Anda di halaman 1dari 11

SALING KETERGANTUNGAN

DAN KEUNTUNGAN-KEUNTUNGAN DARI PERDAGANGAN

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Pengantar Ekonomi Mikro
yang dibina oleh Ibu Fatmawati Zuhroh, S.Pd, M.SA

Oleh:

1. Latifatun Na’im (160422608238)


2. Luluk Efmawati (160422608227)
3. Mimin Fitri Ambarsari (160422600604)
4. M. Asshabul Kahfi (160422608278)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Februari 2017
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI……………………………….………………………..…………...i

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………………1
B. Rumusan Masalah……….………………………………………………..1
C. Tujuan dan Manfaat…………………………..…………………………..1

BAB II PEMBAHASAN

A. Alasan Dilakukannya Perdagangan………….…………………..……….2


B. Kemungkinan Produksi………………………………..…………………3
C. Spesialisasi Produksi dan Perdagangan…………...……………………..4
D. Cara Menentukan Spesialisasi Produksi………...……………………….6

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN..………………………………………..….……………7

DAFTAR RUJUKAN………………………………………..………………….8

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap orang mengonsumsi barang dan jasa yang dihasilkan oleh banyak
orang di suatu negara, baik di negara sendiri maupun berbagai negara di sesuluh
dunia. Hal tersebut dikarenakan setiap individu tidak dapat memproduksi
keseluruhan barang dan jasa yang dibutuhkan secara efisien dan berkelanjutan,
mengingat bahwa keahlian setiap individu itu berbeda-beda. Hal ini menimbulkan
sikap saling ketergantungan antara satu pihak dengan pihak yang lain. Prinsip
ekonomi yang berkaitan dengan hal ini yaitu perdagangan menguntungkan semua
pihak. Oleh karena itu, perdagangan dilakukan untuk memberi kesempatan kepada
semua orang agar dapat menikmati barang dan jasa dengan jumlah dan keragaman
yang besar.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah alasan dilakukannya perdagangan?
2. Bagaimana kemungkinan produksi suatu barang oleh produsen?
3. Bagaimana hubungan antara spesialisasi produksi dengan perdagangan?
4. Bagaimana cara menentukan spesialisasi produksi yang lebih efisien?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Mengetahui alasan dilakukannya perdagangan.
2. Mengetahui kemungkinan produksi suatu barang oleh produsen.
3. Mengetahui hubungan antara spesialisasi produksi dengan perdagangan.
4. Mengetahui cara menentukan spesialisasi produksi yang lebih efisien.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Alasan Dilakukannya Perdagangan


Alasan orang memilih untuk melakukan perdagangan dan bergantung
kepada orang lain untuk memperoleh barang dan jasa dapat ditinjau melalui
konsep perekonomian sederhana. Dalam konsep ini, pelaku perekonomian hanya
diambil dua pihak, misalnya petani dan peternak.
1
Perdagangan akan memungkinkan keduanya menikmati lebih banyak
variasi (Mankiw, 2013: 44). Artinya, dengan melakukan perdagangan, maka
setiap individu dapat mengonsumsi lebih banyak variasi barang dan jasa.
Misalnya, petani dan peternak masing-masing memilih tidak berhubungan satu
dengan lainnya. Petani hanya memproduksi dan mengonsumsi padi, peternak
hanya memproduksi dan mengonsumsi ayam. Lama-kelamaan, mereka akan
mencapai titik jenuh. Jika perdagangan dilakukan, maka keduanya dapat
mengonsumsi padi dan ayam sesuai dengan kebutuhannya.
2
Setiap individu dapat memetik keuntungan satu dengan yang lain dengan
menspesialisasikan diri pada apa yang paling baik yang dapat dikerjakan oleh
masing-masing dan kemudian bedagang satu dengan lainnya (Mankiw, 2013: 44).
Artinya, pemilihan spesialisasi bidang produksi lebih menguntungkan
dibandingkan dengan melakukan berbagai produksi di berbagai bidang secara
individu. Keuntungan tersebut dapat diperoleh ketika pihak satu dengan pihak
yang lain melakukan perdagangan atas hasil produksi yang dilakukannya.
3
Keuntungan perdagangan tidak terlalu jelas ketika satu orang lebih baik
dalam memproduksi setiap barang (Mankiw, 2013: 44). Hal ini berkaitan dengan
spesialisasi bidang produksi. Diasumsikan bahwa walaupun petani memiliki
kemampuan yang tinggi dalam menanam padi dan memelihara ayam, akan lebih
baik bila petani tersebut memilih satu bidang produksi saja agar hasil yang
diperoleh dapat maksimal.

4
B. Kemungkinan Produksi

Tabel Kesempatan Produksi Petani dan Peternak

Tabel diatas menjelaskan kemampuan produksi daging dan kentang oleh


petani dan peternak. Pada tabel tersebut, diilustrasikan bahwa peternak lebih
produktif dibandingkan petani. Akan tetapi, karena terdapat dua fokus yang
berbeda, maka waktu yang mereka miliki akan terbagi menjadi dua jika mereka
ingin memproduksi kedua bidang produksi, daging dan kentang. Maka, jika
diilustrasikan dengan grafik, akan tampak sebagai berikut.

Grafik Batas Kemungkinan-kemungkinan Produksi Petani

Grafik tersebut mengilustrasikan beberapa kemungkinan produksi daging


dan kentang oleh petani. Tiga fokus utama pada grafik yaitu petani dapat
memproduksi 8 gram daging tanpa memproduksi kentang, memproduksi 32
kentang tanpa memproduksi daging, dan memproduksi 4 daging dan 32 kentang
dalam waktu yang sama yaitu 8 menit.

