Anda di halaman 1dari 37

RENCA KERJA JANGKA MENENGAH

(RKJM)
SDN 3 CIMARGA
TAHUN 2020 - 2023

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK


UPTD PENDIDIKAN DAN KEBUAYAAN KEC. CIMARGA

SDN 3 CIMARGA
Alamat: Kp. Pasiroko Desa Cimarga Kecamatan Cimarga 42361
Kabupaten Lebak
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Syukur Alhamdulilah Kepada Allah SWT. Yang


menguasai alam semesta dan senantiasa menganugrahkan Karunia dan Rahmat Nya
kepada kami, sehingga kami dapat menyusun Program Kerja ini, kami susun sebagai
pedoman dan alat Evaluasi dalam menjalankan Proses belajar mengajar di SDN 3
CIMARGA pada tahun ajaran 2019 / 2020.
Program kerja jangka menengah ini disusun berdasarkan data Evaluasi Diri
Sekolah yang dilaksanakan oleh seluruh perangkat sekolah secara menyeluruh, yang
kemudian di tuangkan dalam program sekolah agar program kegiatan sekolah dapat
terarah sesuai dengan kebutuhan.
Buku program kerja ini dapat diselesaikan berkat kerjasama dan bantuan serta
dukungan dari semua pihak yang berkompeten dalam dunia pendidikan, maka dalam
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan Kepada:
1. Bapak ALI BENI. (Selaku Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Kec
Cimarga, atas arahan dan petunjuk Teknisnya).
2. Bapak AIP SARIPULLAH, M.Pd Pengawas TK / SD UPTD Pendidikan
dan Kebudayaan Kec. Cimarga, yang telah memberikan masukan saran dan
pendapatnya sehingga lebih menyempurnakan Program kerja ini.
3. Segenap pengurus Komite SDN 3 Cimarga yang telah ikut serta memberikan
masukkan yang sangat berharga demi kesempurnaan program kerja ini.
4. Kepada segenap Dewan Guru dan Penjaga Sekolah SDN 3 Cimarga yang
telah berperan aktif dan dengan Ikhlas memberikan ususlan dan masukkan
yang menjadikan program kerja ini semakin Komprehensif
Kepada mereka semua yang berjasa dalam pembuatan buku program kerja ini
kami mengucapkan terimakasih dan semoga atas amal baktinya akan mendapatkan
pahala yang setimpal dari Allah Swt.
Kami sudah berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan
buku program ini, namun kami mengakui sebagai manusia biasa kekurangan dan
kesalahan mesti ada maka kritik dan saran dari semua pihak yang budiman sangat kami
harapkan dan kami samapaikan terimakasih.

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul
Halaman Pengesahan …………….................................................................. i
Kata Pengantar ………........................................................................... ii
Daftar Isi ………………………………………………………… iii

BAB. 1 PENDAHULUAN
A. Latar belakang ….…….................................................... 1
B. Landasan Penyusunan RKJM ......................................... 4
C. Tujuan Penyusunan RKJM ……................................ 6
D. Manfaat …………………………………………………. 7
E. Ruang lingkup kegiatan …………………………………. 8
BAB. II ANALISI LINGKUNGAN STRATEGIS
A. Analisi Perkembangan Ekonomi ………….......................... 9
B. Analisi Perkembangan Sosial ………..……........................ 10
C. Analisi Perkembangan Budaya …………............................ 11
D. Analisi Perkembangan Demografi ………………………… 12
E. Analisi Perkembangan Geografi …………………………... 13
BAB. III VISI, MISI DAN TUJUAN
A. Visi ..................................................................................... 14
B. Misi .................................................................................... 15
C. Tujuan ……………………………………………………. 16
BAB. IV IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA ………………….. 17
BAB. V PROGRAM STRATEGIS DAN PELAKSANAAN
A. Program Strategi …………………………………………… 18
B. Strategi Pelaksanaan ………………………………………. 19
BAB. VI HASIL YANG DIHARAPKAN …………………................. 21
BAB. VII PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………….. 22
B. Saran ………………………………………………………….. 23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar kepada siswa untuk
mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan
anggota umat manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan
menengah (PP 28/1990 pasal3). Sedangkan pendidikan dasar yang diselelnggarakan di
sekolah dasar adalah memberikan bekal kemampuan dasar yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya untuk hidup mandiri serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti
pedidikan lebih lanjut.
Sementara ini hasil pendidikan di Indonesia masiih belum sesuai dengan harapan.
Mutu pendidikan kita masih terus dipertanyakan, belum ada indikasi keberhasilan yang
signifikan dari seluruh usaha yang telah dilakukan. Hal ini terjadi kesenjangan yang
sangat jauh antara output pendidikan dengan harapan masyarakat dan tuntutan
Kurikulum yang di berlakukan.
Dewasa ini tuntutan terhadap peran kepala sekolah tidak lagi sekedar sebagai
administror pendidikan, akan tetapi mengembalikan hakikat kepala sekolah sebagai
manajerial yakni sebagai perencana pelaksanaan dan Evaluasi dalam mengelola
kegiatan. Konsep ini merupakan relative baru yang muncul pada awal tahun 1980-an,
yang sangat dipengaruhi oleh hasil penelitian yang mengungkapkan bahwa yang
sekolah efektif biasanya memiliki kepala sekolah yang menekankan pentingnya
manejerial dalam satuan pendidikan (Brookover & Lezotte, 1982). Diparuh pertama
tahun 1990-an, perhatian pada kepemimpinan pembelajaran sempat memudar,
digantikan oleh pembahasan diseputar Manajemen berbasis sekolah dan kepemimpinan
Fasilitatif (Lashway, 2002). Namun akhir – akhir ini, kepeminpinan pembelajaran telah
kembali bangkit dengan semakin meningkatnya tuntutan pemenuhan standar akademik
dan perlunya sekolah membuka diri agar accountable (Bertanggung jawab). Sekalipun
sebagian besar pakar sepakat bahwa kepemimpinan pembelajaran mutlak diperlukan
untuk mewujudkan sekolah yang efektif, namun masih jarang yang menjadikan sebagi
prioritas. Misalnya, diantara sekian banyak tugas yang dikerjakan kepala sekolah, hanya
sepersepuluh dari waktu mereka yang dicurahkan untuk kepemimpinan sekolah
(Stronge, 1988). Diantara alas an yang dikutif para pakar atas kurangnya penekanan
pada kepemimipinan pembelajaran adalah kurang adanya pelatihan yang mendalam,
kurangnya waktu, meningkatnya pekerjaan administrasi dan persepsi masyarakat
tentang peran kepala sekolah masih sebagai manajer (Flath, 1989; Fullan, 1991).
Dewasa ini sebagian pemimpin sekolah mencari keseimbangan dalam peran mereka
sebagai manajer – anministartor dan pemimpin pembelajaran.
Kepemimpinan pembelajaran berbeda dengan kepemimpinan seorang
administrator atau manajer sekolah dalam beberapa hal. Kepala sekolah yang
membanggakan diri sebagai administrator biasanya terlalu menyibukkan diri dengan
tugas – tugas manajerial, sementara kepala sekolah yang menjadi pemimpin sekolah
melibatkan diri dalam menetapkan tujuan yang jelas, mengalokasikan sumber daya
pembelajaran, mengelola kurikulum, memonitor perencanaan pembelajaran dan
mengevaluasi guru. Pendek kata, kepemimpinan pembelajaran mencerminkan tindakan
– tindakan yang diambil oleh seorang kepala sekolah untuk mendorong pertumbuhan /
perkembangan belajar siswa (Flath,1989). Pemimpin pembelajaran menjadikan kualitas
pembelajaran sebagai prioritas tertinggi sekolah yang berupaya mewujudkan visi ini
menjadim kenyataan..
Belakangan, defidi kepemimpinan pembelajaran diperluas dengan memasukkan
pelibatan yang lebih serius pada urusan terutam dari penyelenggaraan sekolah, yakni
pengajaran / pembelajaran dengan terjadinya pergeseran focus dari mengajar ke belajar,
sebagian pakar mengusulkan Istilah “Learning leader” (Pemimpin belajar /
pembelajaran) menggantikan “Instruktional Leader” (Dufour, 2002).
Berdasarkan kenyataan – kenyataan tersebut diatas perlu dilakukan upaya – upaya
perbaikan. Salah satunya adalah melakukan orientasi penyelenggaraan pendidikan, yaitu
dengan menerapkan konsep pendidikan berorientasi kecakapan hidup (Life Skill).
Melalui pendekatan pendidikan berbasis luas (Broad Base Educated) dan didukung
Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki oleh seseorang untuk
menghadapi hidup dan tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari serta menemukan solusi sehingga akhirnya mampu mangatasinya. Kecakapan
hidup dapat dikelompokkan menjadi 5, yaitu:
1. Kecapakan mengenai diri (Self Awareness), kecakapan ini juga disebut
kecakapan personal (Personal Skill) yang meliputi cakupan unsur – unsur
sebagai berikut:
a. Pengahayatan diri sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, anggota
masyarakat dan Warga Negara;
b. Menayadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki,
sekaligus menjadikannya sebagai modal dalam meningkatkan dirinya
sebagai Individu yang bermanfa’at bagi dirinya sendiri dan
lingkungannya;
2. Kecakapan berpikir rasional, yang mencakup unsur – unsur sebagai berikut:
a. Kecakapan mengenal dan menemukan Informasi (Information Searching).
b. Kecakapan mengolah Informasi (Informastion Processing and secion
making skill); dan
c. Kecakapan memecahkan masalah secara kreatif (Creative Problem solving
skill).
3. Kecakapan Sosial atau Kecakapan antar personal (Inter Personal Skill) yang
mencakup:
a. Kecakapan Komunikasi dengan empati (Communication Skill).
Empati: sikap penuh pengertian dan seni komunikasi di sini bukan sekedar
menaympaikan pesan, tetapi isi dan sampainya pesan di sertai dengan
kesan baik akan menumbuhkan kesan harmonis.
b. Kecakapan kerjasama (Collaboration skill).
4. Kecakapan Akademis (Academic Skill) yang sering disebut kemampuan
berpikir ilmiah dengan cakupan sebagai berikut:
a. Identifikasi Variabel yang menjelaskan hubungan antara Variabel tersebut
(Identiving Variables and Describing Realtionship among them).
b. Merumuskan Hipotesis (Contruktion Hypothesis), serta
c. Merancang dan melaksanakan penelitian (Designing, Implementing and
Research).
5. Kecakapan Vokasional (Vocational Skill), yang sering disebut pula kecakapan
kejuruan. Artinya kecakapan yang diakaitkan dengan bidang pekerjaan
tertentu yang terdapat di Masyarakat.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pengajaran serta cara yang digunkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegitan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan
dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan yang terddiri dari: Stnadar Isi, Stndar Proses,
Standar Pengelolaan, standar Pembiayaan, standar Penilaian, Standar Kompetensi
Lulusan, standar Sarana dan Prasarana. Dari kedelapan standar pendidikan tersebut
yaitu standar isi dan stnadar kompetensi Lulusan merupakan acuan utama bagi satuan
pendidikan dalam mengembangkan Kurikulum.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan di susun antara lain agar dapat memberi
kesempatan perserta didik untuk:
1. Belajar untuk ber Iman dan bertaqwa kepada Tuhan Y. M. E;
2. Belajar untuk memahami dan mengahayati;
3. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;
4. Belajar untuk hidu bersama dan berguna untuk orang lain, dan
5. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar
yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

