Disusun oleh :
Ali Mudin
1534020004
Manajemen S1
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami Panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat-Nya kami mampu
menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami (penulis) hadapi.
Namun kami (penulis) menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain
berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua dan kerabat, sehingga kendala-kendala
yang penulis hadapi dapat teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu mengenai Komunikasi dan
Pengendalian yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi,
dan Refrensi.
Semoga makalah ini, dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
penambahan pemikiran mengenai Komunikasi dan Pengendalian, khususnya para Mahasiswa
Universitas 17 Agustus 1945. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami membuka saran dan kritik bagi para pembaca
khususnya Dosen guna perbaikan pembuatan Makalah dimasa yang akan datang.
Ali Mudin
2
DAFTAR ISI
Kesimpulan ......................................................................................... 16
Saran .................................................................................................... 16
3
Proses Pengendalian ............................................................................ 18
a) Pengukuran ................................................................................... 19
b) Perbandingan ................................................................................. 20
c) Mengambil Tindakan Manajerial .................................................. 20
d) Rangkuman Keputusan Manajerial ............................................... 21
Pengendalian Bagi Kinerja Organisasi ............................................... 22
a) Apa Itu Kinerja Organisasi? .......................................................... 22
b) Ukuran Kinerja Perusahaan .......................................................... 22
Perangkat Pengukuran Kinerja Organisasi ......................................... 25
a) Pengendalian Feedforward, Concurrent & Feedback .................. 25
b) Pengelolaan Keuangan .................................................................. 26
c) Pendekatan Balance Scorecard ..................................................... 27
d) Pengendalian Informasi ................................................................ 28
e) Membuat Tolok Ukur Dari Praktik Terbaik ................................. 28
4
BAB I (COMUNNICATION)
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama
dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang
sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk dari
apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan,
ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama adalah
merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang
sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
1.2.Rumusan Masalah
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki beberapa
rumusan masalah, yaitu :
1.3.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa/i universitas 17 Agustus 1945
khususnya untuk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis mengetahui pengertian dari komunikasi
dalam organisasi, proses komunikasi, apa saja hambatan komunikasi, bagaimana mengatasi
hambatan komunikasi, apa saja jenis-jenis komunikasi, dan komunikasi-komunikasi yang
efektif dalam organisasi. Di samping itu, makalah ini ditulis sebagai tugas kelompok pada
mata kuliah Pengantar Manajemen yang diberikan oleh dosen pengajar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Komunikasi
1) Pengendalian
2) Motivasi
4) Informasi
6
2.2.Komunikasi Antarpribadi (Interpersonal Communication)
Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara 2 orang atau lebih dalam suatu
masyarakat maupun organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media
komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami. dalam suatu organisasi komunikasi
antarpribadi merupakan komunikasi yang terjadi antara manajer dengan karyawan atau
karyawan dengan karyawan.
Beberapa manajer memiliki beberapa metode yang dipilih dan dapat menggubakan 12
pertanyaan untuk membantu menilai metode tersebut :
7
11) Scanability : apakah metode ini memungkinkan pesan
dengan mudah ditelusuri atau diteliti untuk informasi yang relevan?
12) Lama penggunaan : apakah pengirim atau penerima banyak
mengendalikan dalam menangani pesan?
Catatan : peringkat berada pada skala 1-5 dimana 1=tinggi dan 5=rendah. Lama penggunaan
menunjukan siapa yang mengendalikan penerima komunikasi. Pengirim/penerima berarti pengirim
dan penerima berbagi kontrol
Sebelum komunikasi dapat dilakukan, suatu tujuan, yang dinyatakan sebagai pesan
yang akan disampaikan harus ada. Pesan ini lewat diantara sumber (pengirim) dan
penerima. Pesan ini di konversikan kedalam bentuk simbolik disebut encoding dan
melewati beberapa media (saluran) ke penerima, yang menerjemahkan kembali pesan
pengirim disebut decoding. Maka hasilnya adalah perpindahan makna dari orang ke
orang lain.