5
Grafik Batas Kemungkinan-kemungkinan Produksi Peternak

Grafik tersebut mengilustrasikan beberapa kemungkinan produksi daging


dan kentang oleh peternak. Tiga fokus utama pada grafik yaitu peternak dapat
memproduksi 24 gram daging tanpa memproduksi kentang, memproduksi 48
kentang tanpa memproduksi daging, dan memproduksi 12 daging dan 24 kentang
dalam waktu yang sama yaitu 8 menit.

C. Spesialisasi Produksi dan Perdagangan


Pada awal pembahasan telah dijelaskan bahwa pilihan yang terbaik adalah
dengan melakukan spesialisasi produksi dan saling melakukan perdagangan atas
hasil produksi tersebut. Berikut adalah grafik yang dapat mengilustrasikan hal
tersebut.

Grafik Konsumsi dan Produksi Petani

6
Pada grafik tersebut, diilustasikan bahwa setelah melakukan spesialisasi
dan perdagangan, petani dapat, mengonsumsi 5 daging dan 17 kentang. Jumlah
tersebut lebih banyak dibandingkan sebelum melakukan perdagangan, konsumsi
yang dapat dicapai hanya 4 daging dan 16 kentang. Untuk merealisasikan
spesialisasi dan perdagangan ini, maka sebaiknya petani melakukan produksi 32
kentang tanpa memproduksi daging.

Grafik Produksi dan Konsumsi Peternak

Pada grafik tersebut, diilustasikan bahwa setelah melakukan spesialisasi


dan perdagangan, peternak dapat mengonsumsi 13 daging dan 27 kentang. Jumlah
tersebut lebih banyak dibandingkan sebelum melakukan perdagangan, konsumsi
yang dapat dicapai hanya 12 daging dan 24 kentang. Untuk merealisasikan
spesialisasi dan perdagangan ini, maka sebaiknya peternak melakukan produksi
18 daging dan 12 kentang.

7
D. Cara Menentukan Spesialisasi Produksi
Tidak semua individu memiliki keahlian khusus yang lebih baik dari
individu lain. Bahkan ada individu yang lebih kompeten dalam dua bidang
sekaligus dibandingkan dengan individu lain. Untuk menentukan spesialisasi yang
sebaiknya dipilih oleh seseorang, maka kemungkinan dapat dipertimbangankan
melalui prinsip keunggulan absolut dan prinsip keunggulan komparatif atas
produksi yang akan mereka lakukan.
1. Ekonom menggunakan istilah keunggulan absolut (absolute adventage) ketika
membandingkan produktivitas satu orang, perusahaan, atau negara satu
dengan yang lain (Mankiw, 2013: 49). Sehingga, kekunggulan absolut dapat
diartikan sebagai perbandingan antara produsen satu dengan lainnya dengan
membandingkan produktivitas dan atau bahan baku yang digunakan.
Produsen yang memerlukan kuantitas bahan baku lebih sedikit dapat dikatakan
memiliki keunggulan absolut dalam memproduksi barang tersebut
2. Ekonom menggunakan istilah keunggulan komparatif (comparative
adventage) ketika menguraikan biaya kesempatan untuk dua produsen
(Mankiw, 2013: 50). Sehingga, keunggulan komparatif dapat diartikan sebagai
perbandingan biaya kesempatan yang dikorbankan antara produsen satu
dengan lainnya. Produsen dengan biaya kesempatan yang lebih sedikit untuk
memproduksi suatu barang dikatakan memiliki keunggulan komparatif dalam
memproduksi barang tersebut. Setiap pihak memiliki keunggulan komparatif
pada satu bidang produksi dan pihak lain akan memiliki keunggulan
komparatif pada bidang produksi yang lain.

Perdagangan menguntungkan semua pihak (Mankiw, 2013: 8). Hal


tersebut sangat tampak ketika setiap pihak memilih spesialisasi dalam
menjalankan aktivitas produksinya. Pemilihan spesialisasi dapat dilakukan dengan
membandingkan biaya kesempatan yang dimiliki untuk mengetahui keunggulan
komparatif dari setiap pihak. Dapat juga dilakukan dengan membandingkan
produktivitas kedua pihak untuk mengetahui keunggulan absolut keduanya.
Sehingga, mereka dapat memperoleh keuntungan berupa perolehan barang dan
jasa yang dibutuhkan dengan harga yang lebih rendah.

8
9
BAB III

KESIMPULAN

1. Perdagangan dilakukan karena setiap individu memiliki kemampuan dan


sumber daya yang berbeda-beda. Dengan melakukan perdagangan, maka
kebutuhan setiap individu akan terpenuhi dengan harga yang relatif lebih
rendah.
2. Setiap produsen memiliki kemungkinan-kemungkinan produksi berdasarkan
pada kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya.
3. Dengan melakukan spesialisasi produksi, maka total produksi dari setiap
barang dan jasa dalam suatu negara akan meningkat. Hasil dari spesialisasi
tersebut diperjual-belikan guna memenuhi kebutuhan semua pihak.
4. Spesialisasi produksi dapat ditentukan dengan membandingkan keunggulan
komparatif dan keunggulan absolut yang dimiliki setiap pihak.

10
DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, N. Gregory, dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta: Salemba


Empat.

11

Anda mungkin juga menyukai