Anda di halaman 1dari 65

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta

hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat mengikuti program Pendidikan

dan Pelatihan calon kepala sekolah serta dapat menyelesaikan kegiatan On The

Job Training yang diselenggarakan oleh LPMP dengan tidak suatu rintangan

apapun. Laporan yang penulis susun ini sebagai persyaratan calon kepala sekolah.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada

berbagai pihak yang telah turut serta memberikan bantuan dan dorongan sehingga

tersusunnya Laporan On The Job Training ini kepada :

Ucapan terima kasih kepada


1. Bapak Asep Dendih, M.Pd Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat yang
telah memberikan izin dan kesempatan kepada kami untuk mengikuti selek
si dan diklat Calon Kepala Sekolah tahun 2021, sebagai salah satu persyara
tan dalam pengangkatan menjadi kepala sekolah,
2. Bapak Ading Mulyadi, M.Pd, Narasumber yang dengan arif bijaksana tela
h mendampingi, membimbing kami dengan penuh semangat, tidak pernah
lelah melakukan pembimbingan satu persatu peserta, yang telah membekal
i kami pengetahuan, keterampilan dan sikap profesionalisme dalam rangka
mempersiapkan kami menjadi calon Kepala Sekolah.
3. Ibu Tintin Rohayatin,S.Pd Kepala Sekolah Dasar Negeri Budikarya dan s
erta para guru, tenaga kependidikan yang telah memberikan kesempatan ke
pada penulis untuk melaksanakan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK)
dalam rangka peningkatan kompetensi calon kepada sekolah dalam mengi
dentifikasi masalah dan menemukan ide gagasan pemecahan masalahnya,
4. Bapak Dadang Heryanto, S.Pd. Kepala Sekolah Dasar Negeri Banjarsari b
esera dewan guru dan stafnya , yang telah memberikan kesempatan kepad
a kami untuk melakukan Magang di sekolah yang dipimpinnya dalam rang
ka peningkatan kompetensi calon kepala sekolah,
5. Anakku Peserta Didik, yang telah menjadi Sampel dalam melakukan kegia
tan RPK ini, terima kasih dan penghargaan tak lupa kami persembahkan ke
pada generasi calon penerus tongkat estafet kepemimpinan bangsa ke depa
n.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan tesis ini. Mudah-mudahan penelitian ini bermanfaat

khususnya bagi penulis, pembaca dan umumnya bagi dunia pendidikan.

Bandung, Desember 2021


Penulis,

IDA ROHATI,M.Pd
NIP

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul/Cover ………………………………………………... i

Halaman Pengesahan ……………………………………………………. ii

Kata pengantar ………………………………………………………… iii

Daftar isi …………………..……………………………………………. iv

Daftar Tabel …………… …...………………………………………… v

Daftar Gambar ……. ............................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……….. ……………………………… 1


B. Tujuan ………….……………………………………...
9
C. Hasil yang diharapkan ……………………………….
10

BAB II PROFIL SEKOLAH

A. Kondisi Sekolah Asal………………….. …………… 13


B. Kondisi Sekolah Magang………………………………
13

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Rencana Proyek Kepeminpinan……………………... 46


B. Kajian Manajerial ……………………………………..
46
C. Peningkatan Kompetensi ……………………………..
BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan ………………………………………... 68
2. Saran …………………………………………….….
75

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Matrik RPK ………………………………….. ………... 118

Lampiran 2 Jurnal Kegiatan Harian………………………………….. 137

Lampiran 3 Rekap Hasil Monev RPK…………………………….. 144

Lampiran 4 Contoh instrumen monev RPK yang sudah diisi…… 168

Lampiran 5 Bukti-bukti kegiatan RPK …………… ............................ 183

Lampiran 6 Matrik KM ………………………………………………

Lampiran 7 Iinstrumen monitoring dan evaluasi KM yang sudah terisi…

Lampiran 8 Bukti kegiatan KM…………………………………….

Lampiran 9 Matrik PK …………………………………………….

Lampiran 10 Instrumen monitoring dan evaluasi PK yang sudah diisi………

Bukti kegiatan PK……………………………………..


DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.

Berdasarkan amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tersebut di

atas,menjelaskan bahwa Penataan sumber daya tersebut perlu diupayakan secara b

ertahap dan berkesinambungan melalui sistem pendidikan yang berkualitas baik

pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidika

n dasar sampai pendidikan tinggi.

Lebih lanjut Mulyasa mengatakan” pengembangan sistem pendidikan yang b

erkualitas perlu lebih ditekankan, karena berbagai indikator menunjukan bahwa

pendidikan yang ada saat ini belum mampu menghasilkan sumber daya yang sesu

ai dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan pembangunan”.

Dalam proses kepemimpinan kepala sekolah, dituntut untuk mampu dala

m mempengaruhi, mendorong, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan g

uru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau ber

peran serta dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekola
h sebagai seorang pemimpin tentunya akan memiliki kemampuan atau kecakapan-

kecakapan yang mendukung kemampuannya sebagai seorang pemimpin di sekola

h seperti kemampuan berkomunikasi yang baik, memiliki kemampuan teknis dala

m bidangnya, memiliki kemampuan analitis yang tajam, bersikap tegas dan berani

mengambil keputusan, etos kerjanya inggi dan memiliki visi yang jelas, disampin

g itu, kepala sekolah juga dituntut untuk membina dan mengelola seluruh kom

ponen sekolah lainnya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan St

andar Pelayanan Minimal (SPM).

Kepala Sekolah adalah guru yang diangkat dan diberikan tugas sebagai Kepa

la Sekolah yang bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan dan men

gelola, berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 20

07 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah telah menetapkan bahwa ada 5 (li

ma) dimensi kompetensi yang perlu dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian,

Manajerial, Kewirausahaan, Supervisi dan Sosial. Sejalan dengan semakin men

ingkatnya tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas sekolah, maka meningkat p

ula tuntutan terhadap para kepala sekolah, mereka diharapkan mampu melaksana

kan fungsinya baik sebagai manajer dan leader di sekolah dalam upaya meningka

tkan mutu pendidikan.

Kepala sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan maju

mundurnya sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah bertangg

ung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembi

naan tenaga kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana

dan prasarana.
Berdasarkan hasil analisis Raport Mutu Sekolah SDN Budikarya

menunjukkan bahwa kompetensi pengetahuan siswa belum memiliki pengetahuan

faktual, konseptual prosedural dan meta kogitif yang optimal . Selain dari pada hasil

analisis raport Mutu Sekolah , calon kepala sekolah ,observasi serta diskusi dengan kepala

sekolah, dewan guru dan tendik, diketahui bahwa Proses belajar mengajar di SDN

Budikarya kurang menarik dan bersifat abstrak sehingga bisa dilihat dari hasil

raport mutu sekolah .

Dalam upaya meningkatkan kualitas mutu sekolah sehingga sekolah d

iartikan sebagai bentuk alternatif pengelolaan sekolah dalam rangka desentrali

sasi pendidikan, yang ditandai dengan adanya kewenangan pengambilan keput

usan yang lebih luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang relatif ting

gi, dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. Keleluasaan pengambilan

keputusan di tingkat sekolah dimaksudkan agar sekolah dapat mengoptimalka

n pengelolaan sumber daya dengan mengalokasikan sesuai dengan prioritas pr

ogram serta lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat yang ditu

njang dengan sistem pengelolaan yang baik, tidak terlepas pada Kemampuan

menejerial Kepala sekolah.

Sesuai dengan hasil analisis kebutuhan pengembangan kepofresian

(AKPK) calon kepala sekolah sebagai peserta diklat, ditemukan kelemahan

pada kompetensi kewirausahaan dimana kompetensi tersebut merupakan

salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah untuk

meningkatan mutu pelayanan.


Berdasarkan latar belakang tersebut Calon Kepala Sekolah akan berup

aya untuk meningkatkan kompetensi tersebut dengan judul RPK :

“ Peningkatan Kompetensi Pengetahuan Siswa Dengan Memanfaatkan

Media Pembelajaran Powerpoint Berbasis Animasi Di SDN Budikarya

Kecamatan Cipeundeuy Melalui In House Training ”

B. Tujuan
Tujuan kegiatan pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (On-The Job Training-
2) Diklat CKS ini antara lain:
1. Menyelesaiakan masalah pembelajaran yaitu masalah kompetensi
pengetahuan faktual, konseptual prosedural dan metakogitif yang belum
optimal pada peserta didik.
2. Meningkatkan kelima domain kompetensi Calon Kepala Sekolah , yakni
kompetensi.
a. Kepribadian
b. Sosial
c. Kewirausahaan
d. Manajerial
e. Supervisi akademik
3. Meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan
dengan peningkatan kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan
dalam mendukung terciptanyan student wellbeing

C. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan terwujud setelah kegiatan pelaksanaan Rencana
Tindak Lanjut (On the Job Training-2) Diklat CKS ini adalah:
1. Terselesaikannya masalah pembelajaran yaitu masalah kompetensi
pengetahuan faktual, konseptual prosedural dan meta kogitif yang belum
optimal pada siswa.
2. Meningkatnya kelima domain kompetensi Calon Kepala Sekolah
khususnya pada kompetensi
a. Kepribadian
b. Sosial
c. Kewirausahaan
d. Manajerial
e. Supervisi akademik
3. Meningkatnya prestasi siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan
dengan peningkatan kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan
dalam mendukung terciptanyan student wellbeing
BAB II
PROFIL SEKOLAH

A. Profil Sekolah Asal

SD Negeri Budikarya beralamat di Jalan Kp. Cikuda Rt 02/16 Desa

Cipeundeuy, Kecamatan Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat. Didirikan

pada tahun 1980 diatas lahan 1500m2 dengan luas bangunan 918m2, saat ini

SD Negeri Budikarya telah terakreditasi B, dengan jumlah murid sebanyak

181 siswa yang terbagi menjadi 6 rombongan belajar ditangani oleh tenaga

pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 10 orang yang terdiri atas 2 orang

tenaga Guru Tetap, 6 orang Guru tidak tetap, 1 Operator Sekolah. dan 1

orang penjaga sekolah.


