Anda di halaman 1dari 28

Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Penyakit Hipertensi

di Lingkungan RW 03 Kelurahan Manggarai Jakarta Selatan

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli


Madya Kesehatan Bidang Farmasi

Disusun Oleh:

Ariati Agustiana Pertiwi


03422117037

AKADEMI FARMASI IKIFA


JAKARTA
2020
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya sendiri, dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya
nyatakan dengan benar.

Nama : Ariati Agustiana Pertiwi


NIM : 03422117037

Tanda Tangan :
Tanggal : 7 November 2019

AKADEMI FARMASI IKIFA ii


AKADEMI FARMASI IKIFA
PROGRAM DIPLOMA III ILMU KEFARMASIAN

PERSETUJUAN KARYA TULIS ILMIAH


DIPLOMA TIGA FARMASI

Nama : Ariati Agustiana Pertiwi


NIM : 03422117047
Judul : Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang
Penyakit Hipertensi di Lingkungan RW 03
Kelurahan Manggarai Jakarta Selatan

DISETUJUI OLEH:

PEMBIMBING PEMBIMBING

____________________________ __________________________
Pembimbing 1 Pembimbing 2

AKADEMI FARMASI IKIFA iii


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan KTI ini. Penulisan KTI ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Farmasi
Akademi Farmasi IKIFA. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan KTI ini,
sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan KTI ini. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada:
(1) Bapak Leonov Rianto, S.Si., M.Farm, Apt. selaku Direktur Akademi
Farmasi IKIFA Jakarta yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk
menimba banyak ilmu di Akademi Farmasi IKIFA Jakarta.
(2) Pembimbing pertama yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penulisan KTI.
(3) Pembimbing kedua yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran
untuk mengarahkan saya dalam penulisan KTI.
(4) Semua dosen Akademi Farmasi IKIFA Jakarta yang telah memberikan ilmu
dan pengetahuan kepada saya selama kuliah sehingga saya dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
(5) Teristimewa kedua orang tua saya serta adik saya yang selalu memberikan
dukungan moral, materil, maupun doa.
(6) Teman dekat saya Khana, Rina, Aini, Alviah, Tika, untuk hari-hari yang
berkesan, canda, tawa, suka, duka, dan dukungan serta cinta kasih yang
kalian berikan.
(7) Teman-teman di Reguler 17B yang telah bersedia meluangkan waktu dan
tenaganya dalam membantu menyelesaikan karya tulis ilmiah ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu-persatu.
(8) Para oppa yang selalu menemani saya dalam menyelesaikan karya tulis
ilmiah yang membuat suasana hati saya merasa lebih baik setelah
mendengarkan karya-karyanya.

AKADEMI FARMASI IKIFA iv


Akhir kata penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, 7 November 2019

Ariati Agustiana Pertiwi

AKADEMI FARMASI IKIFA v


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................. Error! Bookmark not defined.
HALAMAN ORISINALITAS ............................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSETUJUAN ............................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN DAFTAR ISI .................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN DAFTAR TABEL ............................ Error! Bookmark not defined.
BAB 1 PENDAHULUAN ................................... Error! Bookmark not defined.
1.1 LATAR BELAKANG ............................. Error! Bookmark not defined.
1.2 RUMUSAN MASALAH ........................ Error! Bookmark not defined.
1.3 TUJUAN PENELITIAN ......................... Error! Bookmark not defined.
1.4 MANFAAT PENELITIAN ..................... Error! Bookmark not defined.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................... Error! Bookmark not defined.
2.1 PENGETAHUAN ................................... Error! Bookmark not defined.
2.2 HIPERTENSI .......................................... Error! Bookmark not defined.
2.3 LANDASAN TEORI .............................. Error! Bookmark not defined.
BAB 3 METODEOLOGI PENELITIAN ............ Error! Bookmark not defined.
3.1 METODE ................................................ Error! Bookmark not defined.
3.2 KERANGKA KONSEP .......................... Error! Bookmark not defined.
3.3 DEFINISI OPERASIONAL.................... Error! Bookmark not defined.
3.4 JENIS PENELITIAN .............................. Error! Bookmark not defined.
3.5 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN. Error! Bookmark not defined.
3.6 ALAT DAN BAHAN ............................. Error! Bookmark not defined.
3.7 PROSEDUR PENELITIAN .................... Error! Bookmark not defined.
3.8 POPULASI DAN SAMPEL ................... Error! Bookmark not defined.
3.9 TEKNIK PENGAMBILAN DATA ........ Error! Bookmark not defined.
3.10 TEKNIK PENGOLAHAN DATA .......... Error! Bookmark not defined.
3.11 RANCANGAN ANALISIS DATA ........ Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ............................................ Error! Bookmark not defined.

