Anda di halaman 1dari 12

RULES OF MATERIALS IN THE LEARNING PROCESS

MATERIAL TO DEVELOP

BY

SRIYANTI

AWALIA SAPUTRI

NURUL MAGFIRA AMIR

BESSE NIRMA

TADRIS BAHASA INGGRIS

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AS’ADIYAH SENGKANG

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah English Curriculum and
Sylabus Desaign dengan judul “Rules of materials in the learning process material to
develop”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
mata kuliah English Curriculum and Sylabus Desaign kami yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Sengkang, 17 Juli 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................................i

Daftar isi.................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan.................................................................................................................1

A. Latar belakang..........................................................................................1
B. Rumusan masalah 1
C. Tujuan...................................................................................................... 1

Bab II Isi................................................................................................................................ 2

1.1. Pen
gertian Materi Pembelajaran............................................................. 2
1.2. Jen
is-jenis materi pembelajaran............................................................... 3
1.3. Pri
nsip-prinsip materi pembelajaran........................................................ 3
1.4.
Penentuan cakupan dan aturan materi pembelajaran.............................4/5

Bab III Penutup..................................................................................................................... 6

2.1. Kesimpulan......................................................................................................... 6

2.2. Saran ...................................................................................................................6

Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 7

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahan pembelajaran merupakan komponen penting yang harus dipersiapkan guru
sebelum melaksanakan kegiatan belajar dan pembelajaran. Kelengkapan bahan pembelajaran
akan membantu guru dan siswa dalam kegiatan belajar dan pembelajaran. Lebih dari itu,
bahan pembelajaran merupakan komponen yang sangat menentukan bagi tercapainya tujuan
belajar dan pembelajaran.
Bahan pembelajaran yang lengkap dan disusun secara sistematis dapat menciptakan
proses belajar dan pembelajaran yang efektif dan efisien. Kualitas bahan pembelajaran juga
merupakan salah satu faktor penentu bagi proses belajar dan pembelajaran untuk mencapai
tujuannya. Oleh karena itu bahan ajar merupakan suatu unsur yang sangat penting yang harus
mendapat perhatian guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan pembelajaran di dalam
kelas, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai.
Guru sebagai pelaksana pendidikan atau proses belajar dan pembelajaran dituntut
untuk mampu membuat bahan pembelajaran yang berkualitas. Bahan pembelajaran
berkualitas dimaksud adalah bahan pembelajaran dapat menjawab permasalahan serta
memenuhi kebutuhan siswa untuk mencapai tujuan belajarnya. Oleh karena itu, bahan
pembelajaran hendaknya dapat memberikan pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap
yang harus dipelajari siswa untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Mempersiapkan dan membuat bahan pembelajaran tentu saja bukanlah pekerjaan
yang mudah. Bahan pembelajaran tersebut merupakan ramuan yang menentukan kompetensi
yang akan dicapai dan dimiliki peserta didik di akhir kegiatan atau setelah berlangsungnya
proses belajar dan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Materi Pembelajaran ?
2. Jenis-jenis materi pembelajaran ?
3. Prinsip-prinsip dalam pengembangan materi?
4. Penentuan cakupan dan urutan materi pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian dari Materi Pembelajaran
2. Untuk mengetahui jenis-jenis materi pembelajaran
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dalam pengembangan materi
4. Untuk mengetahui penentuan cakupan dan urutan materi pembelajaran

1
BAB II
ISI
1.1 Pengertian Materi Pembelajaran
Keberhasilan pembelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada keberhasilan guru
merancang materi pembelajaran.
Materi pembelajaran pada hakekatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari silabus yakni
perencanaan prediksi dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat pembelajaran.

Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa Materi Pembelajaran (instructional


materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik dalam
rangka memenuhi standar kompetensi yang diterapkan. Materi pembelajaran menempati posisi yang
sangat penting dari keseluruhan kurikulum yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan
pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan Standar kompetensi
dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Artinya materi yang ditentukan untuk
kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya standar
kompetensi dan kompetensi dasar serta tercapainya indikator.

