Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN HASIL OBSERVASI

OBSERVASI ROKOK ELEKTRIK/VAPE DI COULD SEASON VAPE


STORE KEDIRI

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Inovasi

Dosen Pengampu : Kurniawan Wahyu Pratama, M.Pd

Ketua kelompok

Husein UlinNuha ( 2114060268 )

Anggota kelompok

Nur Rian Triheri M. ( 2114060193 )

Dito Pristanto adji ( 2114060260 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 76 Kediri, Telp(0354)771503,771576,
Email : admin@unpkediri.ac.id
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Yang Maha Esa atas karuniaNya
yang melimpah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas observasi could
season vape store di kota Kediri untuk mata kuliah Manajemen Inovasi.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih sebesar-


besarnya kepada para pihak yang telah membantu secara langsung dan
tidak secara langsung atas selesainya penyusunan laporan hasil observasi
ini :

1. Tuhan yang maha Esa yang sudah menyertai dalam penyelesaian laporan ini.
2. Bapak agustinus ekanata selaku pemilik could season vape store, yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan kegiatan observasi.
3. Rekan-rekan yang telah membantu kegiatan observasi; Husein UlinNuha, Dito
Pristanto adji, Nur Rian Triheri M
4. Semua pihak yang telah ikhlas berkontribusi dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis dengan segala kerendahan hati menyadari, bahwa terdapat hal
yang mungkin kurang berkenang karena pengetahuan dan pengalaman
penulis yang terbatas, sehingga penyusunan hasil laporan ini masih
belum sempurna. Apabila ada kritik dan saran yang membangun, penulis
dengan senang hati akan menerima agar mendapatkan hasil yang lebih baik.

