Anda di halaman 1dari 53

MINI PROJECT

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III


TENTANG COVID-19 di UPTD PUSKESMAS LIMBANGAN

Disusun oleh:
dr. Puti Renata Tandi Ari W.
dr.Shinta Anggun Briliani

Pendamping:
dr. Restu Gelar Pangripto

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PERIODE NOVEMBER 2020 – AGUSTUS 2021
UPTD PUSKESMAS LIMBANGAN
KABUPATEN KENDAL
JAWA TENGAH
2020
HALAMAN PENGESAHAN
“TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG
COVID-19 di UPTD PUSKESMAS LIMBANGAN”

disusun oleh :
dr. Puti Renata Tandi Ari W.
dr.Shinta Anggun Brilliani

Diajukan untuk melengkapi salah satu tugas sebagai dokter internsip,


dipresentasikan pada tanggal......... di Puskesmas Limbangan Kabupaten Kendal
Provinsi Jawa Tengah, dan telah diperbaiki sesuai dengan saran-saran yang
diberikan.

Kendal,

Mengetahui,

Pembimbing Dokter Internsip

dr. Restu Gelar Pangripto. dr. Puti Renata Tandi Ari W.


dr. Shinta Anggun Brilliani

KATA PENGANTAR

ii
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT., karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir mini

project internsip dengan judul “TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL

TRIMESTER III TENTANG COVID-19 di UPTD PUSKESMAS

LIMBANGAN”.

Penulis menyadari bahwa penulisan mini project ini tidak akan berhasil

tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Dokter Restu Gelar Pangripto, selaku kepala Puskesmas Limbangan dan

selaku pembimbing , terima kasih atas ketulusan hati dalam memberikan

bimbingan, masukan dan petunjuk yang berguna sehingga mini project ini

dapat tersusun dengan baik;

2. Seluruh staf pegawai Puskesmas Limbangan yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu;

3. Kedua orang tua kami tercinta, serta keluarga besar yang senantiasa

mendoakan, memberikan dukungan dan nasihat yang menenangkan hingga

terselesaikannya tugas ini;

4. Teman-teman satu tim internsip lainnya yang saling mendukung dan

membantu;

5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu

proses penyusunan tugas mini project ini yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu per satu.

iii
Meskipun tulisan ini masih belum sempurna, penulis berharap mini project

ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Saran, koreksi, dan tanggapan dari semua

pihak sangat diharapkan.

Kendal,

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL............................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................v
DAFTAR TABEL............................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...........................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................5
2.1 Pengetahuan......................................................................................................5
2.2 Kehamilan.........................................................................................................8
2.3 Corona Virus 19...............................................................................................9
2.4 Kerangka Konsep Penelitian.........................................................................14
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................15
3.1 Jenis Penelitian...............................................................................................15
3.2 Populasi dan Sampel......................................................................................15
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian........................................................................16
3.4 Defisinisi Operasional....................................................................................16
3.5 Metode Pengumpulan Data...........................................................................16
3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data.........................................................18
3.7 Etika Penelitian..............................................................................................19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................21
4.1 Hasil Penelitian...............................................................................................21
4.2 Pembahasan....................................................................................................25
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...............................................................................30
LAMPIRAN...................................................................................................................33

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Diistribusi frekuensi karakteristik responden.....................................................22


Tabel 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentan COVID 19.........................23

DAFTAR GAMBAR

vi
Gambar 1. Kerangka konsep Penelitian..........................................................................14
Gambar 2. Grafik tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang COVID 19 UPTD
Puskesmas Limbangan.....................................................................................................24

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner...................................................................................................33
Lampiran 2. Data rekap hasil penelitian.........................................................................37

vii
Lampiran 3. Output perhitungan SPSS...........................................................................38

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Coronavirus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit yang disebabkan

oleh Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau yang kini dinamakan SARS-CoV-2

yang merupakan virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya

pada manusia. Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala

gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas hingga pada

kasus yang berat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal

dan bahkan kematian. Manifestasi klinisnya muncul dalam 2 hari hingga 14 hari

setelah terjadi pajanan. Hingga saat ini masih diyakini bahwa transmisi penularan

COVID-19 adalah melalui droplet dan kontak langsung, kecuali bila ada tindakan

medis yang memicu terjadinya aerosol (misalnya resusitasi jantung paru,

pemeriksaan gigi seperti penggunaan scaler ultrasonik dan high speed air driven,

pemeriksaan hidung dan tenggorokan, pemakaian nebulizer dan pengambilan

swab) dimana dapat memicu terjadinya resiko penularan melalui airborne.

Penambahan dan penyebaran kasus COVID-19 secara global berlangsung

cukup cepat. Pada tanggal 28 Maret 2020 WHO risk assessment memasukkannya

dalam kategori Very High dimana pada saat itu telah dilaporkan total temuan

kasus infeksi sebesar 571.678 kasus dengan total 26.494 kematian. Kasus

konfirmasi COVID-19 di Indonesia pertama kali ditemukan pada 2 Maret 2020,

kasus ini terus bertambah hingga pada hari ke 62, yaitu tanggal 3 Mei 2020 total

1
kasus positif sebanyak 11.192 kasus, 1.876 kasus sembuh dan 845 kasus

meninggal. COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi dunia oleh WHO

(WHO, 2020). Secara nasional melalui Keputusan Kepala Badan Nasional

Penanggulangan Bencana Nomor 9A Tahun 2020 yang diperbarui melalui

Keputusan nomor 13 A Tahun 2020 telah ditetapkan Status Keadaan Tertentu

Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia. Selanjutnya,

dengan memperhatikan eskalasi kasus dan perluasan wilayah terdampak,

Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Dalam Rangka Percepatan Penanganan

COVID-19, serta Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat COVID-19, kemudian diperbaharui dengan

Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam

Penyebaran COVID-19 Sebagai Bencana Nasional.

COVID-19 merupakan penyakit yang baru ditemukan oleh karena itu

pengetahuan terkait pencegahannya sedang didalami oleh ilmuwan Dunia. Kunci

pencegahan meliputi pemutusan rantai penularan dengan deteksi dini,isolasi dan

melakukan proteksi dasar (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,2020).

