Anda di halaman 1dari 23

PENGERTIAN, UNSUR-UNSUR DAN PROSES KOMUNIKASI

Makalah pembelajaran ini dibuat untuk memenuhi nilai mata kuliah etika dan
komunikasi efektif, Universitas Sriwijaya Tahun 2019

FAKULTAS TEKNIK, PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

DISUSUN OLEH:

NAMA NIM
ANDIGA ASIH AMBARWATI UTAMI 03031181924013
JUSTIN OWEN WIJAYA 03031181924069
MOHAMAD ZAKY NUGRAHA 03031181924005
MUGHNI AYAHANDA PUTRI 03031181924015
USWATUN HASANAH 03031181924021
VALENTINO ZAKARIA SIAGIAN 03031181924049

DOSEN PENGAJAR:
IR. ROSDIANA MUIN, M.T
NIP. 195604102985032001

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2019
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena


berkat rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah pembelajaran
dalam memenuhi tugas mata kuliah Etika dan Komunikasi Efektif dengan judul
“Pengertian, Unsur-unsur dan Proses Komunikasi” dengan baik.
Dalam kesempatan ini, penulis ucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi kemudahan dalam menyusun
makalah pembelajaran ini dengan sebaik-baiknya.
2. Kepada Ibu Ir. Hj. Rosdiana Muin, M. T. sebagai dosen pembimbing mata
kuliah etika dan komunikasi efektif yang telah membimbing dan
membantu dalam melaksanakan menyusun makalah pembelajaran ini.
3. Orang tua kami yang telah memberikan bantuan pemikiran dan
dukungan dalam menyusun makalah pembelajaran ini.
4. Semua pihak yang telah memberikan sumbang saran kepada
penulis dalam menyelesaikan makalah pembelajaran ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini belum sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran dari teman-teman penulis harapkan demi perbaikan
pada masa yang akan datang. Semoga makalah pembelajaran ini bisa bermanfaat
untuk kita semua dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam
beretika dan berkomunikasi yang efektif. Amin.

Indralaya, 20 Agustus 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR……………………………………………...…... i
DAFTAR ISI………………………………………................................ ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………. 1
1.2 Batasan Masalah………………..…………………………………… 2
1.3 Rumusan Masalah…………………………………………………... 2
1.4 Tujuan Diskusi...……………………………………………………. 2
1.5 Manfaat Diskusi...…………………………………………………... 2
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………. 4
2.1 Pengertian Komunikasi ......…………….…………………..……..... 4
2.2 Unsur Komunikasi…...………………………..………………...….. 5
2.3 Proses Komunikasi.....…….………………………………………... 9
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………. 11
3.1 Jenis Penelitian………..……………………….……….................... 11
3.2 Alat dan Sumber Data.........……………………..………………… 11
3.3 Analisis Data....................................................................................... 12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................... 13
4.1 Hasil Diskusi Kelompok.................................................................... 13
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................. 19
5.1 Kesimpulan.......................................................................................... 19
5.2 Saran................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA………………………………..……………….. 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Komunikasi merupakan cara seseorang untuk menyampaikan ide atau gagasannya
pada orang lain. Komunikasi juga merupakan dasar dalam menjalani aktivitas kehidupan,
tanpa komunikasi tidak akan berjalan sebuah kehidupan manusia karena hakikatnya
manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan manusia lainnya. Komunikasi
dipandang sebagai penghubung dari satu orang kepada orang lain atau juga dari satu
budaya dengan budaya lain. Hal ini pula yang akan membuat seseorang akan dimengerti
dan dipahami sehingga menimbulkan adanya persamaan persepsi dan pemikiran
seseorang.
Sejak manusia lahir dan berkembang, komunikasi merupakan sebuah cara agar
mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain. Sebagai contoh: “bayi yang
menangis dan menginginkan ASI merupakan salah satu bentuk dari komunikasi bayi
tersebut kepada ibunya”. Maka dari itu komunikasi bisa merupakan sebuah dasar
penyatuan dan penghubungan antar makhluk hidup atau makhluk sosial dari berbagai
kalangan hingga mencakup global.
Dengan berkembangnya jaman, komunikasipun semakin berkembang dan bahkan
komunikasi itu sendiri menjadi suatu pengetahuan yang perlu untuk kita ketahui, pelajari,
dan pahami. Hal ini disebabkan komunikasi merupakan titik awal dari kehidupan manusia
yang hingga saat ini manusia tidak akan bisa terlepas dari yang namanya komunikasi.
Komunikasi sebagai suatu proses pertukaran pesan adalah sarana paling penting bagi
setiap manusia untuk mengerti dirinya sendiri, mengerti tentang orang lain, mengerti
tentang lingkungan sekitarnya, mengetahui tempat dan cara kehadirannya dimasyarakat
serta hubungan sesama di sekitarnya.
Sementara itu, untuk menjalin rasa kemanusiaan yang akrab diperlukan saling
pengertian sesama anggota masyarat. Dalam hal ini faktor komunikasi memainkan peran
penting, apalagi bagi manusia modern yang mlaksanakan kegiatan dan aktivitasnya.
Berhasilnya suatu proses komunikasi ialah apabila unsur-unsur komunikasi, seperti
sumber (resource), pesan (message), saluran (chanel media) dan penerima (receiver,
audience) berjalan dengan baik.
Pada suatu lingkungan sebuah universitas, biasanya banyak permasalahan komunikasi
yang dihadapi antara pimpinan dan bawahanya dan dapat mengganggu motivasi kerja,