Harapan penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para


pembaca, terutama seluruh masyarakat dan teman-teman sekalian. Aminn

Kediri, 6 November 2022

Penulis
Daftar Isi

KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR ISI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB I PENDAHULUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.1 LATAR BELAKANG. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.2 RUMUSAN
MASALAH. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.3 TUJUAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.4 METODE PENGAMBILAN DATA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.5 PROFIL
INOVASI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB II PEMBAHASAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.1 PELAKSANAAN OBSERVASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.2 HASIL WAWANCARA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.3 ANALISIS. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.4 DOKUMENTASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB III
PENUTUP. . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3.1 KESIMPULAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3.2
SARAN. . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa remaja merupakan masa transisi dalam kehidupan manusia
dimana masa yang menghubungkan anak-anak dengan masa dewasa (Santrock,
2011). Remaja memiliki tugas perkembangan yang tidak mudah. Dalam
mencapai tugas perkembangan tersebut tentu saja dibutuhkan kesehatan.
Remaja yang memiliki kesehatan dan disertai dengan pemikiran yang baik,
tidak akan terjerumus dalam hal negatif yang dapat merugikan diri mereka
sendiri. Namun pada kenyataannya hal tersebut bertolak belakang pada fakta
remaja di lapangan. Para remaja berada pada hal negatif yang sangat
mempengaruhi kesehatan, salah satunya yaitu merokok. Kebiasaan merokok
sudah menjadi budaya di Indonesia. Tidak hanya orang tua, bahkan remaja dan
anak-anak juga mempunyai perilaku dan kebiasaan merokok.
Menurut Maziak (2014), merokok dikalangan remaja dipengaruhi
karena belum matangnya pola fikir seseorang, karena kurangnya keterampilan
dalam mengambil keputusan, keinginan untuk meniru perilaku orang dewasa,
dan adanya tekanan dari kelompok sebaya. Meskipun remaja sudah banyak
yang mengetahui dampak bahaya dari rokok, tetapi remaja masih saja banyak
yang mencoba untuk merokok, hal ini di latar belakangi oleh pengaruh teman,
lingkungan, komunikasi, serta dijadikan salah satu cara menghilangkan
kesepian dan ketegangan. Hal lain yang mempengaruhi remaja merokok adalah
ikut kelompok atau geng agar kelihatan lebih gagah, pengaruh iklan rokok, dan
agar kelihatan dewasa.
Umur manusia dapat dibagi menjadi beberapa rentang atau kelompok
dimana masing-masing kelompok menggambarkan tahap pertumbuhan
manusia tersebut. Kategori menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka
yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan
usia remaja menurut WHO adalah 12 – 24 tahun. kategori umur menurut
Depkes RI (2009) masa remaja di bagi menjadi 2 tahap dimana masa remaja
awal yaitu dari usia 12 – 16 tahun, remaja akhir 17 – 25 tahun. Sedangkan
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah
penduduk dalam rentang usia 10 sampai 18 tahun dan menurut Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia
remaja adalah 10 – 24 tahun serta belum menikah. Dengan demikian remaja
adalah waktu manusia berumur belasan tahun. Pada masa remaja manusia tidak
dapat disebut dewasa tetapi tidak pula dapat disebut anak-anak. Masa remaja
adalah masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa.
Perkembangan industri rokok telah menjadi bagian sejarah bangsa dan
budaya masyarakat di Indonesia khususnya rokok Kretek yang merupakan
komoditas berbasis tembakau. Perkembangan rokok di Indonesia dari cerita
kretek dari kota Kudus Jawa Tengah. Kretek adalah rokok yang terbuat dari
campuran tembakau dan cengkeh. Kata kretek sendiri berasal dari bunyi
gemeretak cengkeh yang timbul ketika rokok dibakar. Sedangkan definisi
Rokok kretek menurut standar industri Indonesia dari departemen perindustrian
adalah rokok dengan atau tanpa filter yang menggunakan tembakau rajangan
dicampur dengan cengkeh rajangan digulung dengan kertas sigaret, boleh