Encoding Decoding
Gangguan
pengirim pesan
Umpan balik
8
1) Sumber (Source)
2) Pesan (Message)
3) Saluran (Chanel)
4) Penerima (Receiver)
5) Gangguan (Noise)
7) Situasi (Situation)
salah satu elemen paling penting dalam proses komunikasi pidato (speech
communication). Situasi atau keadaan selama komunikasi berlangsung
berpengaruh terhadap mood pembicara maupun pendengar, saluran/ media
yang dipakai, dan feedback audience.
9
Bagian terpenting dalam komunikasi antarpribadi adalah komunikasi nonverbal yaitu
komunikasi yang disampaikan tanpa kata-kata. Suatu komunikasi yang paling
memiliki bukanlah secara lisan maupun tertulis
1) Bahasa Tubuh
Mengacu pada gerak tubuh, ekspresi wajah dan gerakan tubuh lainnya
yang menyampaikan makna. Gerakan tangan, ekspresi wajah dan gerakan
tubuh lainnya dapat mengkomunikasikan emosi atau tempramen seperti
penyerangan, ketakutan, rasa malu, kesombongan, suka cita dan
kemarahan,
2) Intonasi Verbal
1. Hambatan-Hambatan Komunikasi
1) Penyaringan (Filtering)
2) Emosi
4) Defensive
10
Ketika seseorang merasa terancam, ia cenderung bereaksi dengan cara
mengurangi kemampuan mereka untuk saling pengertian. Contoh :
memberi jawaban yang kasar, membuat komentar sarkastik, menjadi
terlalu menghakimi atau mempertanyakan motif orang lain.
5) Bahasa
6) Budaya Nasional
2) Menyederhanakan Bahasa
11
e) Mengajukan gerakan yang
pertayaan mengganggu
f) Menghindari g) Paraphrase
tindakan atau h) Hindari menyela
pembicaraan
4) Membatasi Emosi
2.3.Komunikasi Organisasi
1. Komunikasi Formal
2. Komunikasi Informal
12
2) Meningkatkan kinerja organisasi dengan menciptakan saluran
komunikasi alternative, yang sering kali lebih cepat dan lebih
efisien.
Setiap komunikasi yang mengalir dari seoran manajer kepada para karyawan.
Komunikasi ini digunakan untuk memberikan informasi, arahan, koordinasi,
dan mengevaluasi para karyawan. Ketika para manajer menetapkan tujuan
kepada para karyawan mereka menggunakan komunikasi kebawah. Para
manajer juga menggunakan komunikasi kebawah ketika mereka memberikan
deskripsi pekerjaan, menginformasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-
prosedur organisasi.
Komunikasi yang mengalir dari para karyawan kepada para manajer. Hal ini
membuat para manajer menyadari apa yang dirasakan oleh karyawan terhadap
pekerjaannya, tegadap rekan kerjanya dan terhadap oraganisasi secara
keseluruhan. Para manajer juga dapat mengandalkan komunikasi keatas untuk
ide-ide tentang bagaimana meningkatkan sesuatu. Contoh komunikasi keatas
meliputi laporan-laporan kinerja yang disiapkan oleh para karyawan, pesan-
pesan karyawan pada kotak saran, survey sikap karyawan, prosedur keluhan,
diskusi antara manajer dan karyawan. seberapa banyak komunikasi keatas
dapat digunakan tergantung pada budaya organisasi. Dalam lingkungan yang
lebih terstruktur dan bersifat otoriter, komunkasi yang mengarah keatas masih
dapat dilakukan, tetapi terbatas.
Komunikasi yang memotong bidang kerja dan tingkatan organisasi agar lebih
efisien dan lebih cepat. Meningkatanya penggunaan surat elektronik
memfasilitasi komunikasi diagonal. Dibanyak oraganisasi, setiap karyawan
13
dapat berkomunikasi dengan karyawan lain melalui surat surat elektronik,
terlepas dari wilayah kerja atau tingkatan oraganisasi bahkan tingkat atas..
namun komunikasi diagonal juga berpotensi untuk menciptakan masalah jika
para karyawan tidak memberikan informasi kepada para manajernya.
