Anda di halaman 1dari 18

Tugas Pribadi

Rabu/ 17 Maret 2021

MAKALAH
PENGEMBANGAN ASESMEN PEMBELAJARAN FISIKA

PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN

OLEH :

Silvia Agustin
20175015/ 2020

DOSEN PEMBIMBING

Prof. Dr. FESTIYED, M.S


Dr. FATNI MUFIT, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika. Judul dari makalah ini yaitu
“Pengolahan Hasil Penilaian”. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi
tugas mata kuliah Pengembangan Asesmen Pembelajaran Fisika Program Pasca
Sarjana Kependidikan Fisika di Jurusan Fisika Universitas Negeri Padang.
Penulisan makalah ini diambil dari berbagai sumber, baik buku maupun
internet serta membuat gagasan dari sumber-sumber tersebut. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S dan Ibu Dr. Fatni
Mufit,M.Si sebagai dosen pengampu mata kuliah Pengembangan Asesmen
Pembelajaran Fisika.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca.

Padang, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ......................................................................... 2
E. Landasan Agama ........................................................................... 2
F. Landasan Yuridis........................................................................... 3
BAB II. LANDASAN TEORI ....................................................................... 5
A. Pengolahan Hasil Penilaian ........................................................... 5
BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................. 11
A. Matriks Perbedaan Pengolahan Hasil Penilaian ............................ 11
BAB IV. PENUTUP ....................................................................................... 14
A. Kesimpulan ................................................................................... 14
B. Saran .............................................................................................. 14
C. Pertanyaan ..................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penilaian (assesment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian hasil belajar pada
dasarnya mempermasalahkan bagaimana pengajar (guru) dapat mengetahui hasil
pembelajaran yang telah dilakukan. Pengajar harus mengetahui sejauh mana pembelajar
(learner) telah mengerti bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan atau kompetensi
dari kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Penilaian merupakan kegiatan
pengumpulan informasi hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan
informasi dan data yang telah diperoleh seorang guru dapat memberikan keputusan terhadap
prestasi peserta didiknya.
Setelah data dan informasi peserta didik terkumpul, baik secara langsung maupun tidak
langsung maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengolahan data (mengolah hasil
penilaian). Mengolah data berarti memberikan nilai dan makna terhadap data yang sudah
dikumpulkan. Penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar
peserta didik. Hasil penilaian harus dinyatakan dan dirasakan sebagai penghargaan kepada
peserta didik yang berhasil atau sebagai pemicu semangat belajar bagi peserta didik yang
masih harus berjuang memperoleh keberhasilan (Sudjatmiko dan Lili Nurlaili, 2003:18).
Agar data yang terkumpul memiliki makna, guru sebagai evaluator harus benar-benar
menguasai bagaimana cara memberikan nilai yang baik dan benar-benar dilakukan secara
adil sehingga tidak merugikan berbagai pihak. Guru sebagai evaluator bertanggung jawab
terhadap keberhasilan proses belajar peserta didik. Tanggung jawab ini merupakan syarat
mutlak yang harus dilakukan oleh guru agar ia mau dan mampu melakukan perbaikan mutu
pendidikan (Nasution, 2011:77). Tanggung jawab itu tentu harus dilakukan oleh guru ketika
memberikan penilaian dan mengolah nilai berdasarkan data dan informasi terhadap peserta
didik secara objektif sehingga tidak melakukan kesalahan.
Berdasarkan dari latar belakang yang diuraikan, dirasa perlu untuk membuat makalah
yang berkaitan dengan pengelolaan hasil penilaian,oleh karena itu penulis ingin memaparkan
semua hal yang berkaitan dengan penskoran, skala penilaian, pengolahan hasil penilaian,
menginterpretasikan hasil penilaian dalam menetapkan ketuntasan belajar.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, rumusan masalah apa
pengolahan hasil penilaian?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan, tujuan penulisan mengemukakan
pengolahan hasil penilaian.

D. Manfaat Penulisan
Penulisan dari makalah ini diharapkan bermanfaat bagi berbagai pihak. Manfaat
penulisan makalah ini yaitu :
1. Penulis, sebagai modal dasar dalam mengembangkan pengetahuan mengenai
pengolahan hasil penilaian dan memenuhi tugas mata kuliah pengembangan asesmen
pembelajaran.
2. Guru, sebagai sumber informasi dan pedoman dalam melakukan pengolahan hasil
penilaian.
3. Pembaca, sebagai tambahan wawasan tentang pengolahan hasil penilaian.

