Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN OBSERVASI PENGELOLAAN KEUANGAN

SEKOLAH PADA UPT SDN 08 KOTO BARU


Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan Pendidikan

DOSEN PEMBIMBING
WIDYA DWI ANGGRAINI, SE., AK., MM

DISUSUN OLEH
HARTANTO
NIM 2101017

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDLATUL ULAMA
(STITNU SAKINAH) DHARMASRAYA
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. karena atas segala berkah, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan observasi ini
dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga laporan ini dapat
dipahami, dan dipergunakan sebagai salahsatu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca dalam memahami manajemen keuangan di SDN 08 Koto Baru.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua
pihak yang telah terlibat dalam penyusunan laporan observasi Pengelolaan Keuangan
Sekolah ini:
1. Kepada Ibu Widya Dwi Anggraini, SE., AK., MM selaku dosen mata
kuliah Manajemen Keuangan Pendidikan.
2. Kepada Ibu Suratri,S.Pd selaku Penanggungjawab dan Ibu Samsiatun
S.Pd.I selaku arasumber yang menjabat sebagai Bendahara BOS di SDN
08 Koto Baru
3. dan Teman-teman yang saling membantu dalam menyelesaikan
penyusunan laporan observasi ini.

Sekiranya laporan observasi yang kami susun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun pembaca yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. Kami menyadari bahwa tugas ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami mohon kepada pembaca untuk
memberi kritik dan saran untuk penyempurnaan penulisan di masa yang akan datang.
Demikian tugas ini kami buat semoga bermanfaat bagi kita semua.
Dharmasraya, Mei 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………. 1
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………………. 2
C. Waktu dan Tempat ………………………………………………………. 2
D. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah ……………………………
4
B. Tujuan Keuangan Sekolah………………………………………………. 4
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan………………………………….. 5

BAB III HASIL OBSERVASI


A. Identitas Sekolah ……………………………………………………….. 7
B. Hasil Wawancara ………………………………………………………..
8

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ………………………………………………………………
14
B. Saran ……………………………………………………………………..
14

DAFTAR PUSTAKA

ii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 foto observasi bersama bendahara BOS
Lampiran 2 RKAS
Lampiran 3 Struktur Sekolah
Lampiran 4 SK pengelola

iii
WIDYA DWI ANGGRAINI, SE., AK., MM
KATA PENGANTAR

Alhamdulilahi robbil Alamin, puji dan syukur kita panjatkan kepada


Allah SWT. Dengan limpahan rahmat dan hidayahnya, kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan semaksimalmungkin. Sholawat serta salam
tetap tercurah limpahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW
. Tujuan dari pembuatan Tugas hasil Observasi ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Manajemen Keuangan Pendidikan.
Dan kami juga berharap karya ilmiah ini bermanfaat bagi kami, teman-teman
dan juga para pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Dalam pembuatan Tugas hasil Observasi ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada Ibu Widya
Dwi Anggraini, SE., Ak., MM selaku dosen pengampu. Serta pihak-pihak
lain terutama teman-teman kelompok yang turut membantu memberikan
referensi buku.Tidak ada manusia yang terluput dari kesalahan, oleh karena itu
kami berharap pemberian maaf yang sebesar-besarnya. Atas kekurangan,
baik yang di sengaja maupun yang tidakdisengaja. Saran dan kritik sangat
kami harapkan, agar kami dapat memperbaiki makalah-
makalah selanjutnya.

Dharmasraya, Mei 2023

penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

A. PENDAHULIAN……………………………………………………………1

1. Latar Belakang....................................................................................................1
2. Pembatasan Masalah…………………………………………………………………..2
3. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
4. Tujuan.............................................................................................................…3
B. SEJARAH FILSAFAT ABAD MODERN…………………………………...4

1. Pengertian Filsafat Idealisme…………………………………………………………4

2. Tokoh-tokoh Aliran…………………………………………………………………..5

1. G. Fichte dan G.W.F Hegel(1762-1814 M).…………………………………….5


2. Immanuel Kant (1724-1804)………….………………………………….…9
3. William James (1842)……………………………………………………11
C. PENUTUP

1. Kesimpulan……………………………………………………..…………….13
2. Saran………………………………………………………………..…………14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ii
A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Aliran yang menjadi pendahuluan ajaran filsafat modern ini didasarkan


pada suatu kesadaran atas yang individual dan yang konkret.Dalam era
filsafat modern, yang kemudian dilanjutkan dengan era filsafat abad ke-20,
munculah berbagai aliran pemikiran : Rasionalisme, Empirisme, Kritisme,
Idealisme, Positivisme, Evolusionisme, Materialisme, Neo-Kantianisme,
Pragmatisme, Filsafat Hidup, Fenomenologi, Eksistensialisme.

Di dalam filsafat, idealisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa


hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kebergantungannya pada
jiwa (mind) dan roh (spirit). Istilah ini diambil dari kata “idea”, yaitu sesuatu
yang hadir dalam jiwa.Kata idealisme dalam filsafat mempunyai arti yang
sangat berbeda dari arti yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari. Kata
idealis itu dapat mengandung beberapa pengertian, antara lain:Seorang yang
menerima ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta
menghayatinya;Orang yang dapat melukiskan dan menganjurkan suatu
rencana atau program yang belum ada.

Arti falsafi dari kata idealisme ditentukan lebih banyak oleh arti dari kata
ide daripada kata ideal. W.E. Hocking, seorang idealis mengatakan bahwa
kata idea-ism lebih tepat digunakan daripada idealism. Secara ringkas
idealisme mengatakan bahwa realitas terdiri dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal
(mind) atau jiwa (self) dan bukan benda material dan kekuatan. Idealisme
menekankan mind sebagai hal yang lebih dahulu (primer) daripada materi.

