Anda di halaman 1dari 72

KOMUNIKASI TERTULIS

Makalah

Ditujukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Perkantoran yang


Diampu Oleh:
Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si
Drs. H. Alit Sarino, M.Si

Oleh:
Kelompok 3
Ahmad Nurjaman 1706053
Gita Nur Islami 1700977
Helni Nurbayanah 1702102
Lusiana Nurhadi 1701554

PENDIDIKAN MANAJEMEN PERKANTORAN


FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penyusun dapat
menyusun makalah ini.

Makalah ini dibuat untuk menyelesaikan tugas Komunikasi Perkantoran.


Tak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. H. Suwatno, M.Si dan Drs. H. Alit Sarino, M.Si yang telah
membimbing penyusun.
2. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Manajemen Perkantoran 2017 A yang
telah banyak memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini yang
berjudul Komunikasi Tertulis. .
3. Pihak- pihak yang menjadi sumber informasi, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan baik.

Dalam makalah ini penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan


yang mendasar. Untuk itu penyusun berharap kepada para pembaca makalah ini
untuk memberikan saran dan masukan.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap
pembaca. 

Bandung, 20 Februari 2019

Penyusun

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lukisan pada gua Laucaux......................................................................5


Gambar 2 Petroglyhs di Mutawintji National Park, Australia................................6
Gambar 3 Petroglyhs di Gua Niah, Sarawak..........................................................6
Gambar 4 Petroglyhs di Tambun, Perak.................................................................7
Gambar 5 Ideogram di Uruk, Mesopotamia...........................................................8
Gambar 6 Karakter Cina.........................................................................................9
Gambar 7 Sample skrip Proto Sinatik yang pertama ditemui...............................10
Gambar 8 “Al-Arabiyya” iaitu Arab. Contoh kepada skrip Arab.........................11
Gambar 9 Contoh bentuk tangan dan sign writing...............................................12
Gambar 10 Proses Penulisan Press Release Gaya Piramida Terbalik...................39

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang..........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3. Tujuan........................................................................................................2

1.4. Manfaat......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4

2.1. Definisi Komunikasi Tertulis....................................................................4

2.2. Perkembangan Awal Komunikasi Tulisan Manusia.................................4

2.3. Fungsi Komunikasi Tetulis.....................................................................14

2.4. Prinsip – Prinsip Komunikasi Tertulis....................................................15

2.5. Jenis Komunikasi Tertulis.......................................................................16

2.5.1. Surat.................................................................................................16

2.5.2. Telegram..........................................................................................17

2.5.3. Buku.................................................................................................18

2.5.4. Laporan............................................................................................18

2.5.5. Negosiasi dan Pembuatan Kontrak..................................................20

2.5.6. Perjanjian Pemasaran.......................................................................21

2.5.7. Draft.................................................................................................22

2.6. Hambatan dalam Komunikasi Tulisan dan cara mengatasinya...............22

2.6.1. Hambatan Komunikasi dalam Tulisan.............................................22

2.6.2. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Tulisan.............................26

iii
2.7. Menyusun Surat Bisnis............................................................................27

2.8. Press Release...........................................................................................32

2.8.1. Pengertian Press Release..................................................................32

2.8.2. Tujuan Hubungan Pers.....................................................................34

2.8.3. Bentuk Kegiatan Press Relations.....................................................34

2.8.4. Persyaratan Penyusunan Press Release............................................35

2.8.5. Jenis–Jenis Press Release.................................................................39

2.8.6. Proses Penulisan Press Release........................................................39

2.8.7. Teknik Praktis Penulisan Press Release...........................................41

2.9. Periklanan................................................................................................43

2.9.1. Pengertian Periklanan......................................................................43

2.9.2. Fungsi Periklanan.............................................................................44

2.9.3. Media Periklanan.............................................................................46

2.9.4. Tahapan Proses Manajemen Periklanan..........................................47

2.9.5. Keputusan Pesan..............................................................................50

2.9.6. Periklanan Melalui Televisi.............................................................62

BAB III PENUTUP...............................................................................................63

3.1. Simpulan..................................................................................................63

3.2. Saran........................................................................................................64

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................65

LAMPIRAN...........................................................................................................66

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi merupakan kebutuhan dasar mansusia sebagai
makhluk sosial. Manusia sebagai makhluk sosial berarti tidak dapat hidup
sendiri dan senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Untuk
bisa saling berinteraksi dengan manusia lainnya dalam rangka memenuhi
kebutuhan hidup, manusia melakukan yang namanya komunikasi. Di
dalam berkomunikasi, manusia mempunyai cara tersendiri. Cara ini
biasanya dipengaruhi banyak faktor. Diantaranya adlaha letak geografis,
keladaan lingkungan, kebiasaan, budaya, dal lain sebagainya.

Berangkat dari itu, manusia menciptakan beberapa jenis


komunikasi. Tentunya dengan menciptakan beebrapa jensi komunikasi ini
diharapkan manusia dapat berkomunkasi secara efektif dan efisien serta
apa yang menjadi tujuan dalam komuniaksi itu dapat tercapai dengan baik
sepertai apa yang diahaarapkan. Bebrapa jenis komunikasi daiantaranya
adalah komunikasi lewat lisan atau berkomuniaksi secara langsung bahkan
ada juga komunikasi tulisan atau komunikasi melalui media tulisan
sebagai sarana untuk menyampaikan pesan kepada orang atau kelompok
lainnya.

Sebenarnya apapun jenis komuniaksi yang dilakukan oleh manusia


mempunyai tujuan yang sama, yaitu agar dapat menyampaikan pesan atau
tujuan dengan baik serta dilakukan secara lebih efektif. Tapi khusus jenis
komunikasi tulisan biasanya manusia lebih mempunyai tujuan khsusus di
dalamnya. Seperti slahsatunya adalah ketika menggunakan komuniaksi
lewat tulisan, pesan yang disampaikan akan lebih jelas terlihat serta tidak
menimbulkan salah persepsi, karena biasanya komunikasi lewat tulisan
akan lebih mudah dipahami serta pesan yang disampaikan pun dpat
dijadikan sebagai bukti karena jelas-jelas telah menjadi output berupa
tulisan.

1
2

Komunikasi lewat tulisan bisanya sangat sering dijumpai terutama


di dlam lingkup bisnis atau perkantoran. Dengan media yang beragam
pula, seperti salahsatunya adalah surat. Yang meruapakan alat komunikasi
tulisan yang msih sering dan banyak dijumpai di lingkup bisnis. Kenapa
hal ini bisa terjadi, karena dalam lingkup bisnis bisanya komunikasi tulisan
lebih efektif dibanding komunikasi langsung. Karena ketika menggunakan
surat saja misalnya, imformasi yang diterima pun bisa bersifat jangka
panjang karena jelas bukti fisiknya ada.

Itulah mengapa komunikasi tulisan merupakan salahsatu jenis


komunikasi yang mesti dikuasai, terutama oleh para insan perkantoran.
Hal ini bukan berarti jenis komunikasi lain juga tudak penting atau tgidak
dibutuhkan. Tapi dalam hal ini komunikasi tulisan merupakan salahsatu
jenis yang sering dijumpai khususunya dalam dunia bisnis maupun kantor.
Untuk itu dairasa sangatlah penting untuk mempelajari komunikasi tulisan
ini agar ketika komunikasi ini telah dikuasai, maka akandapat menunjang
kegiatan khususnya delam kegiatan bisnis maupun administrasi di kantor.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam makalah
ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi tertulis?
2. Apa perkembangan awal komunikasi tertulis?
3. Apa fungsi komunikasi tertulis?
4. Apa saja prinsip-prinsip komunikasi tertulis?
5. Apa saja jenis-jenis komuniksi tertulis?
6. Apa hambatan dalam komunikasi?
7. Bagaimana menyusun surat bisnis?
8. Apa yang dimaksud press realease?
9. Apa yang dimaksud periklanan?

1.3. Tujuan
Setelah menyusun makalah ini, penyusun memiliki beberapa tujuan,
khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca, diantaranya adalah:
3

1. Memahami komunikasi tertulis.


2. Mengetahui perkembangan awal komunikasi tertulis.
3. Memahami fungsi komunikasi tertulis.
4. Mengetahui prinsip-prinsip komunikasi tertulis.
5. Mengetahui jenis-jenis komuniksi tertulis.
6. Memahami hambatan dalam komunikasi.
7. Mengetahui bagaimana menyusun surat bisnis.
8. Memahami tentang press realease.
9. Memahami tentang periklanan.

1.4. Manfaat
Manfaat makalah ini diharapkan penyusun dan para pembaca agar dapat
meningkatkan pemahaman penyusun mengenai komunikasi tertulis.
BAB II
PEMBAHASAN

Komunikasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih atau
dri satu orang ke orang yang laiinya untuk menyampaikan informasi. Menurut
Chester I Barnard “komunikasi adalah suatu alat dimana orang-orang yang
bersangkutan saling berhubungan satu sama lain dalam suatu organisasiuntuk
mencapai tujuan umum”. Secara etimologi komunikasi berasa dari bahasa latin
yaitu “cum” atau kata depan yang berarti “dengan” atau bersama dengan dan kata
“ umus” atau sebuah kata bilangan yang berarti “satu”. Dua kata tersebut
membentuk kata benda yakni “Communio”, Communio ini dalam bahasa Inggris
disebut sebagai Comnion yang memiliki arti yaitu kebersamaan, persatuan,
persekutuan gabungan, pergaulan atau hubungan. Komunikasi banyak macamnya,
salah satunya adalah komunikasi tertulis.