Materi pembelajaran dipilih seoptimal mungkin untuk membantu peserta didik


dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal-hal yang perlu
diperhatikan berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran adalah jenis
(akupan,urutan,dan perlakuan) (treatment) terhadap materi pembelajaran tersebut. Agar guru
dapat membuat persiapan yang berdaya guna dan berhasil guna, dituntut memahami
berbagai aspek yang berkaitan dengan pengembangan materi pembelajaran baik berkaitan
dengan hakikat, Fungsi, prinsip, maupun prosedur pengembangan materi serta mengukur efektifitas
persiapan tersebut.

1.2 Jenis-jenis materi pembelajaran

Jenis-jenis materi pembelajaran dapat diklasifikasi sebagai berikut

1. Fakta
Yaitu segala hal yang berwujud kenyataan dan kebenaran meliputi nama-nama objek peristia,
sejarah, lambang, nama tempat, nama orang, nama bagian atau komponen suatu benda dan
sebagainya. Contoh dalam mata pelajaran Sejarah : Peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus
1945 dan pembentukan pemerintah Indonesia.
2. Konsep
Yaitu segala yang berwujud pengertian-pengertian baru yang bisa timbul sebaga hasil
pemikiran meliputi definisi, pengertian, ciri khusus, hakikat, inti, dan isi dan sebagainya.
Contoh dalam mata pelajaran biologi : hutan hujan tropis di Indonesia sebagai sumber plasma

2
nutfah, usaha-usaha pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia secara in-situ dan ex-situ,
dsb.
3. Prinsip
Yaitu berupa hal-hal utama, pokok, dan memiliki posisi terpenting meliputi dalil, rumus,
adagium, postulat, paradigma,teorema, serta hubungan antarkonsep yang menggambarkan
implikasi sebab akibat. Contoh dalam mata pelajaran fisika : hukum newton, gesekan statis,
gesekan konetis, dsb.
4. Prosedur
Merupakan langkah-langkah sistematis atau berurutan dalam mengerjakan suatu aktifitas dan
kronologi suatu sistem. Contoh dalam mata pelajaran TIK : langkah-langkah mengakses
internet, trik dan strategu menggunakan webbrosur, dll
5. Sikap atau nilai
Merupakan hasil belaja aspek sikap misalnya nilai kejujuran, kasih sayang, tolong-menolong,
semangat dan minat belajar, bekerja, dsb. Contoh dalam mata pelajaran Geografi :
pemanfaatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan yaitu pengertian lingkungan,
komponen, ekosistem, lingkungan hidup sebagai sumberdaya pembangunan berkelanjutan.

1.3 Prinsip-prinsip Pengembangan Materi

Prinsip-prinsip yang dijadikan dasar dalam menentukan materi pembelajaran


adalah sebagai berikut :

1. Relevansi
Artinya kesesuaian. Materi pembelajaran hendaknya relevan dengan pencapaian
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Jika kemampuan yang diharapkan dikuasai peserta
didik berupa menghafal fakta maka materi pembelajaran yang diajarkan harus berupa fakta
bukan konsep atau prinsip ataupun jenis materi yang lain. Misalnya kompetensi dasar yang
harus dikuasai peserta didik adalah : “menjelaskan hukum pemermintaan dan hukum
penawaran serta asumsi yang mendasarinya. Maka pemilihan materi pembelajaran yang
disampaikan seharusnya “referensi tentang hukum permintaan dan penawaran “( materi
konsep), bukan menggambarkan kurva permintaan dan penawaran dari daftar suatu transaksi (
materi prosedur )
2. Konsistensi
Artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik ada empat
macam maka materi yang harus diajarkan juga harus meliputi emoat macam. Misalnya
kompetensi dasar yang harus dikuasai peserta didik adalah Operasi Aljabar bilangan bentuk
akar yang meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan merasionalkan pecahan bentuk
akar.
3. Adequanc

