Penulis
OTKHdK Kelompok 1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ................................................................................... 1
Daftar Isi .......................................................................................................... 2
Bab I PENDAHULUAN ................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 3
1.2 Rumusan Permasalahan ............................................................................. 3
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 4
Bab II PEMBAHASAN ................................................................................ 5
2.1 Ruang Lingkup Kehumasan ...................................................................... 5
2.1.1 Pengertian ...................................................................................... 6
2.1.2 Tujuan ............................................................................................ 7
2.1.3 Fungsi ............................................................................................ 8
2.1.4 Peran .............................................................................................. 8
2.1.5 Prinsip ............................................................................................ 10
2.1.6 Tugas ............................................................................................. 10
2.1.7 Manfaat .......................................................................................... 11
2.1.8 Media .......................................................................................... 12
2.2 Ruang Lingkup Pengelolaan Pertemuan .................................................. 13
2.2.1 Definisi Pengelolaan Pertemuan ................................................. 13
2.2.2 Jenis Pertemuan ........................................................................... 14
2.2.3 Tujuan Pertemuan ....................................................................... 15
2.2.4 Tipe Peserta Pertemuan ............................................................... 15
2.2.5 Tipe Pemimpin Pertemuan .......................................................... 16
2.2.6 Teknik Pengendalian Pertemuan ................................................. 16
2.2.7 Perencanaan Pertemuan ............................................................... 16
2.2.8 Pelaksanaan Pertemuan ............................................................... 17
2.2.9 Media Pertemuan ......................................................................... 17
2.2.10 Teknik Bertanya Dalam Pertemuan ............................................ 17
2.2.11 Syarat-Syarat Pertemuan Yang Baik .......................................... 19
2.3 Sistematika Penulisan Laporan Pertemuan ............................................... 19
2.3.1 Definisi Laporan Pertemuan .......................................................... 19
2.3.2 Jenis atau Bentuk Laporan Pertemuan .......................................... 19
2.3.3 Fungsi Laporan Pertemuan ............................................................ 20
2.3.4 Cara Menulis atau Susunan Laporan Pertemuan ........................... 20
2.3.5 Teknik Membuat Laporan Petemuan ............................................ 21
2.3.6 Hal Penting Dalam Pembuatan Laporan Pertemuan...................... 21
2.3.7 Persyaratan Untuk Menjadi Seorang Notulis................................. 21
2.3.8 Contoh Laporan Pertemuan............................................................ 21
Bab III PENUTUP ......................................................................................... 24
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 24
3.2 Saran.......................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................26
OTKHdK Kelompok 1
Bab I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang
sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan
saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR)
adalah sebuah seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan,
meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan
institusi/lembaga dan melaksanakan program-program terencana yang dapat
memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun
masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target
tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci,
mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-
hasil apa yang telah dicapainya.
Public relation atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang baru
terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekan
sekarang ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang
itu. Kemajuan yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam
masyarakat, memisahkan manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan,
yang masing-masing mempunyai tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai
tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Rapat yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa
kebersamaan. Sebaliknya, rapat yang tidak efektif hanya menyia-yiakan waktu.
Rapat bukan aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat yang
tidak efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan
pemborosan waktu. Untuk mewujudkan rapat yang efektif diperlukan perencanaan
yang matang, tujuan yang pasti, dan penyusunan agenda yang rinci. Saat rapat
terakhir, setiap peserta mengetahui hasil rapat seutuhnya.
Kegiatan diskusi sering dilakukan di berbagai kesempatan dan lingkungan.
Banyak manfaat yang dapat diambil dari kegiatan diskusi, antara lain dapat
mencari solusi atas suatu permasalahan bersama, melatih seseorang
mengungkapkan gagasan, ide, pendapat, berlatih, menghargai pendapat orang lain,
dan sebagainya.
Hasil kegiatan diskusi dapat disusun menjadi suatu laporan. Tugas ini
dilakukan oleh notulis, ia harus membuat laporan diskusi berdasarkan notulen
(catatan hasil diskusi) yang telah dibuat.