memakai bahan tambahan kecuali yang tidak di izinkan.
Setiap batang rokok kretek mengandung cengkeh sekitar 30% atau
kurang lebih 0,7-0,9 gram. Tembakau telah hadir di Indonesia sejak 1600-an
ketika tembakau dibawa ke Pulau Jawa oleh pendagang dari Portugis.
Tembakau secara fonologis lebih dekat dengan kata Tumbaco dalam bahasa
Portugis.
Pada awalnya rokok di Indonesia hanya dibuat dirumah dilinting dan
dibungkus dengan kulit jagung tidak sampai akhir abad ke-19 orang – orang
mulai menambahkan cengkeh di rokok mereka trend ini berlangsung cepat
dalam beberapa tahun kemudian dimana rokok kretek di produksi secara
komersial. Perubahan industri rumahan rokok kretek menjadi produksi masal
melalui dua cara. Pertama, dengan menciptakan merknya sendiri yaitu Bal
Tiga, dan membangun citra merk tersebut. Kedua, dengan mengerjakan
berbagai tugas melalui sub kontrak prektik bisnis seperti ini cepat di adopsi
oleh pabrik rokok kretek
yang lain dan berlanjut hingga pertengahan abad ke- 20 ketika
perusahaan-perusahaan mulai merekrut para karyawan sendiri untuk menjamin
kwalitas dan loyalitas.
Rokok adalah produk yang mengandung zat – zat yang bersifat adiktif
(menimbulkan kecanduan ) , dan jika dikonsumsi dapat mengakibatkan bahaya
bagi kesehatan individu dan masyarakat. Adapun fakta – fakta yang ada di
dalam rokok terdapat kurang lebih 4000 macam zat kimia, antara lain nikotin
yang bersifat adiktif dan tar yang bersifat karsinogenik dan dapat
mengakibatkan penyakit seperti kanker, penyakit jatung, impotensia, penyakit
darah, emfisema, bronkitis kronik, gangguan kehamilan dan janin serta banyak
lainnya (Negoro,2002 ).
Menurut estimasi WHO, jumlah perokok di dunia diperkirakan
sebanyak 1,1 Milyar dan sepertiganya berumur 15 tahun. Sedangkan di
Indonesia, menurut Syahban,dkk (2002 ) ,dari hasil survei tahun 1998 di 14
provinsi, terdapat sekitar 60% penduduk usia 10 tahun ke atas termasuk
golongan perokok. Kecenderungan peningkatan jumlah perokok terutama
kelompok anak atau remaja disebabkan oleh gencarnya iklam promosi rokok di
media massa. Namun dengan dicantumkannya bahaya merokok tidak membuat
para perokok berhenti untuk mengonsumsi rokok
Baru-baru ini muncul sebuah produk rokok alternatif yang di “klaim”
mempunyai fungsi dan rasa yang sama dengan rokok akan tetapi tidak
menimbulkan dampak buruk seperti yang disebabkan oleh rokok kretek atau
konvensional. Rokok alternatif tersebut sering dikenal dengan rokok elektrik
atau vaporizer.
Rokok elektrik dengan merk “e-cigarette” pertama kali dikembangkan
pada tahun 2003 oleh SBT Co Ltd, sebuah perusahaan yang berbasis di Beijing
dan sekarang dikuasai oleh Golden Dragon Group Ltd pada tahun 2004. Ruyan
mengambil alih proyek tersebut untuk mengembangkan teknologi yang
muncul. Rokok elektrik pada bulan april 2006 dibawa ke Eropa dengan merk e-
cigarette dan resmi diluncurkan di Ruyan konfrensi promosi luar negeri di
Austria pada tahun 2007 rokok elektrik e-cigarette secara resmi menerima
pengesahan CE dan ROHS karena rokok elektrik e-cigarette lebih tidak
berbahaya bagi kesehatan dibanding rokok pada umumnya.
Saat ini Badan Kesehatan Dunia (WHO) sedang meneliti lebih lanjut
tentang dampak positif dan negatif dari rokok electrik karena kenggunaan
rokok elektrik diklam banyak pihal merupakan langkah awal untuk mengurangi
kecanduan rokok. Tidak adanya asap yang dikeluarkan membuat
pengguanannya merasa lebih aman dibanding menghisap rokok biasa.
Menurut Tjandra Yoga Aditama, Selaku Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan 5(balitbangkes) menjelaskan pada awalnya rokok
elektrik ini memang dipasarkan sebagai alternatif yang aman pengganti dari
merokok tembakau dengan mekanisme kerja sebagai alat penyemprot dan
menguap cairan nikotin dalam cartridge. Dijelaskan pula, rokok elektrik adalah
sebuah inhaler (alat hirup) berbasis baterai yang memberikan nikotin sebagai
sistem pengiriman elektrik nikotin. Rokok elektrik ini menggunakan listrik dari
tenaga baterai untuk memberikan nikotin dalam bentuk uap sehingga dikenal
dengan sebutan Electronic Nicotine Delivery System (ENDS). Alat ini
sebenarnya dirancang untuk memberikan nikotin tanpa membakar tembakau
namun tetap memberikan sensasi merokok pada penggunanya. Dan untuk
menghasilkan uap, rokok elekrik diisi dengan cairan yang mengandung nikotin,