3
Artinya kecukupan materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu
peserta didik menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit
dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit maka kurang membantu tercapainya
standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya jika terlalu banyak maka akan
mengakibatkan keterlambatan dalam pencapaian target kurikulum

Adapun dalam pengembangan materi pembelajaran guru harus mampu mengidentifikasi


materi pembelajaran dengan mempertimbangkan hal-hal dibawah ini :

a. Potensi peserta didik


b. Relevansi dengan karakteristik daerah
c. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spiritual peserta
didik
d. Kebermanfaatan bagi peserta didik
e. Stuktur keilmuan
f. Aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran
g. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tututan lingkungan
h. Alokasi waktu

1.4 Penentuan cakupan dan aturan materi pembelajaran


1. Penentuan cakupan materi pembelajaran
Dalam menentukan cakupan atau ruang lingkup materi
p e m b e l a j a r a n harus memperhatikan apakah materinya berupa aspek kognitif
(fakta, k o n s e p , p r i n s i p , d a n p r o s e d u r ) , a s p e k a f e k t i f , ataukah aspek
p s i k o m o t o r , karena ketika sudah diimplementasikan dalam proses pembelajaran maka
tiap-tiap jenis uraian materi tersebut memerlukan strategi dan media pembelajaran
yang berbeda-beda.
Selain memperhatikan jenis materi juga harus memperhatikan prinsip-
prinsip yang perlu digunakan dalam menentukan cakupan materi pembelajaran
yang menyangkut keluasan dan kedalaman materinya. Keluasan cakupan materi berarti
menggambarkan seberapa banyak materi-materi yang dimasukkan ke dalam suatu materi
pembelajaran. Kedalaman materi menyangkut rincian konsep-konsep yang terkandung di
dalamnya harus dipelajari peserta didik.
Sebagai contoh pembelajaran tenses dipelajari dalam cakupan SMP, SMA, dan
Perguruan tinggi. Namun keluasan dan kedalaman materi dalam setiap jenjang tersebut
tentunya berbeda-beda. Semakin tinggi jenjang maka semakin tinggi pula keluasan dan
kedalaman materi yang dipelajari.

4
Kecukupan atau memadainya cakupa n materi juga perlu diperhatikan.
Memadainya cakupan aspek materi dari suatu mater i pembelajaran akan sangat
membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah d i t e n t u k a n .
C akupan atau ruang lingkup materi perlu ditentukan untuk mengetahui apakah
materi yang akan diajarkan terlalu banyak, terlalu sedikit, atau telah memadai
sehingga terjadi kesesuaian dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai.

2. Urutan materi pembelajaran

Urutan penyajian berguna untuk menentukan urutan proses pembelajaran. Tanpa


urutan yang tepat, jika diantara beberapa materi pembelajaran mempunyai
hubungan yang bersifat prasyarat, akan menyulitkan peserta didik dalam
mempelajarinya.

M i s a l n y a m a t e r i operasi bilangan penjumlahan,pengurangan. Perkalian,


dan pembagian. Peserta didik akan mengalami kesulitan mempelajari
pengurangan jika m a t e r i p e n j u m l a h a n b e l u m d i p e l a j a r i . P e s e r t a d i d i k
a k a n m e n g a l a m i kesulitan melakukan pembagian jika materi perkalian belum dipelajari.
Materi pembelajaran yang sudah ditentukan ruang lingkup serta kedalamannya dapat
diurutkan melalui dua pendekatan yaitu :

a. Pendekatan prosedural
Urutan materi pembelajaran scara prosedural menggambarkan langkah-langkah secara urut
sesuai dengan langkah-langkah melaksanakan suatu tugas. Misalnya langkah-langkah dalam
menenlfon dan mengoperasikan peralatan kamera video, cara menginstal program komputer
dan sebagainya.