OTKHdK Kelompok 1
4. Definisi Pengelolaan Pertemuan
5. Jenis Pertemuan
6. Fungsi Pertemuan
7. Tujuan Pertemuan
8. Tipe Peserta Pertemuan
9. Tipe Pemimpin Pertemuan
10. Teknik Pengendalian Pertemuan
11. Perencanaan Pertemuan
12. Pelaksanaan Pertemuan
13. Media Pertemuan
14. Teknik Bertanya Dalam Pertemuan
15. Syarat-Syarat Pertemuan Yang Baik
16. Bagaimana menyelesaikan laporan diskusi
17. Menjelaskan pengertian notulen
18. Melampirkan contoh berkas notulen
19. Bagaimana membuat daftar hadir dalam tugas notulen.
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan makalah ini, bertujuan untuk :
1. Untuk mengetahui peran kegiatan humas
2. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan dalam kegiatan humas
3. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Otomatisasi Tata Kelola Humas dan
Keprotokolan.
4. Untuk mengetahui peran dalam kegiatan rapat.
5. Untuk mengetahui sejauh mana bagaimana rapat berjalan dengan baik.
6. Memberikan penjelasan mengenai laporan diskusi.
7. Memberikan contoh apa saja tugas notulen
OTKHdK Kelompok 1
Bab II
PEMBAHASAN
OTKHdK Kelompok 1
Manajer adalah orang-orang terpilih yang berandil besar dalam menentukan
kebijaka perusahaan. Oleh karena itu, hubungan baik harus dijaga. Di sinilah
ruang lingkup humas berperan. Caranya bisa dengan memberikan tunjangan
jabatan, adanya coffe morning, mobil dinas, rumah dinas, dan lain sebagainya.
OTKHdK Kelompok 1
lembaga swasta atau publik yang bertujuan untuk mendapatkan pengertian,
simpati, dan dukungan dari pihak – pihak terkait atau yang memiliki hubungan
dengan penelitian opini publik di antara mereka.
3. Public Relation World Conference
Menurut Public Relation World Conference, humas adalah gabungan seni dan
ilmu yang dipakai untuk memprediksi kecenderungan, memperkirakan
konsekuensi, memberikan masukan kepada pimpinan organisasi, serta
melaksanakan rencana kegiatan yang telah direncanakan untuk memberikan
pelayanan pada kepentingan publik dan organisasi induknya.
4. The British Institute of Public Relation
Menurut The British Institute of Public Relation, pengertian humas adalah
usaha terencana dan berkesinambungan yang dilaksanakan untuk membina dan
memelihara itikad baik atau pun pengertian bersama di lapisan organisasi dengan
masyarakatnya.
5. Public Relations News
Menurut Public Relations News, humas merupakan salah satu fungsi
manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan
prosedural individual / organisasi yang memiliki kepentingan publik, serta
membuat perencanaan dan melaksanakan program aksi dalam rangka
mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.
6. Scott M. Cutlip & Allen H. Center
Menurut Scott M. Cutlip & Allen H. Center, humas merupakan fungsi
manajemen yang:
Menilai sikap publik
Mengidentifikasi kebijakan dan tata cara organisasi / perorangan dalam
melayani kepentingan publik
Membuat perencanaan serta melaksanakan program kegiatan untuk
mendapatkan pengertian, pemahaman, dan dukungan dari publik
OTKHdK Kelompok 1
d. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas
rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.
e. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya.
f. Untuk memdidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif
dan mengerti dalam memanfaatkan produk perusahaan.
g. Untuk meyakinkan khalayak bahwasanya perusahaan mampu bertahan
atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.
h. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam
menghadapi resiko pengambilan alihan (take-over) oleh pihak-pihak lain.
i. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
j. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pemimpim perusahaan organisasi kehidupan sosial sehari-hari.
k. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari
suatu acara.
l. Untuk memastikan bahwasanya para politisi benar-benar memahami
kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif.
m. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan
perusahaan.
OTKHdK Kelompok 1
3. Communication Facilitor
Peran humas sebagai komunikasi antara perusahaan/ organisasi dengan
publik. Baik dengan publik eksternal maupun internal.
4. Tehnican Communication
Disini petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi. Dia
melayani di bidang teknis.
OTKHdK Kelompok 1
Dengan demikian tentu nama organisasi yang di kelola akan lebih di kenal
banyak orang.