E. Landasan Agama
Penilaian atau evaluasi merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam dunia
pendidikan. Penilaian merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan
dalam proses pembelajaran. Penilaian tidak hanya terdapat dalam proses pembelajaran saja,
tetapi juga juga telah ada dalam Al-quran. Penilaian adalah tolak ukur untuk menentukan
hasil yang diperoleh setelah melakukan proses pembelajaran. Evaluasi yang dilaksanakan
Allah terhadap mahkluk-Nya pada hari penerimaan hasil evaluasi (pengadilan di akherat),
maka manusia itu sendiri yang disuruh membaca atau memberikan penilaian terhadap hasil
perbuatannya di dunia. Hal ini terdapat dalam Al-quran yaitu pada surat Al-isra’ ayat 14.

Artinya :
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu”.
(QS.Al-isra’:14).
Berdasarkan surat Al-isra’ ayat 14, berarti konsep self evaluation (evaluasi diri) telah
lama dikenal dalam Qur'an. Dari sudut evaluasi pendidikan, evaluasi diri biasanya sering
digunakan oleh para guru untuk melihat sejauhmana pembelajaran telah dilaksanakan.

2
F. Landasan Yuridis
Pengolahan hasil penilaian merupakan hal yang penting dilakukan oleh pendidik
setelah melakukan proses pembelajaran. Penilaian telah diatur oleh pemerintah melalui
undang-undang. Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam BAB I pasal 1 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,
penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen penndidikan, pada
setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggung jawaban
penyelenggaraan pendidikan. Pasal 57 Ayat (1) evaluasi dilakukan dalam rangka
pengendalian mutu pendidikan secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara
pendidikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Ayat (2) evaluasi dilakukan terhadap
peserta didik, lembaga dan program pendidikan non formal.
Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013 tentang standar proses pendidikan dasar dan
menengah menjelaskan bahwa perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian
pembelajaran, dan skenario pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran menggunakan
pendekatan penilaian otentik (authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan
hasil belajar secara utuh. Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran
dengan menggunakan alat : angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan. Pada BAB
I Pasal 1 ayat (2) penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Dalam BAB II pasal 3 ayat (1) dinyatakan
bahwa penilaian hasil peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi
aspek : sikap, pengetahuan dan keterampilan. Selanjutnya tujuan penilaian dinyatakan pada
BAB III pasal 4 ayat (1) yaitu untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secaraberkesinambungan. Kemudian pada BAB VII
pasal 14 ayat (1) menyatakan bahwa instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik
dalam bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan perseorangan atau kelompok, dan
bentuk lain yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkatperkembangan peserta
didik. BAB IV pasal 5 menyatakan prinsip penilaian hasil belajar yaitu :
1. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang
diukur.
2. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.

3
3. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena
berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat,
status sosial ekonomi, dan gender.
4. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran.
5. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
6. Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau dan menilai perkembangan kemampuan peserta didik.
7. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku.
8. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan.
9. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme,
prosedur, teknik, maupun hasilnya.