AKADEMI FARMASI IKIFA vi


DAFTAR TABEL
II.1 Level Tekanan Darah ............................................................................................. 6
II.2 Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi ........................................................................ 6
III.1 Kerangka Konsep ................................................................................................. 14
III.2 Definisi Operasional............................................................................................. 14

AKADEMI FARMASI IKIFA vii


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penyakit tidak menular atau penyakit degeneratif sejak beberapa
dasawarsa silam telah menjadi segmentasi permasalahan tersendiri bagi tiap
negara diseluruh dunia. Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak
menular yang berlangsung kronis seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas,
hipertensi, dan panyakit lainnya.(1)
Hasil Riskesdas 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular
mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Riskedas 2013, diantaranya
yaitu kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes mellitus, dan hipertensi.(2)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg
pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan
cukup istirahat atau tenang.(3)
Menurut Data World Health Organization (WHO) tahun 2015
menunjukkan sekitar 1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi,
artinya 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis hipertensi. Jumlah penyandang
hipertensi terus meningkat setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan
ada 1,5 Miliar orang yang bisa terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat hipertensi dan komplikasinya.(4)
Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi berdasarkan hasil
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%, tertinggi di
Kalimantan Selatan (44,1), sedangkan terendah di Papua sebesar (22,2%).
Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur 44-45
tahun (45,3%), dan umur 55-64 tahun (55,2%).(4)
Berdasarkan survey pendahuluan yang telah dilakukan di RW 03
Kelurahan Manggarai dari 10 responden yang diwawancara terdapat 6
responden yang kurang memahami tentang pengetahuan hipertensi, hal ini
dipengaruhi oleh kurangnya informasi dari dokter atau tenaga kesehatan,

AKADEMI FARMASI IKIFA 1


kurang tahunya sikap dalam pencegahan hipertensi, serta kurang
memperhatikan pola hidup yang sehat.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik ingin meneliti mengenai
Gambaran Pengetahuan Masyarakat tentang Hipertensi di RW 03 Kelurahan
Manggarai Jakarta Selatan.

B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana gambaran pengetahuan masyarakat tentang hipertensi di
kelurahan Manggarai RW 03 Jakarta Selatan.

C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang
hipertensi di RW 03 Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet Jakarta Selatan
meliputi :
1. Definisi Hipertensi
2. Penyebab penyakit
3. Gejala Penyakit
4. Pencegahan
5. Pengobatan

D. MANFAAT
1. Bagi Peneliti
a. Sebagai wawasan tambahan penulis tentang Penyakit Hipertensi.
b. Sebagai media belajar untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
serta menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti
pendidikan di Akademi Farmasi IKIFA.
2. Bagi Instansi
a. Sebagai bahan bacaan mahasiswa di perpustakaan Akademi Farmasi
IKIFA.
b. Sebagai bahan referensi untuk menulis Karya Tulis Ilmiah tentang
Penyakit Hipertensi.

AKADEMI FARMASI IKIFA 2


3. Bagi Masyarakat
Untuk memberikan informasi kepada masyarakat dalam peningkatan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengetahuan penyakit hipertensi.

