MenderitaHipertensidenganPrioritasMasalahKetidaksei
mbanganNutrisidi KelurahanSitiRejo II Kecamatan
Medan Amplas
KaryaTulisIlmiah (KTI)
DisusundalamRangkaMenyelesaikan
OLEH
132500058
FAKULTAS KEPERAWATAN
2016
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Nim : 132500058
Demikianpernyataaninisayabuatdengansebenarnya,
tanpaadatekananataupaksaandaripihakmanapunsertabersediamendapatsanksiakade
mikjikaternyatadikemudianharipernyataaninitidakbenar.
i
ii
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini yang merupakan salah satu syarat untuk mengikuti tugas akhir program
studi DIII Keperawatan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
iii
Terutama rasa syukur dan terima kasih yang begitu mendalam kepada orang tua
saya sendiri Bapak Surata dan Ibunda yang sangat saya sayangi Safani Afanti ,
yang selalu memberikan motivasi, dukungan moral maupun material serta yang
tiada henti mendoakan penulis.
iv
DAFTAR ISI
Lembar Orisinalitas............................................................................................... i
Lembar Pengesahan...............................................................................................ii
Kata Pengantar.....................................................................................................iii
Daftar Isi................................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan.....................................................................................................2
C. Manfaat...................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Konsultasi
v
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hiduonya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya.(Wartona, 2004)
Penyakit hipertensi ini terjadi karena salah satu akibat masalah yang sering
muncul dari perubahan gaya hidup, seperti mengkonsumsi makanan yang tinggi
garam, stress yang dialami, obesitas. Bagi laki-laki kebiasaan merokok, minum-
minuman berakohol akan memicu timbulnya hipertensi. ( Hidayat, 2006)
Di Indonesia, sampai saat ini memang belum ada data yang bersifat nasional,
multisenter, yang dapat menggambarkan prevelensi lengkap mengenai hipertensi.
Namun beberapa sumber, yakni Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun
2004, prevalensi hipertensi di Indonesia pada orang yang berusia di atas 35 tahun
adalah lebih dari 15,6%. Survei faktor resiko penyakit kardiovaskular (PKV) oleh
proyek WHO di Jakarta, menunjukkan angka prevalensi hipertensi dengan
tekanan darah 160/90 masing-masing pada pria adalah 13,6% (1988), 16,5%
(1993), dan 12,1% (2000). Pada wanita, angka prevalensi mencapai 16% (1988),
17% (1993), dan 12,2% (2000). Secara umum, prevalensi hipertensi pada usia
lebih dari 50 tahun berkisar antara 15%-20% .
1
Berdasarkan wawancara langsung yang dilakukan terhadap 5 orang penderita
hipertensi diketahui bahwa pada dasarnya para pasien ini mengetahui bahwa
mereka harus mengurangi konsumsi garam. Namun demikian, ternyata mereka
menunjukkan sikap yang kurang mendukung dimana setiap hari kandungan garam
yang dikonsumsi masih cukup tinggi suka makan sembarangan . Hal ini terjadi
karena sudah menjadi kebiasaan selera makan bahwa kalau masakan yang
dirasakan kurang asin maka akan mengurangi selera makan mereka. Selain itu
pelaksanaan kepatuhan diet rendah garam juga kurang mendapat dukungan dari
keluarga dimana anggota keluarga mereka memang menyukai masakan terasa asin
daripada masakan manis. Sikap dan dukungan keluarga di atas yang menyebabkan
penderita hipertensi ini tidak dapat melakukan diet rendah garam secara
sempurna. Perilaku pasien yang ditemukan adalah tidak pernah mengontrol
kesehatannya.
B. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
2
d. Penulis mampu melakukan implementasi pada keluarga dengan masalah utama
hipertensi.
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada keluarga dengan masalah utama
hipertensi.
Manfaat
Mahasiswa
Pendidikan Keperawatan
Komunitas
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energi dan digubakan dalam aktivitas tubuh.(
Hidayat, 2006).
4
Berdasarkan Teori Henderson, hipertensi masuk ke dalam tingkatan kebutuhan
dasar manusia yang ke dua yaitu “Makan dan minum cukup”.(Potter & Perry,
2005).
