerja di kantor. Yang unik adalah ia menjual
produk sendiri yang diracik berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan ketika di
kampus.

Ia menjual produk sambal yang dicampur dengan rumput laut dengan harga yang
ekonomis dan menyehatkan. Mulanya, ia memasarkan produk tersebut hanya kepada
teman-teman kuliahnya hingga dosen dan juga staf kampus.

Namun, hasil risetnya merupakan produk riset terbaik pada tahun 2017. Di samping
harganya yang cukup murah sejalan dengan isi kantong mahasiswa, produk yang ia
tawarkan juga cukup mennyehatkan.

“Yen, apa yang membuatmu lebih menyukai dunia wirausaha?

Padahal, kamu itu mahasiswa yang berprestasi lo. Bahkan bisa dengan mudah masuk
ke perusahaan tanpa harus melakukan tes. Terlebih produkmu dijual dengan harga
sangat murah.

Bagaimana kamu bisa mendapatkan keuntungan darinya?” Tanya salah seorang


temannya yang penasaran.

“Benar, jika aku mau bisa saja aku menjual produk sambalku ini dengan harga yang
agak mahal. Dan tentu saja tetap akan laku.

Terlebih untuk orang-orang yang paham akan kesehatan. Aku pun juga bisa bekerja di
perusahaan yang akan memberiku gaji lebih besar.

Tapi maaf, aku kuliah tinggi bukan untuk mencari kembalian modal dari apa yang
sudah aku keluarkan untuk kuliah. Aku sangat senang jika pekerjaanku ini bisa
bermanfaat untuk yang lain baik itu dari segi biaya ataupun untuk meningkatkan
kesehatan mereka.” Jawab Yeni santai.

Temannya spontan terdiam setelah mendengar penjelasan Yeni.

23
3.3 Memperagakan Hasil Simpulan Teks Cerpen
Pembuatan karangan cerpen orisinil menjadi slah satu aspek penekanan penilaian pada
materi kali ini
3.4 Menelaah Struktur dan Bahasa pada Teks Cerpen
Pada bagian ini akan mempelajari secara rinci bagian bagian/struktur teks cerpen,
membedakan jenis teks cerpen menelaah penggunaan bahasa dalam teks cerpen.
Kegiatan kedua ini sebagai bekal kamu menghasilkan teks cerpen yang baik. Selain itu,
pada kegiatan ini kamu akan berlatih melengkapi dengan pilihan kata yang tepat,
memperbaiki penggunaan bahasa/tanda baca ejaan, dan mengubah kalimat sehingga
menjadi teks cerpen yang baik.
3.5 Mencermati struktur teks Cerpen Wirausaha

Wirausaha

Yeni merupakan salah seorang mahasiswi lulusan perikanan yang memilih untuk
melakukan wirausaha dari pada bekerja di kantor. Yang unik adalah ia menjual produk
sendiri yang diracik berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan ketika di kampus.

Ia menjual produk sambal yang dicampur dengan rumput laut dengan harga yang
ekonomis dan menyehatkan. Mulanya, ia memasarkan produk tersebut hanya kepada
teman-teman kuliahnya hingga dosen dan juga staf kampus.

Namun, hasil risetnya merupakan produk riset terbaik pada tahun 2017. Di samping
harganya yang cukup murah sejalan dengan isi kantong mahasiswa, produk yang ia
tawarkan juga cukup mennyehatkan.

“Yen, apa yang membuatmu lebih menyukai dunia wirausaha?

Padahal, kamu itu mahasiswa yang berprestasi lo. Bahkan bisa dengan mudah masuk
ke perusahaan tanpa harus melakukan tes. Terlebih produkmu dijual dengan harga
sangat murah.

Bagaimana kamu bisa mendapatkan keuntungan darinya?” Tanya salah seorang


temannya yang penasaran.

“Benar, jika aku mau bisa saja aku menjual produk sambalku ini dengan harga yang
agak mahal. Dan tentu saja tetap akan laku.

Terlebih untuk orang-orang yang paham akan kesehatan. Aku pun juga bisa bekerja di
perusahaan yang akan memberiku gaji lebih besar.

Tapi maaf, aku kuliah tinggi bukan untuk mencari kembalian modal dari apa yang
sudah aku keluarkan untuk kuliah. Aku sangat senang jika pekerjaanku ini bisa
bermanfaat untuk yang lain baik itu dari segi biaya ataupun untuk meningkatkan
kesehatan mereka.” Jawab Yeni santai.

