Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta
dan Pelatihan calon kepala sekolah serta dapat menyelesaikan kegiatan On The
Job Training yang diselenggarakan oleh LPMP dengan tidak suatu rintangan
apapun. Laporan yang penulis susun ini sebagai persyaratan calon kepala sekolah.
berbagai pihak yang telah turut serta memberikan bantuan dan dorongan sehingga
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
IDA ROHATI,M.Pd
NIP
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul/Cover ………………………………………………... i
BAB I PENDAHULUAN
1. Kesimpulan ………………………………………... 68
2. Saran …………………………………………….….
75
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Latar Belakang
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
pada jalur pendidikan formal, informal, maupun non formal, mulai dari pendidika
pendidikan yang ada saat ini belum mampu menghasilkan sumber daya yang sesu
uru, staf, siswa, orang tua siswa dan pihak lain yang terkait untuk bekerja atau ber
peran serta dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekola
h sebagai seorang pemimpin tentunya akan memiliki kemampuan atau kecakapan-
m bidangnya, memiliki kemampuan analitis yang tajam, bersikap tegas dan berani
mengambil keputusan, etos kerjanya inggi dan memiliki visi yang jelas, disampin
g itu, kepala sekolah juga dituntut untuk membina dan mengelola seluruh kom
ponen sekolah lainnya sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan St
Kepala Sekolah adalah guru yang diangkat dan diberikan tugas sebagai Kepa
ma) dimensi kompetensi yang perlu dimiliki kepala sekolah, yaitu: Kepribadian,
ula tuntutan terhadap para kepala sekolah, mereka diharapkan mampu melaksana
kan fungsinya baik sebagai manajer dan leader di sekolah dalam upaya meningka
Kepala sekolah memiliki peran yang sangat strategis dalam menentukan maju
mundurnya sebuah lembaga pendidikan. Oleh karena itu, kepala sekolah bertangg
dan prasarana.
Berdasarkan hasil analisis Raport Mutu Sekolah SDN Budikarya
faktual, konseptual prosedural dan meta kogitif yang optimal . Selain dari pada hasil
analisis raport Mutu Sekolah , calon kepala sekolah ,observasi serta diskusi dengan kepala
sekolah, dewan guru dan tendik, diketahui bahwa Proses belajar mengajar di SDN
Budikarya kurang menarik dan bersifat abstrak sehingga bisa dilihat dari hasil
usan yang lebih luas di tingkat sekolah, partisipasi masyarakat yang relatif ting
ogram serta lebih tanggap terhadap kebutuhan masyarakat setempat yang ditu
njang dengan sistem pengelolaan yang baik, tidak terlepas pada Kemampuan
salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah untuk
B. Tujuan
Tujuan kegiatan pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut (On-The Job Training-
2) Diklat CKS ini antara lain:
1. Menyelesaiakan masalah pembelajaran yaitu masalah kompetensi
pengetahuan faktual, konseptual prosedural dan metakogitif yang belum
optimal pada peserta didik.
2. Meningkatkan kelima domain kompetensi Calon Kepala Sekolah , yakni
kompetensi.
a. Kepribadian
b. Sosial
c. Kewirausahaan
d. Manajerial
e. Supervisi akademik
3. Meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan
dengan peningkatan kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan
dalam mendukung terciptanyan student wellbeing
pada tahun 1980 diatas lahan 1500m2 dengan luas bangunan 918m2, saat ini
181 siswa yang terbagi menjadi 6 rombongan belajar ditangani oleh tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan sebanyak 10 orang yang terdiri atas 2 orang
tenaga Guru Tetap, 6 orang Guru tidak tetap, 1 Operator Sekolah. dan 1
sebagai berikut :
non akademik,
akhlakul karimah.
warga sekolah.
kegiatan positif.
badian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup mandiri dan untuk men
gikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SDN
gai berikut :
2. Tetap tertatanya lingkungan yang harmonis, indah dan lestari sehingga teta
erada.
