Anda di halaman 1dari 20

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

NUR AZIZAH MUCHTAR

70300119056

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Tiada kalimat yang paling pantas penulis panjatkan selain puji syukur
kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia -Nya yang tak
terhingga sehingga penulis masih diberi kesempatan dan nikmat kesehatan untuk
menyelesaikan suatu karya tulis ilmiah mengenai “Materi Latihan Kepemimpinan
Mahasiswa 1”. Salawat serta salam tak lupa pula kita panjatkan kepada junjungan
Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak menemui hambatan


dan juga kesulitan namun, pada akhirnya makalah ini dapat terselesaikan dengan
lancar dan tanpa melampaui batas waktu yang telah ditentukan.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan ini, masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
demi lebih sempurna-nya hasil makalah ini. Akhir kata, penulis hanya dapat berharap
agar hasil makalah ini dapat berguna bagi semua pihak serta menjadi sesuatu yang
berarti bagi usaha penulis selama ini.

Gowa, 25 Oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1. Latar Belakang ............................................................................... 1


2. Rumusan Masalah ............................................................................... 1
3. Tujuan ........................................................................................... 2
4. Manfaat ........................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3

1. Metode Persidangan ............................................................................... 3


a) Pengertian ............................................................................... 3
b) Istilah Dalam Persidangan ....................................................... 3
c) Jenis – Jenis Sidang ................................................................... 4
d) Aturan Persidangan ................................................................... 4
e) Aturan Ketuk Palu
................................................................... 5
f) Macam – Macam Interupsi ....................................................... 6
2. Kemahasiswaan ............................................................................... 6
a) Pengertian ............................................................................... 6
b) Peran dan Fungsi ............................................................................... 7
c) Karakter Mahasiswa ................................................................... 7
3. Falsafah Keperawatan ................................................................... 8
a) Pengertian ............................................................................... 8
b) Keyakinan Yang Harus Dimiliki Perawat ............................... 8
4. Retorika ........................................................................................... 10
a) Pengertian Retorika ................................................................... 10

ii
b) Macam – Macam Retorika ....................................................... 10
5. Kepemimpinan ............................................................................... 11
a) Pengertian ............................................................................... 11
b) Komponen Penting dalam Kepemimpinan ............................... 12
c) Tipologi Kepemimpinan ................................................................... 12
d) Faktor – Faktor Kepemimpinan ....................................................... 13
6. Keorganisasian ............................................................................... 14
a) Pengertian ............................................................................... 14
b) Unsur Dalam Organisasi ................................................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 15

1. Kesimpulan ........................................................................................... 15
2. Saran ....................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Mahasiswa merupakan golongan generasi muda yang menuntut ilmu
diperguruan tinggi yang mempunyai identitas diri. Identitas diri mahasiswa
terbangun oleh citra diri sebagai insan religius, insan dinamis, insan sosial,
dan insan mandiri. Dari identitas mahasiswa tersebut terpantul tanggung
jawab keagamaan, intelektual, sosial kemasyarakatan, dan tanggung jawab
individual baik sebagai hamba Tuhan sebagai warga bangsa dan negara.
Latihan Kepemimpinan Mahasiswa adalah salah satu program yang
ada di setiap Universitas, yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru.
Kegiatan ini biasanya diadakan dalam rangka melatih kemampuan mahasiswa
dalam peranannya sebagai “Maha dari segala siswa” dan dilaksanakan oleh
seluruh mahasiswa yang ada didalam jurusan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada
mahasiswa tentang wawasan kepemimpinan yang berupaya membentuk
regenerasi atau kaderisasi yang sebagai suatu kunci untuk melanjutkan cita-
cita perjuangan organisasi selanjutnya. Rangkaian materi pada Kegiatan
Latihan Kepemimpinan Mahasiswa ini terdiri dari : Materi metode
persidangan, materi kepemahasiswaan, materi falsafah keperawatan, materi
retorika, materi kepemimpinan dan materi keorganisasian.
2. Rumusan Masalah
a) Apa itu Metode Persidangan?
b) Apa itu Kemahasiswaan?
c) Apa itu Falsafah Keperawatan?
d) Apa itu Retorika?