PRINSIP-PRINSIP NUTRISI
Nutrien merupakan elemen penting untuk proses dan fungsi tubuh. Enam
kategori zat makanan adalah air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral.
Kebutuhan energi dipenuhi dengan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Air adalah komponen tubuh yang vital dan bertindak sebagai penghancur zat
makanan. Vitamin dan mineral tidak menyediakan energi, tetapi penting untuk
proses metabolisme dan keseimbangan asam-basa.
Karbohidrat
5
maltosa oleh amilase pankreas diubah seluruhnya menjadi maltosa. Maltosa ini
kemudian diteruskan ke dalam usus halus. Usus halus mengeluarkan getah
pankreas hidrat arang, yaitu maltose yang bertugas mengubah maltosa menjadi
dua molekul glukosa sakarosa, fruktosa dan glukosa. Laktose bertugas mengubah
laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah berada dalam usus halus,
seluruhnya diubah menjadi monosakarida oleh enzim-enzim tadi..
Lemak
6
Protein
Kelenjar ludah dalam mulut tidak membuat enzim protease. Enzim protease baru
terdapat dalam lambung, yaitu pepsin yang mengubah protein menjadi albuminosa
dan pepton.( Hidayat, 2010)
Mineral
7
dengan mudah melalui dinding usus halus secara difusi pasif maupun transportasi
aktif.
8
Zinc Makanan laut dan hati Bahan pembentuk enzim
dan insulin.
Vitamin
9
biji-bijian, telur dan hati komponen enzim serta
mencegah menurunnya
nafsu makan.
Vitamin B6 Biji-bijian, sayuran, Membantu kesehatan
daging, pisang gusi dan gigi,
(pyridoksin)
pembentukan sel darah
merah, serta metabolisme
karbohidrat, lemak dan
protein.
Vitamin B12 Hati, susu, daging tanpa Metabolisme protein,
lemak, ikan dan kerang membantu pembentukan
(cyancobalamin)
laut sel darah merah,
kesehatan jaringan dan
mencegah anemia.
Vitamin C Jeruk, tomat, kubis, Menjaga kesehatan
sayuran hijau dan tulang, gigi dan gusi,
(ascorbutacid)
kentang membantu pembentukan
dinding pembuluh darah
dan pembuluh kapiler,
kesembuhan jaringan dan
tulang, serta
memudahkan penyerapan
zat besi dan asam folat.
Vitamin D Minyak ikan, susu, Membantu penyerapan
kuning telur, mentega, kalsium dan fosfor serta
hati, kerang, atau mencegah rakhitis.
terbentuk dikulit akibat
pemanasan sinar matahari
Vitamin E ( alpha Sayuran hijau Membantu pembentukan
tocopherol) sel darah merah dan
melindungi asam amino
utama.
10
Vitamin (biotin) Kuning telur, sayuran Membantu kegiatan
hijau, susu dan hati enzim serta metabolisme
karbohidrt, lemak dan
protein.
Vitamin K Hati, telur dan sayuran Membantu produksi
hijau protrombin.
Air
Air merupakan komponen kritis dalam tubuh karena fungsi sel bergantung
pada lingkungan cair. Air menyusun 60% hingga 70% dari seluruh berat badan.
Persentase seluruh air dalam tubuh lebih banyak untuk orang kurus daripada
orang gemuk karena otot terdiri dari banyak air daripada jaringan lain kecuali
darah. Bayi memiliki persentase terbesar dari total berat badan untuk air, dan
orang tua mempunyai lebih sedikit. Ketika kehilangan air, seseorang dapat
bertahan tidak lebih dari beberapa jam di padang pasir atau beberapa hari
dilingkungan yang sangat terlindungi.( Hidayat, 2010).
