1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah Subhanallahu waa taala atas rahmat dan hidayah
Nya sehingga dapat menyelesaikan Bahan Ajar Mata Kuliah Pemeriksaan Fisik Ibu dan
Bayi. Bahan ajar disusun dengan harapan dapat dijadian sebagai bahan ajar untuk mata
kuliah Pemeriksaan Fisik ibu dan Bayi bagi mahasiswa yang mengikuti pendidikan
sarjana dan pendidikan profesi bidan. Tujuan penyusunan bahan ajar ini untuk dijadikan
pedoman bagi dosen dan mahasiswa mengikuti pembelajaran di kelas. Diharapkan
mahasiswa membaca bahan ajar sebelum mengikuti pembelajaran di kelas sehingga
proses pembelajaran berlangsung aktif dan kreatif. Hasil akhir dari pembelajaran
menggambarkan pencapaian kompetensi mahasiswa di pelayanan kebidanan. Pada
kesempatan kali ini tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan bahan ajar ini. Penulis menyadari
keterbatasan dalam menyusun modul, oleh karena itu mengembangkan kreatifitas dan
menyempurnakan modul ini, penulis mengharapkan saran dan masukan dari pembaca
maupun para ahli, baik dari segi isi, istilah serta pemaparannya. Semoga Allah
Subhanallahu Waa Ta’laa membalas budi baik semua pihak yang telah memberikan
kesempatan, dukungan dan bantuan dalam mneyelesaikan modul ini. Akhir kata , semoga
modul ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Aamiin.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
DAFTAR TABEL.................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
1.4 Manfaat............................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian........................................................................................................ 3
2.2 Tujuan dari Pemeriksaan Fisik pada Bayi Baru Lahir...................................... 3
2.3 Prinsip Pemeriksaan bayi baru lahir................................................................. 3
2.4 Prosedur perawatan BBL................................................................................. 4
2.5 Prosedur pemeriksaan fisik pada BBL............................................................. 4
2.6 Ciri-ciri bayi baru lahir normal........................................................................ 12
2.7 Tanda dan Bahaya Umum Pada Bayi Baru Lahir............................................. 13
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................................... 16
3.2 Saran................................................................................................................ 16
Daftar Pustaka......................................................................................................... 20
Lampiran
Power Poin
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
jalannya resusitasi neonatus juga diperlukan bila pemeriksa bukan anggota tim
resusitasi yang menangani bayi saat lahir.
Pemeriksaan bayi baru lahir perlu mencakup kondisi umum, tanda vital,
antropometri, kesesuaian dengan usia gestasi, pemeriksaan kepala, wajah, leher,
bahu, lengan, tangan, dada, abdomen, genitourinari, anus, pinggul, kaki, punggung,
kulit, dan pemeriksaan neurologi.
Berdasarkan hal tersbut, maka pentingnya PEMERIKSAAN FISIK BAYI
DAN ANAK secara tepat dan sesuai dengan Standar Operasional Pelayanan,
sehingga diharapkan bayi dan anak mendapatkan pemeriksaan fisik yang tepat dan
dapat mengurangi/ mencegah risiko kesakitan dan kematian pada bayi dan anak
1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Bayi Baru Lahir
2. Dapat mengetahui maksud dari pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
3. Dapat mengetahui tujuan dari pemeriksaan bayi baru lahir
4. Dapat mengetahui prosedur pemeriksaan bayi baru lahir
5. Dapat membedaakan bayi baru lahir normal dengan yang perlu tindakan atau
rujukan segera setalah dilakukannya pemeriksaan fisik pada bayi baru lahir
1.4 Manfaat
1. Dapat menambah pengetahuan mengenai pemeriksaan bayi baru lahir
2. Dapat menambah referensi mengenai pemeriksaan bayi baru lahir
3. Dapat mengaplikasikannya di tempat kerja, klinik, atau praktik mandiri jika
ada
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan tubuh untuk menentukan adanya
kelainan-kelainan dari suatu sistem atau suatu organ bagian tubuh dengan cara
melihat (inpeksi), meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan
(auskultasi).
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari. Bayi baru lahir merupakan bayi lahir yang dapat melakukan
penyesuaian diri dari dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin.
Pemeriksaan Fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan
oleh bidan, perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan
pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah
sakit dalam keadaan telanjang dibawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah
kehilangan panas.