4
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengolahan Hasil Penilaian


1. Data Penilaian Unjuk Kerja
Data penilaian unjuk kerja adalah skor yang diperoleh dari pengamatan yang dilakukan
terhadap penampilan peserta didik dari suatu kompetensi. Skor diperoleh dengan cara
mengisi format observasi yang dapat berupa daftar cek atau skala penilaian. Nilai yang
dicapai oleh peserta didik dalam suatu kegiatan unjuk kerja yaitu :
SkorPencapaian
Nilai =  10 (Skala 0-10) ......................... (1)
SkorMaksimum
SkorPencapaian
Nilai =  100 (Skala 0-100) ..................... (2)
SkorMaksimum
Dimana angaka 10 menunjukkan banyaknya jumlah kerja (untuk skala 0-10) atau jika
dikalikan 100 menunjukkan banyaknya jumlah kerja (untuk skala 0-100).
Misalnya, dalam suatu penilaian unjuk kerja praktikum di labor, ada 5 aspek yang
dinilai, antara lain: mempersiapkan alat dan bahan,merangkai alat dan bahan,pengambilan
data,pengolahan data,dan meyimpulkan hasil praktikum. Apabila seseorang mendapat skor 4,
skor maksimumnya 5, maka nilai yang akan diperoleh adalah = 4/5 x 10 = 0,8 x 10 = 8,0.
Nilai 8,0 yang dicapai peserta didik mempunyai arti bahwa peserta didik telah mencapai
80% dari kompetensi ideal yang diharapkan untuk unjuk kerja tersebut. Apabila ditetapkan
batas ketuntasan penguasaan kompetensi minimal 80%, maka untuk kompetensi tersebut
dapat dikatakan bahwa peserta didik telah mencapai ketuntasan belajar. Dengan demikian,
peserta didik tersebut dapat melanjutkan ke kompetensi berikutnya.
2. Data Penilaian Sikap
Data penilaian sikap bersumber dari catatan harian peserta didik berdasarkan
pengamatan/observasi guru mata pelajaran. Data hasil pengamatan gurudapat dilengkapi
dengan hasil penilaian berdasarkan pertanyaan langsung dan laporan pribadi. Pada akhir
semester, guru mata pelajaran merumuskan sintesis, sebagai deskripsi darisikap, perilaku, dan
unjuk kerja peserta didik dalam semester tersebut untukmata pelajaran yang bersangkutan.
Catatan dalam kolom pengembangan diri, menggambarkan perilaku peserta didik yang perlu
mendapat penghargaan/pujian atau peringatan (Festiyed,2017 : 138-139).

5
3. Data Penilaian Tertulis
Data penilaian tertulis adalah skor yang diperoleh peserta didik dari hasil berbagai tes
tertulis yang diikuti peserta didik. Soal tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, benar salah,
menjodohkan, uraian, jawaban singkat. Soal bentuk pilihan ganda diskor dengan memberi
angka 1 (satu) bagi setiap butir jawaban yang benar dan angka 0 (nol) bagi setiap butir soal
yang salah. Skor yang diperoleh peserta didik untuk suatu perangkat tes pilihan ganda
dihitung dengan prosedur :
JumlahJawabanBenar
Skor =  10 ................................. (3)
JumlahSelu ruhButirSo al
Uraian objektif dapat diskor secara objektif berdasarkan konsepatau kata kunci yang
sudah pasti sebagai jawaban yang benar. Soal bentuk uraian non objektiftidak dapat diskor
secara objektif, karena jawaban yang dinilai dapatberupa opini atau pendapat peserta didik
sendiri, bukan berupa konsep kunci yang sudah pasti. Pedoman penilaiannya berupa kriteria-
kriteria jawaban. Setiap kriteria jawaban diberikan rentang nilai tertentu, misalnya 0 – 5.
Tidak ada jawaban untuk suatu kriteria diberi skor 0. Besar-kecilnya skor yang
diperolehpeserta didik untuk suatu kriteria ditentukan berdasarkan tingkat kesempurnaan
jawaban dibandingkan dengan kriteria jawaban tersebut (Festiyed,2017 : 139-140).
4. Data Penilaian Proyek
Data penilaian proyek meliputi skor yang diperoleh dari tahap-tahap: perencanaan/
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajiandata/laporan. Dalam menilai
setiap tahap, guru dapat menggunakan skor yangterentang dari 1 sampai 4. Skor 1 merupakan
skor terendah dan skor 4 adalahskor tertinggi untuk setiap tahap (Festiyed,2017 :140-141).
Contoh deskripsi penskoran dapat dilihat pada Tabel 1 .
Tabel 1. Contoh Deskripsi dan Penskoran untuk Masing-masing Tahap.
Tahap Deskripsi Skor
Perencanaan/ Memuat : topik, tujuan, bahan/alat, langkah-langkah 1-4
persiapan kerja, jadwal, waktu, perkiraan data yang akan
diperoleh, tempat penelitian, daftar pertanyaan atau
format pengamatan yang sesuai dengan tujuan.
Pengumpulan Data tercatat dengan rapi, jelas dan lengkap. Ketepatan 1-4
data menggunakan alat/bahan.
Pengolahan Ada pengklasifikasian data, penafsiran data sesuai 1-4
data dengan tujuan penelitian.
Penyajian Merumuskan topik, merumuskan tujuan penelitian, 1-4
data/ laporan menuliskan alat dan bahan, menguraikan cara kerja
(langkah-langkah kegiatan) Penulisan laporan

