Program Studi
Keperawatan
Diajukan Oleh:
Monika Aulia Yasandi
1610105020
SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayat dan karunia-Nya sehingga peneliti
Adapun proposal ini dibuat dengan tujuan dan pemanfaatannya ini telah
pihak,
Oleh karena itu peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat,
1. Ibu Dr.Husni, Sp.Pk selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk
2. Ibu Ns. Ledia Restipa, M.Kep, selaku pembimbing II yang telah meluangkan
3. Ibu Ns.Revi Neini Ikbal, M.Kep Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah
Padang.
4. Ibu Ns. Amelia Susanti selaku Ka.Prodi Keperawatan STIkes Alifah Padang
5. Seluruh staf dan dosen pengajar di STIkes Alifah Padang yang telah banyak
6. Bapak Ramli, S.Ag Kepala Sekolah MTsN Model Padang beserta staf yang
i
7. Teristimewa untuk kedua orang tua, adik-adik serta keluarga besar dan orang-
orang yang saya sayangi yang telah memberikan semangat dan dukungan demi
persatu.
kesempurnaan proposal ini. Akhir kata dengan kerendahan hati peneliti berharap
Padang, Februari
2020
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... vi
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran
1. Permohonan Menjadi Responden
2. Format Persetujuan (Informed Consent)
3. Kuesioner Pengukuran Skala Nyeri
4. Lembar Observasi Skala Nyeri
5. Surat pengambilan data awal dari STIKes Alifah padang
6. Surat izin pengambilan data awal dari Kementrian Agama Kota Padang
Gancat Pelaksanaan Kegiatan
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ditandai dengan sikap dan perasaan, keinginan dan emosi yang labil atau tidak
menjadi masa remaja awal dengan usia antara 13-17 tahun dan masa remaja akhir
usia antara 17-18 tahun. Masa remaja awal dan akhir menurut Hurlock memiliki
karakteristik yang berbeda dikarenakan pada masa remaja akhir individu telah
Hidayati, 2016). Usia 13-18 tahun disebut juga dengan masa pubertas karena
merupakan masa transisi yang unik ditandai dengan berbagai perubahan fisik,
emosi dan psikis. Pada remaja putri terjadi suatu perubahan fisik yaitu
(Ananda, 2018).
disertai dengan pendarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali
menstruasi. Lamanya silus dihitung dari hari pertama menstruasi sampai hari
menstruasi untuk pertama kalinya pada usia 12 atau 13 tahun tetapi ada juga
1
yang mengalaminya lebih awal, yaitu pada usia 8 tahun atau lebih lambat yaitu
menstruasi yang dapat bersifat primer atau sekunder akibat adanya peningkatan
meninggalkan pekerjaan atau cara hidup sehari-hari untuk beberapa jam atau
beberapa hari. Hampir semua wanita mengalami rasa tidak enak pada perut
bagian bawah saat menstruasi. Uterus atau rahim terdiri atas otot yang juga
namun kontraksi yang hebat dan sering menyebabkan aliran darah ke uterus
primer di Amerika Serikat pada wanita umur 12-17 tahun adalah 59,7% dari
mereka yang mengeluh nyeri yaitu 49% dismenore ringan, 37% dismenore
sedang dan 12% dismenore berat yang mengakibatkan 23,6% dari penderitanya
sebesar 64,25% yang terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36%
2
dismenore sekunder. Dismenore menyebabkan 14% dari remaja sering tidak
mereka yang mengeluh nyeri, 9% nyeri berat, 39% nyeri sedang dan 52% nyeri
ringan. Kejadian ini menyebabkan 12% remaja sering tidak masuk sekolah.
(Ananda, 2018).
dan masih banyak yang lainnya, sedangkan terapi non farmakologi berupa
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh pasien. Terapi non farmakologi banyak
digunakan untuk mengatasi nyeri, selain itu tidak memiliki efek samping, tidak
(Hamdiyah, 2019).