Hingga saat ini pengetahuan tentang COVID-19 dalam hubungannya dengan

kehamilan dan janin masih terbatas dan belum terdapat rekomendasi spesifik

untuk penanganan ibu hamil dengan COVID-19. Berdasarkan data yang terbatas

tersebut dipadukan dengan kasus penaganan virus corona sebelumnya (SARS-Cov

dan MERS-Cov) dan Covid-19, ibu hamil memiliki resiko lebih tinggi terhadap

penyakit berat. Dalam sebuah penelitian menyatakan bahwa dari 1 dari 8 pasien

2
hamil trimester 1 dan trimester 2 awal mengalami aborsi spontan,sedangakan pada

trimester 3 terdapat 21 kasus dari 99 pasien hamil melahirkan bayi premature dan

termasuk ketuban pecah dini.

Infeksi Covid-19 ini sangat mengkhawatirkan terhadap ibu hamil, dan

pengetahuan ibu hamil terhadap Covid-19 masih terbatas khususnya di Wilayah

Kerja UPTD Puskesmas Limbangan Kabupaten Kendal ,hal tersebut berdasarkan

data pada bulan Januari-Febuari 2021 yang menyatakan 50 pasien ibu hamil

trimester III belum mengetahui dampaknya Covid-19 bagi ibu hamil. Sehingga

penulis tertarik ingin meneliti “Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III

dengan Covid-19 di UPTD Puskesmas Limbangan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dilakukan peneltian

dengan rumusan masalah: Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III

tentang Covid-19 di UPTD Puskesmas Limbangan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang Covid-19 di

UPTD Puskesmas Limbangan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

3
Penelitian ini dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan serta sebagai

salah satu pembuktian tentang tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III

dengan Covid-19 di UPTD Puskesmas Limbangan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Puskesmas

Memberi informasi kepada puskesmas terkait tingkat pengetahuan ibu

hamil trimester III terhadap COVID-19 di UPTD Puskesmas

Limbangan. Sehingga diharapkan sebagai salah satu data untuk

mendukung salah satu kegiatan promosi kesehatan terkait Pandemi

Covid-19.

2. Bagi Masyarakat

a. Meningkatkan tingkat pengetahuan masyarakat khususnya ibu

hamil trimester III Di Era Pandemi dalam bidang Kesehatan Ibu

dan Anak

b. Membantu masyarakat agar tidak terlalu cemas untuk menghadapi

virus Covid-19.

4
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari ”tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terhadap

obyek terjadi melalui panca indra manusia, yakni: penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan dikumpulkan

dengan tujuan untuk menjawab semua permasalahan kehidupan sehari-hari

yang dialami oleh manusia dan untuk digunakan dalam menawarkan

berbagai kemudahan padanya.

Pengetahuan itu sendiri banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor,

antara lain: adalah pendidikan formal. Jadi pengetahuan sangat erat

hubungannya dengan pendidikan, di mana diharapkan bahwa dengan

5
pendidikan yang tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula

pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang

yang berpendidikan rendah, mutlak berpengetahuan rendah pula. Hal ini

mengingat bahwa, peningkatan pengetahuan tidak mutlak di peroleh dari

pendidikan non formal. Pengetahuan seseorang tentang suatu obyek

mengandung dua aspek yaitu positif dan negatif, kedua aspek ilmiah yang

pada akhirnya akan menentukan sikap seseorang tentang suatu obyek

tertentu. Semakin banyak aspek positif dan obyek yang diketahui, maka

akan menimbulkan sikap makin positif terhadap obyek tertentu.

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam

domain kognitive mempunyai 6 tingkatan.

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (Recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan

yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat

menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

6
paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap obyek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada suatu situasi atau kondisi sebenarnya (real).

Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan

hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks

atau situasi yang lain. Misalnya penggunaan rumus static dalam

perhitungan hasil penelitian.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu metode kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja,

seperti dapat menggambarkan, memisahkan, mengelompokkan, dan

sebagainya.

e. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan

atau menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada. Misalnya

7
dapat menyusun, merencanakan, menyesuaikan, dan sebagainya

terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada.

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justification

atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaian-penilaian

tersebut didasarkan pada suatu kriteria-kriteria yang telah ada.

Misalnya: dapat menafsirkan sebab-sebab mengapa ibu-ibu tidak mau

ikut ber-KB, tidak mau memeriksakan kehamilan dan sebagainya.

2.1.3 Cara Mengukur Pengetahuan

Pengukuran dikemukakan Bloom dan Skiner (2007) adalah dengan

cara orang bersangkuta mengungkapkan kata-kata yang diketahuinya dalam

bentuk bukti atau jawaban baik lisan maupun tulisan. Bukti atau jawaban

tersebut merupakan reaksi dari suatu rangsangan yang berupa pertanyaan

baik lisan maupun tulisan. Pertanyaan yang dapat dipergunakan untuk

mengukur pengetahuan umum dapat dikelompokan menjadi dua bagian

yaitu:

a. Pertanyaan subjektif berupa jenis pertanyaan essay, disebut pertanyaan

subjektif dari penilai, sehingga nilainya akan berbeda dari penilai 1

dengan yang lain dari waktu kewaktu yang lainya.

8
b. Pertanyaan objektif berupa pertanyaan pilihan ganda, salah betul dan

menjodohkanya, penilaian dari bentuk pertanyaan ini bersifat pasti

tanpa menggunakan subjektifitas dari perilaku.

Dari kedua bentuk pertanyaan diatas, pertanyaan objektif khususnya

pilihan ganda lebih disukai sebagai alat ukur karena cepat dinilai.

2.2 Kehamilan

Masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama

kehamilan normal yaitu 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ), di hitung dari

hari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3 triwulan,yaitu triwulan

pertama dimulai konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari bulan ke

empat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dimulai dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.

(Prawirohardjo,2002).

Setiap bulan wanita melepas satu atau dua sel telur (ovum) dari indung telur

(ovulasi). Kemudian pada tempat yang paling mudah masuklah sel mani dan

kemudian bersatu dengan sel telur (konsepsi). Ovum yang telah dibuahi segera

membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim kemudian melekat pada

mokosan rahim untuk selanjutnya bersarang diruang rahim (nidasi). Dari

pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari. Untuk menyuplai

darah dan zat-zat makanan bagi mudigah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta).

Jadi untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),

pembuahan (konsepsi = pertilisasi), nidasi, dan plasentasi ( Rustam

Muhctar,2000).