3
4. Periksa apakah bayi dalam keadaan hangat, buka bagian yang akan diperiksa
(jika bayi telanjang pemeriksaan harus dibawah lampu pemancar) dan segera
diselimuti kembali dengan cepat
5. Periksa bayi secara sistematis dan menyuluruh
4
Usahakan bayi tetap hangat selama dalam perjalanan ke tempat pemeriksaan
dengan cara membungkus atau menyelimuti bayi dengan kain kering, hangat dan
tebal, jangan meletakkan bayi ditepi jendela atau pintu kendaraan, kalau
memungkinkan dapat pula dilakukan perawatan bayi melekat ( Perawatan Metode
Kanguru, bayi terus disusui selama dalam perjalanan.
Pemeriksaan Kondisi Umum Bayi Pemeriksaan kondisi umum bayi meliputi
warna kulit bayi, integritas kulit, perfusi, kesadaran, apakah bayi bergerak aktif,
postur, dan tonus otot.
Pemeriksaan Tanda Vital Pemeriksaan suhu badan, nadi, laju pernapasan, dan
saturasi oksigen perlu dilakukan sebelum beranjak ke pemeriksaan lainnya.
Tanda vital Rentang Normal
120-160 kali/menit
Nadi
(dapat lebih rendah saat bayi tidur)
Laju pernapasan 40-60 kali/menit
Tekanan darah sistolik 60-90mmHg
Suhu tubuh 36,5-37,5 C
Tabel 2.1 Tanda Vital Normal Bayi Baru Lahir
A. Tes APGAR
Pada menit ke 1 dan 5 pasca lahir, lakukan penilaian APGAR SKOR
bayi. Ada 5 komponen yang dinilai, yaitu laju nadi, usaha napas, tonus otot,
iritabilitas refleks, dan warna kulit. Tiap komponen memiliki nilai 0,1, atau 2.
Skor Apgar 0 1 2
Laju nadi Tidak ada <100x/menit >100x/menit
Menangis lemah;
Usaha napas Tida ada Menangis kuat
hipoventilasi
Tonus otot Flaccid Sedikit fleksi Gerak aktif
Menangis, batuk, atau
Iritabilitas reflek Tidak berespon Meringis
bersin
Warna Biru atau pucat Akrosianosis Merah muda
Tabel 2.2 Apgar Skor
B. Prosedur Kerja Pemeriksaan fisik
5
Pasien disiapkan di tempat tidur bayi, infant warmer, atau kotak bayi.
Bayi dipastikan sudah dalam kondisi stabil dan tidak membutuhkan resusitasi
Pastikan ruangan hangat dan pencahayaan cukup. Pastikan identitas bayi
sebelum memeriksa bayi. Lakukan pemeriksaan dengan infection control
precaution.
1. Alat dan Bahan
a. Infant warmer bila dibutuhkan untuk menjaga bayi tetap hangat
b. Stetoskop
c. Penekan lidah
d. Pita ukur
e. Timbangan
f. Kurva pertumbuhan
g. Pulse oxymeter
2. Posisi Pasien
Pasien diposisikan di tempat tidur bayi, seluruh bagian tubuh bayi
harus terlihat oleh pemeriksa.
3. Prosedur pemerikssaan atau pengkajian fisik pada bayi baru lahir, yaitu :
a. Menginformasikan prosedur dan minta persetujuan orang tua
b. Mencuci tangan dan keringkan, bila perlu pakai sarung tangan
c. Memastikan penerangan cukup dan hangat untuk bayi
d. Memeriksa secara sistematis head to toe (kepala, muka, klavikula,
lengan, tangan, dada, abdomen, tungkai kaki, spinal, dan genitalia)
e. Mengidentifikasi warna dan aktivitas bayi
f. Mencatat miksi dan mekonium bayi
g. Mengukur Lingkar Kepala (LK), Lingkar Dada (LD), Lingkar Perut
(LP), Lingkar Lengan Atas (LILA), menimbang berat badan (BB),
dan mengukur Panjang Badan (PB)
h. Mendiskusikan hasil Pemeriksaan pada orang tua
i. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
4. Langkah pengukuran anthopometri
Lakukan pengukuran berat badan, panjang badan, lingkar kepala,
lingkar dada, lingkar perut, dan lingkar lengan atas. Hasil pengukuran
berat badan kemudian diplot pada kurva pertumbuhan sesuai usia gestasi.
Bayi yang berada antara persentil 10-90 disebut sesuai masa kehamilan
6
(SMK). Bayi yang berada di bawah persentil 10 disebut kecil masa
kehamilan (KMK). Bayi yang berada di atas persentil 90 diklasifikasikan
sebagai besar masa kehamilan (BMK).
a. Penimbangan berat badan
Letakkan kain atau kertas pelindung dan atur skla penimbangan
ke titik 0 sebelum penimbangan. Hasil timbangan dikurangi berat
alas dan pembungkus bayi, Berat Badan normal (2500-3000gr).
