Disusun Oleh:
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri, dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar.
Tanda Tangan :
Tanggal : 7 November 2019
DISETUJUI OLEH:
PEMBIMBING PEMBIMBING
____________________________ __________________________
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan KTI ini. Penulisan KTI ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Farmasi
Akademi Farmasi IKIFA. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan KTI ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan KTI ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Bapak Leonov Rianto, S.Si., M.Farm, Apt. selaku Direktur Akademi
Farmasi IKIFA Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk
menimba banyak ilmu di Akademi Farmasi IKIFA Jakarta.
(2) Pembimbing pertama yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penulisan KTI.
(3) Pembimbing kedua yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penulisan KTI.
(4) Semua dosen Akademi Farmasi IKIFA Jakarta yang telah memberikan ilmu
dan pengetahuan kepada saya selama kuliah sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
(5) Teristimewa kedua orang tua saya serta adik saya yang selalu memberikan
dukungan moral, materil, maupun doa.
(6) Teman dekat saya Khana, Rina, Aini, Alviah, Tika, untuk hari-hari yang
berkesan, canda, tawa, suka, duka, dan dukungan serta cinta kasih yang
kalian berikan.
(7) Teman-teman di Reguler 17B yang telah bersedia meluangkan waktu dan
tenaganya dalam membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu-persatu.
(8) Para oppa yang selalu menemani saya dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang membuat suasana hati saya merasa lebih baik setelah
mendengarkan karya-karyanya.
A. LATAR BELAKANG
Penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif sejak beberapa
dasawarsa silam telah menjadi segmentasi permasalahan tersendiri bagi tiap
negara diseluruh dunia. Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak
menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas,
hipertensi, dan panyakit lainnya.(1)
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskedas 2013, diantaranya
yaitu kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan hipertensi.(2)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat atau tenang.(3)
Menurut Data World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan
ada 1,5 Miliar orang yang bisa terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.(4)
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44,1), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%).
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 44-45
tahun (45,3%), dan umur 55-64 tahun (55,2%).(4)
Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan di RW 03
Kelurahan Manggarai dari 10 responden yang diwawancara terdapat 6
responden yang kurang memahami tentang pengetahuan hipertensi, hal ini
dipengaruhi oleh kurangnya informasi dari dokter atau tenaga kesehatan,
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat tentang hipertensi di
kelurahan Manggarai RW 03 Jakarta Selatan.
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang
hipertensi di RW 03 Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet Jakarta Selatan
meliputi :
1. Definisi Hipertensi
2. Penyebab penyakit
3. Gejala Penyakit
4. Pencegahan
5. Pengobatan
D. MANFAAT
1. Bagi Peneliti
a. Sebagai wawasan tambahan penulis tentang Penyakit Hipertensi.
b. Sebagai media belajar untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
serta menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
pendidikan di Akademi Farmasi IKIFA.
2. Bagi Instansi
a. Sebagai bahan bacaan mahasiswa di perpustakaan Akademi Farmasi
IKIFA.
b. Sebagai bahan referensi untuk menulis Karya Tulis Ilmiah tentang
Penyakit Hipertensi.
A. PENGETAHUAN
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.(5)
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan mencakup 6 tingkatan, yaitu :(5)
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang tidak dipelajari
sebelumnya. Termasuk pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini
dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.
B. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis ketika
tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi
ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang
jelas. Satu-satunya cara apakah seseorang memiliki hipertensi adalah dengan
mengukur tekanan darah.(7)
Hipertensi juga dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya diatas 10 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas
90 mmHg. Pada lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.(8)
WHO 2011 menetapkan kategori tekanan darah sebagai berikut : (9)
Tabel II.1 Level Tekanan Darah
Level Tekanan Darah
E. GEJALA HIPERTENSI
Gejala-gejala hipertensi yaitu : (13)
a. Biasanya orang yang menderita hipertensi akan mengalami sakit kepala,
pusing yang sering dirasakan akibat tekanan darahnya naik melebihi batas
normal.
b. Wajah akan menjadi kemerahan.
c. Pada sebagian orang akan mengalami detak jantung yang berdebar-debar.
d. Orang yang mengalami tekanan darah tinggi akan mengalami gejala seperti
pandangan mata menjadi kabur atau menjadi tidak jelas.
H. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Berikut ini adalah pencegahan hipertensi : (16)
a. Pola Hidup Sehat
Dengan memilih makanan yang baik, makanan yang sehat dan bergizi
serta dalam mengurangi garam. Kurangi asupan makanan yang banyak
mengandung garam pada makanan. Jika sudah menderita gejala hipertensi,
sebaiknya hindari makanan yang banyak mengandung garam. Konsumsi
makanan yang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium. Dengan
mengonsumsi makanan yang sehat maka gejala hipertensi dapat diatasi
dengan mudah.
b. Kurangi Garam
Selain beberapa cara yang dapat mengontrol dari gejala hipertensi,
pengurangan kecil pada sodium dalam diet juga dapat menurunkan tekanan
darah hingga 8 mmHg. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengurangi
konsumsi garam dalam makanan sehari-hari.
I. PENGOBATAN HIPERTENSI
Pengobatan hipertensi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah.
Pegobatan terhadap hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi dan non
farmakologis. Pengobatan farmakologis pada hipertensi biasanya melibatkan
berbagai obat antihipertensi, sedangkan pengobatan non farmakologis biasanya
dilakukan dengan penerapan gaya hidup sehat dan terapi herbal. Sebenarnya,
penggabungan antara pengobatan farmakologis dan non farmakologis dapat
dilakukan untuk memaksimalkan pengobatan hipertensi, tentunya dengan
anjuran tenaga medis. (17)
Pengobatan non farmakologis dengan cara :
a. Penurunan berat badan.
b. Olahraga.
c. Mengurangi asupan garam.
d. Tidak merokok.
e. Hindari stres.
Pengobatan farmakologis ada beberapa golongan obat antihipertensi,
pada dasarnya menurunkan tekanan darah dengan cara mempengaruhi
jantung atau pembuluh darah atau keduanya.(18) Jenis obat antihipertensi
yang beredar saat ini yaitu : (19)
a. Diuretik
J. LANDASAN TEORI
Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang
berlangsung kronis seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, hipertensi, dan
panyakit lainnya.(1) Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi
berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%,
tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1), sedangkan terendah di Papua sebesar
(22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur
44-45 tahun (45,3%), dan umur 55-64 tahun (55,2%).(4) Hipertensi atau tekanan
darah tinggi adalah kondisi kronis ketika tekanan darah pada dinding arteri
(pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh
diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. (7)
A. METODE
Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.
B. KERANGKA KONSEP
Tabel III.1 Kerangka Konsep
Gambaran Pengetahuan masyarakat tentang penyakit Hipertensi di RW03
Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet Jakarta Selatan meliputi :
Definisi Hipertensi
Gejala Hipertensi
Faktor penyebab Hipertensi
Cara pencegahan Hipertensi
Pengobatan Hipertensi
C. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel III.2 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Pengetahuan Pengetahuan Kuisio - Baik jika Ordin
1 masyarakat masyarakat ner jawaban al
tentang penyakit tentang (1-18) benar 76-
Hipertensi Hipertensi 100%
berdasarkan - Cukup,
definisi jika
penyakit, jawaban
gejala, benar 56-
penyebab, 76%.
pencegahan - Kurang,
penyakit, dan jika
pengobatan jawaban
dengan obat. yang
benar
<56%.
Gejala Pemahaman Kuisio - Baik jika Ordin
2 masyarakat ner (1- jawaban al
5)
D. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif yang
bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan
secara objektif.
G. LANGKAH KERJA
1. Survei wilayah tempat penelitian di RW 03 Kelurahan Manggarai.
2. Uji pendahuluan.
3. Validasi kuisioner.
4. Pembuatan kuisioner.
5. Menyebar kuisioner.
6. Menghitung data.
7. Penyajian data.
H. PROSEDUR PENELITIAN
14. Suprapto, Sentot Imam. Hasdianah, HR. Patologi & Patofisiologi Penyakit.
Yogyakarta : Nuha Medika. 2016. h 82-83.
15. Suprapto, Sentot Imam. Hasdianah, HR. Patologi & Patofisiologi Penyakit.
Yogyakarta : Nuha Medika. 2016. h 84-85.