Alam, bagi orang idealis, mempunyai arti dan maksud, yang diantara
aspek-aspeknya adalah perkembangan manusia. Oleh karena itulah seorang
idealis akan berpendapat bahwa, terdapat suatu harmoni yang dalam arti
manusia dengan alam. Apa yang “tertinggi dalam jiwa” juga merupakan

1
“yang terdalam dalam alam”. Manusia merasa ada rumahnya dengan alam; ia
bukanlah orang atau makhluk ciptaan nasib, oleh karena alam ini suatu sistem
yang logis dan spiritual; dan hal ini tercermin dalam usaha manusia untuk
mencari kehidupan yang lebih baik. Jiwa (self) bukannya satuan yang
terasing atau tidak rill, jiwa adalah bagian yang sebenarnya dari proses alam.
Proses ini dalam tingkat yang tinggi menunjukkan dirinya sebagai aktivis,
akal, jiwa, atau perorangan. Manusia sebagai satuan bagian dari alam
menunjukkan struktur alam dalam kehidupan sendiri.

Pokok utama yang diajukan oleh idealisme adalah jiwa mempunyai


kedudukan yang utama dalam alam semesta. Sebenarnya, idealisme tidak
mengingkari materi. Namun, materi adalah suatu gagasan yang tidak jelas
dan bukan hakikat. Sebab, seseorangakanmemikirkan materi dalam
hakikatnya yang terdalam, dia harus memikirkan roh atau akal. Jika
seseorang ingin mengetahui apakah sesungguhnya materi itu, dia harus
meneliti apakah pikiran itu, apakah nilai itu, dan apakah akal budi itu,
bukannya apakah materi itu.

Paham ini beranggapan bahwa jiwa adalah kenyataan yang sebenarnya.


Manusia ada karena ada unsur yang tidak terlihat yang mengandung sikap
dan tindakan manusia. Manusia lebih dipandang sebagai makhluk
kejiwaan/kerohanian. Untuk menjadi manusia maka peralatan yang
digunakannya bukan semata-mata peralatan jasmaniah yang mencakup hanya
peralatan panca indera, tetapi juga peralatan rohaniah yang mencakup akal
dan budi. Justru akal dan budilah yang menentukan kualitas manusia.

2. Pembatasan Masalah

Makalah ini dibatasi pada Sejarah Filsafat Abad Modern meliputi


Fichte dan Hegel , Imanuel Khant dan William James(Idealisme Objektif),
riwayat dan pemikirannnya
3. Rumusan Masalah
1) Apakah yang dimaksud Sejarah Filsafat Abad Modern Idealismei
2) Siapakah Tokoh-tokoh alirannya yakni

2
- Fichte dan Hegel (Idealisme Objektif), riwayat dan pemikirannnya
- Imanuel Khant (Idealisme theist), riwayat dan pemikirannnya
- William James, riwayat dan pemikirannnya.

4. Tujuan Penulisan

1. Dalam makalah ini ada dua tujuan, yaitu :

Tujuan khususnya adalah Sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah

sejarah filsafat Umum yang diampu oleh Bapak DR Ibrahim, MA

2. Tujuan umumnya adalah untuk memberikan penjelasan mengenai masa

filsafat modern dan tokoh pemikirnya sesuai batasan masalah

3
B. SEJARAH FILSAFAT ABAD MODERN

1. Pengertian Filsafat Idealisme


Idealisme berasal dari kata idea yang berarti sesuatu yang hadir dalam

jiwa dan isme yang berarti paham/ pemikiran. Sehingga, idealisme adalah

doktrin yang mengajarkan bahwa hakekat dunia fisik hanya dapat dipahami

dalam kebergantungannya pada jiwa (mind) dan spirit (roh). Keyakinan ini

ada pada Plato. Pada filsafat modern, pandangan ini mula-mula kelihatan

pada George Berkeley (1685-1753) yang menyatakan bahwa hakekat

objek-objek fisik adalah idea-idea.1

Inti yang terpenting dari ajaran ini adalah manusia menganggap roh atau

sukma lebih berharga dan lebih tinggi dibandingkan dengan materi bagi

kehidupan manusia. Roh itu pada dasarnya dianggap suatu hakikat yang

sebenarnya, sehingga benda atau materi disebut sebagai penjelmaan dari roh

atau sukma. Sedangkan, pokok utama yang diajukan oleh idealisme adalah

jiwa mempunyai kedudukan yang utama dalam alam semesta. Sebenarnya,

idealisme tidak mengingkari materi. Namun, materi adalah suatu gagasan

yang tidak jelas dan bukan hakikat.2

Pokok utama yang diajukan oleh idealisme adalah jiwa mempunyai

kedudukan yang utama dalam alam semesta. Sebenarnya, idealisme tidak

mengingkari materi. Namun, materi adalah suatu gagasan yang tidak jelas

1
Prof. Dr. Ahmad Tafsir, Fislafat Umum, Remaja Rosda Karya, Bandung, 2003,
hal.144
2
Prof. Dr. Juhaya S Praja, Aliran-aliran Filsafat & Etika, Fajar IInter Pratama,
Jakarta, 2003. Hal. 127-128

4
dan bukan hakikat. Sebab, seseorangakanmemikirkan materi dalam

hakikatnya yang terdalam, dia harus memikirkan roh atau akal. Jika

seseorang ingin mengetahui apakah sesungguhnya materi itu, dia harus

meneliti apakah pikiran itu, apakah nilai itu, dan apakah akal budi itu,

bukannya apakah materi itu. Paham ini beranggapan bahwa jiwa adalah

kenyataan yang sebenarnya. Manusia ada karena ada unsur yang tidak terlihat

yang mengandung sikap dan tindakan manusia. Manusia lebih dipandang

sebagai makhluk kejiwaan/kerohanian. Untuk menjadi manusia maka

peralatan yang digunakannya bukan semata-mata peralatan jasmaniah yang

mencakup hanya peralatan panca indera, tetapi juga peralatan rohaniah yang

mencakup akal dan budi. Justru akal dan budilah yang menentukan kualitas

manusia.