7
Pada bayi dengan usia gestasi meragukan, tentukan usia gestasi
dengan pemeriksaan dan penghitungan skor Ballard. Skor Ballard
menilai maturitas fisik dan neurologi bayi.
8
Gambar 2.5 Kepala
b. Wajah
Wajah harus tampak simetris. Terkadang wajah bayi tampak
asimetris hal ini dikarenakan posisi bayi di intrauteri. Perhatikan
kelainan wajah yang khas seperti sindrom down atau sindrom piere
robin. Perhatikan juga kelainan wajah akibat trauma lahir seperti
laserasi, paresi N. fasialis
9
Gambar 2.7 Mata
d. Hidung
1) Kaji bentuk dan lebar hidung, pada bayi cukup bulan lebarnya
harus lebih dari 2,5 cm
2) Bayi harus bernafas dengan hidung, jika melalui mulut harus
diperhatikan kemungkinan ada obstruksi jalan nafas karena
atresia koana bilateral, fraktur tulang hidung atau ensefalokel
yang menonjol ke nasofaring
3) Periksa adanya sekret yang mukopurulen yang terkadang
berdarah, hal ini kemungkinan adanya sifilis kongenital
4) Periksa adanya pernafasan cuping hidung, jika cuping hidung
mengembang menunjukkan adanya gangguan pernapasan
10
Gambar 2.9 Mulut
f. Telinga
1) Periksa dan pastikan jumlah, bentuk dan posisinya
2) Pada bayi cukup bulan, tulang rawan sudah matang
3) Daun telinga harus berbentuk sempurna dengan lengkungan
yang jelas dibagian atas
4) Perhatikan letak daun telinga, daun telingan yang letaknya
rendah (low set ears) terdapat pada bayi yang mengalami
sindrom tertentu (Pierre-robin)
5) Perhatikan adanya kulit tambahan atau aurikel hal ini dapat
berhubungan dengan abnormalitas ginjal
11
Gambar 2.11 Leher
h. Klavikula
Raba seluruh klavikula untuk memastikan keutuhannya terutama
pada bayi baru lahir dengan presentasi bokong atau distosia bahu.
Periksa kemungkinan adanya fraktur
1) Kedua lengan harus sama panjang, periksa dengan cara
meluruskan kedua lengan kebawah
2) Kedua lengan harus bebas bergerak, jika gerakan
kurangkemungkinan adanya kerusakan neurologis atau fraktur
3) Periksa jumlah jari. Perhatikan adanya polidaktil atau sidaktil
4) Telapak tangan harus dapat terbuka, garis tangan yang hanya
satu buah berkaitan dengan abnormalitas kromosom, seperti
trisomi 21
5) Periksa adanya paronisia pada kuku yang dapat terinfeksi atau
tercabut sehingga menimbulkan luka dan pendarahan
12
Gambar 2.13 Dada
j. Abdomen
1) Abdomen harus tampak bulat dan bergerak secara bersamaan
dengan gerakan dada saat bernafas. Kaji adanya pembengkakan
2) Jika perut sangat cekung kemungkinan terdapat hernia
diafragmatika
3) Abdomen yang membuncit kemungkinan karena hepato-
splenomegali atau tumor lainnya
4) Jika perut kembung kemungkinan adanya enterokolitis
vesikalis, omfalokel atau ductus omfaloentriskus persisten
13
keluar kemungkinan adanya mekonium plug syndrom, megakolon
atau obstruksi saluran pencernaan
o. Kulit
1) Periksa adanya ruam dan bercak atau tanda lahir
2) Periksa adanya pembengkakan
14
3) Perhatkan adanya vernik kaseosa
4) Perhatikan adanya lanugo yang banyak terdapat pada bayi
kurang bulan
15
Gambar 2.22 Refleks Menghisap
16
demam. Jika YA kemungkinan kejang dipicu dari demamnya, selalu sediakan
obat penurun panas sesuai dengan dosis anjuran dokter. Jika bayi anda kejang
namun tidak dalam kondisi demam, maka curigai ada masalah lain.
Perhatikan frekuensi dan lamanya kejang, konsultasikan pada dokter.
3. Bayi lemah, bergerak hanya jika di pegang
Jika bayi tidak terlihat seaktif biasanya, maka waspadalah. Jangan
biarkan kondisi itu berlanjut. Kondisi lemah biasanya dipicu dari diare,
muntah yang berlebihan atau infeksi berat.
4. Sesak nafas
Frekuensi nafas bayi Pada umumnya lebih cepat dari manusia dewasa
yaitu sekitar 40-60 kali permenit. Jika bayi bernafas kurang dari 40 kali
permenit atau lebih dari 60 kali permenit maka anda wajib waspada. Lihat
dinding dadanya, ada tarikan atau tidak.