3
Surah dalam Al Qur’an yang berfungsi sebagai syifa’ dan dapat
Qur’an yang benar). Surah Ar Rahmaan juga memiliki banyak ayat yang
2014).
Rahman, sebagaimana sudah tersirat dalam QS Az-Zumar (39): 23, surah Ar-
Rahman merupakan salah satu surah yang menjelaskan tentang nikmat Allah.
Al- Baihaqi). Efek relaksasi terapi murottal terlihat pada saat responden yang
4
kondisi relaksasi. Hal ini membuktikan bahwa terapi murottal dapat
Utomo, 2016).
bahwa Terapi musik dan terapi murrotal memiliki efek terhadap terhadap
penurunan tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek yang signifikan terhadap
tingkat nyeri tetapi tidak memiliki efek terhadap kestabilan tanda-tanda vital.
usia Menarche sangat bervariasi, yaitu antara usia 10-16 tahun, tetapi
umumnya terjadi pada usia 11-12 tahun saat remaja putri masih menduduki
terbanyak, salah satunya adalah MTsN Model Padang. MTsN Model Padang
kota Padang berada dibawah naungan Kementrian Agama yang letaknya di Jl.
Gn. Pangilun No.4, Gn. Pangilun, Kec. Padang Utara, Kota Padang dengan
jumlah siswa siswi kelas VII sebanyak 437 orang, kelas VIII sebanyak 483
MTsN di kota Padang yaitu MTsN Model Padang dan MTsN 2 Padang. Dari
5
kedua sekolah tersebut didapatkan siswi kelas VII terbanyak adalah di MTsN
Model Padang dengan jumlah siswi 437 orang, sedangkan di MTsN 2 Padang
memiliki jumlah siswi sebanyak 128 orang. Diantara dua sekolah tersebut,
yang paling banyak mengalami dismenore adalah siswi kelas VII MTsN
Model Padang.
orang siswi kelas VII di MTsN Model Padang, didapatkan data bahwa, 4
mengalami nyeri ringan dan 1 orang tidak mengalami nyeri, 11 orang siswi
tidak tahu bagaimana cara mengatasi nyeri yang dialami dan hanya menahan
nyeri tersebut, 2 orang siswi mengatakan menahan nyeri dengan cara tidur
dikelas dan terkadang tidur di UKS dan 1 Orang siswi mengatakan mengatasi
nyeri dengan cara meminum obat Paracetamol yang diberikan oleh ibunya.
Data UKS MTsN model 1 minggu yang lalu menyatakan bahwa terdapat 13
orang siswi yang istirahat di UKS karena dismenore. Hasil wawancara yang
dilakukan terhadap 15 orang siswi kelas VII di MTsN Model Padang, mereka
nyeri sedang, 3 orang mengalami nyeri ringan, 4 orang tidak mengalami nyeri.
6
Berdasarkan data di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Skala Nyeri Dismenore Pada Remaja Putri Kelas VII Di MTsN Model
B. Rumusan Masalah
terhadap penurunan skala nyeri dismenore pada remaja putri kelas VII di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
penurunan skala nyeri dismenore pada remaja putri kelas VII di MTsN
2. Tujuan Khusus
Tahun 2020.
Tahun 2020.
7
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
a) Bagi Peneliti
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Institusi
dismenore.
murottal Ar-rahman.
