Anda di halaman 1dari 34

Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang Penyakit Diare

di RW 007 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing


Jakarta Utara Bulan Maret 2023

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun Oleh:
Adinda Cantika Maharani
0332198420107

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


IKIFA PROGRAM STUDI DIPLOMA III
FARMASI JAKARTA
2023
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IKIFA
PROGRAM STUDI D III FARMASI

PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH


DIPLOMA TIGA FARMASI

Nama : Adinda Cantika Maharani


NIM : 0332198420107
Judul : Gambaran Pengetahuan Masyarakat Tentang
Penyakit Diare di RW.007 Kelurahan Cilincing
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Bulan Maret 2023

DISETUJUI OLEH

Pembimbing I Pembimbing II

Apt. Pra Panca Bayu.C.,S.Farm.M.Farm Tria Prayoga.,S.Farm.M.Farm

KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini. Penulisan KTI ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mendapati gelar Ahli Madya
Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bentuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan KTI ini, sangatlah sulit bagi penulis untuk
meyelesaikan KTI ini. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
(1) Ibu apt. Indri Astuti Handayani, S.Si., M.Farm. selaku Ketua STIKes IKIFA yang telah
memberikan kesempatan kepada saya untuk menimba banyak ilmu di STIKes IKIFA.

(2) Bapak apt. Rahmat Widiyanto, S.Si., M.Farm., selaku Ka. Prodi Program Studi
Diploma III Farmasi STIKes IKIFA yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk menimba banyak ilmu di STIKes IKIFA.

(3) Bapak apt.Pra Panca Bayu Chandra,S.Farm.,M.Farm selaku pembimbing I dan Bapak
Tria Prayoga, S.Farm., M.Farm selaku pembimbing II yang telah bersedia meluangkan
banyak waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan serta pengarahan yang sangat
berharga dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah sehingga dapat terselesaikan
dengan baik.

(4) Terima kasih juga saya ucapkan kepada Ibuk Fitri Savitri.,S.Pd.,M.Pd selaku
pembimbing akademik selama masa perkuliahan.

(5) Seluruh dosen STIKes IKIFA atas ilmu dan bimbingannya selama proses perkuliahan
dan penyusunan KTI.

(6) Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang,
dukungan moral dan materil dalam menyelesaikan KTI ini.
(7) Teman-teman seperjuangan kelas Reguler 2-20D untuk 3 tahun penuh canda tawa, suka
duka, dan hari-hari yang berkesan, serta bantuan dan dukungan dalam penyusunan KTI
ini.

iii
(8) Terima kasih kepada Ahmad Saefudin dan Nuraeni atas semua dukungan dan
semangatnya

(9) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang secara langsung maupun
tidak langsung membantu sehingga KTI ini terselesaikan dengan baik.

Akhir kata, penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya tulis Ilmiah ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Jakarta, 18 Februari 2023

Adinda Cantika Maharani

DAFTAR ISI
iv
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................................3
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................5
A. LATAR BELAKANG................................................................................5
B. PERUMUSAN MASALAH......................................................................7
C. TUJUAN PENELITIAN...........................................................................7
D. MANFAAT PENELITIAN.......................................................................7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................8
A. PENGETAHUAN......................................................................................8
B. MASYARAKAT......................................................................................10
C. DIARE.......................................................................................................11
D. LANDASAN TEORI...............................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................17
A. METODE PENELITIAN........................................................................17
B. KERANGKA KONSEP..........................................................................17
C. DEFINISI OPERASIONAL...................................................................17
D. JENIS PENELITIAN..............................................................................18
E. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN................................................18
F. ALAT DAN BAHAN...............................................................................18
G. LANGKAH KERJA................................................................................18
H. PROSEDUR PENELITIAN...................................................................18
I. POPULASI DAN SAMPEL....................................................................18
J. INSTRUMEN PENELITIAN.................................................................21
K. RANCANGAN ANALISIS DATA.........................................................21

v
DAFTAR TABEL

Tabel III.1. Tabel Kerangka Konsep............................................................25