5. Bayi merintih
Bayi belum dapat mengungkapkan apa yang dirasakan. Ketika bayi kita
merintih terus menerus kendati sudah diberi ASI atau sudah dihapuk-hapuk,
maka konsultasikan ini pada dokter. Bisa jadi ada ketidaknyamanan lain yang
bayi rasakan.
6. Pusar kemerahan sampai dinding perut
Tali pusar yang berwarna kemerahan menunjukan adanya infeksi. Yang
harus anda perhatikan saat merawat tali pusat adalah jaga tali pusat bayi agar
tetap kering dan bersih. Bersihkan dengan air hangat dan biarkan kering, tutup
dengan kassa steril yang bisa anda beli di apotik.
7. Demam (suhu tubuh bayi lebih dari 37,5°c atau teraba dingin(suhu tubuh
kurang dari 36,5°c)
Suhu normal bayi berkisar antara 36,5°c – 37,5°c. Jika anak anda
mengalami demam berikan ASI sesering mungkin untuk mencegah
kekurangan cairan, pakaian baju yang tipis agar panas cepat menguap, berikan
kompres hangat di dahi dan ketiak, jika suhu lebih dari 38°c rujuk ke
pelayanan kesehatan terdekat.
17
Mata bernanah banyak, Nanah yang berlebihan pada bayi menunjukan
adanya infeksi yang berasal dari proses persalinan. Bersihkan mata bayi
dengan kapas dan air hangat lalu konsultasikan pada dokter atau bidan.
9. Bayi diare, mata cekung, tidak sadar, jika kulit perut dicubit akan kembali
lambat
10. Kulit terlihat kuning
Kuning pada bayi biasanya terjadi karena bayi kurasng ASI. Namun jika
kuning pada bayi terjadi pada waktu kurang dari 24 jam setelah lahir atau
lebih dari 14 hari setelah lahir, kuning menjalar hingga telapak tangan dan
kaki bahka tinja bayi berwarna kuning maka ibu harus mengkonsultasikan hal
tersebut kepada dokter.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi baru lahir merupakan bayi lahir yang dapat melakukan penyesuaian diri
dari dari kehidupan intrauterin ke ekstrauterin.
Pemeriksaan Fisik pada bayi merupakan pemeriksaan fisik yang dilakukan
oleh bidan, perawat, atau dokter untuk menilai status kesehatan yang dilakukan
pada saat bayi baru lahir, 24 jam setelah lahir, dan pada waktu pulang dari rumah
sakit dalam keadaan telanjang dibawah lampu terang, sehingga bayi tidak mudah
kehilangan panas.
Tujuan pemeriksaan fisik secara umum pada bayi adalah menilai status
adaptasi atau penyesuaian kehidupan intrauteri kedalam kehidupan ektrauteri
sertata mencari kelainan pada bayi. Selain itu juga untuk mengenal/ menemukan
kelainan yang perlu mendapatkan tindakan segera dan kelainan yang berhubungan
dengan kehamilan, persalinan, dan kelahiran misalnya bayi lahir dari ibu dengan
diabetes militus, eklampsia berat dan lain-lain, biasanya akan mengakibatkna
kelainan bawaan pada bayi
Prosedur pemeriksaan bayi mulai dari Memeriksa secara sistematis head to toe
(kepala, muka, klavikula, lengan, tangan, dada, abdomen, tungkai kaki, spinal, dan
genitalia), Mengidentifikasi warna dan aktivitas bayi, Mencatat miksi dan
mekonium bayi, Mengukur Lingkar Kepala (LK), Lingkar Dada (LD), Lingkar
Perut (LP), Lingkar Lengan Atas (LILA), menimbang berat badan (BB), dan
mengukur Panjang Badan (PB), Mendiskusikan hasil Pemeriksaan pada orang tua,
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan
3.2 Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, Kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian hari
DAFTAR PUSTAKA
19
Buku Aushan PersalinanNormal Revisi 2007
DEPKES RI.2003. Manajemen terpadu bayi muda =. Modul-6 DPKES RI
Muslihatun, Wafi Nur. 2010 Asuhan neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta : Firamaya
http://childrenfootclinic.wordpress.com/2012/07/27/17-refleks-pada-bayi-yang-yang-
harus-dikenali-sejak-lahir/
http://bidanlia.blogspot.com/2008/12/pengkajian-fisik-bayi-baru-lahir/html
http://rosyidahida.bolgspot.com/2011/06/pemeriksaan-fisik-pada-bsyi-dan-balita.html
20