Anda di halaman 1dari 35

Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Narkotika Di

RT007 Kelurahan Pulogebang Periode Maret dan April2022

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:
Boy Pratama
03422117055

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
JAKARTA
2022
Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Narkotika Di RT 07
Kelurahan Pulogebang Periode Maret dan April 2022

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar


Ahli Madya Kesehatan Bidang Farmasi

Disusun Oleh:
Boy Pratama
03422117055

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA


PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
JAKARTA
2022
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA
PROGRAM STUDI D III FARMASI

PERSETUJUAN PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH


DIPLOMA TIGA FARMASI

Nama : BoyPratama
NIM 03422117055
Judul : Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang
Narkotika di RT 007 Kelurahan Pulogebang
Periode Maret dan April 2022

DISETUJUI OLEH

Pembimbing Pembimbing

apt.MeiDwiAndini,S.,Si,M.Farm apt. Honey Iskandar.,S.Farm,M.Farm

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Penulisan KTI ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapati gelar Ahli Madya Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan KTI ini, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan KTI ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
(1) Ibu apt. Indri Astuti Handayani, S.Si., M.Farm. selaku Ketua STIKes IKIFA
yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menimba banyak ilmu
di STIKesIKIFA.
(2) Bapak apt. Rahmat Widiyanto, S.Si., M.Farm., selaku Ka. Prodi Program
Studi Diploma III Farmasi STIKes IKIFA yang telah memberikan
kesempatan kepada saya untuk menimba banyak ilmu di STIKesIKIFA.
(3) Ibu Mei Dwi Andini.S.Si.,M.Farm selaku pembimbing I dan Ibu apt. Honey
Iskandar., S.Farm, M.Farm., selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan banyak waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan serta
pengarahan yang sangat berharga dalam proses penyusunan Karya Tulis
Ilmiah sehingga dapat terselesaikan denganbaik.
(4) Ibu Fitri Savitri.S.Pd.,M.Pd. selaku pembimbing akademik selama masa
perkuliahan.
(5) Seluruh dosen STIKes IKIFA atas ilmu dan bimbingannya selama proses
perkuliahan dan penyusunanKTI.
(6) Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang senantiasa memberikan kasih
sayang, dukungan moral dan materil dalam menyelesaikan KTIini.
(7) Teman-teman seperjuangan kelas Reguler 2 17 B untuk 3 tahun penuh canda
tawa, suka duka, dan hari-hari yang berkesan, serta bantuan dan dukungan
dalam penyusunan KTIini.

iii
(8) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang secara langsung
maupun tidak langsung membantu sehingga proposal KTI ini terselesaikan
denganbaik.
Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya tulis Ilmiah ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 5 Maret 2022

Boy Pratama

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BABI PENDAHULUAN......................................................................................10
A. LATAR BELAKANG..................................................................10
B. RUMUSANMASALAH...............................................................12
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................12
D. MANFAAT PENELITIAN..........................................................12
BAB IITINJAUANPUSTAKA............................................................................13
A. PENGETAHUAN.........................................................................13
B. REMAJA.......................................................................................14
C. NARKOTIKA...............................................................................15
D. BAHAYA NARKOTIKA............................................................19
E. LANDASAN TEORI....................................................................23
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN...........................................................24
A. METODE PENELITIAN.............................................................24
B. KERANGKAKONSEP................................................................24
C. DEFINISI OPERASIONAL........................................................24
D. JENISPENELITIAN....................................................................26
E. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN.....................................26
F. ALATDANBAHAN......................................................................26
G. LANGKAHKERJA......................................................................26
H. PROSEDUR PENELITAN..........................................................27
I. PUPULASI DANSAMPEL..........................................................28
J. INSTRUMEN PENELITIAN......................................................28
K. RANCANGAN ANALISISDATA...............................................28

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 5


DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................29
LAMPIRAN..........................................................................................................30

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 6


DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Kerangka Konsep.............................................................................24


Tabel III.2 Definisi Operasional.........................................................................24

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 7


DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Gambar Simbol Narkotika...........................................................16

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 8


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1.Kuesioner..........................................................................................32

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 9


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahaya narkoba sangat mungkin terjadi di negara kita,mengingat letak


geografis Indonesia yang berada di antara dua benua dan merupakan jalur lalu
lintas yang sangat ramai dan sekaligus merupakan daerah transit(singgah)
disamping menjadi daerah pemasaran narkotika. (1)