propilen glikol, penyedap (untuk menstimulasikan rasa tembakau) dan air.
Walaupun rokok elektrik tetap mengandung nikotin dalam bentuk
cairan, namun dari hasil penelitian di Inggris, tercatat sejumlah 20 persen
perokok berhasil berhenti merokok dengan menggunakan metode rokok
elektrik. Angka tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan metode lainnya,
seperti penggunaan tempelan nikotin dan permen karet nikotin. Dengan kedua
metode itu, hanya tercatat 10 persen saja yang berhasil berhenti merokok.
Menurut Robert West, University College London’s, Departement of
Epidemiology and Public Health, rokok elektrik dapat meningkatkan kesehatan
publik karena dapat membantu proses berhenti merokok. Dia juga percaya
bahwa rokok elektrik lebih aman dari rokok tembakau biasa. Menurut hasil
riset sederhana oleh Robert West, beberapa orang yang memakai rokok elektrik
pun mengaku lebih sehat setelah menggunakan rokok elektrik seperti lebih
mudah bernafas dan batuk – batuk sedikit berkurang. Tidak hanya itu, mereka
juga senang karena terbebas dari bau asap dan gigi bernoda.
Rokok elektrik adalah suatu alat yang termasuk kedalam salah satu tipe
rokok yang diciptakan untuk mengubah nikotin menjadi asap bukan berbentuk
rokok seperti rokok pada umumnya. World Health Organiztion (WHO)
mengistilahkan rokok elektrik sebagai Electronic Nicotine Delivery system
(ENDS) karena menghasilkan nikotin kedalam bentuk uap yang dihirup oleh
penggunanya (BPOM, 2015).
Rokok elektrik adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menghantarkan
nikotin tanpa asam tembakau dengan cara memanaskan larutan nikotin, perasa,
propilen glycol dan glycerin (Hajek, 2014). Rokok elektrik atau lebih dikenal
dengan nama vaporizer merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan
sebagai pengganti rokok tembakau, karena rokok elektrik ini tidak
mengandung tar dan karbonmonoksida yang terkandung di rokok tembakau,
tetapi rokok elektrik tetap mengandung senyawa nikotin yang dosisnya sangat
rendah (Indra,2015).
Struktur Rokok Elektrik Seperangkat rokok elektrik adalah alat yang
fungsinya mengubah zat-zat kimia menjadi bentuk uap dan mengalir ke dalam
paru-paru dengan menggunakan tenaga baterai atau listrik. Struktur dasar
rokok elektrik terdiri dari tiga element utama yaitu baterai, pemanas logam
(atomizer) dan Katrid (liquid) yang berisi berbagai macam cairan zat kimia.
Sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini, struktur rokok elektrik terus
mengalami modifikasi dan moderenisasi. Saat ini rokok elektrik sudah
berevolusi hingga pada generasi yang ketiga dengan menggunakan sistem
tangki dan semakin user friendly, bahkan modelnya ada yang tidak seperti
rokok dan terintegrasi dengan perangkat handphone. Dalam peredarannya,
rokok elektrik dikenal dengan istilah vape, personal vaporizer (PV), e-cigs,
vapor, electrosmoke, green cig, smartcigarette, dll. Cairan isi dalam katrid
disebut sebagai e-juice, e-liquid. Sementara aktivitas merokok dengan rokok
elektrik disebut sebagai vaping (BPOM, 2015).
Kandungan Rokok Elektrik Kandungan di dalam rokok elektrik
berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan yang terdiri dari 4 jenis
campuran yaitu, nikotin, propilen, glikol, gliserin, air dan flavoring (perisa).
Kandungan kadar nikotin dalam liquid rokok elektrik bervariasi, yaitu dari
kadar rendah hingga kadar tinggi. Namun, seringkali kadar nikotin yang tertera
dilabel tidak sesuai dan berbeda yang signifikan dari kadar yang diukur
sebenarnya (BPOM, 2015).
Propilen glikol merupakan suatu zat dalam kepulan asap buatan yang
biasanya dibuat dengan “fog machine” diacara panggung teatrikal, atau juga
sebagai antifreze, pelarut obat dan pengawet makanan (BPOM, 2015).
Beberapa senyawa yang berbahaya lainnya yang ditemukan antara lain
Tobacco-specific nitrosamine (TSNAs), Diethylene glycol (DEG), Logam :
partikel timah, perak, nikel, alumunium, dan kromium di dalam uap rokok
elektrik dengan ukuran yang sangat kecil (nano-partikel) sehingga dapat sangat
mudah masuk ke dalam saluran napas di paru-paru, Kakarbonil : karsinogen
potensial antara lain formaldehida, asetaldehida, dan akrolein. Juga senyawa
organik volatil (VOCs) seperti toluena dan pm-xylene, Zat lainnya kumarin,
tadalafil, rimonabant, serat silika (BPOM, 2015).