1
seperti hubungan antara dosen dan mahasiswa yang kurang harmonis, dan hal tersebut
menimbulkan kesenjangan. Ini disebabkan oleh proses komunikasi yang tidak berjalan
dengan baik dan kurang lancar sehingga pada akhirnya dapat menurunkan semangat
(motivasi) kerja mahasiswa. Dalam hal ini, dosen sebagai pimpinan atau seseorang yang
mempunyai status jabatan yang lebih tinggi dan mahasiswa adalah sebagai bawahan
dimana mahasiswa mempunyai tingkatan jabatan yang lebih rendah dalam struktur
organisasi. Hubungan terpenting dalam sebuah universitas adalah hubungannya dengan
semua mahasiswa. Karena mahasiswa sebagai potensi sumber daya manusia dan calon
generasi muda, maka harus memperhatikan dan memprioritaskan komunikasi dua arah
yang efektif sesuai dengan kaidah-kaidah yang baik.
1.2 Batasan Masalah
Dalam makalah ini, kami membatasi permasalahan kami hanya untuk mengetahui dan
membahas topik permasalahan mengenai pengertian komunikasi, unsur komunikasi dan
proses komunikasi yang efektif.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini antara lain:
1. Bagaimana tingkat pengetahuan dan pemahaman anggota diskusi dalam pengertian
dari komunikasi?
2. Bagaimana tingkat pengetahuan dan pemahaman anggota diskusi tentang hubungan
unsur-unsur komunikasi sehingga tercipta komunikasi yang efektif?
3. Bagaimana tingkat pengetahuan dan pemahaman anggota diskusi tentang proses
komunikasi yang baik dan benar sehingga tercipta komunikasi yang efektif?
1.4 Tujuan Diskusi
Tujuan dari diskusi ini antara lain:
1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman anggota diskusi dalam
pengertian dari komunikasi.
2. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman anggota diskusi tentang
hubungan unsur-unsur komunikasi sehingga tercipta komunikasi yang efektif.
3. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman anggota diskusi tentang
proses komunikasi yang baik dan benar sehingga tercipta komunikasi yang efektif.
1.5 Manfaat Diskusi
Hasil diskusi makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu manfaat
teoretis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis setelah dilakukannya diskusi tentang
pengertian komunikasi, unsur komunikasi dan proses kemunikasi dapat memberikan
2
pengetahuan dan contoh yang baik dalam membangun komunikasi yang berkualitas, baik
dan efektif dalam interaksi sesama makhluk sosial meliputi segala ruang lingkup aktivitas
manusia.
Manfaat praktis :
1. Bagi masyarakat
Makalah ini dapat memberi pengetahuan dan edukasi sebagai contoh membangun
komunikasi yang baik, berkualitas dan efektif dalam segala jenis interaksi yang terjadi
baik dalam perkualiahan, masyarakat maupun dalam keluarga.
2. Bagi para mahasiswa
Makalah ini dijadikan sebagai awal untuk diskusi-diskusi berikutnya.
3. Bagi dunia pendidikan
Memperoleh pengetahuan dan pemahaman tengang pengertian komunikasi, unsur-
unsur yang diperlukan dan proses komunikasi yang efektif untuk membangun
komunikasi yang berkualitas dalam berinteraksi sesama makhluk sosial.