9
2.3 Corona Virus 19

2.3.1 Karakteristik Corona Virus 19

Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan

penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan

penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang

serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom

Pernapasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Penyakit ini terutama menyebar di antara orang- orang melalui tetesan

pernapasan dari batuk dan bersin. Virus ini dapat tetap bertahan hingga tiga

hari dengan plastik dan stainless steel SARS CoV-2 dapat bertahan hingga

tiga hari,atau dalam aerosol selama tiga jam. Virus ini juga telah ditemukan

di feses, tetapi hingga Maret 2020 tidak diketahui apakah penularan melalui

feses mungkin, dan risikony diperkirakan rendah.

Sub-family virus corona dikategorikan ke dalam empat genus; α, β, γ,

dan δ. Selain virus baru ini (COVID 19), ada tujuh virus corona yang telah

diketahui menginfeksi manusia. Kebanyakan virus corona menyebabkan

infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tetapi Middle East Respiratory

Syndrome Coronavirus (MERSr CoV), severe acute respiratory syndrome

associated coronavirus (SARSr CoV) dan novel coronavirus 2019 (COVID-

19) dapat menyebabkan pneumonia ringan dan bahkan berat, serta

penularan yang dapat terjadi antar manusia. Virus corona sensitif terhadap

sinar ultraviolet dan panas, dan dapat di nonaktifkan (secara efektif dengan

10
hampir semua disinfektan kecuali klorheksidin). Oleh karena itu, cairan

pembersih tangan yang mengandung klorheksidin tidak direkomendasikan

untuk digunakan dalam wabah ini.

Corona virus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian

luar biasa muncul di Wuhan China, pada Desember 2019, kemudian diberi

nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- COV2),

dan menyebabkan penyakit Coronaviru Disease-2019 (COVID-19).

COVID-19 termasuk dalam genus dengan flor elliptic dan sering berbentuk

pleomorfik, dan berdiameter 60- 140 nm. Virus ini secara genetik sangat

berbeda dari virus SARS-CoV dan MERS-CoV. Penelitian saat ini

menunjukkan bahwa homologi antara COVID-19 dan memiliki karakteristik

DNA coronavirus pada kelelawar-SARS yaitu dengan kemiripan lebih dari

85%. Ketika dikultur pada vitro, COVID-19 dapat ditemukandalamsel epitel

pernapasan manusia setelah 96 jam. Sementara itu untuk mengisolasi dan

mengkultur vero E6 dan Huh-7 garis sel dibutuhkan waktu sekitar 6 hari.

Paru-paru adalah organ yang paling terpengaruh oleh COVID-19,

karena virus mengakses sel inang melalui enzim ACE2, yang paling

melimpah di sel alveolar tipe II paru- paru. Virus ini menggunakan

glikoprotein permukaan khusus, yang disebut “spike”, untuk terhubung ke

ACE2 dan memasuki sel inang. Kepadatan ACE2 di setiap jaringan

berkorelasi dengan tingkat keparahan penyakit di jaringan itu dan beberapa

ahli berpedapat bahwa penurunan aktivitas ACE2 mungkin bersifat

11
protektif. Dan seiring perkembangan penyakit alveolar, kegagalan

pernapasan mungkin terjadi dan kematian mungkin terjadi.

2.3.2 Karakteristik Epidemiologi

Angka fatalitas kasus (CFR) tergantung pada ketersediaan layanan

kesehatan, usia dan masalah kesehatan dalam populasi, dan jumlah kasus

yang tidak terdiagnosis. Penelitian pendahuluan telah menghasilkan angka

tingkat fatalitas kasus antara 2% dan 3%; pada Januari 2020. WHO

menyimpulkan bahwa tingkat fatalitas kasus adalah sekitar 3%, dan 2%

pada Februari 2020 hanya di Provinsi Hubei. WHO memperkirakan rasio

fatalitas infeksi rata-rata (IFR, mortalitas di antara yang terinfeksi) berkisar

antara 0,8% - 0,9%. Sebuah penelitian observasional terhadap sembilan

orang tidak menemukan penularan vertikal dari ibu ke bayi yang baru lahir.

Juga, sebuah penelitian deskriptif di Wuhan tidak menemukan bukti

penularan virus melalui hubungan seks, tetapi beberapa ahli mencatat bahwa

penularan selama hubungan seks dapat terjadi melalui rute lain.

COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol penderita

dan melalui kontak langsung. Aerosol kemungkinan ditransmisikan ketika

orang memiliki kontak langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang

terlalu lama. Konsentrasi aerosol di ruang yang relatif tertutup akan semakin

tinggi sehingga penularan akan semakin mudah.

2.3.3 Karakteristik Klinis

12
Berdasarkan penyelidikan epidemiologi saat ini, masa inkubasi

COVID-19 berkisar antara 1 hingga 14 hari, dan umumnya akan terjadi

dalam 3 hingga 7 hari. Demam, kelelahan dan batuk kering dianggap

sebagai manifestasi klinis utama. Gejala seperti hidung tersumbat, pilek,

pharyngalgia, mialgia dan diare relatif jarang terjadi pada kasus yang parah,

dispnea dan / atau hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu setelah

onset penyakit, dan yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang

menjadi sindrom gangguan pernapasan akut, syok septik, asidosis metabolik

sulit untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk serta kegagalan

banyak organ, dll. Pasien dengan penyakit parah atau kritis mungkin

mengalami demam sedang hingga rendah, atau tidak ada demam sama

sekali. Kasus ringan hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan

dan sebagainya tanpa manifestasi pneumonia septik, asidosis metabolik sulit

untuk dikoreksi dan disfungsi perdarahan dan batuk serta kegagalan banyak

organ, dll. Pasien dengan penyakit parah atau kritis mungkin mengalami

demam sedang hingga rendah, atau tidak ada demam sama sekali. Kasus

ringan hanya hadir dengan sedikit demam, kelelahan ringan dan sebagainya

tanpa manifestasi pneumonia

Masa inkubasi COVID-19 adalah 1 sampai 14 hari, dan pada

umumnya terjadi di hari ke tiga sampai hari ke tujuh. Demam, kelelahan,

dan batuk kering merupakan tanda-tanda umum infeksi corona disertai

dengan gejala seperti hidung tersumbat, pilek, dan diare pada beberapa

pasien. Karena beberapa pasien yang parah tidak mengalami kesulitan

13
bernapas yang jelas dan datang dengan hipoksemia, sehingga ada perubahan

dalam panduan ini menjadi Dalam kasus yang parah, dispnea dan atau

hipoksemia biasanya terjadi setelah satu minggu setelah onset penyakit, dan

yang lebih buruk dapat dengan cepat berkembang menjadi sindrom

gangguan pernapasan akut, syok sepsis, asidosis metabolik yang sulit

ditangani, dan perdarahan dan disfungsi koagulasi, dan lain-lain. Edisi ini

menekankan bahwa pasien dengan kondisi sakit ringan hanya mengalami

demam ringan, kelelahan ringan dan sebagainya, tetap tanpa manifestasi

pneumonia.