1.2 Rumusan Masalah

Dengan munculnya inovasi baru dari bapak memancing peneliti untuk


menganalisi inovasi tersebut menggunakan teori SWOT oleh Albert
Humphrey, yaitu mengetahui tentang Strengths (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) produk ini.

1.3 Tujuan
Observasi bermaksdu dan memiliki tujuan sebagai berikut :

1. Mengetahui kekuatan produk rokok elektrik/vape


2. Mengetahui kelemahan produk rokok elektrik/vape
3. Mengetahui peluang produk rokok elektrik/vape
4. Mengetahui ancaman produk rokok elektrik/vape

1.4 Metode Pengambilan Data

Metode penelitian kualitatif


Metode kualitatif merupakan metode yang fokus pada pengamatan
yang mendalam. Oleh karenanya, penggunaan metode kualitatif dalam
penelitian dapat menghasilkan kajian atas suatu fenomena yang lebih
komprehensif. Penelitian kualitatif yang memperhatikan humanisme atau
individu manusia dan perilaku manusia merupakan jawaban atas kesadaran
bahwa semua akibat dari perbuatan manusia terpengaruh pada aspek-aspek
internal individu. Aspek internal tersebut seperti kepercayaan, pandangan
politik, dan latar belakang sosial dari individu yang bersangkutan.
untuk mengumpulkan data-data dalam rangka penulisan karya tulis
ini dengan cara sebagai berikut :
1. observasi, yaitu proses pengumpulan data melalui kegiatan
melihat,memantau dan menganalisa secara langsung sehingga akan lebih
jelas objek yang diamati.
2. tertulis wawancara/ interview, yaitu cara pengumpulan data melalui
obrolan atau tanya jawab serta bertatap muka secara langsung.

1.5 Profil Inovasi

1. Sejarah

Sebelumnya saya pernahbekerja sama membuka vape store juga dua toko di
depan alfamart karena terkena pandemi dijadikan satu menjadi could season
vape store

2. Tempat

cloudseason Vape Store


Jalan. Pk Bangsa Ruko Stadion Brawijaya Blok F-3 Kediri

3. Waktu operasional

Waktu operasional could season vape store direncanakan mulai pukul 9.00
hingga pukul 22.00 WIB. Waktu dapat berubah-ubah dan disesuaikan
dengan kondisi lingkungan sekitar.

4. Biografi

a) Owner cloudseason Vapor : pak agustinus ekanata


b) Marketing cloudseason Vapor : bagas kurniawan

Karyawan cloudseason Vapor : Bagas kurniawan, aldi pratama, arun, ryan

BAB II

HASIL OBSERVASI

2.1 PELAKSANAAN OBSERVASI

Sabtu, 5 november 2022

Tempat : cloudseason Vape Store , Jalan. Pk Bangsa Ruko Stadion


Brawijaya Blok F-3 Kediri

2.2 HASIL WAWANCARA

Transkip Wawancara dengan Pemilik UMKM cloudseason Vape store

Narasumber : agustinus ekanata (owner) dan dibantu dengan aldi


(karyawan)

Hari dan Tanggal : sabtu, 5 november 2022

Pukul : 19:00 WIB

Tempat : cloudseason Vape Store


Jalan. Pk Bangsa Ruko Stadion Brawijaya Blok F-3 KEDIRI

Keterangan

-Peneliti

-Pemilik usaha

Pertanyaan yang diajukan sesuai dengan jawaban informan, namun tetap


menggunakan instrumen wawancara.

a. hasil wawancara dengan Pemilik UMKM cloudseason Vape store

Peneliti : selamat malam pak, maaf mengganggu waktunya

Pemilik usaha : selamat malam juga dik, tidak santai saja

Peneliti : baik pak kali ini kami akan mengajukan beberapa pertanyaan
tentang seputar rokok elektrik/vape dan juga tentang could season vape
store punya bapak

Pemilik usaha : iya dik silahkan

Peneliti : apa yang bapak ketahui tentang rokok elektrik atau vape?

Pemilik usaha : yang saya ketahui ya dik Vape atau rokok elektrik adalah
salah satu jenis dari penghantar nikotin elektronik. Rokok elektrik
dirancang untuk membantu pecandu rokok tembakau mulai berhenti
merokok. Dengan beralih dari rokok tembakau ke rokok elektrik, secara
perlahan mereka belajar untuk berhenti merokok. Rokok elektrik terdapat
dalam berbagai bentuk dan ukuran, tetapi terdapat tiga komponen utama
dalam rokok elektrik, yaitu baterai, elemen pemanas, dan tabung yang
berisi cairan (cartridge).

Peneliti :mengapa bapak memilih vape/rokok elektrik ini dibandingkan


dengan rokok tembakau?

Pemilik usaha :ya karena itu tadi dik Banyak perokok tembakau


yang beralih menggunakan rokok elektrik, karena jenis rokok ini
dipercaya efektif untuk menghentikan kebiasaan merokok dan kecanduan
nikotin.

Peneliti : Siapa saja yang mendirikan cloudseason Vape store pak?