B. Landasan Hukum penyusunan RKJM


1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional R. I Nomor: 39 tahun 2009 tentang
beban kerja Guru dan Pengawas;
2. Peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor: 35 tahun 2010 tentang
pentunjk teknik pelaksanaan jabatan Fungsional Guru dan angka kreditnya;
3. Undang – Undang Nomor: 20 tahun 2003 tentang system pendidikan nasional;
4. Undang – Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;
5. Peraturan pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar pengelolaan
pendidikan;
6. Permendiknas Nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan
7. Peraturan pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;
8. Peraturan pemerintah Nomor 46 tahun 2011 tentang penilaian prestasi kerja
pegawai negeri Sipil sebagaimana yang diubah dari peraturan pemerintah
nomor: 10 tahun 1979 tentang penilaian pelaksanaan pekerjaan pegawai negeri
sipil;
9. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar
Isi;
10. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang standar
kompetensi Lulusan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 tahun 2006;
12. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 6 tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendiknas Nomor 24 tahun 2006;
13. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar
kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;
14. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 13 tahun 2007 tentang standar
Kepala Sekolah / Madrasah;
15. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang standar
Penilaian;
16. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor: 24 tahun 2007 tentang standar
Saran dan Prasarana;
17. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor: 41 tahun 2007 tentang standar
proses;
18. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor: 11 tahun 2009 tentang Kriteria
dan perangkat akreditasi SD / MI;
19. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi
Birokrasi Nomor: 16 tahu 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan angka
Kreditnya;
20. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Nomor: 28 tahun 2010 tentang
penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah / Madrasah;
21. Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara nomor: 14 tahun 2010 dan Nomor: 03/V/PB/2010
tentang petunjuk pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 dan Nomor 18
Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah.

C. Tujuan Penyusunan RKJM


Penyusunan program kerja Kepala Sekolah ini bertujuan:
1. Kepala Sekolah mengetahui secara rinci tindakan – tindakan yang harus
dilakukan sehingga tujuan, kewajiban dan sarana pengembangan sekolah
dapat dicapai;
2. Memberikan arah kerja Kepala Sekolah dalam mewujudkan Visi dan Misi
yang tetapkan sekolah;
3. Memberikan arah dan target kinerja secara berkala;
4. Memberikan arah bagi segenap warga sekolah untuk menjalankan tugas
Organisasi;
Dari tujuan penyusunan RKJM ini kami memiliki prinsip penyusunan Program
kerja sebagai berikut:
1. Prinsip Relevansi:
Relevasi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (Relevasi
Epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (Relevasi Psikologis) serta
tuntutan perkembangan masyarakat (Relevasi sosilogis);
2. Prisnisp Fleksibilitas:
Program kerja memiliki sifat luwes, lentur dan Fleksibel dalam
pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian – penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang;
3. Prinsip Akuntabilitas:
Program yang disusun memiliki kesinambungan daam kurun waktu yang
ditetapkan yang sesuai dengan rencana kerja kepala sekolah;
4. Prinsip Efesiensi:
Program dapat mendayagunakan waktu, biaya dan sumber – sumber lain
secara Optimal, Cermat dan Tapat;
5. Prinsip Efektifitas:
Program disusun untuk efektitas kerja Organisasi dalam menjalankan tugas
kepala sekolah serta mencapai tujuan yang diinginkan;
D. Manfaat
Secara rinci manfaat dari menyusun ( Rencana Kerja Jangka Menengah ) RKJM
4 tahunan adalah:
1. Pedoman kerja (kerangka acuan) dalam mengembangkan sekolah/madrasah;
2. Dasar untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengembangan
sekolah/madrasah; serta
3. Bahan acuan untuk mengidentifikasi dan mengajukan sumberdaya
pendidikan yang diperlukan untuk pengembangan sekolah/madrasah.
4. Sebagai acuan bagi sekolah untuk untuk mencapai target-target peningkatan
kualitas pendidikan dalam kurun waktu tertentu.
5. Dapat digunakan sebagai panduan bagi sekolah dalam memanfaatkan subsidi
pendidikan baik yang berasal dari pemerintah maupun dari non pemerintah.
6. Sebagai sumber inspirasi bagi seluruh warga sekolah dalam meningkatkan
kualitas pendidikan dan pembelajaran,dan
7. Sebagai tolak ukur bagi keberhasilan implementasi berbagai program
peningkatan mutu pendidikan disekolah
E. Ruang Lingkup Kegiatan
Ruang lingkup penyusunan rencana kerja sekolah ini mencakup kegiatan:
1. Pembentukan dan penugasan tim kerja untuk melakukan penyusunan
rencana kerja sekolah;
2. Penyusunan rencana kegiatan untuk penyusunan rencana kerja sekolah;
3. Pengumpulan bahan/data dan penyusunan draf Rencana Kerja Jangka
Menengah (RKJM);
4. Reviu dan revisi draf Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM);
5. Finalisasi hasil revisi Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM);
6. Penandatanganan dokumen RKJM;
7. Penyusunan draf Rencana Kerja Anggaran Sekolah (RKAS