D. Selentingan (Grapevine)
Jaringan komunikasi organisasi yang informal dan seringkali efektif dalam setiap
organisasi. Selentingan merupakan bagian penting dari setiap jaringan komunikasi
dan bernilai untuk dipahami. Selentingan biasanya disebarluaskan melalui desas-
desus atau kabar angin dari mulut ke mulut dari satu orang ke orang yang lainnya
dalam suatu organisasi di mana kebenarannya tidak bisa dijamin karena kadang-
kadang bertentangan dengan perusahaan. Manfaat komunikasi informal (grapevine)
antara lain :
14
A. Bagaimana Teknologi Mempengaruhi Komunikasi Manajerial
Teknologi informasi secara radikal telah mengubah cara para anggota organisasi
berkomunikasi. Keuntungan-keuntungan teknologi informasi antara lain :
A. Sistem Jaringan
B. Kapabilitas Nirkabel
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1.Kesimpulan
3.2. Saran
Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal yang mutlak ada dalam
kehidupan kita. Tentunya kita tidak akan bisa hidup tanpa berkumunikasi dengan orang lain.
Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan faktor-faktor komunikasi verbal & non
verbal untuk menciptakan suatu komunikasi yang baik dan bisa dimengerti oleh si penerima.
Dengan adanya makalah ini, maka diharapkan kita dapat menciptakan suatu komunikasi yang
baik agar tidak terjadi miss komunikasi yang akan berakibat fatal dan bisa mendorong
terjadinya konflik.
16
BAB IV CONTROLLING
PEMBAHASAN
4.1.Latar Belakang
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik
dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan masalah-
masalah manajemen.Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan masalah-masalah merupakan
tantangan bagi para manajer. Seorang manajer akan menyadari suatu masalah apabila terjadi
penyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai. Salah satu fungsi daripada manajemen adalah
pengendalian.
Pengendalian harus dikaitkan dengan pola organisasinya, sehingga memudahkan
pembagian tanggung jawab untuk mengendalikan orang-orang yang diberi tugas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dan menyediakan data pengendalian
untuk anggota-anggota manajemen.
Pengendalian biasanya diaplikasikan pada fungsi-fungsi utama dari suatu organisasi,
yakni bidang produksi, penjualan, keuangan dan kepegawaian serta faktor-faktor utama
seperti: kuantitas, kualitas, penggunaan waktu dan biaya. Fungsi dari faktor-faktor tersebut
saling berhubungan dalam sebuah organisasi yang menjalankan pengendalian.
4.2.Rumusan Masalah
Untuk memudahkan proses penjabaran dan penjelasan, makalah ini memiliki beberapa
rumusan masalah, yaitu :
4.3.Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa/i universitas 17 Agustus 1945
khususnya untuk Fakultas Ekonomi Dan Bisnis mengetahui pengertian dari pengandalian,
proses-proses pengendalian, menjelaskan cara mengukur kinerja perusahaan,
mendeskripsikan perangkat yang digunakan dalam pengukuran kinerja perusahaan.. Di
samping itu, makalah ini ditulis sebagai tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar
Manajemen yang diberikan oleh dosen pengajar.
17
BAB V
PEMBAHASAN
5.1.pengertian pengendalian
1) Perencanaan
2) Pemberdayaan Karyawan
5.2.Proses Pengendalian
18
mengambil tindakan manajerial untuk memperbaiki penyimpangan atau untuk mengetahui
ketidak sesuaian dengan standar. Proses pengendalian mengamsusikan standar kinerja sudah
ada lebih dulu. Standar adalah tujuan-tujuan spesifik yang dibuat selama proses perencanaan.
A. Tahap 1 : Pengukuran
Untuk menentukan apakah kinerja aktual itu. Pertama-tama seorang manajer harus
mendapatkan inforasi tentang hal tersebut.
19
keterbatasan, lebih baik menggunakan pengukuran itu daripada tidak ada
standar sama sekali dan tidak melakukan pengendalian.