8
E. Ruang Lingkup
terhadap penurunan skala nyeri dismenore pada remaja putri kelas VII di
MTsN Model Padang tahun 2020. Variabel independen (terapi murottal Ar-
Rahman) dan Variabel dependen (skala nyeri dismenore). Penelitian ini akan
penelitian ini adalah remaja putri kelas VII MTsN Model Padang sebanyak 437
rancangan pada penelitian ini adalah Quasy experimental dengan analisa data
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Remaja
1. Pengertian
Remaja adalah orang-orang yang mengalami masa peralihan dari
adalah masa yang penuh dengan kegoncangan, taraf mencari identitas diri
dan merupakan periode yang paling berat. Menurut Bisri (1995), remaja
untuk mereka yang berusia 15-24 tahun dan disatukan dalam sebuah
terminologi kaum muda (young people) yang mencakup usia 10-24 tahun.
remaja antara lain dapat dilihat dari 3 dimensi yaitu dimensi biologis,
a) Dimensi Biologis
dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun mimpi basah pada
remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar.
10
bereproduksi. Pada saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan
sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai
mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa
b) Dimensi Kognitif
para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan
c) Dimensi Moral
dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Para remaja mulai membuat
11
penelitian tersendiri menghadapi masalah-masalah populer yang berkenan
3. Tahapan Remaja
a. Masa remaja awal atau dini (early adolescence) umur 11-13 tahun.
Ciri khas pada masa ini adalah ingin bebas, lebih dekat dengan
keadaan tubuhnya .
Ciri khas nya adalah mencari identitas diri, timbul keinginan untuk
mendalam.
Ciri khas masa ini adalah mampu berfikir abstrak, lebih selektif
remaja merupakan hal yang sangat penting, karena pada masa ini terjadi
12
a. Munculnya tanda-tanda seks primer, terjadi haid yang pertama
(menarche) pada remaja perempuan dan mimpi basah pada remaja laki-
laki.
besar, dada lebih besar, badan berotot, tumbuh kumis diatas bibir,
membesar.
B. Konsep Menstruasi
1. Definisi
Menstruasi adalah pendarahan periodik pada uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi. Lama rata-rata menstruasi adalah lima hari
(3-6 hari). Setiap kurang lebih dari 28 hari, tubuh wanita dewasa
13
2. Hormon Yang Mempengaruhi Menstruasi
a. FSH (Follicle stimulating Hormone)
FSH dalam jumlah besar ditemukan pada urine wanita menopouse.
FSH mulai ditemukan pada gadis umur 11 tahun dan jumlahnya terus
keadaan yang dapat juga ditemukan pada kehamilan (negatif feed back)
(Aspiani, 2017).
b. LH (Leuteinizing Hormone)
LH dapat diislir dari urine laku-laki maupun wanita, banyak
c. Prolactin
Hormone prolactin ditemukan pada wanita yang mengalami
menstruasi, terbanyak pada urine wanita hamil, pada masa lactasi dan
14
mempertahankan produksi progesteron dan corpus luteum (Aspiani,
2017).
bagian:
b. Amenorrhoe
Amenorrhoe ialah tidak adanyahaid selama 3 bulan atau lebih.
Amenorrhoe non fisiologis terjadi pada 5% wanita usia subur dan klien
c. Oligomenorea
Oligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus menstruasi
15
Wanita yang mengalami oligomenorea akan mengalami menstruasi
d. Polimenore
Polimenore merupakan suatu keadaan dimana seorang wanita
menstruasi 2 kali dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah
e. Menorrhagia
Menorrhagia adalah pengeluaran darah terlalu banyak biasanya
,menstruasi yang normal adalah sekitar 30 cc per hari, dan lam 4-6 hari.
f. Metrorrhagi
Metrorrhagi ialah pendarahan dengan jumlah yang bervariasi
16
karsinoma endometrium, karsinoma serviks), kelainan fungsional dan
g. Dismenore
Dismenore merupakan nyeri hebat yang dialami oleh wanita yang
menderita nyeri menstruasi, hal ini sering terjadi pada mereka yang
baru saja mulai menstruasi atau mereka yang menggunakan pil KB.
