Disusun oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada Kesempatan ini peneliti menyampaikan
terhormat:
M.Kep., Sp. Kom selaku pembimbing II, atas waktu dan kesediaannya untuk
3. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan Universitas Riau yang telah
Peneliti sadar bahwa skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan. Untuk
itu kritik dan saran pembaca sangat diharapkan peneliti demi kebaikan skripsi ini.
keperawatan.
ii
Pekanbaru, 3 Mei 2020
Peneliti
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..............................................................................................................v
DAFTAR SKEMA.............................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................6
A. Tinjauan Teori................................................................................................7
B. Kerangka Konsep...........................................................................................19
C. Pertanyaan Penelitian.....................................................................................20
A. Desain Penelitian............................................................................................21
B. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................21
C. Populasi dan Sampel......................................................................................22
D. Etika Penelitian...............................................................................................23
E. Definisi Operasional.......................................................................................24
F. Alat Pengumpulan Data..................................................................................25
G. Prosedur Pengumpulan Data..........................................................................25
H. Pengolahan dan Analisis Data........................................................................28
iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR SKEMA
Halaman
Skema 1 Kerangka Konsep..................................................................................................19
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
mata dan akhirnya bola mata mudah memanjang. Hal ini dapat terjadi
kerentanan gangguan penglihatan pada anak (Wong, 2009). Hal ini sangat
penting dilakukan pemeriksaan secara dini ditambah dengan fakta
bahwasanya 80% informasi selama 12 tahun pertama kehidupan anak
didapatkan melalui penglihatan (Ester, 2013).
Mata merupakan alat indera yang penting bagi anak usia sekolah
diantaranya pada proses pendidikan karena dapat mempengaruhi
kemampuan menyerap materi pembelajaran dan berkurangnya potensi
untuk meningkatkan kecerdasan (Tauhidah, 2019). Penglihatan terganggu
4
B. Rumusan Masalah
Anak usia sekolah dengan umur 6-12 tahun di Indonesia mencapai
31.051.000 jiwa. Usia sekolah adalah waktu berlanjutnya perkembangan
kematangan karakteristik fisik, sosial, dan psikologis anak. Koordinasi
penglihatan-tangan-otot mereka memungkinkan untuk berpartisipasi baik
di sekolah maupun komunitas. Perkembangan penglihatan yang baik
membutuhkan stimulasi sensorik yang tepat pada kedua penglihatan
selama beberapa tahun pertama kehidupan. Penyebab terjadinya
berkurangnya penglihatan pada anak saat ini cukup banyak, salah satunya
terpapar layar monitor alat elektronik ditambah dengan pengguna internet
pada anak usia sekolah di Indonesia tergolong tinggi. Dalam pencegahan
sudah tercantum didalam Peta Jalan Penanggulangan Penglihatan di
Indonesia Tahun 2017-2030 yaitu menjamin terkoreksinya penglihatan
anak usia sekolah dengan kelainan refraksi. Sebagai seorang tenaga
kesehatan perawat bertanggung jawab terhadap pencegahan penurunan
gangguan penglihatan pada anak usia sekolah. Salah satu cara
pencegahanya adalah mendeteksi gangguan penglihatan dengan melalui
tes kesehatan mata sejak dini. Dan di daerah Pekanbaru, Riau sendiri
belum banyak ditemukan penelitian terkait pemeriksaan penglihatan pada
anak-anak terutama usia sekolah. Oleh sebab itu, berdasarkan fenomena
yang didapatkan maka peneliti menganggap perlu dilakukan penelitian
tentang “Gambaran tes kesehatan mata pada anak usia sekolah”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui gambaran tes kesehatan mata pada anak usia sekolah di
Pekanbaru
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden
b. Mengetahui gambaran tajam penglihatan pada anak usia sekolah
c. Mengetahui gambaran buta warna pada anak usia sekolah
6
D. Manfaat Penelitian
1. Perkembangan Ilmu Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
perkembangan ilmu keperawatan anak tentang tes kesehatan mata pada
anak usia sekolah.