Dalam hal pemeriksaan laboratorium, edisi terakhir pedoman

mengenai COVID-19 menambahkan penjelasan sebagai berikut:

“Peningkatan kadar enzim hati, LDH, enzim otot dan mioglobin dapat

terjadi pada beberapa pasien; dan peningkatan level troponin dapat dilihat

pada beberapa pasien kritis” dan “asam nukleat nCoV-2019 dapat dideteksi

dalam spesimen biologis seperti apusan nasofaringeal, dahak, sekresi

saluran pernapasan bagian bawah, darah dan feses”.

Pada tahap awal COVID-19, hasil rontgen menunjukkan bahwa ada

beberapa bayangan polakecil (multiple small patches shadow) dan

perubahan interstitial, terutama di periferal paru. Seiring perkembangan

penyakit, hasil rontgen pasien ini berkembang lebih lanjut menjadi beberapa

bayangan tembus pandang/kaca (multiple ground glassshadow) dan

bayangan infiltrasi di kedua paru. Pada kasus yang parah dapat terjadi

14
konsolidasi paru. Pada pasien dengan COVID-19, jarang ditemui adanya

efusi pleura.

2.4 Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep-

konsep yang akan diteliti dan diukur melalui penelitian-penlitian yang dilakukan

(Notoatmodjo, 2002). Berikut ini merupakan kerangka konsep dalam penelitian

ini.

Tingkat pengetahuan ibu


hamil trimester III

Pengetahuan umum sikap dan perilaku dalam


COVID-19 mencegah COVID-19

Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester


III tentang COVID-19 di UPTD
Puskesmas Limbangan

Gambar 1. Kerangka konsep Penelitian

15
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan desain

penelitian deskriptif. Menurut (Jasaputra & Santosa, 2008) penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang bertujuan hanya menggambarkan fenomena yang

ditenukan. Dalam penelitian ini desain penelitian digunakan untuk melihat

gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III mengenai pencegahan

penyebaran Covid-19.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang memiliki

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Arikunto, 2002). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang ada di poli KIA

UPTD Puskesmas Limbangan.

3.2.2 Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel

dalam penelitian ini berjumlah 35 ibu hamil trimester III yang ada di poli

KIA UPTD Puskesmas Limbangan. Seluruh sampel bersedia untuk menjadi

responden dalam penelitian ini.

16
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Poli KIA UPTD Puskesmas Limbangan.

Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan selama 2 bulan (Januari-Februari 2021).

3.4 Defisinisi Operasional

Definisi operasional tingkat pengetahuan ibu hamil disini adalah dimana

segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil trimester III mengenai COVID 19,

baik yang didapat secara formal maupun informal. Mengetahui apa itu COVID

19, penyebabnya, cara penularannya, gejala, faktor resiko, pengobatan, dan

pencegahannya. Pengambilan data untuk mengukur tingkat pengetahuan

menggunakan kuesioner mengenai pengetahuan tentang COVID 19.

Hasil pengukuran : Kurang, dan Baik.

Skala : Ordinal

3.5 Metode Pengumpulan Data

3.5.1 Alat Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner yang diberikan langsung pada setiap responden. Kuesioner yang

diberikan bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil

17
trimester III tentang upaya pencegahan pandemi COVID 19. Setiap

responden harus menjawab pertanyaan kuesioner sesuai dengan apa yang

diketahui responden. Didalam kuesioner memiliki indikator pertanyaan,

yaitu indikator pengetahuan tentang COVID 19, dan indikator pencegahan

pandemi COVID 19. Masing-masing indikator terdapat 11 pertanyaan. Pada

indikator pengetahuan alternatif jawabannya Benar, Salah. Sedangkan pada

indikator pencegahan alternatif jawabannya adalah Ya, Tidak. Interpretasi

dari kuesioner tingkat pengetahuan menurut Budiman & Riyanto (2013)

adalah dikatakan kurang, jika nilainya ≤ 50%. Dikatakan baik, jika nilainya

> 50 %.

3.5.2 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengajukan ijin terlebih

dahulu ke Poli KIA UPTD Puskesmas Limbangan, kemudian melakukan

pendekatan kepada responden, memperkenalkan diri, dan menjelaskan

maksud dan tujuan kepada responden jika responden setuju maka

mempersilahkan untuk membaca lembar persetujuan. Peneliti

memberikan penjelasan kepada responden dan diminta untuk memilih

jawaban sesuai point yang ada. Setelah setuju pengumpulan data dilakukan

dengan memberikan soal kuesioner kepada responden dengan menggunakan

panduan daftar pertanyaan yang telah disiapkan pada kuesioner.

3.5.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

18
Uji coba kuesioner dalam penelitian ini dilakukan oleh sebanyak 20

ibu hamil trimester III. Uji validitas pada keseluruhan kuesioner ini

didapatkan r tabel = 0,468 (N=20). Pada nilai r hitung kuesioner pencegahan

COVID-19, kecuali pertanyaan nomor 9, keseluruhan pertanyaan valid

dengan r hitung 1,00 (rhitung > rtabel) dengan nilai Cronbach’s alpha =

0,773. Untuk nilai r hitung kuesioner pengetahuan ibu hamil trimester III,

pertanyaan nomor 1,2,3 tidak valid. Adapun pertanyaan pengetahuan lain

valid dengan r hitung 1,00 (rhitung > 0,468) , dengan nilai Cronbach’s alpha

= 0,756 (Dewi, Widowati, & Indrayani, 2020).

3.6 Metode Pengolahan dan Analisis Data

3.6.1 Prosedur Pengolahan Data

Menurut Arikunto (2002) pengolahan data dilakukan dengan tahap-

tahap sebagai berikut :

a. Editing

Editing adalah pengecekan jumlah kuesioner, kelengkapan data, di

antaranya kelengkapan identitas, lembar kuesioner dan kelengkapan

isian kuesioner sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian dapat

dilengkapi segera oleh peneliti.

1) Lengkap : semua jawaban sudah terisi jawabannya.