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi dalam bahasa Inggris communication, berasal dari bahasa Latin
communicatio yang artinya pemberitahuan, dan berasal dari akar kata root wood
communis yang artinya sama atau kesamaan pengertian atau kesamaan pendapat.
Pengertian komunikasi dalam praktik Public Relations pada dasarnya, menurut
pengertian yang paling sederhana atau terminologi adalah komunikasi yang berlangsung
dua arah dan timbal balik antar komunikator dan komunikan dalam lambang-lambang
yang sama (komunikasi pragmatis).
Secara terminologi, para ahli komunikasi memberikan pengertian komunikasi
menurut sudut pandang dan pendapat mereka masing-masing diantaranya: Danil
Vardiasnyah mengungkapkan beberapa definisi komunikasi secara istilah yang
dikemukakan para ahli: 1
1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan
tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)”.
2. Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi,
gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lainlain”.
3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula yang
dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki dua orang atau lebih”.
4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi
rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego”.
5. Resuch “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan
bagian lainnya dalam kehidupan”.
6. Weaver “Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
mempengaruhi pikiran orang lainnya”.
Selain itu Deddy Mulyana juga memberikan beberapa definisi komunikasi secara istilah
yang dikemukakan beberapa pendapat para ahli antara lain: 2

1
Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. II (Jakarta: PT Indeks, 2008) h. 25-26.
2
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), h. 68-
69.

4
1. Theodore M.Newcomb, “Komunikasi merupakan setiap tindakan komunikasi
dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri dari rangsangan yang
diskriminatif, dari sumber kepada penerima”.
2. Carl.I.Hovland, “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang
(komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambanglambang verbal) untuk
mengubah prilaku orang lain (komunikate).”
3. Gerald R.Miller, “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan
suatu penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.”
4. Everett M.Rogers, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber
kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk merubah tingkah laku
mereka.”
5. Raymond S.Ross, “Komunikasi (internasional) adalah suatu proses menyortir,
memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu
pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan
yang dimaksudkan komunikator.”
6. Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante, “(Komunikasi adalah) transmisi informasi
dengan tujuan mempengaruhi khalayak”
7. Harold Laswell, “(cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut) Who says what and with channel to whom
with what effect? atau siapa yang mengatakan apa dengan saluran apa kepada siapa
dengan pengaruh bagaimana.”
2.2 Unsur Komunikasi
Awal tahun 1960-an David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih
sederhana. Formula itu dikenal dengan sama SMCR, yakni: Source (pengirim), Message
(pesan), Channel (saluran-media), dan Receiver (penerima).3
Komponen atau unsur-unsur tersebut saling berkaitan antara satu unsur dengan unsur
lainnya. Unsur-unsur tersebut adalah:
1. Sumber
Sumber adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk
berkomunikasi. Semua peristiwa komunikasi akan melibatkan sumber sebagai
pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa
terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok, misalnya partai,

3
Ibid., 22.

5
organisasi atau lembaga. Sumber sering disebut pengirim, komunikator atau dalam
bahasa Inggrisnya disebut source, sender, atau encoder.
Di dalam melakukan komunikasi dapat dilihat beberapa gaya komunikator
melakukan aksinya, tergantung pada situasi yang mereka hadapi. Gaya komunikator
dapat dibedakan ke dalam beberapa model, yaitu: 4
a. Komunikator yang membangun yaitu, komunikator yang mau mendengarkan
orang lain, tidak terlalu mendominir situasi, dia menganggap buah pikiran
banyak orang lebih baik dari seseorang.
b. Komunikator yang mengendalikan yaitu, ia menginginkan komunkasi satu arah
saja, dan tidak akan menerima yang lain, pendapatnya merupakan hal yang
paling baik, sehingga ia tidak mau mendengarkan pendapat orang lain.
c. Komunikator yang melepaskan diri yaitu, ia lebih banyak menerima dari lawan
komunikasinya, lebih suka mendengar pendapat orang lain, sumbangan
pikirannya tidak banyak mengandung arti sehingga ia lebih suka melemparkan
tanggung jawab kepada orang lain.
d. Komunikator yang menarik diri yaitu, bersifat pesimis, selalu diam tidak
menunjukkan reaksi dan jarang memberikan buah pikirannya.
2. Pesan
Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan
pengirim kepada penerima. Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau
melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi,
nasihat, atau propaganda. Dalam bahasa Inggris, content atau information. Pesan
seharusnya mempunyai inti pesan (tema) sebagai pengarah di dalam usaha mencoba
mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Bentuk pesan dibagi menjadi tiga,
yaitu:5
a. Informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan dan kemudian dapat
mengambil kesimpulan sendiri. Dalam situasi tertentu pesan informative lebih
berhasil daripada pesan persuasif, misalnya pada cendekiawan.
b. Persuasif, yaitu membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang bahwa apa
yang kita sampaikan akan memberikan rupa pendapat atau sikap, sehingga ada
perubahan.