(ml/kg/hari)
3 hari 80-100
10 hari 125-150
3 bulan 140-160
6 bulan 130-155
9 bulan 125-145
1 tahun 120-135
2 tahun 115-125
4 tahun 100-110
6 tahun 100-110
11
10 tahun 90-100
14 tahun 50-60
18 tahun 40-50
19-50 tahun 50
Kekurangan Nutrisi
Tanda Klinis :
Kemungkinan Penyebab :
12
Kelebihan Nutrisi
Tanda Klinis:
Kemungkinan Penyebab :
Obesitas
Malnutrisi
Hipertensi
13
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang ditandai dengan adanya
gangguan metabolisme karbohidrat akibat kurang insulin atau enggunaan
karbohidrat secara berlebiha.( Hidayat, 2006).
Pengetahuan
Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi tinggi dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa daerah, tempe yang
merupakan sumber protein yang paling murah , tidak dijadikan bahan makanan
yang layak untuk dimakann karena masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi
makanan tersebut dapat merendahkan derajat mereka.(Hidayat, 2010).
Kebiasaan
Kesukaan
14
gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat ini,
para remaja di kota-kota besar di negara kita memiliki kecenderungan
menyenangi makanan tertentu secara berlebihan, seperti makanan cepat saji (
junkfood) , bakso dan lain-lainnya. Makanan-makanan ini tentu saja dapat
berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan
berlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.(Hidayat, 2010).
Ekonomi
1. Pengkajian
1. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan, tipe
makanan yangg dihindari atau diabaikan, makanan yang lebih disukai, yang dapat
digunakan untuk membantu merencanakan jenis makanan untuk sekarang, dan
rencana makanan untuk masa selanjutnya.
2. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
3. Pengetahuan tentang nutrisi
15
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
4. Nafsu makan, jumlah asupan
5. Tingkat aktivitas.
6. Pengonsumsian obat.
7. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan fisik terhadap aspek-aspek
berikut: rambut yang sehat berciri mengkilat, kuat, tidak kering, dan tidak
mengalami kebotakan bukan karena faktor usia; daerah diatas kedua pipi dan
bawah kedua mata tidak berwarna gelap; mata cerah dan tidak ada rasa sakit atau
penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak kering, pecah-pecah, ataupun
mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah gelap, tidak berwarna merah
terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak, tidak mudah
berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik
kebawah sampai dibawah permukaan gigi; gigi tidak berlubang dan ttidak
berwarna; kulit tubuh halus, tidak bersisik, tidak timbul bercak kemerahan, atau
tidak terjadi pendarahan yang berlebihan; kuku jari kuat dan berwarna merah
muda.
8. Pengukuran Antropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkaran
lengan. Tinggi badan anak dapat digambarkan pada suatu kurva/gravik sehingga
dapat terlihat pola perkembangannya.(Hidayat, 2010).
2.Rumusan Masalah
3. Analisa Data
Data objektif:
− Klien mengatakan makan makanan yang sama dengan anggota keluarga yang lain
16
− Klien mengatakan sering makan yang mengandung tinggi garam
− Klien mengatakan sering pusing
− Klien mengatakan sakit dibagian lehernya
Data subjektif:
4. Perencanaan
Tujuan :
Rencana tindakan :
17
− Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu
makan.
− Memberi makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering dengan
memerhatikan jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi.
− Menata ruangan senyaman mungkin.
− Menurunkan stres psikologis.
− Menjaga kebersihan mulut.
− Menyajikan makanan yang mudah dicerna.
− Hindari makanan yang mengandung gas.
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan
cara :
− Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau di tepi tempat tidur.
− Pertahankan posisi selama 10-15 menit.
− Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk
mempertahankan kepatenan esofagus.
− Mulai dari jumlah yang kecil.
− Anjurukan untuk membersihkan mulut, hindari makan yang pedas atau asam,
makanan berserat ( sayur mentah), dan rendam makanan kering yang lunak.