1
e) Apa itu Kepemimpinan?
f) Apa itu Keorganisasian?
3. Tujuan
a) Melatih mahasiswa menyusun karya tulis ilmiah dalam membangun
kreativitas dan pengetahuan mahasiswa.
b) Agar mahasiswa lebih memahami dan mendalami pokok bahasan dari
materi.
4. Manfaat
Manfaat pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah membantu mahasiswa
untuk lebih memahami tentang materi.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Metode Persidangan
A. Pengertian
Metode adalah cara yang berhubungan dengan instrument yang
digunakan dalam hal-hal tertentu. Sidang adalah pertemuan antara dua
orang atau lebih untuk membahas suatu masalah dalam mencapai suatu
keputusan. Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan keputusan yang
akan menjadi sebuah ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan
mengikat seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan.
Keputusan ini sifatnya final, sehingga berlaku bagi pihak yang setuju
maupun tidak setuju, hadir atau tidak hadir dalam persidangan. (Rasyid,
Fauzan, 2017)
B. Istilah Dalam Persidangan
a) Pending, yaitu menghentikan sidang sejenak dikarenakan terdapat
kendala tekhnis.
b) Skorsing, yaitu menghentikan sidang sejenak untuk melakukan
lobying, dikarenakan sulitnya mencapai kesepakatan antar peserta
sidang yang berseteru.
c) Lobying, yaitu proses diskusi antar peserta sidang diluar pengaturan
pimpinan sidang.
d) Pencerahan, yaitu upaya peserta sidang untuk meluruskan
kesalahpahaman yang terjadi antara peserta sidang yang lain.
e) Voting, yaitu proses pengambilan keputusan berdasarkan suara
terbanyak setelah jalan musyawarah mengalami kebuntuan.

3
f) Quorom, yaitu syarat jumlah peserta sidang dimulai, agar keputusan
dapat dianggap sah.
g) Interupsi, yaitu memotong pembicaraan orang lain.
h) Prosidang, yaitu hasil ketetapan sidang/musyawarah yang telah
dibukukan (tertulis).
i) Konsideran, yaitu proses menimbang dalam menetapkan putusan
sidang. (Rasyid, Fauzan, 2017)
C. Jenis – Jenis Sidang
a) Sidang Pleno
i. Sidang pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau
permusyawaratan;
ii. Sidang pleno dipimpin oleh Presidium Sidang;
iii. Sidang pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang
berhubungan dengan permusyawaratan.
b) Sidang Komisi
i. Sidang komisi diikuti oleh anggota masing – masing komisi;
ii. Anggota masing – masing komisi adalah peserta penuh dan
peserta peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno;
iii. Pimpinan Sidang Komisi dipilih oleh seorang pemimpin
dibantu oleh Sekretaris Sidang Komisi;
iv. Sidang Komisi membahas materi – materi yang menjadi tugas
dari komisi yang bersangkutan. (Dhirga, Jusmank, 2010)
D. Aturan Persidangan
a) Peserta
Peserta dalam persidangan dibagi menjadi dua, yaitu peserta penuh
dan peserta peninjau. Peserta penuh adalah pengurus atau anggota
penuh dalam suatu organisasi, sedangkan peserta peninjau adalah
orang-orang yang diundang, atau pihak-pihak yang bukan anggota
penuh namun hadir dalam persidangan.

4
i. Hak Peserta Penuh
1) Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat, mengajukan usulan kepada pimpnan sidang,
baik secara lisan maupun secara tulisan.
2) Hak Suara, yaitu hak untuk ikut ambil bagian dalam
pengambilan keputusan.
3) Hak Memilih, yaitu hak untuk menentukan pilihan
dalam proses pemilihan.
4) Hak Dipilih, yaitu hak untuk dipilih dalam proses
pemilihan.
ii. Hak Peserta Peninjau
1) Hak Bicara, yaitu hak untuk bertanya, mengeluarkan
pendapat, mengajukan usulan kepada pimpnan sidang,
baik secara lisan maupun secara tulisan.
b) Presidium Sidang
i. Presidium Sidang dipilih oleh peserta permusyawaratan
melalui Sidang Pleno yang dipandu oleh Panitia Pengarah
(Steering Commite).
ii. Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur
jalannya sidang seperti aturan yang disepakati bersama.
iii. Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan
tata tertib persidangan. (Rasyid, Fauzan, 2011)
E. Aturan Ketuk Palu
a) 1 Kali Ketukan
i. Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang;
ii. Mengesahkan keputusan poin per poin (keputusan sementara);
iii. Mencabut kembali/membatalkan ketukan terdahulu yang
dianggap keliru.
b) 2 Kali Ketukan