5. Menjangkau Kegiatan
Humas profesional terkadang melibatkan diri dalam sebuah kegiatan dengn
membawa brand organisasi. Hal semacam ini tentu akan semakin memberikan
pengaruh positif pada citra organisasi. Banyak organisasi yang menjadi
sponsor sponsor kegiatan sekelas olimpiade. Tentunya hal ini juga merupakan
bagian dari kegiatan organisasi agar lebih dikenal masyarakat luas. Sehingga
organisasi bisa berkembang menjadi ciri-ciri usaha menengah .
6. Mengelola Media Sosial
Medsos atau media sosial saat ini memang tengah banyak digandrungi.
Media sosial merupakan hal yang paling akrab dengan keseharian kita.
Medsos juga merupakan sebuah sarana bagi humas untuk bisa menjaring lini
massa yang lebih luas dan kompleks. Dengan didukung teknologi dan jaringan
internet yang stabil tentu membuat sebuah akum medsos untuk dikelola
tidaklah sulit. Sebuah fanpage di twitter atau facebook akan membantu bagian
humas untuk lebih bisa berinteraksi dengan pengguna dunia maya. Oleh
karenanya kita harus memaksimalkan media sosial secara bijak agar citra dan
karakter positif organisasi yang di kelola akan lebih bisa diterima publik.
7. Mengetahui Dan Mengevaluasi Opini Publik
Sering kali opini publik yang digiring ke arah negatif issue akan bisa
membawa dampak buruk bagi citra sebuah organisasi. Oleh karenanya bagian
humas memiliki peran penting sebagai pihak yang harus mengetahui, issue
issue yang sedang berkembang dan hangat menjadi perbincangan terutama
yang berkaitan dengan organisasi yang dikelola. Ada berbagai kepentingan
yang bisa menggiring opini publik menjadi sebuah sinyal bahwa organisasi
tersebut sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Tentunya peran humas harus
secara sigap cepat tanggap dalam menganalisis dan mengevaluasi issue yang
berkembang.
OTKHdK Kelompok 1
a. Membagikan secara luas informasi perihal suatu gagasan, supaya
maksud atau tujuan dan manfaatnya diketahui oleh berbagai pihak di
masyarakat.
b. Menyiapkan bahan yang terkini tentang sesuatu yang hendak
dikomunikasikan pemimpin kepada masyarakat atau pihak tertentu
dalam pidato, wawancara, ceramah, pemasaran seminar dan lain-lain.
Bahan tersebut dapat berupa konsep atau makalah yang sebelumnya
sudah dibaca dan diketahui isinya oleh pemimpin.
c. Menyerahkan informasi yang jelas, yang telah disampaikan
administrator/ pemimpin kepada masyarakat atau pihak yang
terhubung.
d. Membuat susunan dan menjadikan berkembang rencana yang
berkaitan dengan pelayanan masyarakat yang diberikan kepada
adminstrator/ pemimpin untuk memperoleh persetujuan.
Manajemen Krisis
Dalam beberapa masa belakangan ini, hampir semua organisasi pernah
mendapatkan krisis hingga kalangan pimpinan dan pihak manajemen mulai
sadar mereka membutuhkan kesiapan dan persiapan untuk mengatasi berbagai
masalah mendesak yang utamanya berkaitan dengan hubungan pers. Oleh
sebab itu, tiap organisasi harus membentuk tim manajemen krisis yang
permanen.
Penerbitan Dekstop
Sistem penerbitan dekstop sebenarnya sangat bermanfaat, namun lebih
membutuhkan operator yang mempunyai dedikasi dan waktu editor dibanding
metode editing konvensional yang masih memakai pensil, tumpukan kertas,
dan juga logam pembentuk huruf.
Identitas Perusahaan
Tugas membuat identitas perusahaan biasanya tanggung jawab staff humas
karena hal itu menyangkut semua aspek organisasi secara menyeluruh dan
menjadi bagian terpenting dari semua komunikasi yang dijalankan organisasi.
Hubungan Parlemen
Hubungan parlemen dalam hal ini adalah hubungan antara beberapa
organisasi baik secara langsung maupun dengan perantara konsultan khusus
dengan pemerintah, parlemen, dan birokrat dari beberapa departemen dan
instansi pemerintah. Ada dua unsur didalam hubungan parlemen, yaitu:
Usaha untuk mendorong para politisi dan pejabat menjadi sadar dan juga tahu
kepentingan dari organisasi atau perusahaan.