B. Tahap 2 : Perbandingan
Langkah ini menentukan perbedaan antara kinerja aktual dan standar. Meski variasi
kinerja sudah dapat diduga dalam semua aktifitas, perlu ditentukan batasan variasi
(range of variatiom) yang dapat diterima (lihat gambar 5.1). Penyimpangan diluar
batasan ini perlu diperhatikan. Chris Tanner adalah seorang manajer Earth Gardening
Supply, distributor tanaman dan bibit khusus. Chris menyiapkan laporan di minggu
pertama setiap bulan yang menggambarkan penjualan bulan sebelumnya,
diklasifikasikan berdasarkan lini produk. Table 5.2 menunjukkan tujusn penjualan
(standar) dan penjualan actual dibulan juni, setelah melihat angka-angka tersebut
harus kah Chris khawatir? Penjualan sedikit lebih tinggi dari target awal, tetapi apakh
itu berarti tidak ada penyimpangan yang signifikan? Itu tergantung dari apa yang
menurut Chris signifikan yaitu, diluar batasan variasi yan dapat diterima. Walaupun
keseluruhan kinerja secara umum menguntungkan, beberapa lini produk memerlukan
pengawasan cermat,. Contohmya, jika penjualan bibit heirloom, umbi-umbian bunga,
dan bunga-bungaan terus melebihi yang diharapkan, Chris harus memesan lebih
banyak pembibitan untuk memenuhi permntaaan pelanggan. Karena penjualan
sayuran 15% dibawah standar, Chris harus melakukan sesuatu terhadap tanaman itu.
Seperti yang ditunjukkan dalm contoh ini, penyimpangan lebih atau kurang
membutuhkan perhatian manajerial, yang merupakan tahap ketiga dalam proses
pengendalian.
Gambar 5.1.Batasan Variasi Yang Dapat Table 5.2.Contoh Menentukan Variasi Yang
Diterima Signifikan
20
1. Mengoreksi Kinerja Actual
2. Merevisi Standar
\
Pada beberapa kasus, penyimpangan adalah hasil dari standar yang tidak
realistis, tujuan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Dalam situasi itu, yang
membutuhkan tindakan korektif adalah standarnya, bukan kinerjanya. Jika
kinerja secara konsisten melebihi tujuan, maka manajer harus melihat apakah
tujuannya terlalu mudah dan perlu ditingkatkan. Di sisi lain, manajer harus
berhati-hati dalam merevisi standar ke bawah. Sangat lazim untuk
menyalahkan tujuan ketika seorang karyawan atau tim tidak mencapainya.
Misalnya , siswa yang mendapat skor rendah pada tes sering menyalahkan soal
ujian yang terlalu sulit. Alih-alih menerima kenyataan bahwa kinerja mereka
tidak memadai, mereka akan berpendapat bahwa standar tersebut tidak masuk
akal. Demikian juga, penjual yang tidak memenuhi kuota bulanan mereka
sering ingin menyalahkan apa yang mereka pikir kuota yang tidak realistis.
Intinya adalah bahwa ketika kinerja tidak mencapai standar, jangan langsung
menyalahkan tujuan atau standar tersebut. Jika Anda yakin standar tersebut
realistis, adil dan dapat dicapai, beritahukan karyawan bahwa anda
mengharapkan pekerjaan mereka di masa depan harus meningkatkan dan
kemudian mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk membantu
membuat hal itu terjadi
Gambar 5.1 merangkum keputusan yang dibuat manajer dalam pengendalian. Standar
adalah tujuan yang dikembangkanselama proses perencanaan. Tujuan ini memberikan
dasar bagi proses pengendalian, yang melibatkan pengukuran kinerja actual dan
21
membandingkannya dengan standar. Tergantung dari hasilnya keputusan manajer
adalah untuk tidak melakukan apa-apa, memperbaiki kinerja dan merevisi standar.
Kinerja (performance) adalah hasil akhir dari sebuah aktivitas. Entah aktivitas
tersebut adalah berham-jam latihan intensif sebelum konser atau balap atau
melaksanakankewajiban kerja seefisien dan seefektif mungkin, kinerja adalah apa
yang dihasilkandari aktivitas tersebut. Manajer berurusan dengan kinerja organisasi
(organizational performance) hasil akumulatif dari semua aktivitas kerja dalam
perusahaan. konsep ini bersifat multisegi, tetapi manajer harus memahami factor-
faktor penyumbang kinerja organisasi. Bagaimanapun, para manajer itu tidak ingin
(tidak bermaksud) untuk mencapai kinerja yang setengah-setengah. Mereka ingin
organisasi, unit kerja, atau kelompok kerja untuk mencapai kinerja tertinggi.
