Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRATEGI BELAJAR PEMBELAJARAN


PEMILIHAN BAHAN AJAR

Disusun oleh :
Muhammad Iffan Mustofa (6019064)
Adedwi Permata Sari (6019085)
Refindo Simanjuntak (6018075)

Kelompok : VIII
Kelas/Prodi : IVB/PJKR
Dosen Pengampu : Azizil Fikri, M.Pd

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENJASKESREK
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN
GURU REPUBLIK INDONESIA (STKIP PGRI)
KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil
menyelesaikan makalah ini yang tepat pada waktunya yang berjudul “Pemilihan
Bahan Ajar”. Makalah ini berisikan informasi tentang Strategi Belajar
Pembelajaran. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita
semua tentang Strategi Belajar Pembelajaran. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
besifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir
kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
sertadalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.

Lubuklinggau, 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................1

A. Pendahuluan..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Masalah.....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Pengertian Bahan Ajar...........................................................................3


B. Pembelajaran Berbasis Kompetensi......................................................4
C. Pemanfaatan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi .5

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

A. Kesimpulan..........................................................................................13
B. Saran....................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Masalah penting yang sering dihadapi guru dalam kegiatan pembelajaran adalah
memilih atau menentukan materi pembelajaran atau bahan ajar yang tepat dalam rangka
membantu siswa mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam
kurikulum atau silabus, materi bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam
bentuk “materi pokok”. Menjadi tugas guru untuk menjabarkan materi pokok tersebut
sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu bagaimana cara memanfaatkan
bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah bagaimana cara
mengajarkannya yang ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya dari pihak siswa.
Berkenaan dengan pemilihan bahan ajar ini, secara umum masalah yang dimaksud
meliputi cara penentuan jenis materi, kedalaman, ruang lingkup, urutan penyajian dan
perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran. Masalah lainnya yang berkenaan
dengan bahan ajar adalah memilih sumber di mana bahan ajar tersebut didapatkan.
Biasanya baik siswa, orang tua maupun guru cenderung menganggap sumber
bahan ajar hanya dititikberatkan pada buku. Keberadaan buku memang sangat membantu
dalam proses pembelajaran, namun jangan sampai hanya berpedoman pada buku. Karena
masih banyak sumber bahan ajar yang lain selain buku yang dapat digunakan. Bukupun
tidak harus satu macam dan tidak harus sering berganti seperti terjadi selama ini.
Berbagai buku dapat dipilih sebagai sumber bahan ajar. Namun selain buku, sumber
bahan ajar lainnya dapat didapatkan dari  internet, jurnal, majalah, koran, CD interaktif,
lingkungan dan masih banyak lagi yang digunakan sebagai sumber belajar.
Termasuk masalah yang sering dihadapi guru berkenaan dengan bahan ajar
adalah guru memberikan bahan ajar atau materi pembelajaran terlalu luas atau terlalu
sedikit, terlalu mendalam atau terlalu dangkal, urutan penyajian yang tidak tepat, dan
jenis materi bahan ajar yang tidak sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai oleh
siswa. Berkenaan dengan buku sumber sering terjadi setiap ganti semester atau ganti
tahun ganti buku.

1
Sehubungan dengan itu, perlu disusun rambu-rambu pemilihan dan pemanfaatan
bahan ajar untuk membantu guru agar mampu memilih materi pembelajaran atau bahan
ajar dan memanfaatkannya dengan tepat. Rambu-rambu dimaksud antara lain berisikan
konsep dan prinsip pemilihan materi pembelajaran, penentuan cakupan, urutan, kriteria
dan langkah-langkah pemilihan, pemanfaatan, serta sumber materi pembelajaran.
Sehingga guru akan lebih mendapatkan kemudahan dalam menyampaikan materi kepada
siswanya. Begitu juga dengan siswa akan lebih mudah menerima materi pelajaran
tersebut. Selain itu siswa bisa mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang lebih luas
dibandingkan sebelumnya dikarenakan sumber bahan ajarnya tidak hanya satu jenis saja.