Tabel III.2. Tabel Definisi Operasional........................................................26

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 6


IKIFA
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Form Kuisioner Uji Pendahuluan.........................................22


Lampiran 2. Foto Lingkungan Tempat Uji Pendahuluan........................23
Lampiran 3. Foto Responden Yang Mengisi Uji Pendahuluan.................24
Lampiran 4. Surat Uji Pendahuluan STIKes IKIFA................................25

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 7


IKIFA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Diare merupakan perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba
akibat kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10ml/kg/hari) dengan
peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan
berlangsung kurang dari 14 hari. Berdasarkan definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa diare adalah buang air besar dengan bertambahnya
frekuensi yang lebih dari 3 kali sehari atau lebih dengan konsistensi cair
(1). Penyakit diare yang ditandai dengan perubahan bentuk tinja dari yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar yang
tidak biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang biasanya disertai
dengan muntah atau tinja berdarah. Diare disebabkan oleh meningkatnya
peristaltik usus tersebut, sehingga pelintasan cymus sangat meninggalkan
tubuh sebagai tinja. (2)
Angka kejadian penyakit diare setiap tahun ada hampir 1,7 miliar kasus
masa kanak-kanak, penyakit ini juga merupakan penyebab utama kekurangan
gizi dan penyebab kematian kedua pada anak-anak di bawah 5 tahun serta
bertanggung jawab terhadap kematian sekitar 525.000 anak setiap tahun. Diare
dapat berlangsung beberapa hari, di masa lalu bagi kebanyakan orang,
dehidrasi berat dan kehilangan cairan adalah penyebab utama kematian diare.
Sekarang, penyebab lain seperti infeksi bakteri septik kemungkinan akan
menyebabkan peningkatan proporsi semua kematian akibat diare. Anak-anak
yang kekurangan gizi atau memiliki kekebalan yang lemah. (3)
Penyakit diare ini masih menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Karena diare sendiri di Indonesia adalah pembunuh balita nomor 2 setelah
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan setiap tahunnya 100.000 balita
meninggal karena diare. Salah satu penyebab penyakit diare ini yaitu tata
laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun sarana kesehatan. Sedangkan
dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia dalam
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, diare merupakan penyebab
kematiann nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi dan nomor lima bagi
semua umur. (2)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 8


IKIFA
Di Indonesia menurut data dari KEMENKES RI tahun 2018, penyakit
diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan penyakit yang
berpotensi Kejadian Luar Biasa (KLB) disertai dengan kematian. Menurut
Riskesdas 2018, Indonesian memiliki jumlah kasus diare yang cukup besar
yaitu sebesar 6,8 % atau sekitar 1.017.290 kasus. (4)Menurut World Health
Organization (WHO) tahun 2017, penyakit diare masih merupakan masalah
dengan derajat kesakitan dan kematian yang tinggi di berbagai negara terutama
di negara Indonesia dan sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka
kesakitan dan angka kematian pada anak dibawah usia 5 tahun di dunia.
Terjadi peningkatan kejadian diare dan kematian akibat diare pada balita dari
tahun 2015-2017.(3)

Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan


masyarakat di Indonesia, beberapa yang menjadi penyebab timbulnya penyakit
diare disebabkan oleh kuman melalui kontaminasi makanan/minuman yang
tercemar oleh tinja dan kontak langsung dengan penderita, sedangkan faktor-
faktor yang lain meliputi faktor lingkungan.(5) Berdasarkan penelitian
sebelumnya oleh Lina Malikhah tahun 2012 menyatakan bahwa pengetahuan
yang dimiliki seseorang sangat mempengaruhi sikap seseorang dalam
mengatasi diare. Pada penelitian Erisa Herwindasari tahun 2013 menyatakan
bahwa tindakan pencegahan diare di rumah oleh seseorang maka akan
dipengaruhi tingkat pengetahuan seseorang itu dan, semakin baik pengetahuan
seseorang, semakin baik pula tindakannya terhadap pencegahan diare.(6)