4
Widjaja, Komunikasi dan Hubungan…, 13.
5
Ibid., 14-15

6
c. Koersif, yaitu dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk yang terkenal dengan
penyampaian secara ini adalah agitasi dengan penekananpenekanan yang
menimbulkan tekanan batin di antara sesamanya dan kalangan publik. Initinya
koersif ini bersifat memaksa.
3. Media
Media yang dimaksud di sini adalah alat yang digunakan untuk memindahkan
pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat beberapa pendapat mengenai saluran
atau media. Ada yang menilai bahwa media bisa bermacam-macam bentuknya,
misalnya dalam komunikasi antarpribadi panca indera dianggap sebagai media
komunikasi.
Selain indera manusia, ada juga saluran komunikasi seperti telepon, surat,
telegram yang digolongkan sebagai media komunikasi. Dalam komunikasi massa,
media adalah alat yang dapat dihubungkan antara sumber dan penerima yang
sifatnya terbuka, di mana setiap orang dapat melihat, membaca dan mendengarnya.
Berkat perkembangan teknologi komunikasi khusunya di bidang komunikasi
massa elektronik yang begitu cepat, maka media massa elektronik makin banyak
bentuknya dan makin mengaburkan batas-batas untuk membedakan antara media
koomunikasi massa dan komunikasi antarpribadi.
Selain media komunikasi seperti di atas, kegiatan dan tempat-tempat tertentu
yang banyak ditemui dalam masyarakat pedesaan, bisa juga dipandang sebagai
media komunikasi sosial, misalnya rumah, tempat ibadah, balai desa, arisan,
panggung kesenian, dan lain-lain.
4. Penerima
Penerima (receiver) atau sering juga disebut sasaran atau tujuan (destination),
komunikate (communicate), penyandi-balik (encoder), atau khalayak (audience),
pendengar (listener), penafsir (interpreter), yaitu orang yang menerima pesan dari
sumber.6 Berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi,
pola pikir, dan perasaan, penerima pesan ini menerjemahkan atau menafsirkan
seperangkat symbol verbal atau non verbal yang ia terima menjadi gagasan yang
dapat ia pahami.
Penerima ini adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah
yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh

6
Mulyana, Ilmu Komunikasi…, 64

7
penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang seringkali menuntut
perubahan, apakah pada sumber, pesan atau saluran.
5. Pengaruh atau Efek
Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan
dan dilakukan oleh penerima sbelum dan sesudah menerima pesan. 7 Atau bisa
diartikan dampak sebagai pengaruh dari pesan. Efek menunjukkan sebuah perubahan
yang dapat diamati dan diukur dari penerima yang disebabkan oleh elemen-elemen
dari proses komunikasi yang bisa diidentifikasikan. Perubahan satu dari elemen akan
mengubah efek. Dampak yang ditimbulkan dapat diklasifikasikan menurut kadarnya,
yaitu:8
a. Dampak kognitif, yaitu dampak yang timbul pada komunikan yang
menyebabkan dia menjadi tahu atau meningkat intelektualitasnya. Di sini pesan
yang disampaikan komunikator ditujukan kepada pikiran si komunikan. Dengan
kata lain tujuan komunikator hanyalah pada upaya mengubah pikiran
komunikan.
b. Dampak afektif, pada dampak ini tujuan komunikator bukan hanya sekedar
supaya komunikan tahu, tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan perasaan
tertentu.
c. Dampak behavioral, yakni dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk
prilaku, tindakan, dan kegiatan.
Sebagai contoh mengenai ketiga jenis dampak di atas dapat dilihat dari berita
surat kabar. Pernah dalam sebuah surat kabar terdapat berita seorang yang menderita
tumor dan mengakibatkan perutnya buncit. Peristiwa yang diberitakan lengkap
dengan fotonya dan menarik perhatian banyak pembaca. Berita tersebut dapat
menimbulkan berbagai jenis efek. Jika seorang pembaca hanya tertarik untuk
membacanya saja dan kemudian ia menjadi tahu, maka dampaknya hanya berkadar
kognitif saja. Apabila ia merasa iba atas penderitaan orang dalam berita tersebut,
maka berita itu menimbulkan dampak afektif. Tetapi kalau si pembaca yang tersentuh
hatinya itu kemudian pergi ke redaksi surat kabar yang memberitakannya dan
menyerahkan sejumlah uang untuk membantu si penderita, maka berita itu telah
menimbulkan dampak behavioral.