C. Konsep Dismenore
1. Definisi
dirasakannya. Kondisi ini berlangsung sejita 2 hari atau lebih dari lamanya
menstruasi yang dialami setiap bulan. Keadaan nyeri saat menstruasi dapat
2. Jenis Dismenore
a. Dismenore Primer
17
siklus-siklus menstruasi pada bulan-bulan pertama setelah menarche
b. Dismenore sekunder
Dismenore sekunder dikaitkan dengan penyakit pelvis organik,
18
sama, dismenore merupakan kandidat terbesar untuk menimbulkan
gangguan insomnia.
2) Faktor Konstitusi
Faktor ini erat hubungannya dengan faktor kejiwaan yang dapat
Akan tetapi sekarang tidak lagi dianggap sebagai faktor penting sebagai
4) Faktor Endokrin
Umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada
19
b. Penyebab Dismenore Sekunder
Dibawah ini adalah beberapa penyebab dismenore sekunder:
1) Infeksi
2) Myoma submucosa, polyp corpus uteri
3) Endometriosis: Nyeri disebabkan oleh tumor atau perlekatan-
perlekatan. Nyei masih ada setelah menstruasi berhenti.
sebagai berikut:
a) Dismenore primer
1. Usia muda (12-24 tahun)
b) Dismenore sekunder
1. Usia lebih tua (25-45 tahun)
20
4. Nyeri dimulai saat haid dan meningkat bersamaan dengan
keluarnya darah
Obat seperti ini sering kali lebih efektif jika diminum sebelum timbul
21
nyeri dihantarkan lebih lama bahkan terhambat, dan stimulus
22
mencapai relaksasi, sementara aplikasi pada kulit
(Sanjiwani, 2017).
b. Terapi Musik
Terapi musik adalah sebuah aktivitas terapeutik yang
2017).
c. Gerakan Yoga
Yoga merupakan suatu teknik olah tubuh yang berasal dari
23
Yoga memperbaiki ketidakseimbangan sistem saraf
d. Terapi Murottal
Al-Quran merupakan sarana pengobatan untuk
24
D. Pengukuran Skala Nyeri
1. Definisi Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
sensorik yang dinyatakan seperti pegal, linu, ngilu, kemeng dan seterusnya
dapat dianggap sebagai modalitas nyeri. Walaupun rasa nyeri hanya salah
satu rasa protopstik, namun pada hakikatnya apa yang tersirat dalam rasa
nyeri itu adalah rasa majemuk yang diwarnai oleh panas/dingin dan rasa
2. Fisiologi Nyeri
Konsep nyeri zaman dulu dapat disingkatkan sebagai teori
nyeri yang diteruskan oleh serabut saraf tepi ke susunan saraf pusat sampai
kek korteks serebri yang mampu menciptakan kesadaran akan rasa nyeri.
Hal itu dianggap bahwa apa yang diterima oleh noniseptor di perifer
ditangkap pula oleh korteks serebri. Secara ringkas fisiologi nyeri dimulai
25
menjalani salah satu dari beebrapa rute syaraf dan akhirnya sampai di dalam
serebri, maka otak menginterpretasikan nyeri. Pada saat impuls nyeri sampai
ke medula spinalis menuju ke batang otak dan talamus, sistem saraf otonom
2008).