2. Tokoh-Tokoh Aliran Idealisme

1. J. G. Fichte dan G.W.F Hegel(1762-1814 M)

1.1 J. G. Fichte(1762-1814 M)

a. Biografi

Johan Gottlieb Fichte adalah filosof Jerman. Ia belajar teologi

di Jena pada tahun 1780-1788. berkenalan dengan filsafat Kant

di Leipzig 1790.dan menulis buku Critique of revelation pada

zaman Kant.3

b. Aliran Pemikirannya

3
Ahmad Tafsir.Op.Cit.Hal.147

5
Filsafat menurut Fichte haruslah dideduksi dari satu prinsip. Ini

sudah mencukupi untuk memenuhi tuntutan pemikiran, moral,

bahkan seluruh kebutuhan manusia. Prinsip yang dimaksud ada di

dalam etika. Bukan teori, melainkan prakteklah yang menjadi

pusat yang disekitarnya kehidupan diatur. Unsur esensial dalam

pengalaman adalah tindakan, bukan fakta.Menurut pendapatnya

subjek “menciptakan” objek. Kenyataan pertama ialah “saya yang

sedang berpikir”, subjek menempatkan diri sebagai tesis. Tetapi

subjek memerlukan objek, seperti tangan kanan mengandaikan

tangan kiri, dan ini merupakan antitesis. Subjek dan objek yang

dilihat dalam kesatuan disebut sintesis. Segala sesuatu yang ada

berasal dari tindak perbuatan sang Aku.

1.2 G.W.F Hegel (1798-1857 M)

a. Biografi

Hegel lahir di Stuttgart, Jerman pada tanggal 17

Agustus 1770. Ayahnya adalah seorang pegawai rendah


4

bernama George Ludwig Hegel dan ibunya yang tidak terkenal itu

bernama Maria Magdalena. Pada usia 7 tahun ia memasuki

sekolah latin, kemudian gymnasium. Hegel muda ini tergolong

anak telmi alias telat mikir! Pada usia 18 tahun ia memasuki

Universitas Tubingen. Setelah menyelesaikan kuliah, ia menjadi

seorang tutor, selain mengajar di Yena. Pada usia 41 tahun ia

4
Ahmad Tafsir.Op.Cit. Hal.152

6
menikah dengan Marie Von Tucher. Karirnya selain menjadi

direktur sekolah menengah, juga pernah menjadi redaktur surat

kabar. Ia diangkat menjadi guru besar di Heidelberg dan

kemudian pindah ke Berlin hingga ia menjadi Rektor Universitas

Berlin (1830).

b. Aliaran Pemikirannya

Tema fisafat Hegel adalah Ide Mutlak. Oleh karena itu,

semua pemikirannya tidak terlepas dari ide mutlak, baik

berkenaan dari sistemnya, proses dialektiknya, maupun titik awal

dan titik akhir kefilsafatannya. Oleh karena itu pulalah filsafatnya

disebut filsafat idealis, suatu filsafat yang menetapkan wujud yang

pertama adalah ide (jiwa).

1. Rasio, ide, dan roh

Pusat fisafat Hegel ialah konsep Geist (roh,spirit), suatu istilah

yang diilhami oleh agamanya. Istilah ini agak sulit dipahami.

Roh dalam pandangan Hegel adalah sesuatu yang real, kongkret,

kekuatan yang objektif, menjelma dalam berbagai bentuk

sebagai world of spirit (dunia roh), yang menempatkan ke

dalam objek-objek khusus. Di dalam kesadaran diri, roh itu

merupakan esensi manusia dan juga esensi sejarah manusia.5

2. Dialektika

5
http://konsultasi-hukum-online.com/2013/06/idealism, Diunduh: Sabtu, 15
Oktober 2022/09:44

7
Proses dialektika selalu terdiri atas tiga fase. Fase pertama (tesis)

dihadapi antitesis (fase kedua), dan akhirnya timbul fase ketiga

(sintesis). Dalam sintesis itu, tesis dan antitesis menghilang.

Dapat juga tidak menghilang, dia masih ada, tetapi sudah

diangkat pada tingkat yang lebih tinggi. Proses ini berlangsung

terus. Sintesis segera menjadi tesis baru, dihadapi oleh antitesis

baru, dan menghasilkan sintesis baru lagi, dan

seterusnya. Tesis adalah pernyataan atau teori yang didukung

oleh argumen yang dikemukakan, lalu antitesis adalah

pengungkapan gagasan yang bertentangan. Sedangkan sintetis

adalah paduan (campuran) berbagai pengertian atau hal

sehingga merupakan kesatuan yang selaras.

Contoh tesis, antitesis, dan sintesis.

1. Yang “ada” (being) merupakan tesis kemudian berkontraksi

dengan “tak ada” (not being) sebagai antitesis, kemudian

menghasilkan menjadi (becoming) sebagai sintesis.

2. Dalam keluarga, suami-istri adalah dua makhluk berlainan

yang dapat berupa tesis dan antitesis. Anak dapat

merupakan sintesis yang mendamaikan tesis dan antitesis.

3. Mengenai bentuk Negara

Tesis : Negara diktator. Di Negara ini hidup

kemasyarakatan diatur dengan baik, tetapi para warganya

8
tidak mempunyai kebebasan apapun

juga.Antitesis : Negara anarki. Dalam Negara anarki

para warganya mempunyai kebebasan tanpa batas, tetapi

hidup kemasyarakatan menjadi kacau.

Sintesis : Negara konstitusional. Sintesis ini

mendamaikan antara pemerintahan diktator dengan anarki

menjadi demokrasi.

2. Sintesis Immanuel Kant


2.1 Biografi

Kant (1724-1804) lahir di Konigsberg, sebuah kota kecil di Prusia

Timur. Dalam universitas di kota asalnya, ia menekuni hampir semua

mata pelajaran yang diberikan dan akhirnya menjadi profesor di sana.