`
BAB. II
ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS
A. Analisis Perkembangan Ekonomi
Kabupaten lebak adalah salah satu di antara 2 Kabupaten di wilayah Selatan
Provinsi Banten yang tertinggal, salah satu isu pokok dalam perjuangan pembentukkan
Provinsi Banten dengan memisahkan diri dari provinsi Jawa Barat merupakan upaya
pembebasan dari kemisikinan, ketertinggalan dan ketimpangan yang terjadi kabupaten /
Kota. Lahirnya Provinsi Banten bersamaan dengan dimulainya / dilaksanakannya
Otonomi daerah yang memberikan peluang bagi Kabupaten Lebak untuk segera
berbenah diri dan bangkit dari ketertinggalan dengan cara membangun daerahnya
sendiri secara lebih berhasil guna dan berdaya guna sesuai dengan kondisi, potensi dan
peluang yang dimiliki. Dengan menselaraskan aspirasi dan kehendak stekholder di
Kabuapten Lebak dalam kerangka Koordinasi yang harmonis dengan pemerintah
Provinsi Banten.
Untuk melakukan percepatan pembangunan dalam rangka mengejar
ketertinggalan dengan memberdayakan keanekaragaraman potensi yang dimiliki
tentunya sulit diwujudkan bila hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah yang
terbatas. Untuk mengatasi hal tersebut maka salah satu pilihan yang paling strategis
adalah upaya mendorong dan mengembangkan Investasi.
Peningkatan ekonomi merupakan salah satu dari tujuan percepatan
pembenagunan, yang pada giliranya akanmeningkatkan kesejahteraan rakyat. Akan
tetapi kemajuan ekonomi menjadi tidak bermakna tanpa di imbangi oleh perkembangan
aspek spiritual dari masyarakat. Oleh karena itu penyelenggaraan pemerintahan,
pengeleolaan pembengunan dan tata kehidupan masyarakat perlu dilandasi dengan ke
Imanan dan ke Taqwaan dalam rangka mewujudkan keseimbangan anatar aspek
material dan spiritual.
Cimarga tepatnya berada di kecamatan Cimarga kabupaten Lebak merupakan
sebuah Desa yang masih mengandalakan pertanian dengan system Tadah hujan
sehingga dalam segi Ekonomi Desa Cimarga masih berada dalam garis kemiskinan
karena sebagian besar penduduk bertani, yang menjadi andalan desa Cimarga dari
sektor ekonomi adalah hasil Bumi yaitu: padi, karet, kelapa dan bambu sektor inilah
yang menjadi primadona penduduk Cimarga. Para petani hanya mengandalkan curah
hujan sebagai pengairannya sedangkan apabila musim kemarau masyarakat disana
mengandalkan dari Karet dan kelapa itulah sebabnya Ekonomi masyarakat Cimarga
masih jauh dari harapan. Maka dari itu masyarakat sekitar Lingkungan sekolah harus
dibekali pendidikan yang memadai . Dengan dibekali SDM insyaallah bisamendongkrak
ekonomi masyarakat.

B. Analisis Perkembengan Sosial


Kabupaten Lebak merupakan salah satu kabupaten di wilayah provinsi Banten
dengan luas Wilayah 304.472 Ha dengan jumlah penduduk 1.204.095 (BPS Kab.
Lebak). Secara Administratif, Kabupaten Lebak terdiri dari 28 Kecamatan, 340 Desa
dan 5 Kelurahan. Nilai Indeks pembangunan Manusia (IPM) masyarakat di Kabupaten
Lebak, yang diperoleh berdasarkan servai Sosial Ekonomi Nasional (Susennas) dengan
3 Indikator yaitu: 1. Indikator Harapan Hidup, 2. Indikator Pendidikan dan 3 Indikator
Daya Beli.
Berdasarkan analisis dari Indikator tersebut, Kabupaten Lebak telah terjadi
peningkatan IPM dari tahun 2004 s/d tahun 2008 (67,04%) dan tahun 2009 s/d tahun
2014 (68,84%). Hal ini menunjukkan bahwa kabupaten Lebak telah terjadi peningkatan
pada sector: Kesehatan Masyarakat (Indikator Harapan Hidup), Melek Hurup (Indikator
Pendidikan), dan Keterampilan, Kesempatan kerjadan Pendapatan (Indikator Daya
Beli).
Perkembangan sosial di Desa Cimarga semakin berkembang seiring dengan
perkembangan jaman hal ini di sebabkan banyaknya masyarakat yang masuk ke Desa
Cimarga penyebabnya masih luasnya lahan untuk perumahan di topang dengan Desa
Cimarga jarak yang relative dekat dengan Kota / Kabupaten Lebak kemudian Desa
Cimarga merupakan asset masuk ke Wilayah Baduy sehingga makin berkembang
kehidupan sosialnya di desa Cimarga ini.
C. Analisis Perkembanga Budaya
Kebupaten Lebak memiliki karakteristik tersendiri dalam budaya islami dan adat
istiadatnya. Dimana peran ulama sebagai pemimpin informal dan persebaran pondok
pesantren diseluruh Wilayah Kabupaten Lebak cukup besar perannya dalam membentuk
system nilai dan norma tersendiri. Disamping itu, keberadaan jawara dan budaya ke
olotan juga memberi pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat. Di
Kabupaten Lebak juga terdapat kelompok masyarakat yang masih memegang teguh
budaya dan kepercayaan yang kental, yaitu suku Baduy dengan agama Sunda Wiwitan –
nya.
Masyarakat Nampak sangat egaliter. Hal ini turut berperan dalam mendorong
kesadaran baru bahwa dalam setiap perumusan kebijakkan perlu diperhatikan kehidupan
budaya local yang telah tumbuh dan berkembang secara turun temurun serta mengakar
di masyarakat. Ini juga yang mendorong semua stekholder mempunyai komitmen yang
tinggi untuk memajukan pembangunan daerahnya.
Perkembangan budaya masyarakat Lebak terutama di wilayah sekitar sekolah,
mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagi petani serta memiliki budaya yang
kuat dalam agama. Tetapi lambat laun hal ini mulai terkikis seiring dengan maju
pesatnya pertumbuhan teknologi yang berdampak sangat besar terhadap pergaulan dan
perkembangan sikap anak dalam kehidupannya.
Pembelajaran yang berkarakter merupakan langkah sebagai filter untuk
perkembangan sikap dan prilaku anak dalam menyongsong masa depan dengan adanya
pembelajaran yang berkarakter ini menjadikan pondasi bagi anak serta kemajuan
budaya di Kabuapetn Lebak. Khususnya di Desa Cimarga.