B.     Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara memanfaatkan bahan ajar?


2. Bagaimana cara memilih bahan ajar?
3. Bagaimana cara mendapatkan sumber bahan ajar?

C.     Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui cara memanfaatkan bahan ajar.
2. Untuk mengetahui cara memilih bahan ajar.
3. Untuk mengetahui cara mendapatkan sumber bahan ajar?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Bahan Ajar


Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar
kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci
dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth,
1987).
1. Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama-nama objek, nama tempat,
nama orang, lambang, peristiwa sejarah, nama bagian atau komponen suatu benda, dan
lain sebagainya.
Contoh : Negara RI merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, Seminggu ada 7
hari.
2. Materi konsep adalah materi yang berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi.
Definisi, identifikasi, klasifikasi, ciri-ciri khusus.
Contoh : Hukum adalah peraturan yang harus dipatuh-taati, dan jika dilanggar
dikenai sanksi berupa denda.
3. Materi jenis prinsip adalah materi yang berupa dalil, rumus, postulat adagium,
paradigma, teorema.
Contoh : Hukum permintaan dan penawaran (jika penawaran tetap permintaan
naik,maka harga akan naik), teorema phytagoras, hukum newton dll.
4.  Materi jenis prosedur adalah materi yang berupa langkah-langkah mengerjakan
sesuatu secara urut, misalnya langkah-langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin
atau cara-cara pembuatan bel listrik.
Contoh: Langkah-langkah menjumlahkan pecahan. Menyamakan penyebut.
Menjumlahkan pembilang dengan pembilang dari penyebut yang telah disamakan.
Ditinjau dari pihak guru, materi pembelajaran itu harus diajarkan atau disampaikan dalam
kegiatan pembelajaran. Ditinjau dari pihak siswa, bahan ajar itu harus dipelajari siswa
dalam rangka mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan dinilai

3
dengan menggunakan instrumen penilaian yang disusun berdasar indikator pencapaian
belajar.

B.  Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan
orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran
adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.
Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut (Muslich, 2007):
a.   Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta
didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam
pembelajaran tinggi.
b.   Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK
tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan
keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan.
c.   Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap
peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar
yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu
memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan
peserta didiknya.
d.   Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip
pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang
ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial,
sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada
kompetensi berikutnya.
e.   Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik
menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan
dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan
lingkungan.
f.    Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga
memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik.
g.   Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber.

4
Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan
waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya.

C.  Pemanfaatan Bahan Ajar Dalam Pembelajaran Berbasis Kompetensi


Langkah-langkah pemanfaatan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis
kompetensi yaitu (Depdiknas, 2006:15):

Strategi Penyampaian Bahan Ajar Oleh Guru


Beberapa strategi yang harus dimiliki oleh guru dalam menyampaikan bahan ajar
kepada siswa agar bahan ajar yang disampaikan dapat dengan mudah diterima oleh siswa
adalah sebagai berikut :

Strategi Urutan Penyampaian Simultan


Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih dari satu, maka
menurut strategi urutan penyampaian simultan, materi secara keseluruhan disajikan
secara serentak, lalu diperdalam satu persatu (metode global).
Strategi Urutan Penyampaian Suksesif
Jika guru harus menyampaikan materi pembelajaran lebih daripada satu, maka
menurut strategi urutan penyampaian suksesif, materi satu demi satu disajikan secara
mendalam baru kemudian secara berurutan menyajikan materi berikutnya secaar
mendalam pula.

Strategi Penyampaian Fakta


Jika guru harus menyajikan materi pembelajaran termasuk jenis fakta (nama-
nama benda, peristiwa sejarah, nama orang, nama lambang atau symbol, dan sebagainya )
strategi yang tepat untuk mengajarkan materi tersebut adalah sebagai berikut: Sajikan
materi fakta dengan lisan, tulisan, atau gambar dab berikan bantuan kepada siswa untuk
menghafal.