Berdasarkan uji pendahuluan dengan total kuisioner sebanyak 6


pernyataan, masyarakat di wilayah RW.007 diperoleh data bahwa 15 dari 20
responden masih kurang pengetahuan nya terhadap pencegahan diare serta
pengetahuan tentang diare. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai gambaran pengetahuan masyarakat
tentang penyakit diare di RW.007 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing
Jakarta Utara.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 9


IKIFA
B. PERUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare
di RW 007 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing Jakarta Utara
Bulan Maret 2023

C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan
masyarakat tentang penyakit diare di RW 007 Kelurahan Cilincing
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Bulan Maret 2023

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat bagi Peneliti


Penelitian ini di harapkan menjadi data awal untuk melakukan
penelitian selanjutnya mengenai gambaran pengetahuan masyarakat
tentang penyakit diare di RW 007 Kelurahan Cilincing Kecamatan
Cilincing Jakarta Utara Bulan Maret 2023

2. Manfaat bagi Instansi


Penelitian ini di harapkan dapat menambah ilmu pengetahuan
dan memperluas wawasan bagi mahasiswa, serta penelitian ini di
harapkan dapat menjadi referensi bacaan di Perpustakaan STIKes
IKIFA.
3. Manfaat bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dan informasi bagi masyarakat untuk menjaga kebersihan,
pola makan serta menerapkan perilaku hidup yang sehat.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 10


IKIFA
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan terutama
pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan
merupakan hal penting dalam terbentuknya perilaku terbuka.(1)
Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia atau hasil tahu
seseorang terhadap suatu objek melalui panca indra yang dimilikinya.
Panca indra manusia guna pengindraan terhadap objek yakni
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan perabaan. Pada
waktu pengindraan untuk menghasilkan pengetahuan tersebut
dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek.
Pengetahuan seseorang sebagian besar diperoleh melalui indra
pendengaran dan indra penglihatan.(7)
b. Tingkat Pengetahuan
1) Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai recall atau memanggil memori yang
telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu yang spesifik
dan seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang
telah diterima. Tahu disini merupakan tingkatan yang paling
rendah. Kata kerja yang digunakan untuk mengukur orang yang
tahu tentang apa yang dipelajari yaitu dapat menyebutkan,
menguraikan, mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya.
2) Pemahaman (comprehension)
Memahami suatu objek bukan hanya sekedar tahu terhadap
objek tersebut, dan tidak sekedar menyebutkan, tetapi orang
tersebut dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek
yang diketahuinya. Orang yang telah memahami materi harus
dapat menjelaskan, menarik kesimpulan terhadap suatu objek.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 11


IKIFA
3) Penerapan (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek
yang dimaksud dapat menggunakan ataupun mengaplikasikan
prinsip yang diketahui tersebut pada situasi atau kondisi yang
lain. Aplikasi juga diartikan sebagai aplikasi penggunaan hukum,
rumus, metode, prinsip, rencana, program dalam situasi yang lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang dalam menjabarkan
atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen
dalam suatu objek atau masalah yang diketahui. Pengetahuan
seseorang telah sampai pada tingkatan ini jika orang tersebut
dapat membedakan, memisahkan, mengelompokkan, membuat
bagan (diagram) terhadap pengetahuan objek tersebut.
5) Sintesis (synthesis)
Sintesis merupakan kemampuan seseorang dalam merangkum
atau meletakkan suatu hubungan yang logis dari pengetahuan
yang sudah dimilikinya. Dengan kata lain suatu kemampuan
untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada
sebelumnya.
6) Penilaian (evaluation)
Evaluasi merupakan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu objek tertentu. Penilaian berdasarkan suatu kriteria
yang ditentukan sendiri atau norma yang berlaku di masyarakat.