Dalam bidang filsafat, Kant dididik dalam suasana rasionalisme ang pada

waktu itu merajalela di universitas-universitas Jerman. Kant tidak kawin

dan selalu hidup tertib, sehingga ia dapat mencuahkan seluruh waktu dan

tenaga kepada karya- karya filosofinya.6

2.2 Aliran Pemikirannya

Kritisisme Kant dapat dianggap sebagai suatu usaha raksasa untuk

memperdamaikan rasionalisme dengan empirisme. Rasionalisme

mementingkan unsur-unsur apriori dalam pengenalan, berarti unsur-unsur

yang terlepas dari segala pengalaman (seperti “idea-idea bawaan”).

Emprisme menekankan unsur-unsur aposteriori, berarti unsur-unsur yang

6
Ahmad Tafsir.Op.Cit.Hal.157

9
berasal dari pengalaman. Menurut Kant, baik rasionalisme maupun

empirisme dua-duanya berat sebelah

Kant membedakan akal budi “verstand” dengan rasio “vernunft”.

Tugas akal budi ialah menciptakan orde antara data-data inderawi. Dengan

kata lain, akal budi pengucapkan putusan- putusan. Pengenalan akal budi

juga merupakan sintesa antara bentuk dengan materi. Materi adalah

data-data inderawi dan bentuk adalah apriori yang terdapat pada akal budi.

Bentuk apriori ini dinamakan dengan “kategori”. Kant berpendapat, ada 12

kategori, 2 di antaranya yakni substansi dan kausalitas.Kemudian, tugas

rasio ialah menarik kesimpulan dari putusan- putusan (tugas akal budi).

Kant memperlihatkan bahwa rasio membentuk argumentasi- argumentasi

dengan dipimpin oleh tiga ide, yaitu jiwa, dunia, dan Allah. Ide yang

dimaksudkan Kant yakin suatu cita-cita yang menjamin kesatuan terakhir

dalam bidang gejala-gejala psikis (jiwa), kejadian-kejadian jasmani (dunia),

dan bidang segala-galanya yang ada (Allah). Ketiga ide inilah yang

mengatur argumentasi-argumentasi kita menyangkut pengalaman, namun

argumentasi-argumentasi yang dihasilkan bukanlah merupakan

pengalaman. Demikianlah, dengan kritisisme Imanuel Kant, usaha-usaha

memperdamaikan rasionalisme dan emprisime mulai nampak. Akan tetapi,

yang kelak muncul setelah Kant, malah sesuatu yang baru lagi yang

kemudian membuka pandangan baru dalam filsafat, yakni idealisme dan

yang terbesar di antaranya adalah Hegel.7

7
Bertrand Russel, Sejarah Filsafat Barat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2004, hal. 920.

10
3. William James

3.1 Biografi

William James lahir pada 11 Januari 1842 di New York, anak

Henry James Sr. William James mendapat pendidikan yang cukup

baik walaupun ia harus pergi berpindah-pindah dari satu kota ke kota

lainnya untuk mengikuti sang ayah. Hal ini dilakukan sang ayah

dengan maksud agar William James dapat terus berkembang.8

3.2 Aliran Pemikirannya

Pragmatisme James merupakan faham tentang pemikiran,

pendapat, dan teori, yang dapat dipraktikkan yang dianggap benar dan

berguna. Dengan ini James menganggap nonsens terhadap “ide” Plato,

“pengertian umum” Socrates, definisi Aristoteles, skeptisisme

Descartes. Pragmatisme James merupakan suatu cara anti intelektual,

sementara Peirce sebaliknya. Peirce membatasi pragmatismenya

semata-mata pada suatu teori tentang pengertian, sementara James

menganggap bahwa selain itu, pragmatisme juga perlu mengambil

sikap tentang kebenaran. Pragmatisme James menjadi berguna dan

dapat dipakai dalam kehidupan, baik pada seseorang maupun

nilai-nilai manusiawi di dalam agama dan moral, lebih dari sekadar

hal-hal yang semata-mata mengenai pengertian rasional ilmiah

sebagaimana pada Peirce. Metode yang digunakan James adalah

meliorisme, dengan cara menggabungkan keberlawanan rasionalisme

dan empirisisme, untuk memecahkan masalah-masalah filsafatnya.


8
Ahmad Tafsir.Op.Cit.Hal.191

11
Sementara dalam mengkaji agama, ia melibatkan kerjasama filsafat

dan psikologi, dengan target diperolehnya deskripsi dan evaluasi

terhadap pengalamanpengalaman beragama para individu untuk

mengetahui makna dan pentingnya agama. Warna psikologis

filsafatnya diilhami oleh antropologi keimigranan bangsanya, untuk

menciptakan kultur baru yang khas dan dinamis. Sedangkan makna

survivalnya adalah penekanannya pada faktof belieft dan decision

untuk bertindak. Pahamnya tentang kebenaran memunculkan

karakteristik pragmatisme yang humanistis. Di sini, moral memperoleh

wajah yang pluralistik. Sehingga kebenaran yang humanistis berwajah

subjektif dan indivualistis. Penemuan James menegaskan bahwa ia

adalah filosof pertama yang menerapkan metode dan hasil penelitian

psikologi untuk mengetahui watak-watak keagamaan pada manusia.

12
C. PENUTUP

1. Kesimpulan

filsafat modern lahir sebagai bentuk konfrontasi atas kekuatan budi

manusia terhadap teologi. Selama beberapa abad, keterkukungan kekuasaan

gereja telah melemahkan kekuatan intelek untuk mengeksplorasi realitas

bahkan manusia itu sendiri. Sebagai benih dari filsafat modern yakni

renaissance yang telah memberikan peluang seluas-luasnya bagi filsafat

modern untuk berkembang. Maka terlahirlah rasionalisme, empirisme,

idealisme, positivisme, dan eksistensialisme. Semuanyapun terlahir dari

pemikiran-pemikiran yang kontekstual bahkan dipengaruhi oleh pergumulan

personal yang telah membentuk watak dan cara pandang terhadap objek di luar

maupun di dalam manusia. Dengan munculnya era pemikiran filsafat modern

ini, maka bukan saja pandangan-pandangan filosifis, tetapi juga ilmu.