7
Cangara, Pengantar Ilmu…, 26.
8
Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), 7.

8
2.3 Proses Komunikasi

Gambar: Sketsa Proses Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai


berikut: pengirim pesan, penerima pesan dan pesan. Semua fungsi manajer melibatkan
proses komunikasi.
2.3.1 Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi
Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai dengan
yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan
oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal atau non verbal dan pesan akan efektif bila
diorganisir secara baik dan jelas.
2.3.2 Simbol/isyarat
Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam bentuk
kata-kata, gerakan anggota badan (tangan, kepala, mata dan bagian muka lainnya). Tujuan
penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap, perilaku atau
menunjukkan arah tertentu.
2.3.3 Media/penghubung
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi pesan
yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi.

9
2.3.4 Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti
atau dipahaminya.
2.3.5 Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code atau isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim
2.3.6 Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap si penerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar dan
tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan
sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak balikan yang
diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan terhadap perilaku
maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan perilaku penerima
pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat untuk memberikan
informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan membantu untuk
menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga balikan dapat
memperjelas persepsi.
2.3.7 Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal yang
mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat komunikasi
sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.

10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang kami pakai menggunakan metode kualitatif. Penelitian kualitatif
ditujukan untuk memahami fenomena-fenomena sosial dari sudut atau perspektif
partisipan. Partisipan adalah orang-orang yang diajak berwawancara, diobservasi, diminta
memberikan data, pendapat, pemikiran, persepsinya. Pemahaman diperoleh melalui
analisis berbagai keterkaitan dari partisipan, dan melalui penguraian “pemaknaan
partisipan” tentang situasi-situasi dan peristiwa-peristiwa. Pemaknaan partisipan meliputi
perasaan, keyakinan, ide-ide, pemikiran dan kegiatan dari partisipan. Beberapa penelitian
kualitatif diarahkan lebih dari sekedar memahami fenomena tetapi juga mengembangkan
teori.
Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan multi strategi, strategi-
strategi yang bersifat interaktif, seperti observasi langsung, observasi partisipatif,
wawancara mendalam, dokumen-dokumen, teknik-teknik perlengkapan seperti foto,
rekaman, dan lain-lain. Strategi penelitian bersifat fleksibel, menggunakan aneka
kombinasi dari teknik-teknik untuk mendapatkan data yang valid. Penelitian kualitatif
menggunakan peneliti sebagai instrumen. Peneliti menggunakan peran sosial interaktif,
mereka melakukan pengamatan, interviu, mencatat hasil pengamatan dan interaksi
bersama partisipan.
Hal yang sangat penting dalam penelitian kualitatif adalah pandangan bahwa kegiatan
manusia sangat dipengaruhi oleh setting dimana hal tersebut berlangsung. Secara umum
tujuan penelitian kualitatif yaitu menggambarkan dan mengungkap, serta
menggambarkan dan menjelaskan. Kebanyakan pertanyaan penelitian kualitatif berfokus
pada topik-topik yang bersifat analitis, menajukan pertanyaan “bagaimana” dan
“mengapa” dari fenomena-fenomena. Untuk kemudian diikuti secara lebih terurai dengan
pertanyaan “siapa, apa, di mana, kapan”. Penelitian kualitatif difokuskan pada meneliti
individu, kelompok, proses, organisasi atau sistem.
3.2 Alat dan Sumber Data
3.2.1 Alat
1) Interviu adalah salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang dilaksanakan secara
lisan dalam pertemuan tatap muka secara individual maupun kelompok.

11
2) Observasi atau pengamatan adalah merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan
data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang
berlangsung.
3.2.2 Sumber Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan peneliti menghubungi pihak-pihak yang
berkompeten, seperti: budayawan, sejarawan, kepala dinas yang bersangkutan, dan
masyarakat yang aktif berinteraksi sosial.
Selain dari sumber diatas, referensi buku, jurnal penelitian, dan majalah-majalah
ilmiah yang berkaitan dengan topik pembahasan juga menjadi sumber data dalam
makalah ini.
3.3 Analisis Data
Data yang diperoleh diolah sedemikian rupa dengan teknik analisis sebagai berikut.
1) Deduktif adalah data-data yang diolah dari yang bersifat umum hingga menarik
sebuah kesimpulan yang bersifat khusus.
2) Induktif adalah data yang diolah dari khusus hingga mendapatkan kesimpulan yang
bersifat umum.
3) Comperatif adalah penulis mengumpulkan data yang didapat kemudian
membandingkannya agar dapat menarik kesimpulan yang mendekati fakta dari data
yang didapat.