AKADEMI FARMASI IKIFA 3


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGETAHUAN
1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga.(5)

2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan mencakup 6 tingkatan, yaitu :(5)
a. Tahu (know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang tidak dipelajari
sebelumnya. Termasuk pengetahuan tingkat ini adalah mengingat
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dan seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima.
b. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat
menginterpretasikan materi tersebut secara benar.
c. Aplikasi (application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang
telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi di sini
dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,
metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.
d. Analisis (analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu
objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

AKADEMI FARMASI IKIFA 4


e. Sintetis (synthetis)
Sintetis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang
baru. Dengan kata lain sintetis adalah suatu kemampuan untuk
menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
f. Evaluasi (evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian
terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu didasarkan
pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-
kriteria yang telah ada.

3. Klasifikasi Tingkat Pengetahuan


Pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di interprestasikan dengan skala
yang bersifat kualitatif, yaitu : (6)
a. Pengetahuan baik : < 76% - 100%
b. Pengetahuan cukup : 56% - ≤ 75%
c. Pengetahuan kurang : ≤ 56%

B. DEFINISI HIPERTENSI
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi kronis ketika
tekanan darah pada dinding arteri (pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi
ini dikenal sebagai “pembunuh diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang
jelas. Satu-satunya cara apakah seseorang memiliki hipertensi adalah dengan
mengukur tekanan darah.(7)
Hipertensi juga dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya diatas 10 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas
90 mmHg. Pada lansia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg.(8)
WHO 2011 menetapkan kategori tekanan darah sebagai berikut : (9)
Tabel II.1 Level Tekanan Darah
Level Tekanan Darah

AKADEMI FARMASI IKIFA 5


Normal Sistolik : dibawah 120 mmHg
Diastolik : dibawah 80 mmHg

Risiko (prehipertensi) Sistolik : 120-139 mmHg


Diastolik : 80-89 mmHg

Hipertensi Sistolik : lebih tinggi atau pada 140


mmHg
Diastolik : lebih tinggi atau pada 90
mmHg

C. KLASIFIKASI TEKANAN DARAH


Penyakit darah tinggi atau hipertensi dikenal dengan 2 jenis klasifikasi,
diantaranya Hipertensi Primary dan Hipertensi Secondary. (10)
a. Hipertensi Primary adalah suatu kondisi dimana dari gaya hidup seseorang
dan faktor lingkungan. Seseorang yang pola makannya tidak terkontrol dan
mengakibatkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas, merupakan
pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah tinggi. Begitu pula
seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor tinggi sangat
mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang yang
kurang olahraga pun bisa mengalami tekanan darah tinggi.
b. Hipertensi Secondary adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami atau menderita
penyakit lainnya seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem
hormone tubuh. Sedangkan pada ibu hamil, tekanan darah secara umum
meningkat saat kehamilan berusia 20 minggu. Terutama pada wanita yang
berat badannya di atas normal atau gemuk.
Tabel II.2 Klasifikasi Tekanan Darah Tinggi (11)
Klasifikasi Sistolik (mmHg) Diastolik (mmHg)
Optimal < 120 <80
Normal 120-129 80-84
Normal tinggi 130-139 84-89
Hipertensi derajat 1 140-159 90-99