Tabel 1 : contoh urutan materi pembelajaran secara prosedural


Materi pembelajaran Urutan materi
Melakukan setting - Mengidentifikasi informasi tentang jenis dan fungsi tiap-tiap
peripheral pada peripheral
operating system (OS) - Jenis dan fungsi tiap-tiap perpheral
komputer - Petunjuk pengoperasian peripheral
- Fungsi driver
- Instaasi driver peripheral
- Mempraktikkan setting peripheral

b. Pendekatan hierarkis

5
Urutan materi pembelajaran secara hierarkis menggambarkan urutan yang
bersifat berjenjang dari bawah ke atas atau dari atas kebawah. Materi
sebelumnya harus dipelajari dahulu sebagai prasyarat untuk mempelajari materi
selanjutnya.
Tabel 2 : contoh urutan materi pembelajaran secara hierarkis

Materi pembelajaran Urutan materi


Menghitung laba atau - Konsep pengertian laba, rugi, penjualan, pembelian, dan
rugi dalam jual beli modal besar
- Rumus/ dalil menghitung laba/rugi
- Menerapkan dalil atau prinsip jual beli

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat sejumlah alasan, mengapa guru perlu untuk mengembangkan bahan ajar,
yakni antara lain; ketersediaan bahan sesuai tuntutan kurikulum, karakteristik sasaran, dan
tuntutan pemecahan masalah belajar. Pengembangan bahan ajar harus memperhatikan
tuntutan kurikulum, artinya bahan belajar yang akan kita kembangkan harus sesuai
dengan kurikulum. Pada kurikukulum tingkat satuan pendidikan, standard kompetensi
lulusan telah ditetapkan oleh pemerintah, namun bagaimana untuk mencapainya dan apa
bahan ajar yang digunakan diserahkan sepenuhnya kepada para pendidik sebagai tenaga
profesional. Dalam hal ini, guru dituntut untuk mempunyai kemampuan mengembangkan
bahan ajar sendiri. Untuk mendukung kurikulum, sebuah bahan ajar bisa saja menempati
posisi sebagai bahan ajar pokok ataupun suplementer. Bahan ajar pokok adalah bahan ajar
yang memenuhi tuntutan kurikulum. Sedangkan bahan ajar suplementer adalah bahan ajar
yang dimaksudkan untuk memperkaya, menambah ataupun memperdalam isi kurikulum.
Apabila bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tidak ada ataupun sulit
diperoleh, maka membuat bahan belajar sendiri adalah suatu keputusan yang bijak. Untuk
mengembangkan bahan ajar, referensi dapat diperoleh dari berbagai sumber baik itu
berupa pengalaman ataupun pengetahauan sendiri, ataupun penggalian informasi dari
narasumber baik orang ahli ataupun teman sejawat. Demikian pula referensi dapat kita
peroleh dari buku-buku, media masa, internet, dll. Namun demikian, kalaupun bahan
yang sesuai dengan kurikulum cukup melimpah bukan berarti kita tidak perlu
mengembangkan bahan sendiri. Bagi siswa, seringkali bahan yang terlalu banyak
membuat mereka bingung, untuk itu maka guru perlu membuat bahan ajar untuk menjadi
pedoman bagi siswa.
B. Saran

6
Kecukupan atau memadainya cakupan materi juga perlu
diperhatikan. Memadainya cakupan aspek materi dari suatu materi pembelajaran akan
sangat membantu tercapainya penguasaan kompetensi dasar yang telah ditentukan.
Demikian makalah tentang aturan pengembangan materi pembelajaran dalam membantu
membangun proses belajar. Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari
itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan di atas. 

7
DAFTAR PUSTAKA

http://ady-putrar.blogspot.in/2013/04/pemilihan-media-pengajaran.html

http://b420k.blogspot.com/2012/10/prosedur-pemilihan-media-pembelajaran.html

http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/

http://der-traumer.blogspot.com/2012/09/pengertian-tujuan-manfaat-dan-fungsi.html

http://fitrianielektronika.blogspot.com/2013/04/pengertian-media-pembelajaran-menurut.html

http://liafitriani-berkarya.blogspot.com/2012/01/pemilihan-dan-pengembangan-media.html

http://sulaiman-ump.blogspot.com/2011/06/pemilihan-media-pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai