Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita sampaikankan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena atas berkah dan rahmat-Nya kegiatan Tugas Pengenalan Profesi Blok I
yang bertemakan “Mengamati Proses Pembelajaran Pleno Tutorial 2” dapat
diselesaikan dengan baik dan lancar.
Penulis menyadari bahwa hasil kegiatan ini dapat terselesaikan berkat
pengarahan, bantuan, dan bimbingan yang telah diberikan oleh berbagai pihak.
Penulis ingin mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Allah SWT. Sebagai Tuhan yang tak henti-henti memberikan ridha-Nya
untuk menyelesaikan kegiatan ini dengan baik dan lancar.
2. Orang tua yang selalu memberikan dukungan baik dalam bentuk moril
maupun materil sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan
lancar.
3. Hj. Resy Asmalia, S.KM., M.Kes selaku pembimbing tugas pengenalan
profesi kelompok sembilan pada blok satu.
4. Teman-teman sejawat
5. Semua pihak yang membantu penulis
Dalam pelaksanaan kegiatan Tugas Pengenalan Profesi blok I ini penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan baik
dalam segi materi maupun dalam penyusunan kata-kata, hal ini disebabkan oleh
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu
peneliti memohon maaf, saran dan kritik bagi seluruh pembaca dalam upaya
perbaikan laporan ini.

Palembang, September 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

Judul .................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................... 1
Daftar Isi .................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan .................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 5
1.3 Tujuan .................................................................................... 5
1.4 Manfaat .................................................................................... 6
BAB II Tinjauan Pustaka .............................................................................. 7
2.1 Pleno .................................................................................... 7
2.1.2 Pengertian Pleno ....................................................................... 7
2.1.3 Peserta .................................................................................... 7
2.1.4 Susunan Acara ........................................................................ 8
2.1.5 Tata Tertib ................................................................................ 8
2.1.6 Ruang Lingkup Kegiatan Pleno Tutorial ................................. 10
2.1.7 Tujuan Pleno Tutorial ............................................................10
BAB III Metode Pelaksanaan ....................................................................... 11
3.1 Lokasi Pelaksanaan ..................................................................... 11
3.2 Waktu Pelaksanaan ..................................................................... 11
3.3 Subjek Pelaksanaan ..................................................................... 11
3.4 Alat dan Bahan ............................................................................ 11
3.5 Langkah Kerja ........................................................................ 11
3.6 Metode Pelaksanaan .................................................................... 12
BAB IV Hasil dan Pembahasan ............................................................ 13
4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 13
4.2 Pembahasan ........................................................................ 17

2
BAB V PENUTUP .................................................................................... 19
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 19
5.2 Saran ..................................................................................... 20
Daftar Pustaka ..................................................................................... 21
Lampiran ................................................................................................. 22

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan selalu mengalami perubahan, perkembangan dan perbaikan


sesuai dengan perkembangan di segala bidang kehidupan. Perubahan dan
perbaikan dalam bidang pendidikan meliputi berbagai komponen yang terlibat di
dalamnya baik itu pelaksana, mutu pendidikan, perangkat kurikulum, sarana dan
prasarana pendidikan dan mutu menejemen pendidikan termasuk perubahan
dalam metode dan strategi pembelajaran yang lebih inovatif.
Pendidikan dokter adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
menghasilkan dokter yang memiliki kompetensi untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan primer dan merupakan pendidikan kedokteran dasar sebagai pendidikan
universitas. Pendidikan kedokteran dasar terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap sarjana
kedokteran dan tahap profesi dokter. Di dalam pendidikan kedokteran semuanya
mengarah pada penguasaan ilmu, keterampilan mendiagnosis, serta mengambil
keputusan ilmiah.(Konsil Kedokteran Indonesia, 2012). Oleh karena itu untuk
melatih keterampilan mahasiswa, Pendidikan Kedokteran menggunakan sistem
PBL(.Problem Based Learning) atau yang sering disebut dengan tutorial.
Problem Based Learning (PBL) adalah suatu metoda pembelajaran yang
dilakukan secara diskusi kelompok kecil yang dipandu oleh tutor dengan
menggunakan permasalahan sebagai pemicu. PBL atau disebut tutorial bertujuan
memfasilitasi mahasiswa untuk belajar aktif dan mandiri. Mahasiswa mampu
merancang proses pembelajaran secara efektif, efisen, dan relavan dengan
permasalahan yang dihadapinya. Ilmu yang diperoleh dapat diterapkan ketika
mereka menghadapi permasalahan-permasalahan klinis dalam kondisi nyata.
Model Problem-Based Learning (PBL) merupakan salah satu inovasi
dalam pembelajaran yang dapat digunakan karena PBL bertujuan melatih
mahasiswa dalam berpikir kritis, kreatif, rasional dan meningkatkan pemahaman
materi yang diajarkan serta memberi pengalaman nyata terhadap mahasiswa.
Selain itu 2 melalui model PBL, mahasiswa diharapkan mengembangkan