Pemilik usaha : pendirinya saya sendiri agustinus ekanata

Peneliti : Pada tahun berapa pak cloudseason Vape store didirikan?

Pemilik usaha : oiya mas vape store ini didirikan pada tahun 2022
tepatnya pada bulan Februari

Peneliti : Apakah keunggulan dari penjualan toko rokok elektrik/ vape


ini?

Pemilik usaha : keungulan dari toko rokok elektrik/vape ini sangat


lengkap, juga saya selalu mengingatkankepada karyawan untuk selalu
ramah dalam melayani pembeli dan juga saya menyediakan tempat
nongkronh didepan toko agar nyaman bangi pembeli

Peneliti : Apa yang mendasari berdirinya vape store ini?

Pemilik usaha : karena saya senang dengan rokok elektrik/vape ini,


karena vape ini saya bisa berhenti dari rokok tembakau

Peneliti : Mengapa bapak memilih usaha vape store? Kenapa tidak usaha
yang lain?

Pemilik usaha : karena kecintaan dan hobi jadi saya memilih untuk
membuka toko ini

Peneliti : pemasaran hasil ppenjualan bapak segmentasi pasarnya sudah


nyampe mana pak?

Pemilik usaha : oh untuk pemasaranya kediri dan sekitarnya bisa


langsung ke store kami adapun dari luar kota yang pesan melalui media
tokopedia dan instragram

Peneliti : Oh begitu ya pak kira-kira omset penjualan nya berapa pak


kalau gitu?
Pemilik usaha : untuk omset store kami namyanya juga usaha pasti ada
naik turunya tetapi rata-rata pendapatan bulanan 30-40 juta

Peneliti : bagaimana Inovasi apa saja yang bapak buat sampai saat ini?

Pemilik usaha: kita selalu menyediakan barang terbaru agar konnsumen


selalu tertarik dengan toko ini dan ada edukasi edukasi tentang rokok
elektrik/vape ini

Peneliti : bagaimana bapak mengenalkan produk dari toko bapak ?


apakah juga memelui event?

Pemilik usaha : kita selalu mengikuti event agar semua mengenal dan
mengerti tentang rokok elektrik/vape dari toko kita

Peneliti: baik terimaksih pak. Semoga usaha bapak selalu lancar dan
berkembang ya pak.

b. Wawancara dengan konsumen (mas andi)


peneliti : Bagaimana mas bisa menemukan toko rokok elektronik/vape
ini?

konsumen : Saat saya sedang melihat instagram iklan toko ini mun cul
diberanda lalu saya membuka akun dan melihat lihat saya akhirnya
tertarik

peneliti : Bagaimana pendapat mas tentang toko dan barang pada toko
ini?

konsumen : Penjualnya sangat ramah, dan tempatnya sangat bersih


bahkan didepan disediakan meja dan kursi untuk nongkrong

2.3 ANALISIS SWOT (Albert Humphrey)

SWOT adalah kepanjangan dari Strength, Weakness, Opportunities,


Threats. Artikel ini akan membahas apa itu definisi serta contoh penerapan
dalam melakukan analisis SWOT pada sebuah perusahaan.
Analisis SWOT adalah suatu teknik perencanaan strategi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
proyek.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset
pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan
menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500. Hal ini penting
dilakukan pada perusahaan untuk menentukan penyusunan strategi,
penjualan produk, maupun ide bisnis baru. Berikut analisis SWOT es kelapa
muda madu

 kekuatan (strengths)
1. Sistem perputaran modal yang sangat baik
2. Jumlah tenaga kerja yang optimal
3. Memiliki hubungan baik dengan pelanggan dibuktikan dengan
banyaknya pelanggan yang memiliki loyalitas tinggi
4. Memiliki fasilitas yang sangat memadai dan terjaga dengan baik
5. Selalu melakukan pembaharuan strategi pemasaran melalui media
masa
 kelemahan (weaknesses)
1.Belum adanya penetapan kebijakan dan peraturan yang
mengutamakan kesejahteraan pelanggannya
 Opportunities (Peluang)
1. Memilik peluang pasar yang luas
2. Alternatif pilihan supplier
3. Potensi kerjasama dengan perusahaan lain
4. Adanya vape event
 Threats (Ancaman)
1. Munculnya kompetitor baru
2. Persaingan harga
3. Adanya isu atau berita negatif tentang vape
4. Kendala dalam ekspedisi
5. Kekecewaan pelanggan

2.4 DOKUMENTASI

(tampak depan could season vape store)


(foto bersama)
(liquid yang sangat beragam)
(rokok elektrik/vape banyak ragam dan model)

.........................................................