Usaha untuk memperoleh berbagai informasi untuk organisasi atau perusahaan
yang berhubungan supaya mengetahui peraturan atau undang-undang baru
yang sedikit banyak akan berpengaruh padanya.
OTKHdK Kelompok 1
Publik Relations Finansial
Telah lama ada konsultan publik relations yang khusus beraktivitas pada
bidang keuangan dan operasi bisnis perusahaan. Aktivitas ini dilaksanakan
dalam rangka mendukung rencana perusahaan klien untuk ikut serta di bursa
saham atau mendukung peluncuran laporan keuangan tahunan.
OTKHdK Kelompok 1
atau bisa juga mengenai keterangan tentang berbagai aspek yang berkenaan
dengan produk atau organisasi itu sendiri.
7. Surat langsung (direct mail)
Surat PR seperti ini tidak saja ditujukan kepada tokoh atau pribadi-pribadi
tertentu saja, tetapi juga kepada berbagai macam lembaga yang sekiranya
relevan, atau untuk dipajang di tempat-tempat umum.
8. Pesan-pesan lisan (spoken words)
Penyampaian pesan PR juga bisa dilakukan melalui komunikasi langsung
atau tatap muka.
9. Pemberian sponsor (sponsorship)
Suatu organisasi atau perusahaan bisa pula menjalankan kegiatan PRnya
melalui penyediaan dana atau dukungan tertentu atas penyelenggaraan suatu
acara seni, olahraga, ekspedisi, beasiswa universitas, sumbangan amal, dan
sebagainya. Kegiatan penyediaan sponsor ini juga sering dilakukan dalam
rangka melancarkan suatu iklan atau mendukung usaha-usaha pemasaran.
10. Jurnal organisasi (house jurnals)
Suatu bentuk terbitan dari sebuah perusahaan atau organisasi yang sengaja
dibuat dalam rangka mengadakan komunikasi dengan khalayaknya.
11. Ciri khas (house style) dan identitas perusahaan (corporate identity)
Bentuknya bisa bermacam-macam, tergantung pada bentuk dan karakter
organisasinya. Ciri khas organisasi atau identitas perusahaan ini sengaja
diciptakan untuk mengingatkan khalayak atas keberadaan dari organisasi yang
bersangkutan.
12. Bentuk-bentuk media humas lainnya
Misalnya banyak perusahaan sengaja menyisipkan pesan-pesan sosial pada
kemasan produknya agar khalayak mengetahui bahwa mereka bukanlah
binatang ekonomi yang semata-mata mengejar keuntungan.
Pemilihan Media
a. Radio
Plus : penyampaian gagasan sederhana dan langsung, teks luwes (mudah
dikoreksi), punya publik khusus;
Minus : dialog dan materi kurang variasi, fakta tak bisa dibeberkan lengkap,
melelahkan (suara dan waktu terbatas), hanya bisa didengarkan sekali.
b. Siaran televisi
Plus : jangkau masyarakat luas, audio visual;
Minus : biaya mahal, komunikasi satu arah, siaran cepat, daya beli mahal.
c. Surat kabar
Plus : menjangkau semua lapisan masyarakat, murah;
Minus: penyampaian berita tergantung penulis (isi sudah benar? mudah
dimengerti dan dicerna awam? dll).
d. Media Online
Plus: Trending, terutama media sosial & blog, menjangkau seluruh lapisan
masyarakat, menjangkau seluruh dunia (internasional), dapat diakses kapan
dan di mana saja, terdokumentasi.
Minus: butuh akses internet, SDM bidang media online masih terbatas, butuh
keterampilan khusus mengelola & menulis di media online (internet).
OTKHdK Kelompok 1
Ruang Lingkup Pengelolaan Pertemuan
2. Berdasarkan sifat
Menurut sifatnya, pertemuan dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
a) Pertemuan resmi ( formal meeting )
b) Pertemuan tidak resmi ( informal meeting )
c) Pertemuan terbuka
OTKHdK Kelompok 1
d) Pertemuan tertutup
4. Berdasarkan frekuensi
Menurut frekuensinya, pertemuan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Pertemuan rutin
b) Pertemuan insedentil
5. Berdasarkan nama
Menurut nama, pertemuan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
a) Pertemuan kerja
c) Pertemuan dinas
d) Musyawarah kerja
6. Berdasarkan urgensinya
Menurut urgensinya, pertemuan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Pertemuan biasa
b) Pertemuan penting
7. Berdasarkan pesertanya
Menurut pesertanya, pertemuan dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :
a) Pertemuan vertikal
b) Pertemuan horizontal
OTKHdK Kelompok 1
c) Tipe inisiatif
d) Tipe pemersatu
e) Tipe penyerang
f) Tipe perantara
g) Tipe pendengar
OTKHdK Kelompok 1
Sound system, tape recorde,
Map atau tas untuk tempat bahan-bahan pertemuan,
Bock note, ball point,
Tustel handycame untuk mengabadikan pertemuan,
Membuat catatan hasil pertemuan (notulis ).