2. Bagi responden dan keluarga
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
responden tentang kesehatan matanya.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan dan data
pendukung pada penelitian selanjutnya terkait tes kesehatan mata pada
anak usia sekolah
4. Bagi tempat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
guru terkait gambaran tes kesehatan mata pada anak usia sekolah.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Konsep Anak Usia Sekolah
a. Definisi
Anak usia sekolah dimulai dengan masuknya anak kedalam
lingkungan sekolah, yang memiliki dampak yang sangat signifikan
dalam pertumbuhan, perkembangan dan hubungan anak dengan
orang lain. Anak usia sekolah memiliki rentang umur 6-12 tahun
dimana anak sedang mengembangkan kemampuanya seperti
kemampuan untuk berkomunikasi, bekerjasama dengan orang lain,
dan kemampuan mengemukakan pendapat (Wong, 2009).
Anak usia sekolah merupakan tahap dimana anak usia
sekolah dimulai pada saat anak memasuki sekolah dasar pada usia
6 tahun dan akhir dari tahap usia sekolah ini ditandai dengan
pubertas yang terjadi pada umur 12 tahun yang menandakan akhir
dari masa pertengahan. Pada masa ini anak menjadi lebih baik
dalam berbagai hal (Potter & Perry, 2009)
b. Konsep perkembangan anak usia sekolah
1.) Perubahan Fisik
Sekolah memberikan kesempatan bagi anak untuk
membandingkan dirinya dengan anak-anak lainnya yang
berusia sama. Pemeriksaan fisik yang dilakukan saat awal
sekolah merupakan kesempatan untuk mendiskusikan dengan
orang tua dan anak tentang pengaruh genetik, nutrisi, serta
olahraga pada tinggi dan berat badan. Pengukuran tinggi dan
berat badan tiap tahunnya akan mendeteksi perubahan
pertumbuhan yang merupakan gejala timbulnya berbagai
penyakit anak (Potter & Perry, 2009).
Anak usia sekolah menjadi lebih terkoordinasi karena dapat
mengatur otot besar dan kekuatanya yang meningkat. Sebagian
8
atau konsep yang sama, selain itu juga memahami bahwa suatu
kata memiliki berbagai arti (Potter & Perry, 2009).
Perkembangan perbendaharaan kata sangat berhubungan
dengan kegiatan membaca. Penelitian menunjukkan bahwa
anak yang memasuki sekolah dengan perbendaharaan kata yang
sedikit memiliki kesulitan yang lebih besar dalam belajar
membaca (Potter & Perry, 2009).
4.) Perubahan psikososial
Pada masa ini, anak mencoba memperoleh kompetensi dan
keterampilan yang dibutuhkan untuk berfungsi kelas pada usia
dewasa. Mereka yang direspons secara positif akan merasakan
adanya harga diri. Mereka yang memperoleh kegagaan sering
merasa rendah diri atau tidak berharga sehingga dapat
mengakibatkan penarikan diri dari sekolah maupun kelompok
temanya (Potter & Perry, 2009).
Anak usia sekolah mulai mendeskripsikan diri mereka
berdasarkan karakteristik internal. Mereka mulai
mendefinisikan konsep diri dan membangun kepercayaan diri
yang merupakan suatu evaluasi diri. Interaksi dengan kelompok
akan menyebabkan mereka mendefinisikan pencapaian diri
berdasarkan perbandingan dengan pencapaian orang lain. Hal
ini dilakukan saat mereka berusaha membanguncitra diri yang
positif (Potter & Perry, 2009).
2. Konsep Penglihatan
a. Anatomi dan fisiologi mata
1.) Bola mata
Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24
mm. Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai
kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk
dengan 2 lengkungan yang berbeda (Ilyas, 2017).
2.) Sklera
11
B. Kerangka Konsep
Kerangka konsep dapat diperoleh melalui dasar teori yang akan
digunakan peneliti dan mampu menjelaskan secara runtut dan teoritis.
Bentuk kerangka konsep tidak selalu berupa kalimat. Bisa berupa diagram
dan tabel (Donsu, 2019).
