KaryaTulisIlmiah
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Diploma (A.md
RMIK) dari Program Studi DIII RMIK
Oleh:
D22.2017.02220
SEMARANG
TAHUN 2021
i
HALAMAN HAK CIPTA
©2021
ii
KATA PENGANTAR
Saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis telah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan lancar. Selain itu, ada banyak
orang yang berkontribusi untuk terselesaikannya Karya Tulis Ilmiah saya.
Pada bagian ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pribadi-pribadi
berikut :
1. Ibu Tiara Fani M.Kes(epid) yang telah membimbing saya dengan sabar dalam
memberikan masukan pada proses pengerjaan KTI saya ini. Terima kasih atas totalitas
yang telah anda berikan kepada saya. Banyak pelajaran yang saya dapat dari anda baik
sebagai dosen pembimbing maupun sebagai pribadi yang memotivasi. Mohon maaf apabila
saya selaku mahasiswa tidak bisa memberikan yang terbaik sebagaimana yang
diharapakan.
2. Ibu Kriswiharsi Kun S.SKM., M.Kes selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan yang sangat substansial terhadap celah yang lalai menjadi perhatian saya. Lebih
dari itu, secara pribadi saya mengucapkan banyak terimaksih atas bantuan dan
kepercayaan yang telah anda berikan kepada saya. Saya akan berusaha untuk menjaga
kepercayaan tersebut dengan baik. Sehingga insyaallah saya dapat memberikan sesuatu
yang membanggakan sebagai mahasiswa anda.
3. Untuk seluruh Dosen Prodi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan yang selama
ini telah membina dan membimbing saya sebagai mahasiswa. Terimaksih atas kesabaran
dan totalitas yang telah anda sekalian berikan.
4. Untuk teman-teman Rekam Medis dan Informasi Kesehatan, serta keluarga besar
RMIK UDINUS, terimaksih atas hari-hari yang selama ini telah kita lewati bersama.
Semoga kebersamaan kita dapat menjadi salah satu momen terbaik yang tidak pernah bisa
terlupakan. Sebuah klise hanya untuk mengatakan bahwa karya ini tidak sempurna. Yang
perlu digaris bawahi di sini adalah ketidak sempurnaan tersebut merupakan tanggungjawab
saya secara pribadi. Saya akan sangat senang menerima kritikan dan masukan dari anda
sekalian. Mungkin sekian kata pengantar dari saya, selamat membaca.
Yogyakarta, 29 Maret 2011
Pramudya Panji Gumilar
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................................................i
DAFTAR TABEL.........................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................................1
A. LatarBelakang..............................................................................................................1
B. RumusanMasalah........................................................................................................4
C. TujuanPenelitian..........................................................................................................4
D. ManfaatPenelitian........................................................................................................4
E. Ruang Lingkup.............................................................................................................5
F. KeaslianPenelitian.......................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................9
A. KerangkaTeori.............................................................................................................9
B. Kajian Teori..................................................................................................................9
4. KerangkaKonsep.......................................................................................................16
BAB III......................................................................................................................................17
METODOLOGI PENELITAN....................................................................................................17
A. RancanganPenelitian.................................................................................................17
B. Pencarian Literature...................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................29
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
besar. Data dari studi global menunjukan bahwa jumlah penderita Diabetes
Melitus pada tahun 2011 telah mencapai 366 juta orang. Jika tidakadatindakan
yang dilakukam, jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 552 juta pada
tahun 2030. Diabetes mellitus telah menjadi penyebab dari 4,6 juta kematian.
Selain itu pengeluaran biaya kesehatan untuk Diabetes Mellitus telah mencapai
sebanyak 183 juta orang tidak menyadari bahwa mereka mengidap DM.
menengah pada tahun 2006, terdapat lebih dari 50 juta orang yang menderita
dunia. Setiap tahun ada 3,2 juta kematian yang disebabkan langsung oleh
diabetes. Itu berarti ada 1 orang per 10 detik atau 6 orang per menit yang
Indonesia pada tahun 1995 ada 4,5 juta orang yang mengidap diabetes, nomor
diperkirakan pada tahun 2025 akanmenjadi 12,4 juta orang, atau urutan kelima
1
tahun 2007 sebanyak 259.703 kasus, terdiridari DM tipe I sebanyak 26.981 dan
2
DM Tipe 2 sebanyak 232.722 kasus. Hasil penelitian The Canadian Study of
Kadar insulin mungkin sedikit menurun atau berada dalam rentang normal.