OTKHdK Kelompok 1
Pertanyaan langsung merupakan pertanyaan yang biasanya dilakukan oleh
pemimpin pertemuan, dengan memberikan pertanyaan langsung pimpinan
bertujuan untuk memberikan motivasi dan dorongan agar peserta pertemuan dapat
berpartisipasi aktif. Namun jika orang yang ditanya secara langsung tidak dapat
menjawab pertanyaan pimpinan tadi malah akan membuat kurang percaya diri.
Contohnya: Pimpinan bertanya pada salah seorang peserta pertemuan "Menurut
Pak Joko, bagaimana cara meningkatkan penjualan komputer perusahaan kita
bulan depan?"
Pertanyaan Retoris
Pertanyaan retoris adalaah pertanyaan yang tidak memerlukan jawabannya,
karena orang lain sudah tahu jawabannya.
Contohnya: Kalau buka kita yang memajukan perusahaan ini, siapa lagi?.
OTKHdK Kelompok 1
Pertanyaan Penghargaan
Pertanyaan penghargaan ditujukan karena ingin memberikan penghargaan
kepada orang yang memberikan ide atau masukan yang berguna.
Contoh: Bapak Amin, Bapak mengatakan bahwa membuka cabang baru di
Tanjungmorawa akan meningkatkan omset penjualan. Bisakah Bapak jelaskah
lebih lanjut?.
Leading question
Maksud leading question ialah suatu pertanyaan yang diungkapkan padahal
jawabannya telah ada dalam pertanyaan itu sendiri.
Contohnya: Sarana yang kita miliki memang masih kurang, bukan.
Sistematika Penulisan
Laporan Pertemuan Pertemuan
OTKHdK Kelompok 1
2.3.3 Fungsi Laporan Pertemuan
a) Sebagai Alat Bukti
Apabila ada kasus, maka notula dapat digunakan sebagai bahan pembuktian di
pengadilan. Sebagai contoh: pendaftaran suatu organisasi, bila ada perubahan
bentuk atau penutupan suatu organisasi, membuktikan adanya pelaksanaan tugas
tau tidak dilaksanakan tugas tersebut.
b) Sebagai Sumber Informasi Untuk peserta Rapat Yang Tidak Hadir
Meskipun peserta berhalangan hadir, sebaiknya peserta tersebut tetap
mengetahui materi rapat yang dibahas dan mengetahui hasil rapat.
c) Sebagai Pedoman Untuk Rapat Berikutnya
Rapat terdahulu yang memerlukan tindak lanjut, direlisasikan dalam rapat
berikutnya sehingga notula dapat dijadikan pedoman.
d) Sebagai Alat Pengingat Untuk Peserta Rapat
Biasanya setelah pembukaan rapat, dibacakan notula hasil rapat sebelumnya
sehingga dapat mengingatkan para peserta rapat.
e) Sebagai Dokumen
Notula sebagai dokumen sehingga harus disusun dengan rapi menurut
kronologis dan dijilid secara rapi lalu dismpan engan baik sesuai dengan sistem
pengarsipan.
f) Sebagai Alat Untuk Rapat Semu
Yang dimaksud dengan rapat semu adalah rapat yang tidak pernah
dilaksanakan atau rapat fiktif. Pada saat menyususn notula biasanya
dikonsultasikan terlebih dahulu kepada ahli hukum
OTKHdK Kelompok 1
2.3.5 Teknik Membuat Laporan Petemuan
Bila rapat tersebut rapat rutin, sebaiknya diberi nomor urut rapat, bulan,
dan tahun rapat.