4
pengetahuan melalui keikutsertaan dalam proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran ini mahasiswa belajar dengan aktif (student-centered) membangun
pengetahuan sedangkan dosen bertindak sebagai fasilitator dan motivator.
Sehingga diharapkan mahasiswa dapat menggali sendiri kompetensi yang ada
dalam dirinya (Khamdi, 2007).
Problem-based learning (PBL) memberikan manfaat antara lain
mahasiswa mempunyai peran aktif dalam proses belajar mengajar sehingga
mereka mempunyai kemampuan untuk mendefinisikan suatu masalah,
mengidentifikasikan dan menyelesaikan suatu masalah, memperoleh dan
menginterpretasikan data membuat perencanaan, serta mentransfer hasil
pembelajaran ke dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa juga mempunyai
kemampuan untuk menggabungkan aspek sosial dan etika ke dalam ilmu
kedokteran, berkolaborasi dalam belajar, mempunyai sifat kepemimpinan,
terampil dalam berkomunikasi dan berempati, serta dapat mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
Untuk menghasilkan seorang dokter yang berkompeten, rancangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi pada Fakultas Kedokteran, dipengaruhi 2 konsep
baru pendidikan kedokteran di dunia. Salah satu konsep tersebut yaitu problem-
based learning (PBL).
Oleh karena itu penulis melakukan pengamatan proses pembelajaran Pleno
Tutorial di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang, agar
kedepannya dapat melakukan pembelajaran Pleno Tutorial dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses pelaksanaan Pleno Tutorial 2 di Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses pelaksanaan pleno tutorial 2 yang mahasiswa/i di
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

5
2. Mengetahui manfaat pembelajaran yang didapatkan dari proses pleno
tutorial.
3. Mendapat wawasan tentang pembahasan proses Pleno Tutorial 2.
4. Mengasah keterampilan dalam diskusi kelompok mahasiswa/i di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

1.4 Manfaat
1. Bagi Institusi yaitu meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Bagi Penulis yaitu mengetahui persiapan yang dapat dilakukan sebelum
pelaksanaan pleno tutorial pada blokselanjutnya.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pleno
2.1.1. Pengertian Pleno
Pleno merupakan salah satu metoda pembelajaran berupa diskusi kelas besar
yang dihadiri seluruh sisa dalam satu angkatan setelah melaksanakan tutorial PBL
yang tujuannya adalah membagi pengetahuan baru sebagai suatu hasil
pembelajaran kelompok dalam tutorial, mengklarifikasi, informasi yang belum
jelas selama proses tutorial dan juga sebagai sarana untuk menyamakan
pencapaian Learning Objective.

2.1 2. Peserta

1. Seluruh mahasiswa sesuai blok yang sedang berjalan


2. Dua orang narasumber pleno, yang terdiri dari 1 orang narasumber
pembuat skenario tutorial dan 1 orang narasumber bidang ilmu
yang terkait.
3. Moderator 1 orang dari struktur blok (ketua atau sekretaris atau PJ
blok)

2.1.3 Syarat Pelaksanaan Sidang Pleno


1. Dihadiri sekurang-kurang dua orang narasumber bidang ilmu
terkait
2. Proses tutorial sesi 1 dan sesi 2 telah diselenggarakan.