D. Analisis Perkembangan Demografi


Penyebaran penduduk di Kabupaten Lebak tidak merata, hal ini terlihat dari
presentase tingkat penyebaran penduduk per Wilayah, yaitu Wilayah Lebak Utara
32,90%, Lebak Timur 22,42%, Lebak Barat 12,53% dan Lebak Selatan 32,15% dengan
kepadatan Penduduk rata – rata 386 Jiwa / Km² dan laju pertumbuhan penduduk 1,72%.
Laju pertumbuhan penduduk ini masih berada dibawah laju pertumbuhan penduduk rata
- rata nasional sebesar 2% dan rata – rata Provinsi Banten sebesar 3,35%.
Diproyeksikan pada tahun 2010 penduduk Kabupaten Lebak mencapai 1.308.028 Jiwa.
Produktifitas penduduk suatu daerah dapat ditentukan oleh struktur umur
penduduk. Struktur umur penduduk Kabupaten Lebak terdiri atas 0 – 14 tahun sebanyak
34,69%, kelompok umur 15 – 64 tahun sebanyak 61,94% dan 65 tahun ke atas sebanyak
3,37%. Prosentase ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Kabupaten Lebak
berada pada usia Produktif.
Di Kecamatan Cimarga pertumbuhan penduduk terutama usia sekolah merupakan
pertumbuhan penduduk yang sangat pesat, hal ini Nampak terlihat dari besarnya angka
jumlah peserta didik / anak usia sekolah di setiap sekolah. Dari tahun ke tahun jumlah
anak usia sekolah semakin bertambah sehingga berdampak pada sekolah terutama di
SDN 3 Cimarga apalagi di SDN 3 Cimarga yang sarana dan prasarananya masih kurang
sehingga banyak usia sekolah yang bersekolah di sekolah lain dengan alas an tidak
kebagian kelas. Untuk itu kami memohon agar pemerintah daerah memperhatikan
perkembangan pendidikan / sekolah yang berada di Kampung Pasiroko Desa
CimargaKecamatan Cimarga kabupaten Lebak.

E. Analisis Perkembangan Geografi


Kabupaten Lebak memiliki luas Wilayah 304.472 Km² atau 304.472 Ha atau
sekitar 32% dari luas wilayah Provinsi Banten. Kabupaten Lebak adalah Kabupaten
terluas di Provinsi Banten secara Administrasi Kabupaten Lebak memiliki batas
Wilayah sebagai Berikut:
1. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Serang dan Tanggerang;
2. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Sukabumi;
3. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Pandeglang;
4. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Samudera Indonesia;
Karena memiliki batas laut, Kabupaten Lebak memiliki wilayah laut seluas
588.745 Km² dengan panjang pantai 91,42Km. Kabupaten Lebak terdiri dari 28
Kecamatan, terbagi dalam 295 Desa dan 5 Kelurahan dari 300 Desa dan kelurahan
tersebut, 190 Desa di aktagorikan sebagai Desa tertinggal, namun setelah Pemda dan
BPS Kabuapetn Lebak melakukan Identifikasi desa tertinggal pada tahun 2005.
Letak geografis Kcamatan Cimarga yang strategis dan berdekatan dengan
Kabupaten dan Wisata Baduy memungkinkan untuk berkembang dan maju, beberapa
keuntungan dari letak geografis ini adalah dalam mengembangkan potensi daerah
terutama di Kecamatan Cimarga Desa Cimarga Kampung Pasiroko ini.
BAB. III
VISI, MISI DAN TUJUAN SEKOLAH
A. Visi Sekolah
Adapun Visi SDN 3 Cimarga adalah:
“Pembelajaran bermutu,menyenangkan serta berwawasan IPTEK dan IMTAQ
serta mendukung pengembangan destinasi wisata dan budaya”
B. Misi Sekolah
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif dengan pendekatan
Pembelajaran Inovatif serta penilaian Obyektif sehingga setiap peserta didik
berkembang secara optimal, kreatif dan Invatif, cerdas dan terampil sesuai
dengan potensi yang dimiliki serta berlandaskan Agama.
2. Mendorong, membantu dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan, bakat, dan minatnya sehingga menjadi peserta didik yang terampil.
3. Menambahkan disiplin dalam berbagai kegiatan.
4. Membina kemampuan siswa dalam kegiatan baca dan menulis Al-Quraan.
5. Mendukung destinasi wisata dan budaya.
C. Tujuan Sekolah
Sejalan dengan tujuan pendidikan dasar dalam peraturan pemerintah Nomor
19 tahun 2005 yaitu meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti
pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SDN 3 Cimarga
adalah sebagai berikut:
1. Siswa beriman, bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak
mulia.
2. Siswa sehat jasmani dan rohani
3. Siswa memiliki dasar – dasar pengetahuan dan keterampilan untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
4. Mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat dan kebudayaan.
Siswa kreatif, trampil dan mandiri serta dapat mengembangkan kemampuannya
secara terus menerus
BAB IV
IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA

Kurukulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), yang dirancang dan


dikembangankan sekolah sejalan dengan arahan Undang – Undang permendiknas, yang
telah pula menetapkan visi pendidikan pada tahun 2025 yaitu menciptakan insan
Indonesia yang cerdas dan komprehensif. Cerdas yang dimaksud disini adalah cerdas
Spiritual dan cerdas social / emosional dalam ranah sikap, cerdas Intelektual dalam
ranah pengetahuan serta cerdas Kinestetis dalam ranah ketermapilan.
Kurikulum KTSP adalah dirancang dengan tujuan untukm mempersiapkan insan
Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan Warga Negara yang
beriman, produktif, kretaif, inovatif dan efektik serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara dan peradaban duni. Kurikulum adalah
Instrumen pendidikan untuk dapat membawa Insan Indonesia memiliki kompetensi
sikap, pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat menjadi pribadi dan warga Negara
yang Produktif, Kreatif, Inovatif dan Efektif.
Pelaksanaan pembelajaran dilapangan hasilnya sangat jauh dari harapan,
walaupun adanya target baik dari BNSP maupun dari Sekolah. Dengan keterbatasan
keadaan sarana dan prasarana yang serba kekurangan maka masih terdapat kesenjangan
antara harapan dan kenyataan, kesenjangan antara kondisi saat ini dengan kondisi dalam
upaya pemenuhan SNP. Kesenjangan ini dapat dari hasil pencapaian target Sekolah Sdn
3 Cimarga yaitu:
Kondisi
Kondisi Besarnya
NO Standar Nasional Pendidikan Ideal
saat ini Tantangan
(SNP)
1 Standar Kompetensi Lulusan
Aspek Kecerdasan
1. Rata – rata Ujian sekolah 6,67 7,00 0,34
2. Rata – rata Pencapaian KKM semua mata Pelajaran pada
80 % 100 % 20 %
semua Tingkatan Kelas
3. Jumlah Lulusan yang Melanjutkan 40 100 % 0%
4. Tingkat “Drop Out” Siswa 0 0% 0%
2 Standar Isi
1. Penyusunan Pembagian Tugas 90 % 100 % 10 %
2. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester 80 % 100 % 20 %
3. Penyusunan Kurikulum KTSP 90 % 100 % 10 %
4. Penyusunan Silabus 90 % 100 % 10 %
5. Penyusunan RPP 90 % 100 % 10 %
3 Standar Proses
1. Kegiatan Pengelolaan KBM 90 % 100 % 10 %
2. Pengadaan Sarana Penunjang KBM 75 % 100 % 25 %
3. Pengadaan Sarana penunjang 80 % 100 % 20 %
4. Pengadaan alat & media Pembelajaran 70 % 100 % 30 %
5. Program peningkatan mutu KBM 80 % 100 % 20 %
6. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 100 % 100 % 0%
7. Program Extra Kulikuler 80 % 100 % 20 %
8. Kegiatan Pengembangan Karakter melaui PHBN 85 % 100 % 15 %
9. Kegiatan pendalaman Materi PAI melalui PHBI 85 % 100 % 15 %
10. Kegiatan Extra Kulikuler Kerohanian 85 % 100 % 15 %
11. Kegiatan Extra Kulikuler PMR / UKS 50 % 100 % 50 %
12. Kegiatan Extra Kulikuler Majalah Dinding (Mading) 25 % 100 % 75 %
13. Kegiatan Lomba Olympiade Sains / O2SN 75 % 100 % 25 %
14. Kegiatan Lomba FLS2N Tingkat Kecamatan 75 % 100 % 25 %
15. Kegiatan Extra Olahraga & O2SN 85 % 100 % 15 %
16. Kegiatan Extra Kulikuler Kesenian 85 % 100 % 15 %