4. Memiliki sarana dan prasarana pendidikan yan memadai dan relevan dalam
mendukung PBM.
nasional pendidikan (SNP) Raport mutu sekolah pada Tahun 2020 dapat di
melalui informasi tentang lingkungan secara logis, kritis, dan kreatif melalui
tiga sumber belajar yang ideal yaitu : buku teks, bahan ajar, dan
prestasi belajar yang baik, namun cenderung tidak konsisten, termasuk tingkat
kelulusan hasil ujian yang berhasil 100% dengan rata-rata Ujian sekolah 7,00
rasa percaya diri yang tinggi, tanggung jawab, disiplin, toleransi, kerja
keras,perhatian terhadap orang tua dan lingkungan. Hanya sekitar 75% siswa
peserta didik.
jawab , dan pembelajar sejati sepanjang hayat serta sehat jasmani dan rohani
dan produktif.
kter daerah, kebutuhan sosial masyarakat, kondisi budaya, usia peserta didik, dan
kebutuhan pembelajaran. Mata pelajaran Bahasa Daerah Sunda adalah mata pela
jaran muatan lokal sekolah sebagai bentuk karakter daerah dan pelestarian budaya. J
/minggu.
peserta didik.
3. C a p a i a n Standar Proses
kan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyus
unan KTSP berdasarkan permen 37 tahun 2018. Kegiatan penyusunan dan peng
muan KKG. Diakui bahwa silabus yang dikembangkan oleh guru-guru belum se
penuhnya berasal dari hasil pemikiran sendiri namun sebagian masih menconto
ajaran muatan nasional ataupun mata pelajaran muatan lokal. Seperti halnya den
gan silabus, kegiatan penyusunan RPP juga dilakukan oleh guru-guru secara ma
sistematis.
Pada indicator 3.2. Dalam Proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah sesuai
sepanjang hayat ,perbedaan individual dan latar belakang budaya siswa yang
ketentuan.
Pada indicator 3..3 .Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pe
etensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh
guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM seb
elum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pel
aksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaik
dengan ranahnya
Pada indicator 4.2 Teknik penilaian sudah obyektif dan akuntabel sesuai
perangkat penilaian.
Pada indicator 4.3 Penilaian Pendidikan sudah ditindak lanjuti dari hasil
Pada indicator 5.1 ketersediaan dan kompetensi guru belum sesuai ketentuan,
kurang optimal.
Pada indicator 5.2 kompetensi kepala sekolah sudah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
prasarana
Pada indikator 6.1 sekolah belum memiliki kapasitas daya tampung, kapasitas
Pada indikator 6.2 sekolah belum memiliki ruang kelas sesuai standar,
Pada indikator 6.3 sekolah belum memiliki sarana ruang kepala sekolah, ruang
Sekolah ( BOS ) APBN, dan APBD Kabupaten Bandung Barat. Yang masih
minim. Hal ini menjadi kendala bagi sekolah – sekolah yang mempunyai
bersumber dari dana BOS baik pusat ( APBN ) maupun Daerah ( APBD ).
silang,membebaskan biaya bagi siswa yang tidak mampu dan memiliki daftar
Pada indikator 7.2 memiliki biaya operasional sekolah non personil sudah
sesuai
optimal.
pengelolaan sekolah
Pada indikator 8.2 program pengelolaan sekolah sudah optimal dilaksanakan
Pada indikator 8.3 kepala sekolah berkinerja baik dalam kompetensi kepribadian,
Pada indikator 8.3 kepala sekolah belum optimal dalam kewira usahaan dan
suvervisi
Pada indikator 8.4 sekolah sudah mengelola sistem informasi dan dan manajmen
dengan optimal
Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 Januari 1964 di atas lahan 1 500 m2 dan mulai
siswa sebanyak 172 siswa yang terdiri dari 6 rombel belajar dengan masing-
1 I (satu) 8 8 16
2 II (dua) 22 14 36
3 III (tiga) 12 14 36
4 IV (empat) 16 15 31
5 V (lima) 10 11 17
6 VI (enam 21 20 41
Jumlah 90 82 172
yang cukup memadai. Jumlah guru sebangak 7 orang sedangkan jumlah tenaga
VISI :
MISI :
seni tradisi.
TUJUAN :
pengembangan diri.
pada siswa.
Banjarsari adalah:
Pada indikator 1.1 peserta didik belum optimal dalam kompetensi dimensi sikap
Pada indikator 1.2 peserta didik belum memiliki kompetensi pengetahuan faktual,
dan komunikatif
Berdasarkan hasil analisis capaian mutu pada raport peningkatan mutu pen
dengan optimal.
materi ,muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri siswa belum optimal.
meliputi:
evaluasi dan pengawasan. Setiap tahapan proses ini tidak dapat dipisahkan dan sal
ing terkait satu sama lain. Ketidakterpenuhan satu dari empat proses akan menyeb
abkan standar proses belum optimal . Hal ini disebabkan standar proses merupaka
sudah optimal.
Pada indikator 4.2 teknik penilaian belum optimal dalam perangkat teknik
penilaian.