berat, dalam, dan secara tipikal melibatkan organ-organ viseral, sistem saraf
kembali normal. Dengan demikian klien yang mengalami nyeri tidak selalu
3. Karakteristik Nyeri
1) Nyeri Akut
26
Nyeri akut berlangsung tiba-tiba dan umumnya berhubungan
terjadi. Sensasi dari suatu nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan
berlangsung kurang dari 6 bulan, hal ini menarik perhatian perawat dan
2) Nyeri Kronis
Nyeri kronis merupakan suatu keadaan yang berlangsung secara
sering tidak dapat dikaitkan dengan penyebab atau cedera spesifik. Nyeri
yang berlangsung selama 6 bulan atau lebih, suatu periode nyeri dapat
beberapa jenis nyeri dapat tetap bersifat akut secara primer selama lebih
dari 6 bulan. Nyeri kronis disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol
disebut nyeri yang membandel atau nyeri maglina. Nyeri ini dapat
27
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nyeri
Menurut (Muttaqin, 2008), faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri
terdiri dari:
a. Jenis kelamin
Secara umum, pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna
sirtuasi yang sama). Toleransi sejak laa telah menjadi subjek penelitian
yang melibatkan pria dan wanita. Akan tetapi, toleransi, terhadap nyeri
dipengaruhi oleh faktor biokimia dan merupakan hal yang unik pada
b. Kebudayaan
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu
yang yang diterima oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi Bagaimana
cara yang mereka lakukan dan apa yang mereka yakini adalah sama
28
mencoba mengira Bagaimana klien berespon terhadap nyeri. Misalnya
c. Makna Nyeri
Makna seorang yang dikaitkan dengan nyeri mempengaruhi
pengalaman nyeri dan dan cara seorang beradaptasi terhadap nyeri. Hal
ini juga dikaitkan secara dekat dengan latar belakang budaya individu
nyeri.
d. Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat
29
salah satu konsep yang perawat terapkan di berbagai terapi untuk
e. Cemas
Hubungan antara nyeri dan cemas (Ansietas) bersifat kompleks.
dalam nyeri dan cemas, sulit untuk memisahkan dua sensasi. Paice
kurang stabil.
30
misalnya di unit perawatan intensif maka rasa cemas tersebut dapat
gangguan kepribadian.
f. Keletihan
Kelebihan meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan
kemampuan koping. Hal ini dapat menjadi masalah umum pada klien
kesulitan tidur maka persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebih berat lagi.
g. Pengalaman
Setiap klien belajar dari pengalaman nyeri, pengalaman nyeri
terdahulu tidak selalu berarti bahwa klien tersebut akan menerima nyeri
dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila klien sejak
atau menderita nyeri yang berat, maka cemas atau bahkan rasa takut
31
nyeri. Apabila seorang klien tidak pernah merasakan nyeri maka persepsi
bedah abdomen adalah hal umum bagi klien untuk mengalami nyeri yang
h. Gaya Koping
Pengalaman nyeri dapat menjadi suatu pengalaman yang membuat
berdaya dengan rasa sepi itu. Hal yang sering terjadi adalah klien merasa
i. Dukungan Keluarga
Faktor lain yang bermakna mempengaruhi respon nyeri adalah
klien. Klien dari kelompok budaya yang berbeda Memiliki harapan yang
32
5. Pengukuran Nyeri
Pengukuran nyeri dengan pendekatan objektif dilakukan dengan
skala nyeri (Smeltzer dan Bare, 2001 dalam Fauziah, 2015). Skala nyeri
tersebut adalah:
numeral dari 0-10 atau 0-100. Angka 0 berarti “no pain” dan 10
atau 100 berarti “severe pain” (nyeri hebat). NRS lebih digunakan
Gambar 2.1
Skala Nyeri Numerik
2) Faces Pain Scale-Revised
33
Terdiri dari 6 gambar skala wajah kartun yang bertingkat