7
2.1.4 Susunan Acara

Kegiatan Waktu Penanggung Jawab Keterangan


1.Pembukaan oleh 5 menit PJ blok - Penjelasan umum
moderator diskusi - Menentukangiliran
presentasi

2.Presentasi 10 menit PJ blok Isi paparan


kelompok /kelompok - Judul
- Tujuan kegiatan
- Waktu kegiatan
- Hasil kegiatan
- Pembahasan
- Kesimpulan
3. Tanya jawab 10 menit Dosen - Umpan balik estetika
dan umpan balik /kelompok dan cara penulisan
laporan
- Konfirmasi proses
belajar lapangan
- Uji pemahaman
aplikasi teori
4. Penjelasan ahli 20 menit Narasumber ilmu - Klarifikasi topic
+ diskusi - Penjelasan umum
sasran pembelajaran

5. Penutup 5 menit PJ blok - Umpan balik secara


umum dari seluruh
kelompok

2.1.5 Tata Tertib Pleno Tutorial


a) Pleno dilaksanakan dengan alokasi waktu 150 menit.
b) Mahasiswa wajib hadir pada sidang pleno dan harus
menandatangani absen sebagai bukti kehadiran.
c) Mahasiswa wajib menyerahkan laporan tutorial di meja moderator
sebelum sidang berlangsung.
d) Kelompok yang akan tampil pada saat pleno harus diundi di depan
moderator setiap kali pleno akan dimulai. Dipilih dua kelompok
untuk tampil mempresentasikan laporan tutorial.

8
e) Panduan penuntun tutorial harus diserahkan kepada narasumber
dan moderator sebagai acuan pencapaian tujuan pembelajaran.
f) Presentasi dimpimpin oleh moderator pleno. File presentasi
menekankan pada pembahasan :
- Learning issue
- Sintesis kasus
- Kerangka konsep
Waktu tampil maksimal 30 menit per kelompok, dengan
alokasi waktu 15 menit presentasi, 15 menit diskusi tanya
jawab (alokasi waktu 1 jam untuk presentasi dua kelompok).
g) Setelah 2 kelompok tampil, moderator memberi kesempatan
kepada masing – masing narasumber untuk memberikan umpan
balik kepada mahasiswa. Waktu yang diberikan maksimal 20
menit/narasumber.
h) Pada sesi pemberian umpan balik narasumber berkewajiban untuk
menyampaikan topik – topik sasaran pembelajaran yang belum
dapat dicapai oleh mahasiswa. Narasumber juga berkewajiban
memberikan klarifikasi dan koreksi terhadap kesalahan
pemahaman materi sasaran pembelajaran.
i) Dilanjutkan sesi tanya jawab dengan alokasi waktu 30 menit,
dipimpin oleh moderator pleno.
j) Setelah sesi tanya jawab usai, moderator diberi kesempatan 20
menit untuk memberikan umpan balik terhadap pencapaian tujuan
pembelajaran blok dan penampilan mahasiswa saat presentasi
(format slide dan gaya presentan), laporan tutorial, dan absen
pleno.
k) Sidang pleno ditutup setelah semua sesi terlaksana.

9
2.1.6 Ruang Lingkup Kegiatan Pleno Tutorial
Pleno TPP merupakan metode pembelajaran berupa diskusi dalam kelas
besar mengenai seluruh sasaran pembelajaran dan pengalaman belajar yang
didapat selama menjalani kegiatan Tugas Pengenalan Profesi. Setiap kelompok
TPP mempresentasikan hasil kegiatan TPP. Satu orang dosen akan memberikan
umpan balik terhadap dokumen laporan yang dibuat, performa kelompok dalam
melakukan presentasi dan diskusi. Pada akhir kegiatan narasumber ilmu akan
memberikan klarifikasi dan penjelasan mengenai teori yang berkaitan.
Dalam panduan tersebut dinyatakan pula bahwa kegiatan praktikum ini
merupakan bagian dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran selain tatap muka dan
pemberian tes formatif. Secara eksplisit, kegiatan praktikum disebutkan sebagai
bagian dari kegiatan pemberian tugas kepada mahasiswa, seperti praktek di
lab./bengkel kerja, praktek lapangan, kuliah kerja, maupun penelitian (Panduan
Penjaminan Mutu UPI, 2006:140).
Dengan demikian jelas bahwa mahasiswa dapat melakukan kegiatan
prakteknya di dalam kampus (laboratorium), maupun di luar kampus dalam
bentuk kegiatan praktek lapangan, kuliah kerja, maupun penelitian pada bidang
kajian tertentu sesuai dengan kepentingannya. (dikutip dari
http://repository.library.uksw.edu)

2.1.7 Tujuan Pleno Tutorial


Tujuan pleno tutorial yang dilakukan yaitu :
1. Mengevaluasi proses pelaksanaan kegiatan di lapangan saat TPP
2. Mengevaluasi pemahaman sasaran pembelajaran yang didapat mahasiswa
selama TPP
3. Mengevaluasi sistematika dan cara penulisan Laporan TPP
4. Mengevaluasi keaktifan dan kinerja kelompok TPP
5. Mengklarifikasi dan memberikan penjelasan umum terhadap topik-topik yang
terkait

10
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Lokasi Pelaksanaan


Tugas Pengenalan Profesi (TPP) Blok I dilakukan di Kampus B Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang Akreditasi B Jalan K.H.
Balqhi / Talang Banten 13 Ulu Plaju.