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, pantai serta


sungai-sungai besar yang sepenuhnya belum di awasi,merupakan daerah rawan
bagi pengusaha penyelundupan narkoba. Letak Indonesia merupakan wilayah
segitiga emas yang berdekatan dengan wilayah negara penghasil narkotika.(1)

Obat merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan manusia untuk


menyembuhkan atau mencegah terjadinya sakit. Pada umumnya masih banyak
masyarakat yang kurang memahami bahwa obat memiliki efek samping yang
dapat merugikan kesehatan. Pada akhirnya banyak obat yang disalahgunakan, hal
ini terjadi diberbagai kalangan masyarakat termasuk remaja. Penyalahgunaan obat
di kalangan remaja saat ini masih sering terjadi., salah satunya adalah
penyalahgunaan obat golongan narkotika. (2)

Penyalahgunaan narkotika telah meluas bahkan melampaui batas usia,


jenis kelamin, dan strata sosial. Banyak kasus-kasus yang terjadi di Indonesia
tentang penyalahgunaan narkotika yang sangat merugikan individu, keluarga, dan
masyarakat (2)
Remaja menjadi target penyalahgunaan narkotika karena masa remaja
adalah masa pencarian identitas diri, perasaan penasaran dan ingin mencoba hal
baru yang sangat besar. Dapat dikatakan bahwa pada saat ini Indonesia sedang
dilanda penyalahgunaan naarkotika yang sangat serius karena mengancam

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 10


generasi muda. Remaja merupakan golongan yang rentan terhadap
penyalahgunaan narkotika karena selain memiliki sifat dinamis, energik, selalu
ingin mencoba, mereka juga mudah tergoda dan mudah putus asa sehingga mudah
jatuh pada masalah penyalahgunaan narkotika. Menurut faktor penyebab,
tingginya pengguna narkotika dari usia muda karena sejumlah faktor, diantaranya,
keinginan untuk coba-coba lantaran diajak teman, gaya hidup yang bebas dan
pergaulan yang tidak baik (3)

Pada penelitian yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan di Medan


tentang pengetahuan remaja terhadap bahaya narkoba menyatakan bahwa tingkat
pengetahuan sangat tidak baik dan tidak baik adalah 0%, sangat baik 8 %, baik
70%, dan cukup baik 22%. (4) Pada penelitian yang dilakukan di Makassar tentang
pengetahuan dan sikap penggunaan narkotika menyebutkan bahwa 18,5 %
memiliki pengetahuan baik, 58,7% (5)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan


penelitian tentang gambaran pengetahuan remaja tentang bahaya penyalahgunaan
narkoba di RT 007 Kelurahan Pulogebang periode Maret dan April 2022.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 11


B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran pengetahuan remaja tentang narkotika di RT
007 Kelurahan Pulogebang.

C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang narkotika
di RT 07 Kelurahan Pulogebang.

D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman langsung dan meningkatkan pengetahuan
dalam kegiatan penelitian serta dalam membuat Karya Tulis Ilmiah.
2. Bagi Institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu
bahan rujukan untuk penelitian yang akan datang agar penelitian
selanjutnya lebih berkembang dengan baik.
3. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya pengetahuan
tentang bahaya penyalahgunaan narkotika.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 12


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu


seseorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,
telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan
sehingga menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh
intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar
pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran (telinga), dan
indra pengelihatan (mata). (6)
1. Tingkat pengetahuan
Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas
atau tingkat yang berbeda-beda. Secara garis besar dibagi dalam 6
tingkat pengetahuan, yakni: (7)
a. Tahu (know)
Tahu (know) diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori
yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu.
b. Memahami (comprehension) (7)
Memahami (comprehension) diartikan sebagai kemampuan untuk
menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui
tersebut.
c. Aplikasi (application) (7)
Aplikasi (application) diartikan sebagai kemampuan untuk
menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada
situasi yang lain.
d. Analisis (analysis) (7)
Analisis (analysis) adalah kemampuan seseorang untuk
menjabarkan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 13


antara komponen-komponen yang terdapat dalam suatu masalah
atau objek yang diketahui.
e. Sintesis (synthesis) (7)
Sintesis (synthesis) menunjukan suatu kemampuan seseorang
untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang
logis dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
f. Evaluasi (evaluation) (7)
Evaluasi (evaluation) berkaitan dengan kemampuan seseorang
untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek
tertentu.