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.........................................................

.........................................................

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.........................................................

.........................................................

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.........................................................

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.........................................................
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil penelitian terhadap rokok elektrik/vape di could season vape
store dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu Dengan adanya sistem
penjualan rokok elektrik ini, customer dapat melakukan proses pembelian
dimana saja dan kapan saja tanpa adanya batasan waktu. Terdapat fitur
diskon harga yang dapat menarik minat customer dalam memilih barang.
Terdapat beberapa metode pembayaran yang bisa dipilih customer mulai
dari pembayaran via bank, alfamart, ataupun indomaret. Memudahkan bagi
owner dalam mengelola, dan dapat melihat pendapatan yang didapat mulai
dari hari atau bulan.
Rokok elektrik adalah suatu alat yang termasuk kedalam salah satu tipe
rokok yang diciptakan untuk mengubah nikotin menjadi asap bukan
berbentuk rokok seperti rokok pada umumnya. World Health Organiztion
(WHO) mengistilahkan rokok elektrik sebagai Electronic Nicotine Delivery
system (ENDS) karena menghasilkan nikotin kedalam bentuk uap yang
dihirup oleh penggunanya (BPOM, 2015).
Rokok elektrik adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk
menghantarkan nikotin tanpa asam tembakau dengan cara memanaskan
larutan nikotin, perasa, propilen glycol dan glycerin (Hajek, 2014). Rokok
elektrik atau lebih dikenal dengan nama vaporizer merupakan salah satu
alternatif yang dapat digunakan sebagai pengganti rokok tembakau, karena
rokok elektrik ini tidak mengandung tar dan karbonmonoksida yang
terkandung di rokok tembakau, tetapi rokok elektrik tetap mengandung
senyawa nikotin yang dosisnya sangat rendah (Indra,2015).
Kandungan Rokok Elektrik Kandungan di dalam rokok elektrik
berbeda-beda, namun pada umumnya berisi larutan yang terdiri dari 4 jenis
campuran yaitu, nikotin, propilen, glikol, gliserin, air dan flavoring (perisa).
Kandungan kadar nikotin dalam liquid rokok elektrik bervariasi, yaitu dari
kadar rendah hingga kadar tinggi. Namun, seringkali kadar nikotin yang
tertera dilabel tidak sesuai dan berbeda yang signifikan dari kadar yang
diukur sebenarnya (BPOM, 2015).
3.2 SARAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang
diberikan oleh peneliti sebagai berikut :
1. Penelitian berikutnya diharapkan dapat mengukur seberapa efektif
rancangan strategi yang telah disusun setelah diimplementasikan.
2. Penelitian berikutnya diharapkan dapat menghasilkan rancangan strategi
yang lebih baik lagi.
Daftar Pustaka

Abdullah, A. Dan Soedarmanto, Budidaya Tembakau. Cetakan ke -2,


Yasaguana, Jakarta, 1982.
Hajek P, Et All.2014.. ElectronicCigarettes: Review Of Use, Content, Safety,
Effect On SmokerAnd Potential For Harm And Benefit. UK: Addictiob
Irawati, Rina. (2017). Pengambilan Keputusan Usaha Mandiri Mahasiswa
Ditinjau dari Faktor Internal dan Eksternal. Jurnal JIBEKA. Vol. 11. No.
1. 58-69.
Indra, M.F.2015. Gambaran Psikologi Perokok Tembakau Yang Beralih
Menggunakan Rokok Elektrik (Vaporizer).Riau
Karuniawati. A. 2019. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Rokok
Elektrik (Vape) Pada Siswa SMP Negri Se-kecamatan Rembang
Kabupaten Purbalingga. Semarang.
Munajim, Metode Analisis Kimia, Balai Penelitian dan pengembangan
Industri. Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Surabaya, . 1991

Anda mungkin juga menyukai