Strategi  Penyampaian Konsep


Tujuan mempelajari konsep adalah agar siswa paham, dapat menunjukkan ciri-
ciri, unsur, membedakan, membandingkan, menggeneralisasi, dan sebagainya. Langkah-
langkah mengajarkan konsep: penyajian konsep, pemberian bantuan (berupa inti isi, ciri-

5
ciri pokok, contoh dan bukan contoh), pemberian latihan, pemberian umpan balik, dan
pemberian tes.

Strategi Penyampaian Materi Pembelajaran Prinsip


Termasuk materi pembelajaran jenis prinsip adalah dalil, rumus, hukum.
Langkah-langkah mengajarkan atau menyampaikan materi jenis prinsip adalah sajikan
prinsip, berikan bantuan berupa contoh penerapan prinsip, berikan soal-soal latihan,
berikan umpan balik, dan berikan tes.

Strategi Penyampain Prosedur


Tujuan mempelajari prosedur adalah agar siswa daapt melakukan atau
mempraktekkan prosedur tersebut, buka sekedar paham atau hafal. Termasuk materi
pembelajaran jenis prosedur adalah langkah-langkah mengerjakan suatu tugas secara urut.
Langkah-langkah mengerjakan prosedur meliputi: menyajikan prosedur, pemberian
bantuan dengan jalan mendemonstrasikan bagaimana cara melaksanakan prosedur,
memberikan latihan ( praktek), memberikan umpan balik, dan memberikan tes.

Strategi Menyampaikan Materi Aspek Afektif


Termasuk pemberian materi pembelajaran afektif menurut Bloom (1978) adalah
pemberian respon, penerimaan suatu nilai, internalisasi, dan penilaian. Beberapa strategi
mengajarkan materi aspek afektif antara lain penciptaan kondisi, pemodelan atau contoh,
demonstrasi, simulasi, penyampaian materi atau dogma.

Strategi Mempelajari Bahan Ajar Oleh Siswa


Ditinjau dari guru, perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa kegiatan guru
menyampaikan atau mengajarkan kepada siswa. Sebaliknya, ditinjau dari segi  siswa,
perlakuan terhadap materi pembelajaran berupa mempelajari   berinteraksi dengan materi
pembelajaran. Secara khusus dalam mempelajari materi pembalajaran, kegiatan siswa
dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu:

Menghafal (verbal  dan parafrase)


Menghafal verbal adalah menghafal persis seperti apa adanya. Misalnya,
misalnya nama orang, nama tempat, nama zat, lambang, peristiwa sejarah, dsb.
Sebaliknya ada juga materi pembelajaran yang tidak harus dihafal persis seperti apa

6
adanya tetapi dapat diungkapkan dengan bahasa atau dengan kalimat sendiri (menghafal
para frase). Yang penting siswa paham atau mengerti, misalnya paham inti isi pembukaan
UUD 1945, pengertian-pengertian, hukum-hukum dll.

Menggunakan atau mengaplikasikan


Materi pelajaran setelah dihafal atau dipahami kemudian seharusnya digunakan
atau diaplikasikan. Jadi dalam proses pembelajaran siswa perlu memiliki kemampuan
untuk menggunakan, menerapkan atau mengaplikasikan materi yang telah dipelajari.
Penggunaan materi berupa fakta atau data adalah untuk dijadikan bukti dalam rangka
pengambilan keputusan. Penggunaan materi berupa konsep adalah untuk menyusun
proposisi, dalil, atau rumus. Seperti diketahui, dalil atau rumus merupakan hubungan
antara beberapa konsep. Selain itu penguasaan suatu konsep digunakan untuk
menggeneralisasi dan membedakan. Penggunaan atau penerapan materi berupa prinsip
adalah untuk memecahkan masalah pada suatu kasus-kasus yang ada. Penggunaan materi
berupa prosedur adalah untuk dikerjakan atau dipraktekkan dan untuk melakukan suatu
perbuatan. Penggunaan materi berupa sikap adalah berperilaku sesuai nilai atau sikap
yang telah dipelajari.