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan, adalah sebagai
berikut:(8)
1) Faktor Internal
a) Pendidikan
Pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang
makin mudah untuk menerima informasi.
b) Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan untuk
menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Bekerja
akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 12


IKIFA
c) Umur
Usia merupakan umur individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur
tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berpikir dan bekerja.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada di
sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi
perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.
b) Sosial budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

d. Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di interpretasikan dengan


skala yang bersifat kualitatif, yaitu :
1) Kategori baik memiliki persentase 76% - 100%
2) Kategori cukup memiliki persentase ≥56% - <75%
3) Kategori kurang memiliki persentase <56%

2. Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan
golongan berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama
seperti sekolah, keluarga dan perkumpulan.(9)
a. Tujuan
Dilaksanakannya potensi masyarakat dalam membantu
pelaksanaan program pemberantasan penyakit diare, baik dalam
pelayanan/ tatalaksana penderita, pencatatan, penyuluhan dan
pencegahan.
b. Aspek pencatatan
1) Melakukan pencatatan tentang umur, alamat, nama penderita dan
jenis pertolongan yang diberikan.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 13


IKIFA
2) Melaporkan penggunaan oralit dan meminta tambahan oralit
ke puskesmas/posyandu.
c. Aspek Penyuluhan
Masyarakat dapat melakukan kegiatan antara lain:(8)
1) Menganjurkan penderita dan keluarganya untuk hidup bersih
dan sehat.
2) Menganjurkan keluarga penderita menjaga lingkungan tempat
tinggal agar tetap bersih.
3) Menganjurkan keluarga yang mempunyai bayi yang belum
imunisasi campak agar diimunisasi di puskesmas.
d. Penduduk dapat dikatakan memiliki usia produktif mulai dari usia 15
sampai 64 tahun dan dikatakan memiliki usia tidak produktif mulai
dari usia di bawah 15 sampai di atas 65 tahun.(9) Terdapat kategori
umur yaitu:
1) Bayi = 0-1 tahun
2) Balita = 1-5 tahun
3) Anak Prasekolah = 5-6 tahun
4) Anak = 6-10 tahun
5) Remaja = 10-19 tahun
6) Dewasa = 20-44 tahun
7) Pra Lanjut Usia = 45-59 tahun
8) Lanjut Usia = 60 tahun ke atas.
(16)
3. Diare
a. Definisi Diare
Menurut WHO tahun 2013, penyakit diare adalah suatu penyakit
yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang
lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar
yang lebih dari biasanya, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari yang
mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
Penyakit ini paling sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3
tahun pertama kehidupan, dimana seorang anak biasa mengalami 1-3
siklus diare berat.(10)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 14


IKIFA
b. Pencegahan Diare
Diare termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya.
Meskipun demikian, jangan remehkan diare karena dapat
mengancam jiwa. Dua pembunuh terbesar anak balita adalah diare
dan radang paru- paru. Oleh karena itu, upaya pencegahan diare yang
praktis adalah dengan memutus rantai penularan tersebut. Beberapa
upaya pencegahan yang mudah diterapkan adalah:(11)
1) Menyiapkan makanan yang higienis dan air minum yang bersih
Terkontaminasi makanan dan minuman, sehingga mencegah
diare adalah dengan memperhatikan kebersihan makanan dan
minuman. Jadi pilihlah makanan yang tetap dalam keadaan baik
dan meminum air yang bersih dan matang.
2) Biasakan cuci tangan
Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare, yaitu
mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci
tangan dengan sabun jika diterapkan secara luas akan
menyelamatkan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia,
khususnya balita.
3) Pemberian ASI eksklusif
Tak kalah penting adalah pemberian ASI minimal 6 bulan.
Sebab, di dalam ASI terdapat anti rotavirus, yaitu imunoglobulin.
Makanya anak-anak yang minum ASI eksklusif jarang
menderita diare, selain ASI, imunisasi campak ternyata bisa
mencegah diare.
4) Buang air besar pada tempatnya (Toilet)
Buang air besar di sembarang tempat, maka kuman-kuman
diare akan masuk ke dalam tubuh orang yang kebetulan lewat
dan menghirup udara sekitarnya ataupun membuang kotoran di
jamban di tepi sungai, dimana orang sekitarnya akan
menggunakan air tersebut untuk keperluan rumah tangganya.
5) Tempat buang sampah yang memadai
Sampah adalah semua zat atau benda yang sudah tidak
terpakai baik yang berasal dari rumah tangga atau hasil proses