Karena insulin tetap dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas, maka diabetes
oleh kenaikan gula darah akibat penurunan sekresi insulin oleh sel beta
4
pankreas dan atau ganguan fungsi insulin (resistensi insulin). Peningkatan
beberapa factor yaitu factor risiko yang tidak dapat diubah, faktorrisiko yang
keluarga dengan DM (first degree relative), umur ≥45 tahun, etnik, riwayat
melahirkan bayi dengan berat badan lahir bayi>4000 gram atau riwayat pernah
menderita DM gestasional dan riwayat lahir dengan berat badan rendah (<2,5
kg). Faktorrisiko yang dapat diubah meliputi obesitas berdasarkan IMT ≥25
kg/m2 atau lingkar perut ≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm pada laki-laki,
kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemi dan diet tidaksehat. Faktor lain
2
yang terkait dengan risiko diabetes adalah penderita polycystic ovary sindrome
lengkap dan akurat mengacu pada ICD-10. Diabetes Melitus memiiliki beberapa
tipe dan kode tersendiri yakni, Diabetes Melitus type 1 ditandai dengan E10,
lain ditandai dengan E13. Lain halnya dengan Diabetes Melitus yang dialami
6
oleh ibu Hamil ditandai dengan kode O24 . Untuk menentukan kode tersebut
koder memerlukan beberapa data seperti diagnose yang tertulis pada lemba
7
rkeluar masuk dan hasil dari penunjang pasien . Namun, dalam beberapa
3
B. Rumusan Masalah
Mellitus?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Mahasiswa
Melitus.
4
dalam penetapan kode ICD-10 Diabetes Melitus.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Keilmuan
kesehatan.
2. Lingkup Materi
3. Lingkup Metode
4. Lingkup Obyek
Obyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes mellitus dari hasil
publikasi artikel.
5. Lingkup Waktu
5
F. KeaslianPenelitian
Tabel1KeaslianPenelitian
6
s dan klengkapanPe alitatif apanberkasr berkasrekam
KhairinaRiz ngisianCatatan ekammedisra medisrawati
ki Medis Pada watinappasie nappasienpe
BerkasRekam n diabetes nderita
Medis Rawat mellitus diabetes
InapPasienPe mellitus
nderita memilikiangk
Diabetes aketidakleng
MelitusTerhad kapan yang
apKlaim BPJS berjumlahlen
di gkap 8
RumahSakitU (72,8%)
mum IPI berkas dan
Medan Tahun tidaklengkap
2018 3 (27,2%)
berkas yang
terdiridarihas
il lab,
laporanoper
asi dan
daftar
pemberiano
bat.
4. Ernawati TinjauanKetep Deskriptif Ketepatan Faktor
dan atan Kode Kode Utama
YatiMaryatiDiagnosis Diagnosa ketidaktepat
Kasus NIDDM Diabetes ankarenalata
(Non Insulin Melitus rbelakangko
Dependent derbukandar
Diabetes irekammedis
Mellitus) melainkanpe
Pasien Rawat rawat.
Inap di RS
Pertamina
Jaya Tahun
2016
5. AnggaEkoP Kontinuitas Kualitatifden Ketidaktepat Kode
ramono, Kode ICD-10: ganStudiKas anDiagnosa denganKasu
AnnisaRatn StudiKasus us s Diabetes
asari, dan Diabetes Melitustiapp
Andhica Mellitus Pada asienprolani
Ramadhan PasienProlanis s di
di Puskesmas
PuskesmasGo Gondomana
ndomanan n Kota
Kota Yogyakarta
Yogyakarta tidakkontiny
u/Konsisten
7
review digunakan sebagai metode dengan studi kasus asuhan
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KerangkaTeori
B. Kajian Teori
1. Diabetes Melitus
(1) Umur
darahakan naik 1-2 mg/dl/tahun pada saatpuasa dan naik 5,6-13 mg/dl
pada saat 2 jam setelah makan. Adanya hubungan antara umur dengan
9
kejadian DM. Kelompok usia< 45 tahun adalah kelompok usia yang
45 tahun. Usia memiliki kaitan erat dengan kenaikan jumlah gula darah,
tipe 2 dibandingkandenganperempuantetapikenyataan di
di
masyarakatmempunyaiangkaharapanhiduplebihtinggidibandingkandeng
anlaki-
lakisehinggasemakinbanyakperempuanlanjutusiamenyebabkanjumlahp
10
erempuan yang mengidap DM tipe 2 semakin tinggi.