2) Jelas : apakah cukup jelas terbaca.

3) Relevan : apakah relevan dengan pertanyaannya.

19
4) Konsisten : apakah jawabannya konsisten dengan petunjuknya.

b. Coding

Coding adalah melakukan pemberian kode berupa angka untuk

memudahkan pengolahan data. Angka yang digunakan pada indikator

pengetahuan tentang COVID 19 ini adalah 0 dan 1, angka 0 untuk

jawaban tidak sesuai dengan ketentuan (salah) dan angka 1 untuk

jawaban yang sesuai dengan ketentuan (Benar). Angka yang

digunakan pada indikator pencegahan pandemi COVID 19 pada ibu

hamil dengan ketentuan pernyataan dengan menjawab Ya nilai (1),

menjawab tidak nilai (0).

c. Entri

Entri adalah memasukkan data yang di peroleh menggunakan fasilitas

computer dengan mengunakan sistem atau program SPSS for windows

versi 24.

d. Cleaning

Memeriksa kembali data yang telah dientri kelengkapan dan

kebenarannya.

3.6.2 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengambarkan

keadaan suatu objek atau subjek penelitiaan berdasarkan fakta-fakta yang

20
tampak atau sebagaimana adannya. Teknik analisis yang digunakan dalam

penelitian ini adalah analisis univariat, bertujuan untuk mendeskripsikan

karakteristik sampel serta mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil

trimester III mengenai pencegahan COVID-19 di UPTD Puskesmas

Limbangan.

3.7 Etika Penelitian

Menurut Nursalam & Pariani (2001) dalam melakukan penelitian, peneliti

harus memperhatikan masalah etika penelitian antara lain adalah sebagai berikut:

3.7.1 Persetujuan Responden

Agar setiap responden mengetahui maksud dan tujuan penelitian

yang akan dilakukan, serta dampak yang diteliti selama pengumpulan

data. Jika subyek bersedia diteliti maka harus menandatangani lembar

persetujuan. Jika subyek menolak untuk diteliti maka peneliti tidak

memaksa dan menghormati responden.

1. Anonimiti

Bertujuan agar menjaga kerahasiaan identitas subyek, atau peneliti

tidak mencantumkan nama subyek pada lembar pengumpulan data

(kuesioner) yang diisi oleh subyek.

2. Confidenciality

Informasi penting yang diperoleh pada saaat penelitian terjamin

dengan kemanaan.

21
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

22
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil

trimester III mengenai pencegahan Covid-19 di UPTD Puskesmas Limbangan.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data skor yang diperoleh dari

hasil jawaban kuisioner mengenai segala sesuatu yang diketahui oleh ibu hamil

trimester III mengenai COVID 19, baik yang didapat secara formal maupun

informal.

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis

univariat. Teknik tersebut digunakan untuk memberikan penjelasan atau

gambaran dari karakteristik responden dan tingkat pengetahuan responden. Hasil

penelitian akan disajikan dalam bentuk data deskriptif data. Berikut merupakan

hasil dari penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III

mengenai pencegahan Covid-19 di UPTD Puskesmas Limbangan.

4.1.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini merupakan ibu hamil trimester III di

UPTD Puskesmas Limbangan yang berjumlah 30 responden. Karakteristik

responden dalam penelitian ini dilihat dari usia ibu, status pekerjaan, tingkat

pendidikan, usia kehamilan, dan jumlah berapa kali kehamilan.

Karakteristik responden dapat dilihat pada tabel 1. di bawah ini.

Tabel 1. Diistribusi frekuensi karakteristik responden

23
Karakteristik Frekuensi Persentase (%)

Usia (Tahun)

17 - 21 6 20

22 - 26 5 17

27 - 31 16 53

32 - 36 3 10

Total 30 100

Status Pekerjaan

Bekerja 16 53

Tidak Bekerja 14 47

Total 30 100

Tingkat Pendidikan

SD 7 23

SMP 8 27

SMA/SMK/MA 8 27

Sarjana 7 23

Total 30 100

Usia Kehamilan

28 - 32 Minggu 20 67

33 - 37 Minggu 10 33

Total 30 100

Kehamilan

Ke-1 17 57

Ke-2 7 23

24
Ke-3 5 17

Ke-4 1 3

Total 30 100

Sumber: Hasil pengolahan data penelitian

Tabel 1. di atas menjelaskan bahwa dari 30 responden, mayoritasnya

merupakan ibu hamil yang berusia 27 – 31 tahun, yaitu sebanyak 16

responden (53%). Sedangkan frekuensi usia paling sedikit adalah usia 32 –

36 tahun yang berjumlah hanya 3 responden (10%). Jumlah responden yang

memiliki pekerjaan yaitu 16 responden (53%) dan jumlah responden yang

tidak bekerja yaitu 14 responden (43%).

Pada kategori tingkat pendidikan, jumlah responden terbanyak

terdapat pada tingkat SMP dan SMA/SMK/MA, kedua tingkat pendidikan

tersebut memiliki jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 8 responden

(27%). Usia kehamilan yang dialami responden mayoritas berusia 28 – 32

minggu (67%). Lebih dari setengah responden dalam penelitian ini

merupakan seorang ibu yang baru pertama kali mengalami hamil, yaitu

sebanyak 17 responden (53%).

4.1.2 Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Mengenai

pencegahan Covid-19 di UPTD Puskesmas Limbangan

Tingkat pengetahuan ibu hamil dapat diketahui berdasarkan hasil jawaban

kuisioner yang diberikan pada setiap ibu hamil trimester III mengenaai

25
COVID 19. Didalam kuesioner memiliki indikator pertanyaan, yaitu

indikator pengetahuan tentang COVID 19, dan indikator pencegahan

pandemi COVID 19. Menurut Budiman & Riyanto (2013) interpretasi

tingkat pengetahuan dikatakan kurang, jika nilainya ≤ 50%. Dikatakan baik,

jika nilainya > 50 %. Berikut merupakan gambaran tingkat pengetahuan ibu

hamil trimester III mengenaai COVID 19.

Tabel 2. Tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentan COVID 19.

Tingkat Pengetahuan

Kategori Frekuensi Perssentase (%)

Baik 14 46,7

Kurang 16 53,3

Total 30 100

Sumber: Hasil pengolahan data penelitian

Tabel 2. di atas menjelaskan gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil

trimester III tentang COVID 19 UPTD Puskesmas Limbangan. Data

menunjukan bahwa terdapat 14 responden yang memiliki tngkat

pengetahuan yang baik. Sedangkan tingkat pengetahuan kurang diperoleh

oleh 16 responden. Hasil tersebut dapat dilihat dalam bentuk grafik

berdasarkan frekuensi absolut sebagai berikut.