6
sistematis, menggunakan bahasa yang komunikatif.
Penyajian data lengkap, memuat kesimpulan dan saran.
Total Skor
Keterangan : Semakin lengkap dan sesuai informasipada setiap tahap semakin tinggi skor
yang diperoleh.
Semakin lengkap dan sesuai informasi pada setiap tahap semakin tinggi skor yang
diperoleh
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian
proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata
pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu :
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola
waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap pengetahuan,
pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
c. Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek
peserta didik.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam pelaksanaan penilaian proyek dalam hal
ini guru sangat berperan dalam membimbing siswa baik bekerja secara individu maupun
kelompok. Bimbingan guru sangat diperlukan mulai dari tahap awal siswa akan menentukan
topik dalam tugas proyek mereka sampai dengan pembuatan laporan. Hasil yang diselesaikan
oleh siswa kemudian akan diberikan nilai atau skor, yang sebelumnya sudah dipersiapkan
oleh guru sesuai dengan kriteria-kreteria dari tugas yang diberikan oleh guru. Adapun teknik
yang digunakan oleh guru dalam memberikan skor pada hasil tugas siswa adalah dengan
daftar cek atau skala penilaian.

7
5. Data Penilaian Produk
Data penilaian produk diperoleh dari tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap pembuatan
(produk), dan tahap penilaian (appraisal). Informasi tentang data penilaian produk diperoleh
dengan menggunakan cara holistik atau cara analitik. Dengan cara holistik, guru menilai hasil
produk peserta didik berdasarkan kesan keseluruhan produk dengan menggunakan kriteria
keindahan dan kegunaan produk tersebut pada skala skor 0 –10 atau 1 – 100. Cara penilaian
analitik, guru menilai hasil produk berdasarkan tahap proses pengembangan, yaitu mulai dari
tahap persiapan, tahap pembuatan,dan tahap penilaian. Contoh penilaian analitik dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2. Tabel Penilaian Analitik dan Penskorannya.
Tahap Deskripsi Skor
Persiapan Kemampuan merencanakan seperti : 1-10
1. Menggali dan mengembangkan gagasan.
2. Mendesain produk, menentukan alat dan bahan.
Pembuatan 1. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan bahan. 1-10
produk 2. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan alat.
3. Kemampuan menyeleksi dan menggunakan teknik.
Penilaian 1. Kemampuan peserta didik membuat produk sesuai 1-10
produk kegunaan/fungsinya.
2. Produk memenuhi kriteria keindahan.
Kriteria penskoran:
→Menggunakan skala skor 0 – 10 atau 1 – 100;
→Semakin baik kemampuan yang ditampilkan, semakin tinggi skor yang diperoleh.
6. Data penilaian Portofolio
Data penilaian portofolio peserta didik didasarkan dari hasil kumpulan informasi yang
telah dilakukan oleh peserta didik selama pembelajaran berlangsung. Komponen penilaian
portofolio meliputi:
a. Catatan guru.
b. Hasil pekerjaan peserta didik, dan
c. Profil perkembangan peserta didik.
Hasil catatan guru mampu memberi penilaian terhadap sikap peserta didik dalam
melakukan kegiatan portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik mampu memberi skor
berdasarkan kriteria :
a. Rangkuman isi portofolio.
b. Dokumentasi/data dalam folder.
c. Perkembangan dokumen.