Menemukan
Menemukan cara memecahkan masalah-masalah baru dengan menggunakan
konsep, fakta, prinsip dan prosedur yang telah dipelajari. Menemukan merupakan hasil
belajar tingkat tinggi. Gagne (1987) menyebutnya sebagai penerapan strategi kognitif.

Memilih
Memilih disini menyangkut aspek afektif atau sikap. Dan maksudnya adaalh
memelih untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.

Pemilihan bahan ajar dalam pembelajaran berbasis kompetensi


Pembelajaran berbasis kompetensi didasarkan atas pokok-pokok pikiran bahwa
apa yang ingin dicapai oleh siswa melalui kegiatan pembelajaran harus dirumuskan
dengan jelas. Perumusan dimaksud diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi yang
diharapkan dikuasai oleh siswa. Standar kompetensi meliputi standar materi atau standar
isi (content standard) dan standar pencapaian (performance standard). Standar materi
berisikan jenis, kedalaman, dan ruang lingkup materi pembelajaran yang harus dikuasai

7
siswa, sedangkan standar penampilan berisikan tingkat penguasaan yang harus
ditampilkan siswa. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran tersebut, masalah materi
pembelajaran memegang peranan penting dalam rangka membantu siswa mencapai
standar kompetensi.
Dalam rangka pelaksanaan pembelajaran, termasuk pembelajaran berbasis
kompetensi, bahan ajar dipilih setelah identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan
kompetensi dasar ditentukan. Seperti diketahui, langkah-langkah pengembangan
pembelajaran sesuai KBK antara lain pertama-tama menentukan identitas matapelajaran.
Setelah itu menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran,
strategi pembelajaran atau pengalaman belajar, indicator pencapaian, dan seterusnya.
Setelah pokok-pokok materi pembelajaran ditentukan, materi tersebut kemudian
diuraikan. Uraian materi pembelajaran dapat berisikan butir-butir materi penting (key
concepts) yang harus dipelajari siswa atau dalam bentuk uraian secara lengkap seperti
yang terdapat dalam buku-buku pelajaran. Secara garis besar, bahan ajar atau materi
pembelajaran berisikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau nilai yang harus
dipelajari.
Bahan ajar atau materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal
mungkin membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Masalah-masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran menyangkut jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi
pembelajaran dan sumber bahan ajar.

1. Prinsip-Prinsip Pemilihan Bahan Ajar


Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan ajar atau
materi pembelajaran, yaitu (Direktorat Pendidikan Menengah Umum, 2001):
Prinsip relevansi artinya keterkaitan. Materi pembelajaran hendaknya relevan
atau ada kaitan atau ada hubungannya dengan pencapaian standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
Prinsip konsistensi artinya keajegan. Jika kompetensi dasar yang harus dikuasai
siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga harus meliputi empat
macam.
Prinsip Kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai
dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh
terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak.

8
2. Langkah-Langkah Pemilihan Bahan Ajar
Sebelum melaksanakan pemilihan bahan ajar, terlebih dahulu perlu diketahui
criteria pemilihan bahan ajar. Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi
pembelajaran adalah standar kompetensi dan kompetnsi dasar. Hal ini berarti bahwa
materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru di satu pihak dan harus
dipelajari siswa di lain pihak hendaknya berisikan materi atau bahan ajar yang benar-
benar menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar (Ghafur, 1986).