2. Kategori pengetahuan
Pengetahuan seseorang dapat diketahui atau diinterprestasikan
dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu tingkat pengetahuan: (8)
a. Baik jika skor atau nilai 76-100%
b. Cukup jika skor atau nilai 56-75%
c. Kurang jika skor atau nilai <56%

B. REMAJA

Remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke dewasa.


Remaja juga merupakan bagian penting dalam sebuah masyarakat karena
masa depan bangsa ditentukan oleh keadaan remaja saat ini.

WHO (2014) menjelaskan, yang dikatakan usia remaja adalah


antara usia 10-19 tahun. Berdasarkan penggolongan umur remaja terbagi
menjadi tiga masa, yaitu masa remaja awal 10-13 tahun, masa remaja
tengah 14-16 tahun, dan masa remaja akhir 17-19 tahun. (9)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 14


C. NARKOTIKA

Istilah Narkotika di Indonesia memiliki nama latin narcotics yang


berarti obat bius, menurut Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang
Narkotika pasal 1 zat atau obat yang berasal dari tanaman sintetis maupun
baik semisintetis yang dapat menyebabkan menurunkan atau merubah
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan. (10)

Pendapat lain mengatakan Narkotika berdasarkan Undang-Undang


Nomor 35 Tahun 2009 adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau
bukan baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran. (11)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 15


Gambar II.1 Simbol Obat Narkotika

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun


2009 Tentang Narkotika, narkotika terbagi ke dalam 3 golongan yaitu:
(12)
1. Golongan I
Narkotika golongan I merupakan narkotika yang hanya dapat
digunakan untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan dan tidak
digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan karena kekuatan adiktifnya sangat
tinggi. Contoh narkotika golongan ini diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 Tentang
Perubahan Penggolngan Narkotika yaitu sepert ganja, heroin, kokain,
morfin, dan opium. (12)
2. Golongan II
Narkotika golongan IImerupakan narkotika yang berkhasiat sebagai
pilihan terakhir yang dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk
tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi
tinggi. Contoh narkotika golongan ini diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2018 Tentang

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 16


Perubahan Penggolngan Narkotika yaitu petidin, benzetidin, dan
betametadol. (12)
3. Golongan III
Narkotika golongan III merupakan jenis narkotika yang memiliki
kekuatan adiktif ringan dan menyebabkan ketergantungan. biasanya
narkotika golongan ini banyak dimanfaatkan untuk pengobatan dan
penelitian. Contohnya adalah kodein dan turunannya seperti yang
disebutkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2018 Tentang Perubahan Penggolngan Narkotika
yaitu kodein dan turunannya. (12)

Para ahli menggolongkan narkotika menjadi tiga golongan


berdasarkan efeknya terhadap susunan saraf pusat. Golongan ini antara
lain depressant, stimulants, hallucinogens (13)

1. Depressant
Depressant atau depresif, yaitu mempunya efek mengurangi kegiatan
dari susunan saraf pusat, sehingga dipakai untuk menenangkan saraf
seseorang atau mempermudah orang untuk tidur. Zat adiktif dalam
golongan depressant adalah Sedative/ Hinotika ( obat penghilang rasa
sakit), Tranguilizers (obat penenang), Mandrax, Ativan, Valium 5,
Metalium, Rohypnol, Nitrazepam, Megadon, dan lain-lain. Pemakai
obat ini menjadi delirium, bicara tidak jelas, ilusi yang salah, tak
mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat. (13)
2. Stimulants
Yaitu meransang sistem saraf simpatis dan berefek kebalikan dengan
depressant, yaitu menyebabkan peningkatan kesiagaan, frekuensi
denyut jantung denyut jantung bertambah atau berdebar, merasa lebih
tahan bekerja, merasa gembira, suka tidur, dan tidak merasa lapar.
Obat-obat yang tergolong stimulant adalah Amfetamine atau ectacy,
Menth-Amphetamine atau shabu-shabu, Kafein, Kokain,, Nikotin.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 17


(13)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 18


Obat ini dapat mengurangi nafsu makan, mempercepat metabolisme
tubuh, menaikkan tekanan darah, memperkeras denyut jantung, serta
menstimulir bagiana-bagian saraf dari otak yang mengatur semangat
dan kewaspadaan.