3.2 Waktu dan Tempat


Waktu : Pukul 10.00 s/d selesai
Tempat : Gedung F Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Palembang

3.3 Subjek Tugas Mandiri


Subjek tugas mandiri pada Tugas Pengenalan Profesi (TPP) ini adalah
mahasiswa blok hematologi dan limfatik angkatan 2016.

3.4 Alat dan Bahan


1) Alat tulis
2) Kamera
3) Handphone

3.5 Langkah Kerja

Untuk melaksanakan Tugas Pengenalan Profesi blok 1 dengan baik, diperlukan


langkah kerja yang sistematis. Langkah kerja yang di lakukan adalah :
1. Membahas subjek penelitian Tugas Pengenalan Profesi dengan
pembimbing kelompok.
2. Membuat proposal Tugas Pengenalan Profesi.
3. Menyiapkan surat permohonan izin melakukan kegiatan Tugas Pengenalan
Profesi ke Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
4. Membuat janji dengan pihak Fakultas.

11
5. Pergi menuju lokasi pelaksanaan yaitu di Gedung F Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang.
6. Melaksanakan kegiatan Tugas Pengenalan Profesi di Gedung F Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang :
a. Seluruh anggota Tugas Pengenalan Profesi kelompok 8 berkumpul di
gedung F.
b. Seluruh anggota kelompok berkumpul di ruangan bersama mahasiswa
yang akan mengikuti proses pelaksanaan pleno tutorial.
c. Setiap orang dari anggota kelompok memasuki ruang pleno tutorial.
d. Setiap orang dari anggota memperhatikan proses pelaksanaan pleno
tutorial di ruangan sampai selesai.
7. Mewawancarai salah seorang mahasiswa yang melakukan proses
pelaksanaan pleno tutorial.
8. Membuat laporan hasil kegiatan Tugas Pengenalan Profesi.
9. Membuat kesimpulan hasil kegiatan.

3.6 Metode Pelaksanaan


Penelitian ini dilakukan dengan metode literatur, dan metode deskriptif.
Metode literatur dengan mengumpulkan data yang dilakukan dengan
mengambil data – data yang diperlukan dari literatur – literatur yang berkaitan.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan
untuk memecahkan masalah aktual dengan jalan mengumpulkan data,
menyusun atau mengklasifikasinya, menganalisis, dan menginterpretasikannya.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Pada bab ini penulis akan menuliskan hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh setiap anggota TPP kelompok 9 dengan mewawancarai 10 orang responden
yaitu mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
yang melaksanakan proses pelaksanaan praktikum diperoleh data yaitu, hasil
wawancara. Berikut ini adalah daftar nama nama responden yang diwawancarai
beserta daftar nama pewawancara.

Tabel 4.1 Daftar nama responden dan pewawancara


No. Responden Pewawancara
1. Vera Novita Sari Nn. ADR
2. Betry Monica Nn. RTR
3. Helen Okti Marantika Nn. DA
4. Puspa Nadiya Nn. IJ
5. Erwin Dwitama Nn. D

Berikut adalah data hasil wawancara penulis dengan beberapa responden.


Tabel 4.2 Hambatan dalam melaksanakan Pleno Tutorial
Pertanyaan 1: Hambatan apa saja yang anda alami dalam melaksanakan
Pleno Tutorial ?
Responden 1 Hambatan pada saat pleno tutorial menurut saya ada 3
yaitu:
1. Narasumber : bila tidak menggunakan pengeras
suara maka pesan yang disampaikan kurang jelas.
2. Peserta Pleno : peserta dengan posisi duduk yang
terletak dibagian belakang kurang kondusif serta
tidak memperhatikan materi yang disampaikan.