5
i. Menskorsing atau mencabut kembali skorsing yang waktunya
cukup lama, misalnya untuk lobying, istirahat dan sebagainya
yang waktunya selama 2 x ? menit.
c) 3 Kali Ketukan
i. Membuka atau menutup sidang secara resmi;
ii. Mengesahkan keputusan final atau sidang berakhir.
d) Ketukan Berulang
i. Untuk menenangkan peserta sidang atau forum. (Rasyid,
Fauzan, 2017)
F. Macam – Macam Interupsi
a) Interuption of Point Order, dilakukan untuk meminta penjelasan atau
memberikan masukan yang berkaitan dengan jalannya persidangan.
b) Interuption of Point Clarification, dilakukan jika terdapat
penyampaian pendapat atau informasi yang butuh klarifikasi.
c) Interuption of Point Information, dilakukan untuk menyampaikan
informasi tambahan yang dianggap membantu maupun informasi yang
sifatnya teknis.
d) Interuption of Point Previllage, dilakukan jika terdapat pendapat yang
menyudutkan pihak tertentu diluar substansi permasalahan. (Rasyid,
Fauzan, 2017)
2. Kemahasiswaan
A. Pengertian
Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sedang menempuh
pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah
tinggi, akademi, dan universitas. Mahasiswa berasal dari dua kosakata
yang berbeda yaitu “Maha” untuk mewakili tingkatan tertinggi dari
seorang siswa dan “Siswa” yang berarti peserta didik pada jenjang
pendidikan tertentu. (Rizki, Avuan Muhammad, 2018)

6
B. Peran dan Fungsi
a) Fungsi Mahasiswa
i. Direct Of Change, mahasiswa bisa melakukan perubahan
langsung karena sumber daya manusianya yang banyak;
ii. Agent Of Change, mahasiswa agen perubahan, maksudnya
Sumber Daya Manusia untuk melakukan perubahan;
iii. Iron Stock, sumber daya manusia dari mahasiswa itu tidak akan
pernah habis;
iv. Social Control, mahasiswa itu pengontrol kehidupan sosial,
contohnya mengontrol kehidupan sosial yang dilakukan
masyarakat. (Mubarak, Muhammad, 2013)
b) Peran Mahasiswa
i. Peranan Moral, yaitu mahasiswa dituntut untuk bertanggung
jawab moral terhadap diri masing-masing sebagai individu
untuk dapat menjalankan kehidupan yang bertanggung jawab
dan sesuai dengan moral yang hidup dalam masyarakat.
ii. Peranan Sosial, yaitu keberadaan dan segala perbuatannya
tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri tetapi juga harus
membawa manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
iii. Peranan Intelektual, yaitu mahasiswa harus bergelut dengan
ilmu pengetahuan dan memberikan perubahan yang lebih baik
dengan intelktualitas yang dimiliki selama menjalani
pendidikan. (Mubarak, Muhammad, 2013)
C. Karakter Mahasiswa
a) Kritis, tidak mudah percaya dan mencari tahu dahulu permasalahan
dengan objektif;
b) Hedonis, suka bersenang-senang;
c) Normatif, menuruti segala perintah tanpa melihat benar atau salahnya
perintah;