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan
cara:
18
− Hindari makanan yang mengandung lemak
− Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
− Lakukan program olahraga.(Hidayat, 2010)
19
B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
1. Pengkajian
Data Umum
Intial kepala keluarga : Tn. A
Usia : 80 Tahun
Pendidikan : S1
Agama : Islam
Suku : Batak Mandiling
Alamat : Jln. Sakti Lubis
Tipe Keluarga : Keluarga Inti
Komposisi Keluarga :
Ny. A
Jenis kelamin : Perempuan
Hubungan dengan KK : Istri
Umur : 75 Tahun
Pendidikan : SMA
Tn. FZ
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan KK : Anak
Umur : 45 Tahun
Pendidikan : S1
Tn. FA
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan KK : Anak
Umur : 42 Tahun
Pendidikan : S1
Tn. FI
Jenis kelamin : Laki-laki
Hubungan dengan KK : Anak
Umur : 40 Tahun
Pendidikan : S1
20
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Laki- laki (
Keluarga
Binaan)
: Perempuan
21
mengalami keterbatasan aktivitas akibat pusing yang dialaminya, suka makan-
makanan tinggi lemak.
Riwayat Keluarga Sebelumnya :
Dari pengakuan keduanya tidak ada anggota keluarga yang menderit penyakit
menular atau penyakit seperti yang diderita oleh Ny. A saat ini.
Lingkungan
Karakteristik Rumah :
Rumah terbuat dari batu bata dan permanet terdiri dari 3 kamar tidur, 1 kamar
mandi, ada halaman. Rumah rapi dan bersih.
Denah Rumah :
Ruang tv
Keterangan :
: Kamar Tidur
: Kamar Mandi
: Dapur
Karakteristik Lingkungan :
Hubungan keluarga dengan antar tetangga terjain dengan baik.
Mobilitas Geografis Keluarga :
Keluarga Tn. A sudah tinggal dilingkungan tersebut 45 tahun.
Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Keluarga ikut serta dalam kegiatan yang dibuat dilingkungan.
Sistem Pendukung Keluarga :
Jumlah anggota keluarga 5 orang dengan 3 orang anak laki-laki.
22
Struktur keluarga
Pola Komunikasi Keluarga :
Keluarga biasanya menggunakan bahasa indonesia dan bahasa daerah mandailing.
Struktur Kekuatan Keluarga :
Setiap ada masalah diselesaikan dengan cara diskusi dan musyawarah.
Struktur Peran :
Setiap masing-masing anggota keluarga menjalankan peran sesuai dengan
perannya masing-masing.
Nilai dan Norma Keluarga :
Keluarga percaya bahwa hidup sudah diatur Allah SWT dan kadang ikut dengan
tata cara tradisi sebagai suku batak mandailing.
Fungsi Keluarga
Fungsi Afektif :
Hubungan antar keluarga baik , saling mendukung, bila ada yang sakit langsung
dibawa ke petugas kesehatan.
Fungsi Sosial :
Hubungan antar anggota keluarga terjalin harmonis dan baik. hubungan keluarga
dengan tetangga juga terjalin baik.
Fungsi Reproduksi :
Jumlah anak 3 orang.
Fungsi Ekonomi :
Keluarga dapat memenuhu kebutuhan makan 3 kali sehari, kebutuhan pakaiab,
biaya berobat, listrik, dan lain-lain.
Fungsi Perawatan Kesehatan :
Mengenai masalah kesehatan Ny. A mengatakan kadang lupa minum obat dan
suka makanan asin dan bersantan.
Stress dan Koping Keluarga
Stressor Jangka Pendek dan Jangka Panjang :
Jangka Pendek : Ny. A sering merasa pusing
Jangka Panjang : Keluarga khawatir penyakit Ny. A menjadi komplikasi.
Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Situasi / Stressor :
23
Keluarga selalu memeriksakan anggota eluarga yang sakit ke petugas kesehatan
terdekat.
Strategi Koping yang Digunakan :
Keluarga selalu menyelesaikan masalah dengan diskusi dan musyawarah.
Strategi Adaptasi Disfungsional :
Apabila merasa kurang sehat langsung istirahat.
Harapan Keluarga :
Keluarga berharap menjadi keluarga yang lebih baik.
Pemeriksaan Fisik
TD : 130/80 mmhg
RR : 22 x/i
DN : 72x/i
BB : 70 Kg
TB : 155 Cm
24
2. Analisa Data
Sakit kepala
Nyeri
Ds : keluarga Peningkatan Co
mengatakan bahwa Ny.A
Peningkatan afterload intoleransi aktivitas pada
mudah merasa lelah saat
keluarga Tn. A terutama pada
melakukan aktivitas.