2.1. Definisi Komunikasi Tertulis


Komunikasi tertulis tertulis adalah salah satu jenis komunikasi yang
dilakukan melalui tulisan seperti surat, e-mail, telegram, memo dan lain
sebagainya. Dalam dunia bisnis yang banyak digunakan jenis komunikasi tertulis
surat, memo dan laporan. Pada zaman dahulu bangsa romawi menggunakan kulit
binatang untuk mencatat perniagaannya, sedangkan di Cina mereka menggunakan
media tulang untuk menulis untuk mnyebarkan ajaran dan kepercayaan kepada
masyarkat.

2.2. Perkembangan Awal Komunikasi Tulisan Manusia


Tulisan merupakan bentuk komunikasi yang banyak dijumpai serta banyak
digunakan dalam kehidupan bermasyarakat. Alat komunikasi tulisan ini juga
merupakan alat komunikasi yang perkembangannya cukup pesat. Jika berkaca
pada sejarah, maka akan cukup panjang jika berbicara tentang alat komunikasi
yang satu ini. Apalagi manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup
sendiri dan mau tidak mau mesti berinteraksi dengan manusia laiinya untuk dapat
terus menjaga kelangsungan hidupnya.

4
5

Komunikasi tulisan mulai berkembang sejak 5000 tahu sebelum masehi


dan perkembangannya masih dirasakan hingga saat ini. Pada awla
perkembangannya, komunikasi ini sangatlah sederhana, dengan media seperti
gambar. Pada awalnya manusia hanya menggambar lukisan-lukisan di gua atau
sekitar tempat tinggal mereka. Gambar yang mereka lukisakan saat itu merupakan
cerita tentang kehidupannya kala itu.
Pada awal penemuannya, lukisan yang dibuat oleh manusia kala itu
memang terlihat seperti kabur dan acak-acakkan. Namun seiring perkembangan
zamanpara ilmuwan mendapati bahwa ternyata gambar yang dibuat tersebut
memiliki maksud serta tujuan yang ingin disampaikan. Setiap bentuk lukisan
memiliki arti yang berbeda dan menggambarkan kehidupan mereke kala itu.
Sehingga kini, komunikasi ini masih digunakan oleh generasi manusia
moden. Keadaan masih tetap sama walaupun munculnya teknologi-teknologi yang
baru yang sentiasa canggih dari semasa ke semasa. Komunikasi ini merupakan
warisan nenek moyang manusia sejak zaman batu lagi maka ia sudah menjadi
darah daging manusia dan tak terganti.

Perkembangan Tulisan Purba

Lukisan Gua
Lukisan adalah simbol dan tulisan yang tertua dilahirkan dengan bertujuan
untuk berkomunikasi. Lukisan awal telah ditemui di dinding-dinding gua yang
dihasilkan oleh manusia purba yang dinamakan oleh saintis sebagai homo sapiens.
Lukisan itu menceritakan tentang aktivititas kehidupan manusia kala itu, seperti
memungut hasil hutan, berburu dan pengembaraan.
Hasil kajian menunjukkan lukisan gua yang dicatatkan paling tua ialah di
Gua Chauvet, Perancis. Penemuan lukisan Gua Chauvet adalah sekitar Disember
1994 oleh tiga ahli speleologists; Ellite Brunel Deschamps, Christian Hillaire dan
Jean Marie Chauvet yang menemui pintu masuk gua tersebut dari bawah tanah.
Nama gua tersebut kemudian dinamakan Chauvet pada tahun 1996. Dimana ia
mengandungi lebih dari 1000 lukisan yang dilukis sekitar 36,000 tahun S.M.
6

Manakala di bahagian selatan Perancis, Gua Lascaux adalah antara


penyimpan lukisan-lukisan gua yang dianggarkan sekitar 17,300 tahun S.M. Gua
Lascaux mempunyai kira-kira 2000 gambar rajah yang dikateogorikan kepada tiga
iaitu : haiwan, manusia dan simbol abstrak. Lukisan pada Lascaux adalah antara
kesenian yang terbaik dihasilkan oleh manusia purba Zaman Paleolitik.
Penemuan Lascaux pada 12 September 1940 oleh seorang remaja Marcel
Ravidat memberikan suatu penemuan sejarah. Gua Lascaux kemudian dibuka
kepada awam sekitar tahun 1948. Disebabkan oleh karbon dioxida, suhu, yang
dihasilkan oleh kira-kira 1200 pengunjung setiap hari menyebabkan sesetengah
lukisan luntur dan Lascaux ditutup pada tahun 1963. Semenjak 2008, hanya 20
minit diperuntukkan tiap-tiap individu yang memasuki Lascaux bagi menjaga
keseniaan lukisan guanya.

Petroglyphs

Gambar 1
Lukisan pada gua Laucaux

Petroglyphs ialah ukiran di permukaan batu. Ukiran batu mula dicatakan


sekitar 10,000 tahun yang lalu oleh homo sapiens. Di mana ia merupakan langkah
awal ukiran yang terbentuk selepas lukisan, ketika homo sapiens mengambil masa
kira-kira 20,000 tahun untuk ukiran pertama pada permukaan batu.
Terdapat ukiran batu pada Zaman Neolitik dan di Zaman Akhir Paleolitik.
Saintis menemui tapak ukiran batu di Australia yang mempunyai ukiran yang
7

dianggarkan sekitar 27,000 tahun usia dan kebarangkalian terdapat ukiran yang
berusia 40,000 tahun. Teori-teori bagi menerangkan petrogpyhs banyak
bergantung kepada lokasi, usia dan jenis imej yang dihasilkan. Maka, beberapa
petroglyphs dianggap sebagai penunjuk astronomi dan peta.

Gambar 2
Petroglyhs di Mutawintji National Park, Australia

Petroglyphs telah ditemui di semua bahagian dunia kecuali Antartika


dengan kebanyakkan ditemui di bahagian-bahagian Afrika, Scandinavia, Siberia,
barat daya Amerika Utara dan juga Australia. Sarawak dan negeri Perak turut juga
menyumbang kepada bukti petroglyhs ini apabila ianya ditemui di tapak Gua
Niah.

Gambar 3
Petroglyhs di Gua Niah, Sarawak
8

\
Gambar 4
Petroglyhs di Tambun, Perak

Piktogram
Piktogram adalah simbol yang mewakili konsep, objek, aktivit, tempat
atau peristiwa oleh ilustrasi. Piktograf adalah langkah seterusnya bagi
perkembangan dalam komunikasi tulisan purba. Perbezaan paling penting antara
petroglyphs dan piktogram ialah petroglyphs adalah semata-mata menunjukkan
acara tetapi piktogram memberitahu cerita yang sebenar mengenai acara itu, boleh
dikatakan ia kronolgi.
Piktogram digunakan oleh pelbagai budaya purba di seluruh dunia sejak
sekitar 9000 S.M. Piktrogram merupakan titik tolak kepada pembentukan
logographik. Hasil daripada kepentingan warisan piktogram kepada manusia,
UNESCO telah menambah tapak baru bagi menjaga simbol ilutrasi ini.
Sesetengah saintis dalam bidang neuropsychiatri seperti Prof. Mario Meyer
menyatakan bahawa piktogram merupakan komunikasi manusia purba bagi
menilai kebudayaan mereka ketika itu.

Ideogram
Ideogram adalah perkembangan hasil dari piktogram, dimana simbol
grafik yang mempersembahkan idea. Sekiranya pictogram boleh menceritakan
mengenai bentuk, oleh itu pictogram bulatan boleh dikateogrikan sebagai
matahari tetapi tidak seperti cahaya, hari atau panas. Ideogram lebih kepada
pembentukan yang abstrak. Disebabkan sesetengah idea adalah umum maka
9

budaya yang berbeza turut membangunkan ideogram yang hampir sama. Sebagai
contoh, mata yang mengalir memberi maksud kesedihan bagi Amerika Asli di
California dan pada masa yang sama untuk Orang Cina dan Egypt.

Gambar 5
Ideogram di Uruk, Mesopotamia

Perkembangan Tulisan Modern

Logogram
Logogram atau logograph ialah satu bentuk komunikasi tulisan yang
mempersembahkan perkataan atau dikenali morphmene iaitu memberi erti dan
maksud setiap jenis bahasa. Jenis tulisan ini digunakan kebanyakkan di dalam
aksara Cina bagi menulis bahasa mereka. Sistem logogram yang utama digunakan
sehingga ke hari ini ialah karakter Cina yang terdapat beberapa pengubahsuaian
pada bahasa Jepun dan Korea.
Sistem logogrpah ini termasuk yang paling terawal penulisannya ialah
pada tamadun Mesir, Afrika, China dan Amerika Tengah. Maka, hasil daripada
kedua-dua hieroglif Mesir dan China terdapat perkembangan seperti elemen-
elemen pada karakter yang terbentuk. Karakter Cina telah berkembang dengan
sebutan dialek telah terhasil daripada elemen tersebut sehingga membawa ianya
tidak terbatas kepada yang asli.
10

Syllabogram
Syllabogram merupakan satu set simbol yang terbentuk mewakili suku
kata atau lebih kerap linguistik yang terhasilnya kata. Simbol yang terbentuk di
dalam syllabogram akan mempersembahkan bunyi konsonan dan diikuti vowel.
Antara bahasa-bahasa yang menggunakan syllabogram termasuk bahasa
Mycenaean di Greek, bahasa Cherokee di Amerika Utara, Vai di Afrika dan juga
bahasa Yao di China.
Sebenarnya, skrip ini digunakan oleh orang Cina, Sumeria dan Akkadian
juga diketogorikan sebagai suku kata yang terbesar walaupun berdasarkan
logogram. Syllabogram Jepun terbahagi kepada dua jenis yang disebut hiragana
dan katakana yang terbentuk kira-kira 700 Masihi. Maka, syllabogram merupakan
simbol yang terbentuk dengan pelbagai yang bergantung kepada jenis bunyi
konsonan dan vowel yang dihasilkan.