8
d. Ringkasan setiap dokumen.
e. Presentasi diri.
f. Penampilan.
Hasil profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor berdasarkan gambaran
perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik mampu memberi skor berdasarkan
gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada selang waktu tertentu.
Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang tingkat kemajuan atau penguasaan
kompetensi peserta didik sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Berdasarkan ketiga komponen penilaian tersebut, guru menilai peserta didik dengan
menggunakan acuan patokan kriteria yang artinya apakah peserta didik telah mencapai
kompetensi yang diharapkan dalam bentuk persentase (%) pencapaian atau dengan
menggunakan skala 0-10 atau 0-100. Penskoran dilakukan berdasarkan kagiatan unjuk kerja,
dengan rambu-rambu atau kriteria penyekoran portofolio yang telah ditetapkan. Skor
pencapaian peserta didik dapat diubah ke dalam skor yang berskala 0-10 atau 0-100 dengan
patokan jumlah skor pencapaian dibagi skor maksimum yang dapat dicapai, dikali dengan 10
tau 100. Dengan demikian akan diperoleh skor peserta didik berdasarkan potofolio masing-
masing.
7. Data Penilaian Diri
Data penilaian diri adalah data yang diperoleh dari hasil penilaian tentang kemampuan,
kecakapan, atau penguasaan kompetensi tertentu, yang dilakukan oleh peserta didik sendiri,
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Pada taraf awal, hasil penilaian diri yang dilakukan oleh peserta didik tidak dapat
langsung dipercayai dan digunakan, karena dua alasan utama. Pertama, karena peserta didik
belum terbiasa dan terlatih, sangat terbuka kemungkinan bahwa peserta didik banyak
melakukan kesalahan dalam penilaian. Kedua, ada kemungkinan peserta didik sangat
subjektif dalam melakukan penilaian, karena terdorong oleh keinginan untuk mendapatkan
nilai yang baik. Oleh karena itu, pada taraf awal, guru perlu melakukan langkah-langkah
telaahan terhadap hasil penilaian diri peserta didik. Guru perlu mengambil sampel antara 10%
s.d. 20% untuk ditelaah, dikoreksi, dan dilakukan penilaian ulang. Apabila hasil koreksi
ulang yang dilakukan oleh guru menunjukkan bahwa peserta didik banyak melakukan
kesalahan-kesalahan dalam melakukan koreksi, guru dapat mengembalikan seluruh hasil
pekerjaan kepada peserta didik untuk dikoreksi kembali, dengan menunjukkan catatan
tentang kelemahan-kelemahan yang telah mereka lakukan dalam koreksian pertama. Dua atau

9
tiga kali guru melakukan langkah-langkah koreksi dan telaahan seperti ini, para peserta didik
menjadi terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif, dan jujur.
Apabila peserta didik telah terlatih dalam melakukan penilaian diri secara baik, objektif,
dan jujur, hal ini akan sangat membantu meringankan beban tugaas guru. Hasil penilaian diri
yang dilakukan peserta didik juga dapat dipercaya serta dapat dipahami, diinterpretasikan dan
digunakan seperti hasil penilaian yang dilakukan oleh guru. Selanjutnya guru dapat
memberikan umpan balik untuk masing-masing peserta didik. Hasil penilaian diri juga dapat
dijadikan dasar bagi guru untuk memberikan nilai kompetensi siswa.

10
BAB III
PEMBAHASAN
A. Matriks Perbedaan Pengolahan Hasil Penilaian

Data Penilaian Data Penilaian Data Penilaian Data Penilaian Data Penilaian Data Penilaian
Perbedaan Data Penilaian Diri
Unjuk Kerja Sikap Tertulis Proyek Produk Portofolio
Skor pencapaian Pada akhir Skor penilaian Dalam menilai Data penilaian Penskoran Hasil penilaian diri
dibagi skor semester, guru yang diperoleh setiap tahap, produk diperoleh berdasarkan dilakukan oleh
maksimum dikali mata pelajaran dengan guru dapat dengan kegiatan unjuk peserta didik.
10 (untuk skala 0- merumuskan menggunakan menggunakan menggunakan cara kerja, dengan
10) atau dikali 100 sintesis, sebagai berbagai bentuk skor yang holistik atau cara rambu-rambu/
(untuk skala 0- deskripsi dari tes tertulis perlu terentang dari 1- analitik. Cara kriteria penyekoran
100) sikap, perilaku, digabung 4. Skor 1 holistik guru menilai portofolio yang
Penilaian
dan unjuk kerja menjadi satu merupakan skor hasil produk dengan telah ditetapkan.
peserta didik kesatuan nilai terendah dan menggunakan Skor pencapaian
dalan semester penguasaan skor 4 adalah kriteria keindahan peserta didik dapat
tersebut untuk kompetensi. skor tertingi dan kegunaan diubah kedalam
mata pelajaran untuk setiap produk pada skala skor yang berskala
yang tahap. skor 0-10 atau 0- 0-10 atau 0-100.
bersangkutan 100.
1. Daftar Cek 1. Observasi 1. Memilih 1. Alat/instrume 1. Cara analitik 1. Jelaskan kepada 1. Menjelaskan
(check – list) perilaku jawaban, yang nt penilaian 2. Cara holistic peserta didik kepada peserta
2. Skala Penilaian 2. Pertanyaan dibedakan berupa daftar tentang didik tujuan
(Rating Scale) Langsung menjadi : cek ataupun portofolio penilaian diri
Teknik 3. Laporan  Pilihan skala 2. Tentukan 2. Menentukan
Penilaian Pribadi ganda penilaian. bersama peserta kompetensi atau
 Dua pilihan Menggunaka didik sampel- aspek
(benar- n skor yang sampel kemampuan yang
salah, ya- terentang dari portofolio apa akan dinilai
tidak ) 1 sampai 4. saja yang dibuat. 3. Menentukan