Frekuensi jantung
Ny.A berdasarkan
meningkat
Do : Ny. A tampak ketidakmampuan keluarga
kelihatan lelah dan merawat anggota keluarga
Kelelahan
lemas. yang menderita hipertensi.
Aktivitas terhambat
Intoleransi aktivitas
Ds : Ny. A mengatakan Intake nutrisi adekuat
makan yang sama
Keyakinan budaya Pemenuhan nutrisi mengenai
dengan anggota keluarga
hubungan antara aturan
yang lain.
Pola hidup monoton
penanganan dan kontrol
Do : Tidak memisahkan proses penyaki pada keluarga
Nutrisi lebih dari
makanan untuk anggota Tn.A berdasarkan
kebutuhan tubuh
25
keluarga dengan ketidakmampuan keluarga
makanan Ny.A. merawat anggota keluarga
yang menderita hipertensi.
3. Diagnosa Keperawatan
4. Perencanaan
26
kompres melakuk
dingin, an
pijatan tindakan
punggung nonfarm
dan leher akologis
saat nyeri untuk
muncul. menghila
ngkan
Keluarga
sakit
selalu
kepala
menginga
seperti
tkan
kompres
supaya
dingin
Ny.A
pada
tidak
dahi,
membung
pijat
kuk.
punggun
g dan
Keluarga
leher,
membawa
teknik
Ny.A ke
relaksasi.
puskesma
Anjurkan
s 1 kali
pasien
setiap
dan
minggu
keluarga
untuk cek
untuk
tekanan
mengont
darah.
rol
Keluarga aktivitas-
selalu aktivitas
memantau yang
kepatuhan dapat
27
Ny.A meningk
dalam atkan
mejalanka sakit
n terapi kepala
farmakolo misal
gis. batuk
panjang
membun
gkuk.
Anjurkan
keluarga
untuk
selalu
melakuk
an cek
tekanan
darah
setiap 1
minggu
sekali.
Anjurkan
keluarga
untuk
memanta
u
kebutuha
n pasien
dalam
menjalan
kan
terapi
farmakol
28
ogis
2 intoleransi Dapat Ny.A bisa Klien dapat Merasa Kaji
aktivitas melakuk melaukan berpertisipa nyaman respon
an aktivitas si dalam saat pasien
aktivitas sehari-hari aktivitas beraktivit terhadap
sehari- dengan rasa yang as Ny.A aktivitas
hari nyaman. diinginkan, melakuka : nyeri
dengan Tidak diperlukan. n teknik dada,
baik mudah penghema peningka
merasa tan energi tan
lelah saat saat tekanan
beraktivitas beraktivit darah
. as. yang
Menunjuka nyata
Ny.A
n saat
melakuka
penurunan beraktivi
n aktivitas
dalam tas.
bertahap
tanda-tanda Anjurkan
yang
intoleransi pasien
dapat
fisiologis. tentang
ditolerir.
Keluarga teknik
membantu penghem
Keluarga
mengurang atan
membant
i beban energi
u aktivitas
aktivitas misalany
rumah
Ny.A. a
tangga
menggun
yang
kanan
biasa
kursi saat
dilkukan
mandi,
oleh
melakuk
Ny.A.
an
29
aktivitas
secara
perlahan-
lahan.
Berikan
dorongan
untuk
melakuk
an
aktivitas
bertahap
jika
dapat
ditolerir.
Anjurkan
keluarga
untuk
membant
u
aktivitas-
aktivitas
rumah
tangga.