Misalnya : Rapat Pengurus Yayasan Amal Maret 2007
Perlu diinformasikan pada judul notula rapat; apakah rapat tersebut
merupakan rapat pemberian informasi, rapat pemecahan masalah atau
rapat pengambilan keputusan.
Susunan notula lengkap : dari judul sampai penutup diakhiri dengan tanda
tangan pimpinan dan notulis rapat
Walaupun notula dibuat ringkas, namun setiap peserta yang berbicara
perlu disebutkan namanya.
Misalnya Ibu Meynar memberikan usulan tentang.
Keputusan yang diambil dalam rapat hendaknya dicatat secara lengkap
Waktu dimulai dan berakhirnya rapat dituliskan dalam notula
OTKHdK Kelompok 1
Peserta : Pengurus SP-PGN (terlampir
Agenda : – Pembahasan Kelanjutan Masalah Surat Pembatalan
Keputusan Direksi tentang Pengisian Formasi Manajemen Puncak dari Luar PGN
- Mekanisme pembuatan lambang SP-PGN
- Mekanisme keanggotaan SP-PGN
- Mekanisme iuran anggota
- Pembahasan masalah lainnya
Catatan Rapat :
1. Terkait Kelanjutan Masalah Surat Pembatalan Keputusan Direksi tentang
Pengisian Formasi Manajemen Puncak dari Luar PGN, akan dikirim surat
ke Depnaker dan Menneg BUMN (tembusan ke Direksi PGN) untuk
mengadukan masalah tersebut dan minta pertimbangan / saran dari
institusi tersebut. (Deadline tanggal 6 Maret 2009, PIC : Ketua Umum,
Kabid. Advokasi & Hub. Industrial serta Sekretaris).
2. Lambang PGN akan disayembarakan ke pekerja PGN dengan anggaran
hadiah sebesar Rp. 5.000.000,- (untuk hadih uang dan trophy atau
piagam). Pengumuman melalui email atau portal PGN. (deadline 31 Maret
2009, PIC : Sekretaris).
3. Akan dibuat formulir keanggotaan SP-PGN yang didalamnya berisi
kesediaan menjadi anggota dan membayar iuran bulanan sebesar Rp.
20.000,- per bulan. Formulir akan disampaikan melalui email maupun
pengurus SP-PGN di tiap unit / satuan kerja masing-masing. (PIC : Kabid
Organisasi dan Keanggotaan, deadline : 31 Maret 2009)
4. Iuran anggota akan dilaksanakan dengan pemotongan gaji bulan April, dan
menunggu hasil konfirmasi pendaftaran anggota SP-PGN. (PIC : Kabid
Organisasi dan Keanggotaan, deadline : 31 Maret 2009)
5. Masalah ketenagakerjaan hasil dari RAKERNAS SP-PGN 2009 yang akan
ditangani langsung oleh Ketua Umum SP-PGN adalah sebagai berikut :
Adanya Keputusan Direksi tentang Penerimaan pekerja setingkat
manajemen puncak (sebagai pegawai tetap) yang kurang sesuai
dengan Peraturan Perusahaan
Belum adanya komunikasi internal yang kondusif, baik dari sisi
ketersediaan fasilitas (media komunikasi) maupun komitmen. Hal
ini ditandai dengan tidak adanya bukti hasil komunikasi dari
manajemen mengenai visi, misi dan tujuan yang akan dicapai
kepada seluruh pekerja
Belum adanya perencanaan yang berkesinambungan dalam rangka
pencapaian tujuan perusahaan yang dimonitor dan dievaluasi
secara berkala sehingga tidak ada kesan bahwa pencapaian kinerja
perusahaan by accident atau terjadi dengan sendirinya
Perubahan organisasi yang arah dan tujuannya tidak jelas, yang
mengakibatkan ketidakjelasan pekerjaan dan menimbulkan
kekhawatiran di seluruh tingkat jabatan dan staf
OTKHdK Kelompok 1
Percepatan pelaksanaan perubahan struktur organisasi agar tidak
mengganggu proses kerja yang sedang berlangsung
Terkait Pedoman Pengadaan Barang/Jasa yang baru, perlu
dilakukan pembandingan dengan BUMN yang lain mengingat
besarnya pemberian kewenangan dari Direksi kepada Kepala
Satuan/Unit Kerja
Usulan adanya TOA (Table of Authority) untuk struktur organisasi
yang baru TOA yang baru diberikan sepenuhnya ke GM sehingga
GM harus membuat TOA kepada Distrik. Seharusnya TOA
disusun terpusat.