4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Pendidikan & pelatihan Guru 25 % 100 % 75 %
2. Pendidikan & Pelatihan Tenaga Kependidikan 25 % 100 % 75 %
3. Gaji Guru Tetap 100 % 100 % 0%
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana
1. Pengadaan alat Kantor / Inventaris sekolah 75 % 100 % 25 %
2. Pemeliharaan & Perbaikan Gedung Sekolah 60 % 100 % 40 %
3. Pengadaan alat – alat Kebersihan 80 % 100 % 20 %
4. Pengadaan Meubiler 75 % 100 % 25 %
5. Pemeliharaan & Perbaikan WC 75 % 100 % 25 %
6. Pengadaan Taman Sekolah 60 % 100 % 40 %
7. Pengadaan Kebun Sekolah 50 % 100 % 50 %
8. Pengadaan Mushola 50 % 100 % 50 %
9. Pengadaan Perpustakaan 80 % 100 % 20 %
10. Pengadaan Papan Majalah Dinding (Mading) 25 % 100 % 75 %
11. Pengadaan Leptop 50 % 100 % 50 %
12. Pengadaan LCD / Infokus 0% 100 % 100 %
Kondisi
Kondisi Besarnya
NO Standar Nasional Pendidikan Ideal
saat ini Tantangan
(SNP)
6 Pengembangan Standar Pengelolaan
1. Pembuatan RKS & RKAS 90 % 100 % 10 %
2. Pembuatan Laporan Pertanggung jawaban BOS 90 % 100 % 10 %
3. Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Sekolah 90 % 100 % 10 %
4. Penyusunan EDS (Non BOS) 80 % 100 % 20 %
5. Pelaksanaan Program Supervisi Sekolah (Non BOS) 80 % 100 % 20 %
6. Penyusunan Data Pokok Pendidik & Kependidikan Online 90 % 100% 10 %
7 Pengembangan Standar Pembiayaan
1. Rapat Komite Sekolah 80 % 100 % 20 %
2. Rapat Dewan Guru 95 % 100 % 5%
3. Belanja benda pos 90 % 100 % 10 %
4, Langganan daya dan jasa 90 % 100 % 10 %

8 Pengembangan & Implementasi Sistem Penilaian


1. Pelaksanaan Ulangan Harian 85 % 100 % 15 %
2. Ulangan Tengah Semester (UTS) 90 % 100 % 10 %
3. Kegiatan Ulangan Akhir Semester (UAS) 90 % 100 % 10 %
4. Kegiatan Ulangan Kenaikan Kelas 90 % 100 % 10 %
5. Kegiatan Ujian Sekolah (US) 100 % 100 % 0%
6. Kegiatan Ujian Nasional (UN) 100 % 100 % 0%
7. Tindak Lanjut Hasil Penilaian 90 % 100 % 10 %
8, Penulisan dan penggandaan ijazah/SKHUN 90 % 100 % 10 %
BAB. V
PROGRAM STRATEGIS DAN STRATEGI PELAKSANAAN ATAU PENCAPAIAN
A. Program Strategis
1. 1 Lingkungan Sekolah
Lingkungan Sekolah SDN 3 Cimarga berada di Desa Cimarga Kecamatan Cimarga Kabupaten Lebak, mayoritas penduduk di
lingkungan Sekolah SDN 3 Cimarga berpendidikan lulusan SD akan tetapi seiring dengan perkembangan jaman orang tua yang berada di
Kampung Pasiroko tepatnya berada di sekitar lingkungan sekolah mendukung program pemerintah baik program pemerintah daerah dengan
Program Lebak Cerdarnya maupun dari pemerintah pusat dengan program wajib belajar 12 tahun. Kenyataan ini terlihat dari Lulusan SDN 3
Cimarga 100% melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Serta segala kegiatan sekolah baik itu kegiatan pembelajaran maupun kegiatan extra
kulikuler yang di selenggarakan oleh sekolah banyak di ikuti oleh Siswa.
Lingkungan sekitar sekolahpun dalam kerjasama dengan masyarakat dapat berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari sebagian besar
Alumni SDN 3 Cimarga mau mengadikan diri untuk mengembangkan dan memajukan sekolah dengan segala kegiatan yang telah dirumuskan
bersama. Antara sekolah dengan masyarakat sekitar sekolah bersama – sama menjalin kerjasama dalam memajukan dan meningkatkan
pendidikan dengan cara apabila ada kegiatan baik dimasyarakat maupun di sekolah kami selalu mangadakan koordinasi guna suksesnya
program dari pemerintah Daerah dengan Lebak Cerdasnya serta program Pemerintah dengan Program wajib belajar 12 tahun.

1. 2 Keadaan Siswa
Keadaaan siswa di SDN 3 Cimarga dari tahun ke tahun terjadi peningkatan yang signifikan hal ini Nampak terlihat dari jumlah siswa
yang tiap tahunnya mengalami peningkatan. Keadaan siswa SDN 3 Cimarga dalam tahun ajaran 2019 / 2020 adalah sebagai berikut:
1. Kelas 1 : 36 Orang
2. Kelas 2 : 25 Orang
3. Kelas 3 : 33 Orang
4. Kelas 4 : 33 Orang
5. Kelas 5 : 21 Orang
6. Kelas 6 : 36 Orang
Keadaan siswa di SDN 3 Cimarga pada tahun ajaran 2019 / 2020 terjadi penurun jumlah siswa.

1.3 Keadaan Guru


Keadaan Guru di SDN 3 Cimarga adalah berjumlah:
1. 1 orang Kepala Sekolah
2. 5 Orang Guru PNS
3. 2 Orang Guru Tenaga Sukarela (Sukwan)
4. 1 Orang Penjaga Sekolah (Sukwan)
5. 1 orang Tenaga Administrasi Sekolah (Sukwan)
Dari segi pendidikan / Kompetensi yang dimiliki oleh Guru SDN 3 Cimarga adalah 1 Orang Guru memiliki Kompetensi Akademis
dengan Lulusan S.2 serta 6 Orang Guru dengan Kompetensi Lulusan S.1, dan 1 Orang Guru dengan Kompetensi Lulusan D2 PGSD.
5 Orang Guru PNS telah Serttifikasi Pendidikan dan 2 Orang Guru Sukwan yang belum bersertifikasi Pendidik.

1.4 Pelaksanaan Pembelajaran


Pelaksanaan pembelajaran belum berjalan secara Optimal / dengan baik terkait kekurangan ruang kelas serta dengan kurikulum
yang masih dalam proses penyempurnaan untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang meliputi:
a. Desain Program Pembelajaran, antara lain:
1. Analisis / penyesuaian kurikulum
2. Program pembelajarn tahunan
3. Program pembelajaran Semester
4. Rencan pelaksanaan pembelajaran (RPP)
5. Silabus Pembelajaran
6. Materi / bahan pelajaran
7. Lembar kerja siswa
b. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
c. Pengembangan system evaluasi hasil belajar

1.5 Sarana Penunjang


Sarana penunjang guru, belum terpenuhinya buku – buku pokok (pegangan) Guru dan Siswa, saran perpustakaa, sarana Ibadah,
MCk serta sarana Adminsitrasi yang masih sangat terbatas / kekurangan. Untuk itu mohon perhatian dari pihak terkait agar sarana dan
prasarananya tercukupi.