Pada indikator 4.3 penilaian sudah sesuai dan ditindak lanjutipada hasil
pelaporan.
secara periodik
sudah sesuai
Pada indikator 6.1 sekolah memiliki ruang kelas, laboratorium IPA, ruang
optimal.
optimal.
dengan optimal.
silang,membebaskan biaya bagi siswa yang tidak mampu dan memiliki daftar
1. Judul RPK
kompetensi pengetahuan.
In House Training
5. Langkah-Langkah Kegiatan
Pelaksanaan RPK Siklus ke-1
a. Persiapan
Mengadakan koordinasi dengan Kepala Sekolah, Guru-guru, Tendik, Pengaw
as Bina, Komite Sekolah, Orang Tua Siswa, dan Siswa terkait kegiatan yang
akan dilaksanakan.
Menyusun program.
Menyiapkan anggaran.
Menentukan narasumber.
Membeli ATK.
b. Pelaksanaan
Melaksanakan kegiatan IHT.
Pembukaan IHT.
Coffe break
Isoma
Penutupan
c. Monev
Monitoring dilaksanakan untuk mengukur tingkat keberhasilan dari
GRAFIK
GRAFIK
GRAFIK
Grafik 3.3. Perbandingan Capaian Hasil RPK siklus ke-1 dan ke-2
GRAFIK
GRAFIK
d. Refleksi
Pelaksanaan tindakan ….. (sebutkan jenis tindakan sesuai masalah
masing-masing) ….. pada siklus ke-2 menunjukkan hasil yang
………… (silahkan menilai sendiri sesuai hasil monev) .. Kondisi
capaian students wellbeing menunjukkan bahwa peserta didik semakin
….. (deskripsikan hasil capaian student wellbeing).. Hasil capaian
program dan konsidi students wellbeing tersebut dipengaruhi oleh
aktifitas kepemimpinan Calon Kepala Sekolah sebagai pelaksana
Tindakan. Hasil monitoring menunjukkan bahwa capaian peningkatan
kompetensi Calon Kepala Sekolah dalam kategori …. (sebutkan
kategorinya sesuai hasil monev) …
Beberapa aspek yang menjadi focus perbaikan pada siklus ke-2 antara
lain:
……………… (tuliskan sesuai temuan hasil monev)
……………..
……………. Dst
Secara umum aspek-aspek tersebut mengalami peningkatan.
6. Sumber Daya
Sumber daya yang mendukung keterlaksanaan kegiatan pelaksanaan RPK
berupa SDM, keuangan dan sumber daya non manusia.
a. Sumber daya manusia (SDM), berkaitan langsung dengan kegiatan,
antara lain:
Narasumber
Tahap Persiapan
managerial pada sekolah asal dan magang adalah Sosialisasi program diklat calon
kepala sekolah terkait kajian managerial kepada kepala sekoah guru dan tenaga
sasaran dokumen yang dikaji terkait dengan aspek atau komponen yang telah
kajian dan telah ditentukan lebih dahulu aspek atau komponen masing-masing
SNP.
Pelaksanaan
Setelah melakukan sosialisasi program dan telah diperkenankan baik oleh
bukti nyata kondisi sekolah dan raport mutu dengan wawancara, pengamatan
dan rapor mutu tersebut, peserta diklat mengkaji dari sisi aspek atau komponen
SNP yang telah ditentukan sebelumnya untuk menentukan potensi (kekuatan dan
peluang) yang dimiliki dan tantangan yang dihadapi oleh sekolah pada masing-
masing SNP selanjutnya untuk mencapai profil pelajar Pancasila yang wellbeing.