dari wajah yang tersenyum untuk “tidak ada nyeri‟ sampai wajah
yang berlinang air mata untuk “nyeri paling buruk‟. Kelebihan dari
skala wajah ini yaitu anak dapat menunjukkan sendiri rasa nyeri
Gambar 2.2
Faces Pain Scale-Revised (FPS-R)
3) Pengukuran Nyeri Teori Mankoski
Secara umum skala nyeri dapat digambarkan dalam bentuk
34
didiamkan dalam waktu yang lama
Skala 6 Nyeri sudah sampai tahap mengganggu panca
indera
Skala 7 Nyeri sudah membuat anda tidak bisa melakukan
aktivitas
Skala 8 Nyeri mengakibatkan anda tidak bisa berfikiran
jernih, bahkan terjadi perubahan perilaku
Skala 9 Nyeri mengakibatkan anda menjerit-jerit dan
menginginkan cara apapun untuk menyembuhkan
nyeri
Skala 10 Nyeri berada ditahap yang paling parah dan bisa
menyebabkan anda tidak sadarkan diri
Tabel 2.1
Pengukuran Nyeri Teori Mankoski
E. Konsep Terapi Murottal Al-Quran
1) Definisi Murottal Alquran
Alquran menurut istilah yang telah disepakati oleh para ulama
yang di awali dengan surat al-Fatihah dan di tutup dengan surat an-Naas”
oleh seorang Qori’ (pembaca Al- Qur’an). Lantunan Al-Qur’an secara fisik
35
endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian
dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh
jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang
durasi pemberian terapi musik atau suara selama 10-15 menit dapat
36
memberikan efek relaksasi. Intensitas suara yang rendah antara 50-60
ditangkap oleh tubuh, menurunkan stimuli reseptor nyeri dan otak teransang
(Allah) Yang Maha Pengasih berasal dari kata Ar Rahman yang terdapat
pada ayat petama surat ini, Ar Rahman adalah salah satu dari nama-nama
Allah yang disebut dengan Asma’ul Husna. Pada surat Ar Rahman terdapat
ayat Fabiayyi alaai Rabbi kuma tukadzdzi ban yang artinya “Maka nikmat
kali yang terletak di akhir setiap ayat yang menjelaskan nikmat Allah yang
nikmat Allah itu luar biasa, tidak ada satupun yang dapat kita dustakan
Faktor lain adalah keyakinan bahwa Al-quran kitab suci yang mengandung
37
firman Allah dan merupakan pedoman hidup bagi manusia. Mendengarkan
yang dimiliki kepada Tuhan. Hal ini akan menambah keadaan rileks,
speaker box musik dan earphone mengeluarkan suara atau bunyi yang
selanjutnya terjadi interaksi antara stressor dan stimuli nyeri dengan opiate
38
ketika pagi hari dikarenakan kondisi otak masih dalam keadaan fresh
ayat 1-78.
39
F. Kerangka Teori
Dismenore
o Farmakologi: NSAID
Faktor penyebab dismenore: aspirirn, naproksen, ibu
profen, indometasin, dan
Dismenore primer : asam mefenaat
Faktor kejiwaan, faktor Non Farmakologi :
konstitusi, faktor
Terapi modalitas:
obstruksi kanalis
servikalis, faktor o Pemijatan
endokrin. o Kompres Air Hangat
(Aspiani,2017)
Manjemen Kognitif
Dismenore sekunder:
Perilaku:
Infeksi, myoma
submucosa, o Aroma terapi
endometriosis, retroflexio o Terapi musik
uteri fixate, Stenosis o Gerakan yoga
kanalis servikalis, adanya
Terapi Murottal
AKDR: Tumor ovarium
(Aspiani, 2017) (Sanjiwani, 2017)
Diteliti
o Tidak di teliti
40
Sumber : (Aspiani, 2017, Sanjiwani, 2017, Rilla, 2014)
Gambar 2.3
Kerangka Teori
G. Kerangka Konsep
dan variabel dependen adalah skala nyeri dismenore. Kerangka konsep pada
Pretest Posttest
Gamabar 2.4
Kerangka Konsep
Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Penurunan Skala Nyeri Dismenore
Pada Remaja Putri Kelas VII Di MTsN Model Padang Tahun 2020
41
H. Definisi Operasional
Tabel 2.2
Definisi Operasional
1. Hipotesa Penelitian
Ha : Ada Pengaruh terapi murottal Ar-rahman tehadap penurunan skala
nyeri dismenore pada remaja putri kelas VII di MTsN Model Padang
Tahun 2020.