3. Hallucinogens
Zat yang dapat menimbulkan perasaan-perasaan yang tidak nyata yang
kemudian meningkat pada halusinasi-halusinasi atau khyalan karena
opersepsi yang salah, artinya sipemakai tidak dapat membedakan
apakah itu nyata atau hanya ilusi saja. Yang termasuk dalam golongan
obat ini adalah, Ganja, L. S. D. (Lysergic Acid Diethylamide), D. M.
T. (Demithyltrytamine) (13)

4. Adiktif
Seseorang yang sudah mengonsumsi narkoba biasanya akan ingin dan
ingin lagi karena zat tertentu dalam narkoba mengakibatkan seseorang
cenderung bersifat pasif, karena secara tidak langsung narkoba
memutuskan syaraf-syaraf dalam otak contohnya ganja, heroin, putaw.
Jika terlalu lama dan sudah ketergantungan narkoba maka lambat laun
organ dalam tubuh akan rusak dan jika sudah melebihi takaran maka
pengguna itu akan overdosis dan akhirnya kematian. (13)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 19


D. BAHAYA NARKOTIKA

Setiap zat atau obat yang dimasukkan ke tubuh organisme hidup


dapat memberikan pengaruh pada satu atau lebih fungsi organnya. Begitu
juga dengan jenis obat-obatan atau zat terlarang. Berbagai macam obat
golongan narkotik dapat menimbulkan efek khusus bila dipakai oleh
manusia, baik dalam fungsi pemikiran, perasaan, dan perilaku.(14)

1. Dampak Negatif Pemakaian Obat Golongan Narkotik


Beberapa ciri dari gejala ketergantuan yang diidap oleh para
pemakai obat golongan narkotik, yaitu: (14)

a. Ketergantungan secara fisik, yaitu apabila tidak mendapatkan


obat narkotik, maka si pecandu akan merasakan rasa sakit yang
luar biasadisekujur tubuhnya, yang biasanya dinamakan putus
obat atau dalam bahasa gaul disebut sakau (sakit karena kau =
obat).
b. Ketergantungan psikologis, yaitu apabila tidak mendapatkan obat
narkotik yang biasa dipakai akan menimbulkan gangguan jiwa
berupa perasaan gelisah, cemas, bingung, depresi, dan gejala
penyimpangan mental lainnya.

Ketergantungaan yang ditimbulkan oleh penyalahgunaan obat


golongan narkotik berbentuk: (14)

a. Ketergantungan simtomatis, yaitu munculnya sifat-sifat negative


dari para pengguna obat narkotik, misalnya gejala sifat anti sosial,
kriminal, dan bersenang-senang.

b. Ketergantungaan primer, yaitu apabila mulai timbul rasa cemas


dan depresi. Ini banyak terjadi pada para pemakai obat narkotik
tahap awal, dan terutama terdapat pada mereka-mereka yang
berkepribadian labil.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 20


Dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan obat
golongan narkotik secara umum sebagai berikut: (14)
a. Gembira yang tidak wajar
Perasaaan gembira yang tidak wajar ditambah munculnya
keberanian yang luar biasa seringkali merusak pola pikir.

b. Gelisah dan stress (14)


Ketegangan psikis diikuti kegelisahan yang mencekam sehingga
timbul gangguan koordinasi gerakan motorik (gangguan kerja
otak) akibat tekanan jiwa yang berat

c. Berkhayal (14)
Khayalan yang tidak terkendali menyebabkan indra pengelihatan dan
pendengaran tidak stabil, tampak dan terdengar sesuatu yang tidak ada
di sekitarnya

D. Daya tahan tubuh melemah (14)


Keadaan jasmaniah dan rohaniahnya lemah ditandai dengan ingin
tidur terus-menerus dan hilang semangat bekerja serta menyendiri
di dalam kamar

E. Hilangnya kesadaran (14)


Kesadaran turun seperti setengah tidur atau mimpi dengan pikiran
yang kacau ingin terus mengkonsumsi obat narkotik. Akhirnya
menjadi masa bodoh, inisiatif merosot, sikap kepedulian
lingkungannya sangat berkurang, tubuh lemah, nafsu makan hilan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 21


2. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Obat
Golongan Narkotik (14)
a. Faktor Penyalahguna (Orangnya)

Orang-orang yang cukup mudah tergoda dengan penyalahgunaan


narkotik adalah orang yang psikologinya labil , biasanya mereka
adalah remaja atau pengangguran dan lemah keimanan.