12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Diskusi Kelompok
4.1.1 Pendapat Individu Mengenai Pengertian Komunikasi
No. Nama Anggota Pendapat
1. Andiga Asih Ambarwati Utami Menurut saya, komunikasi merupakan
suatu jalan atau interaksi untuk menjalin
hubungan antar individu agar bisa
mencapai satu tujuan ataupun bertukar
informasi.
2. Justin Owen Wijaya Menurut saya, komunikasi merupakan
suatu proses interaksi antara satu individu
dengan individu yang lain guna bertukar
wawasan, pikiran maupun informasi.
3. Mohamad Zaky Nugraha Menurut saya, komunikasi adalah awal
dan dasar kehidupan makhluk sosial,
tanpa komunikasi kehidupan sosial tidak
akan bisa berjalan. Kehidupan akan
berjalan dengan baik, berkualitas dan
teratur apabila komunikasi telah tumbuh
dengan efektif dan didukung dengan etika
berkomunikasi yang baik dan bijak.
4. Mughni Ayahanda Putri Menurut saya, komunikasi adalah proses
penyampaian pemikiran seseorang ke
pada orang lain
5. Uswatun Hasanah Menurut saya, komunikasi merupakan
sebuah interaksi yang pasti terjadi
dikehidupan khususnya kehidupan sosial
bermasyarakat. Komunikasi akan
berjalan efektif apabila lawan komunikasi
bisa menafsirkan apa maksud dari apa
yang di komunikasikan oleh orang yang
mengomunikasikan. Baik itu berupa
pembicaraan, ekspresi wajah, maupun
gerak tubuh nya.
6. Valentino Zakaria Siagian Menurut saya, komunikasi merupakan
bagian dari interaksi soasial, dimana
terjadi tukar menukar informasi/pesan
antar individu dengan individu lainnya.

13
4.1.2 Pendapat Individu Mengenai Unsur Komunikasi
No. Nama Anggota Pendapat
1. Andiga Asih Ambarwati Utami Menurut saya terdapat 2 unsur, yaitu
media dan hubungan antar individu.
1) Media, media disini sangat
berpengaruh karna merupakan suatu
jalan agar komunikasi bisa terjalan.
Media juga terbagi dari 2 cara, secara
langsung dan secara tidak langsung.
 Secara langsung disini adalah
secara bertatap muka langsung
antar individu.
 Secara tidak langsung, yaitu
contohnya melalui ponsel
seperti menelpon, mengirim
pesan yang sudah sangat
berkembang di jaman sekarang
ataupun melalui Gmail dan
Media sosial lainnya yang bisa
membantu manusia untuk
berkomunikasi walaupun
terhalang jarak yang jauh.
2) Hubungan antar individu, yang
dimaksud disini adalah hubungan
yang dimiliki antar individu tersebut
karna dalam berkomunikasi juga
diperlukan etika yang baik. Misalnya
hubungan antar individu tersebut
adalah Dosen dan Mahasiswa, maka
mahasiswa harus menjaga etika yang
baik kepada yang lebih tua agar
komunikasi menjadi nyaman. Namun
lain hal nya jika hubungan antar
individu tersebut adalah teman, maka
komunikasi yang terjadi bisa lebih
rileks.
2. Justin Owen Wijaya Menurut saya, ada 3 unsur dalam
komunikasi, yakni:
1) Media
 Melalui media
Seperti melalui telepon, sms,
serta aplikasi chatting
 Tanpa melalui media