7
d) Apatis, tidak peduli dengan keadaan disekitar dan lingkungannya.
(Mubarak, Muhammad, 2013)
3. Falsafah Keperawatan
A. Pengertian
Falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman
untuk mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup.
Falsafah menjadi ciri utama pada suatu komunitas, baik komunitas
berskala besar maupun berskala kecil, salah satunya adalah profesi
keperawatan. Berdasarkan pengertian falsafah tersebut, dapat dikatakan
bahwa falsafah keperawatan adalah keyakinan perawat terhadap nilai-nilai
keperawatan yang menjadi pedoman dalam memberikan asuhan
keperawatan, baik kepada individu, keluarga, kelompok, maupun
masyarakat. Keyakinan terhadap nilai keperawatan harus menjadi
pegangan setiap perawat.
Falsafah keperawatan itu harus sudah tertanam dalam diri setiap
perawat dan menjadi pedoman baginya untuk berperilaku, baik ditempat
kerja maupun di lingkungan pergaulan sosial lainnya. Falsafah
keperawatan bukan suatu hal yang harus dihafal, melainkan sebuah “baju”
yang melekat pada diri perawat. Dengan kata lain, falsafah keperawatan
merupakan “roh” yang mendiami pribadi setiap perawat. Atinya, falsafah
keperawatan menjadi landasan bagi perawat dalam menjalankan
profesinya. (Asmadi, 2008)
B. Keyakinan Yang Harus Dimiliki oleh Perawat
a) Manusia adalah individu yang memiliki kebutuhan bio-psiko-sosio-
spiritual yang unik. Keyakinan ini menjadi pedoman bagi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan: perawat harus memenuhi
kebutuhan klien secara holistik. Kebutuhan klien yang holistik dan
unik menuntut kemampuan perawat yang tepat dalam menganalisis
kebutuhan klien. Kemampuan analisis yang rendah dapat

8
menimbulkan salah interpretasi dalam pemenuhan kebutuhan klien
akibat kekeliruan perawat dalam menetapkan masalah keperawatan
yang dialami klien. Karenanya, untuk mewujudkan semua ini, perawat
harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang aspek manusia
yang meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan kultural
secara keseluruhan.
b) Keperawatan adalah bantuan bagi umat manusia yang bertujuan
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Keperawatan
merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan profesional yang
merupakan bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan
kiat keperawatan.
c) Tujuan asuhan keperawatan dapat dicapai melalui usaha bersama
dari semua anggota tim kesehatan dan pasien/keluarga. Asuhan
keperawatan merupakan bentuk layanan keperawatan profesional
kepada klien dengan menggunakan metodologi proses keperawatan.
Asuhan keperawatan diberikan untuk memenuhi kehidupan hidup
dasar klien pada semua tingkatan usia dan tingkatan fokus.
d) Dalam melakukan asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses
keperawatan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan klien. Proses
keperawatan merupakan metode ilmiah sistematik yang digunakan
dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien guna mencapai
dan mempertahankan keadaan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal.
e) Perawat bertanggung jawab dan bertanggung gugat, memiliki
wewenang dalam melakukan asuhan keperawatan secara utuh
berdasarkan standar asuhan keperawatan. Sebagai tenaga kesehatan
yang profesional, perawat harus siap bertanggung jawab terhadap
apapun yang dilakukannya. Tanggung jawab perawat bukan hanya
ditujukan kepada klien dan keluarga, tetapi juga kepada masyarakat,

9
profesi perawat itu sendiri, dan terutama bertanggung jawab kepada
Tuhan.
f) Pendidikan keperawatan harus dilaksanakan terus menerus untuk
mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan staf dalam pelayanan
kesehatan. Keperawatan merupakan profesi sepanjang hayat; dengan
demikian, perawat adalah pelajar sejati. Artinya, setiap perawat
dituntut untuk terus meningkatkan kompetensi dirinya, baik dari segi
kognitif, psikomotor, maupun efektif. Salah satu cara untuk
meningkatkan kompetensi diri perawat adalah melalui pendidikan
dormal dan informal. (Asmadi, 2008)
4. Retorika
A. Pengertian
Secara etimologi;
- Bahasa Latin (Yunani Kuno) “Rhetorica” yang artiya ‘seni berbicara’.
- Bahasa Inggris “Rhetoric” yang berarti “Kepandaian berpidato atau
berbicara”.