Di dalam filsafat, idealisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa

hakikat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam kebergantungannya pada jiwa

(mind) dan roh (spirit). Istilah ini diambil dari kata “idea”, yaitu sesuatu yang

hadir dalam jiwa.Kata idealisme dalam filsafat mempunyai arti yang sangat

berbeda dari arti yang biasa dipakai dalam bahasa sehari-hari. Kata idealis itu

dapat mengandung beberapa pengertian, antara lain:Seorang yang menerima

ukuran moral yang tinggi, estetika, dan agama serta menghayatinya;Orang yang

dapat melukiskan dan menganjurkan suatu rencana atau program yang belum

ada.

13
Tokoh-tokohnya adalam pembahasan makalah ini adalah J. G. Fichte

dan G.W.F Hegel(1762-1814 M) tentang Subjek dan objek yang dilihat

dalam kesatuan disebut sintesis. Segala sesuatu yang ada berasal dari tindak

perbuatan sang Aku, Tema fisafat Hegel adalah Ide Mutlak. Kant (1724-1804)

kritisisme Imanuel Kant, usaha-usaha memperdamaikan rasionalisme dan

emprisime. Kemudian William James tentang Pragmatisme James merupakan

faham tentang pemikiran, pendapat, dan teori, yang dapat dipraktikkan yang

dianggap benar dan berguna

2. Saran

Dalam pembahasan makalah ada beberapa literasi yang dipergunakan

untuk menambah pengayaan dalam penulisan. Namun literasi yang didapat

belum maksimal untuk menjadi sebuah makalah yang sempurna . Namun

makalah ini bisa untuk menambah pengetahuan tentang filsafat modern yang

pada makalah ini tentang filsafat idealisme

14
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Tafsir. 2000. Filsafat Umum (Akal dan Hati Sejak Thales Sampai Copra).
Bandung : Rosda
I R. Pudjawijatna, Pembimbing Kearah Alam Filsafat (Jakarta: PT. Pembangunan,
1963)
M M. Sharif, ed., History of Muslim Philosophy (Wiesbaden: Otto Harrasowits,
1963), h. 13.
Harun Nasution,Filsafat Dan Mistisisme Dalam Islam (Jakarta: Bulan Bintang,
1973),
Ahmad Fuad Al-Ahwani, Al-Falsafah Al-Islamiyah(Kairo: Dar Al-Qolam, 1962),
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya(Jakarta: Bulan Bintang,
1974)
Al-Ahwani, Al-Falsafah Al-Islamiyah,
Lihat Yamani, Antara al-Fârâbî dan Khomeini: Filsafat Politik Islam, (Bandung:
Mizan, 2002),
Ibrahim Madkur, Fî Falsafah al-Islâmiyyah: Manhaj wa Tathbîq,(Kairo: Dâr
al-Ma’ârif, 1968)
Ahmad Fuad al-Ahwani, al-Ffalsafah al-Islâmiyyah, (Kairo: Dâr al-Qalam, 1962).
Harun Nasution, Islam Rasional, (Bandung, Mizan, 1994).

15
Mind mapping
SEJARAH FILSAFAT ABAD MODERN

Idealisme berasal dari kata idea yang berarti sesuatu yang hadir dalam jiwa dan isme yang berarti paham/ pemikiran.
Sehingga, idealisme adalah doktrin yang mengajarkan bahwa hakekat dunia fisik hanya dapat dipahami dalam
kebergantungannya pada jiwa (mind) dan spirit (roh)

Tokoh-tokoh dan riwayat

J. G. Fichte dan G.W.F Hegel(1762-1814 M)


Immanuel Kant (1724-1804)
William James (1842)
Johan Gottlieb Fichte adalah filosof Jerman. Ia
Johan Gottlieb Fichte adalah filosof Jerman. Ia
belajar teologi di Jena pada tahun 1780-1788
belajar teologi di Jena pada tahun 1780-1788 William James lahir pada 11 Januari
dan Hegel lahir di Stuttgart, Jerman pada 1842 di New York, anak Henry James
dan Hegel lahir di Stuttgart, Jerman pada
tanggal 17 Agustus 1770. Sr
tanggal 17 Agustus 1770.