AKADEMI FARMASI IKIFA 6


Hipertensi derajat 2 160-179 100-109

Hipertensi derajat 3 ≥ 180 ≥ 110

Hipertensi sistolik ≥ 140 < 90


terisolasi

D. FAKTOR PENYEBAB HIPERTENSI


Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang
menderita tekanan darah tinggi. (12)
a. Usia
Tidak dapat mungkin faktor usia merupakan salah satu penyebab
seseorang terkena tekanan darah tinggi. Semakin bertamah usia seseorang
semakin berkurang elastisitas pembuluh darahnya sehingga tekanan darah
di dalam tubuh orang yang sudah lanjut usia akan mengalami kenaikan dan
dapat melebihi batas normalnya.
b. Keturunan
Orangtua yang mempunyai tekanan darah tinggi atau hipertensi ada
kemungkinan dapat menurunkan kepada anak-anaknya. Jika orangtua anda
mengalami tekanan darah tinggi sebaiknya anda selalu waspada karena
anda juga bisa terkena penyakit tersebut.
c. Jenis Kelamin
Pria yang berusia 45 tahun lebih berisiko terkena tekanan darah tinggi
dibandingkan wanita. Sementara itu, wanita yang berusia di atas 65 tahun
lebih berisiko terkena penyakit ini.
d. Faktor Olahraga
Orang yang tidak pernah melakukan berbagai olahraga, khususnya
aerobik, akan lebih beresiko terkena tekanan darah tinggi. Jika tidak pernah
melakukan olahraga akan menyebabkan jantung menjadi tidak sehat. Hal
ini berakibat jantung tidak bisa memompa darah dan akan mengakibatkan
aliran darah di dalam tubuh menjadi tidak lancar.

AKADEMI FARMASI IKIFA 7


e. Pola Makan
Pola makan yang buruk atau tidak sehat merupakan salah satu penyebab
orang terkena tekanan darah tinggi. Seseorang yang sering mengonsumsi
makanan-makanan yang mempunyai kadar lemak tinggi akan beresiko
terkena hipertensi. Makanan yang berlemak tinggi akan membuat
penyumbatan di pembuluh darah sehingga tekanan darah akan menjadi
naik.
f. Minum Alkohol
Minuman beralkohol sangat tidak baik untuk kesehatan tubuh. Jika
sering mengonsumsi minuman beralkohol sebaiknya mulai mengurangi
kebiasaan buruk tersebut atau bahkan harus mengehentikannya. Minuman
beralkohol akan meningkatkan kadar trigliserida dalam darah. Padahal,
trigliserida adalah kolesterol yang “jahat” yang dapat menyebabkan
tekanan darah menjadi naik secara drastis.
g. Stres
Faktor lain yang penting adalah stress emosional. Orang yang sering
mengalami stress biasanya tekanan darahnya akan menjadi naik. Jika orang
sedang stres, hormon adrenalin dalam tubuhnya akan meningkat sehingga
akan menyebabkan tekanan darah di dalam tubuh menjadi naik. Oleh
karena itu, kita harus sering melakukan refreshing untuk menyegarkan otak
agar tidak mengalami stres yang berlarut-larut.

E. GEJALA HIPERTENSI
Gejala-gejala hipertensi yaitu : (13)
a. Biasanya orang yang menderita hipertensi akan mengalami sakit kepala,
pusing yang sering dirasakan akibat tekanan darahnya naik melebihi batas
normal.
b. Wajah akan menjadi kemerahan.
c. Pada sebagian orang akan mengalami detak jantung yang berdebar-debar.
d. Orang yang mengalami tekanan darah tinggi akan mengalami gejala seperti
pandangan mata menjadi kabur atau menjadi tidak jelas.

AKADEMI FARMASI IKIFA 8


e. Sering buang air kecil dan sulit berkonsentrasi.
f. Sering mudah mengalami kelelahan saat melakukan berbagai aktivitas.
g. Sering terjadi perdarahan di hidung atau mimisan.
h. Gejala hipertensi yang parah dapat menyebabkan seseorang mengalami
vertigo.
i. Orang yang mempunyai darah tinggi biasanya akan sensitif dan mudah
marah terhadap hal-hal sepele yang tidak disukainya.
Beberapa gejala di atas adalah gejala hipertensi yang umum dialami
oleh penderita tekanan darah tinggi. Oleh karena itu, dianjurkan untuk
berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan tekanan darah.