Secara Terminologi;

Didalam bahasa Inggris retorika dikenal dengan istilah “The art of


Speaking” yang artinya ‘seni didalam berbicara atau bercakap’. Sehingga
secara sederhana dapat dikemukakan bahwa retorika adalah suatu bidang
ilmu yang mempelajari atau mempersoalkan tentang bagaimana cara
berbicara yang mempunyai daya tarik dan pesona, sehingga orang yang
mendengarkannya dapat mengerti dan tergugah perasaannya. (Sodiq,
Burhan, 2008)

B. Macam Macam Retorika


a) Retorika Persuasif

10
Retorika Persuasif adalah retorika yang bertujuan
mempengaruhi orang dengan tidak begitu memperhatikan/
mempertimbangkan nilai-nilai kebenaran dan moralitas. Contohnya
adalah retorika yang digunakan oleh sebagian besar penjual obat kaki
lima dalam enawarkan dagangannya.
b) Retorika Dialektika
Retorika Dialektika adalah retorika yang sering muncul sebagai
kebalikan dari retorika persuasif, dimana retorika ini sangat
memperhatikan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, moralitas, dan
sifatnya dapat menenangkan jiwa manusia. Retorika ini biasanya
sering digunakan didalam ceramah-ceramah agama. (Sodiq, Burhan,
2008)
5. Kepemimpinan
A. Pengertian
Kepemimpinan (Leadership) adalah proses memotivasi orang lain
untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Ivancevich, Konopaske, dan Matteson (2005, h. 492) bahwa
kepemimpinan adalah as the process of influencig others to facilitate the
attainment of organizationally relevant goals. Atas dasar definisi tersebut,
setiap individu tidak diharuskan untuk menjadi pemimpin formal dalam
suatu organisasi, namun dapat juga menjadi pemimpin informal untuk
memimpin orang lain sebagai pengikutnya dalam suatu kelompok. Untuk
mencapai tujuan kelompok maupun organisasi, pemimpin informal
maupun formal mempunyai peran yang sama sama pentingnya untuk
menuju keberhasilan kelompok maupun tujuan organisasi.
Kepemimpinan pada dasarnya mempunyai arti yang sangat luas, tidak
terbatas pada terminologi jabatan saja. Kepemimpinan juga bisa diartikan
sebagai seni (art) untuk memengaruhi. Lensufii (2010) mengatakan bahwa
kepemimpinan memiliki keluasan arti, meliputi ilmu tentang

11
kepemimpinan, tekhnik kepemimpinan, seni memimpin, ciri
kepemimpinan, serta sejarah kepemimpinan. (Wijono, Sutarto, 2018)
B. Komponen Penting dalam Kepemimpinan
a) Pengaruh
Kepemimpinan adalah pengaruh; dimana kepemimpinan terjadi
karena adanya proses pengaruh. Pemimpin mempengaruhi bawahan
atau pengikut kearah yang diinginkan.
b) Legitimasi
Kepemimpinan adalah legitimasi; dimana legitimasi
merupakan pengakuan/ pengukuhan atau pengesahan kedudukan
pemimpin, dan legitimasi juga merupakan posisi formal dari
kekuasaan (power) dalam organisasi. pemimpin yang memiliki
legitimasi institusional atau legitimasi personal dapat mempengaruhi
atau memerintah bawahan/ pengikut, dan bawahan/ pengikur rela
dipengaruhi dan diperintah oleh pemimpin yang memiliki legitimasi.
c) Tujuan
Kepemimpinan adalah pencapaian tujuan; dimana pemimpin
berurusan dengan tujuan – tujuan yaitu; (1) tujuan individu, (2) tujuan
kelompok, (3) tujuan organisasi. Dan pemimpin harus dapat
mengusahakan keseimbangan antara tujuan organisasi dengan
keinginan bawahan/ pengikut dari hasil yang menyenangkan agar lebih
bergairah untuk bekerja. (Soekarso & Putong, Iskandar, 2015)
C. Tipologi Kepemimpinan
a) Tipe Otoriter, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang akan
dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan sendiri oleh pemimpin
semata-mata (tidak memberi kesempatan pada bawahan).
b) Tipe Demokratis, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan yang
akan dilakukan dan penetapan keputusan ditentukan bersama antara