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 15


IKIFA
industri.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 16


IKIFA
Sampah dapat menularkan berbagai penyakit, jika tempatnya
tidak diatur dengan baik.
6) Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan
Makanan hendaknya ditutup agar serangga seperti lalat,
kecoa atau pun pembawa penyakit lainnya yang hinggap di
makanan kita.
7) Lingkungan hidup yang sehat
Pemukiman kumuh merupakan kawasan yang menjadi
tempat berkembangnya diare. Padahal di perkotaan seperti
Jakarta, kawasan kumuh terus berkembang karena semakin
mahal dan terbatasnya lahan yang tersedia untuk pemukiman.
Kerapatan, bangunannya sangat tinggi tidak teratur, kondisi
ventilasinya buruk,dan lingkungan tidak terlalu baik merupakan
ciri pemukiman kumuh. Lingkungan yang buruk disertai
rendahnya tingkat kesadaran masyarakat untuk berperilaku sehat
menjadikan kawasan kumuh sebagai kawasan yang rawan akan
penyebaran penyakit. Lingkungan yang buruk menjadi penyebab
berkembang biaknya berbagai virus penyakit menular. Karena
itu, berbagai infeksi penyakit sering terjadi di daerah rumah
kawasan kumuh.
8) Mencuci botol susu anak hingga bersih
Pada anak dan bayi yang menggunakan susu botol, diare
dapat disebabkan karena botol susu yang kurang bersih dan
mengandung bakteri yang menyebabkan sakit perut dan diare
atau karena air susu yang sudah tidak layak lagi dikonsumsi
(basi) diberikan oleh ibu atau pengasuh yang kurang teliti. Maka,
hendaklah berhati-hati dalam memberikan makanan kepada bayi
dan anak balita, karena pada bayi dan anak balita keadaan
fisiknya belum begitu kuat untuk mempertahankan keadaan
penyakit, sehingga mereka masih sangat rentan terhadap berbagai
penyakit.
c. Penyebab diare.
Pada diare terdapat gangguan dari resorpsi sedangkan sekresi

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 17


IKIFA
getah lambung usus dan motilitas usus meningkat menurut. Diare
disebabkan oleh meningkatnya peristaltik usus tersebut, sehingga
pelintasan cymus sangat meninggalkan tubuh sebagai tinja.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 18


IKIFA
Penelitian dalam tahun terakhir menunjukkan bahwa penyebab
utamanya adalah bertumpuknya cairan di usus akibat terganggunya
resorpsi air dan terjadinya hipersekres. Secara klinis penyebab diare
dapat dikelompokkan dalam 6 golongan besar, tetapi yang sering
ditemukan di lapangan adalah diare yang disebabkan oleh infeksi dan
keracunan.
d. Tanda dan Gejala
Diare ditandai dengan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu
meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair lendir dan tidak menutup
kemungkinan diikuti keluarnya darah, anus lecet, dehidrasi.
Dehidrasi di bagi menjadi 2, yaitu :
1) Dehidrasi ringan atau sedang
Gelisah, rewel, mata cekung, ingin minum terus bawaannya,
mulut kering dan lengket, pusing, mudah mengantuk dan cepat
lelah.
2) Dehidrasi berat
Volume darah berkurang, nadi cepat dan kecil, denyut jantung
cepat, tekanan darah turun, keadaan menurun diakhiri dengan
syok, berat badan menurun, mata dan ubun-ubun cekung, mulut
dan kulit menjadi kering.(1)
e. Penularan diare
Cara penularan penyakit diare sebagai berikut:(12)

1) Kontaminasi makanan atau air tinja dan muntahan penderita yang


mengandung kuman.
2) Kuman atau kotoran dapat langsung ditularkan pada orang lain
apabila melekat pada tangan dan kemudian dimasukan atau
dipakai untuk memegang makanan.
3) Dari makanan bayi dan makanan tambahan yang terkontaminasi,
penularan dapat terjadi melalui alat-alat dan tangan yang
terkontaminasi jika kebiasaan mencuci tangan yang benar di
abaikan.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 19