F. MANIFESTASI KLINIS HIPERTENSI


Pada pemeriksaan fisik kemungkinan tidak akan dijumpai adanya suatu
kelainan yang nyata selain tekanan darah yang tinggi akan tetapi dapat pula
ditemukan perubahan pada retina seperti perdarahan, eksudat (kumpulan
cairan), penyempitan pembuluh darah dan pada kasus berat edema pupil
(edema pada diskus optikus). Seseorang yang mengalami hipertensi kadang
tidak menampakkan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala muncul biasanya
dengan timbul adanya kerusakan vaskuler dengan manifestasi yang khas sesuai
sistem organ yang divaskularisasi oleh pembuluh darah bersangkutan. Penyakit
arteri koroner dengan angina adalah gejala yang paling sering menyertai
hipertensi. (14)

G. PENATALAKSANAAN PADA PASIEN HIPERTENSI


Penatalaksanaan pada hipertensi yaitu : (15)
a. Penatalaksanaan farmakologis
b. Penatalaksanaan non farmakologis (diet)
Penatalaksanaan non farmakologis (diet) sering sebagai pelengkap
penatalaksanaan farmakologis, selain pemberian obat-obatan
antihipertensi perlu terapi dietetik dan merubah gaya hidup (Yogiantoro,
2006).

AKADEMI FARMASI IKIFA 9


Tujuan dari penatalaksanaan diet :
1) Membantu menurunkan tekanan darah secara bertahap dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal.
2) Mampu menurunkan tekanan darah secara multifaktoral.
3) Menurunkan faktor resiko lain seperti BB berlebih, tingginya kadar
asam lemak, kolesterol dalam darah.
4) Mendukung pengobatan penyakit penyerta seperti penyakit ginjal
dan DM.
Prinsip diet penatalaksanaan hipertensi :
1) Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
2) Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
3) Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita dan jenis
makanan dalam daftar diet. Konsumsi garam dapur tidak lebih dari
1⁄ - 1⁄ sendok teh/hari atau dapat menggunakan garam lain diluar
4 2
natrium. (Yogiantoro, 2006).

H. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Berikut ini adalah pencegahan hipertensi : (16)
a. Pola Hidup Sehat
Dengan memilih makanan yang baik, makanan yang sehat dan bergizi
serta dalam mengurangi garam. Kurangi asupan makanan yang banyak
mengandung garam pada makanan. Jika sudah menderita gejala hipertensi,
sebaiknya hindari makanan yang banyak mengandung garam. Konsumsi
makanan yang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium. Dengan
mengonsumsi makanan yang sehat maka gejala hipertensi dapat diatasi
dengan mudah.
b. Kurangi Garam
Selain beberapa cara yang dapat mengontrol dari gejala hipertensi,
pengurangan kecil pada sodium dalam diet juga dapat menurunkan tekanan
darah hingga 8 mmHg. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengurangi
konsumsi garam dalam makanan sehari-hari.

AKADEMI FARMASI IKIFA 10


c. Berhenti Merokok
Merokok mempercepat proses pengerasan pembuluh darah. Oleh
karena itu, berhenti merokok merupakan salah satu upaya untuk mengubah
gaya hidup sehat dan melakukan pencegahan hipertensi.
d. Olahraga
Olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Jika
seseorang menderita tekanan darah tinggi, dianjurkan untuk melakukan
olahraga yang ringan seperti jalan kaki, bersepeda, lari santai, dan
berenang. Lakukan selama 30 hingga 45 menit sehari, sebanyak 3 kali
seminggu.

I. PENGOBATAN HIPERTENSI
Pengobatan hipertensi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah.
Pegobatan terhadap hipertensi dapat dilakukan secara farmakologi dan non
farmakologis. Pengobatan farmakologis pada hipertensi biasanya melibatkan
berbagai obat antihipertensi, sedangkan pengobatan non farmakologis biasanya
dilakukan dengan penerapan gaya hidup sehat dan terapi herbal. Sebenarnya,
penggabungan antara pengobatan farmakologis dan non farmakologis dapat
dilakukan untuk memaksimalkan pengobatan hipertensi, tentunya dengan
anjuran tenaga medis. (17)
Pengobatan non farmakologis dengan cara :
a. Penurunan berat badan.
b. Olahraga.
c. Mengurangi asupan garam.
d. Tidak merokok.
e. Hindari stres.
Pengobatan farmakologis ada beberapa golongan obat antihipertensi,
pada dasarnya menurunkan tekanan darah dengan cara mempengaruhi
jantung atau pembuluh darah atau keduanya.(18) Jenis obat antihipertensi
yang beredar saat ini yaitu : (19)
a. Diuretik