Secara garis besar langkah-langkah pemilihan bahan ajar meliputi:


a. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar

Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasikan


aspek-aspek standar kompetensi dan komptensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai
siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar kompetensi dan
kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan
pembelajaran untuk membantu pencapaiannya (Ghafur, 1987).

b. Identifikasi jenis-jenis materi pembelajaran


Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga
dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi
pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (Reigeluth, 1987).

c. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar
Dengan mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan
mendapatkan kemudahan dalam cara mengajarkannya. Setelah jenis materi pembelajaran
teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai
dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa . Identifikasi
jenis materi pembelajaran juga penting untuk keperluan mengajarkannya. Sebab, jenis
materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran atau metode, media, dan system
evaluasi atau penilaian yang berbeda-beda.

9
Cara yang paling mudah untuk menentukan jenis materi pembelajaran yang akan
diajarkan adalah dengan jalan mengajukan pertanyaan tentang kompetensi dasar yang
harus dikuasai siswa.
Dengan mengacu pada kompetensi dasar, kita akan mengetahui apakah materi
yang harus kita ajarkan berupa fakta, konse, prinsip, prosedur, aspek sikap atau
psikomotorik. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan penuntun untuk mengidentifikasi
jenis materi pembelajaran:
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa mengingat nama
suatu objek, simbol atau suatu peristiwa? Kalau jawabannya “ya” maka materi
pembelajaran yang harus diajarkan adalah “fakta” .
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa kemampuan untu
menyatakan suatu definisi, menuliskan ciri khas sesuatu, mengklasifikasikan atau
mengelompokkan beberapa contoh objek sesuai dengan suatu definisi? Kalau jawabannya
“ya” maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah “konsep” .
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menjelaskan atau
melakukan langkah-langkah atau prosedur secara urut atau membuat sesuatu? Kalau
jawabannya “ya” maka materi pembelajaran yang harus diajarkan adalah “prosedur” .
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa menentukan
hubungan antara beberapa konsep, atau menerapkan hubungan antara berbagai macam
konsep? Bila jawabannya “ya”, berarti materi pembelajaran yang harus diajarkan
termasuk dalam kategori “prinsip”.
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa memilih berbuat atau
tidak berbuat berdasar pertimbangan baik buruk, suka atau tidak suka, indah atau tidak
indah? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan berupa
aspek afektif, sikap, atau nilai .
Apakah kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa berupa melakukan perbuatan
secara fisik? Jika jawabannya “Ya”, maka materi pembelajaran yang harus diajarkan
adalah aspek motorik.

d. Memilih sumber bahan ajar


Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber
seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran, internet, media audiovisual, dsb.

10
e. Sumber Bahan Ajar
Sumber bahan ajar merupakan tempat dimana bahan ajar dapat diperoleh. Dalam
mencari sumber bahan ajar, siswa dapat dilibatkan untuk mencarinya. Hal ini sesuai
dengan prinsip pembelajaran siswa aktif (CBSA). Berbagai sumber dapat kita gunakan
untuk mendapatkan materi pembelajaran dari setiap standart kompetensi dan kompetensi
dasar. Sumber-sumber dimaksud dapat disebutkan di bawah ini (Wiryokusumo dan
Mustaji, 1989):

f. Buku Teks
Buku teks yang digunakan sebagai sumber bahan ajar untuk suatu jenis mata
pelajaran tidak harus hanya satu jenis,  tapi digunakan sebanyak mungkin agar
mandapatkan wawasan yang luas.

g. Laporan Hasil Penelitian


Laporan hasil penelitian yang diterbitkan oleh lembaga penelitian atau oleh para
peneliti sangat berguna untuk mendapatkan sumber bahan ajar yang aktual atau mutakhir.

h. Jurnal (Penerbitan Hasil Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah).


Jurnal-jurnal berisikan berbagai hasil penelitian dan pendapat dari para ahli
dibidangnya masing-masing yang telah dikaji kebenarannya.

i. Pakar Bidang Studi


Pakar dapat dimintai konsultasi mengenai kebenaran bahan ajar, ruang lingkup,
kedalaman, urutan dsb.

j. Profesional
Kalangan profesional adalah orang-orang yang bekerja pada bidang tertentu.
Misalnya kalangan perbankan, tentu ahli di bidang ekonomi dan keuangan.

k. Buku Kurikulum
Buku kurikulum itu merupakan standar kompetensi. Dengan standar kompetensi,
maka kompetensi dasar dan materi bahan dapat ditemukan.