Visi SD Negeri Budikarya, Kecamatan Cioeundeuy Kabupaten Bandung Barat

adalah : “Maju, Unggul, Terampil ,Inovatif, Aktif , Religius,Aspiratif”

Untuk mencapai visi tersebut SD Negeri Budikarya menetapkan misi

sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara Aktif.

2. Menyiapkan peserta didik yang unggul dalam prestasi akademik maupun

non akademik,

3. Mengembangkan dan melatih peserta didik agar terampil dan inovatif

dalam kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler,

4. Menumbuhkan keimanan kepada tuhan yang maha esa, membiasakan

kehidupan dengan nilai-nilai keagamaan,dalam menjungjung norma-

norma dalam kehidupan sehari -hari, sehingga terciptanya generasi

akhlakul karimah.

5. Menampakan sikap jujur disiplin dan tanggung jawab dalam

menyelesaikan tugas dan kewajiban sehingga meraih prestasi.

6. Menumbuhkan sikap menghargai harapan, keinginan dan cita-cita seluruh

warga sekolah.

7. Mendorong segenap warga sekolah agar berperan aktif dalam berbagai

kegiatan positif.

Sejalan dengan Tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah

No. 19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepri

badian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk men
gikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SDN

Budikarya Kecamatan Cipeundeuy kabupaten Bandung Barat adalah seba

gai berikut :

1. Mengoptimalkan pendidik dan tenaga kependidikan yang lebih profesional.

2. Tetap tertatanya lingkungan yang harmonis, indah dan lestari sehingga teta

p terjaganya iklim kegiatan sekolah yang kondusif.

3. Terbiasa memiliki kesadaran dan peduli terhadap lingkungan dimanapun b

erada.

4. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yan memadai dan relevan dalam

mendukung PBM.

5. Terlaksananya proses pembelajaran yang variatif dan inovatif

Adapun bila dilihat dari kondisi sosial ekonomi masyarakat di SD Nege

ri Budikarya umumnya bekerja sebagai hampir 52% petani , 20% wiraswasta,

4 % PNS dan 24 buruh .sehingga dapat dikatakan bahwa kondisi perekonomia

n sebagian masyarakatnya berpenghasilan menengah kebawah .

Kinerja SDN Budikarya dilihat dari ketercapaian delapan standar

nasional pendidikan (SNP) Raport mutu sekolah pada Tahun 2020 dapat di

uraikan sebagai berikut :

No Standar Nasional Pendidikan Capaian Capaian Capaian


mor 2018 2019 2020
1 Standar Kompetensi Lulusan 6,07 6,08 6,44
2 Standar Isi 5,08 6,13 6,4
3 Standar Proses 5,69 6,83 6,82
4 Standar Penilaian Pendidikan 5,18 6,45 6,86
Standar Pendidik dan Tenaga
5 Kependidikan 3,53 3,04 4,14
Standar Sarana dan Prasarana
6 Pendidikan 3,45 4,44 4,15
7 Standar Pengelolaan Pendidikan 5,82 6,43 6,34
8 Standar Pembiayaan 4,89 6,21 6,2

1. Capaian Standar Kompetensi Lulusan.

Berdasarkan Permendikbud no. 20 Tahun 2016 Kompetensi lulusan

adalah Kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan dan keterampilan. Siswa memperoleh pengalamannya

melalui informasi tentang lingkungan secara logis, kritis, dan kreatif melalui

tiga sumber belajar yang ideal yaitu : buku teks, bahan ajar, dan

Perpustakan.nilai rata-rata mata pelajaran untuk setiap kelas menunjukan

prestasi belajar yang baik, namun cenderung tidak konsisten, termasuk tingkat

kelulusan hasil ujian yang berhasil 100% dengan rata-rata Ujian sekolah 7,00

– 8,00 peserta didik secara keseluruhan belum mampu memperoleh

pengalaman belajar yang mampu memanfaatkan lingkungan secara proaktif,

rasa percaya diri yang tinggi, tanggung jawab, disiplin, toleransi, kerja

keras,perhatian terhadap orang tua dan lingkungan. Hanya sekitar 75% siswa

yang mematuhi peraturan tersebut. Sekolah juga berusaha untuk menerapkan,


dan meningkatkan nilai agama, dan budaya dalam kehidupan sehari-hari

peserta didik.

Pada indicator 1.1. Lulusan sudah memiliki kompetensi pada dimensi

sikap, yang memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan

bertakwa,berkarakter,disiplin, santun, jujur,peduli, percaya diri, bertanggung

jawab , dan pembelajar sejati sepanjang hayat serta sehat jasmani dan rohani

Pada indicator 1.2. lulusan belum memiliki kompetensi pada dimensi

pengetahuan, sehingga Dalam kompetensi pengetahuan siswa belum memahami

pengetahuan faktual , konseptual, prosedural dan meta kognitif.

Pada indicator 1.3. lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan D

siswa sudah memiliki keterampilan berpikir kritis , mandiri, bertindak

kolaboratif dan Dalam kompetensi keterampilan siswa belum berpikir kreatif

dan produktif.

2. Capaian Standar Isi

SD Negeri Budikarya telah memiliki kurikulum yang dikembangkan den

gan menggunakan panduan yang disusun BSNP dengan mempertimbangkan kara

kter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan

kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran Bahasa Daerah Sunda adalah mata pela

jaran muatan lokal sekolah sebagai bentuk karakter daerah dan pelestarian budaya. J

umlah jam tatap muka keseluruhan di SD Negeri Budikarya sebanyak 24 jam

/minggu.

Pada indicator 2.1. Dalam rumusan perangkat pembelajaran kompetensi lulusan


sudah optimal dalam memuat tingkat kompetensi siswa dan materi pembelajaran

sedangkan rumusan perangkat pembelajaran kompetensi lulusan belum optimal

dalam memuat karakteristik kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan

peserta didik.

Pada indicator 2.2. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan

sesuai prosedur yang sudah melibatkan pemangku kepentingan dalam

pengembangan kurikulum dan mengacu pada kerangka dasar penyusunan dan

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai prosedur

belum melewati tahapan operasional pengembangan.

Pada indicator 2.3 Sekolah melaksanakan kurikulum sesuai ketentuan yang

meliputi alokasi waktu pembelajaran ,muatan lokal dan program pengembangan

diri.dan Sekolah belum melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan beban

belajar dan bentuk pendalaman materi.

3. C a p a i a n Standar Proses

Silabus yang dikembangkan oleh guru-guru di SDN Budikarya berdasar

kan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyus

unan KTSP berdasarkan permen 37 tahun 2018. Kegiatan penyusunan dan peng

embangkan silabus dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam perte

muan KKG. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum se

penuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebagian masih menconto

h silabus dari sekolah-sekolah lain dengan beberapa perbaikan-perbaikan.Guru-

guru memiliki rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasark


an pada prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran kondisi saat ini baik mata pel

ajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya den

gan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara ma

ndiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG.

Pada indicator 3.1 .Sekolah merencanakan Proses pembelajaran sudah sesuai

ketentuan yang dilaksanakan dengan tepat mengacu terhadap silabus yang

dikembangkan serta mendapatkan evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas

sekolah sedangkan Sekolah belum optimal merencanakan proses pembelajaran

dalam menyusun dokumen rencana pembelajaran dengan lengkap dan

sistematis.

Pada indicator 3.2. Dalam Proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai

dengan pengelolaan kelas ,Pendekatan ilmiah ,pembelajaran berbasis kompetensi,

terpadu ,keterampilan aplikatif yang mengutamakan pemberdayaan siswa

sepanjang hayat ,perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa yang

menerapkan metode pembelajaran serta memanfaatkan media pembelajaran

untuk memotivasi siswa. Sedangkan Proses pembelajaran yang dilaksanakan

dalam membentuk rombongan belajar dengan jumlah siswa belum sesuai

ketentuan.

Pada indicator 3..3 .Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pe

mbelajaran sudah optimal secara komperensif ,penilaian otentik,pemantauan

proses pembelajaran dan hasil pengawasan , sedangkan Pengawasan dan penilaia

n otentik dilakukan belum optimal dalam proses pembelajaran melalui suvervisi .


4. Capaian Standar Penilaian
Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan komp

etensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh

guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM seb

elum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pel

aksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaik

an kelas, dan ujian sekolah dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu

objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif.

Pada indicator 4.1 Aspek penilaian kompetensi sudah mencakup ranah

sikap,pengetahuan dan keterampilan serta memiliki bentuk pelaporan sesuai

dengan ranahnya

Pada indicator 4.2 Teknik penilaian sudah obyektif dan akuntabel sesuai

perangkat penilaian.

Pada indicator 4.3 Penilaian Pendidikan sudah ditindak lanjuti dari hasil

pelaporan secara periodik.

Pada indikator 4.4 Instrumen penilaian belum menggunakan instrumen

penilaian aspek keterampilan

Pada indikator 4.5 Penilaian yang dilakukan sudah mengikuti prosedur

berdasarkan penyelengaraan , ranah penilaian dan kelulusan siswa..

5. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyar

atkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pe


ndidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujua

n pendidikan nasional. Status kepegawaian pendidik dan tenaga kependidikan di S

DN Budikarya terdiri dari 3 orang PNS dan 7 orang sebagai GTT.

Pada indicator 5.1 ketersediaan dan kompetensi guru belum sesuai ketentuan,

yaitu masih ada yang belum berkualifikasi S1, bersertifikat pendidik,

berkompetensi pedagogik ,kepripadian,profesional dan kompetensi sosial yang

kurang optimal.