10
umumnya, merekaakansembuhdari diabetes jenisinisetelahmelahirkan,
11
namundalambeberapakasusdiabetesinidapat berlanjut.
dimungkinkanmempunyaikerusakan pada
pankreassehinggakemampuanpankreasdalammemproduksi insulin
11
akan terganggu.
(5) Genetik
Risikoemperisdalamhalterjadinya DM tipe 2
2. KelengkapanInformasiMedis
Salah
satufaktorketepatanpengkodeandiagnosayaitudarikelengkapaninformasi
tenagakesehatanakanmemudahkantenagakesehatan lain
11
yang kemudianakanmenjadiinformasi yang
bergunabagipihakmanajemendalammenentukanlangkah-
langkahstrategisuntukpengembanganpelayanankesehatan. Ada
Didalamberkasrekammedispasienterdapatidentitaspasien yang
pemeriksaanpenunjangsepertihasillaboratorium dan
radiologiakantercantum pada
Melitus)
12
gejala yang pada akhirnyamenuju proses bertahap yang merusaksel-
kondisidimanapasienmengalamikurangnyaresponsifitasterhadap insulin,
halinibisaterjadidalamkondisidimanapasientidakkekurangan insulin,
12
namundapatmelibihikadar yang seharusnya . Diagnosis Diabetes
13
malnutrition-releted diabetes mellitus: insulin-dependent,
(P70.2),postsurgicalhypoinsulinanemia (E89.1).
hypoinsulinanemia (E89.1).
hanyaterdiridaritigakaraktertelahdisediakankarakterkeempatny
artinyauntukmelihatsubdivisiataukarakterkeempatsebelum
14
E10. Berikutsubdivisikarakter yang digunakanuntukkategori
E10-E14 adalahsebagaiberikut :
autonomic (G99.0*).
15
j. 9 Without complications 12
4. KerangkaKonsep
Resume Medis
Pasien DM
Type 2
Kelengkapan
informasi medis
dalam Penetapan
kode
Diabetes mellitus
menurut ICD 10
Hasil
Penunjang
Pemeriksaan
Pasien DM
Type 2
16
BAB III
METODOLOGI PENELITAN
A. RancanganPenelitian
Penelitianinimenggunkandesainliteratur
reviewyaitudenganmengkajikelengkapaninformasimedisdalampenetapan
B. Pencarian Literature
Manis)berdasarkankelengkapananalisiskuantitatif.
1. KriteriaInklusi
17
2. KriteriaEkslusi
a. Tujuantidakrelevan
c. Hasil tidakjelas
3. Skriningberdasarkanjudul
4. Skriningberdasarkanabstrak
18
5. Metodepenelitian yang tidaksesuaidikeluarkan
Sintesisadalahmenggabungkanbeberapapenelitianuntukmenarikkesimpul
ditemukandarihasiltinjauan.
19
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Data Literature
20
ulWiqo al on diagnosis elasionaldenganpen dokumen (56%). Sedangkankode yang
yah(20 Medic utamadengankeakur dekatansecararetros akuratberjumlah 87 dokumen (87%).
16). 15 al atankodekasuspeny pektif. 2. Faktor yang
Scien akitdalampasienraw memempengaruhiyaitu (1)
ce atinap komunikasiantarapetugas coding
(IJMS dengandokter, (2)
), kelengkapaninformasimedis, (3)
(Vol. kelengkapanpenulisan diagnosis, (4)
5, bebankerjapetugas coding dan (5)
No.1, pengetahuanpetugas coding
2018) maupundoktertentang ICD-10.