1.6 Kegiatan Extra Kulikuler


Kegiatan Extra kulikuler belum mencapai hasil / prestasi yang maksimal, perlu adanya peningkatan Intensitas kegiatn Extra
kulikuler yang lebih spesipik (Unggulan) prestasi untuk prestasi dalam rangka pembentukkan dan pengembangan karakter siswa, hal ini
terkendala tidak tersedianya alat – alat sarana Olahraga dan Saran Kesenian, sehingga berdampak pada minimnya prestasi siswa pada
kegiatan Lomba O2SN ataupun F2LSN.

1.7 Dana Penyelenggaraan Pendidikan dari Pemerintah


Dana penyelenggaraan pendidikan dari pemerintah lewat program Bantuan Operasional sekolah (BOS) khusus digunakan untuk
dipergunakan Operasional Sekolah. Diharapkan adanya penggalangan dana untuk dapat mencukupi keperluan pembiayaan
penyelenggaraan pendidikan sekolah yang optimal dari Peran serta masyarakat (PSM) dan Dunia usaha dan Industri.

1.8 Jaringan Kerja sama


Jaringan kerjasama dengan lembaga lain perlu ditingkatkan serta dilaksanakan secara efektif dan optimal. Terutama dengan:
a. Orang tua / wali murid dan masyarakat dalam rangka menerima masukkan utnuk mengembangkan komitmen dan kebersamaan
dalam menanamkan pendidikan yang bisa membentuk pribadi terpuji dan bertaqwa Kepada Allah Swt.
b. Dewan komite sekolah; dalam mendukung dan bersama – sama merealisasikan program sekolah.
c. Dunia usaha / Industri untuk memperoleh masukkan tentang hal – hal yang terkait dengan pembentukan Ilmu Pengetahuan dan
teknologi serta pasar kerja yang dapat diselaraskan dengan program pendidikan di sekolah.

2. Sasaran Pelaksanaan Program


Sasaran yang ingin dicapai sekolah dalam jangka pendek ini adalah:
1. Bidang mental dan Akademik.
a. Siswa memiliki sikap dan prilaku yang baik dalam menjalankan Ibadah sesuai dengan Kaidah islam;
b. Tercapainya nilai rata – rata murniuntuk masing – masing mata pelajaran dari kelas 1 s/d kelas 6 pada kegiatan ulangan umum yaitu
7,00.
c. Mengikuti dan meraih prestasi pada lomba tingkat kecamatan;

2. Bidang Agama.
a. Melaksanakan kegiatan local keagamaan (BTA dan PHBI)
b. Melaksanakan kegiatan Extra kulikuler Agama dan membuat kaligrafi;
c. Penjaringan dan pembinaan siswa untuk berlatih ngaji dan Adzan;
d. Penggunaan seragam sekolah dengan berjilbab;

3. Bidang kualitas Tenaga kependidikan:


a. Pembinaan Profesional Guru melalui kegiatan:
1). Diskusi rutin yang dilaksanakan oleh KKG / PKG
2). Mengikutsertakan Guru dalam penataran / pelatihan
3). Kegiatan Pelatihan (Workshop).
4). Kegiatan seminar Pendidikan
5). Mendorong Guru untuk meningkatkan kualifikasi Pendidikannya.
b. Memberi kesempatan dan keleluasaan kepada Guru yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
c. Pengembangan program kerja rencana penelitian dalam bidang Pendidikan.

4. Bidang Seni dan Olahraga


a. Membina seni Qosidah yang aktif berlatih
b. Membina dan mengaktifkan pembinaan olahraga Sepak Takraw, Bola Volly dan Sepak Bola bagi siswa yang berbakat.
c. Melaksanakan olahraga senam massal sebelum pelajaran dimulai, dilakukan seminggu sekali (hari sabtu).
d. Melakukan latihan kepramukaan sesuai dengan program extra kulikuler.
e. Mengikuti kegiatan dan lomba ketangkasan siaga program Extra kulikuler.

5. Bidang Kualitas Belajar Mengajar


a. Menambah alat pelajaran baik hasil buatan Guru maupun Siswa.
b. Menyelenggarakan kegiatan di luar jam pelajaran (Les / Bimbel) terutama untuk siswa kelas IV s/d kelas VI
c. Melaksanakan pembelajaran “Team teaching”
d. Melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan PBM sebulan 2x secara bergilir.
e. Melaksanakan Drill bagi pelajaran tertentu yang memerlukan hafalan di laksanakan sebelum atau sesudah jam pelajaran selesai
sabagai nilai tugas.
f. Melakukan Tutor sebaya bagi siswa yang mengalami keterlambatan pemahaman terhadap materi pelajaran maupun keterampilan.
g. Memberikan hadiah hiburan atau penghargaan bagi siswa yang meraih prestasi terbaik dalam pelajaran.
h. Membantu kesulitan belajar siswa dengan bimbingan belajar maupun kunjungan ke rumah orang tua / wali murid.

6. Bidang Sarana dan Pembangunan


a. Bidang sarana
1. Tercukupinya sarana Proses Belajar mengajar.
2. Tercukupinya sarana kegiatan Extra Kulikuler.
3. Tercukupinya kebutuhan dan kesempatan peminjaman buku perpustakaan sekolah.
b. Bidang Bangunan / Pembangunan.
1. Rehabilitasi ruang kelas / Ruang Guru.
2. Penambalan dan pengecatan Dinding tembok yang rusak
3. Pemeliharaan halaman dan lapangan upacara
4. Perbaikan WC.
5. Perbaikan dan pengadaan meubelair
6. Pemeliharaan sanitasi

7. Bidang Manejemen Sekolah


a. Koordinasi pengembangan manajemen MPMBS dengan lembaga / Instansi lain yang terkait.
b. Rapat Koordinasi dan pembinaan seluruh tenaga kependidikan.
c. Menyusun program kerja manajemen.
d. Melaksanakan program pengawasan dan pengendalian.