Filsafat menurut Fichte haruslah dideduksi Pragmatisme James merupakan faham tentang
dari satu prinsip. Ini sudah mencukupi untuk Pemikiran kant yang amat penting terletak
pemikiran, pendapat, dan teori, yang dapat
memenuhi tuntutan pemikiran, moral, bahkan usahanya menghidupkan lagi idea-idea
seluruh kebutuhan manusia. Prinsip yang dipraktikkan yang dianggap benar dan
dimaksud ada di dalam etik. Tema fisafat tentang Tuhan, Kebebasan dan Immotalitas berguna. Dengan ini James menganggap
Hegel adalah Ide Mutlak. Hegel dan semua jiwa nonsens terhadap “ide” Plato, “pengertian
pemikirannya tidak terlepas dari ide mutlak, umum” Socrates, definisi Aristoteles,
baik berkenaan dari sistemnya, proses skeptisisme Descartes
dialektiknya, maupun titik awal dan titik akhir
kefilsafatannya. Oleh karena itu pulalah
filsafatnya disebut filsafat idealis, suatu filsafat
yang menetapkan wujud yang pertama adalah
ide (jiwa). 16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen keuangan pendidikan menjadi salah hal penting dalam
mewujudkan pendidikan yang baik dan ideal. Sebagaimana kita ketahui bahwa
pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk watak peserta
didik, yang penyelenggaraannya merupakan tanggung jawab bersama antara
pemerintah, orang tua, dan rnasyarakat. OIeh sebab itu lembaga pendidikan harus
dapat mengelola sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan pendidikan.
Sumber daya yang dapat mendukung untuk mencapai tujuan pendidikan salah
satunya adalah keuangan/pembiayaan dalam suatu lembaga pendidikan. Maka
pemerintah, orang tua, dan masyarakat hendaknya dapat mengalokasikan
keuangan sebagai sumber dana pendidikan.
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara
langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal
tersebut yang menuntut sekolah mampu mengelola pembiayaan dengan sebaik-
baiknya, agar dana-dana yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
menunjang tercapainya tujuan pendidikan. Kewenangan kepada sekolah untuk
mencari dan memanfaatkan berbagai sumber dana sesuai dengan kebutuhan
masing-masing sekolah karena pada umumnya dunia pendidikan selalu
dihadapkan pada masalah keterbatasan dana, apa lagi dalam kondisi krisis pada
sekarang ini.
Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang secara
langsung menunjang efektifitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal
tersebut lebih terasa lagi karena sekarang pemerintah menerapkan MBS
(Manajemen Berbasis Sekolah), yang menuntut kemampuan sekolah untuk
merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan
pengelolaan dana secara transparan kepada masyarakat dan pemerintah.
Manajemen keuangan dalam suatu lembaga persekolahan mempunyai peranan
penting dalam memelihara, memperlancar, dan meningkatkan pengembangan
program pengajaran, mutu dan relevansi serta kesempatan pendidikan.
Disamping itu untuk mewujudkan pengelolaan sekolah yang baik, perlu adanya
kepala sekolah yang memiliki kemampuan sesuai tuntutan tugasnya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk melaporkan hasil observasi yang
telah dilakukan di UPT SD Negeri 08 Koto Baru . Dimana hasil observasi yang
berkaitan dengan segala hal mengenai pembiayaan sekolah, seperti:
1. Sumber-sumber keuangan sekolah.
2. Pos-pos pengeluaran keuangan sekolah.
3. Proses pengelolaan keuangan sekolah.
4. Proses perencanaan keuangan sekolah.
5. Komponen anggaran BOS.
6. Prosedur penyusunan anggaran BOS.
7. Anggaran BOS.
8. RKAS.
9. Komponen RKAS.
10. Prosedur penyusunan RKAS.
11. Proses penanggung jawaban keuangan sekolah.
C. Waktu dan Tempat Observasi
Penulis melakukan observasi mata kuliah manajemen keuangan untuk
mendapatkan data dan informasi mengenai pembiayaan sekolah, yaitu:
Tempat : UPT SD NEGERI 08 KOTO BARU
Hari/Tanggal : Selasa, 23 Mei 2023
Pukul : 10.00-11.30 WIB
D. Teknik Pengumpulan Data
Studi lapangan/Observasi merupakan teknik yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dan mengadakan observasi langsung terhadap objek
observasi melalui kegiatan wawancara (tanya jawab), yaitu proses
mengumpulkan data dengan melakukan dialog.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Keuangan Sekolah


Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah
yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya,
kegiatan manajemen keuangan dilakukan melalui proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian, pengawasan atau pengendalian.
Sedangkan menurut Depdiknas (2003) bahwa manajemen keuangan
merupakan tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban dan pelaporan.
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari perencanaan,
pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung-jawaban keuangan
sekolah.1
B. Tujuan Manajemen Keuangan Sekolah
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan
sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara
transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara
efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah.
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dibutuhkan kreativitas kepala sekolah
dalam menggali sumber-sumber dana, menempatkan bendaharawan yang

1
Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003

4
menguasai dalam pembukuan dan pertanggung-jawaban keuangan serta
memanfaatkannya secara benar sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
C. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan
dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat
penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu
transparansi, akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang
manajemen berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan.
Di lembaga pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan
berarti adanya keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga
pendidikan, yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian
penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa
memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya.
Transparansi keuangan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan
dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam penyelenggaraan
seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi dapat
menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat,
orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan
memadai.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti penggunaan uang
sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan perencanaan yang
telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara
bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang
tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi
prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu:
a. Adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima
masukan dan mengikutsertakan berbagai komponen dalam
mengelola sekolah;
b. Adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam
melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, dan
c. Adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif
dalam menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang
mudah, biaya yang murah dan pelayanan yang cepat.
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Garner(2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi,
karena sebenarnya efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi
sampai pada kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi
lembaga. Effectiveness “characterized by qualitative outcomes”.
Efektivitas lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen
keuangan dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang
dilakukan dapat mengatur keuangan untuk membiayai aktivitas dalam
rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan dan kualitatif
outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi
adalah perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran
(output) atau antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga,
pikiran, waktu, biaya.
BAB III

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : UPT SD NEGERI 08 KOTO BARU
Status Sekolah : Negeri
NPSN : 10303280
Jenjang Akreditasi : Terakreditasi “A”
Tahun didirikan : 1977
Tahun beroperasi : 1978
Status Tanah : Fasum bersertifikat
NO Sertifikat : 1318030302134
Alamat : Padang Bintungan 6
Kenagarian : Sialang Gaung
Kecamatan : Koto Baru
Kabupaten : Dharmasraya
Provinsi : Sumatera Barat
Kode Pos : 27681
No. Telp : (0266) 233543
2. VISI
“Terwujudnya insan yang memiliki Imtaq dan Iptek serta berbudaya”
3. MISI

1. Mewujudkan proses belajar mengajar secara aktif.


2. Memujudkan siswa beriman dan bertaqwa
3. Memujudkan lingkungan yang indah dan nyaman
4. Meningkatkan disiplin dan tanggung jawab warga sekolah
5. Meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler

7
6. Menumbuhkembangkan rasa persatuan dan cinta tanah air
7. Meningkatkan lingkungan yang aman, bersih, sehat, dan rindang
4. Jumlah Guru & Tendik : 10 Orang

No Nama Jenis PTK

1 Suratri Kepala Sekolah


2 Zettiwar Guru Kelas
3 Epi Kustianti Guru Kelas
4 Sumini Guru Kelas
5 Katni Guru Kelas
6 Samsiatun Guru Mapel
7 Eva Rindaria Guru Kelas
8 Abdul Rahmat Guru Mapel
9 Hartanto Tenaga Administrasi Sekolah
10 Roza Nuraini Guru Kelas
5. Jumlah Siswa : 119 Orang