Pada remaja, mereka sedang mengalami perubahan biologis,


psikologis maupun sosial. Sebagian siswa sekolah yang sangat
sulit memusatkan perhatian, putus sekolah dan membolos,
memberontak, tawuran, berbohong, stress atau depresi sangat
rawan tergoda penyalahgunaan obat golongan narkotika.
Sedangkan pengangguran dan orang-orang berprilaku buruk,
menyimpang norma, membolos kerja, mencuri dan kurang
percaya diri, mereka juga orang yang mudah tergoda menjadi
penyalahguna obat narkotika.(14)

b. Faktor pergaulan

1) Faktor lingkungan keluarga menjadi penyebab


penyalahgunaan obat narkotik , sikap dan kondisi orang tua
terhadap keluarga dan anak juga bisa memicu timbulnya
penyalahgunaan narkotika. Kondisi itu antara lain sebagai
berikut: (14)
a) Komunikasi antara anak dan orang tua kurang baik.

b) Hubungan dalam keluarga kurang harmonis.

c) Orang tua bercerai atau berselingkuh, atau kawin lagi.

d) Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh

e) Orang tua otoriter atau serba memaksakan kehendak.

f) Orang tua serba membolehkan.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 22


g) Kurangnya orang yang dapat dijadikan teladan.

h) Orang tua kurang perhatian dengan masalah narkotika.

i) Kurangnya tata tertib atau disiplin keluarga.

j) Kurangnya pengalaman kehidupan beragama.

k) Anggota keluarga menjadi penyalahguna narkotika.

2) Lingkungan Sekolah (14)

a) Sekolah kurang disiplin peraturan.

b) Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan lokasi


penjualan obat narkotika.
c) Sekolah yang kurang memberi kesempatan siswa untuk
mengembangkan diri secara kreatif positif.
d) Ada siswa pengguna narkotika sekalipun jenis ringan.

3) Lingkungan Teman Sebaya (14)

a) Berteman dengan penyalahguna narkotika, misalnya


orang yang sering merokok dan mabuk.
b) Situasi sosial ekonomi yang kurang mendukung.

4) Lingkungan Masyarakat atau Sosial (14)

a) Pengedar narkotika berkedok penolong yang berlagak


baik menawarkan barang atau obat terlarang.
b) Lemahnya penegakan hukum di Indonesia.

c) Mudahnya memperoleh obat narkotika dengan harga


murah.
d) Banyak iklan minuman beralkohol dan rokok yang
menggoda.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 23


E. LANDASAN TEORI

Narkotika merupakan bahan atau zat aktif yang bekerja pada sistem
saraf pusat (otak), yang dapat menyebabkan penurunan sampai hilangnya
kesadaran dari rasa sakit (nyeri) serta dapat menimbulkan ketergantungan
atau ketagihan.(13)

Remaja menjadi target penyalahgunaan narkotika karena masa


remaja adalah masa pencarian identitas diri, perasaan penasaran dan ingin
mencoba hal baru yang sangat besar. Dapat dikatakan bahwa pada saat ini
Indonesia sedang dilanda penyalahgunaan naarkotika yang sangat serius
karena mengancam generasi muda. Remaja merupakan golongan yang
rentan terhadap penyalahgunaan narkotika karena selain memiliki sifat
dinamis, energik, selalu ingin mencoba, mereka juga mudah tergoda dan
mudah putus asa sehingga mudah jatuh pada masalah penyalahgunaan
narkotika. Menurut faktor penyebab, tingginya pengguna narkotika dari
usia muda karena sejumlah faktor, diantaranya, keinginan untuk coba-coba
lantaran diajak teman, gaya hidup yang bebas dan pergaulan yang tidak
baik (3)
Pada penelitian yang dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan di
Medan tentang pengetahuan remaja terhadap bahaya narkoba menyatakan
bahwa tingkat pengetahuan sangat tidak baik dan tidak baik adalah 0%,
sangat baik 8 %, baik 70%, dan cukup baik 22%. (4)

Pada penelitian yang dilakukan di Makassar tentang pengetahuan


dan sikap penggunaan narkotika menyebutkan bahwa 18,5 % memiliki
pengetahuan baik, 58,7% (5)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 24


BAB III
METODE PENELITIAN

A. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif untuk
mendapatkan gambaran pengetahuan remaja tentang narkotika di
Kelurahan Pulogebang.