Pada indicator 5.2 kompetensi kepala sekolah sudah sesuai dengan ketentuan

yang berlaku

Pada indicator 5.3 tidak tersedianya tenaga administrasi di SDN Budikarya

Pada indikator 5.4 tidak tersedianya kompetensi tenaga laboran

Pada indikator 5.5. tidak tersedianya kompetensi tenaga pustakawan

6. Capaian Standar Sarana dan Prasarana


Dalam standar ini capaian SDN Budikarya pada standar sarana dan

prasarana

Pada indikator 6.1 sekolah belum memiliki kapasitas daya tampung, kapasitas

rombongan belajar luas bangunan dan ragam prasarana yang memadai

Pada indikator 6.2 sekolah belum memiliki ruang kelas sesuai standar,

laboratorium IPA,tempat bermain dan lapangan yang memadai

Pada indikator 6.3 sekolah belum memiliki sarana ruang kepala sekolah, ruang

guru, ruang uks,tempat ibadah,jamban dan gudangyang layak pakai


7. Capaian Standar Pengelolaan
Dalam capaian Standar pembiayaan sumber keuangan sekolah masih

tergantung pada bantuan Pemerintah berupa Dana Bantuan Oprasional

Sekolah ( BOS ) APBN, dan APBD Kabupaten Bandung Barat. Yang masih

minim. Hal ini menjadi kendala bagi sekolah – sekolah yang mempunyai

jumlah siswa sedikit akan berpengaruh terhadap pemasukan keuangan yang

bersumber dari dana BOS baik pusat ( APBN ) maupun Daerah ( APBD ).

Pada indikator 7.1 sekolah sudah memberikan layanan subsidi

silang,membebaskan biaya bagi siswa yang tidak mampu dan memiliki daftar

siswa sesuai dengan latar belakang ekonomi

Pada indikator 7.2 memiliki biaya operasional sekolah non personil sudah

sesuai

Pada indikator 7.3 sekolah sudah mengatur alokasi dana BOS,membuat

laporan pengelolaan dan dapat diakses oleh pemngku kepentingan secara

optimal.

8. Capaian Standar Pembiayaan


Pada indikator 8.1 sekolah sudah optimal dalam melakukan perencanaan

pengelolaan sesuai visi,misi,tujuan sekolah,mengembangkan rencana kerja

sekolah,serta melibatkan pemangku kepentingan sekolah dalam perencanaan

pengelolaan sekolah
Pada indikator 8.2 program pengelolaan sekolah sudah optimal dilaksanakan

sesuai pedoman,menyelenggarakan kegiatan layanan kesiswaan,daya guna

pendidik, kegiatan evaluasi diri, serta membangun kemitraan dan melibatkan

peran serta masyarakat dan lembaga lain yang relevan.

Pada indikator 8.2 sekolah belum optimal dalam melaksanakan sistem

pengelolaan dalam bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran.

Pada indikator 8.3 kepala sekolah berkinerja baik dalam kompetensi kepribadian,

bersosialisasi,berjiwa kepemimpinan,dan mengelola sumberdaya dengan optimal

Pada indikator 8.3 kepala sekolah belum optimal dalam kewira usahaan dan

suvervisi

Pada indikator 8.4 sekolah sudah mengelola sistem informasi dan dan manajmen

dengan optimal

B. Profil Sekolah Magang

SD Negeri Banjarsari dengan nomer NPSN 20206975 beralamat di

Banjarsari, Desa Nyenang , Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat.

Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 Januari 1964 di atas lahan 1 500 m2 dan mulai

beroperasi 1 Januari 1964.


Tahun pelajaran 2021/2022 ini SD Negeri Banjarsari memiliki jumlah

siswa sebanyak 172 siswa yang terdiri dari 6 rombel belajar dengan masing-

masing 1 rombongan belajar perkelas. Setiap kelas menampung siswa dengan

rincian seperti table berikut:

Tabel 2.2 Jumlah Siswa SD Negeri Banjarsari

No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah Ket

1 I (satu) 8 8 16

2 II (dua) 22 14 36

3 III (tiga) 12 14 36

4 IV (empat) 16 15 31

5 V (lima) 10 11 17

6 VI (enam 21 20 41
Jumlah 90 82 172

SD Negeri Banjarsari saat ini memiliki tenaga pendidik dan kependidikan

yang cukup memadai. Jumlah guru sebangak 7 orang sedangkan jumlah tenaga

administrasi sebanyak 1 orang. Saat ini SD Negeri Banjarsari di kepalai oleh

Bapak Dadang Heryabro,S.Pd

Adapun Visi, Misi dan Tujuan Pendidikan yang di miliki SD Negeri

Banjarsari sebagai berikut

VISI :

Membentuk insan peserta didik yang cerdas, trampil, berdisisplin, berbudaya

dan berwawasan dalam IMTAQ dan IPTEK

MISI :

 Menanamkan sikap rajin dan disiplin dalam setiap kegiatanbelajar/ mengajar

 Membiasakan perilaku adab, ramah dan bertatakrama terhadap sesama.

 Menerapkan rasa kekeluargaan yang harmonis, serasi dan saling menghargai

 Menanamkan rasa nyaah,deudeuh,reueus tur heman miara budaya basa jeung

seni tradisi.

TUJUAN :

 Teramalkannya ajaran agama sesuai agama yang dipeluknya dan

terciptanya kerukunan antar umat beragama

 Mengembangkan minat, bakat siswa melalui kegiatan ekstra kulikuler dan

pengembangan diri.

 Terlestarikannya budaya daerah


 Terciptanya budi pekerti pada setiap siswa, tertanamnya kepedulian sosial

pada siswa.

 Terjalinnya hubungan siswa dengan masyarakat yang harmonis.

 Memiliki kesadaran terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya.

Capaian 8 SNP (Setandar Nasional Pendidikan) yang di peroleh SD Negeri

Banjarsari adalah:

1. Capaian Standar Lulusan

Dalam Standar Kompetensi Lulusan SD Negeri Banjarsari dilihat dari

analisis mutu sekolah tahun 2020

Pada indikator 1.1 peserta didik belum optimal dalam kompetensi dimensi sikap

yang mencerminkan sikap beriman bertakwa,berkarakter,disiplin, santun, peduli

dan percaya diri.

Pada indikator 1,1 peserta didik sudah mencerminkan kompetensi sikap

jujur,tanggung jawab,pembelajar sejati dan sehat jasmani dan rohani.

Pada indikator 1.2 peserta didik belum memiliki kompetensi pengetahuan faktual,

konseptual,prosedural dan metakonitif.

Pada indikator 1.3 peserta didik belum optimal memiliki kompetensi

keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, bertindak produktif,kritis,kolaboratif

dan komunikatif

2. Capaian Standar Isi

Berdasarkan hasil analisis capaian mutu pada raport peningkatan mutu pen

didikan tahun 2020.


Pada indikator 2.1 perangkat pembelajaran belum optimal dalam memuat

karakteristik kompetensi sikap,pengetahuan, keterampilan, penyesuaian

kompetensi dan ruang lingkup materi pembelajaran.

Pada indikator 2.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam

melibatkan pemangku kepentingan, mengacu pada kerangka penyusunan dan

memiliki perangkat kurikulum belum optimal.

Pada indikator 2.2 KTSP sudah melewati tahap operasional penembangan

dengan optimal.

Pada indikator 2.3 sekolah dalam melaksanakan kurikulum sesuai

ketentuaan alokasi waktu, beban belajar berdasarkan bentuk pendalaman

materi ,muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri siswa belum optimal.

3. Capaian Standar Proses

Dalam capaian Standar proses yang dilaksanakan di SD Negeri Banjarsari

meliputi:

Pada indikator 3.1 sekolah merencanakan proses pembelajaran belum

mengacu pada silabus, pencapaian kompetensi,menyusun dokumen rencana dan

evaluasi dari kepala sekolah dan pengawas sekolah

Pada indikator 3.2 proses pembelajaran dalam perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi dan pengawasan. Setiap tahapan proses ini tidak dapat dipisahkan dan sal

ing terkait satu sama lain. Ketidakterpenuhan satu dari empat proses akan menyeb

abkan standar proses belum optimal . Hal ini disebabkan standar proses merupaka

n penentu baik burukya kualitas proses pembelajaran.


Pada indikator 3.3 pengawasan dan penilaian otentik dilakukan belum

optimal dalam hasil penilaian,pemantauan proses,suvervisi,evaluasi proses

pembelajaran dan tindak lanjut pengawasan

Pada indikator 3.3 pengawasan dan penilaian otentik secara komprehensip

sudah optimal.

4. Capaian Standar Penilaian

Standar penilaian yang dilakukan di SD Negeri Banjarsari dilihat dari

rapot mutu seolah tahun 2020

Pada indikator 4.1 pada aspek penilaian ranah sikap,pengetahuan

keterampilan,dan bentuk pelaporan belum optimal.

Pada indikator 4.2 teknik penilaian sudah sesuai menggunakan jenis

penilaian yang objektif dan akuntabel.

Pada indikator 4.2 teknik penilaian belum optimal dalam perangkat teknik

penilaian.

Pada indikator 4.3 penilaian sudah sesuai dan ditindak lanjutipada hasil

pelaporan.

Pada indikator 4.3 pelaporan penilaian belum optimal dalam pelaporan

secara periodik

Pada indikator 4.4 instrumen penilaian sudah optimal dalam aspek

sikap,pengetahuan dan keterampilan

Pada indikator 4.5 penilaian sudah dilakukan dengan optimal berdasarkan

penyelenggaraan,ranah dan pertimbangan.

5. Capaian Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pada capaian standar pendidik dan tenaga kependidikan di SDN Banjarsari

Pada standar 5.1 ketersedian nya kompetensi guru yang berkualifikasi

minimal S1, kriteria saat pengangkatan, rasio guru kelas, sertifikat

pendidik,pedagogik,keterampilan , profesional dan sosial belum optimal.

Pada indikator 5.2 kompetensi kepala sekolah meliputi kualifikasi

pendidikan,kriteria,pengalaman mengajar, Pangkat minimal 3C,bersertifikat

pendidik,kepribadian, manajerial,kewirausahaan, suvervisi dan kompetensi sosial

sudah sesuai

Pada indikator 5.3 memiliki tenaga administrasi yang sesuai

Pada indikator 5.4 tidak tersedianya tenaga laboratorium

Pada indikator 5.5 tidak tersedia tenaga pustakawan

6. Capaian Standar Sarana dan Prasarana

SD Negeri Banjarsari pada capaian sarana dan prasarana dilihat dari

analisis mutu pendidikan tahun 2020

Pada indikator 6.1 sekolah memiliki ruang kelas, laboratorium IPA, ruang

perpustakaan, tempat bermain,ruang kelas layak,ruang serta kondisi belum

optimal.