Tingkat Pendidikan L P Total


Tingkat 1 14 10 24
Tingkat 2 13 3 16
Tingkat 3 8 10 18
Tingkat 4 10 10 20
Tingkat 5 15 7 22
Tingkat 6 13 6 19
Total 73 46 119

6. Jumlah Rombel :6
B. Hasil Wawancara
1. Narasumber :
Nama : SAMSIATUN,S.Pd.I
Jabatan : Bendahara BOS dan Pengelola
No. Hp : 085376437431
1. Sumber-Sumber Keuangan Sekolah
Sumber keuangan tahun 2023 SDN 08 KOTO BARUberasal dari BOS
(Bantuan Operasional Sekolah) pusat, serta hasil perkebunan sawit sekitar
± 0,25 Ha serta bantuan POKIR dewan untuk pengadaan kelengkapan .
Karena SDN 08 KOTO BARU berstatus sekolah negeri maka tidak
dibenarkan menarik iuaran siswa (SPP) dalam pelaksanaannya. Maka
dapat disimpulkan sumber keuangannya adalah
a. BOS dari APBN pusat tahun 2023
b. Hasil perkebunan sawit seluas 0,25 Ha
c. Pokir anggota DPRD tahun 2023
2. Pos-Pos Pengeluaran Sekolah
Namun dalam hal ini yang dibahas adalah pengelolaan manajemen
BOS Di SDN 08 KOTO BARU dimana tahun 2023 dana cair secara
bertahab yakni 2 tahab dengan alokasi 60 % dan 40 % secara
bergelombang. untuk pos-pos pengeluaran sekolah yaitu
penggunaan/belanja program sekolah yang terdiri dari;

BOS

1) Pengembangan Kopetensi Lulusan sejumlah Rp. 726.000


2) Pengembangan Standar isi Rp. 1.734.800
3) Pengembangan Standar Proses Rp 10.484.000
4) Pengembangan Pendidik & Tendik Rp. 5.730.000
5) Pengembangan sarana & Prasarana Sekolah Rp 30.085.900
6) Pengembanagn Standar Pengelolaan Rp 242.000
7) Pengembangan Standar Pembiayaan Rp 55.068.801
8) Pengembangan Dan Implementasi Sistem Penilaian Rp 3.042.300
Total Rp 107.113.801
3. Proses Pengelolaan Keuangan
Proses pengelolaan keuangan di SDN 08 KOTO BARUsesuai dengan
pos-pos yang sudah direncanakan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Dan
jika ada kekurangan dalam operasionalnya maka
4. Proses Perencanaan Keuangan Sekolah
Proses perencanaan keuangan di SDN 08 KOTO BARU yaitu
mengadakan rapat membahas RKAS dengan kepala sekolah sebagai
penanggung jawab, lalu bendahara sekolah, dan beberapa stakeholder
sekolah lainnya. Proses perencanan keuangan biasanya akan dibahas
ketika RAKER (Rapat Kerja).
5. Komponen Anggaran BOS
Komponen anggaran BOS di SDN 08 KOTO BARU, yaitu sebagai
berikut:
b. Pengembangan Perpustakaan
c. Kegiatan PPDB
d. Kegiatan Pembelajaran dan Ekstrakulikuler
e. Kegiatan Penilaian dan Ujian/Evaluasi Pembelajaran
f. Pengelolaan Sekolah
g. Langganan Daya dan Jasa
h. Pemeliharaan Saran dan Prasarana
i. Pembayaran Honor
j. Pengembangan Profesi Guru dan Tenaga Kependidikan
k. Pembelian dan Perawatan Alat Multimedia
l. Kebutuhan Kurikulum
6. Prosedur Penyusunan Anggaran BOS
Dengan cara mengumpulkan data kebutuhan yang diperlukan sekolah,
mengetahui jumlah siswa yang ada disekolahsebanyak 119 orang
7. Anggaran BOS
Data anggaran BOS di SDN 08 KOTO BARUyang didapat yaitu BOS
Pusat Rp.107.100.000. dan ditambahakan sisa tahun lalu sebesar 13.801
maka totalnya Rp 107.113.801,- Jumlah tersebut berdasarkan data RKAS
pada tahun ajaran 2022/23 sebagaimana terlampir di dalam lampiran.
8. RAPBS
RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) ini
merupakan plafon pendanaan yang dibutuhkan dan harus disediakan serta
direncanakan asal dana tersebut didapatkan. RAPBS inilah yang menjadi
dasar pengelolaan manajemen sekolah. Segala hal yang dilakukan oleh
sekolah harus tercover di RAPBS tersebut. Jika tidak, maka kegiatan
tersebut haruslah diprogramkan di tahun depannya.
Untuk itulah, maka setiap sekolah menyusun RAPBS sebagai acuan
kegiatan yang terkait dengan pendanaan. Sebenarnya, dengan adanya
RAPBS ini, sekolah dapat mengeksplorasi kemampuan dirinya dan
menyeimbangkan dengan alokasi dana yang ada. Dengan cara ini, setiap
program sekolah sudah terback up dalam RAPBS tersebut.
9. Komponen RAPBS
Komponen yang terdapat dalam RAPBS terdiri dari 8 standar
pendidikan , yaitu :
a. Standar isi;
b. Standar proses;
c. Standar pengelolaan;
d. Standar kompetensi lulusan;
e. Standar pendidik dan tenaga kependidikan;
f. Standar pembiayaan;
g. Standar sarana dan prasarana, dan
h. Standar penilaian.

