KIMIA FISIK II
“KINETIKA ADSORPSI“
DOSEN PENGAMPU
Dr. YUSNAIDAR, S.Si., M.Si
Dr. Dra. WILDA SYAHRI, M.Pd
ASISTEN DOSEN
WINDA ELISABETH Br. SINAGA (A1C117016)
MUHAMMAD HABIB (A1C117012)
Setelah
IX. Perhitungan
X. Pembahasan
Adsorpsi dapat didefinisikan sebagai suatu proses penyerapan suatu zat pada
permukaan lain. Terdapat dua jenis adsorpsi adalah adsorpsi fisika dan kimia.
Adsorpsi fisika adalah proses interaksi antara adsorben dengan adsorbat yang
melibatkan gaya Van Der Waals serta gaya elektrostatik yang bersifat reversible
dan relative lemah. Sedangkan, adsorpsi kimia terjadi karena adanya pembentukan
ikatan kimia antara adsorbat dan adsorben yang bersifat irreversible. Hal yang
paling penting untuk diperhatikan dari permukaan zat adalah adsorpsi. Adsorpsi
digunakan untuk menyatakan bahwa ada zat lain yang terserap pada suatu zat itu
sendiri, sebagai contoh yaitu karbon aktif yang mempunyai kemampuan menyerap
molekul-molekul asam asetat dalam larutannya.
Seperti yang diketahui bahwa karbon aktif biasanya dapat diperoleh atau
dibuat dengan cara membakar tempurung kelapa atau kayunya dengan persediaan
udara (oksigen) yang terbatas sehingga dari tempurung atau kayu yang dibakar di
peroleh karbon aktif berupa arang hasil pembakaran.masing-masing partikel
adosrben dikelilingi oleh molekul yang diserap karena terjadi interaksi tarik-
menarik dari molekul-molekul tersebut. Seberapa besar apapun adsorpsi yang
dihasilkan dipengaruhi oleh beberapa factor yaitu:
1)Macam adsorben, 2)Macam zat yang diadsorpsi, 3)Konsentrasi adsorben dan zat
yang diadsorpsi,4)Luas permukaan,5)Temperatur,6)Tekanan. Dalam kinetika
adsorpsi dapat diketahui hubungan keterkaitan konsentrasi spesies terhadap
perubahan waktu. Kinetika adsorpsi karbon aktif terhadap asam asetat dapat
ditentukan yaitu dengan cara mengukur perubahan konsentrasi asam asetat yaitu
sebagai fungsi waktu dan menganalisanya dengan cara analisis harga k ( konstanta
kecepatan adsorpsi) atau dengan grafik.
Pada percobaan ini dilakukan dengan tujuan agar dapat mengetahui orde
dari setiap zat yang diasorpsi dengan memvariasikan waktu sebagai wujud dari
perlakuan terhadap percobaan ini. Sebelum itu, kita harus memperoleh atau
menentukan nilai k melalui data hasil percobaan yang telah diperoleh. Dari
pemaparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa dalam menentukan nilai orde pada
suatu zat yang diadsorpsi ini mempunyai kesamaan dengan konsep laju reaksi
khususnya ketika kita akan menentukan suatu orde reaksi yang mana dapat
ditentukan dengan cara yang dikenal try and error( mencoba sampai valid).
Adapun penjelasan yang lebih rinci mengenai percobaan ini adalah sebagai
berikut.
Sebelumnya kita harus mengetahui bahwa dalam percobaan ini yang bertindak
sebagai adsorben (zat yang bersifat spesifik dan hanya menyerap zat-zat tertentu
saja) adalah karbon aktif. Dimana, sebenarnya karbon aktif ini adalah jenis
adsorben yang bersifat hidrofobik, yang mana dalam pembuatan adsorben ini
dapat dilakukan dengan cara membakar tempurung kelapa atau kayu dengan
udara(oksigen) terbatas. Hal ini dilakukan bahwa dalam reaksi pembakaran atau
sering disebut dengan reaksi eksoterm sangat memerlukan oksigen namun dalam
kadar yang cukup agar produk yang diperlukan dapat terbentuk. Sedangkan, zat
yang bertindak sebagai adsorbat (zat yang terserap pada permukaan aktif
adsorben) adalah asam asetat, yang mana dalam pembuatan larutan adsorben ini
divariasikan dengan. 2 jenis konsentrasi yang berbeda yaitu 0,5 N dan 1 N. hal ini
dilakukan agar kita dapat melihat bagaimana pengaruh perbedaan jenis
konsentrasi zat yang diadsorpsi sesuai pada landasan teori yang mengemukakan
bahwa konsentrasi zat yang diadsorpsi menjadi salah satu factor penentuan
kinetika adsorpsinya. Saat larutan CH3COOH telah ditambah dengan karbon
aktif , larutan perlu diaduk tujuannya untuk menghomogenkan dan mengaktifkan
karbon aktif sehingga pori-pori karbon menjadi lebih besar dan memperluas
permukaan karbon yang mana dapat mempermudah proses adsorpsi.