Gambar 6
Karakter Cina
11

Alphabet
Alphabet ialah set simbol yang diketogorikan standard dimana setiapnya
mempersembahkan tutur kata sesuatu bahasa itu sehingga ia merupakan sistem
yang paling banyak digunakan oleh manusia. Di dalam alphabet, abjad boleh
diberi dua arah : penulis boleh meramal perkataan yang diberikan dan
penterjemahan boleh dilakukan dengan perkataan yang diberikan ejaannya.
Sejarah aphabet bermula pada Mesir purba. Pada abad ke-27 Mesir telah
mempunyai kira-kira 24 hieroglyhs yang bermula dengan konsonan pertama dan
ditambah vowel. Pada Zaman Pertengahan, sistem alphabetik ini pernah ditemui
sebagai proto-sinatik yang terdapat pada Mesir sekitar abad ke-15 S.M. yang
ditinggalkan orang-orang Kanaan ketika itu.

Gambar 7
Sample skrip Proto Sinatik yang pertama ditemui

Perkembangan sistem komunikasi tulisan aphabet ini menarik apabila ia


mampu berkembang sehingga ke pelusuk dunia. Alphabet Eropah bermula
daripada tamadun Greek sebelum ia dibawa ke semenanjung Itali dimana alphabet
digunakan untuk menulis bahasa Itali ketika itu. Pada kurun ke-19, sistem ini telah
menjadi popular kerana ia mudah disesuaikan dengan pelbagai bahasa.
Manakala, di Asia ia bermula daripada sistem tulisan Cina dimana banyak
skrip ditemui di Asia. Di Korea, hangul alphabet diilhamkan oleh Sejong
Daewang dimana ia merupakan alphabet yang unik kerana suku kata dihasilkan
dari bunyi.
China membentuk zhuyin (kadang kala dikenali Bopomofo) iaitu semi
syllabogram yang digunakan oleh Mandarin ketika itu sebelum hanyu pinyin
(sistem tulisan Mandarin ketika ini).
12

Asia yang menggunakan sistem alphabet ini atau terbentuknya karakter


iaitu orang Cina, Taiwan, Jepun, Korea dan Iban. Alphabet Iban atau dikenali
Dunging Alphabet adalah sistem tulisan orang Iban selain daripada Turai (sistem
tulisan Iban lama) yang diilhamkan oleh Dunging Anak Gunggu yang mempunyai
77 karakter. Sistem dunging alphabet hampir menyamai hangul Korea kerana
setiap huruf mempunyai konsonan dan vokal.

Abjad
Abjad iaitu sistem tulisan di Timur Tengah dimana simbol sentiasa
disifatkan sebagai konsonan. Abjad ditemui di dalam bahasa Semitik seperti
Syria, Hebrew, Arab dan Phoenicia. Perkataan abjad ini sinonim untuk digunakan
oleh alphabet Melayu disebabkan kebanyakkan dipinjam daripada Arab. Sistem
ini ditemui sekitar 1500 S.M. dimana dijumpai pada hieroglyhs Mesir purba.
Phoenicia merupakan yang pertama membentuk abjad yang juga pada ketika itu
paling meluas digunakan di Timur Tengah. Skripnya tidak seperti hieoglif Mesir,
dimana simbol-simbol hanya dua dozen. Ini menjadikannya skrip paling mudah
untuk dipelajari. Hasil abjad Phonicia, telah memberi laluan kepada beberapa
sistem tulisan yang baru seperti alphabet Greek dan Aramaik. Alphabet Greek
berkembang manjadi abjad moden sperti Latin dan Cyrilic manakala Aramaik
menjadi pewaris kepada abjad moden di Asia.

Gambar 8
“Al-Arabiyya” iaitu Arab. Contoh kepada skrip Arab

Abugida
Ia merupakan sebuah sistem tulisan dimana mengandungi konsonan–
vowel yang ditulis sebagai satu unit: setiap unit itu adalah berdasarkan kepada
13

huruf kosonan, dan vowel tersebut adalah di bahagian menenggah. Abugida


termasuk di dalam skrip Brahmik dimana kebanyakkannya terdapat di bahagian
Selatan dan Asia Tenggara. Pada asasnya, abugida adalah berlawanan dengan
syllabogram.
Secara umum, huruf abugida lebih meletakkan kosonan. Ini dapat dilihat
apabila huruf ditulis di dalam bentuk urutan linear dimana banyak kiri ke kanan.
Ia dianggap sebagai langkah pengantara diantara alphabet dan syllabogram. Maka,
sejarah awal kewujudan abugida diletakkan oleh saintis tipologi selepas adanya
syllabogram.

Skrip Featural
Skrip featural seperti tanda tulis atau sign writing merupakan sistem
komunikasi yang paling popular dimana banyak digunakan untuk bahasa isyarat.
Ia diwakili di dalam bentuk pergerakan tangan dan muka dengan ikonik. Ia
merupakan sistem tulisan dengan bahasa isyarat. Ia dicipta oleh Valerie Sutton
pada tahun 1974 iaitu seorang penari yang juga orang yang sama di dalam
membangunkan Dance Writing.
Kombinasi ikonik simbol seperti bentuk tangan, orientasi, badan, expresi
muka, dan pergerakan digunakan untuk menterjemahkan kata-kata secara isyarat.
Semenjak sign writing menjadi skrip feautural yang popular maka tidak ada
keperluan untuk menulisnya. Sign writing Sutton hampir digunakan di 40 negara
untuk penyiasatan polis dan tentera.

Gambar 9
Contoh bentuk tangan dan sign writing
14

2.3. Fungsi Komunikasi Tetulis


1. Menyampaikan dan bertukar informasi
Komunikasi tertulis juga dapat di gunakan sebagai alat komunikasi di suatu
perusahaan, organisasi atau bahkan perseoranga. Misalnya menggunakan
memo untuk memeberi tugas, menulis surat sebagai suatu pengumuman dan
lainnya.
2. Mempengaruhi
Dengan komunikasi tertulis bisa mempengaruhi suatu prestasi atau bahkan
suatu keputusan.
3. Memecahkan masalah dan memberi instruksi
Komunikasi tertulis juga bias digunakan sebagai mana media untuk
memecahkan masalah contohnya seperti surat keputusan dan bias juga
sebagai alat untuk memberi instruksi contohnya surat tugas.
4. Mencari penjelasan
Komunikasi tertulis dalam dunia bisnis seringkali digunakan untuk mencari
penjelasan dari seseorang mengenai permasalahan tertentu. Hal ini
dibutuhkan mengingat dalam sebuah organisasi atau perusahaan bisnis tak
jarang terjadi kesalahpahaman antara karyawan dan penyelia sehingga
membutuhkan adanya penjelasan dan mengambil langkah-langkah yang tepat.
5. Membangun dam memelihara hubungan bisnis
Komunikasi tertulis dalam dunia bisnis seperti surat dapat membantu
membangun dan memelihara hubungan bisnis antara berbagai pihak seperti
manufaktur, distributor, konsumen, dan lain-lain.
6. Referensi, arsip dan alat bukti
Alat komunikasi tertulis bias digunakan sebagai referensi contohmya seperti
laporan, yang mengandung informasi penting dapat disimpan sebagi arsip dan
bisadigunakan sebagai alat bukti dalam suatu transaksi dalam kegiatan bisnis.
7. Memebangun itikat baik
Komunikasi tertulis yang berupa surat dapat berfungsi untuk menjual dan
membangun reputasi suatu organisasi, perusahaan, atau bahakan perorangan.
Dengan surat pula dapat menjadi duta dari sebuah negar. Hal ini bertujuan
15

untuk membangun itikan baik dalam hubungan antar organisasi, perusahaan


atau bahkan perseorangan.
8. Membuat permintaan
Komunikasi tertulis juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengajukan
permintaan. Biasanya ini dilakukan pada kegiatan bisnis. Contohnya suatu
perusahaan akan mengeluarkan surat permintaan kepada toko furniture untuk
melengkapi peralatan di kantornya, dan masih banyak yang lainnya.