8 Standar ini kemudian dikerucutkan menjadi 4 standar yakni

1. Mutu lulusan
2. Mutu Guru
3. Proses Pembelajaran
4. Manajemen sekolah
10. Prosedur Penyusunan RAPBS
Dalam prosedur hamper semua sekolah sama karena mengacu juknis yang
sama dari pemerintah pusat yaitu :
a. Kepala Sekolah menganalisis kebutuhan sekolah dengan
memperhatikan skala prioritas yang dibutuhkan sekolah dan
menganalisis RAPBS tahun lalu. Jika Kepala sekolah tidak membuat
RAPBS maka akan di pertimbangkan dari RAPBS tahun lalu.
b. Kepala Sekolah melalui musyawarah kerja sekolah menyusun RAPBS
yang dikaji secara mendalam.
c. RAPBS diajukan Kepala Sekolah kepada Ketua Komite Sekolah, dan
selanjutnya Ketua Komite dan Pengurus lainnya melakukan verifikasi
dan penilaian terhadap RAPBS yang diajukan.
d. Setelah diverifikasi dan penilaian oleh Ketua Komite danPengurus,
selanjutnya RAPBS dibawa ke Rapat pengurus Komite.
e. Setelah disahkan dan ditetapkan RAPBS, RAPBS ini dipaparkan ke
depan orang tua murid. Jika ada yang perlu direvisi dilakukan
perbaikan dan penyesuaian seperlunya, untuk selanjutnya program
kerja dan RAPBS dianggap sah dan dapat dijalankan.
11. Proses penanggung jawaban keuangan sekolah.
Proses penanggung jawaban keuangan di sekolah ini, yaitu
1. Kegiatan transaksi memakai system NCM ( Nagari Cash
Management (NCM) merupakan salah satu bentuk baru
pengembangan delivery channel, yaitu sebuah pelayanan bank yang
telah mengubah strategi bisnis perbankan yang semula lebih banyak
mengandalkan pada sumber daya manusia namun sekarang lebih
mengandalkan teknologi informasi )
2. Laporan dilakukan secara triwulan dan harus mendapatkan
pengesahan dari tim pengelola manajemen bos dari kabupaten untuk
bisa menggunakan pembelanjaan selanjutnya
3. Laporan dibuat secara manual dan online melalaui RKAS dan
dibuktikan dengan rekening koran Bank seytiap transaksi
4. Bentuk pelaporan tersebut transparan dan akurat dapat dibuktikan
dengan berbagai kuitansi yang mendukung setiap transaksi yang
dilakukan serta bukti rekening koran .
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SDN 08 KOTO BARu
maka dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Dalam penyusunan RAPBS di SDN 08 KOTO BARU dilakukan
SESUAI Sumber keuangan SDN 08 KOTO BARU berasal dari BOS
(Bantuan Operasional Sekolah) pusat, Dana APBD melalui Pokir Dewan.
Data anggaran BOS di SDN 08 KOTO BARUyang didapat yaitu BOS
Pusat Rp.107.100.000.- serta penambahan sisa tahun lalu yakni 13.801
maka totalnya 107.113.801,- Jumlah tersebut berdasarkan data RKAS
pada tahun ajaran 2022/2023. Sebagaimana yang sudah terlampir.
2. Mekanisme penyaluran dana di SDN 08 KOTO BARUtelah sesuai
dengan panduan penyusunan RKS dan Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS). Dalam proses pencairan dana BOS sekolah
membutuhkan waktu selama 3 bulan untuk tahab pertama hingga dana
dapat digunakan.
3. Dalam proses pengawasan keuangan di SDN 08 KOTO BARUyang
terlibat hanyalah kepala sekolah dan bendahara sekolah. Laporan
pengawasan yang telah dibuat diserahkan oleh pihak sekolah kepada
dinas pendidikan dan pemeriksaan dana akan dilakukan setiap setahun
sekali oleh inspektorat dan dinas pendidikan.
4. Dalam pengevaluasian suatu anggaran di SDN 08 KOTO BARU hanya
mengikut sertakan kepala sekolah dan bendahara sekolah.
5. Perencanaan anggaran yang dilakukan oleh SDN 08 KOTO BARUsudah
sangat baik hal ini dapat dilihat dari dari presentasi keberhasilan
pelaksanaan yang sudah mencapai sekitar 90%.
B. Saran
Ada beberapa saran yang ingin kami sampaikan kepada SDN 08 KOTO
BARUdiantaranya yaitu :
1. Dalam penyusunan RAPBS yang baik sekolah harus melibatkan kepala
sekolah, guru, komite sekolah, staf TU bukannya hanya melibatkan
kepala sekolah dan bendahara saja sehingga sekolah dapat dikatakan
bersifat transparan.
2. Dalam proses pengawasan seharusnya melibatkan orangtua, masyarakat,
dan seiswa sehingga penyaluran dana dapat tersalurkan dengan baik dan
tepat tanpa ada kesalah pahaman antara setiap pihak yang terlibat
didalamnya.
3. Dalam pengevaluasian anggaran haruslah melibatkan juga pembantu
bendahara sehingga dapat menghindari terjadinya ketidaksinkronan dalam
penyusunan laporan keuangan.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi Helvy. Observasi Sekolah - Manajemen Keuangan. 2018. Diakses melalui:


http://www.slideshare.net/HelvyEffendi/observasi-sekolah-
manajemen-keuangan?from_m_app=android dikutip pada tanggal
4 Juli 2020

Hidayat Rahmat. Pentingnya Pengelolaan Keuangan Pada Sekolah. Diakses


melalui: https://osf.io/p25js/download dikutip pada tanggal 4 Juli
2020

Mulyasa. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003

Saludi Riyan. Contoh Laporan Observasi Keuangan Sekolah. 2017. Diakses


melalui: https://riyansaludi.blogspot.com/2017/04/contoh-laporan-
observasi-keuangan.html?=1 dikutip pada tanggal 4 Juli 2020.

Suryana, D. Manajemen Keuangan Sekolah. Jakarta: Erlangga, 2008

Sutomo. Manajemen Sekolah. Semarang: UPT Unes Press, 2011


LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto Kunjungan Observasi

Anda mungkin juga menyukai