11
l. Penerbitan Berkala Seperti Harian, Mingguan Dan Bulanan.
Penerbitan berkala seperti koran banyak berisikan informasi yang berkenaan
dengan bahan ajar. Penyajian tersebut menggunakan bahasa populer yang mudah
dipahami. Karena itu, penerbitan berkala baik untuk digunakan sebagai sumber bahan
ajar.

m. Internet
Di internet, kita dapat memperoleh segala macam sumber bahan ajar.

n. Media Audio Visual (TV, Video, VCD, Kaset Audio)


Kita dapat mempelajari berbagai jenis mata pelajaran seperti gunung berapi,
kehidupan di laut melalui media audio visual.

o. Lingkungan
Kita dapat menggunakan lingkungan alam berupa apa saja sebagai sumber bahan
ajar.
Dalam menyusun rencana pembelajaran berbasis kompetensi, buku-buku atau
terbitan tersebut hanya merupakan bahan rujukan. Buku-buku pelajaran atau buku teks
yang ada perlu dipelajari untuk dipilih dan digunakan sebagai sumber yang relevan
dengan materi yang telah dipilih untuk diajarkan. Untuk membantu siswa  mencapai
kompetensi, hendaknya guru menggunakan banyak sumber materi.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan. Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar
kompetensi, materi pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi jenis materi aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci
dapat dibagi menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth,
1987).
Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan
orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran
adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap,
pengetahuan, dan keterampilannya.

B. Saran
Sebaiknya guru (instruktur) memanfaatkan bahan ajar atau media pembelajaran
yang ada dilingkungan sekitar dan bukan hanya menitikberatkan pada buku karena
banyak sumber bahan ajar selain buku yang dapat digunakan.
Materi pembelajaran perlu dipilih dengan tepat agar seoptimal mungkin
membantu siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Masalah-
masalah yang timbul berkenaan dengan pemilihan materi pembelajaran menyangkut
jenis, cakupan, urutan, perlakuan (treatment) terhadap materi pembelajaran dan sumber
bahan ajar. Jenis materi pembelajaran perlu diidentifikasi atau ditentukan dengan tepat
karena setiap jenis materi pembelajaran memerlukan strategi, media, dan cara
mengevaluasi yang berbeda-beda. Cakupan atau ruang lingkup serta kedalaman materi
pembelajaran perlu diperhatikan agar tidak kurang dan tidak lebih.
Urutan (sequence) perlu diperhatikan agar pembelajaran menjadi runtut. Perlakuan (cara
mengajarkan/menyampaikan dan mempelajari) perlu dipilih setepat-tepatnya agar tidak

13
salah mengajarkan atau mempelajarinya (misalnya perlu kejelasan apakah suatu materi
harus dihafalkan, dipahami, atau diaplikasikan).

14
DAFTAR PUSTAKA

Gafur, Abdul. 1986. Langkah Sistematis Penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar


Mengajar. Sala: Tiga Serangkai.
Gafur, Abdul. 1987.  Pengaruh Strategi Urutan Penyampaian, Umpan Balik, dan
Keterampilan Intelektual Terhadap Hasil Belajar Konsep. Jakarta:
PAU – UT.
Bloom Et al. 1956. Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of
Educational Goals. New York: McKay.
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. 2001. Kebijakan Pendidikan Menengah Umum.
Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum.
Reigeluth, Charles M. 1987. Instructional Theories in action: Lessons Illustrating
Selected Theories and Models. New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates Publ.
Muslich, Masnur. 2007. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta:
Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar.
Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Wirokusumo, Iskandar DR.M.Sc. dan Mustaji. 1989. Pengelolaan Sumber Belajar.
Surabaya: University Press IKIP Surabaya.

15

Anda mungkin juga menyukai