IKIFA
f. Faktor yang berhubungan dengan penyakit diare:
Beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya penyakit
diare.(13)
1) Tidak memberi Air Susu Ibu (ASI) secara penuh 4-6 bulan
pertama pada kehidupan. Pada bayi tidak diberikan ASI resiko
menderita diare lebih besar daripada bayi yang diberikan ASI
penuh.
2) Menggunakan botol susu yang tidak bersih, misalnya sudah busuk,
penggunaan botol ini memudahkan pecemaran oleh kuman.
3) Menyimpan makanan yang sudah dimasak pada suhu kamar bila
makanan disimpan beberapa jam pada suhu kamar, maka akan
tercemar dan kuman akan berkembang biak.
4) Menggunakan air minum yang tercemar, air minum sudah tercemar
dari sumbernya atau pada saat disimpan di rumah. Pencemaran di
rumah dapat terjadi apabila tempat penyimpanan tidak tertutup atau
tangan menyentuh air pada saat mengambil air di tempat
penyimpanan.
5) Tidak mencuci tangan sesudah buang air besar dan sesudah
membuang tinja anak atau sebelum makan dan menyuapi anak.
g. Faktor lingkungan dan perilaku.
Faktor ini akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia,
apabila lingkungan tidak sehat karena tercemar kuman diare serta
terakumulasi dengan perilaku manusia yang tidak sehat, yaitu melalui
makanan yang tidak sehat maka dapat menimbulkan kejadian penyakit
diare

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 20


IKIFA
B. LANDASAN TEORI
Diare merupakan perubahan konsistensi tinja yang terjadi tiba-tiba akibat
kandungan air di dalam tinja melebihi normal (10ml/kg/hari) dengan
peningkatan frekuensi defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam dan berlangsung
kurang dari 14 hari. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
diare adalah buang air besar dengan bertambahnya frekuensi yang lebih dari 3
kali sehari atau lebih dengan konsistensi cair.(1) Penyakit diare yang ditandai
dengan perubahan bentuk tinja dari yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang tidak biasa, yaitu 3 kali atau
lebih dalam sehari yang biasanya disertai dengan muntah atau tinja berdarah.
(2)
Penyakit diare ini masih menjadi penyebab kematian terbesar di Indonesia.
Karena diare sendiri di Indonesia adalah pembunuh balita nomor 2 setelah
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan setiap tahunnya 100.000 balita
meninggal karena diare. Salah satu penyebab penyakit diare ini yaitu
tatakejadian diare dan kematian akibat diare pada balita dari tahun 2015-
2017.
laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun sarana kesehatan.
Sedangkan dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia
dalam Departemen Kesehatan Republik Indonesia, diare merupakan penyebab
kematiann nomor dua pada balita, nomor tiga pada bayi dan nomor lima bagi
semua umur.(2)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 21


IKIFA
BAB III
METODE PENELITIAN

A. METODE
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan
menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran pengetahuan
masyarakat tentang penyakit diare di RW 007 Kelurahan Cilincing
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Bulan Maret 2023

B. KERANGKA KONSEP

Variabel penelitian
Pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare
Tabel III.1 Kerangka konsep

C. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel III.2 Definisi operasional
Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur Ukur
1. Baik :76%-
Definisi Kuesioner
tentang No.1-30 100%
pengetahuan 2. Cukup : ≥56%-
penyakit diare <75%
meliputi 3. Kurang : <56%
indikator:
1. Pengetahuan No.1-8
Pengetahuan penyakit
masyarakat diare.
tentang 2. Penyebab Ordinal
penyakit No.9-16
penyakit
diare diare.
3. Gejala
No.17-24
penyakit
diare.
4. Pencegahan
No 25-30
penyakit
diare.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 22


IKIFA
D. JENIS PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
menggunakan kuesioner untuk mengetahui gambaran pengetahuan
masyarakat tentang penyakit diare di RW 007 Kelurahan Cilincing
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara Bulan Maret 2023.

E. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Penelitian ini dilakukan di RW 007 Kelurahan Cilincing Kecamatan
Cilincing Jakarta Utara yang dilakukan pada bulan Januari-Juli 2023

F. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kuesioner,
laptop, dan alat tulis.
2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal dan
buku referensi.

G. LANGKAH KERJA
1. Membuat surat perizinan penelitian.
2. Membuat kuesioner untuk dilakukan uji validasi dan reliabilitas.
3. Penyebaran kuesioner kepada responden.
4. Melakukan pengolahan data.

H. PROSEDUR PENELITIAN
1. Membuat surat izin penelitian
Untuk pengambilan data kepada masyarakat. Peneliti
mengajukan surat izin dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan IKIFA
untuk diserahkan kepada ketua RW.007 Kelurahan Cilincing
Kecamatan Cilincing Jakarta Utara agar diberi izin untuk melakukan
survei pendahuluan serta pengambilan data.
2. Membuat dan menyebarkan kuesioner untuk dilakukan uji
validasi dan reliabilitas dengan tetap memperhatikan protokol
kesehatan.
Peneliti membuat kuesioner sebanyak 30 pernyataan, setelah
selesai membuat kuesioner kemudian peneliti menyebarkan kepada 20
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 23
IKIFA
responden. Pada saat

menyebarkan kuesioner, peneliti tetap mengikuti aturan protokol


kesehatan yang berlaku sesuai anjuran pemerintah, yaitu :
a. Membersihkan tangan secara teratur dengan cuci tangan pakai sabun
dengan air mengalir atau menggunakan cairan antiseptik berbasis
alkohol (handsanitizer) minimal 20-30 detik.
b. Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi
hidung dan mulut hingga dagu. Apabila menggunakan masker kain,
sebaiknya gunakan masker kain 3 lapis.
c. Menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk
menghindari terkena droplet dari orang yang bicara, batuk, atau
bersin.
d. Saat tiba di rumah setelah bepergian, segera mandi dan berganti
pakaian sebelum kontak dengan anggota keluarga di rumah.
e. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS).
Setelah kuesioner dibuat dan dibagikan kepada responden, kemudian
kuesioner diuji validitasnya dengan menggunakan SPSS versi 25.
Setelah dilakukan uji validasi maka selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas dengan cara memasukkan data yang sudah valid dalam
SPSS versi 25. Penyebaran kuesioner kepada responden.
Selanjutnya peneliti menyebarkan kuesioner yang telah diuji
validitas dan reliabilitasnya kepada responden yang menjadi sampel
penelitian.
3 Pengolahan dan penyajian data.
Setelah data sudah dikembalikan dan terkumpul dari kuesioner
penelitian, maka data kemudian dihitung dengan menggunakan
Microsoft Excel dan disajikan dalam bentuk diagram dan persentase.
Setelah hasil pengolahan data selesai, kemudian dilakukan pembahasan
dan kesimpulan dari data- data tersebut.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 24


IKIFA
I. POPULASI DAN SAMPEL
1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal
di RW.007 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing Jakarta Utara
dengan jumlah total RT sebanyak 14 dan jumlah total keseluruhan KK
sebanyak 1.361.

2 Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Cluster Random Sampling yaitu 20% dari 14 RT, jadi total RT
akan diambil sampel penelitian adalah 3 RT yang ada di lingkungan
RW.007 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing. Peneliti juga
menetapkan kriteria inklusi untuk mendapatkan sampel sesuai dengan
tujuan penelitian:
a. Responden berusia 17 – 45 tahun.
b. Masyarakat berdomisili di RW.007 Kelurahan Cilincing
Kecamatan Cilincing
c. Memiliki Kartu Keluarga di RT.003, RT.005, RT.007
di RW.007 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing.
d. Pengisian kuesioner diwakili 1 orang tiap kartu keluarga
dan batasan untuk masing-masing kartu keluarga hanya
diambil 1 responden.
Kriteria eksklusi penelitian adalah masyarakat yang tidak bersedia mengisi
kuesioner.
TABEL III.3 JUMLAH SAMPEL
RT YANG DI AMBIL JUMLAH KK