B. KERANGKA KONSEP
Tabel III.1 Kerangka Konsep
Variable Penelitian

Gambaran Pengetahuan Remaja Tentang Narkotika di RT07


Kelurahan Pulogebang

C. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel III.2 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Alat ukur Hasil Skala
Operasional
1 Pengetahuan Pengetahuan Kuisioner 1. Baik: ordinal
No 1-15
76% -
remaja remaja
100 %
tentang tentang
2. Cukup
narkotika narkotika baik: 56%
- 75%
3. Kurang
baik: jika
total
score

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 25


<56%
1. Pengertian Kuesioner No. Benar : 1 Ordinal
narkotika dan 1-5 Salah : 0
golonganny
a

2. Faktor yang Kuesioner No. Benar : 1 Ordinal


menyebabk an 6-8 Salah : 0
terjadinya
penyalahgu naan
narkotika

3. Bahaya Kuesioner No. Benar : 1 Ordinal


penyalahgu naan 9-12 Salah : 0
narkotika

4. Efek samping Kuesioner No. Benar : 1 Ordinal


penyalahgu naan 13-15 Salah : 0
narkotika

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 26


D. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental
dengan menggunakan kuesioner.

E. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


1. Lokasi

Lokasi penelitian ini dilakukan di RT07/04 Kelurahan Pulogebang.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2022

3. Waktu Pengambilan Data

Waktu pengambilan data dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret


2022

F. ALAT DAN BAHAN

Peralatan dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah


lembar kuesioner dan pulpen.

G. LANGKAH KERJA

1. Tahap survey untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan

2. Tahap pembuatan kuesioner dan uji validasi

3. Tahap penyebaran kuesioner

4. Tahap menyajikan data

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 27


H. PROSEDUR PENELITIAN

1. Tahap Survey Informasi yang dibutuhkan

Membuat surat izin penelitian untuk pengambilan data kepada


instansi terkait.Peneliti mengajukan surat izin dari Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan IKIFA untuk diserahkan kepada Pengurus RT 007/04
agar diberikan izin untuk melakukan survei pendahuluan serta
pengambilan data.

2. Tahap Pembuatan Kuesioner dan Uji Validasi

Membuat kuesioner dan menyebarkan kuesioner untuk


dilakukan uji validasi. Setelah kuesioner dibuat dan dibagikan kepada
responden, kemudian kuesioner diuji validitasnya dengan
menggunakan SPSS versi 26.

3. Tahap Penyebaran Kuesioner

Setelah kuesioner tersebut sudah valid, maka peneliti


menyebarkan kuesioner kepada responden dengan menjaga protokol
kesehatan. Setelah data sudah dikembalikan dan terkumpul dari
kuesioner penelitian, maka dilakukan perhitungan data.

4. Tahap Menyajikan Data


Membahas hasil penelitian dan menyajikan data dalam bentuk
presentase pada tabel.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 28


I. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja yang tinggal di
RT 07 Kelurahan Pulogebang sejumlah 66 remaja. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Total
Sampling yaitu 100 % dari RT 07 yang ada di lingkungan RW 04
Kelurahan Pulogebang..
Adapun kriteria inklusi dan eksklusi adalah sebagai berikut :
1. Kriteria inklusi
a. Remaja yang berdomisili dan mempunyai Kartu Keluarga di RT
07 Kelurahan Pulogebang Kecamatan Cakung
b. Remaja baik laki-laki maupun perempuan berusia 14-16 tahun
2. Kriteria ekslusi
a. Remaja yang tidak bersedia menjadi responden

J. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrument penelitian ini adalah menggunakan kuesioner tertutup.