AKADEMI FARMASI IKIFA 11


Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan
tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang
mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh
obatnya adalah Hidroklortiazid.
b. Penghambat Simpatetik
Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis
(saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas). Contoh obatnya adalah
: Metildopa, Klonidin, dan Reserpin.
c. Betabloker
Mekanisme kerja antihipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya
pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang
telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asam bronkial.
Contoh obatnya adalah : Metoprolol, Propranolol, dan Atenolol.
d. Vasodilator
Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan
relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Contoh obatnya adalah :
Prasosin, Hidralasin. Efek samping yang akan terjadi dari pemberian
obat ini adalah sakit kepala dan pusing.
e. Penghambat Enzim Konversi Angiotensin
Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat
Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan
darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Kaptopril. Efek
samping yang mungkin timbul adalah batuk kering, pusing, sakit kepala,
dan lemas.
f. Antagonis Kalsium
Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara
menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Obat golongan ini
adalah Nifedipin, Diltiazem, dan Verapamil. Efek samping yang
mungkin timbul adalah sembelit, pusing, sakit kepala, dan muntah.
g. Penghambat Reseptor Angiotensin II

AKADEMI FARMASI IKIFA 12


Cara kerja obat ini adalah dengan mengahalangi penempelan zat
angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya
pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk golongan ini adalah
Valsartan (Diovan). Efek samping yang mungkin timbul adalah sakit
kepala, pusing, lemas, dan mual.

J. LANDASAN TEORI
Penyakit degeneratif merupakan penyakit tidak menular yang
berlangsung kronis seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, hipertensi, dan
panyakit lainnya.(1) Berdasarkan Riskesdas 2018 prevalensi hipertensi
berdasarkan hasil pengukuran pada penduduk usia 18 tahun sebesar 34,1%,
tertinggi di Kalimantan Selatan (44,1), sedangkan terendah di Papua sebesar
(22,2%). Hipertensi terjadi pada kelompok umur 31-44 tahun (31,6%), umur
44-45 tahun (45,3%), dan umur 55-64 tahun (55,2%).(4) Hipertensi atau tekanan
darah tinggi adalah kondisi kronis ketika tekanan darah pada dinding arteri
(pembuluh darah bersih) meningkat. Kondisi ini dikenal sebagai “pembunuh
diam-diam” karena jarang memiliki gejala yang jelas. (7)

AKADEMI FARMASI IKIFA 13


BAB III
METODEOLOGI PENELITIAN

A. METODE
Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif.

B. KERANGKA KONSEP
Tabel III.1 Kerangka Konsep
Gambaran Pengetahuan masyarakat tentang penyakit Hipertensi di RW03
Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet Jakarta Selatan meliputi :
 Definisi Hipertensi
 Gejala Hipertensi
 Faktor penyebab Hipertensi
 Cara pencegahan Hipertensi
 Pengobatan Hipertensi

C. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel III.2 Definisi Operasional
No. Variabel Definisi Alat Hasil Ukur Skala
Operasional Ukur
Pengetahuan Pengetahuan Kuisio - Baik jika Ordin
1 masyarakat masyarakat ner jawaban al
tentang penyakit tentang (1-18) benar 76-
Hipertensi Hipertensi 100%
berdasarkan - Cukup,
definisi jika
penyakit, jawaban
gejala, benar 56-
penyebab, 76%.
pencegahan - Kurang,
penyakit, dan jika
pengobatan jawaban
dengan obat. yang
benar
<56%.
Gejala Pemahaman Kuisio - Baik jika Ordin
2 masyarakat ner (1- jawaban al
5)