13
3. Kelompok Presentasi : ketika mengalami kesalahan
penulisan pada Power point sehingga informasi
yang ditangkap peserta pleno kurang tepat
Responden 2 Dalam proses pleno tutorial ini terdapat hambatan yaitu
narasumber hadir dalam waktu yang singkat sehingga
untuk membahas kasus pada skenario ini menjadi
terhambat

Responden 3 Dari dalam diri sendiri seperti telat, tidak bisa mengatur
waktu, tidak belajar sebelum pleno tutorial
Responden 4 Bisa dari diri sendiri, misalnya tidak sempat belajar karena
jadwal yang diberikan jarak waktunya dekat
Responden 5 Biasanya hambatannya pada saat sekertaris meja
mengumpulkan materi kepada pembuat pptnya agak lama,
sehingga banyak menguras waktu. Selain itu pada saat
kelompok yg akan tampil pindah ke barisan depan
mengakibatkan sedikit kegaduhan dan suara bising.

Tabel 4.3 Manfaat pelaksanaan Pleno Tutorial


Pertanyaan 2: Apa manfaat dari pelaksanaan Pleno Tutorial ?
Responden 1 1. Mencari solusi dari setiap masalah
2. Mampu mengeluarkan pendapat dan berpikir kritis
3. Mendapat ilm baru dari narasumber dan teman
sejawat
4. Dapat menyamakan pendapat dengan orang lain
5. Melatih percaya diri dalam mengemukakan pendapat
Responden 2 1. Lebih mengetahui apa yang terjadi dalam kasus
2. Menyatukan pikiran atau pendapat daru berbagai
kelompok mengenai kasus
3. Dapat memperoleh masukan dari narasumber tentang
kasus dalam skenario dan juga
4. Pendapat yang kurang benar dapat diluruskan oleh

14
narasumber

Responden 3 Memahami materi blok menjadi lebih mudah, karena kita


melakukan praktik secara langsung
Responden 4 1. Narasumber : datang telat sehingga penjelasan materi
kurang banyak.
2. Peserta : peserta kurang kondusif menyebabkan
diskusi tidak lancar dan jawaban kurang maksimal
Responden 5 Kita bisa bertukar pendapat dengan kelompok lain sehingga
menambah pengetahuan dan informasi, selain itu kita bisa
bertanya kepada narasumber langsung agar kita lebih paham
dan mengerti tentang materi materi pembelajaran yg sedang
dibahas

Tabel 4.4 Persiapan Sebelum Pelaksanaan Pleno Tutorial


Pertanyaan 3: Apa saja persiapan yang anda lalukan sebelum mengikuti
pelaksanaan proses pleno tutorial?
Responden 1 3. Laporan tutorial harus segera dikumpul 15 menit
sebelum dimulainya pleno diatas meja narasumber
4. Power point segera dkumpulkan
5. Untuk peserta pleno sugera memasuki ruang pleno
dan memperhatikan semua aktivitas saat pleno
tutorial.
Responden 2 Membaca laporan dan mempelajari materi yang telah
diberikan oleh dosen

Responden 3 Menyiapkan alat tulis serta jika kelompok saya menjadi


kelompok yang presentasi maka saya akan menyiapkan
materi yang akan disampaikan
Responden 4 Belajar tentang dasar apa saja yang akan dilakukan saat
tutorial
Responden 5 Memperlajari materi yang akan disampaikan

15
Tabel 4.5 Fasilitas yang diberikan Fakultas Kedokteran
Pertanyaan 4: Apakah fasilitas yang diberikan Fakultas Kedokteran telah
cukup mendukung dalam kegiatan pelaksanaan pleno tutorial?
Responden 1 Sudah cukup lengkap. Mulai dari proyektor, kursi, meja
hingga papan tulis semua dalam keadaan baik.
Responden 2 Ya, telah cukup

Responden 3 Sampai saat ini sih cukup, tetapi ada beberapa kekurangan
yang mungkin belum terpenuhi untuk FK UMP itu sendiri.
Responden 4 Sudah, namun masih bisa lebih baik lagi.
Responden 5 Kalo untuk melakukkan pleno lengkap, dan ruangan
plenonya juga bagus.