yang dilakukan pada sekolah asal dan sekolah magang, dan untuk memperoleh
kesimpulan dari hasil kajian managerial. Kegiatan managerial ini terdiri dari tahap
persiapan, pelaksanaan dan hasil. Berikut ini pejelasan lengkap tentang tahapan
tersebut
Kondisi ideal Standar Kompetensi Lulusan apa bila sekolah telah memenu
h terlihat siswa telah memiliki kompetensi yang baik pada kompetensi sikap dan k
etrampilan. Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport mutu mempe
roleh nilai 6,44 yang artinya sekolah telah belum optimal dalam mencapai kategor
i SNP karena dimensi kompetensi pengetahuan belum optimal. Potensi yang dimil
iki oleh sekolah memiliki budaya-budaya yang menamkan kompetensi sikap socia
l dan sepiritual kepada siswa seperti kegiatan berdoa bersama, menerapkan senyu
m, sapa, sopan dan santun. Tantangan sekolah adalah mepertahankan dan mening
Kondisi ideal Standar Isi apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikato
ang telah sesuai dengan Standar Isi yang berlaku. Capaian Standar Isi sesuai nilai
raport mutu memperoleh nilai 6,75 yang artinya sekolah telah mencapai kategori
SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah tampak guru telah menyusun silabus dan
RPP sesuai dengan standar isi. Tantangan sekolah dalam pengembangan setandar i
si kurang memperkaya kembali terkait dengan unsur budaya dan sosail sekitar lin
isi dalam peroses penyusunan silabus dan rpp guru dapat berdiskusi bersama dala
m forum KKG serta, kepala sekolah rutin melaksanakan supervise untuk memaksi
kator sesuai Permendikbut No 22 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah dalam pelak
berfokus kepada siswa. Capaian Standar Proses sesuai nilai raport mutu memperol
eh nilai 6,99 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Potensi skolah da
ran yang menyenangkan dan berfokus kepada siswa. Tantangan sekolah yang diha
Kondisi ideal Standar Penilaian apa bila sekolah telah memenuhi seluruh i
ta sekolah secara umum guru telah melaksanakan penilaian dengan baik terkait ko
lai raport mutu memperoleh nilai 6,99 yang artinya sekolah telah mencapai katego
ri SNP. Potensi sekolah dalam standar penilaian terlihat guru dalam penilain siswa
an remidi dan pengayaan kepada siswa. Tantangan yang dihadipi sekolah guru me
komendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar penilaian adalah den
Kondisi ideal Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik apa bila sekolah telah
memenuhi seluruh indikator sesuai SNP. Kondisi nyata sekolah telah memiliki ten
Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai
6,13 yang artinya sekolah telah mencapai kategori Menuju SNP 4 Tantangan seko
lah dalam standar pendidik dan tenaga pendidik aadalh tidak adanya tenaga khusu
dalam mengelola dana BOS dan tenaga perpustakaan sesuai dengan kompetensiny
dapat merekomendasikan tenaga yang ada untuk mengisi kekosongan tenaga deng
Kondisi ideal Standar Sarana dan Prasarana apa bila sekolah telah memenu
miliki sarana dan prasarana yang terholong lengkap. Capaian Standar Sarana dan
Prasarana sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 4,14 yang artinya sekolah tela
a dan prasarna sekolah terlihat ada bagaian-bagian gedung yang mengalami kerus
akan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar sarpar kepa
langan dana untuk melengkapi saran yang tidak dapat dianggarkan dari dana BOS
Kondisi ideal Standar Standar Pengelolaan apa bila sekolah telah memenu
h telah menyusun dan memiliki visi, misi, tujuan, RKS, dan KTSP. Capaian Stand
ar Pengelolaan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,92 yang artinya sekola
njut untuk meningkatkan capaian standar pengelolan kepala sekolah dapat merang
kul berbagai pihak dengan membuat MOU yang dapat mendujung pengelolaan se
kolah
Kondisi ideal Standar Biaya apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indi
kator sesuai Permendikbut No 69 Tahun 2009. Kondisi nyata sekolah telah menge
lola standar pembiayaan dengan trasparan dan akutabel dengan baik. Capaian Stan
dar Biaya sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,99 yang artinya sekolah tela
h mencapai kategori SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki beberapa s
umber pembiayaan selain dari dana BOS yaitu dari komite, dan kantin. Tantangan
sekolah dalam standar pembiayan sekolah tidak memiliki tenaga khusu dalam me