4 RestuB Tinjauan Jenispenelitiankualit 1. Kode diagnosis kasus DM
ustomi, Pelaksanaan atifdenganrancanga ditinjaudaritiapkarakternyasampaideng
Sis Pengodean n case study. ankarakterkeempatada 60 kode (75%)
Wurya Diagnosis Kasus tidaktepat dan sejumlah 20 kode (25%)
nto, Diabetes Mellitus yang
(2017). Pasien Rawat Inap kodenyatepatsampaikarakterkeempat.
16 di Rumah Sakit TK.II 2. Faktor yang
04.05.01 dr. mempengaruhipengodeanyaituketerba
Soedjono Magelang tasanwaktudokter, kemampuan dan
Tahun 2017 pengetahuanpetugas yang
berbeda,programaplikasipengodeanbel
um update.
5 Warsi RMIK HubunganKelengka Metodepenelitianan 1. Persentasekelengkapaninfor
Maryati Jurnal panInformasiMedis alitikdenganpendeka masimedissebesar 54,7%
, Aris Reka dan Keakuratan tan cross sectional, sedangkanketidaklengkapaninformasi
Oktavi mMe Kode Diagnosis teknikpengambilan medissebesar 45,3%.
anWan dis Diabetes Mellitus data dengan simple Ketidaklengkapantertinggiterdapat
nay, dan random sampling, pada formulirringkasanpulang
Devi Infor analisis data Chi- sebanyak26 dokumen (31%).
Perma masi square. Persentasekeakuratankode diagnosis
niSuci Kese Diabetes mellitus sebesar 29,8%
(2018). hatan sedangkanketidakakuratannyayaituseb
17 , (Vol. esar 70,2%. Ketidakakuratan paling
1, banyakdisebabkankarena salah
No.2, dalampenentuantipe Diabetes mellitus
2018) yaitusebanyak 24 dokumen.
2. Ada
hubunganantarakelengkapaninformasi
medisdengankeakuratankode
diagnosis Diabetes mellitus.
21
[5] termasukdalamkategoriburukkarenapersentasepemberiankode
yang tepathanya 29%.
[2], [4]
Mater Ketersediaan instrument Belum adanya instrument[1],
i terkaitformulirketidaklengkapaninfor terkaitpengisiankelengkapandokumenrekammedis [2
a masiterkait ],
l Sudahterdapat instrument kelengkapanpengisiandokumenrekammedis [3
],
[4
]
[5]
Meth Proseduratauketetapanterkaitdenga Belum [1]
o nalurpelaksanaankerja terdapatstandaroperasionalprosedurataualurketetapanmengenaipelaksana
d anpengisiankelengkapaninformasiterkaitpenentuan diagnosis dan kode
e diagnosis
[2], [5]
Sudahterdapatoperasionalprosedurterkaitketepatanpengodean diabetes
mellitus
Mone Adanyaanggaranterkaitpenunjangp Untukpenganggaran pada[2], [5]
y emberianketepatankode diagnosis penelitianinisudahmulaidiadakanpembuatanindtrumenterkaitpengisiankelen
gkapan data informasi
22
Tabel 4.2 menjelaskanbahwafaktor yang
mempengaruhiketidaklengkapanpengisiandokumenrekammedis yang
berpengaruhterhadapketepatankode diagnosis darisegikategori man
adalahtingkatkedisiplinandoktermasihkurang pada penelitian [1], [2], [3]. Pada
penelitian [4], [5] doktermemilikiketerbatasanwaktudalampengisian diagnosis
pada formulirrekammedis. Latarbelakangpetugaspemberikode diagnosis
bukandariRekamMedis; [1], [4]. Pemberikode diagnosis
berlatarbelakangrekammedis; [2], [3], [5].
Pada faktor machine, ketersediaanalatuntukmenunjangpemberiankode
diagnosis yaituadanya ICD 10 Volume 1, Volume 2, Volume 3, ICD-9 CM, dan
bukuistilahmedissudahada; [1], [4], [5].
Untuksistemnyasudahterkomputerisasitetapijaringanmasihseringmengalamier
or; [2], [4].