Tabel 4.6 Efektifitas pelaksanaan Pleno Tutorial


Pertanyaan 5: Bagaimana efektifitas pelaksanaan pleno tutorial?
Responden 1 Semua bergantung pada peserta. Jika peserta pleno
memperhatikan segala proses pleno tutorial maka
pelaksanaan sudah efektif. Tetapi, jika pada saat pleno ada
peserta yang mengobrol, kurang kondusif dan memainkan
handphone maka pelaksanaan pleno kurang efektif.
Responden 2 Cukup efektif, tetapi terkadang ada hal yang membuat
proses pleno tutorial kurang efektif yaitu peserta pleno
tutorial terlalu banyak, yaitu sekitar 90 orang.
Responden 3 Tergantung dari suasananya, kalau terlalu ribut akan sulit
untuk berkonsentrasi jadi nantinya akan kurang efektif
Responden 4 Efektif jika konsentrasi, tapi jika ramai atau ribut maka sulit
untuk berkonsentrasi
Responden 5 Lumayan efektif

16
Tabel 4.7 Kesimpulan pelaksanaan Pleno Tutorial
Pertanyaan 6: Apa kesimpulan yang dapat anda berikan setelah
pelaksanaan Pleno Tutorial?
Responden 1 Pelaksanaan pleno tutorial sangat bermanfaat bagi peserta
yaitu menambah wawasan baru, lebih percaya diri, dan
merupakan pelatihan untuk menghadapi ujian osoca, melatih
kemampuan berbicara didepan umum dan dapat mengasah
pengetahuan kita dalam berbagai pendapat.
Responden 2 Proses pleno tutorial adalah proses diskusi bersama
kelompok-kelompok lain dan narasumber supaya lebih tahu
tentang apa yang terjadi dalam kasus ini karena
kemungkinan kasus skenario tutorial akan keluar pada saat
osoca

Responden 3 Proses Pleno tutorial sangat berguna bagi mahasiswa karena


bisa melatih kepercayaan diri dan menambah wawasan baru
dan juga membantu agar bisa melakukan osoca dengan baik
Responden 4 Pleno tutorial bisa membantu mahasiswa dalam
mempersiapkan ujian osoca
Responden 5 Pleno tutorial banyak memberikan keuntungan bagi
mahasiswa.

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pertanyaan yang telah di berikan kepada beberapa
responden, peneliti dapat merangkum jawaban dari semua responden. Pada
pertanyaan pertama mengenai hambatan yang dialami dalam melaksanakan pleno
tutorial dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa mahasiswa
sering telat karena tidak bisa mengatur waktu sehingga terlambat memasuki
ruangan; jika persiapan tidak baik atau kurang maka peluang kegagalan akan
munculnya kendala-kendala semakin besar; kurangnya komunikasi antar

17
mahasiswa sehingga menghambat proses pengerjaan pleno tutorial karena
pengerjaan di praktek berbeda dengan teori.
Pada pertanyaan kedua mengenai manfaat pelaksanaan pleno dapat
disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa didapat beberapa manfaat
yaitu, sebagai pendukung dari teori teori yang sudah ada karena dipraktekkan
secara langsung sehingga lebih mengetahui dan lebih ingat. Selain itu, dengan
adanya praktikum bisa membantu mahasiswa untuk belajar dengan tipe belajar
mereka sendiri.
Pada pertanyaan ketiga mengenai persiapan sebelum mengikuti
pelaksanaan praktikum dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa
sebelum praktikum mahasiswa belajar terlebih dahulu untuk menguasai materi
karena akan ada pre-test sebelum praktikum. Kemudian baca pemandu praktikum
yang diberikan di awal blok. Selanjunya belajar untuk persiapan post-test di akhir
praktikum. Lalu menyiapkan alat-alat untuk praktikum.
Pada pertanyaan keempat mengenai fasilitas yang diberikan fakultas
kedokteran dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa fasilitas
yang diberikan FK UMP sudah cukup baik, namun ada beberapa fasilitas yang
masih agak kurang seperti penambahan kelas agar ketika pergantian sesi tidak
ramai dan juga ketika dosen menjelaskan lebih nyaman.
Pada pertanyaan kelima mengenai efektifitas pelaksanaan pleno tutorial
dapat disimpulkan dari jawaban seluruh responden bahwa pelaksanaan pleno
tutorialdi FK UMP sudah cukup efektif.. Namun jika kondisi kelas ribut atau
ramai maka mahasiswa terkadang sulit untuk berkonsenterasi sehingga
pelaksanaan pleno tutorial menjadi kurang efektif.
Pada pertanyaan keenam mengenai Kesimpulan pelaksanaan Pleno
Tutorial yaitu mayoritas dari responden berharap bahwa proses pleno tutorial bisa
membantu dalam mempersiapkan pelaksanaan ujian osoca.