AKADEMI FARMASI IKIFA 14


tentang gejala benar 76-
Hipertensi 100%
- Cukup,
jika
jawaban
benar 56-
76%.
- Kurang,
jika
jawaban
yang
benar
<56%.
Faktor Penyebab Pemahaman Kuisio - Baik jika Ordin
3 Penyakit masyarakat ner (6- jawaban al
tentang 10) benar 76-
penyebab 100%
Hipertensi - Cukup,
jika
jawaban
benar 56-
76%.
- Kurang,
jika
jawaban
yang
benar
<56%.
Pencegahan Pemahaman Kuisio - Baik jika Ordin
4 Penyakit masyarakat ner jawaban al
tentang (11-15) benar 76-
pencegahan 100%
Hipertensi - Cukup,
jika
jawaban
benar 56-
76%.
- Kurang,
jika
jawaban
yang
benar
<56%.
Pengobatan Pemahaman Kuisio - Baik jika Ordin
5 Penyakit masyarakat ner jawaban al
tentang (16-18)

AKADEMI FARMASI IKIFA 15


pengobatan benar 76-
hipertensi 100%
- Cukup,
jika
jawaban
benar 56-
76%.
- Kurang,
jika
jawaban
yang
benar
<56%.

D. JENIS PENELITIAN
Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif yang
bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan tentang suatu keadaan
secara objektif.

E. LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN


Lokasi penelitian dilaksanakan di lingkungan RW 03 Kelurahan
Manggarai Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.

F. ALAT DAN BAHAN


Alat dan bahan yang digunakan adalah alat tulis dan lembar kuisioner.

G. LANGKAH KERJA
1. Survei wilayah tempat penelitian di RW 03 Kelurahan Manggarai.
2. Uji pendahuluan.
3. Validasi kuisioner.
4. Pembuatan kuisioner.
5. Menyebar kuisioner.
6. Menghitung data.
7. Penyajian data.

H. PROSEDUR PENELITIAN

AKADEMI FARMASI IKIFA 16


Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
1. Mengajukan permohonan izin penelitian kepada penanggungjawab
dilokasi penelitian melalui ketua RW 03.
2. Melakukan survey kebeberapa orang sampel dengan membuat soal-soal
lalu menyebar ke-30 responden.
3. Menyusun diskusi dengan pembimbing satu dan dua untuk penyusunan
soal-soal kuisioner penelitian.
4. Melakukan penelitian dengan menyebar kuisioner kepada responden atau
sampel yang telah bersedia mengisi lembar kuisioner.
5. Mengecek kembali lembar kuisioner yang telah diisi dan mengelola data
yang telah diperoleh.
6. Membahas hasil penelitian dan menyajikan data.

I. POPULASI DAN SAMPEL


Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di wilayah RW 03
Kelurahan Manggarai Kecamatan Tebet Jakarta Timur. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah Simple Random
Sampling.

J. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat
melalui soal pilihan ganda dengan menggunakan kuisioner (lembar
pertanyaan) yang merupakan suatu teknik pengambilan data yang dilakukan
melalui serangkaian pertanyaan.

K. TEKNIK PENGOLAHAN DATA


Tahap-tahap pengolahan data terdiri dari : (20)
1. Editing
Sebelum dilakukan pengolahan data yang diperiksa terlebih dahulu data
atau informasi yang telah dikumpulkan dari kuisioner perlu diperiksa sekali

AKADEMI FARMASI IKIFA 17


lagi diperbaiki jika masih terdapat hal-hal yang salah atau masih ragu-ragu,
seperti kelengkapan isi jawaban.
2. Coding
Jawaban atau hasil yang diperoleh diberikan skor atau kode-kode tertentu
untuk menyederhanakan data sebelum diolah dengan cara manual.
3. Entry
Data yang telah diberikan kode tertentu dimasukkan ke dalam alat
pengolahan data (komputer) atau program pengolahan data tertentu.
4. Cleaning
Mengoreksi kembali data yang sudah diklarifikasikan untuk memastikan
bahwa data tersebut sudah baik dan benar serta siap dianalisa.

L. RANCANGAN ANALISIS DATA


Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis univariat yaitu
analisis yang dilakukan tiap variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya
dalam analisis ini hanya menghasilkan ditribusi dan persentase dari tiap
variabel.