RT.004 50 KK

RT.005 96 KK

RT.007 56 KK

TOTAL 202 KK

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 25


IKIFA
J. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen dalam penelitian ini kuesioner yang berupa serangkaian
pertanyaan yang ditujukan kepada responden. Data yang sudah
terkumpul lalu diolah dengan komputer. Data yang sudah terkumpul lalu
diolah dengan komputer. Berikut adalah mekanisme pengolahan data

K. RANCANGAN ANALISA DATA


Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat
yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk
menggambarkan variabel pengetahuan masyarakat tentang penyakit diare di
RW.007 Kelurahan Cilincing Kecamatan Cilincing Jakarta Utara dengan
menggunakan SPSS dan Microsoft Excel.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 26


IKIFA
DAFTAR PUSTAKA

1. HARISMAN AMAZIHONO. Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang upaya pencegahan


diare di uptd puskesmas lahusa kabupaten nias selatan. HARISMAN Amaz. 2020;h 13-24.

2. Chaldum I. KARYA TULIS ILMIAH LITERATUR REVIEW : GAMBARAN TINGKAT


KECEMASAN IBU PADA BALITA YANG MENDERITA PENYAKIT DIARE. 2017;h 13-14.

3. Diunduh dari who. kasus diare. World health organization.:535–7.

4. Kemenkes RI. Laporan Riskesdas 2018 Kementrian Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. Vol. 53,
Laporan Nasional Riskesdas 2018. 2018. p. 154–65.

5. Indonesia KKRS diare di. kemenkes 2011. IT - Inf Technol. 2011;53.

6. Hidayani. Status gizi dan hubungannya dengan kejadian diare pada anak diare akut di ruang rawat inap
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. J Gizi Klin Indones. 2015;1.

7. Firmansyah D. Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Keselamatan Berkendara (Safety Riding)
Pada Mahasiswa ( Studi pada Mahasiswa FMIPA UNNES Angkatan 2008-2015 ). Kesehat Masy
UNNES [Internet]. 2016;3(2):23–4.

8. Studi P, Ilmu S, Masyarakat K, Sriwijaya U. Analisis Upaya pencegahan kejadian diare di wilayah
kerja puskesmas pemulutan kecamatan pemulutan kabupaten organ ilir. 2017;19.

9. Badan Pusat Statistik. Analisis Profil Penduduk Indonesia. Badan Pus Stat [Internet]. 2020;4.
Available from: https://www.bps.go.id/

10. Usman H. Hubungan Kualitas Air Pdam Dengan Insiden Penyakit Diare Skripsi Di Ajukan Oleh :
Hidayat Usman Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah. 2015;19.

11. ROYA SELARAS C. Hubungan sarana sanitasi air bersih dan perilaku ibu terhadap kejadian diare
pada balita umur 10-59 bulan di wilayah puskesmas keranggan. Hub sarana sanitasi air bersih dan
perilaku ibu terhadap kejadian diare pada balita umur 10-59 bulan di Wil puskesmas keranggan
[Internet]. 2013;12–3. Available from: https://eje.bioscientifica.com/view/journals/eje/171/6/727.xml

12. Sukardi SYL. faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada balita umur 6-59 bulan di
wilayah kerja puskesmas poasia tahun 2016. 2016;152(3):28.

13. Kemenkes RI. profile kesehatan Indonesia. Menteri Kesehat Republik Indones [Internet]. 2012;18–9.
Available from: https://peraturan.go.id/common/dokumen/bn/2015/bn1508-2015.pdf

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 27


IKIFA
LAMPIRAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 28
IKIFA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 29
IKIFA
Lampiran 1. Form kuisioner uji pendahuluan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 30


IKIFA
Lampiran 2. Salah satu foto lingkungan tempat uji pendahuluan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 31


IKIFA
Lampiran 3. Salah satu foto responden yang mengisi uji pendahuluan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 32


IKIFA
Lampiran 4. Surat uji pendahuluan STIkes Ikifa

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 33


IKIFA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN 34
IKIFA

Anda mungkin juga menyukai