14
Maksud disini komunikasi
berjalan langsug secara
bertatap muka.
2) Topik
Dalam suatu diskusi, suatu topik
merupakan unsur yang sangat penting.
Tanpa sebuah topik pembicaraan,
komunikasi tidak akan berjalan. Harus
ada suatu topik yang akan dibahas
dalam proses komunikasi antar
individu.
3) Hubungan Sosial
Yang saya maksudkan dari hubungan
sosial disini ialah apabila ingin
melakukan suatu proses komunikasi
dengan orang lain, haruslah
mempunyai hubungan sosial antar
individu tersebut. Contohnya:
Komunikasi antar anak-orangtua,
Komunikasi antar mahasiswa-dosen.
3. Mohamad Zaky Nugraha Menurut saya, ada 3 unsur yang paling
penting agar komunikasi berjalan dengan
efektif:
1) Pengirim (sumber)
Pengirim atau sumber komunikasi
harus jelas mulai dari identitas
pengirim, waktu, tempat dan maksud
dari pesan terkirim atau tersampaikan.
Karena kualitas utama komunikasi
berapa pada sumber awal komunikasi
tersebut dimulai.
2) Isi Pesan
Isi pesan yang disampaikan harus
dapat memenuhi berbagai aspek,
mulai dari tingkat pemahaman, tujuan
yang jelas dan etika komunikasi yang
baik sehingga pesan yang
disampaikan dapat diterjemah dengan
baik oleh penerima pesan.
3) Penerima Pesan
Penerima pesan merupakan target
utama dalam komunikasi. Dalam
mencapai hasil komunikasi yang baik
dan berkualitas, pengirim pesan harus
dapat menyampaikan pesan dengan
baik dan tepat sehingga tidak terjadi
miss communication.

15
4. Mughni Ayahanda Putri Menurut saya, unsur komunikasi harus
terdapat komunikator dan komunikan
yaitu orang yang mengirim pesan dan
menerima pesan selain itu di dalam
komunikasi juga diperlukan media untuk
komunikasi sarana atau saluran yang
berguna untuk penunjang komunikasi itu
bisa terjadi
5. Uswatun Hasanah Menurut saya, unsur penting dalam
komunikasi:
1) Komumikator, penyampai pesan atau
informasi. Tanpa adanya
komunikator, komunikasi tidak akan
berjalan
2) Topik, yang merupakan bahan
pembicaraan.
3) Media, media penyampaian secara
langsung atau tatap muka. Maupun
media tidak langsung melalui media
cetak atau pun media sosial
4) Komunikan atau penerima pesan,
informasi dari komunikator.
Jika keempat unsur tersebut terpenuhi
maka komunikasi akan berjalan.
6. Valentino Zakaria Siagian Menurut saya, ada 2 unsur dalam
komunikasi:
1) Individu
Kita tau tanpa adanya individu lain
atau lawab bicara kita, pesan yang kita
sampaikan hanyalah sia sia, ibarat
membuang air ke laut.
2) Media
Hal ini termasuk penting juga
menuruku karna kalo gaada media,
pesan yang ingin kita sampaikan
mungkin tidak tersampaikan.
Contohnya kalo kita ingin
menyampaikan pesan ke individu
yang tunawicara/bisu/tuli kita bisa
memakai gambar ataupun video
sehingga pesan dapat mudah
dimengerti.