11
 Menjodohk 3. Kumpulkan dan kriteria penilaian
an simpanlah yang akan
 Sebab- karya-karya tiap digunakan
akibat peserta didik. 4. Merumuskan
2. Mensuplai 4. Berikan tanggal format penilaian,
jawaban, pembuatan pada dapat berupa
dibedakan setiap bahan pedoman
menjadi : informasi penskoran, daftar
 Isian atau perkembangan tanda cek, atau
melengkapi peserta didik skala penilaian.
 Jawaban 5. Sebaiknya 5. Meminta peserta
singkat atau tentukan aspek- didik untuk
pendek aspek yang akan melaksanakan
 Uraian dinilai dari penilaian diri
sampel 6. Guru mengkaji
portofolio hasil penilaian,
beserta untuk mendorong
pembobotannya peserta didik
bersama para supaya senantiasa
peserta didik melakukan
sebelum mereka penilaian diri
membuat secara cermat dan
karyanya. objektif
6. Diskusikan cara 7. Lakukan tindakan
penilaian lanjutan, antara
kualitas karya lain guru
pada peserta memberikan
didik. balikan tertulis,
7. Mintak peserta guru dan siswa
didik menilai membahas

12
karnyanya bersama proses
secara dan hasil
berkesinambung penilaian.
an.
8. Setelah suatu
karya dinilai dan
nilainya belum
memuaskan,
maka peserta
didik diberi
kesempatan
untuk
memperbaiki.
9. Bila perlu,
jadwalkan
pertemuan untuk
membahas
portofolio.

13
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Penskoran merupakan langkah pertama dalam proses pengolahan hasil tes.
Penskoran adalah suatu proses pengubahan jawaban-jawaban tes menjadi
angka-angka
2. Skala Bebas → Skala bebas yaitu skala yang tidak tetap.
Skala 1 – 10 → Pada umumnya guru di indonesia mempunyai kebiasaan
menggunakan skala 1 – 10 untuk laporan prestasi belajar siswa dalam rapot.
Skala 1 – 100 → Dalam menggunakan skala 1 – 100 , dimungkinkan
melakukan penilaian yang lebih halus karena terdapat 100 bilangan bulat.
Skala Huruf → Selain menggunakan angka, pemberian nilai dapat dilakukan
dengan huruf A, B, C, D dan E.

B. Saran
Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan oleh karena itu diharapkan
saran dan kritikan agar makalah menjadi lebih baik lagi

14
DAFTAR PUSTAKA

Alfath,K., & Raharjo, F.F. 2019. Teknik Pengolahan Hasil Asesmen: Teknik
Pengolahan dengan Menggunakan Pendekatan Acuan Norma (PAN) dan
Pendekatan Acuan Patokan (PAP). Jurnal Komunikasi dan Pendidikan
Islam, 8(1) : 1-28.

Festiyed. 2017. Evaluasi Pembelajaran Fisika. Padang : UNP Press.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.


Jakarta : Kemendikbud.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Widiyanto,J. 2018. Evaluasi Pembelajaran (Sesuai dengan Kurikulum 2013)


Konsep, Prinsip & Prosedur. Madiun : UNIPMA PRESS.

15

Anda mungkin juga menyukai