Kondisi ideal Standar Kompetensi Lulusan apa bila sekolah telah memenu
h terlihat siswa telah memiliki kompetensi yang baik pada kompetensi sikap, peng
etahuan dan ketrampilan. Capaian Standar Kompetensi Lulusan sesuai nilai raport
mutu memperoleh nilai 7 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Pote
nsi yang dimiliki oleh sekolah memiliki budaya-budaya yang menamkan kompete
nsi sikap social dan sepiritual kepada siswa seperti kegiatan berdoa bersama, men
erapkan senyum, sapa, sopan dan santun. Tantangan sekolah adalah mepertahanka
Kondisi ideal Standar Isi apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indikato
ang telah sesuai dengan Standar Isi yang berlaku. Capaian Standar Isi sesuai nilai
raport mutu memperoleh nilai 6,78 yang artinya sekolah telah mencapai kategori
SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah tampak guru telah menyusun silabus dan
RPP sesuai dengan standar isi. Tantangan sekolah dalam pengembangan setandar i
si kurang memperkaya kembali terkait dengan unsur budaya dan sosail sekitar lin
isi dalam peroses penyusunan silabus dan rpp guru dapat berdiskusi bersama dala
m forum KKG serta, kepala sekolah rutin melaksanakan supervise untuk memaksi
Kondisi ideal Standar Proses apa bila sekolah telah memenuhi seluruh indi
kator sesuai Permendikbut No 22 Tahun 2016. Kondisi nyata sekolah dalam pelak
berfokus kepada siswa. Capaian Standar Proses sesuai nilai raport mutu memperol
eh nilai 6,99 yang artinya sekolah telah mencapai kategori SNP. Potensi skolah da
ran yang menyenangkan dan berfokus kepada siswa. Tantangan sekolah yang diha
Kondisi ideal Standar Penilaian apa bila sekolah telah memenuhi seluruh i
lai raport mutu memperoleh nilai 7 yang artinya sekolah telah mencapai kategori
SNP. Potensi sekolah dalam standar penilaian terlihat guru dalam penilain siswa t
n remidi dan pengayaan kepada siswa. Tantangan yang dihadipi sekolah guru men
omendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar penilaian adalah deng
Kondisi ideal Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik apa bila sekolah telah
memenuhi seluruh indikator sesuai SNP. Kondisi nyata sekolah telah memiliki ten
Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai
5,71 yang artinya sekolah telah mencapai kategori Menuju SNP 4 Tantangan seko
lah dalam standar pendidik dan tenaga pendidik aadalh tidak adanya tenaga khusu
dalam mengelola dana BOS dan tenaga perpustakaan sesuai dengan kompetensiny
dapat merekomendasikan tenaga yang ada untuk mengisi kekosongan tenaga deng
miliki sarana dan prasarana yang terholong lengkap. Capaian Standar Sarana dan
Prasarana sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 4,44 yang artinya sekolah tela
a dan prasarna sekolah terlihat ada bagaian-bagian gedung yang mengalami kerus
akan. Rekomendasi tindak lanjut untuk meningkatkan capaian standar sarpar kepa
sekolah yang kondisinya rusak ringan, dan dapat melibatkan komite untuk pengga
langan dana untuk melengkapi saran yang tidak dapat dianggarkan dari dana BOS
Kondisi ideal Standar Standar Pengelolaan apa bila sekolah telah memenu
h telah menyusun dan memiliki visi, misi, tujuan, RKS, dan KTSP. Capaian Stand
ar Pengelolaan sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 6,93 yang artinya sekola
njut untuk meningkatkan capaian standar pengelolan kepala sekolah dapat merang
kul berbagai pihak dengan membuat MOU yang dapat mendujung pengelolaan se
kolah
kator sesuai Permendikbut No 69 Tahun 2009. Kondisi nyata sekolah telah menge
lola standar pembiayaan dengan trasparan dan akutabel dengan baik. Capaian Stan
dar Biaya sesuai nilai raport mutu memperoleh nilai 7 yang artinya sekolah telah
mencapai kategori SNP. Potensi yang dimiliki oleh sekolah memiliki beberapa su
mber pembiayaan selain dari dana BOS yaitu dari komite, dan kantin. Tantangan s
ekolah dalam standar pembiayan sekolah tidak memiliki tenaga khusu dalam men
tandar kepala sekolah dapat memambah tenaga adminstrasi guna membantu penge
1. Perencanaan
a. Berkoordinasi dengan kepala sekolah magang 2.
b. Membuat jadwal kunjungan ke sekolah magang 2.
c. Menyiapkan notula untuk mencatat kondisi sekolah magang 2 secara fakt
ual.
d. Menyiapkan instrument observasi untuk sekolah magang 2.
2. Pelaksanaan
Kegiatan ini mulai dilaksanakan sejak Tanggal,………... Mencatat hal –
hal penting yang dianggap dapat meningkatkan Dimensi Sosial untuk Penulis.