2.4. Prinsip – Prinsip Komunikasi Tertulis


1. Completeness (Lengkap)
Pesan – pesan yang digunakan dalam suatu perusahaan akan disebut lengkap,
bila mengandung semua fakta- fakta yang diinginkan oleh pembicara. Karena
itu pesan harus menjawab semua pertanyaan, memberikan informasi
tambahan yang dibutuhkan dan periksa kembali apakah telah mencakup
5W+1H (who, what , when, where, when, why, dan how). Hal ini khususnya
diperlukan pada saat anda menjawab surat pengumuman atau pemberitahuan
misalnya surat pemesanan barang.
2. Conciseness (Ringkas)
Conciseness adalah suatu pesan bukan mengorbankan beberapa kata sehingga
menjadi tidak lengkap dan kurang sopan tetapi hilangkan kata – kata yang
kurang penting dan hindarkan pengulangan kata-kata.
3. Consideration (Pertimbangan)
Berarti anda harus benar – benar menyiapkan apa yang akan ditulis dan coba
memahami orang / pihak lain, apa masalahnya, keinginannya dan lain – lain.
4. Concerteness (Konkrit)
Penulisan yang konkrit berarti spesifik, mengandung kepastian yang
gamblang (jelas), hindari kekaburan dan penulisan secara umum. Untuk itu
sebaiknya anda menggunakan fakta – fakta / data yang spesifik/ jelas dan
lebih baik menggunkan kalimat aktif.
5. Clarity (Jelas)
Pesan yang disampaikan harus benar – benar jelas dan dapat dimengerti oleh
pembaca sehingga perlu diperhatikan pemilihan kata – kata yang sering
16

digunakan, hindari kata- kata asing dan susunan kalimat dan paragraf yang
beraturan.
6. Courtesy (Sopan)
Sopan disini bukan berarti menggunakan kata – kata maaf, silahkan,
terimakasih, tetapi yang dimaksud adalah jangan menyinggung perasaan
pembaca, jawablah surat langganan segera, bijaksana dan untuk tidak
menyakiti hati langganan janganlah terlalu berterusterang kepada masalah
yang dihadapi langganan.
7. Correectness (Benar)
Yang dimaksud benar adalah menggunakan bahasa yang sesuai dengan level
pengetahuan langganan dan gunakan kata akurat, grafik gambar yang
menunjang.

2.5. Jenis Komunikasi Tertulis


2.5.1. Surat
Surat adalah media komunikasi visual dalam bentuk tulisan yang
dipergunakan dalam komunikasi melalui surat, mempunyai sasaran tunggal,
dengan tujuan mempengaruhi sikap komunikasi terhadap pesan-pesan yang
disampaikan oleh komunikator. Menurut YS. Marjo, surat adalah alat komunikasi
tertulis, atau sarana untuk menyampaikan pernyataan maupun informasi secara
tertulis dari pihak satu kepada pihak yang lain. Menurut Lamuddin Finoza, surat
adalah alat komunikasi untuk menyampaikan suatu maksud secara tertulis atau
alat komunikasi tertulis yang berisi informasi yang dibuat dengan persyaratan
tertentu. Persyaratan tersebut adalah:
a. Menggunakan kertas;
b. Menggunakan model atau bentuk;
c. Menggunakan kode atau notasi;
d. Menggunakan bahasa yang khas;
e. Mencantumkan tanda tangan.
Penyampaian maksud melalui surat dari satu pihak kepada pihak lain dapat
atas nama perorangan (pribadi) dan dapat atas nama jabatan dalam suatu
organisasi.
17

Kegiatan saling berkirim surat oleh perseorangan atau oleh organisasi disebut
surat menyurat atau korespondensi. Para pelaku kegiatan berkirim surat disebut
koresponden.
Dibandingkan alat komunikasi lainnya, kedudukan surat dalam bidang
komunikasi tidak tergoyahkan karena Surat memiliki Bukti Autentik berupa
Tulisan dan Tanda Tangan. Kelebihan lain yang dimiliki surat adalah:
a. Praktis, karena dapat menyimpan rahasia
b. Efektif, karena informasi yang disampaikan itu asli sesuai dengan sumbernya
c. Ekonomis, karena biaya pembuatan dan pengirimannya sangat mudah

2.5.2. Telegram
Telegram berasal dari bahasa yunani, tele artinya jauh dan grama artinya
tulisan. Jadi telegram adalah tulisan yang disampaikan kepada seseorang untuk
memberikan pesan/message dari jarak jauh. Telegram digolongkan menjadi dua
golongan yaitu telegram umum, telegram yang dikirim secara umum termasuk
perusahaan negara dan swasta jenis formulirnya warna putih dan telegram milik
pemerintah, telegram yang dikirim dari instansi pemerintah seperti dapartemen,
lembaga negara, kedutaan dsb.
1. Jenis jenis telegram:
a. Telegram biasa
b. Telexeogram, adalah telegram yg di isyarakat dan diserahkan oleh kantor asal
diserahkan langsung pada alat komunikan.
c. Telegram indah, khusus untuk ucapan selamat hari raya seperti idul fitri,
natal, thn baru
d. Teleks, ditujukan oleh langganan kekantor telegraf
e. Telegram radio kapal
f. Telegram pers
g. Telegram dengan petunjuk dinas berbayar atau pdb seperti pos, po box,
tromol pos dsb.
18

2.5.3. Buku
Buku adalah lembaran-lembaran kertas, jumlah halaman yang berisi
tulisan, gambar, grafik, tabel, dan sejenisnya yang dijilid untuk dibaca. Ciri-ciri
buku: Penerbitnya: badan usaha atau lembaga resmi Jangka terbitnya: tidak
menentu Bentuknya: lembaran yang terjilid Sifat isinya: tulisan, gambar, grafik
dan sejenisnya Sasarannya: masyarakat umum

2.5.4. Laporan
Laporan adalah suatu keterangan tertulis yang disampaikan oleh seseorang
kepada atasannya atau sebuah panitia/tim kepada yang membentuknya, yang
merupakan akibat dari pelaksanaan pekerjaannya. Laporan berfungsi sebagai alat
untuk menyampaikan informasi pertanggungjawaban dari atasan kepada bawahan,
bahan pengambilan keputusan, alat untuk membina kerja sama, sebagai alat untuk
memperluas ide untuk tukar menukar pengalaman, dan sebagai bahan masukan
untuk menyusun strategi, rencana kerja atau pengambilan keputusan.
Laporan bisnis disusun untuk memenuhi kebutuhan pembacanya.
Kebutuhan tersebut dapat berupa:
1. Bahan masukan data dan informasi tentang sesuatu hal, masalah atau proyek;
2. Hasil analisis data; atau
3. Data, hasil analisis, kesimpulan dan saran yang bersangkutan dengan hasil
analisis tersebut.sesuai dengan penggunaanya laporan bisnis dikelompokan
menjadi dua golongan yaitu laporan untuk keperluan intern perusahaan dan
laporan untuk diserahkan kepada pihak ketiga. Laporan bisnis untuk pihak
ketiga memuat cirri-ciri umum sebagai berikut:
a) Tingkat formalitas laporan kepada instansi-instansi penting (misalnya
bank kreditur, pelanggan, kantor pemerintah);
b) Tergantung dari topik yang dilaporkan, panjang laporan bisnis dapat
mencapai puluhan bahkan ratusan halaman;
c) Laporan dapat disampaikan secara periodic atau satu kali saja;
d) Untuk menyusun laporan seringkali dilakukan riset atau pengumpulan
data yang bersangkutan dengan tujuan laporan.
19

Fungsi laporan
1. Alat untuk menyampaikan informasi
2. Pertanggungjawaban dari atasan kepada bawahan
3. Bahan pengambilan keputusan
4. Alat untuk membina kerja sama
5. Alat untuk memperluas ide untuk tukar menukar pengalaman

Syarat-syarat laporan yang baik


1. Objektif (memakai kriteria umum)
2. Jelas dan cermat (bahasa jelas sehingga semua orang menafsirkan sama)
3. Langsung mengena sasaran
4. Keterangan yang dimuat harus lengkap
5. Harus tegas dan konsisten
6. Tepat waktu dalam pendistribusian dan penerimaan
7. Mudah diikuti (sistematis)

Jenis laporan
1. Ditinjau dari segi isi dan maksudnya
a) Laporan informatif, yaitu laporan sebagaimana adanya atau sesuai dengan
kenyataan
b) Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang berisi penilaian sekilas tanpa
analisis mendalam
c) Laporan analisis, yaitu laporan yang berupa sumbangan pikiran, pendapat
dan saran yang isinya matang dan mendalam
d) Laporan pertanggungjawaban, yaitu berupa pembuatan laporan
pertanggungjawaban. Dapat dikerjakan dengan berpedoman pada dua hal:
 Kalau proyeknya sudah berakhir atau rampung
 Jika pekerjaan bertahap (laporan kemajuan/progress report)
e) Laporan kelayakan, yaitu laporan untuk menentukan mana yang terbaik,
setelah menganalisis sesuatu atau masalah secara mendalam untuk menuju
penilaian yang bersifat pilihan, layak atau tidak
20

2. Ditinjau dari segi bentuknya


a) Laporan berbentuk memo, yaitu laporan yang digunakan untuk keperluan
intern organisasi/kantor dan hanya memuat pokok-pokoknya (isi laporan
pendek)
b) Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang dibuat berbentuk surat biasa,
isinya kira-kira satu sampai tiga, paling banyak lima halaman
c) Laporan berbentuk naskah

3. Ditinjau dari sifatnya


a) Laporan biasa
b) Laporan penting (rahasia)