B. Strategi Pelaksanaan Program


Untuk rencana berbagai program tersebut diuraikan, sebagai berikut:
1. Dalam bidang mental keagamaan:
a. Siswa dibiasakan memberi slam kepada Guru, tindakkan dan Ucapan baik sebelum dan sesudah pelajaran dimulai dan bertemu di
jalan. Siswa selalu diberi kesempatan dan bimbingan untuk selalu berdo’a sebelum dan sesudah pelajaran.
b. Siswa dibiasakan selalu berpakaian bersih, rapih dan mengganti pakaiannya setelah dipakai dua hari, siswa selalu dilibatkan untuk
andil menyisihkan uang sakunya untuk disumbangkan kepada temannya yang sakit dan tidak masuk sekolah selama minimal 3
hari. Sementara tentang ibadah sholat siswa senantiasa ditanya sebelum jam pelajaran dimulai dan diberikan nasehat dan
pemahaman tentang pentingnya umat manusia untuk selalu ibadah kepada Allah SWT. Dalam hal ini bukannya tugas guru agama
saja namun guru kelas pula ikut membantu untuk bisa dikaitkan dengan nilai tingkah laku siswa diluar kelas (Sekolah) yang bisa
dikolerasikan dengan penilaian kewarganegaraan, Bahasa Indonesia Dll.
2. Dalam hal ini pencapaian target rata – rata minimal pada setiap mata pelajaran yang telah ditetapkan, setiap guru mempunyai kiat
masing – masing misalnya:
a. Dengan meningkatkan Intensitas tugas, Drill dan Efektifitas pembelajaran yang bersangkutan, bantuan belajar dan bantuan
memecahkan kesulitan belajar yang dihadapi oleh siswa.
b. Pelaksanaan Les / Bimbel sebagai upaya untuk mencapai target tersebut sekaligus taraf serap nilai ulangan umum semester.
3. Pembinaan kualitas tenaga Kependidikan dilakukan dengan kegiatan antara lain:
a. Pelaksanaan KKG / PKG ditiap – tiap sekolah dalam astu Gugus minimal sebulan sekali, melaksanakan musyawarah memecahkan
kesulitan pelaksanaan PBM dan Bimbingan siswa antara guru di sekolah masing – masing.
b. Praktek penggunaan alat pelajaran / peraga bersama terutama Sains, matematika dan pengetahuan social, untuk mengikutkan guru
– guru dalam seminar, penataran bahkan melanjutkan kualifikasi pendidikannya berdasarkan azas pemerataan keadilan dan
kemampuan masing - masing.
4. Dalam bidang sarana dan bangunan memelihara dan memperbaiki kerusakan yang kecil - kecil dengan bantuan dari pemerintah
(BOS) selebihnya dua ruang menunggu bantuan rehab Block Grant dari Pemda.
5. Pemenuhan sarana PBM, Extra kulikuler, buku pedoman dan buku bacaan perpustakaan dilaksanakan dengan skala prioritas sesuai
dengan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS) buku pemerintah.
6. Sementara dalam bidang agama pelaksanaan Kutum dilaksanakan setiap Jum’at seminggu sekali serta pesantren kilat dilaksanakan
setiap setahun sekali dengan peserta siswa kelas 4 s/d kelas 6, dilaksanakan secara rutin dan dibagi menurut kemampuan yang ada
serta dilaksanakan sesuai jadwal selama minimal tiga hari disaat libur panjang selama bulan ramadhan. Sedangkan kegiatan BTA dan
ngaji al-qur’an satu jam pelajaran di kelas masing – masing. Sebagai pelajaran muatan local pilihan sekolah. Untuk membuat kaligrafi
dan Azdan dilaksanakan sebagai kegiatan Extra kulikuler dengan waktu pelaksanaan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
7. Bidang kesenian dan olahraga serta kepramukaan dilaksanakan sebagai kegiatan Extra Kulikuler disamping tambahan mata pelajaran
utama dengan kegiatan drill dan tambahan materi jika memang belum tuntas, masing – masing dilakukan secara selang – seling
disesuaikan dengan volume dan kapasitas masing – masing. Pelaksanaan senam pagi dimaskudkan untuk memelihara kebugaran
tubuh yang dilakukan setiap seminggu sekali yaitu hari Sabtu. Pelaksanaan kualitas pembelajaran yang dimaskudkan untuk pengadaan
alat bantu pembelajaran yang dilaksanakan sebagai nilai proyek yang memerlukan waktu lebih lama terutama untuk mata pelajaran
tertentu yang relevan baik secara perorangan maupun kelompok. Lalu dalam pelaksanaan Les / Bimbel dilaksanakan mulai sore hari
menurut kebutuhan dengan kesepakatan Guru dan siswa.
8. Terakhir untuk pelaksanaan peningkatan manajemen sekolah dalam kerja sama antara lembaga dan instansi lain yang relevan di
koordinasikan dengan Kepala UPTD pendidikan dan kebudayaan kecamatan Cimarga. Melaksanakan studi banding pada sekolah –
sekolah yang sudah maju ditempat lain. Pada saat – saat tertentu mengadakan rapat gabungan dengan seluruh dewan Guru, penjaga
sekolah serta segenap pengurus Komite sekolah untuk mengadakan evaluasi program kegiatan.
BAB VI
HASIL YANG DIHARAPKAN
Program kerja suatu sekolah dibuat dan dirancang untuk mempermudah kinerja kepala sekolah agar tidak menyimpang dari aturan /
peraturan yang berlaku sehingga dapat mencaai tujuan suatu sekolah dengan sempurna. Adapun harapan besar yang ada di sekolah SDN 3
Cimarga adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu kegiatan Belajar Mengajar;
2. Meningkatkan professional, disiplin dan komitmen yang tinggi denga tugasnya masing – masing;
3. Meningkatkan kelancaran pengelolaan keuangan sehingga pendistribusiannya dapat memperlancar kegiatan pendidikan di SDN 3
Cimarga;
4. Dapat memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana yang menunjang terhadap kelancaran kegiatan Belajar Mengajar dan kegiatan
Pendidikan lainnya;
5. Meningkatkan pelayanan terhadap stakecholder dan pendokumentasian kegiatan pendidikan melalui peningkatan kegiatan
pengadministrasian;
6. Peningkatan pelayanan pendidikan terhadap siswa, orang tua / wali murid dan masyarakat;
Adapun lebih rincinya hasil yang diharapkan dalam rancangan program kerja kepala sekolah ini adalah sebagai berikut:
Tahun Tahun Tahun Tahun
NO Standar Nasional Pendidikan
Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4
1 Standar Kompetensi Lulusan
Aspek Kecerdasan
1. Rata – rata Ujian sekolah 7,14 8,00 9,00 10,00
2. Rata – rata Pencapaian KKM semua mata Pelajaran pada
65,00 70,00 80,00 90,00
semua Tingkatan Kelas
3. Jumlah Lulusan yang Melanjutkan 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Tingkat “Drop Out” Siswa 0% 0% 0% 0%
5, Pelaksanaan Try out 100 % 100 % 100 % 100 %
2 Standar Isi
1. Penyusunan Pembagian Tugas 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Penyusunan Program Tahunan dan Program Semester 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Penyusunan Kurikulum KTSP 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Penyusunan Silabus 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Penyusunan RPP 100 % 100 % 100 % 100 %
6, Pengembangan pendidikan karakter 100 % 100 % 100 % 100 %
7, Pengembangan sekolah sehat, aman, ramah dan
100% 100 % 100 % 100 %
menyenangkan
Tahun Tahun Tahun Tahun
NO Standar Nasional Pendidikan
Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4
3 Standar Proses
1. Kegiatan Pengelolaan KBM 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Pengadaan Sarana Penunjang KBM 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Kegiatan lomba-lomba 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Pengadaan alat & media Pembelajaran 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Program peningkatan mutu KBM 100 % 100 % 100 % 100 %
6. Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 100 % 100 % 100 % 100 %
7. Program Extra Kulikuler 100 % 100 % 100 % 100 %
8. Kegiatan Pengembangan Perpustakaan 100 % 100 % 100 % 100 %
9. Kegiatan pendalaman Materi PAI melalui PHBI 100 % 100 % 100 % 100 %
10. Kegiatan Extra Kulikuler Keagamaan 100 % 100 % 100 % 100 %
11. Kegiatan Extra Kulikuler Pramuka 100 % 100 % 100 % 100 %
12. Kegiatan Lomba Olympiade Sains / OSN 100 % 100 % 100 % 100 %
13. Kegiatan Lomba FLS2N Tingkat Kecamatan 100 % 100 % 100 % 100 %
14. Kegiatan Extra Olahraga & O2SN 100 % 100 % 100 % 100 %
15. Kegiatan Extra Kulikuler Kesenian 100 % 100 % 100 % 100 %