42
H0 : Tidak ada pengaruh terapi murottal Ar-rahman terhadap penurunan
skala nyeri dismenore pada remaja putri kelas VII di MTsN Model
BAB III
METODE PENELITIAN
Keterangan :
Ar-rahman
43
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi Dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII MTsN Model
2. Sample
Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 15 orang yang mengalami
yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat populasi yang
Kriteria eksklusi :
a. Mengkonsumsi obat pereda nyeri
44
c. Bukan siswi kelas VII MTsN Model Padang
cara observasi intensitas nyeri siswi kelas VII MTsN Model sebelum dan
a. Pretest
Pada tahap ini peneliti mengukur skala nyeri pada responden yang
Ar-rahman.
b. Intervensi
Pada tahap ini peneliti melakukan intervensi dengan dengan
1. Pre interaksi
2. Tahap orientasi
45
a. Beri salam dan perkenalkan diri
responden
3. Tahap kerja
dilakukan
baik
rasa sakit.
4. Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan (kenyamanan responden)
b. Tanyakan persaan responden setelah diberikan terapi murottal
46
c. Ukur skala nyeri responden setelah diberikan terapi murottal.
c. Post test
Setelah dilakukan intervensi dengan terapi murottal Ar-rahman
Padang.
menyetujuinya.
47
3. Jenis Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh peneliti
orang.
b. Data Sekunder
Data yang didapatkan langsung dari MTsN Model Padang berupa
saat penelitian antara lain, 1-3 nyeri ringan, 4-6 nyeri sedang.
48
Selanjutnya data dimasukkan dalam Master tabel dan diolah
penelitian.
memastikan tidak ada lagi kesalahan yang terjadi pada data tersebut
dalam penelitian.
rata-rata skala nyeri dismenore pada siswi kelas VII MTsN Model Padang.
2. Analisa Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua
49
50
DAFTAR PUSTAKA
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/475
Aspiani, Reny Yuli.,2017. Asuhan Keperawatan Maternitas Aplikasi Nanda, NIC
Bariyyah, Hidayati (2016) Konsep Diri, Adversity Quotient dan Penyesuaian Diri
pada Remaja. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 5(02), pp. 137–144.
doi: 10.30996/persona.v5i02.730.
http://www.ojs.akbidylpp.ac.id/index.php/Prada/article/viewFile/98/88
Muttaqin, Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika.
https://www.neliti.com/id/publications/227218/pengaruh-senam
dismenore terhadap-penurunan-nyeri-pada-remaja-putri
http://digilib.unisayogya.ac.id/2573/1/NASPUB%20W3.pdf
Rilla, etall (2014) ‘Terapi Murottal Efektif Menurunkan Tingkat Nyeri Dibanding
Terapi Musik pada Pasien Pascabedah’, Jurnal Keperawatan
Indonesia, 17(2), pp. 74–80. doi: 10.7454/jki.v17i2.444.
Kepada Yth. :
Calon Responden
Di
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah Padang bermaksud
akan mengadakan penelitian :
NIM : 1610105020
Alamat: Padang
Peneliti
Nama :
Umur :
Alamat :
menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh saudari Monika
pada Remaja Putri MTsN Model Padang Tahun 2020”. Saya menyadari
bahwa penelitian ini tidak akan berakibat negatif terhadap saya, sehingga jawaban
yang saya berikan adalah yang sebenarnya dan kerahasiaan akan dijaga.
Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan suka rela tanpa ada
Responden
( )
Kuesioner MSQ
Kelas :
Petujuk : Berilah tanda silang (X) pada jawaban kota yang tersedia untuk
jawaban yang anda pilih!
Ya Tidak
2. Pilihlah salah satu nomor dibawah ini yang menjadi tanda dan gejala
nyeri haid yang anda alami!
2) Nyeri pinggang
4) Mual/muntah
5) Pusing
6) emosi
3. Pilih salah satu nomor dibawah ini upaya mengatasi nyeri haid!
1) Minum Obat
2) Tidur di UKS
3) Tidak masuk sekolah
Kelas :