12
pemimpin dengan bawahan (memberi kesempatan partisipasi pada
bawahan).
c) Tipe Liberal, adalah tipe pemimpin yang berbagai kegiatan dan
penetapan keputusan lebih banyak diserahkan pada bawahan (memberi
kebebasan pada bawahan).
d) Tipe Populis, adalah tipe pemimpin yang mampu membangun rasa
solidaritas pada bawahan atau pengikutnya.
e) Tipe Kharismatik, adalah tipe pemimpin yang memiliki nilai ciri-ciri
khas kepribadian yang istimewa atau wibawa yang tinggi sehingga
sangat dikagumi dan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
bawahan atau pengikutnya.
f) Tipe Kooperatif, dimaksudkan sebagai kepemimpinan ciri khas
Indonesia, yaitu kepemimpinan yang memiliki jiwa Pancasila, yang
memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta dan memimpin
masyarakat lingkungannya kedalam kesadaran kehidupan
kemasyarakatan dan kenegaraan berdasarkan Pancasila dan Undang –
Undang Dasar 1945. (Soekarso & Putong, Iskandar, 2015)
D. Faktor – Faktor Kepemimpinan
a) Pemimpin (Leader = Head); adalah orang yang memimpin.
b) Anggota (Anak Buah = Pengikut); adalah orang – orang yang
dipimpin.
c) Kekuasaan (Power); adalah kapasitas mempengaruhi perilaku individu
atau kelompok.
d) Pengaruh (Influence); adalah tindakan atau contoh perilaku yang
menyebabkan perubahan sikap atau perilaku individu atau kelompok.
e) Nilai (Value); adalah keyakinan dasar tentang sesuatu mempengaruhi
perilaku atau cara bertindak individu atau kelompok.
f) Tujuan (Objective); adalah sesuatu hasil atau sasaran yang ingin
dicapai. (Soekarso & Putong, Iskandar, 2015)

13
6. Keorganisasian
A. Pengertian
Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama. (Swara, Puspa., Pramita, Linda & Forum Guru
Indonesia, 2015). Organisasi adalah sebuah wadah atau tempat
berkumpulnya orang-orang yang diatur untuk bekerja sama dalam rangka
mencapai tujuan bersama. Ciri-ciri sebuah organisasi sebagai berikut:
- Kumpulan manusia,
- Tujuan bersama,
- Kerja sama,
- Aturan-aturan,
- Pembagian tugas.

Kumpulan manusia merupakan cikal-bakal sekaligus ciri pertama


organisasi. Agar dapat disebut organisasi, kumpulan manusia ini harus
mempunyai tujuan bersama dan setiap anggota harus bekerja sama untuk
mencapai tujuan bersama tersebut. Inti dari sebuah organisasi adalah kerja
sama. Tidak ada organisasi tanpa adanya kerja sama. Untuk melakukan
kerja sama, dibutuhkan aturan yang mengatur semua orang yang terlibat
dalam kelompok atau organisasi tersebut. (Masam, M, 2009)

B. Unsur – Unsur Organisasi


a) Sistem, bahwa organisasi adalah kumpulan dari sub-sub sistem.
b) Pola Aktivitas, bahwa didalamnya ada aktivitas-aktivitas yang
dilakukan orang yang dilaksanakan secara relative teratur dan
cenderung berulang.
c) Sekelompok Orang, organisasi adalah kumpulan orang-orang.
d) Tujuan, setiap organisasi yang didiiakan adalah untuk mencapai
tujuan. (Masam, M, 2009)
a)

14
BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan
Metode adalah cara yang berhubungan dengan instrument yang digunakan
dalam hal-hal tertentu. Sidang merupakan forum formal suatu organisasi guna
membahas masalah tertentu dalam upaya menghasilkan keputusan yang akan
menjadi sebuah ketetapan.
Mahasiswa adalah sebutan untuk orang yang sedang menempuh pendidikan
tinggi di sebuah perguruan tinggi yang terdiri atas sekolah tinggi, akademi, dan
universitas. Mahasiswa berasal dari dua kosakata yang berbeda yaitu “Maha”
untuk mewakili tingkatan tertinggi dari seorang siswa dan “Siswa” yang berarti
peserta didik pada jenjang pendidikan tertentu
2. Saran
Penulis menyadari bahwa KTI diatas terdapat banyak kesalahan dan jauh dari
kata sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
mengenai materi diatas.

15
DAFTAR PUSTAKA

16

Anda mungkin juga menyukai