22
1) Produktivitas Organisasi
Produktifitas adalah jumlah barang atau jasa yang diproduksi dibagi input yang
dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut. Organisasi dan masing-masing
unit kerja ingin menjadi produktif. Mereka ingin memproduksi banyak barang dan
jasa menggunakan sedikit input. Output diukur dengan pendapatan yang diterima
perusahaan ketika barang dijual ( harga jual x jumlah barang terjual). Input diukur
dengan menghitung biaya perolehan dan biaya mengubah sumber daya menjadi
output.
2) Efektivitas Organisasi
Mempelajari peringkat merupakan cara ynag umum bagi manajer untuk mengukur
kinerja perusahaan. Terdapat beberapa klasifikasi peringkat seperti ditunjukkan
pada table 5.3. peringkat ditentukan oleh pengukuran kinerja secara spesifik yang
berbeda disetiap daftarnya. Contohnya, majalah fortune memilih perusahaan mana
yang berhak masuk dalam daftar “tempat bekerja terbaik” dengan mempelajari
respons yang diberikan oleh ribuan karyawan yang terpilih secara acak dalam
sebuah kuesioner berjudul “indeks tempat terbaik untuk bekerja” materi diberikan
oleh ribuan manajer perusahaan, termasuk audit budaya perusahaan yang dibuat
oleh great place to work institute dan kuesioner sumber daya manusiadidesain
oleh konsultan SDM Hewitt Associates. Peringkat-peringkat tersebut memberikan
indicator bagi manajer dalam menilai kinerja perusahaan dan perbandingannya
dengan perusahaan lain.
23
5.4.Perangkat Pengukuran Kinerja Organisasi
Semua manajer membutuhkan perangkat yang tepat untuk mengawasi dan mengukur
kinerja perusahaan. Perangkat-perankat pengukuran kinerja organisasi antara lain :
1) Pengendalian Feedforward
2) Pengendalian Concurrent
3) Pengendalian Feedback
24
Kerusakan telah terjadi, meskipun perusahaan mengoreksi ketika telah terjadi
masalah, itulah masalah utama jenis pengendalian ini. Disaat manajer
mengetahuinya, masalah telah terjadi sehingga menyebabkan kerusakan atau
terbuang sia-sia.. namun dibanyak bidang kerja seperti bidang keuangan, feedback
adalah satu-satunya jenis pengendalian yang dapat dijalankan.
Pengendalian feedback memiliki 2 keunggulan yaitu :
B. Pengendalian Keuangan
Setiap bisnis ingin mendapat laba. Untuk mencapai tujuan ini manajer memerlukan
pengendalian keuangan. Contohnya, manajer mungkin menganalisis laporan
keuangan triwulan jika ada biaya yang berlebihan. Manajer akan menghitung rasio
keuangan untuk menjamin ketersediaan kas dalam membiayai pengeluaran, tingkat
hutang yang tidak terlalu tinggiatau asset telah digunakan dengan produktif.
25
Anggaran merupakan perangkat perencanaan dan pengendalian. Ketika anggaran
disusun, itu merupakan merupakan perangkat perancanaan karena menunjukkan
mana aktivitas kerja yang penting, juga apa dan berapa banyak sumber daya yang
harus dialokasikan. Anggaran juga digunakan untuk pengendalian karena
memberikan standar kuantitatif terhadap apa ynang diukur dan membandingkan
konsumsi sumber daya. Jika penyimpangan cukup signifikan dan memerlukan
tindakan, manajer mempelajari apa yang telah terjadi dan berusaha mencari
penyebabnya. Dengan informasi ini, tindakan yang penting dapat diambil.
Misalnya, anda menggunakan anggaran pribadi untuk mengawasi dan
mengendalikan biaya bulanan anda. Jika dalam satu bulanpengeluaran tak terduga
anda lebih besar dari yang telah dianggarkan, anda dapat mengurangi pengeluaran
lain atau bekerja lembur untuk menambah pendapatan.
2) Mengelola Pendapatan
1) Keuangan
2) Pelanggan
3) Proses internal
4) Asset manusia/inovasi/perkembangan
26
pada pengukuran terhadap 1 area kinerja saja karena kinerja yang lain pun
terpengaruh.
D. Pengendalian Informasi
Manajer mengendalikan informasi dengan dua cara yaitu (1) sebagai perangkat untuk
membantu manajer mengendalikan aktivitas perusahaan dan (2) sebagai area
organisasi, manajer perlu mengendalikan.