Penjelasan mengenai status nilai Take Or Pay di neraca yang mana
selama ini telah terakumulasi cukup besar dan batasan waktu
sampai kapan Take Or Pay tersebut dapat diambil dan
dipergunakan
Kelangsungan bisnis perusahaan terkait pasokan gas di Medan dan
Surabaya yang semakin menurun dan belum ada tambahan pasok,
bahkan kontrak pembelian gas eksisting untuk Medan akan
berakhir tahun 2011. Hal ini menimbulkan demotivasi & keresahan
pekerja
Pelaksanaan mandat hasil kongres 2007 agar dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab sesuai dengan janji-janji pada waktu
Kongres SP Oktober 2007
Belum adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara SP dengan
Manajemen
Konsolidasi anggota SP untuk bersatu dan untuk memiliki
kesamaan pemahaman sebagai pekerja yang senasib dan
sepenanggungan di dalam keluarga besar PGN
6. Adapun masalah ketenagakerjaan lainnya yang diinventarisir di
RAKERNAS, tindaklanjutnya akan diserahkan tugas dan kewenangan
kepada masing-masing bidang.
OTKHdK Kelompok 1
Bab III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Humas (hubungan masyarakat) adalah usaha untuk membangun
dan mempertahanka reputasi, citra dan komunikasi yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dan masyarakat. Mengapa Ruang
Lingkup HUMAS di perlukan? Ruang lingkup humas diperluka agar
dalam menjalankan kewajibannya sebagai humas, seorang humas
menyadari kedudukannya serta apa saja yang menjadi wewenangnya.
Karena tidak semua hal menjadi wewenan humas.
Ruang Lingkup Humas meliputi :
Pengertian Humas
Tujuan Humas
Fungsi Humas
Peran Humas
Prinsip Humas
Tujuan Humas
Manfaat Humas
Media Humas
Pertemuan merupakan tindakan atau proses berkumpul bersama
yang diadakan dalam suatu organisasi, perusahaan, instansi
pemerintah baik dala situasi formal maupun informal yang bertujuan
untuk membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu masalah
berdasarkan hasil kesepakatan bersama.
Salah satu agenda dalam pertemuan adalah tanya jawab, bertanya
memungkinkan peserta pertemuan mendapat informasi lebih detail.
Pada saat mengajukan pertanyaan hendaknya menggunakan tata cara
atau teknik yang benar, sehingga seorang peserta pertemuan tidak asal
bertanya saja. Berikut ini beberapa teknik bertanya pada saat
pertemuan sedang berlangsung
Pertanyaan Langsung (direct question)
Pertanyaan tidak langsung/dioperkan
Pertanyaan Umum (overhead question)
Pertanyaan Terbuka (open question)
Pertanyaan Mengembalikan (reverse question)
Pertanyaan Faktual (fact Question)
Pertanyaan Retoris
Pertanyaan Penghargaan
Leading question
OTKHdK Kelompok 1
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka
dijelaskan bahwa notula adalah catatan singkat mengenai jalannya
persidagan (rapat) serta hal yang dibicarakan dan diputuskan.
Diskusi adalah hal yang sangat diperlukan disetiap rapat yang akan
kita lakukan , dimana didalam diskusi tersebut terdapat yang namanya
Notulen yang bertugas menyatat hasil serta laporan diskusi beserta
Daftar hadir yang akan dicatat dari hasil Rapat atau diskusi, menyatat
hasil diskusi, waktu dan tempat diskusi, dan lain sebagainya.
3.2. Saran
Kami menyadari bahwa penulisan ini masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulisan akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tertunda dapat
dipertanggung jawabkan.
Untuk saran bisa berisi kritikan atau saran terhadap penulisan juga untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasa makalah yang telah dijelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan ini
saya akan jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
OTKHdK Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/
ayuchintiyaputrianti.wordpress.com/
2017/03/18/ruang-lingkup-humas/amp/
https://www.academia.edu/8700288/
Ruang_Lingkup_Humas
http://meliyaulfa26.blogspot.com/2016/01/
materi-xi-tentang-pertemuanrapat.html?m=1
http://andriyantre.blogspot.com/?m=1
OTKHdK Kelompok 1