4. Ditinjau dari segi penyampaiannya


a) Laporan lisan
b) Laporan tulisan
c) Laporan visual

5. Dari segi waktu dan periodisasi


a) Laporan rutin (harian), tahunan
b) Laporan berkala, mingguan, bulanan

2.5.5. Negosiasi dan Pembuatan Kontrak


Negosiasi adalah perundingan antara dua belah pihak atau lebih dalam
melakukan suatu transaksi untuk mencapai suatu kesepakatan yang disetujui
bersama. Cara bernegosiasi: Sebelum bernegosiasi kedua pihak melakukan kontak
baik langsung maupun tidak Kedua belah pihak mengetahui pasti apa yang
dinegosiasikan Kedua pihak harus dapat berdiplomasi Negosiasi dilakukan atas
dasar kepercayaan Hasil dari kesepakatan ditulis secara rinci Setelah ada
kesepakatan dibuat surat perjanjian untuk melakukan transaksi pembuat
kontrak/perjanjian.
21

2.5.6. Perjanjian Pemasaran


Setiap perusahaan yang bergerak dibidang perjualan terdapat bagian
pemasaran. Bagian yang bertugas untuk memasarkan barang atau jasa, yang
diproduksinya. Agar pemasaran berjalan lancar, manajer pemasaran merekrut
orang-orang untuk mempromosikan barang/jasa, yang biasa disebut promotor.
Selain promotor, terdapat divisi khusus bagian pemasaran bidang penjualan, yang
biasa disebut salesman atau salesgirl. Setiap divisi telah diatur sedemikian rupa
utnuk memasarkan produk di tempat-tempat yang telah ditentukan. Agar divisi
tidak memasuki wilayah atau tempat yang bukan wilayahnya, maak dibuat
perjanjian pemasaran. Jadi, perjanjian pemasaran maksudnya ialah kesepakaan
bersama antara orang-orang pemasaran untuk saling menghormati wilayah
pemasaran masing-masing, dan hanya memasarkan produk sesuai dengan wilayah
yang telah ditentukan.
Dalam ruang lingkup yang lebih luas perjanjian pemasaran dapat dibuat
pula antarperusahaan. Perusahaan yang memasarkan produk yang sama,
adakalanya membuat surat perjanjian pemasaran, untuk membagi wilayah
pemasaran produk. Jadi, masing-masing perusahaan memasarkan produknya
sesuai dengan kesepakatan bersama, dan masing-masing menghormati isi
perjanjian.
Dalam perjanjian pemasaran, selain contoh kasus di atas, terdapat
perjanjian pemasaran yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama mengenai
pemasaran produk oleh perusahaan yang sama namun jenis produk berbeda,
sehingga wilayah atau tempat pemasaran pun dapat sama. Perjanjian pemasaran
dibuat untuk:
a. Memasarkan produk yang sama, wilayah tempat pemasaran yang berbeda.
b. Memasarkan produk yang berbeda (dalam perusahaan yang sama), wilayah
pemasaran sama dengan salesman dan salesgirl satu perusahaan.

Isi surat perjanjian pemasaran, sama halnya dengan surat perjanjian secara umum,
yaitu berisi:
1. Judul perjanjian
2. Nama-nama pihak yang mengadakan perjanjian
22

3. Pernyataan kesepakatan
4. Isi perjanjian
5. Saat dan jangka waktu berlalu
6. Tempat kedudukan menurut hukum
7. Penyelesaian perselisihan
8. Bagian penutup

2.5.7. Draft
Tulisan di draf dan disampaikan untuk mendapatkan persetujuan, sesuai
dengan batas waktu Menurut KBBI, draf adalah rancangan atau konsep (surat dan
sebagainya); buram.

2.6. Hambatan dalam Komunikasi Tulisan dan cara mengatasinya


2.6.1. Hambatan Komunikasi dalam Tulisan
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dlam sebuah proses selalu saja terdapat
sebuah atau bahkan banyak hambatan. Tetapi sejatinya sebuah hambatan justru
muncul untuk menjadi kunci sukses berinteraksi, karena pada dasarnya interaksi
dilakukan dua arah. Berikut ada beberapa contoh hambatan di dalam
berkomunikasi, yaitu:
Hambatan dari Proses Komunikasi, hambatan ini muncul dari tidak
jelasnya informasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.
Seperti contoh surat undangan rapat yang tidak mencantumkan tempat serta
tanggal penyelenggaraan yang menimbulkan penerima surat menjadi bingung
akan isi surat tersebut.
Hambatan Fisik yaitu hambatan, hambatan fisik ini biasanya muncul
akibat adanya gangguan seperti cuaca yang tidak bersahabat ataupun sinyal yang
kurang baik. Di dalam komunikasi tulisan hal ini juga akan sangat menggangu,
ketika cuaca kurang baik atau tidak menentu maka proses penyampaian pesannya
pun akan menjadi sedikit terhambat. Sehingga pesan pun menjadi terlambat untuk
diterima yang mengakibatkan informasi menjadi kurang faktual lagi.
Hambatan Semantik, hambatan jenis ini merupakan hambatan yang
muncul akibat pemahaman yang sedikit tentang bahasa atau istilah-istilah asing
23

yang digunakan dalam informasi atau pesan. Hal ini sering terjadi ketika
perusahaan sering berhubungan dengan perusahaan luar negeri sedangkan sumber
daya yang tersedia belum cukup kapasitasnya, yang mengakibatkan terjadinya
telat penafsiran informasi seperti surat ataupun alat komunikasi tertulis lainnya.
Sehingga proses komunikasi pun akhirnya terhambat
Hambatan Psikologis, hambatan psikologis ini merupakan hambatan yang
berasal dari kondisi kejiwaan komunikator ataupun komunikan. Di dlam
komunikasi tertulis sendiri tidak jarang seorang komunikatgor ataupun komunikan
terpengaruh oleh kondisi kejiwaanya sendiri pada saat membuat pesan ataupun
menerimanya. Hal ini biasanya akan berdampak pada salah persepsi atau salah
penafsiran isi pesan yang membuat komunikasi menjadi kurang efektif.
Hambatan Manusiawi, emosi manusi yang tidak menentu bisa menjai
faktor penghambat dlam berkomunikasi. Ketika emosi manusai sedang tidak stabil
maka proses berkomunkasinya pun akan menjadi tidak objektif lagi. Seperti
contoh komunikasi dalam media cetak, ketika manusia melibatkan emosi nya
dalam pembuatan berita misal nya, maka jangan salahkan jika berita yang dimuat
kualitas atau objektivitasnya dipertanyakan.
Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan
spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau
bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi
yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan. Hal ini tak jarang juga
terjadi pada komunikasi tertulis, seperti penafsiran memo yang diberikan
pimpinan kepad staff misalkan. Jika seorang staff tidak bisa dengan bahasa yang
digunakan pimpinan tidak dipahami karena masalah tidak biasa mungkin, maka
informasi yang disampaikan pun akan menjadi sedikit terhambat.
Hambatan-hambatan Antar Pribadi, hambatan ini biasanya muncul akibat
kesalah pahaman antar anggota organisasi, kesalah fahaman yang miuncul
biasanya terkait tugas dan wewenang dalam organisasi.
Faktor-faktor penghambat dalam proses komunikasi dapat dikelompokkan
dalam empat kelompok yang dijabarkan oleh Hais Dama yaitu :
1. Masalah dalam mengembangkan pesan
24

Sumber masalah penting dalam mengembangkan pesan adalah dalam


memformulasikan pesan, antaranya adalah munculnya keragu-raguan
tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing
dalam audien, adanya pertentangan emosional, sulit mengekspresikan idea
atau gagasan, dll.
2. Masalah dalam menyampaikan pesan
Masalah yang paling jelas disini adalah faktor fisik. Atau biasanya juga
terjadi apabila dua pesan yang disampaikan memiliki pemahaman yang
saling berlawanan atau bermakna ganda.
3. Masalah dalam menerima pesan
Masalah yang muncul dalam menerima pesan antara lain adanya masalah
penglihatan, penerangan yang kurang memadai, dll.
4. Masalah dalam menafsirkan pesan
Perbedaan penafsiran terjadi dilatarbelakangi oleh :
Perbedaan latar belakang
Perbedaan penafsiran data
Perbedaan reaksi emosional

Sedangkan menurut Cangara dalam Nurul menjelaskan gangguan atau hambatan


komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas 7 (tujuh) macam yakni :
gangguan teknis, gangguan semantik, gangguan psikologis rintangan fisik atau
organik, rintangan status, rintangan kerangka berpikir, dan rintangan budaya.
Sementara itu, menurut Cruden dan Sherman hambatan komunikasi
diklasifikasikan dalam tiga aspek yaitu:
1. Hambatan teknis
2. Ketiadaan rencana dan prosedur
3. Kurang penerangan/penjelasan
4. Kurang terampil membaca
5. Kesalahan media komunikasi
6. Hambatan semantik
7. Miskin perbendaharaan kata
8. Kata berwayuh/ banyak arti
25

9. Terlalu banyak akronim


10. Hambatan manusiawi
11. Perbedaan individu
12. Iklim psokologik organisasi

Ernesto Franco juga mengklasifikasikan hambatan komunikasi dalam 3 jenis,


yakni:
1. Hambatan Phisik
2. Jarak pengirim-penerima
3. Pengaruh lingkungan
4. Kesalahan fungsi fisik
5. Kondisi tempat seperti bisisng dll.
6. Hambatan perilaku
7. Sikap pengirim-penerima
8. Sifat keterbukaan
9. Distorsi pada pesan
10. Kesalahan konklusi
11. Lain-lain
12. Batasan waktu
13. Jumlah informasi
14. Informasi yang kompleks
15. Kata yang banyak arti
16. Kesalahan persepsi
17. Hallo effect
18. Perbedaan budaya
19. Interpretasi yang salah
20. Kelemahan pendengaran