3 ketidakseimb Keluarg Keluarga Keluarga Keluarga Berikan
angan nutrisi a mengetahui mengerti mampu sejumlah
memiliki bahwa makanan menjelask informas
pengetah penyakit yang boleh an tentang i
uan darah dan tidak penyakit, mengena
mengena tinggi boleh gejala, i
i merupakan dikonsumsi bahaya, penyakit,
hubunga penyakit oleh klien. komplikas gejala
n aturan yang i dan
30
penanga disebabkan hipertensi penyeba
nan dan karena . bnya dan
kontrol gaya hidup bahaya
Keluarga
penyakit yang salah. yang
mampu
. Keluarga ditimbul
melakuka
tidak kan.
n
membiarka Anjurkan
pengontro
n Ny.A keluarga
lan intake
memakan untuk
makanana
makanan membata
n tinggi
yang asin si intake
lemak dan
dan daging. makanan
tinggi
Keluarga yang
garam.
memisahka tinggi
n makanan garam
Keluarga
anggota dan
sudah
keluarga tinggi
memisahk
dengan lemak.
an
makanan Anjurkan
makanan
Ny.A keluarga
anggota
untuk
keluarga
memisah
dengan
kan
makanan
makanan
Ny.A.
anggota
keluarga
31
5. Implementasi dan Evaluasi
Keperawatan (SOAP)
Senin , Nyeri Mengatur posisi
tirah baring.
24 Mei 2016 S:
Mengajarkan
Ny.A teknik
pasien
relaksasi.
mengatakan nyeri
Mengajarkan
sedikit berkurang.
anggota kelurga
mengontrol O:
aktivitas Ny.A
TD: 130/80mmhg
Menganjurkan
keluarga untuk
RR:
mencek TD Ny. A
setiap minggu. 22x/i
HR:
70x/i
A:
masalah belum
teratasi.
P:
intervesi
dilanjutkan.
Senin, intoleransi Mengkaji TD S:
aktivitas Ny.A.
24 Mei 2016 Ny.A melakukan
Menganjurkan
32
Ny.A banyak aktivitas secara
istirahat. perlahan.
Menganjurkan
O:
Ny.A untuk
melakukan
TD: 130/80mmhg
aktivitas secara
bertahap. RR:
Menganjurkan
22x/i
anggota keluarga
untuk membantu
HR:
kegiatan Ny.A
70x/i
A:
Masalah sebagian
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
33
memberi motivasi RR:
untuk Ny.A.
22x/i
HR:
70x/i
A:
Masalah sebagian
teratasi.
P:
Intervensi
dilanjutkan.
34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada bab ini penulis, membahas tentang proses telaah antara data
pendukung dengan yang terjadi anatara teori dengan kenyataan yang dilakukan 24
Mei 2016 sampai 28 Mei 2016 meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan ,
intervensi , implementasi dan evaluasi. Prinsip dari pembahasan ini dengan
memfokuskan pada pengkajian keluarga dengan masalah utama hipertensi. Proses
keperawatan adalah metode dimana suatu konsep diterapkan dalam pratek
keperawatan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari studi kasus ini, antara lain :
Pengkajian
Diagnosa
Dari hasil data 5 pasien didapatkan hasil bahwa 3 orang memiliki data
yang sama. Etiologi nya adalah konsumsi garam yang berlebih karena garam
memengaruhi viskositas darah dan memperberat kerja ginjal yang mengeluarkan
renin angiotensin yang dapat meningkatkan tekanan darah. Tidak membatasi
jumlah asupan makanan.
Diagnosa yang muncul adalah resiko ketidakseimbangan nutrisi
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga
yang sakit.
35
Rencana Keperawatan
Evaluasi
Evaluasi terhadap keberhasilan yang telah dilakukan dengan evaluasi hasil
akhir, yaitu secara subjektif : mengatakan makan yang sama dengan anggota
keluarga yang lain suka makan tinggi garam dan lemak. Objektif : pasien
memperhatikan penjelasan tentang cara perawatan hipertensi dan pencegahan
hipertensi. Planning pada evaluasi anjurkan untuk menjaga kesehatan untuk
memeriksakan kesehatan di layanan kesehatan. Anjurkan mengurangi makanan
yang asin dan daging, makanan yang diawetkan, makanan instan dan minuman
yang beralkohol yang diwetkan yang bisa memacu meningkatkan tekanan darah.
B. Saran
36
menjalin hubungan kerjasama yang baik antara sesama teman sejawat serta
dengan klien sendiri guna mempermudah keberhasilan perawatan.
37
DAFTAR PUSTAKA