Pada indikator 6.2 sekolah memiliki sarana pendukung meliputi ruang

pimpinan,ruang guru,ruang UKS,tempat ibadah, gudang, kantin dan tempat parkir

yang kurang optimal.

7. Capaian Standar Pengelolaan.

SD Negeri Banjarsari dalam capaian standar Pembiayaan dlihat dari

analisis mutu sekolah 2020


Pada indikator 7.1 sekolah dalam melakukan perencanaan pengelolaan

belum memiliki visi,misi, tujuan,dan pengembangan rencana kerja serta

melibatkan pemangku kepentingan sekolah yang optimal

Pada indikator 7.2 program pengelolaan sekolah belum sesuai dengan

pedoman ,layanan kesiswaan,daya guna pendidik dan tenaga kependidikan serta

kegiatan evaluasi diri yang optimal .

Pada indikator 7.2 program pengelolaan sudah dillaksanakan secara

optimal dalam bidang kurikulum dan kegiatan pembelajaran.

Pada indikator 7.3 kepala sekolah dalam berkinerja, kepribadian , jiwa

peminpin,mengembangkan sekolah, berjiwa kewira usaahaan dan suvervisi belum

optimal.

Pada indikator 7.3 kepala sekolah sudah mengembangkan sumber daya

dengan optimal.

8. Capaian Standar Pembiayaan

Dalam capaian standar pembiayaan SD Negeri Banjarsari dilihat dari

analisis mutu sekolah

Pada indikator 8.1 sekolah sudah meaksanakan subsidi

silang,membebaskan biaya bagi siswa yang tidak mampu dan memiliki daftar

siswa kurang mampu secara optimal.


BAB III
PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)

A. Pelaksanaan Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) di Sekolah Asal

Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) merupakan penjabaran rencana

pengembangan sekolah secara operasional yang di dalamnya memua

t tindakan-tindakan kepemimpinan calon kepala sekolah dalam me

njalankan program/ kegiatan untuk memecahkan masalah pembelaja

ran dalam rangka meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah

dan kinerja sekolah/ madrasah serta berdampak kepada prestasi

peserta didik dan pencapaian student wellbeing.

1. Judul RPK

“ Peningkatan Kompetensi Pengetahuan Siswa Dengan Memanfaatkan

Media Pembelajaran Power Point Berbasis Animasi Di SDN Budikarya

Kecamatan Cipeundeuy Melalui In House Training ”


2. Tujuan RPK
a. Menyelesaiakan masalah pembelajaran yaitu masalah kompetensi
pengetahuan faktual, konseptual prosedural dan metakogitif yang belum
optimal pada peserta didik.
b. Meningkatkan kelima domain kompetensi Calon Kepala Sekolah , yakni
kompetensi.
1. Kepribadian
2. Sosial
3. Kewirausahaan
4. Manajerial
5. Supervisi akademik
c. Meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan dengan
peningkatan kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan dalam
mendukung terciptanyan student wellbeing
3. Indikator Keberhasilan RPK
a. Indikator Keberhasilan Pencapaian Tujuan Program
1) Meningkatkan pengetahuan peserta didik

2) Siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dalam meningkakan

kompetensi pengetahuan.

b. Indikator Keberhasilan Peningkatan Kompetensi Calon Kepala


Sekolah
1) Mampu melaksanakan tugas-tugas dengan perencanaan yang

matang dan evaluasi berkelanjutan.

2)Memiliki pengalaman dalam mengarahkan dan menggerakkan rekan

sejawat untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.

3)Memahami program-program inovatif yang bisa meningkatkan

keefektifan sekolah dengan baik.


4)Memiliki pengalaman dalam meningkatkan keingintahuan warga

sekolah dalam pengetahuan dan keterampilan melalui kerja keras

dan semangat pantang menyerah.

5Memahami penyusunan program kerja sama dengan pihak lain, baik

perseorangan maupun institusi dengan baik, untuk mendukung

pelaksanaan kegiatan pendidikan di sekolah.

5) Memiliki pengalaman dalam melakukan kerja sama dengan perseorangan dan

institusi lain, baik institusi pemerintah atau swasta, untuk mendukung

penyelenggaraan pendidikan di sekolah

c. Indikator Keberhasilan Peningkatan Prestasi Siswa


1) Meningkatnya kompetensi pengetahuan peserta didik
2) Siswa menyadari kelemahan dan kekuatan dalam meningkatkan
kompetensi pengetahuan.
4. Program Kegiatan RPK
Peningkatan Dimensi Kompetensi Pengetahuan Peserta Didik Dengan

Memanfaatkan Media Pembelajaran Power Point Berbasis Animasi Melalui

In House Training

5. Langkah-Langkah Kegiatan
Pelaksanaan RPK Siklus ke-1
a. Persiapan
 Mengadakan koordinasi dengan Kepala Sekolah, Guru-guru, Tendik, Pengaw

as Bina, Komite Sekolah, Orang Tua Siswa, dan Siswa terkait kegiatan yang

akan dilaksanakan.

 Menyusun program.

 Melaksanakan sosialisasi rencana pelaksanaan IHT melalui rapat dewan guru.


 Membuat SK kepanitiaan.

 Menyiapkan anggaran.

 Menentukan narasumber.

 Membuat jadwal kegiatan.

 Membuat undangan IHT untuk panitia, peserta dan narasumber.

 Membeli ATK.

 Menyiapkan sarana dan prasarana.

 Merancang materi IHT dengan narasumber.

 Menyusun tata tertib IHT

 Menyiapkan makanan dan minuman.

 Menyiapkan daftar hadir narasumber, panitia dan peserta.

 Menyusun instrumen monitoring dan evaluasi.

b. Pelaksanaan
 Melaksanakan kegiatan IHT.

 Registrasi peserta (pemberian ATK, Peserta, narasumber dan panitia menand

atangani daftar hadir, mengumpulkan surat tugas).

 Pembukaan IHT.

 Menyanyikan lagu Indonesia Raya.

 Pembacaan ayat suci Al-Quran.

 Penyampaian jadwal kegiatan, tata tertib dan tujuan IHT.

 Penyampaian kebijakan oleh Kepala SDN Budikarya.

 Sambutan ketua pelaksana.

 Kepala sekolah memantau pelaksanaan IHT.

 Peserta melaksanakan pretest kegiatan untuk mengukur pengetahuan awal pe


serta.

 Coffe break

 Penyampaian materi IHT secara teori dan praktik oleh narasumber.

 Isoma

 Narasumber menyampaikan penugasan.

 Peserta mempraktekkan Media Pembelajaran power point.

 Narasumber malakukan penguatan tentang yang digunakan.

 Narasumber memberikan penugsan lanjutan

 Peserta melaksanakan posttest kegiatan untuk mengukur pengetahuan akhir p

eserta setelah mendapatkan coaching dan mentoring dari kegiatan IHT.

 Menuliskan angket pelaksanaan kegiatan workshop.

 Penutupan

c. Monev
Monitoring dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari

kegiatan pembuatan media pembelajaran diawali dengan perangkat

pembelajaran dalam hal ini media pembelajaran power point berbasis

animasi. Kegiatan monitoring dan evaluasi melibatkan kepala sekolah dan

guru senior instrumen monitoring terlampir. Instrumen monitoring dan

evaluasi diberikan setelah kegiatan berlangsung. Kepada kepala sekolah

untuk mengisi instrumen siklus 1 berkaitan dengan calon kepala sekolah

dalam menyiapkan kegiatan dengan kemampuan guru sebagai peserta dalam

kegiatan pembuatan media pembelajaran melalui IHT.

1) Monitoring pelaksanaan kegiatan RPK


Kegiatan monitoring ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekola
h untuk mengukur keterlaksanaan kegiatan RPK mulai dari perenc
anaan dan pelaksanaan. Responden untuk instrumen ini adalah gur
u, tendik, dan murid yang terlibat dalam kegiatan RPK. Instrumen
yang digunakan terlampir.
Hasil yang diperoleh adalah Dari hasil monitoring pelaksanaan
kegiatan diperoleh nilai ketercapaian persiapan RPK adalah 100 yang
berarti persiapan pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan dilaksan
akan sesuai dengan tahapan kegiatan dan kelengkapan bahan guna me
ndukung pelaksanaan workshop disiapkan sesuai kebutuhan. Sedangk
an pada pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan diperoleh nilai ket
ercapaian 71,6 yang mengindikasikan ada tahapan yang tidak dilaksan
akan oleh beberapa peserta dalam pelaksanaan kegiatan RPK. Sedang
kan untuk rata-rata capaian pelaksanaan diperoleh hasil sebanyak 83,1
dengan kategori baik, berarti pelaksanaan , berarti kegiatan rencana pr
oyek kepemimpinan mulai dari persiapan berjalan sesuai dengan tahap
an kegiatan.
2) Monitoring Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah
Monitoring ini dikembangkan oleh CKS untuk mengukur peningk
aan kompetensi Calon Kepala Sekolah pada tiga Domain kompete
nsi yaitu Kepribadian, Sosial dan Kewirausahaan. Instrumen ini di
susun berdasarkan hasil AKPK yang telah diisi oleh peserta diklat
pada tahap OJT 1 dengan mengambil dua kompetensi pada skor te
rendah untuk setiap domain kompetensi tersebut di atas.
Instrumen monitoring ini diisikan oleh Kepala Sekolah asal sebaga
i mentor 1, dengan instrument terlampir.
Hasil yang diperoleh adalah Hal-hal yang masih rendah capaianya
antara lain pada kompetensi kepribadian diperoleh hasil 75,74, ke
wirausahaan dengan hasil rata-rata 87,50 dan sosial dengan hasil 8
0,15.Untuk hal ini maka hasil yang diperoleh hanya 1 kompetensi
yang sudah berkategori baik yaitu kewirausahaan sedangkan kepri
badian dan sosial masih dalam kategori hasil cukup. Diperoleh rat
a-rata 6 indikator peningkatan kompetensi calon kepala sekolah se
banyak 81,13 dengan kategori baik.
3) Evaluasi Hasil Kegiatan RPK
Evaluasi ini dilaksanakan oleh Calon Kepala Sekolah untuk meng
ukur keberhasilan kegiatan RPK dengan menggunakan indikator d
ari tujuan yang pertama yang telah dibuat dalam matrik RPK. Resp
onden untuk instrumen ini adalah KS, guru, dan tendik yang terlib
at dalam kegiatan RPK.
Instrumen terlampir.
Hasil yang diperoleh hasil bahwa sebanyak 75,00% guru dinil
ai memiliki kompetensi yang baik dalam pembuatan media
pembelajaran dengan powerpoit bebasis animasi bernilai, 71,75 berko
mpetensi baik dalam mdalam memahami pembuatan media
pembelajaran dan 72,55 dinilai memiliki kompetensi yang baik juga d
alam menindaklanjuti penilaian. Kemudian diperoleh rata-rata evaluas
i hasil kegiatan sebanyak 72,55 dalam kategori baik.
4) Evaluasi peningkatan Prestasi Peserta Didik
Instrumen evaluasi ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekolah
untuk mengukur dampak yang terlihat setelah kegiatan RPK selesa
i dilaksanakan berkaitan dengan peningkatan prestasi peserta didik
Responden untuk instrumen ini adalah peserta didik yang diambil
secara sampel dengan minimal 10% murid untuk setiap kelas/romb
el.
Instrumen terlampir.
Hasil yang diperoleh adalah dari capaian kegiatan RPK dengan
nilai peserta didik yang nilai ulangan harian sudah melebihi nilai KK
M sebanyak 75,00 dengan kategori baik, peserta didik yang nilai kom
petensi sikap meningkat sebanyak 75,00 dengan kategori baik, pesert
a didik yang nilai kompetensi pengetahuan meningkat hanya 65,63 de
ngan kategori cukup, peserta didik dengan kompetensi keterampilan m
eningkat sebanyak 75,00 dengan kategori baik, dan untuk kompetensi
meningkat prestasi belajar peserta didik sebanyak 75,00 dengan kateg
ori baik juga.