AKADEMI FARMASI IKIFA 18


DAFTAR PUSTAKA

1. Anies. Penyakit Degeneratif Mencegah & Mengatasi Penyakit Degeneratif


dengan Perilaku & Pola Hidup Modern yang Sehat. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media. 2018. h 13

2. Riskesdas. Penyakit Tidak Menular Semakin Meningkat [Internet]. Available


from:
https://www.google.com/amp//s/amp.suara.com/health/2018/11/02/101437/ha
sil-riskesdas-2018-penyakit-tidak-menular-semakin-meningkat. 2018. Diakses
pada tanggal 29 November 2019.

3. Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. Hipertensi. 17 Mei-Hari


Hipertensi Sedunia. h 1

4. Kemenkes RI. Hipertensi Penyakit Paling banyak Diidap Masyarakat [Internet].


Available from :
https://www.depkes.go.id/article/view/19051700002/hipertensi-penyakit-
paling-banyak-diidap-masyarakat.html. 2019. Diakses pada tanggal 29
November 2019

5. Notoadmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi.


Jakarta : Rineka Cipta. 2014. h 138

6. Wawan, A dan Dewi. Teori Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku


Manusia. Yogyakarta. Nuha Medika. 2010.

7. Anies. Penyakit Degeneratif Mencegah & Mengatasi Penyakit Degeneratif


dengan Perilaku & Pola Hidup Modern yang Sehat. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media. 2018. h 19

AKADEMI FARMASI IKIFA 19


8. Suprapto, Sentot Imam. Hasdianah, HR. Patologi & Patofisiologi Penyakit.
Yogyakarta : Nuha Medika. 2016. h 82.

9. Sinaga, Debby Christy. Gambaran Tingkat Pengetahuan tentang Hipertensi


pada Masyarakat yang Merokok di RW 01 Kelurahan Pondok Cina, Beji Depok
[Skripsi]. FIK, UI. 2012. h 8.

10. Shadine, Mahannad. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke &


Serangan Jantung Pencegahan dan Pengobatan Alternatif. Keenbooks. 2010.
h7

11. Soenarta, Arieska Ann. Erwinanto. et al. Pedoman Tatalaksana Hipertensi


pada Penyakit Kardiovaskular. Indonesian Heart Association. 2015.

12. Anies. Penyakit Degeneratif Mencegah & Mengatasi Penyakit Degeneratif


dengan Perilaku & Pola Hidup Modern yang Sehat. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media. 2018. h 21-23

13. Anies. Penyakit Degeneratif Mencegah & Mengatasi Penyakit Degeneratif


dengan Perilaku & Pola Hidup Modern yang Sehat. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media. 2018. h 24.

14. Suprapto, Sentot Imam. Hasdianah, HR. Patologi & Patofisiologi Penyakit.
Yogyakarta : Nuha Medika. 2016. h 82-83.

15. Suprapto, Sentot Imam. Hasdianah, HR. Patologi & Patofisiologi Penyakit.
Yogyakarta : Nuha Medika. 2016. h 84-85.

16. Anies. Penyakit Degeneratif Mencegah & Mengatasi Penyakit Degeneratif


dengan Perilaku & Pola Hidup Modern yang Sehat. Yogyakarta : Ar-Ruzz
Media. 2018. h 25-26.

AKADEMI FARMASI IKIFA 20


17. Tim Bumi Medika. Berdamai dengan Hipertensi. Jakarta : Bumi Medika. 2017.
h 51

18. Shadine, Mahannad. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke &


Serangan Jantung Pencegahan dan Pengobatan Alternatif. Keenbooks. 2010.
h 40.

19. Shadine, Mahannad. Mengenal Penyakit Hipertensi, Diabetes, Stroke &


Serangan Jantung Pencegahan dan Pengobatan Alternatif. Keenbooks. 2010.
h 46-47.

20. Supardi, Sudibyo Dun Surahman. Metodologi Penelitian Untuk Mahasiswa


Farmasi. Jakarta : CV. Trans Info media. 2014. h 115

AKADEMI FARMASI IKIFA 21

Anda mungkin juga menyukai