Kerangka konsep pada penelitian ini menjelaskan gambaran
kesehatan mata pada anak usia sekolah.
Skema 1.
Kerangka konsep penelitian
Tidak normal
Tidak normal
Tidak normal
Normal
1. Tajam penglihatan
20
Normal
Normal
C. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan peneliti pada penelitian ini adalah “ Bagaimanakah gambaran
kesehatan mata pada anak usia sekolah? “
21
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan strategi dalam mencapai tujuan yang
berfungsi sebagai pedoman agar memudahkan peneliti selama proses
penelitian (Donsu, 2019). Desain penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional.
Desain penelitian deskriptif melaporkan penelitian dengan
mendeskripsikan variabel penelitian, berdasarkan hasil yang diambil dari
populasi secara akurat dan sistematis. Teknik cross sectional merupakan
rancangan penelitian yang dilakukan dalam satu waktu dan membutuhkan
waktu relatif singkat (Donsu, 2019). Penelitian dilakukan untuk
mendeskripsikan tes kesehatan mata pada anak.
Tabel 3. 1
Jadwal Kegiatan Penelitian
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Perumusan
masalah
Penyusunan
proposal
Seminar
proposal
Revisi proposal
Penelitian
Pengolahan data
Seminar hasil
Revisi laporan
hasil
D. Etika Penelitian
24
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang
digunakan untuk mengukur dengan menggunakan instrumen atau alat
ukur. Definisi operasional ini penting dan diperlukan agar pengukuran
variabel atau pengumpulan data itu konsisten antara sumber data
(responden) yang satu dengan responden yang lain (Notatmodjo, 2012)
Tabel 3.2
Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Skala Hasil ukur
penelitian operasional ukur ukur
25
12 35 5 (3) 5 3 (3) 5
13 96 6 (9) 6 9 (9) 6
14 Can trace Purple Purple red Red X
two lines (red) (red) (purple)
Apabila anak dapat melalui semua halaman dengan benar maka
mata anak dapat dinyatakan normal, sedangkan jika hanya memiliki
jawaban yang benar satu maka anak dinyatakan buta warna (Ilyas,
2017).
DAFTAR PUSTAKA
Evani, S., Witono, A. A., & Junaidi, F. J., (2019). Perbandingan Hasil
Pemeriksaan Tajam Penglihatan Menggunakan Kartu Snellen dan Aplikasi
Smartphone PEEK Acuity pada Anak Usia 5-6 Tahun. CDK, 46(8). 492-
296.
Hidayah, N., Daulay, R., & Permana, L. I. (2016). Kondisi Penurunan Ketajaman
Penglihatan Anak Di Sdn Sungai Jingah 4 Banjarmasin. Dinamika
Kesehatan Jurnal Kebidanan Dan Keperawatan, 7(2), 185-192.
Hidayat, A.A.. (2014). Metode penelitian keperawatan dan teknis analisis data.
Jakarta : Salemba Medika
Ilyas S, Yulianti SR. (2017). Ilmu penyakit mata, edisi 5. Jakarta: FKUI
31
Kyle & Carman. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2 Volume 1.
Diterjemahkan Oleh Devi Yulianti Dan Dwi Widiarti. Jakarta: EGC.
Kyle & Carman. (2015). Buku Ajar Keperawatan Pediatri Edisi 2 Volume 3.
Diterjemahkan Oleh Devi Yulianti Dan Dwi Widiarti. Jakarta: EGC.
LeMone, Priscilla., Burke, Karen. M., & Bauldoff, Gerene.(2016). Buku Ajar
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Limburg H and Scheim. (2003). Vision 2020. The Epidemiology of Eye Disease,
Second Edition. London. Arnold Published 120- 36Ades AE. Evaluating
screening test and screening programmes. Arch Dis Child 1990;65:792-5.
Wong, D, dkk. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Penerbit Buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Lampiran 1
Kepada Yth:
Di SDN 80 Pekanbaru
Dengan hormat,
NIM : 1611116076
33
Peneliti
Lampiram 2
Umur :
Jenis kelamin :
Orangtua/wali murid
36