Gangguan teknik dapat berupa gangguan-gangguan dari faktor pendukung


komunikasi yang bersifat teknis, misalnya terganggunya sinyal ketika
berkomunikasi. Gangguan semantik berhubungan dengan pemahaman semantik
(arti kata) dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Gangguan psikologis misalnya
26

gangguan psikologis yang disebabkan oleh tekanan-tekanan pikiran pada pihak-


pihak yang berkomunikasi juga akan mempengaruhi efektifitas proses
komunikasi. Rintangan fisik atau organik, misalnya pada seseorang yang
berkebutuhan khusus tentunya memerlukan pemahaman bahasa komunikasi yang
sangat baik bagi pihak yang berkomunikasi dengannya. Rintangan status dapat
menjadi penyebab ketidaknyamanan berkomunikasi antara pihak-pihak yang
berkomunikasi yang memiliki perbedaan status soail. Rintangan kerangka berpikir
juga akan menghambat proses komunikasi, sehingga diperlukan kesamaan
kerangka berpikir bagi pihak-pihak yang berkomunikasi dalam memahami pesan
atau informasi yang sedang disampaikan. Rintangan budaya, maksudnya suatu
pesan atau informasi dalam komunikasi kemungkinan akan dipahami secara
berbeda oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.

2.6.2. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi Tulisan


Dari berbagai hambatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa proses
komunikasi itu tidak mudah dan memerlukan jalan yang sangat panjang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu dalam berkomunikasi dan dalam aktivitas
lainnya.Tetapi hambatan tersebut bukanlah menjadi satu-satunya penghambat
dalam berkomunikasi. Untuk memecahkan masalah hambatan tersebut diatas
berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan komunikasi :
1. Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan
pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga
tercipta komunikasi 2 (dua) arah
2. Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan
serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
3. Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus
disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.

Cara mengatasi hambatan dalam proses komunikasi tulisan adalah dengan


membangun komunikasi yang baik seperti yang dikemukakan oleh Hais Dama
yaitu memerlukan beberapa persyaratan antara lain :
27

1. Kesamaan persespsi
2. Ketepatan (sasaran audien/penerima)
3. Kredibilitas (menyangkut karakteristik penerima pesan)
4. Pengendalian (keika ada reaksi dari penerima pesan)
5. Keharmonisan (hubungan yang baik dengan penerima pesan)
6. Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai
permasalahan/hambatan yang dihadapi dalam komunikasi. Olehnya itu
perlu memperhatikan :
7. Membuat suatu pesan secara hati-hati
8. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi
9. Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan penerima

2.7. Menyusun Surat Bisnis


Informasi Pengirim
Penting untuk mengetahui cara menangani surat bisnis dengan benar,
terutama jika Anda mengharapkan balasan. Bagian ini termasuk alamat lengkap
Anda, nomor telepon, dan alamat email. Beberapa orang suka menyertakan nama
lengkap mereka di bagian atas daftar ini, tetapi beberapa orang menganggapnya
berlebihan karena Anda akan menandatangani surat dengan nama Anda.
1. Senyertakan kop surat. Apa yang harus dimasukkan?
Alamat jalan
Kota, Negara, Kode Pos
Negara (jika tidak di negara yang sama dengan penerima Anda)
Nomor telepon Anda
Email

2. Tanggal Hari Ini


Eja bulannya dan sertakan tahun lengkapnya. Tulis bulan, tanggal, dan
tahun jika mengirim surat bisnis di AS, tetapi mulai tanggal dengan hari
(misalnya 18 Oktober 2018) jika Anda mengirim surat di Inggris atau
Australia.
28

3. Informasi Alamat (a.k.a. Inside Address)


Sertakan informasi penerima, dimulai dengan nama mereka, diikuti dengan
jabatan dan alamat lengkapnya. Tangani penerima menggunakan Ms., Mr.,
atau gunakan judul yang sesuai dengan pekerjaan apa pun yang diperlukan
Nama
Judul pekerjaan
Alamat Jalan Perusahaan
Kota, Negara, Kode Pos
Negara (opsional)

4. Penghormatan
Sambutan yang digunakan di bagian penerima tidak harus sama
dengan yang digunakan di sini. Itu semua tergantung pada seberapa dekat
atau akrab Anda dengan alamat, dan konteks surat Anda. Dekan di Sekolah
Tinggi Ilmu Pengetahuan mungkin adalah bibi Anda, tetapi jika Anda
menulis kepadanya dalam kapasitas resmi, lebih baik jika Anda
menggunakan salam "Dekan (Nama Belakang)" atau "Dr. (Nama Belakang)
”karena ada kemungkinan orang lain menangani korespondensinya. Judul
militer dan agama harus ditulis apa adanya.
Tidak yakin tentang jenis kelamin penerima? Jangan menggunakan
Mr. atau Ms., tulis saja “Dear” diikuti dengan nama lengkap mereka. Jika
Anda tidak tahu siapa orang yang dihubungi sebenarnya, "Kepada Siapa
Kepedulian May" akan dilakukan. Anda juga dapat menghubungi
departemen atau grup yang akan menangani surat Anda, seperti "Anggota
Komite Perekrutan" atau "Manajemen Asosiasi Kondominium." Selalu
akhiri sapaan dengan tanda titik dua, bukan koma.

5. Teks Tubuh
Tubuh surat biasanya terdiri dari satu hingga tiga paragraf singkat,
masing-masing dengan maksud tertentu dan terorganisir untuk kejelasan.
Pengantar, menjelaskan alasan surat itu dan apa yang ingin Anda capai
dengannya. Jika penerima tidak tahu siapa Anda, Anda juga dapat
29

menyebutkan hubungan timbal balik di sini. Paragraf kedua. Berikan lebih


banyak detail tentang permintaan Anda, seperti langkah-langkah yang telah
Anda ambil atau biaya yang dibayarkan. Dalam hal pemasaran atau surat
lamaran pekerjaan, paragraf kedua adalah tempat Anda akan menjual
produk yang Anda promosikan atau aplikasi Anda. Paragraf ketiga.
Opsional dan termasuk dalam situasi di mana paragraf kedua tidak cukup
untuk menjelaskan situasi secara penuh. Penutupan mencakup satu atau dua
kalimat yang meminta penerima untuk mengambil tindakan apa pun yang
diminta dalam surat Anda, dan mengucapkan terima kasih karena telah
membaca surat Anda. Contoh penutupan surat bisnis:
Silakan email saya di (email Anda) atau hubungi saya di (telepon
bisnis Anda) untuk menjadwalkan pertemuan. Terima kasih atas
pertimbangan Anda. Jika Anda perlu mendiskusikan apa pun dengan saya
atau tim, jangan ragu untuk menghubungi kami di (telepon Anda). Kami
selalu siap melayani Anda.

6. Tutup Gratis
Penutup gratis adalah frase sign-off yang dimasukkan sebelum tanda tangan
Anda. Anda punya banyak pilihan di sini, tetapi secara umum Anda harus
menghindari yang menunjukkan penghargaan atau terima kasih dalam surat
di mana Anda tidak meminta apa pun. Contoh:
Salam
Hormat saya
Dengan hormat
Dengan rasa terima kasih
Salam
Dengan penghargaan
Hormat kami
Tanda Tangan

7. Tanda tangani surat di bawah penutup gratis. Pastikan untuk


meninggalkan setidaknya empat spasi di antara nama Anda dan
30

tutup sehingga cukup ruang untuk tanda tangan Anda. Anda


mungkin ingin memasukkan jabatan pekerjaan Anda, nomor
telepon, dan alamat email di bawah nama lengkap Anda juga.

8. Lampiran
Sebelum usia email, orang menulis "Lampiran" di bagian bawah surat bisnis
untuk menunjukkan bahwa amplop itu menyertakan dokumen lain. Anggap
saja sebagai versi cetak "lihat lampiran" untuk email. Lampiran dicatat di
bagian kiri bawah surat, beberapa spasi di bawah tanda tangan Anda, diikuti
oleh daftar dokumen yang disertakan. Sebagai contoh:
Lampiran:
Brosur
Formulir pemesanan

Selain mengenai menyusun surat bisnis terdapat pula jenis dan format
surat bisnis yang dirasa sangat penting untuk surat bisnis tersebut.Surat bisnis
biasanya datang dalam satu dari tiga format utama, blok penuh, diubah, atau
diindentasi. Meskipun tidak ada format yang benar atau salah, ada beberapa
contoh seperti dalam aplikasi universitas, di mana diperlukan format tertentu. Jika
Anda tidak yakin format mana yang harus diikuti, cukup periksa surat sebelumnya
yang Anda terima dari institusi dan ikuti pemformatan yang sama.
1. Blok Penuh
Blok penuh adalah format paling umum untuk surat bisnis karena itu yang
paling mudah. Anda tidak perlu khawatir tentang indentasi dan semuanya
dibenarkan. Spasi tunggal digunakan sebagai pengganti indentasi untuk
paragraf baru.
2. Dimodifikasi
Format yang dimodifikasi agak sulit diingat karena tidak semuanya
dibenarkan. Alamat, salam, dan badan surat dibenarkan, sementara alamat
pengirim, tanggal, tutupan gratis, dan tanda tangan disejajarkan ke kanan.
Dalam contoh di bawah ini, ada dua spasi antara alamat pengirim dan
tanggal ketika surat ditulis dan tiga spasi antara alamat penerima dan
31

salam. Ada juga dua spasi antara paragraf pertama dari badan surat dan
salam dan dua ruang untuk setiap paragraf baru. Tanda tutup gratis, tanda
tangan, dan paragraf terakhir dari surat adalah dua spasi terpisah.
3. Diindeks
Format indent atau semi-blok mirip dengan format yang dimodifikasi,
kecuali bahwa awal setiap paragraf memiliki indentasi.