Penulis mencoba memberikan solusi terbaik untuk meningkatkan kinerja sekol
ah. Langkah – langkah yang akan dilakukan dalam meningkatkan AKPK yang
kurang khususnya Kompetensi sosial antara lain sebagai berikut :
a. Mempersiapkan Instrumen wawancara dengan kepala sekolah, guru, Ketu
a, Komite sekolah, orang tua perwakilan anggota Paguyuban. Paguyuban
sekolah adalah Organisasi sosial inetrnal sekolah yang dibentuk berdasark
an musyawarah untuk mengembangkan kerja sama sekolah dalam segala
aspek yang anggotanya terdiri dari seluruh orang tua siswa dari setiap kela
s, Komite sekolah sebagai penanggung jawab. Paguyuban akan mengemb
angan kegiatan sosial untuk membantu meringankan beban orang tua sisw
a yang sedang mengelami musibah baik berupa bantuan uang atau barang
keperluan peserta didik.Paguyuban juga ikut aktif berpartisipasi dengan se
kolah dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.
b. Melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah, Komite sekolah adalah b
adan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka menin
gkatkan mutu, pemerataan dan efesiensi pengelolaan pendidikan di satuan
pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah ma
upun pendidikan luar sekolah serta mempunyai tujuan sebagai berikut :
Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dala
m melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di sat
uan pendidikan.
Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam pe
nyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan.
Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan demokr
atis dalam menyelenggarakan dan pelayanan pendidikan yang berm
utu di satuan pendidikan.
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tangga
l 02 April 2003, menyatakan bahwa kinerja komite sekolah adalah :
a) Pemberi pertimbangan (advisoryagency) dalam menentukan d
an melaksanakan kebijakan pendidikan di satuan pendidikan.
b) Pendukung (Supporting agency) baik berwujud Finansial, pe
mikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan d
i satuan pendidikan.
c) Pengontrol (controlling agency) dalam rangka tranparansi da
n akuntabiltas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di sat
uan pendidikan.
d) Mediator antara Pemerintah (eksekutif) dengan masyarakat di
satuan pendidikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Pelaksanaan rencana tindak lanjut (On The Job Training -2) meliputi dua
kegiatan utama yaitu Rencana Proyek Kepemimpinan (RPK) calon kepala
sekolah di sekolah asal, dan kegiatan Peningkatan Kompetensi (PK) calon
kepala sekolah di sekolah magang. Selama kegiatan, calon kepala sekolah di
damping oleh Kepala Sekolah asal sebagai mentor 1 dan Kepala Sekolah
magang sebagai mentor-2, juga oleh pengajar diklat.
Berdasarkan analisis hasil monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan RPK
dan PK, menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan RPK melalui Tindakan In house training dapat menyelesaiakan
masalah pembelajaran yaitu masalahdimensi kompetensi pengetahuan
konseptual,prosedural dan meta kognitif pada siswa.
2. Kegiatan RPK di sekolah asal dan PK di sekolah magang mampu
meningkatkan kelima domain kompetensi Calon Kepala Sekolah
khususnya pada kompetensi ,
a. Kompetensi kepribadian
b. Kompetensi sosial
c. Kompetensi kewirausahaan
3. Kegiatan RPK melalui tindakan IHT dalam pemanfaatan media
pembelajaran powerpoint berbasis animasi mampu meningkatkan prestasi
siswa dalam pembelajaran yang ditunjukkan dengan peningkatan
kompetensi Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan
B. Saran
1. Saran kepada LPMP sebagai pihak penyelenggara
………………………
…………………….. dst
2. Saran kepada Dinas Pendidikan Kabupaten BB.
……………..
……………. dst
3. Saran untuk peserta diklat secara umum
……………..
………………. dst
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Lampiran bagian awal
1) Jadwal Rencana Tindak Lanjut
2) Jurnal harian kegiatan OJT 2
3) Foto Sekolah Magang 1 dan 2
B. Lampiran Bagian Isi
1) Lampiran RPK (Rencana Proyek Kepemimpinan)
a) Matrik RPK
b) Surat undangan untuk Narasumber dan Peserta
Kegiatan
c) Daftar hadir Narasumber dan peserta (setiap siklus)
d) Buku Panduan Kegiatan
e) SK Panitia kegiatan (jika diperlukan)
f) Program monev (monitoring dan evaluasi)
g) Instrumen monitoring pelaksanaan kegiatan yang telah di isi pada
siklus 1 dan siklus 2
h) Instrumen evaluasi tujuan CKS yang telah di isi pada siklus 1 dan
siklus 2
i) Instrumen evaluasi tujuan sasaran (guru) yang telah di isi pada siklus
1 dan siklus 2
j) Instrumen dampak pada siswa yang telah dilakukan pada sikls 1 dan
siklus 2
k) Rekap hasil monitoring dan evaluasi pada siklus 1 dan siklus 2
l) Materi/handout dari narasumber
m) Produk/hasil/output dari kegiatan RPK
n) Foto-foto kegiatan RPK