4 Pengembangan Pendidik dan Tenaga Kependidikan


1. Pendidikan & pelatihan Guru 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Pendidikan & Pelatihan Tenaga Kependidikan 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Gaji Guru Tetap 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Pengembangan Sarana dan Prasarana
1. Pengadaan alat Kantor / Inventaris sekolah 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Pemeliharaan & Perbaikan Gedung Sekolah 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Pengadaan alat – alat Kebersihan 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Pengadaan Meubiler 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Pemeliharaan & Perbaikan WC 100 % 100 % 100 % 100 %
6. Pengadaan Taman Sekolah 100 % 100 % 100 % 100 %
7. Pengadaan Kebun Sekolah 100 % 100 % 100 % 100 %
8. Pengadaan Mushola 100 % 100 % 100 % 100 %
9. Pengadaan Perpustakaan 100 % 100 % 100 % 100 %
10. Pengadaan Papan Majalah Dinding (Mading) 100 % 100 % 100 % 100 %
11. Pengadaan Leptop 100 % 100 % 100 % 100 %
12. Pengadaan LCD / Infokus 100 % 100 % 100 % 100 %
6 Pengembangan Standar Pengelolaan
1. Pembuatan RKS & RKAS 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Pembuatan Laporan Pertanggung jawaban BOS 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Sekolah 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Penyusunan EDS (Non BOS) 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Pelaksanaan Program Supervisi Sekolah (Non BOS) 100 % 100 % 100 % 100 %
6. Penyusunan Data Pokok Pendidik & Kependidikan Online 100 % 100 % 100 % 100 %
7 Pengembangan Standar Pembiayaan
1. Rapat Komite Sekolah 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Rapat Dewan Guru 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Belanja benda pos 100 % 100 % 100 % 100 %
4, Langganan daya dan jasa 100 % 100 % 100 % 100 %
Tahun Tahun Tahun Tahun
NO Standar Nasional Pendidikan
Ke 1 Ke 2 Ke 3 Ke 4
8 Pengembangan & Implementasi Sistem Penilaian
1. Pelaksanaan Ulangan Harian 100 % 100 % 100 % 100 %
2. Ulangan Tengah Semester (UTS) 100 % 100 % 100 % 100 %
3. Kegiatan Ulangan Akhir Semester (UAS) 100 % 100 % 100 % 100 %
4. Kegiatan Ulangan Kenaikan Kelas 100 % 100 % 100 % 100 %
5. Kegiatan Ujian Sekolah (US) 100 % 100 % 100 % 100 %
6. Kegiatan Ujian Nasional (UN) 100 % 100 % 100 % 100 %
7. Tindak Lanjut Hasil Penilaian 100 % 100 % 100 % 100 %
8, Penulisan dan penggandaan ijazah/SKHUN 100 % 100 % 100 % 100 %
BAB. VII
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan berorientasi pada kecakapan hidup (life Skill Education) dengan pendekatan pendidikan berbasis Luas (Broad Based
Education) adalah suatu konsep terbuka sehingga akan terus menerus mengalami perubahan penyempurnaan sesuai dengan perkembangan
kebijaksanaan pemerintah di bidang pendidikan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan serta teknologi.
Kegiatan pendidikan kecakapan hidup ini selayaknya mendapat perhatian dan partisipasi aktif dari semua pengelola dan lembaga
kependidikan yang terkait sehingga program yang mengarah pada kecakapan hidup ini akan berhasil sesuai dengan apa yang diharapkan, yang
mana hasilnya dimaksud akan bisa terlihat dalam jangka waktu dekat maupun jangka panjang 20 tahun mendatang. Peranan positif dari
pengelola dan pengamat pendidikan berperan sangat penting dalam memajukan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Dengan adanya program kerja kepala Sekolah ini diharpkan dapat mencapai semua tujuan baik dalam kerja jangka pendek maupun jangka
menengah secara sempurna. Program kerja kepala sekolah SDN 3 Cimarga disusun dengan mencoba mengadaptasi terhadap tuntutan normative
konstektual dengan berbagai kekurangan baik materi program maupun pelaksanaannya.
B. Saran
Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat mencapai semua tujuan baik dalam kerja jangka pendek maupun jangka menengah
secara sempurna. Program kerja kepala sekolah SDN 3 Cimarga disusun dengan mencoba mengadaptasi terhadap tuntutan normative
konstektual dengan berbagai kekurangan baik materi program maupun pelaksanaannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi evaluasi dan penyempurnaan di masa dating.
Akhirnya kita tawakal kepada Allah SWT agar senantiasa kita berikan petunjuk dan kekuatan untuk istiqomah dalam melaksanakan
program yang telah disusun ini, Amiin.

Cimarga, 30 Desember 2019


Kepala SDN 3 Cimarga

ENDIN KHAERUDIN, S.Pd


NIP. 197204061996031003
STRUKTUR ORGANISASI PERSONALIA
SDN 3 CIMARGA
TAHUN AJARAN: 2019 / 2020

PELINDUNG

ALI BENI, S. Pd.

KEPALA SEKOLAH

ENDIN KHAERUDIN, S.Pd


SEKRETARIS BENDAHARA

E ESIH, S.Kom Iis syofianti

GURU KELAS 1 GURU KELAS 2 GURU KELAS 3 GURU KELAS 4 GURU KELAS 5 GURU KELAS 6 GURU PAI & BTA

H. IWAN IIS SYOFIANTI, S.Pd


IDHA NURLAELA, AHMAD BASORI I . YUSUP,S.Pd.
. SUHARTINI,S.Pd SETIAWANI,S.Pd NURHAYATI SA’ADAH
S.Pd

SELURUH SISWA – SISWI SDN 3 CIMARGA


PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUADAYAAN
SDN 3 CIMARGA
Alamat: Kp. Pasiroko Desa CimargaKec. Cimarga Kabupaten Lebak 42361

TATA TERTIB SISWA


A. MASUK SEKOLAH
1. Siswa harus di sekolah selambat – lambatnya 15 menit sebelum pelajaran dimulai
2. Siswa yang mendapat giliran tugas piket kebersihan harus dating lebih awal, 30
menit sebelum pelajaran dimulai.
3. Menaru tas dan alat tulis lainnya di laci meja masing – masing kemudian keluar
kelas, bagi yang piket lalu melakukan piket sesuai dengan jadwal yang ditentukan
4. Bagi siswa yang sering dating terlambat mendapat teguran dan peringatan.
5. Siswa yang tidak masuk karena alasan tertentu harus memberitahukan sebelum atau
sesudahnya secara lisan atau tertulis.

B. MASUK KELAS
1. Siswa segera berbaris di depan kelas ketika bel tanda masuk kelas telah berbunyi
2. Ketua kelas menyiapkan barisan dan mengatur giliran masuk kelas.
3. Siswa masuk kelas dengan tertib dan duduk di tempatnya masing – masing.
4. Siswa masuk kelas dalam keadaan bersih (Rambut, Gigi, Kuku & pakaian) rapih dan
sehat.

C. DALAM KELAS
1. Sebelum pelajaran dimulai siswa berdo’a yang dipimpin oleh ketua kelas.
2. Memberikan salam sebelum pelajaran dimulai.
3. Pada saat pembelajaran siswa harus tertib,
4. Siswa tidak boleh meninggalkan kelas sebelum mendapat Izin dari Guru.

D. WAKTU ISTIRAHAT
1. Pada saat bel tanda istirahat berbunyi siswa keluar kelas denga tertib.
2. Siswa tidak boleh berada dalam kelas
3. Pada saat istirahat siswa tidak diperkenankan meninggalkan sekolah tanpa seizing
Guru kelasnya.
4. Ketika istirahat jika membeli makanan / jajanan, pembungkusnya harus dibuang ke
temapt sampah yang telah disediakan.
5. Pada saat bel masuk berbunyi, siswa masuk ke kelas dengan tertib.

E. WAKTU PULANG
1. Ketika bel tanda pulang berbunyi, pelajaran terakhir ditutup dengan do’a bersama
serta memberi salam kepada Guru kelas.
2. Siswa keluar kelas dengan tertib dan langsung pulang menuju rumahnya masing –
masing.

Cimarga, November 2019


Kepala SDN 3 Cimarga

ENDIN KHAERUDIN, S.Pd


NIP. 197204061996031003

Anda mungkin juga menyukai