Memformat dan mendesain Surat Bisnis Surat bisnis Anda perlu membuat
kesan pertama yang baik, karena dalam beberapa kasus, membaca surat itu akan
menjadi yang pertama kalinya penerima “menemukan” perusahaan Anda.
1. Kop Surat Profesional
Perusahaan bukanlah satu-satunya yang dapat menggunakan kop surat.
Solopreneur, pelamar kerja, dan siapa saja yang ingin membuat merek
untuk dirinya sendiri dapat menggunakan kop surat untuk membuat surat
mereka unik. Kop surat juga dapat digunakan untuk memverifikasi
keaslian dokumen kepada penerima, yang sering terjadi untuk surat
pemerintah dan surat bank. Desain kop surat beragam, satu-satunya hal
yang konsisten adalah harus menyertakan nama dan logo, alamat, dan
informasi kontak perusahaan Anda. Jika Anda tidak memiliki logo atau
nama perusahaan, cukup ganti dengan bagian dengan nama lengkap Anda.
Karena surat bisnis bersifat formal, pilih desain kop surat yang tidak
terlalu sibuk atau berwarna-warni sehingga mengurangi pesan yang Anda
kirim.
2. Margin Surat Bisnis
Sebaiknya selamatkan pohon, tetapi jangan terlalu banyak memasukkan
teks ke dalam satu halaman yang tidak memiliki margin tersisa.
Tinggalkan 1 "hingga 1,5" per sisi.
3. Font Biasa
Hindari font yang mewah dan sulit dibaca kursif. Pilih Verdana, Arial,
Courier New, atau Times New Roman dengan ukuran font minimal 12.
4. Spasi Surat Formal
32

Gunakan satu spasi di antara paragraf untuk membuat huruf lebih mudah
dibaca. Anda juga harus menggunakan setidaknya satu spasi di antara
semua elemen surat, kecuali antara tanda tangan Anda dan nama tercetak
di mana empat jeda baris diperlukan.
5. Kop surat 2 halaman untuk Halaman Tambahan
Surat bisnis harus cukup ringkas untuk hanya membutuhkan satu halaman,
tetapi itu tidak selalu benar. Kontrak hukum, keluhan, dan beberapa surat
nasihat terkadang membutuhkan halaman tambahan. Untuk menghindari
kebingungan jika halaman surat terpisah, halaman kedua dan selanjutnya
harus menyertakan kop surat dan nomor halaman di bagian atas. Anda
mungkin juga ingin memasukkan tanggal dan nama penerima.

2.8. Press Release


2.8.1. Pengertian Press Release
Press release atau siaran pers merupakan informasi dalam bentuk berita
yang dibuat oleh public relations (humas) dalam suatu organisasi atau perusahaan,
dan dikirimkan atau disiarkan kepada media (pers) sebagai bentuk kegiatan
penyebarluasan informasi kepada publik. Press release sangat penting digunakan
dalam kegiatan public relations untuk menjalin hubungan baik dengan pers.
[ CITATION Ono91 \l 1057 ] pengertian press release adalah media yang banyak
digunakan dalam kegiatan kehumasan karena menyebarkan berita. Istilah press
release mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya berkenaan dengan media
cetak, seperti surat kabar dan majalah, tetapi juga media elektronik, seperti radio
dan televisi. Di negara lain istilah press release itu kadang-kadang disebut news
release, suatu istilah yang maknanya menyangkut keseluruhan media massa, jadi
tidak hanya media cetak saja. Pengertian press release juga dikemukakan oleh
[ CITATION Drs02 \l 1057 ] yaitu Press release (PRL) adalah informasi dalam bentuk
berita yang dibuat oleh Public Relations (Humas) suatu organisasi/perusahaan
yang disampaikan kepada pengelola pers/redaksi media massa (tv, radio, surat
kabar, majalah) untuk dipublikasikan dalam media massa terebut. Pengertian press
release juga dikemukaan oleh [ CITATION Rac08 \l 1057 ] , yang menyatakan bahwa
press release adalah suatu berita atau informasi yang disusun oleh sebuah
33

organisasi yang menggambarkan kegiatannya (a piece of news written by the


organizations whose activities it describes). Press release juga adalah pseudo news
story yaitu mengandung arti peristiwa yang diberitakan, yang berupaya
meyakinkan editor atau reporter akan adanya nilai berita dari seseorang,
peristiwa, barang atau jasa yang diinformasikan: press release secara sederhana
merupakan pernyataan yang sudah dirancang sebelumnya untuk didistribusikan di
media massa. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang berguna,
akurat, dan menarik kepada media massa.
Jadi pada dasarnya press release merupakan berita tentang perusahaan
(individu, kegiatan, pelayanan atau produk). Berita tersebut dikirimkan atau
disiarkan ke media (pers), sehingga disebut juga siaran pers atau news release.
Selain itu menurut Frank Jeffkins dalam bukunya Public Relations menyebutkan
bahwa definisi press relations adalah usaha untuk mencapai publikasi atau
penyiaran yang maksimum atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka
menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dari organisasi atau
perusahaan yang bersangkutan. Sebagai media komunkasi massa, pers (termasuk
radio dan televisi) dinilai memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini khalayak.
Dengan ciri keserempakannya, pers di negara–negara maju sudah dianggap
sebagai kekuatan keempat setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Pers pun
diyakini mampu menjadi wahana demokrasi dan demokratisasi. Karena itu,
banyak kalangan yang menilai bahwa siapa pun yang mampu menguasai media
massa maka dia bakal memenangkan persaingan. Karena dikonsumsi oleh massa
yang amat heterogen, pers pun mampu membentuk opini khalayak dan
menimbulkan citra pihak–pihak yang diberitakannya. Opini dan cita khalayak bisa
muncul sangat positif, bisa pula sangat negatif, padahal bisa saja dalam
keadaannya malah kebalikan dari opini dan citra yang muncul.
Dari definisi dan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa media massa
begitu ampuh dalam penyebarluasan informasi atau berita, tidak mungkin
diabaikan oleh humas dalam perusahaan atau organisasi. Karena humas tidak akan
berhasil tanpa dukungan media massa, maka dari itu humas harus selalu menjalin
dan membina hubungan yang baik demi kelangsungan sebuah perusahaan.
34

2.8.2. Tujuan Hubungan Pers


Menurut[CITATION Drs00 \l 1057 ], tujuan pokok press release menurut
Frank Jeffkins adalah Hubungan pers (press relations) adalah upaya untuk
mempublikasikan suatu pesan atau informasi yang maksimum untuk menciptakan
pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak yang dilakukan oleh organisasi atau
perusahaan. Tujuan hubungan pers yang sebenarnya adalah menciptakan
pengetahuan dan pemahaman, bukan hanya menyebarkan informasi atau pesan
demi citra yang indah saja di hadapan khalayak.
Dengan memahami prinsip–prinsip hubungan pers ini, dilihat dari sisi
kehumasan bisa berdampak sangat positif, sebab banyak komunikasi massa dan
pakar psikologi komunikasi yang berpendapat bahwa mereka yang mampu
menguasai informasi dan media massa bakal menjadi pemenang dalam setiap
persaingan. Karena peranan media massa yang sangat stategis tak mengherankan
jika press relations memegang kunci yang amat penting dalam sebuah lembaga
kehumasan, baik itu dilingkungan pemerintah, BUMN, swasta, bahkan untuk
kepentingan pribadi [CITATION Drs00 \l 1057 ] . Media massa memuat press release,
selain karena memiliki nilai berita dan berharga sebagai informasi yang layak
muat, tidak lepas pula dengan pembinaan hubungan pers yang baik dengan para
wartawan dan redaktur.