26
54.0% 53.3%
52.0%
50.0%
Persentase

48.0% 46.7%
46.0%
44.0%
42.0%
40.0%
Baik Kurang
Kategori

Gambar 2. Grafik tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III tentang COVID 19
UPTD Puskesmas Limbangan.

Berdasarkan gambar 1. di atas menunjukan bahwa persentase tertinggi

diperoleh oleh kategori kurang (53,3%), dan persentase terendah diperoleh

oleh kategori baik (46,7%). Selisih antara kategori baik dan kurang tidak

terlalu banyak, yaitu hanya 7%. Namun, data dalam penelitian ini

menunjukan bahwa ibu hamil yang memiliki pengetahuan yang kurang lebih

banyak dari ibu hamil yang memiliki pengetahuan baik.

4.2 Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimna tingkat pengetahuan

ibu hamil trimester III terhadap pencegahan COVID 19 di UPTD Puskesmas

Limbangan. Responden dalam penelitian ini sebanyak 30 responden yang

27
mayoritasnya merupakan ibu hamil yang berusia 27 – 31 tahun, yaitu sebanyak 16

responden (53%). Usia tersebut merupakan usia dewasa pertengahan, diusia

tersebut seseorang sudah memiliki wawasan yang luas dan pengalaman yang

cukup. Menurut Siregar, Aritonang, & Anita (2020) menjelaskan bahwa usia

muda lebih tinggi memiliki kemampuan berkreatifitas, mencari informasi. dan

daya ingan yang baik. Usia seseorang dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan,

daya tangkap dan pola pikir (Budiman & Riyanto, 2013). Semakin bertambahnya

usia, daya tangkap dan pla pikir seseorang akan ikut berkembang, sehingga

meningkatkn pengetahuan seseorang (Mujiburrahman, Riyadi, & Ningsih, 2020).

Jumlah responden yang memiliki pekerjaan yaitu 16 responden (53%) dan

jumlah responden yang tidak bekerja yaitu 14 responden (43%). Memiliki

pekerjaam dapat dijadikan sebagai sumber pengetahuan. Bekerja dapat digunakan

sebagai media penyerapan informasi yang terbaru dari lingkungan kerja (Siregar

et al., 2020). Pengetahuan dan pengalaman seseorang dipengaruhi oleh status

pekerjaan, karena psds saat brkrta, seseorang lebih sering menggunakan otaknya,

maka dapat meningkatan tingkat pengetahuan dengan baik (Mujiburrahman et al.,

2020). Hubungan pekerjaan dengan tingkat pengetahuan tentang COVID-19 yakni

apabila bergerak dalam bidang kesehatan, maka informasi yang didapat mengenai

COVID-19 dapat meningkat, dan dapat disebarkan ke masyarakat (Romziyah,

2020).

Pada kategori tingkat pendidikan, jumlah responden terbanyak terdapat pada

tingkat SMP dan SMA/SMK/MA, kedua tingkat pendidikan tersebut memiliki

28
jumlah responden yang sama yaitu sebanyak 8 responden (27%). Masa SMP dan

SMA merupakan tingkat pendidikan menengah. Menurut Romziyah (2020)

menjelaskan bahwa seseorang yang menempuh pendidikan lebih tinggi, akan

lebih mudah menyerap suatu informasi. Hal ini selaras dengan pernyataan Yasin

(2004) dalam penelitiannya yang menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara

tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan seseorang. “Semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi juga tingkat pengetahuan

seseorang dan ketepatan dalam bersikap dan berperilaku” (Mairusnita, 2007).

Berkaitan dengan penelitian ini bahwa seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi

akan lebih mudah memahami apa itu COVID-19 baik dari segi gejala,

pencegahan, dan proses menanggulanginya.

Penyebaran infeksi Novel Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merebak

sejak tahun 2019 (Aritonang, Nugraeny, Sumiatik, & Siregar, 2020).. Upaya

untuk pencegahan penyakit tersebut adalah pemutusan rantai penularan dengan

isolasi, deteksi dini, dan melakukan proteksi dasar (Kemenkes, 2020). Penyakit

tersebut sangat menghawatirkan masyarakat, khususnya pada ibu hamil. Perlu

diketahui bahwa pada masa pandemi pelayanan kesehatan menciptakan protokol

baru untuk para ibu hamil. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir kontak dengan

orang lain yang dapat menyebabkan penularan COVID-19, ibu hamil tetap

melakukan antenatalcare ke fasilitas pelayanan kesehatan, dengan memperhatikan

protokol kesehatan dan telah melakukan kesepakatan dengan petugasnya. Ketika

ingin melakukan persalinan, ibu akan melalui skrining berupa RT-PCR SARS-

CoV-2. Hal ini bertujuan untuk mencegah komplikasi dan penularan virus kepada

29
sang bayi, ibu, maupun kepada dokter/ bidan yang membantu persalinan. Ibu yang

suspek atau terkomfirmasi akan dilakukan pemisahan sementara dengan anaknya,

di mana proses menyusui akan diperantai pengasuh dan ASI tetap dari sang ibu

(Direktorat Kesehatan Keluarga, 2020) (Turrentine et al., 2020) (CDC, 2020).

Tingkat pengetahuan mengenai penyakit COVID-19 dalam kehamilan

masih terbatas, hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang penyakit

COVID-19 tersebut. Sehingga masih banyak ibu hamil yang masih belum

mengetahui bagaimana cara pencegahan penyakit COVID-19 itu sendiri. Menurut

Dewi et al., (2020) menjelaskan bahwa pengetahuan tentang infeksi COVID-19

dalam hubungannya dengan kehamilan dan janin masih terbatas dan belum

terdapat rekomendasi spesifik untuk penanganan ibu hamil dengan COVID-19.

Pengetahuan tentang COVID-19 merupakan hal yang sangat penting agar tidak

menimbulkan peningkatan jumlah kasus penyakit COVID-19 bagi setiap

masayarakat (Mujiburrahman et al., 2020). Selain itu, tingkat pengetahuan

seseorang dapat berpengaruh terhadap sikap seseorang (Romziyah, 2020).