Temannya spontan terdiam setelah mendengar penjelasan Yeni.

24
3.6 Menulis dan Memperagakan Teks Cerpen

3.6.1 Struktur teks Cerpen


1. Abstrak
Abstrak merupakan pemaparan gambaran awal dari cerita yang dikisahkan. Pada
cerpen abstrak biasanya digunakan sebagai pelengkap cerita. Maka dari itu abstrak
bersifat opsional atau bisa jadi tidak ada pada cerpen tersebut.

2. Orientasi
Pada orientasi cerpen biasanya menjelaskan tentang latar cerita seperti waktu, suasana,
tempat/lokasi yang digunakan dalam penggambaran cerita cerpen.

3. Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu
masalah yang dihadapi oleh tokoh. Watak dari tokoh juga dijelaskan pada bagian ini.
Selain itu pada komplikasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan
sebab akibat.

4. Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin memuncak. Konflik
mulai menuju bagian klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi.

5. Resolusi
Resolusi merupakan bagian akhir permasalahan yang terjadi pada cerpen. Pada bagian
ini terdapat penjelasan dari pengarang mengenai solusi permasalahan yang dialami
tokoh.

Koda merupakan nilai atau pesan moral yang terdapat pada sebuah cerpen yang
disampaikan oleh penulis kepada para pembaca. Pesan moral yang disampaikan sesuai
dengan jenis cerpen.
3.7 Menyajikan teks crpen
Majulah secara Individu untuk membacakan sebuah cerpen secara lebih mendalam dan
lebih menghayati
3.8 Penutup
Tugas
Dengan mengamati contoh teks cerpen berikut maka :
1) Apa itu cerpen ?
2) Bagaimana cara mengidentifikasi unsur kebhasaan cerpen ?
3) Sebutkan struktur teks cerpen ?
4) Buatlah sebuah teks cerpen orisinil berdasarkan unsur dan struktur diatas?
Bandingkan hasil diskusimu dengan paparan berikut!

25
BAB 4

PENUTUP

4.1 Simpulan
1. Teks Cerpen merupakan cerita pendek yang berisi tentang kisah cerita yang berisi
tidak lebih dari 10 ribu kata. Pada umumnya cerita pada cerpen bisa memberikan
kesan dominan dan berkonsentrasi pada permasalahan satu tokoh. Menurutnya dalam
cerpen tidak ada cerita hingga 100 halaman

2. Teks Cerpen bertujuan


1. Pengembangan Kreativitas dan Ide.
2. Pengungkapan Perasaan Penulis
3. Penyampaian Pesan atau Amanat

3. Jenis-jenis teks Cerpen ada 3 yaitu : Mini,Ideal, dan Panjang

4. Model pembelajaran berbasisi masalah adalah model pembelajran yang


mengharuskan keatifan dari siswa dan kerja sama dari sisiwa secara individu dalam
kelompok untuk menyelesaikan masalah atau mosi yang di berikan, serta siswapun
diharuskan untuk bersikap kritis akan karya orang lain/kelompok lain.

4.2 Kritik
Penulis ingin memberi kritik akan hal nya tugas yang diberikan kepada kami meliputi :
1. Waktu deadline pengumpulan yang terkesan singkat
2. Pengarahan yang kurang sehingga menimbulkan kebingungan disebagian
kelompok.

4.3 Saran
Pembelajran seperti ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa guna menambah wawasan dan
pengalaman mahasisiwa dalam berguru tenteang ilmu perguruan sehingga penulis ingin
memberi saran kepada pihak terkait sebagai berikut :
1. Agar selalu dilaksanakan tiap tahun
2. Target dari simulasi di lebih real kan lagi semisal observasi mengajar di smp atau lain
sebagai nya
3. Pengembangan mengenai ketentuan yang sudah ada agar supaya terus di tingkatkan

26
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-cerpen-struktur-fungsi-ciri-unsur-dan-contoh-
cerpen/

https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E211US714G0&p=jenis-jenis+cerpen

https://trifaris.net/jenis-jenis-cerpen/

Agus Trianto,Titik Harsiati, E koasasih, Buku Siswa Bahasa Indonesia,pusat kurikulum dan
perbukuan,balitbang,kemendikbud,2018

27
POWER POINT

Pengenalan Cerita pendek.pptx

28

Anda mungkin juga menyukai