Faktor material adalahketersediaan instrument
terkaitdenganformulirketidaklengkapaninformasiterkaitpenentuankodeyaitubel
umadanya instrument atauformulir yang
digunakanuntukmengecekkelengkapan data
atauinformasiterkaitdenganpenentuankode; [1], [2], [3], [4]. Sedangkan pada
penelitian [5] sudahmemiliki instrument untukmengecekketidaklengkapan
pada setiapformulir.
Pada
faktormetodeyaituberkaitandenganadanyaprosesurketetapanalurkerja yang
ada di casemix, pada penelitian, pada penelitian [1]
belumterdapatstandaroperasionalprosedurtentangalurkerjarekammedis.
Sedangkaan pada penelitian [2], [5]
sudahadastandaroperasionalprosedurataualurkerjapemberiankode diagnosis
berdasarkan ICD 10 dan ICD-9 CM.
Pada faktor money adalahadanyapenganggaranpengadaanalat instrument
terkaitpengisianinformasi dan adanyaanggaranterkaitpelatihanatau workshop
kepadadokter dan pemberikode diagnosis agar lebihakurat dan tepat. Pada
penelitian [2], [5] sudahmemilikianggaranterhadappengadaanalat instrument.
23
B. PEMBAHASAN
Berdasarkanhasilpenelitiandari literature review, terdapatbeberapafaktor
yang mempengaruhiketepatanpemberiankode diagnosis diabetes mellitus.
Ketepatankode diagnosis juga akanberpengaruhterhadappenyajian data informasi
yang diberikan, selainituketepatankode diagnosis juga berpengaruhterhadap
system klaim di rumahsakit. Kelengkapandokumenrekammedis juga tentunya
sangat berpengaruhterhadapketepatanpemberiankodediagnosis,halini juga
tertuangdalam jurnal 18berikutbeberapafaktor yang
mempengaruhikelengkapaninformasiterhadappenetapankode diagnosis diabetes
mellitus yaitusebagaiberikut
1. Tingkat kedisiplinandokterdalammengisiformulirterkaitpenentuan diagnosis
Pada literature review yang di review oleh peneliti,
dalamhalinitertulisdalamjurnaltingkatkedisiplinandokterdalammelakukanpenen
tuan diagnosis masihcenderungrendah. Hal
inidapatdilihatdaribeberapahasilpenelitianbahwadoktermasihseringtidakmengi
si diagnosis pada formulir resume medis 19. Selainitu, masihterdapat tulisan
dokter yang tidakterbaca, halini juga
menyebabkanpetugaspemberikodekesulitandalammemberikodekarenapetuga
stidakpahamdengan tulisan dokter yang tertulis di resume medis.
2. Latarbelakangpetugaspemberikode
Pada hasilpenelitian yang telahdilakukan,
latarbelakangpetugaspemberikode diagnosis ada yang
tidakberlatarbelakangrekammedis. Hal ini juga menyebabkankode yang
diberikankurangtepat dan kurangakurat. Karena petugaspemberikode yang
tidakberlatarrekammediskurangmempunyaipengetahuanterhadapdasar-
dasarpenentuankoderekam medis 20.
24
kurangtepat,
halinidikarenakanpetugaspemberikodesetelahmenentukanleadterm diagnosis
pada ICD 10 Volume 3, petugastidakmelakukan crosscheck kembali pada
ICD 10 Volume 1. Sehinggamenyebabkankode yang ditentukan oleh
pemberikodetidaktepatkarenatidaksesuaidenganspesifikasi diagnosis yang
ditentukan.
4. Instrument pengendalikelengkapanformulir
Instrument terkaitpengendalianketidaklengkapanformulir yang
tidaklengkapmerupakan salah
satuupayapenunjangdalammembantupetugaskoderuntukmenentukankode,
pada penelitianiniadanya instrument
bertujuanuntukmembantupengecekankelengkapanformulirterkaitketersediaan
data untukinformasidalampenentuankode diagnosis.
Tetapidalambeberapajurnal yang di review masihterdapatbeberaparumahsakit
yang tidakmempunyai instrument kelengkapanformulirini,
halinisedikitmenyulitkanpetugaskarenainformasi yang
dihasilkankuranglengkap.