Berdasarkan pernyataan tersebut menunjukan bahwa apabila ibu hamil yang tidak

memiliki pengetahuan tentang penyakit COVID-19, kemungkinan akan sulit

untuk mengerti bagaimana cara menyikapinya dan bagaimana cara

pencegahannya.

Berdasarkan hasil penelitian menjelaskan bahwa 53,3% ibu hamil memiliki

tingkat pengetahuan kurang, dan 46,7% ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan

baik. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas ibu hamil dalam penelitian ini

30
memiliki tingkat pengetahun tentang COVID-19 yang kurang. Hasli tersebut

selaras dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siregar et al., (2020) yang

menyimpulkan bahwa terdapat 57% ibu hamil memiliki pengetahuan kurang dan

43% ibu hamil memiliki pengetahuan baik tentang upaya pencegahan infeksi

COVID-19 selama kehamilan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil mengenai

pencegahan penyebaran Covid-19 dalam penelitian ini dapat disebabkan karena

faktor karakteristik responden, salah satunya adalah tingkat pendidikan. Mayoritas

responden dalam penelitian ini berpendidikan tingkat menengah, sehingga masih

kurang baik dalam menerima suatu informasi mengenai COVID-19. Menurut

Aritonang et al., (2020) menjelaskan bahwa rendahnya pengetahuan ibu hamil

akan menimbulkan perasaan cemas dalam kehamilan di masa pandemi COVID-

19. Hasil dalam penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Yanti et al., (2020) yang menyimpulkan bahwa “mayoritas

masyarakat memiliki tingkat pengetahuan tentang pandemi COVID-19 yang baik

(70%)”. Hal ini dikarenakan mayoritas responden dalam penelitian tersebut

berpendidikaan tinggi. Sehingga lebih mudah dalam menyerap dan menyikapi

suatu informasi seperti COVID-19. Tingkat pengetahuan ibu hamil sangat

berpengaruh terhadap sikap dalam melakukan pencegahan COVID-19 (Pujiati,

2020). Pengetahuan dan sikap seseorang sudah menjadi landasan dalam proses

pembentukan moral seseorang (Suryani et al., 2006) dalam (Badriah et al., 2015)

Pada hasil penelitian ini tingkat pengetahuan ibu hamil trimester III mengenai

COVID-19 di UPTD Puskesmas Limbangan masih tergolong rendah. Hal ini bisa

saja terjadi karena responden kurang mendapatkan informasi mengenai COVID-

31
19 dan pencegahannya. Dalam meningkatkn tingkat pengetahuan ibu hamil, dapat

diadakan penyuluhan guna mengedukasi ibu hamil mengenai penyakit COVID-

19. Nilakesuma (2021) menyimpulkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan

yang cukup besar antara sebelum dan setelah dilakukan edukasi pengetahuan

tentang COVID-19, pedoman antenatal, dan tanda bahaya kehamilan.

32
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpuan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tentang tingkat

pengetahuan ibu hamil trimester III terhadap pencegahan COVID-19 di UPTD

Puskesmas Limbangan dimana telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat

disimpulkan bahwa: 53,3% ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan kurang, dan

46,7% ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan baik. Hal ini menunjukan bahwa

mayoritas ibu hamil memiliki tingkat pengetahun tentang COVID-19 yang

kurang.

5.2 Saran

33
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatau Pendekatan Praktek. Jakarta: PT


Rineka Cipta.
Aritonang, J., Nugraeny, L., Sumiatik, & Siregar, R. N. (2020). Peningkatan
Pemahaman Kesehatan pada Ibu hamil dalam Upaya Pencegahan COVID-
19. Jurnal SOLMA, 9(2), 261–269. https://doi.org/10.22236/solma.v9i2.5522
Badriah, Santi Whyuni, & Zaitun. (2015). Hubungan Pengetahuan dan Sikap
terhadap Kesehatan Reproduksi Remaja di SMK Mandiri Cirebon. Jurnal
Keperawatan Soedirman, 10(1), 24–32. Retrieved from
http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.php/jks/article/view/589/328
Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan
Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Indonesia: Penerbit Salemba.
Dewi, R., Widowati, R., & Indrayani, T. (2020). Pengetahuan dan Sikap Ibu
Hamil Trimester III terhadap Pencegahan Covid-19. Health Information :
Jurnal Penelitian, 12(2), 131–141. https://doi.org/10.36990/hijp.v12i2.196
Jasaputra, D. K., & Santosa, S. (2008). Metodologi Penelitian Biomedis.
Bandung: Pt. Danamartha Sejahtera Utama.
Keluarga, D. K. (2020). Pedoman Bagi Ibu Hamil, Bersalin, Nifas, dan Baayi
Baru Lahir di Era Pandemi COVID-19. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Mujiburrahman, Riyadi, & Ningsih. (2020). Pengetahuan Berhubungan dengan
Peningkatan Perilaku Pencegahan COVID-19 di Masyarakat. Jurnal

34
Keperawatan Terpadu, 2(2), 130–140. Retrieved from
http://www.elsevier.com/locate/scp
Nilakesuma, N. F. (2021). Bumil Sigap Di Era Pandemi Covid 19. Jurnal
Pengabdian Barelang, 3(01), 51. https://doi.org/10.33884/jpb.v3i01.2724
Nursalam, & Pariani. (2001). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Pujiati, R. A. (2020). Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap Ibu Tentang
Pencegahan Covid-19 di PMB Haryanti. 1–10.
RI, K. K. (2020). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi COVID-19. In
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Retrieved from
https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-
terkini/Coronavirus/DOKUMEN_RESMI_Pedoman_Kesiapsiagaan_nCoV_I
ndonesia_28 Jan 2020.pdf
Romziyah, B. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Masyarakat
dalam Upaya Pencegahan COVID-19 Menggunakan Immunomodulator
Herbal di Desa Kenteng Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
Retrieved from https://covid19.who.int/
Siregar, R. N., Aritonang, J., & Anita, S. (2020). Pemahaman Ibu Hamil Tentang
Upaya Pencegahan Infeksi Covid-19 Selama Kehamilan. Journal of
Healthcare Technology and Medicine, 6(2), 798.
https://doi.org/10.33143/jhtm.v6i2.986
Turrentine, M., Ramirez, M., Monga, M., Gandhi, M., Swaim, L., Tyer-Viola, L.,
… Belfort, M. (2020). Rapid Deployment of a Drive-Through Prenatal Care
Model in Response to the Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Pandemic.
Obstetrics and Gynecology, 136(1), 29–32.
https://doi.org/10.1097/AOG.0000000000003923
Yanti, N. P. E. D., Nugraha, I. M. A. D. P., Wisnawa, G. A., Agustina, N. P. D., &
Diantari, N. P. A. (2020). Public Knowledge about Covid-19 and Public
Behavior During the Covid-19 Pandemic. Jurnal Keperawatan Jiwa, 8(4),
491. https://doi.org/10.26714/jkj.8.4.2020.491-504
Yasin, N. M. (2004). Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tingkat
Pengetahuan Masyarakat Tentang Pengobatan Sendiri (Self Medication) di
Wilayah Kabuten Sleman Jogjakarta. Jurnal Ilmiah Farmasi, 1(2).