18
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Proses pelaksanaan tutorial yang dilakukan di FK Universitas
Muhammadiyah Palembang sudah dilakukan dengan baik dan suasananya
kondusif dimulai dari pembukaan oleh moderator yaitu dr. Mila Fadliya
Bustan, presentasi yang dilakukan oleh kelompok 4 dan 9 sudah bagus dan
menggunakan teknik-teknik presentasi yang baik seperti slidenya mudah
dipahami, sederhana, sudah menjelaskan tentang learning issue, sintesis
kasus dan kerangka konsep dengan jelas serta menggunakan kata yang
sopan dan santun tetapi ada satu kekurangan pada dua kelompok tersebut
yaitu presentan terlalu terpaku pada slide dan tidak menatap para audience.
Sehingga kurang terjadi eye contact antara presentan dan audience.
Saat diskusi juga sudah terjadi umpan balik yang baik antara
kelompok penyaji dan audience, sehingga itu membangun suasananya
menjadi lebih hidup. Sempat juga terjadi perdebatan antara satu kelompok
dan kelompok yang lainnya tentang suatu permasalahan di materi
gangguan jiwa dan fungsi luhur ini. Pada akhir pleno, dr. Norman
djamaludin, Sp.PD, K.HOM dan dr. Kms. Yakub rahadianto, Sp.PK,
M.Kes yang sebagai narasumber pleno sudah mengklarifikasi pertanyaan
yang belum terjawab saat debat tadi, dan juga sudah menjelaskan hasil dan
pembelajaran dari skenario tersebut.
Manfaat dari mengamati proses pleno tutorial ini kami dapat
mengetahui teknik-teknik presentasi yang baik, seperti menggunakan kata-
kata yang mudah dipahami, sederhana, dan santun serta membangun
suasana pada saat umpan balik, dan mengetahui tata cara melaksanakan
pleno tutorial yang baik. Sehingga kedepannya kami dapat menjadikan
pleno tutorial ini menjadi acuan, dan menjadi lebih baik kedepannya.

19
5.2 Saran
Penulis berhadap:
1. Mahasiswa bias menjalani proses pleno tutorial dengan baik dan benar.
2. Mahasiswa bias memahami teknik-teknik presentasi yang baik dan benar.
3. Mahasiswa memperoleh pengetahuan atau learning issues dari narasumber
blok tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif


dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset

Khamdi, Waras. (2007). Pembelajran Berbasis Proyek : Model Potensial untuk


Meningkatkan Mutu Pembelajaran. Tersedia di:
http://lubisgrafura.wordpress.com/2007/09/23/pembelajaran-berbasis-proyek-
model-potensial-untuk-peningkatan-mutu-pembelajaran/. Diakses tanggal 20
September 2017.

Unit Pendidikan Kedokteran (UPK). 2015. Buku Pedoman Tutorial Untuk


Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Palembang:UPK

Unit Pendidikan Kedokteran (UPK). 2017. Buku Pedoman Tutorial Untuk


Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
Palembang:UPK

Hardiansyah, Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa


FK (2014) Jurnal Kedokteran FK UNDIP

Information Literacy training for trainers Intermediate Class UNN Pelita


Harapan

Nini Subnini, Rahasia Gaya Belajar Orang Besar (2001) Jogjakarta

21
LAMPIRAN

I. Daftar pertanyaan wawancara


1. Hambatan apa saja yang anda alami dalam melaksanakan pleno tutorial?
2. Apa manfaat dari pelaksanaan pleno tutorial?
3. Apa saja persiapan yang anda lalukan sebelum mengikuti pelaksanaan
pleno tutorial?
4. Apakah fasilitas yang diberikan Fakultas Kedokteran telah cukup
mendukung dalam kegiatan pelaksanaan pleno tutorial?
5. Bagaimana efektifitas pelaksanaan pleno tutorial?

II. Foto Ketika Proses Pelaksanaan Pleno Tutorial

Gambar 1. Suasana Presentasi oleh Kelompok 4

Gambar 2. Suasana Presentasi oleh Kelompok 9

22
Gambar 3. Suasana Sesi Tanya Jawab (Sesi Diskusi)

Gambar 4. Suasana Wawancara dengan beberapa Peserta Pleno Tutorial

Gambar 5. Kelompok 9 TPP

23

Anda mungkin juga menyukai