25
mellitus, dan ada juga yang tidakdikode.
26
BAB V
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil review 5 jurnal yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pengkodean kasus Diabetes mellitus masih rendah. Dari 5 jurnal yang
telah di review, hanya terdapat 1 jurnal yang persentase keakuratannya
sudah baik yaitu 87%, sedangkan untuk 4 jurnal lainnya persentase
keakuratan kode masih dibawah 60%. Faktor penyebab ketidakakuratannya
kode diabetes mellitus berdasarkan ICD 10 adalah karena antara lain :
1. Tingkat kedisiplinan dokter dalam menuiskan diagnosis pada formulir
rekam medis masih rendah, karena sempitnya waktu dokter dalam
mengisi formulir tersebut.
2. Latar belakang petugas pemberi kode tidak semuanya berlatar belakang
rekam medis
3. Tingkat pengetahuan petugas pemberi kode terhadap diagnsis kasus
diabetes mellitus masih rendah.
4. Dari beberapa review jurnal masih belum terdapat adanya instrumen yang
dapat membantu petugas dalam melakukan crosscheck terhadap
kelengkapan dokumen rekam medis
5. Belum tersedianya standar operasional prosedur mengenai alur
pemberian kode pada kasus diabetes mellitus
B. SARAN
Berdasarkan review 5 jurnal yang dilakukan, maka peneliti menyarankan :
1. Perlu adanya standar waktu untuk dokter dalam melakukan pengisian
kelengkapan informasi medis sampai tegaknya diagnosis pada formulir
rekam medis
2. Perlu adanya seminar atau workshop untuk petugas pemberi kode
diagnosis kasus diabetes mellitus
3. Perlu diadakannya instrumen yang dapat membantu petugas dalam
melakukan analisis kelengkapan terhadap dokumen rekam medis.
27
4. Perlu adanya standar operasional prosedur untuk alur pemberian kode
khususnya pada diagnosis kasus diabetes mellitus.
28
DAFTAR PUSTAKA
Kesehat. 2013;5(1):6-11.
Rawat Jalan (Studi Kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Sunan Kalijaga
Diabetes Melitus pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Pusat
https://publikasi.aptirmik.or.id/index.php/snarsjogja/article/view/96
Medis. 2017;11(2):129-141.
8. Sari MA. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus Tiep II Pada Masyarakat
29
2019.
10. Fadilah NA, Saraswati LD, Adi MS. Gambaran karakteristik dan faktor-
2016;4(1):176-183.
11. Asmarani A, Tahir AC, Adryani A. Analisis Faktor Risiko Obesitas dan
12. Kabosu RAS, Adu AA, Hinga IAT. Faktor Risiko Kejadian Diabetes Melitus
2019;1(1):11-20.
13. Toharin SNR, KM WHCS, Kes IZMH. Hubungan modifikasi gaya hidup
dan kepatuhan konsumsi obat antidiabetik dengan kadar gula darah pada
Health Problems, 10th Revision ICD-10 : Tabular List. World Heal Organ.
2016;1:332-345.
http://www.who.int/classifications/icd/icdonlineversions/en/
30
Kesehatan. 2013;5(1):6-11.
2. Fatmawati A. FaktorRisikoKejadian Diabetes MelitusTipe 2 PasienRawat Jalan
(StudiKasus di RumahSakitUmum Daerah SunanKalijagaDemak). Published
online 2010.
3. Alfiyah SW. FaktorRisiko yang BerhubungandenganKejadianPenyakit Diabetes
Melitus pada Pasien Rawat Jalan di RumahSakitUmum Pusat Dr. Kariadi
Semarang Tahun 2010. Published online 2010.
4. Fatimah RN. Diabetes melitustipe 2. Jurnal Majority. 2015;4(5).
5. Kurniawaty E, Yanita B. Faktor-faktor yang berhubungandengankejadian
Diabetes Melitustipe II. Jurnal Majority. 2016;5(2):27-31.
6. Pramono AE, Ratnasari A, ... Kontinuitas Kode Icd-10: StudiKasus Diabetes
Mellitus Pada PasienProlanis Di PuskesmasGondomanan Kota Yogyakarta. …
AkreditasiRumahSakit …. Published online 2020:47-53.