5) Montoring dan evaluasi Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagi


aan Murid)
Instrumen monitoring dan evaluasi ini dikembangkan oleh Calon
Kepala Sekolah untuk mengukur dampak yang terlihat setelah kegi
atan RPK selesai dilaksanakan. Dampak yang dimaksud disini adal
ah ukuran kebahagiaan/kesejahteraan murid yang teramati sebagai
dampak dari pelaksanaan program RPK. Responden untuk instrum
en ini adalah murid yang diambil secara sampel dengan minimal 1
0% murid untuk setiap kelas/rombel.
Instrumen terlampir.
Hasil yang diperoleh adalah Dari grafik di atas dapat diuraikan
bahwa 75,00 siswa semangat dalam proses pembelajaran ,75,00 siswa
merasa media powerpoint berbasis animasi sangat menarik, 75,00 sis
wa tidak merasa tidak bosen lagi untuk belajar, 73,53 siswa meningkat
nilai pengetahuannya, 72,06 siswa meningkat keterampilannya, 67,65
siswa belum mendapat nilai baik dalam hasil belajar, 70,59 mendapat
nilai baik dalam proses belajar , 63,24 siswa belum mendapat nilai bai
k dalam keinginan untuk belajar lebih tekun dan 73,53 siswa merasa
bangga dengan perubahan nilai yang diperoleh.
d. Refleksi,
Pelaksanaan tindakan pemanfaatan media pembelajaran power point
berbasis animasi melalui IHT pada siklus 1 menunjukkan hasil yang
masih perlu diadakan nya kegiatan siklus 2 karena masih ada 4 guu
yang masih belum paham dalam pembuatan powerpoin sebagai media
pembelajaran, sedangkan Kondisi capaian students wellbeing
menunjukkan bahwa peserta didik masih belum semua yang
memahami tentang pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran powerpoint berbasis animasi yang du terapkan oleh guru
kelas nya. Hasil capai program dan konsidi students wellbeing tersebut
dipengaruhi oleh aktifitas kepemimpinan Calon Kepala Sekolah
sebagai pelaksana Tindakan. Hasil monitoring menunjukkan bahwa
capaian peningkatan kompetensi Calon Kepala Sekolah dalam
kategori baik
Rencana tindaklanjut yang akan dikerjakan dan diperbaiki pada siklus
ke-2 antara lain:
1) Perbaikan Tindakan pemecahan masalah
 Meningkatkan cara-cara menginflementasi media
pembelajaran
2) Perbaikan Tindakan Calon Kepala Sekolah
 Merencanakan pembelajaran dengan memanfaatkan media
pembelajaran dengan menggunakan powerpoit

Pelaksanaan RPK Siklus ke-2


a. Persiapan
1). Berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang perlunya mengadakan sik
lus kedua pendampingan dalam pembuatan pembuatan media
pembelajaran dengan menggunakan powerpoint bebrbasis animasi
2). Menyusun perencanaan kegiatan yang meliputi nara sumber, bahan da
n materi kegiatan. Dalam hal ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah
pendampingan/pembimbingan dan pemanfaatan tutor sebaya bagi pese
rta yang sudah mampu menerapkan media powerpoint berbasis
animasi dalam kegiatan pembelajaran dapat membimbing rekan sejaw
at.
3). Mensosialisasikan rencana kegiatan kepada semua guru yang menjadi
peserta pada siklus 1.
b. Pelaksanaan
1) Dalam pelaksanaan pendampingan pembimbingan pemanfaatan media
pembelajaran powerpoint bebrasis animasi dalam pembelajaran, penuli
s bertindak sebagai pendamping sedangkan peserta yang sudah diangg
ap mahir dan mampu bertindak sebagai tutor sebaya terhadap 4 (empat
) Peserta tersebut. Siklus 2 dilaksanakan selama 1 hari, yakni senin – S
elasa tanggal 29 – 3 0 Nopember 2021.
2) Materi disampaikan dalam bentuk praktik secara langsung.Metode part
isipatif digunakan dalam membahas materi kegiatan sehingga peserta
secara langsung mempraktikkannya.
3) Kegiatan berorientasi pada proses sehingga output maupun outcome
dari pelaksanaan kegiatan ini sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Pe
ran aktif peserta sangat diharapkan.
4) Pada akhir setiap kegiatan, panitia melakukan refleksi dan evaluas
i terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan.
c. Monev siklus ke-2

Peneliti melakukan Monitoring selama kegiatan RPK siklus ke 2


berlangsung dari awal hingga akhir kegiatan, selain itu melakukan
evaluasi tingkat kemampuan guru yang dibimbing oleh narasumber.
1) Monitoring pelaksanaan kegiatan RPK
Kegiatan monitoring ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekola
h untuk mengukur keterlaksanaan kegiatan RPK mulai dari perenc
anaan dan pelaksanaan sebagai perbaikan dari siklus ke-1. Monitor
ing ini juga lebih focus pada aspek-aspek yang perlu diperbaiki dar
i siklus ke-1. Instrumen yang digunakan dan hasil pengolahannya t
erlampir.
Hasil yang diperoleh adalah Dari hasil monitoring pelaksanaan
kegiatan diperoleh nilai ketercapaian persiapan RPK adalah 100 yang
berarti persiapan pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan dilaksan
akan sesuai dengan tahapan kegiatan dan kelengkapan bahan guna me
ndukung pelaksanaan workshop disiapkan sesuai kebutuhan. Sedangk
an pada pelaksanaan rencana proyek kepemimpinan diperoleh nilai ket
ercapaian 98.5 yang mengindikasikan asemua tahapa dilaksanakan ole
h beberapa peserta dalam pelaksanaan kegiatan RPK. Sedangkan untu
k rata-rata capaian pelaksanaan diperoleh hasil sebanyak 83,1 dengan
kategori baik, berarti pelaksanaan , berarti kegiatan rencana proyek ke
pemimpinan mulai dari persiapan berjalan sesuai dengan tahapan kegi
atan.

Hal-hal yang masih rendah capaianya antara lain pada tahapan:


…………………
…………….. dst
Perbandingan hasil monev pelaksanaan RTK antara Siklus ke-1 da
n Ke-2 digambarkan dalam grafik berikut:

GRAFIK

Grafik 3.1. Perbandingan Capaian Pelaksanaan Program RPK sikl


us ke-1 dan ke-2

2) Monitoring Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah


Monitoring ini dikembangkan oleh CKS untuk mengukur peningk
aan kompetensi Calon Kepala Sekolah pada tiga Domain kompete
nsi yaitu kepribadian, Sosial dan Kewirausahaan, dan lebih focus p
ada kompetensi CKS yang masih belum optimal di siklus ke-1.
Instrumen dan penegolahannya terlampir.
Hasil yang diperoleh adalah ……… (mohon deskripsikan hasil pe
ngolahan instrument monevnya) … Berapa nilai capainnya? sebut
kan hasilnya termasuk kategori apa?.....
Hal-hal yang masih rendah capaianya antara lain pada kompetensi:
…………………
…………….. dst
Perbandingan hasil capaian kompetensi Calon Kepala Sekolah ant
ara siklus ke-1 dan ke-2 digambarkan dalam grafik berikut:

GRAFIK

Grafik 3.2. Perbandingan Capaian Kompetensi Calon Kepala Sek


olah siklus ke-1 dan ke-2

3) Evaluasi Hasil Kegiatan RPK


Evaluasi ini dilaksanakan oleh Calon Kepala Sekolah untuk meng
ukur keberhasilan kegiatan RPK dengan menggunakan indikator d
ari tujuan yang pertama yang telah dibuat dalam matrik RPK. Resp
onden untuk instrumen ini adalah KS, guru, dan tendik yang terlib
at dalam kegiatan RPK.
Instrumen terlampir.
Hasilyang diperoleh adalah ……… (mohon deskripsikan hasil pen
golahan instrument evaluasinya) … Berapa nilai capainnya? seb
utkan hasilnya termasuk kategori apa?.....
Hal-hal yang masih rendah capaianya antara lain pada indicator ke
berhasilan :
…………………
…………….. dst
Perbandingan capaian hasil RPK antara siklus ke-1 dan ke-2 diga
mbarkan dalam grafik berikut:

GRAFIK
Grafik 3.3. Perbandingan Capaian Hasil RPK siklus ke-1 dan ke-2

4) Evaluasi peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik


Instrumen evaluasi ini dikembangkan oleh Calon Kepala Sekolah
untuk mengukur dampak yang terlihat setelah kegiatan RPK selesa
i dilaksanakan berkaitan dengan peningkatan prestasi peserta didik
Responden untuk instrumen ini adalah peserta didik yang diambil
secara sampel dengan minimal 10% murid untuk setiap kelas/romb
el.
Instrumen terlampir.
Hasil yang diperoleh adalah ……… (mohon deskripsikan hasil pe
ngolahan instrument evaluasinya) … Berapa nilai capainnya? se
butkan hasilnya termasuk kategori apa?.....
Hal-hal yang masih rendah capaianya antara lain pada indicator ko
mpetensi :
…………………
…………….. dst
Perbandingan peningkatan prestasi hasil belajar peserta didik antar
a siklus ke-1 dan ke-2 digambarkan dalam grafik berikut:

GRAFIK

Grafik 3.4. Perbandingan Peningkatan Prestasi Hasil Belajar Peser


ta Didik siklus ke-1 dan ke-2
5) Montoring dan evaluasi Pencapaian Students Wellbeing (Kebahagi
aan Murid)
Instrumen monitoring dan evaluasi ini dikembangkan oleh Calon
Kepala Sekolah untuk mengukur dampak yang terlihat setelah kegi
atan RPK selesai dilaksanakan. Dampak yang dimaksud disini adal
ah ukuran kebahagiaan/kesejahteraan murid yang teramati sebagai
dampak dari pelaksanaan program RPK. Responden untuk instrum
en ini adalah murid yang diambil secara sampel dengan minimal 1
0% murid untuk setiap kelas/rombel.
Instrumen terlampir.
Hasil yang diperoleh adalah ……… (mohon deskripsikan hasil pe
ngolahan instrument monevnya, … Berapa nilai capainnya? sebu
tkan hasilnya termasuk kategori apa?.....
Aspek students wellbeing yang masih rendah capaiannya antara lai
n:
…………………
…………….. dst
Perbandingan peningkatan capaian student wellbeing antara siklus
ke-1 dan ke-2 digambarkan dalam grafik berikut:

GRAFIK

Grafik 3.5. Perbandingan Peningkatan Capaian Students Wellbein


g siklus ke-1 dan ke-2
……………………………………………………..

d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan ….. (sebutkan jenis tindakan sesuai masalah
masing-masing) ….. pada siklus ke-2 menunjukkan hasil yang
………… (silahkan menilai sendiri sesuai hasil monev) .. Kondisi
capaian students wellbeing menunjukkan bahwa peserta didik semakin
….. (deskripsikan hasil capaian student wellbeing).. Hasil capaian
program dan konsidi students wellbeing tersebut dipengaruhi oleh
aktifitas kepemimpinan Calon Kepala Sekolah sebagai pelaksana
Tindakan. Hasil monitoring menunjukkan bahwa capaian peningkatan
kompetensi Calon Kepala Sekolah dalam kategori …. (sebutkan
kategorinya sesuai hasil monev) …
Beberapa aspek yang menjadi focus perbaikan pada siklus ke-2 antara
lain:
 ……………… (tuliskan sesuai temuan hasil monev)
 ……………..
 ……………. Dst
Secara umum aspek-aspek tersebut mengalami peningkatan.

Beberapa aspek yang belum optimal dari pelaksanaan RPK di siklus


ke-2 dan harus menjadi focus diperbaiki jika kegiatan ini akan
dikembangkan selanjutnya antara lain:
 ………………….. (tuliskan sesuai temuan hasil monev)
 ……………….
 ……………… dst

6. Sumber Daya
Sumber daya yang mendukung keterlaksanaan kegiatan pelaksanaan RPK
berupa SDM, keuangan dan sumber daya non manusia.
a. Sumber daya manusia (SDM), berkaitan langsung dengan kegiatan,
antara lain:
 Narasumber

 Panitia, …. (deskripsikan siapa saja yang terlibat jad panitia)…


 (deskripsikan pihak yang lainnya jika ada )..
b. Keuangan, berkaitan langsung dengan biaya yang dikeluarkan
kegiatan mulai dari persiapan sampai dengan akhir kegiatan. …
(deskripsikan sumber keuangan yang digunakan pada saat kegiatan
RPK)….
c. Sumber daya non manusia, berupa alat dan perangkat yang
mendukung keterlaksanaan kegiatan RPK. …… (deskripsikan
sumberdaya non manusia lainnya..)….
7. Metode Pengumpulan Data
…… (lihat pada matriks RPK tugas 09 IST-1) …..
8. Students Wellbeing
……. (deskripsikan dampak dari program yang telah dlaksnakan
melalui RPK. lihat pada matriks RPK tugas 09 IST-1)……
B. Pelaksanaan Kajian Manajerial (KM)
Kajian Managerial (KM) merupakan kegiatan calon kepala dalam melakukan
analisis hasil pemetaan capaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang
didasarkan pada kondisi nyata dan raport mutu sekolah untuk menemukan
potensi dan tantangan yang dipertimbangkan dalam menyusun rancangan
peningkatan layanan pembelajaran berorientasi pada peserta didik
selanjutnya.
KM dilaksanakan di dua sekolah yaitu di sekolah asal/sendiri dan sekolah
magang untuk meningkatkan kompetensi manajerial Calon Kepala Sekolah.
Rambu-rambu melaksanakan kajian manajerial:
1. Peserta diklat menyusun aspek-aspek atau komponen kajian untuk masing-
masing standar nasional Pendidikan
2. Peserta adiklat memasukkan aspek-aspek atau komponen kajian untuk
masing-masing standar nasional Pendidikan ke dalam matrik kajian
3. Peserta diklat menyusun kondisi ideal dari semua aspek atau komponen
masing-masing standar nasional Pendidikan berdasarkan regulasi yang
berlaku
4. Peserta diklat menentukan kondisi semua aspek atau komponen SNP yang
telah ditetapkan berdasarkan rapot mutu sekolah terakhir yang dimiliki,
dan dituliskan dalam bentuk matrik kajian
5. Peserta diklat menentukan kondisi nyata semua aspek atau komponen yang
telah ditetapkan berdasarkan bukti nyata yang ada di sekolah, sewaktu
peserta diklat melakukan pengamatan, wawancara, dan juga studi
dokumentasi, dan dimasukkan dalam matrik kajian
6. Peserta diklat menentukan potensi yaitu kekuatan dan peluang yang
dimiliki oleh sekolah masing-masing standar nasional pendidikan, dengan
mempertimbangkan kondisi nyata dan rapot mutu yang sudah melampaui
kondisi ideal
7. Peserta diklat menentukan kelemahan dan tantangan dalam matrik kajian
masing-masing standar nasional pendidikan dengan memperhatikan
kondisi nyata dan rapot mutu yang masih di bawah kondisi ideal.
8. Dengan mempertimbangkan potensi yang dimiliki dan tantangan yang
dihadapi sekolah, peserta diklat memberikan rekomendasi strategi dalam
upaya peningkatan capaian masing-masing SNP untuk mearih student
wellbeing.

Tahap Persiapan

Dalam kajian manajerial, sebagai langkah persiapan calon kepala sekolah

melaksanakan beberapa kegiatan persiapan untuk melaksanakan kegiatan kajian

managerial pada sekolah asal dan magang adalah Sosialisasi program diklat calon

kepala sekolah terkait kajian managerial kepada kepala sekoah guru dan tenaga

pendidikan, penyiapan pengumpulan bukti, nyata yang ada di sekolah menentukan

partisipan dan menyusun panduan wawancara, lembar observasi, dan penentuan

sasaran dokumen yang dikaji terkait dengan aspek atau komponen yang telah

ditentukan pada masing-masing SNP. Peserta diklat juga menyiapkan matrik

kajian dan telah ditentukan lebih dahulu aspek atau komponen masing-masing

SNP.

Pelaksanaan
Setelah melakukan sosialisasi program dan telah diperkenankan baik oleh

Kepala Sekolah sendiri maupun magang, peserta diklat segera mengumpulkan

bukti nyata kondisi sekolah dan raport mutu dengan wawancara, pengamatan

maupun studi dokumen. Selanjutnya dengan mempertimbangkan kondisi nyata

dan rapor mutu tersebut, peserta diklat mengkaji dari sisi aspek atau komponen

SNP yang telah ditentukan sebelumnya untuk menentukan potensi (kekuatan dan

peluang) yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah pada masing-

masing SNP. Dengan mempertimbangakan potensi dan tantangan tersebut, peserta

didik memberikan rekomendasi strategi upaya peningkatan capaian masing-

masing SNP selanjutnya untuk mencapai profil pelajar Pancasila yang wellbeing.

Hasil Kajian Managerial Sekolah Asal (SDN Budikarya)

Kajian managerial adalah serangkaian kegiatan mengkaji aspek-aspek managerial

yang dilakukan pada sekolah asal dan sekolah magang, dan untuk memperoleh

kesimpulan dari hasil kajian managerial. Kegiatan managerial ini terdiri dari tahap

persiapan, pelaksanaan dan hasil. Berikut ini pejelasan lengkap tentang tahapan

tersebut

1). Standar Kompetensi Lulusan

Kondisi ideal Standar Kompetensi Lulusan apa bila sekolah telah memenu

hi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 20 Tahun 2016, Kondisi nyata sekola

h terlihat siswa telah memiliki kompetensi yang baik pada kompetensi sikap dan k

etrampilan. Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport mutu mempe

roleh nilai 6,44 yang artinya sekolah telah belum optimal dalam mencapai kategor
i SNP karena dimensi kompetensi pengetahuan belum optimal. Potensi yang dimil

iki oleh sekolah memiliki budaya-budaya yang menamkan kompetensi sikap socia

l dan sepiritual kepada siswa seperti kegiatan berdoa bersama, menerapkan senyu

m, sapa, sopan dan santun. Tantangan sekolah adalah mepertahankan dan mening

katkan kompetensi siswa. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian

standar adalah sekolah dapat menambahkan program-program ketrampilan atau ex

trakulikuler untuk meningkatkan kompetensi siswa.