Manajer membutuhkan informasi yang benar pada saat yang tepat dan dalam
jumlah yang tepat untuk mengawasi dan mengukur aktifitas dan kinerja
organisasi. Dalam mengukur kinerja actual, manajer memerlukan informasi
tentang apa yang terjadi di area yang menjadi tanggung jawab manajer dan
standarnya, agar dapat membandingkan kinerja actual dengan standarnya. Mereka
juga mengandalkan informasi untuk menentukan apakah penyimpangan masih
dapat diterima. Akhirnya mereka mengandalkan informasi untuk mangambil
tindakan yang tepat. Biasanya informasi yang digunakan manajer berasal dari
sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen (MIS) adalah sistem
yang digunakan untuk memeberikan informasi yang dibutuhkanoleh manajer
secara teratur. Teorinya MIS dapat berbasis computer atau manual, meskipun
kebanyakan perusahaan telah berpindah ke aplikasi berasis computer. Istilah
sistem MIS menyiratkan urutan, pengaturan dan tujuan. Lebih lanjut, MIS
berfokus secara spesifik untuk menyediakan informasi bagi manajer (data yang
telah diproses dan dianalisis), bukan hanya data (mentah, fakta yang belum
dianalisis).
2) Mengendalikan Informasi
Informasi sangat penting bagi apapun yang dilakukan organisasi, manajer harus
memiliki pengendalian yang komprehensif dan aman untuk melindungi informasi.
Pengendalian tersebut bervariasi, mulai dari enkripsi data ke sistem firewall,
hingga data cadangan, seperti halnya teknologi lain. Masalah dapat tersembunyi di
tempat yang tidak pernah dibayangkan oleh organisasi sebelumnya, misalnya
pada mesin pencari . informasi organisasi yan sifatnya sensitive, fitnah dan rahasia
atau memalukan telah berada dihasil pencarian mesin pencari. Contoh, rincian
pengeluaran bulanan dan gaji karyawan situs web national speleological societyat
dicari dari google .
Manajer di industry yang beragam seperti layanan kesehatan, pendidikan dan jasa
keuangan baru menemukan apa yang telah lama diketahui oleh manajer manufaktur.
27
Membuat tolok ukur (benchmarking) yaitu pencarian praktik terbaik yang
menjadikannya unggul diantara pesaing dan non pesaing. Tujuan dari benchmarking
ini adalah membuat tolok ukur (benchmark). Yaitu standar kesempurnaan sebagai
dasar pengukuran dan perbandingan. Pengertian paling sederhananya, tolok ukur
berarti belajar dari orang lain. Sebagai perangkat untuk pengawasan pengukuran
kinerja perusahaan, tolok ukur dapat digunakan untuk mengindetifikasi senjang
kinerja spesifik dan potensi area pengembangan. Praktik terbaik tidak hanya ada
diluar perusahaan. Kadang praktik terbaik dapat ditemukan didalam perusahaan dan
hanya perlu diinformasikan. Salah satu tempat terbaik untuk menemukan ide
pengembangan kinerja adalah kotak saran karywan.
28
BAB VI
KESIMPULAN
6.1.Kesimpulan
6.2.Saran
Pengendalian dirasa sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena jika tidak ada
pengendalian dalam suatu organisasi akan menimbulkan banyaknya kesalahan-kesalahan
yang terjadi baik yang berasal dari bawahan maupun lingkungan.
Pengendalian menjadi sangat dibutuhkan karena dapat membangun suatu komunikasi yang
baik antara pemimpin organisasi dengan anggota organisasi. Serta pengendalian dapat
memicu terjadinya tindak pengoreksian yang tepat dalam merumuskan suatu masalah.
Pengendalian lebih baik dilakukan secara langsung oleh pemimpin organisasi. Disebabkan
perlu adanya hak dan wewenang ketegasan seorang pemimpin dalam suatu organisasi.
Pengendalian disarankan dilakukan secara rutin karena dapat merubah suatu lingkungan
organisasi dari yang baik menjadi lebih baik lagi.
29
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, P, Stephen. & Coulter, Mary. 2009, Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, 10th
Edition, Jilid 2, Prentince Hall.
30