7. Rhahmawati I, Sudra RI. Keakuratan Kode Diagnosis Utama Diabetes Mellitus
Tipe 2 Di RumahSakitPku Muhammadiyah Karanganyar. RekamMedis.
2017;11(2):129-141.
8. Susanti EFN, Hudiyawati ND, Kep M. Gambaran faktorrisikoterjadinya diabetes
melitus pada penderita diabetes melitustipe 2. Published online 2019.
9. Fatmawati A. FaktorRisikoKejadian Diabetes MelitusTipe 2 Pasien Rawat Jalan
(StudiKasus di RumahSakitUmum Daerah SunanKalijagaDemak). Published
online 2010.
10. Susanti EFN, Hudiyawati ND, Kep M. Gambaran faktorrisikoterjadinya diabetes
melitus pada penderita diabetes melitustipe 2. Published online 2019.
11. Sari MA. FaktorRisikoKejadian Diabetes MelitusTiep II Pada Masyarakat Urban
Kota Ssemarang (StudiKasus di RSUD Tugurejo Semarang). Published online
2016.
12. WHO. International Statistical Classification of Diseases and Related Health
Problems, 10th Revision ICD-10 : Tabular List. World Health Organization.
2016;1:332-345.
13. Maryati Y. TinjauanKetepatan Kode Diagnosis Kasus NIDDM (Non Insulin
Dependent Diabetes Mellitus) Pasien Rawat Inap Di RumahSakitPertamina Jaya.
Published online 2016.
14. Erricarostialoren. AnalisisFaktorPenyebabKetidaktepatan Kode Diagnosis
Penyakit Diabetes Mellitus di RumahSakitUmum Haji Surabaya. J-REMI:
JurnalRekam …. 2020;1(3):129-140.
15. Rosita R, Wiqoyah M. HubunganKetepatanPenulisanTerminologiMedis Diagnosis
Utama denganKeakuratan Kode KasusPenyakitDalamPasien Rawat Inap. IJMS-
Indonesian Journal On Medical Science. 2018;5(1):39-42.
16. Bustomi R, Wuryanto S. TINJAUAN PELAKSANAAN PENGODEAN DIAGNOSIS
KASUS DIABETES MELLITUS PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT TK.II
04.05.01 DR. SOEDJONO MAGELANG TAHUN 2017. 2018;151(2):10-17.
17. Wannay AO, Suci DP. HubunganKelengkapanInformasiMedis dan Keakuratan
Kode Diagnosis Diabetes Mellitus Warsi. 2018;1(Oktober):96-108.
18. Maryati W, Wannay AO, Suci DP. HUBUNGAN KELENGKAPAN INFORMASI
MEDIS DAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSIS DIABETES MELLITUS.
JurnalRekamMedis dan Informasi Kesehatan. 2018;1(2):96.
doi:10.31983/jrmik.v1i2.3852
19. RestuBustomi SW. TinjauanPelaksanaanPengodean Diagnosis Kasus Diabetes
Mellitus Pasien Rawat Inap di RumahSakit TK.II.04.05.01 DR.
SoedjonoMagelangTahun 2017. Published online 2017.
31
20. Loren ER, Wijayanti RA, Program N, et al. J-REMI :JurnalRekamMedik Dan
Informasi Kesehatan ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETIDAKTEPATAN
KODE DIAGNOSIS PENYAKIT DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UMUM
HAJI SURABAYA.; 2020.
21. Maryati Y. TINJAUAN KETEPATAN KODE DIAGNOSIS KASUS NIDDM (NON
INSULIN DEPENDENT DIABETES MELLITUS) PASIEN RAWAT INAP DI
RUMAH SAKIT PERTAMINA JAYA TAHUN 2016. Vol 5.; 2017.
22. Rosita R, Wiqoyahmatul. HubunganKetepatanPenulisanTerminologiMedis
Diagnosis Utama DenganKeakuratan Kode KasusPenyakitDalamPasien Rawat
Inap Relations The Accuracy Of Writing Terminology Medical Of Diagnosis Main
With Accuracy Code Cases Of A Disease In Inpatients. Vol 5.; 2018.
32