2). Standar Isi

Kondisi ideal Standar Isi apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikato

r sesuai Permendikbut No 21 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah, tampak guru-gu

ru telah menyusun kelengkapan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP y

ang telah sesuai dengan Standar Isi yang berlaku. Capaian Standar Isi sesuai nilai

raport mutu memperoleh nilai 6,75 yang artinya sekolah telah mencapai kategori

SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah tampak guru telah menyusun silabus dan

RPP sesuai dengan standar isi. Tantangan sekolah dalam pengembangan setandar i

si kurang memperkaya kembali terkait dengan unsur budaya dan sosail sekitar lin

gkungan sekolah. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar

isi dalam peroses penyusunan silabus dan rpp guru dapat berdiskusi bersama dala

m forum KKG serta, kepala sekolah rutin melaksanakan supervise untuk memaksi

malkan keterlaksanaan standar isi

3). Standar Proses


Kondisi ideal Standar Proses apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indi

kator sesuai Permendikbut No 22 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah dalam pelak

sanaan proses pembelajaran tampak telah banyak menerapkan pembelajaran yang

berfokus kepada siswa. Capaian Standar Proses sesuai nilai raport mutu memperol

eh nilai 6,99 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Potensi skolah da

lam standar proses guru-gur sudah banyak menerapkan metode-metode pembelaja

ran yang menyenangkan dan berfokus kepada siswa. Tantangan sekolah yang diha

dapi kurangnya invoasi guru dalam memanfaatkan atau membuat media-media pe

mbelajaran. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar adala

h menyarankan kepada guru untuk mengikuti workshop / diklat yang berkaitan de

ngan pengembangan media pembelajaran

4). Standar Penilaian

Kondisi ideal Standar Penilaian apa bila sekolah telah memenuhi seluruh i

ndikator sesuai Permendikbut No Permendikbud No 23 Tahun 2016. Kondisi nya

ta sekolah secara umum guru telah melaksanakan penilaian dengan baik terkait ko

mpetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Penilaian sesuai ni

lai raport mutu memperoleh nilai 6,99 yang artinya sekolah telah mencapai katego

ri SNP. Potensi sekolah dalam standar penilaian terlihat guru dalam penilain siswa

telah menyusun instrument penilain, memganalisi hasil penilaian setrta memberik

an remidi dan pengayaan kepada siswa. Tantangan yang dihadipi sekolah guru me

ngalami kendala dalam mempersiapkan pemetaan KI dan KD dalam penilaian. Re

komendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar penilaian adalah den

gan memaksimalkan forum KKG untuk mempersiapkan perencanaan penilaian.


5). Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik

Kondisi ideal Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik apa bila sekolah telah

memenuhi seluruh indikator sesuai SNP. Kondisi nyata sekolah telah memiliki ten

aga pendidik dan kependidikan sesuai dengan profisinya masing-masing. Capaian

Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai

6,13 yang artinya sekolah telah mencapai kategori Menuju SNP 4 Tantangan seko

lah dalam standar pendidik dan tenaga pendidik aadalh tidak adanya tenaga khusu

dalam mengelola dana BOS dan tenaga perpustakaan sesuai dengan kompetensiny

a. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar kepala sekolah

dapat merekomendasikan tenaga yang ada untuk mengisi kekosongan tenaga deng

an memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan sesuai

dengan kompetensi yang dibutuhkan

6). Standar Sarana dan Prasarana

Kondisi ideal Standar Sarana dan Prasarana apa bila sekolah telah memenu

hi seluruh indikator sesuai Permendikbud No 24 Tahun 2007, Permendikbud No 3

3 Tahun 2008, Permendikbud No 40 Tahun 2008. Kondisi nyata sekolah telah me

miliki sarana dan prasarana yang terholong lengkap. Capaian Standar Sarana dan

Prasarana sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 4,14 yang artinya sekolah tela

h mencapai kategori Menuju SNP 3. Tantangan sekolah dalam pemeliharaan saran

a dan prasarna sekolah terlihat ada bagaian-bagian gedung yang mengalami kerus

akan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar sarpar kepa

la sekolah dapat memaksimalkan dana BOS guna melengkapi/memperbaiki sarana


sekolah yang kondisinya rusak ringan, dan dapat melibatkan komite untuk pengga

langan dana untuk melengkapi saran yang tidak dapat dianggarkan dari dana BOS

7). Standar Pengelolaan

Kondisi ideal Standar Standar Pengelolaan apa bila sekolah telah memenu

hi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 19 Tahun 2007. Kondisi nyata sekola

h telah menyusun dan memiliki visi, misi, tujuan, RKS, dan KTSP. Capaian Stand

ar Pengelolaan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,92 yang artinya sekola

h telah mencapai kategori SNP. Tantangan sekolah belum maksimalnya dalam me

libatkan seluruh warga sekolah dalam pengelolan sekolah. Rekomendasi tindak la

njut untuk meningkatkan capaian standar pengelolan kepala sekolah dapat merang

kul berbagai pihak dengan membuat MOU yang dapat mendujung pengelolaan se

kolah

8). Standar Biaya

Kondisi ideal Standar Biaya apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indi

kator sesuai Permendikbut No 69 Tahun 2009. Kondisi nyata sekolah telah menge

lola standar pembiayaan dengan trasparan dan akutabel dengan baik. Capaian Stan

dar Biaya sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,99 yang artinya sekolah tela

h mencapai kategori SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki beberapa s

umber pembiayaan selain dari dana BOS yaitu dari komite, dan kantin. Tantangan

sekolah dalam standar pembiayan sekolah tidak memiliki tenaga khusu dalam me

ngelola keuanga sekolah. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian


standar kepala sekolah dapat memambah tenaga adminstrasi guna membantu peng

elolan pembiayaan sekolah

a. Hasil Kajian Managerial Sekolah Magang (SDN Banjarsari )

1). Standar Kompetensi Lulusan

Kondisi ideal Standar Kompetensi Lulusan apa bila sekolah telah memenu

hi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 20 Tahun 2016, Kondisi nyata sekola

h terlihat siswa telah memiliki kompetensi yang baik pada kompetensi sikap, peng

etahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport

mutu memperoleh nilai 7 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Pote

nsi yang dimiliki oleh sekolah memiliki budaya-budaya yang menamkan kompete

nsi sikap social dan sepiritual kepada siswa seperti kegiatan berdoa bersama, men

erapkan senyum, sapa, sopan dan santun. Tantangan sekolah adalah mepertahanka

n dan meningkatkan kompetensi siswa. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningk

atkan capaian standar adalah sekolah dapat menambahkan program-program ketra

mpilan atau extrakulikuler untuk meningkatkan kompetensi siswa.

2). Standar Isi

Kondisi ideal Standar Isi apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikato

r sesuai Permendikbut No 21 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah, tampak guru-gu

ru telah menyusun kelengkapan perangkat pembelajaran berupa silabus dan RPP y

ang telah sesuai dengan Standar Isi yang berlaku. Capaian Standar Isi sesuai nilai

raport mutu memperoleh nilai 6,78 yang artinya sekolah telah mencapai kategori

SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah tampak guru telah menyusun silabus dan
RPP sesuai dengan standar isi. Tantangan sekolah dalam pengembangan setandar i

si kurang memperkaya kembali terkait dengan unsur budaya dan sosail sekitar lin

gkungan sekolah. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar

isi dalam peroses penyusunan silabus dan rpp guru dapat berdiskusi bersama dala

m forum KKG serta, kepala sekolah rutin melaksanakan supervise untuk memaksi

malkan keterlaksanaan standar isi

3). Standar Proses

Kondisi ideal Standar Proses apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indi

kator sesuai Permendikbut No 22 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah dalam pelak

sanaan proses pembelajaran tampak telah banyak menerapkan pembelajaran yang

berfokus kepada siswa. Capaian Standar Proses sesuai nilai raport mutu memperol

eh nilai 6,99 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Potensi skolah da

lam standar proses guru-gur sudah banyak menerapkan metode-metode pembelaja

ran yang menyenangkan dan berfokus kepada siswa. Tantangan sekolah yang diha

dapi kurangnya invoasi guru dalam memanfaatkan atau membuat media-media pe

mbelajaran. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar adala

h menyarankan kepada guru untuk mengikuti workshop / diklat yang berkaitan de

ngan pengembangan media pembelajaran

4). Standar Penilaian

Kondisi ideal Standar Penilaian apa bila sekolah telah memenuhi seluruh i

ndikator sesuai Permendikbut No Permendikbud No 23 Tahun 2016. Kondisi nya


ta sekolah secara umum guru telah melaksanakan penilaian dengan baik terkait ko

mpetensi sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Penilaian sesuai ni

lai raport mutu memperoleh nilai 7 yang artinya sekolah telah mencapai kategori

SNP. Potensi sekolah dalam standar penilaian terlihat guru dalam penilain siswa t

elah menyusun instrument penilain, memganalisi hasil penilaian setrta memberika

n remidi dan pengayaan kepada siswa. Tantangan yang dihadipi sekolah guru men

galami kendala dalam mempersiapkan pemetaan KI dan KD dalam penilaian. Rek

omendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar penilaian adalah deng

an memaksimalkan forum KKG untuk mempersiapkan perencanaan penilaian.

5). Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik

Kondisi ideal Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik apa bila sekolah telah

memenuhi seluruh indikator sesuai SNP. Kondisi nyata sekolah telah memiliki ten

aga pendidik dan kependidikan sesuai dengan profisinya masing-masing. Capaian

Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai

5,71 yang artinya sekolah telah mencapai kategori Menuju SNP 4 Tantangan seko

lah dalam standar pendidik dan tenaga pendidik aadalh tidak adanya tenaga khusu

dalam mengelola dana BOS dan tenaga perpustakaan sesuai dengan kompetensiny

a. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar kepala sekolah

dapat merekomendasikan tenaga yang ada untuk mengisi kekosongan tenaga deng

an memberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tambahan sesuai

dengan kompetensi yang dibutuhkan

6). Standar Sarana dan Prasarana


Kondisi ideal Standar Sarana dan Prasarana apa bila sekolah telah memenu

hi seluruh indikator sesuai Permendikbud No 24 Tahun 2007, Permendikbud No 3

3 Tahun 2008, Permendikbud No 40 Tahun 2008. Kondisi nyata sekolah telah me

miliki sarana dan prasarana yang terholong lengkap. Capaian Standar Sarana dan

Prasarana sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 4,44 yang artinya sekolah tela

h mencapai kategori Menuju SNP 3. Tantangan sekolah dalam pemeliharaan saran

a dan prasarna sekolah terlihat ada bagaian-bagian gedung yang mengalami kerus

akan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar sarpar kepa

la sekolah dapat memaksimalkan dana BOS guna melengkapi/memperbaiki sarana

sekolah yang kondisinya rusak ringan, dan dapat melibatkan komite untuk pengga

langan dana untuk melengkapi saran yang tidak dapat dianggarkan dari dana BOS

7). Standar Pengelolaan

Kondisi ideal Standar Standar Pengelolaan apa bila sekolah telah memenu

hi seluruh indikator sesuai Permendikbut No 19 Tahun 2007. Kondisi nyata sekola

h telah menyusun dan memiliki visi, misi, tujuan, RKS, dan KTSP. Capaian Stand

ar Pengelolaan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,93 yang artinya sekola

h telah mencapai kategori SNP. Tantangan sekolah belum maksimalnya dalam me

libatkan seluruh warga sekolah dalam pengelolan sekolah. Rekomendasi tindak la

njut untuk meningkatkan capaian standar pengelolan kepala sekolah dapat merang

kul berbagai pihak dengan membuat MOU yang dapat mendujung pengelolaan se

kolah

8). Standar Biaya


Kondisi ideal Standar Biaya apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indi

kator sesuai Permendikbut No 69 Tahun 2009. Kondisi nyata sekolah telah menge

lola standar pembiayaan dengan trasparan dan akutabel dengan baik. Capaian Stan

dar Biaya sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 7 yang artinya sekolah telah

mencapai kategori SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki beberapa su

mber pembiayaan selain dari dana BOS yaitu dari komite, dan kantin. Tantangan s

ekolah dalam standar pembiayan sekolah tidak memiliki tenaga khusu dalam men

gelola keuanga sekolah. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian s

tandar kepala sekolah dapat memambah tenaga adminstrasi guna membantu penge

lolan pembiayaan sekolah

C. Pelaksanaan Peningkatan Kompetensi (PK)


Peningkatan Kompetensi (PK) merupakan kegiatan calon kepala sekolah untu
k meningkatkan kompetensinya berdasarkan kebutuhan individu dengan belaj
ar dari kepala sekolah mentor 2. Peserta diklat menentukan salah satu
kompetensi yang paling rendah dari setiap domain kompetensi pada AKPK,
kemudian berupaya meningkatkan kompetensi tersebut dengan belajar dari
kepala sekolah mentor 2 di sekolah magang. Metode yang digunakan untuk
peningkatan kompetensi melalui wawancara, studi dokumentasi, dan
observasi terhadap kegiatan yang dilakukan kepala sekolah mentor 2.
Berdasarkan hasil AKPK, kompetensi yang akan ditingkatkan oleh CKS di
sekolah magang yakni kompetensi Kewirausahaan pada indicator

1. Perencanaan
a. Berkoordinasi dengan kepala sekolah magang 2.
b. Membuat jadwal kunjungan ke sekolah magang 2.
c. Menyiapkan notula untuk mencatat kondisi sekolah magang 2 secara fakt
ual.
d. Menyiapkan instrument observasi untuk sekolah magang 2.
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak Tanggal,………... Mencatat hal –
hal penting yang dianggap dapat meningkatkan Dimensi Sosial untuk Penulis.
Penulis mencoba memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja sekol
ah. Langkah – langkah yang akan dilakukan dalam meningkatkan AKPK yang
kurang khususnya Kompetensi sosial antara lain sebagai berikut :
a. Mempersiapkan Instrumen wawancara dengan kepala sekolah, guru, Ketu
a, Komite sekolah, orang tua perwakilan anggota Paguyuban. Paguyuban
sekolah adalah Organisasi sosial inetrnal sekolah yang dibentuk berdasark
an musyawarah untuk mengembangkan kerja sama sekolah dalam segala
aspek yang anggotanya terdiri dari seluruh orang tua siswa dari setiap kela
s, Komite sekolah sebagai penanggung jawab. Paguyuban akan mengemb
angan kegiatan sosial untuk membantu meringankan beban orang tua sisw
a yang sedang mengelami musibah baik berupa bantuan uang atau barang
keperluan peserta didik.Paguyuban juga ikut aktif berpartisipasi dengan se
kolah dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
b. Melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah, Komite sekolah adalah b
adan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka menin
gkatkan mutu, pemerataan dan efesiensi pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah ma
upun pendidikan luar sekolah serta mempunyai tujuan sebagai berikut :
 Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dala
m melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di sat
uan pendidikan.
 Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam pe
nyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
 Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan demokr
atis dalam menyelenggarakan dan pelayanan pendidikan yang berm
utu di satuan pendidikan.
 Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tangga
l 02 April 2003, menyatakan bahwa kinerja komite sekolah adalah :
a) Pemberi pertimbangan (advisoryagency) dalam menentukan d
an melaksanakan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
b) Pendukung (Supporting agency) baik berwujud Finansial, pe
mikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan d
i satuan pendidikan.
c) Pengontrol (controlling agency) dalam rangka tranparansi da
n akuntabiltas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sat
uan pendidikan.
d) Mediator antara Pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di
satuan pendidikan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Paguyuban sekolah sangat


membantu dalam tercapainya mutu pendidikan, pemerataan dan efesiensi serta kai
tannya dengan peran serta masyarakat,disamping Bantuan dari Pemerintah. Sehin
gga adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah dan masyrakat
melalui Paguyuban orang tua siswa. Komite sekolah sangat berpengaruh dalam
membantu meningkatkan tercapainya mutu pendidikan.

2. Hasil yang diharapkan


a. Penulis memperoleh pengalaman baru dari figur kepemimpinan Pembelaj
aran Sekolah magang 2 ( SDN Banjar sari ) sebagai bekal yang sangat ber
manfaat untuk merealisasikannya di tempat penulis bertugas.
b. Dari hasil wawancara dengan warga sekolah diperoleh kesimpulan,bahwa
kerjasama dengan warga masyarakat lingkungan sekolah sangat penting -
untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam meningkatkan presta
si sekolah.
c. Transparansi dalam segala aspek merupakan kunci kerja sama yang baik d
alam upaya meningkatkan Kompetensi Kepala Sekolah beserta Pendidik d
an Tenaga kependidikan yang ada disekolah.
d. Masukan dari penulis untuk mengakomodir para alumni segera dilaksanak
an oleh sekolah.
e. Menyarankan untuk selalu mengadakan supervisi dan monitoring secara b
erkala untuk mengetahui sejauh mana peningkatan kompetensi Pendidik d
an Tenaga Kependidikan disekolah yang dipimpinnya.
f. Mengoptimalkan Potensi dalam dimensi kewirausaaan terutama lebih dik
embangkan lagi dalam inovasi untuk meningkatan mutu sekolah.

BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan rencana tindak lanjut (On The Job Training -2) meliputi dua
kegiatan utama yaitu Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) calon kepala
sekolah di sekolah asal, dan kegiatan Peningkatan Kompetensi (PK) calon
kepala sekolah di sekolah magang. Selama kegiatan, calon kepala sekolah di
damping oleh Kepala Sekolah asal sebagai mentor 1 dan Kepala Sekolah
magang sebagai mentor-2, juga oleh pengajar diklat.
Berdasarkan analisis hasil monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan RPK
dan PK, menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan RPK melalui Tindakan In house training dapat menyelesaiakan
masalah pembelajaran yaitu masalahdimensi kompetensi pengetahuan
konseptual,prosedural dan meta kognitif pada siswa.
2. Kegiatan RPK di sekolah asal dan PK di sekolah magang mampu
meningkatkan kelima domain kompetensi Calon Kepala Sekolah
khususnya pada kompetensi ,
a. Kompetensi kepribadian
b. Kompetensi sosial
c. Kompetensi kewirausahaan
3. Kegiatan RPK melalui tindakan IHT dalam pemanfaatan media
pembelajaran powerpoint berbasis animasi mampu meningkatkan prestasi
siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan
kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan

B. Saran
1. Saran kepada LPMP sebagai pihak penyelenggara
 ………………………
 …………………….. dst
2. Saran kepada Dinas Pendidikan Kabupaten BB.
 ……………..
 ……………. dst
3. Saran untuk peserta diklat secara umum
 ……………..
 ………………. dst
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Lampiran bagian awal
1) Jadwal Rencana Tindak Lanjut
2) Jurnal harian kegiatan OJT 2
3) Foto Sekolah Magang 1 dan 2
B. Lampiran Bagian Isi
1) Lampiran RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan)
a) Matrik RPK
b) Surat undangan untuk Narasumber dan Peserta
Kegiatan
c) Daftar hadir Narasumber dan peserta (setiap siklus)
d) Buku Panduan Kegiatan
e) SK Panitia kegiatan (jika diperlukan)
f) Program monev (monitoring dan evaluasi)
g) Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan yang telah di isi pada
siklus 1 dan siklus 2
h) Instrumen evaluasi tujuan CKS yang telah di isi pada siklus 1 dan
siklus 2
i) Instrumen evaluasi tujuan sasaran (guru) yang telah di isi pada siklus
1 dan siklus 2
j) Instrumen dampak pada siswa yang telah dilakukan pada sikls 1 dan
siklus 2
k) Rekap hasil monitoring dan evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2
l) Materi/handout dari narasumber
m) Produk/hasil/output dari kegiatan RPK
n) Foto-foto kegiatan RPK

2) Lampiran kegiatan kajian manajerial (KM) di sekolah asal dan sekolah


magang
a) Raport mutu
b) Matrik hasil KM
c) foto kegiatan

3) Lampiran peningkatan kompetensi hasil AKPK yang lemah di sekolah


magang kedua
a) Dokumen hasil magang
b) Hasil wawancara dan observasi
c) Fotokopi hasil AKPK CKS
d) Foto-foto kegiatan saat magang di sekolah kedua

Anda mungkin juga menyukai