16
4.1.3 Pendapat Individu Mengenai Proses Komunikasi
No. Nama Anggota Pendapat
1. Andiga Asih Ambarwati Utami Menurut saya, proses komunikasi terjadi
dimulai dari salah satu individu yang
biasanya dimulai dengan sapaan.
Komunikasi bisa terjalin dengan baik
apabila antar individu saling merespon
dengan baik. Komunikasi diteruskan
dengan saling menyampaikan informasi
atau pendapat antar individu sehingga
dari proses tersebut menghasilkan satu
tujuan yang baik.
2. Justin Owen Wijaya Menurut saya, proses komunikasi itu
dimulai dengan proses sapa menyapa
terlebih dahulu (seperti selamat pagi,dst);
dan dilanjutkan dengan pembahasan
topik yang ingin dibicarakan.
3. Mohamad Zaky Nugraha Menurut saya, proses komunikasi terjadi
diawali dengan niat dan keinginan
penyalur pesan untuk menghubungi
penerima pesan melalui etika dan
komunikasi yang baik, bisa melalui
media secara langsung face to face atau
melalui media elektronik dan sosial.
Proses akan berjalan dengan baik ketika
penerima pesan merespon baik pula
pesan yang disampaikan dengan etika
yang baik dan efektif. Hubungan timbal
balik inilah yang merupakan proses
komunikasi antar individu.
4. Mughni Ayahanda Putri Menurut saya, proses komunikasi adalah
bagaimana komunikator menyampaikan
pesan kepada komunikannya, sehingga
dapat menciptakan suatu persamaan
makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini
bertujuan untuk menciptakan komunikasi
yang efektif (sesuai dengan tujuan
komunikasi pada umumnya),Proses
komunikasi, banyak melalui
perkembangan. Proses komunikasi dapat
terjadi apabila ada interaksi antar
manusia dan ada penyampaian pesan
untuk mewujudkan motif komunikasi.
17
5. Uswatun Hasanah Menurut saya, komunikasi berawal dari
komunikator yang mempunyai maksud
untuk menyampaikan sesuatu kepada
komunikan. Sesuatu tersebut bisa berupa
informasi dalam bentuk bahasa atau
simbol yang bisa di mengerti kedua belah
pihak. Informasi tersebut disampaikan
melalui media baik secara langsung
ataupun tidak langsung. Kemudian
komunikan menerjemahkan informasi
tersebut ke dalam bahasanya sendiri.
Selanjutnya komunikan akan
memberikan feedback dari informasi
yang diberikan kepadanya.
6. Valentino Zakaria Siagian Menurut saya, proses komunikasi
menjadi hal krusial agar tercapai
komunikasi efektif. Untuk mencapai hal
itu, pertama dibutuhkan kominkator
(penyampai pesan) dan komunikan
(penerima pesan). Lalu komunikator
memberika pesan atau sugesti kepada
komunikan dengan verbal (kata-kata)
maupun nonverbal (gerak tubuh). Lalu
pesan yang kita sampaikan akan
diterjemahkan dahulu oleh komunikan
sehingga mereka memiliki pengertian
yang sama sesuai sudut pandang
komunikan. Hasil dari proses ini adalah
feedback yang positif sehingga terjadi
kesamaan informasi antara komunikan
dan komunikator.

18
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil diskusi yang diperoleh, maka kesimpulan dari makalah ini adalah :
1) Pengertian komunikasi sangat luas dan saling berhubungan sehingga segala pendapat
para ahli saling melengkapi satu sama lain. Semua anggota kelompok juga memiliki
pendapat dengan tujuan yang sama. Hasil diskusi menyimpulkan bahwa komunikasi
adalah dasar atau kemampuan utama yang harus dikuasai oleh makhluk sosial diantara
dua individu atau lebih dengan respon timbal balik dalam memenuhi kebutuhan hidup
bermasyarakat yang baik dan beretika.
2) Unsur komunikasi
Dari hasil diskusi penulis menyimpulkan bahwa semua yang terlibat penting dalam
sebuah komunikasi adalah bagian dari unsur komunikasi, ketika ada salah satu unsur
yang hilang maka komunikasi berjalan dengan kurang efektif. Contohnya source
(pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media), dan Receiver (penerima) serta
unsur-unsur pendukung lainnya.
3) Proses komunikasi
Dari hasil diskusi penulis menyimpulkan bahwa semua langkah yang bertujuan
menyampaikan pesan kepada target adalah rangkaian dari proses komunikasi. Ketika
komunikasi berjalan dengan baik dan teratur maka proses komunikasi telah berjalan
dengan baik dan efektif.
5.2 Saran
Saran dan kritik dari penulis sebagai berikut:
1) Kepada semua anggota kelompok diskusi untuk dapat membantu memperbaiki makalah
ini supaya menjadi lebih bagus lagi.
2) Diharapkan dengan adanya diskusi dalam makalah ini dapat memberikan pengetahuan
dan pemahaman cara beretika dan berkomunikasi yang baik dan efektif sebagai contoh
membangun rmasyarakat sosial yang berkualitas dan bijak dalam berkomunikasi baik
dalam kehidupan masyarakat, keluarga maupun perkuliahan.
3) Kepada pemerintah khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Daerah untuk dapat
menekankan pentingnya memahami dan mengaplikasikan etika dan komunikasi efektif
dalam kehidupan sehari-hari guna menciptakan masyarakat yang berbudaya, berkualitas,
cerdas dan unggul.

19
DAFTAR PUSTAKA

Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada Media
Group, h. 26.

Dani Vardiansyah. Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Cet. II (Jakarta: PT


Indeks, 2008), h. 25-26.

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 68-69 dan 22.

Fajri, Em Zul dan Senja, Ratu Aprilia.2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.Surabaya
: Difa Publisher.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Cetakan ke 18. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2014, h. 64.

Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,


2008), h. 7.

Widjaja. 2010. Komunikasi: Komunikasi dan hubungan masyarakat. Jakarta: Bumi


Aksara, h. 13 dan 14-15.

20

Anda mungkin juga menyukai