K. RANCANGAN ANALISIS DATA


Rancangan analisa data ini untuk mengetahui pengetahuan remaja tentang
bahaya penyalahgunaan narkotika di RT 07 Kelurahan Pulogebang ,di
dapat dari hasil kuesioner dimana jawaban benar dibagi jumlah pertanyaan
dikali 100% untuk mendapatkan presentase.
Menggunakan SPSS versi 26 dengan menghitung jumlah total benar dan
salah lalu di lihat validitasnya dengan mengklik analize,corelate,biverate
lalu di cari yang ketemu correlationnya

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 29


DAFTAR PUSTAKA

1. (Alifiah, 2010)
Alifiah, U. (2010). Apa itu Narkotika dan Napza. semarang: 2019.

2.Simangunsong, J. (2015). Penyalahgunaan Narkoba Di Kalangan Remaja


(Studi kasus pada Badan Narkotika Nasional Kota Tanjungpinang). Program
Studi Ilmu SosiologiFakultas Ilmu Sosial Dan PolitikUniversitas Maritim
Raja Ali Haji Tanjungpinang.(E-journal) http://hukum. Studentjournal. ub.
ac. id (di akses pada 4 maret.

3.Setiyawati, dkk. 2015. Buku Seri Bahaya Narkoba Penyalahgunaan


Narkoba. Surakarta : PT Tirta Asih Jaya.

4.Nawawi, R. F. (2020). Gambaran Pengetahuan Sikap dan Tindakan Siswa


Siswi Terhadap Bahaya Narkoba di SMK Sinar Husni Marelan Medan.

5.Hikmat, Mario. 2018. Faktor Yang Memungkinkan Penyalahgunaan


Narkoba Pada Siswa SMAN Akreditasi A Se-Kota Makassar Tahun 2018”.

6..Notoatmodjo,S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

7. Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta :


Rineka Cipta

8. Arikunto S. Prosedur Penelitian : Suatu pendakatan praktik. Ed. Rev. V. Jakarta:


Rineka Cipta; 2006. 120–123 p.

9.WHO 2014.Infodatin Reproduksi Remaja.ISSN 2442 Hal 2

10. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotik

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 30


12.Undang-undang Nomer 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika

13...Kibtyah, M. (2015) ‘Pendekatan Bimbingan dan Konseling Bagi Korban


Pengguna Narkoba’, Ilmu Dakwah, 35(1), pp. 52–77.

14. Majid, Abdul. 2010. Bahaya Penyalahgunaan Narkoba. Semarang:


Alprin.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 31


LAMPIRAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 32


Lampiran 1. Kuesioner

KUISIONER

No Pertanyaan Benar Salah


1. Narkotika adalah suatu zat yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran

2. Seseorang yang menggunakan narkotika secara


fisiologis organ tubuh yang paling banyak
dipengaruhi adalah sistem saraf pusat

3. Shabu-shabu mengakibatkan percaya diri yang


berlebihan ?

4. Jika ingin mendapatkan narkotika untuk obat,


apakah bisa membeli langsung ke apotek tanpa
resep dokter ?

5. Kodein merupakan obat jenis narkotika yang


dapat digunakan dalam pengobatan

6. Faktor keluarga yang tidak rukun dan perhatian


mengakibatkan anak kurang percaya diri dapat
menjadi pendorong penyalahgunaan narkoba

7. Lingkungan sekolah bukanlah merupakan salah


satu faktor yang dapat menyebabkan
penyalahgunaan narkotika

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 33


8. Penyalahgunaan narkotika memiliki dampak
yang buruk bagi kesehatan fisik dan mental

9. Zat-zat yang mampu menimbulkan penurunan


kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan merupakan bagian
dari minuman alcohol

10. Daya tahan tubuh meningkat adalah dampak


penyalahgunaan narkotika

11. Penggunaan narkotika yang berlebihan akan


menimbulkan kematian

12. Timbulnya semangat dalam diri pemakai


narkotika merupakan ciri dari efek halusinogen

13. Timbulnya rasa tenang, pendiam dan tidur


merupakan ciri dari efek depressant

14. Awal seseorang menggunakan narkotika dapat


dipicu dari rasa ingin coba-coba

15. Penggunaan narkotika dapat meningkatkan nafsu


makan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA 34

Anda mungkin juga menyukai