35
LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner
KUESIONER

ANALISIS PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III TERHADAP


PENCEGAHAN PANDEMI COVID 19 DI PUSKESMA LIMBANGAN
KENDAL - 2021

Petunjuk Pengisian :

1. Jawablah pertanyaan berikut dengan cara memberi tanda ceklis (√) pada

jawaban yang saudara anggap benar, tepat dan sesuai

2. Nama dan Identitas saudara tidak perlu ditulis

36
3. Isilah jawaban saudara dengan sejujur-jujurnya sebab jawaban saudara terjamin

kerahasiaannya

4. Jawaban saudara hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah penelitian saja

Pekerjaan :
Umur : Tahun
Pendidikan terkahir : SD/SMP/SMA/PT (D3,D4,S1,S2,S3)

Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan seksama, jawablah dengan memberi

tanda ceklist (√) sesuai dengan yang saudara pahami pada kolom yang telah

disediakan.

A. Pengetahuan tentang COVID 19

37
Pertanyaan Tidak
Benar Salah
No tahu

Gejala klinis utama COVID-19 adalah


demam, kelelahan, batuk kering, hilang
1
peciuman, hilang pembauan dan nyeri otot

Saat ini tidak ada obat yang efektif untuk


COVID-2019, tetapi pengobatan gejala
2 dan pencegahan dini dapat membantu
sebagian besar pasien pulih dari infeksi 

Tidak semua orang dengan COVID-2019


akan berkembang menjadi kasus yang
parah, hanya yang berusia lanjut dan
3
mempunyai penyakit kronis lebih beresiko
untuk kasus yang parah

Makan atau kontak dengan hewan liar


akan mengakibatkan seseorang terinfeksi
4
virus COVID-19

Orang dengan COVID-2019 tidak dapat


menginfeksi virus ke orang lain ketika
5
tidak ada demam.

Virus COVID-19 menyebar melalui


percikan pernapasan (misal batuk/ bersin/
6
berbicara) orang yang terinfeksi. 

Masyarakat dapat mengenakan masker


medis umum untuk mencegah infeksi oleh
7
virus COVID-19

Anak-anak dan remaja tidak perlu untuk


mengetahui langkah-langkah untuk
8
mencegah infeksi virus COVID-19

Untuk mencegah infeksi oleh COVID-19,


masyarakat harus menghindari pergi ke
tempat-tempat ramai seperti tempat
9 pariwisata dan menghindari menggunakan
transportasi umum yang tidak mematuhi
protocol kesehatan 3M

38
Isolasi Mandiri selama 14 hari bagi
penderita yang terinfeksi virus COVID-19
10 adalah cara yang efektif untuk mengurangi
penyebaran virus.

Orang yang sudah kontak dengan


seseorang yang terinfeksi virus COVID-19
harus segera diisolasi di tempat yang tepat.
11
Secara umum, selama 14 hari setelah
kontak dengan penderita.

B. Pencegahan pandemi COVID 19


Bacalah pernyataan di bawah ini dengan seksama, jawablah dengan memberi

tanda ceklist (√) sesuai dengan yang saudara pahami pada kolom yang telah

disediakan

39
Pernyataan Ya Tidak
No
Saya setiap hari mencuci tangan 40-60 detik, 6 langkah
1 menggunakan sabun dan air mengalir

Setiap keluar rumah saya selalu menggunakan masker


2
Setiap sampai di rumah (habis keluar dari rumah), saya
selalu mencuci pakaian, mencuci tangan, tidak
3
menyentuh apapun dan langsung mandi

Saya tidak menerima tamu untuk sementara waktu


4
Saya melakukan kerja dari rumah, belajar dari rumah,
5 dan beribadah di rumah

Saya keluar rumah hanya keperluan mendesak saja


6 (membeli kebutuhan pokok)

Jika keluar rumah saya selalu membawa


7 handsanitizer/sejenisnya

Saya menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter


8
Saya selalu menyemprot dengan desinfektan
permukaan yang gampang disentuh (meja,gagang
9
pintu,uang hp,dll) minimal 2 kali sehari

Saya tidak menyentuh hidung, wajah dan mengucek


10 mata

Saya mencuci tangan pakai sabun setelah menyentuh


11 permukaan yang ada di luar rumah termasuk uang

40
Lampiran 2. Data rekap hasil penelitian

41
Lampiran 3. Output perhitungan SPSS

42
Statistics

Status Tingkat
Usia Pekerjaan Pendidikan Kehamilan Ke- Usia Kehamilan

N Valid 30 30 30 30 30

Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table
Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 17 - 21 6 20,0 20,0 20,0

22 - 26 5 16,7 16,7 36,7

27 - 31 16 53,3 53,3 90,0

32 - 36 3 10,0 10,0 100,0

Total 30 100,0 100,0

Status Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Bekerja 16 53,3 53,3 53,3

Tidak Bekerja 14 46,7 46,7 100,0

Total 30 100,0 100,0

Tingkat Pendidikan

43
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 7 23,3 23,3 23,3

SMP 8 26,7 26,7 50,0

SMA/SMK/MA 8 26,7 26,7 76,7

Sarjana 7 23,3 23,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Kehamilan Ke-

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Ke-1 17 56,7 56,7 56,7

Ke-2 7 23,3 23,3 80,0

Ke-3 5 16,7 16,7 96,7

Ke-4 1 3,3 3,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Usia Kehamilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 28 - 32 Minggu 20 66,7 66,7 66,7

33 - 37 Minggu 10 33,3 33,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

Statistics

44
Tingkat Pengetahuan

N Valid 30

Missing 0

Tingkat Pengetahuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Baik 14 46,7 46,7 46,7

Kurang 16 53,3 53,3 100,0

Total 30 100,0 100,0

45

Anda mungkin juga menyukai