2.8.3. Bentuk Kegiatan Press Relations


Bentuk–bentuk hubungan pers yang dapat dilakukan oleh praktisi humas
untuk membangun kedekatan kepada pres dengan pihak humas sehingga terjadi
hubungan yang baik dan harmonis dalam wujud sikap saling pengertian dan
menghargai satu sama lain yang dikemukaan oleh Soemirat dan Ardianto dalam
bukunya Dasar–Dasar Public Relations adalah sebagai berikut:
1. Press Conference atau konferensi pers, temu pers atau jumpa pers yaitu
diberikan secara stimulant atau berbarengan dengan seorang pejabat,
pemerintah atau swasta kepada sekelompok wartawan. Sarat utama dalam
sebuah konferensi pers adalah berita yang disampaikan kepada wartawan
sangat penting.
35

2. Press breafing yaitu diselenggarakan secara reguler oleh seorang pejabat


public relations. Dalam kegiatan ini disampaikan informasi–informasi
mengenai kegiatan yang baru terjadi kepada pers, juga diadakan tanggapan
atau pertanyaan bila wartawan belum puas dan menginginkan keterangan
lebih rinci.
3. Press tour yaitu diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk
diajak mengunjungi daerah tertentu dan merekapun (pers) diajak menikmati
objek wisata yang menarik.
4. Press release atau siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang banyak
digunakan dalam kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita.
5. Sepecial event yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan public relations
yang terpenting dan memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu
kesempatan, mampu meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik.
6. Press luncheon yaitu pejabat public relations mengadakan jamuan makan
siang bagi para wakil media massa atau wartawan, sehingga pada kesempatan
ini pihak pers biasa bertemu dengan top manajemen sebuah perusahaan atau
lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan atau lembaga.
7. Wawancara pers yaitu sifatnya lebih pribadi, lebih individual. Public relations
atau top manajemen yang diwawancarai hanya berhadapan dengan wartawan
yang bersangkutan.

2.8.4. Persyaratan Penyusunan Press Release


Kegiatan publisitas berwujud press release yang nantinya akan dikirim ke
media massa dengan harapan dapat disebarluaskan sebagai berita. Sebagai upaya
untuk menetralisir pemberitaan yang bersifat negative oleh media massa terhadap
perusahaan atau lembaga yang dapat berpengaruh terhadap menurunnya image
perusahaan dan untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan pers, seorang
public relations membuat tulisan yang melibatkan pihat pers sebagai mitra
perusahaan dalam mempublikasikan berita yang berisikan hal–hal atau peristiwa
yang terjadi dilingkungan organisasi. Siaran pers merupakan siaran yang efektif
untuk menyebarkan informasi tentang perusahaan baik melalui media massa
cetak. Press release yang baik adalah naskah pemberitahuan yang memenuhi
36

syarat–syarat penulisan suatu berita sebagaimana dikerjakan oleh para wartawan.


Berikut ini syarat–syarat yang harus dipenuhi oleh penulisan press release yang
dikemukaan oleh [ CITATION Ono91 \l 1057 ] adalah sebagai berikut:
1. Mengandung nilai berita (news value) yaitu kisah mengenai hal atau peristiwa
yang menimbulkan rasa aneh, kagum, heran dan sebagainya, atau yang luar
biasa atau yang pertama kali terjadi.
2. Faktanya termasa (timely) yang dimaksud dengan timely adalah waktu
terjadinya peristiwa yang relatif baru.
3. Disusun secara piramida terbalik (inverted pyramid), piramida terbalik
merupakan istilah jurnalistik, yakni bahwa dalam susunan kisah berita
didahulukan segi terpenting atau klimaks, yang disusun berturut–turut oleh
bagian yang berkadar semakin rendah: penting, agak penting, kurang penting
dan tidak penting.
4. Mengandung rumus “5W & 1 H”
What apa : apa yang terjadi?
Who siapa : siapa yang terlibat?
Where dimana : dimana terjadi?
When kapan : kapan terjadi?
Why kenapa : kenapa terjadi dimikian?
How bagaimana : bagaimana?
5. Disusun dengan kata–kata lazim, karena sasaran media massa adalah
khalayak heterogen, beraneka ragam, maka media massa dalam
oprasionalisasi kegiatannya tertuju kepada khalayak dengan pendidikan rata–
rata; tidak terlalu tinggi, tetapi tidak juga terlalu rendah sehubungan dengan
itu, kisah berita disusun dengan bahasa yang sederhana dengan kata–kata
lazim yang umum dikenal dengan masyarakat, yang dapat diserap sekilas
baca atau sekilas dengar. Istilah-istilah teknis dan ilmiah yang hanya dikenal
sekelompok harus dihindarkan.

Dengan memperhatikan kelima faktor tersebut, kiranya dapat didapatkan


suatu press release yang sempurna. Setiap media massa cetak seperti surat kabar
memiliki gaya dan karakteristis tersendiri, sehingga dalam menulis press release
37

seorang humas harus memperhatikan hal–hal berikut bilamana akan mengirimkan


Press release yang disebutkan oleh [ CITATION Drs02 \l 1057 ] yaitu:
1. Memberikan kejelasan tentang badan, instansi, nama organisasi atau
perusahaan yang mengirim press release tersebut.
2. Memberikan identitas pengirim dengan jelas.
3. Mencantumkan tanggal pembuatan press release tersebut.
4. Mencantumkan sifat surat itu, sehingga ada kejelasan waktu pembuatannya.
5. Tunjukan akhir dari penulisan press release tersebut.
6. Tulis press release dalam dua spasi.
7. Press release tersebut harus diberi judul.
8. Press release tersebut harus diberi amplop kecuali dikirim melalui
faxcimile/modem/internet.
9. Sertakan surat pengantar atau permohonan.
Dalam pelaksanaanya, siaran pers bisa disiarkan sebelum acara atau kegiatan
dilaksanakan, bisa juga setelah kegiatan dilaksanakan. [ CITATION Drs00 \l 1057 ]
siaran pers dapat dilaksanakan:
1. Prakegiatan
Siaran pers prakegiatan bisa bersifat informatif atau pemberitahuan tentang
bakal datangnya sebuah kegiatan. Namun, siaran pers yang bersifat “berita
akan” kerap kali dianggap tidak memiliki nilai berita. Padahal, dalam
kenyataannya banyak pembaca yang merasa terbantu.
2. Pascakegiatan
Selain dibutuhkan pada saat sebelum kegiatan siaran pers pun penting setelah
kegiatan berlangsung. Pengertian setelah kegiatan berlangsung ini bukan
berarti bisa dikirim kapan saja, tetapi tetap mengacu kepada aktualitas waktu.

Hal-hal penting dalam penulisan dan pengiriman siaran pers:


Penulisan:
1. Tulisan siaran pers dengan ringkas dan padat.
Jangan memanjang–manjangkan isi siaran pers.Sebaliknya, jangan terlalu
pendek (misalnya hanya setengah halaman).
38

2. Usahakan siaran pers kita mengandung unsur 5 W + 1 H, yaitu What, When,


Where, Who, Why dan How. Artinya, apa, kapan dan dimana kegiatan yang
dilakukan itu. Siapa yang hadir atau sasaran kegiatannya. Apa (mengapa)
kegiatan itu dilakukan, dan bagaimana pelaksanaannya.
3. Jika diperlukan, sertakan pula ilustrasi foto, gambar tabel data atau grafik.
4. Tulislah siaran pers tadi pada kertas yang berkop/surat sehingga siaran pers
tadi benar–benar resmi.
5. Cantumkan nama pejabat yang paling berwenang untuk menyiarkan siaran
pers ini, misalnya dari kepala atau menejer humas, serta menandatangani
siaran pers tadi sehingga isinya bisa dipertanggung jawabkan.
6. Jika siaran pers tadi berasal dari individu, misalnya dari seorang artis, pakar,
anggota legislatif, atlet, masyarakat biasa, lampirkan foto kofi identitas dan
menandatangani siaran pers tadi.
7. Untuk memperkaya data yang kedalaman siaran pers, lampirkan pula bahan–
bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah atau kegiatan yang
diinformasikan. Misalnya naskah pidato, makalah, atau data tertulis lainnya.

Pengiriman :

1. Kirimkan secepat mungkin. Artinya, jika kegiatan berlangsung hari ini,


kirimkan pada hari itu juga. Jangan menunda hingga esok harinya, kecuali
jika
pelaksanaanya malam hari.
2. Jika pengiriman siaran pers sudah mengenal nama wartawan sesuai
bidangnya, tunjukanlah pada wartawan tadi.
3. Pengiriman bisa pula melalui faksimile.
4. Jika melampirkan foto atau cetakan berwarna atau contoh produk, lebih baik
melalui kurir.
5. Konfirmasikan kembali lewat telepon apakah siaran pers tadi sudah diterima
atau belum. Sebab, adakalanya tidak sampai pada alamat yang dituju atau
cetakan pada faksimile ternyata amat sulit untuk dibaca.
39

2.8.5. Jenis–Jenis Press Release


Jenis–jenis press release ini berdasarkan kepada penekanan topik yang
ditampilkan. Mengacu kepada pendapat Thomas Bivins yang dikutip oleh
[ CITATION Rac08 \l 1057 ] terdapat tiga jenis press release, yaitu:
1. Basic Publicity Release, Topik Press Release jenis ini adalah segala informasi
yang dinilai mengandung nilai berita bagi media massa. Praktisi Public
Relations harus pandai dalam membuat berita dengan cara membuat event
yang menarik.
2. Product Release, Press release itu berisi tentang produk perusahaan, misalnya
peluncuran produk baru, perubahan nama produk dan lainnya. Berbeda
dengan jenis Basic Publicity diatas jenis release ini biasanya lebih terbatas
pada media–media ekonomi bisnis.
3. Financial Release, Tidak semua perusahaan menganggap penting informasi
jenis ini. Informasi keuangan biasanya dianggap tabu untuk menjadi
konsumsi umum.

2.8.6. Proses Penulisan Press Release


Penulisan press release layak muat apabila cara penulisannya seperti
halnya wartawan menulis berita langsung (straight news) dengan gaya piramida
terbalik:

JUDUL

LEAD (5 W + 1 H) Penting
 
TUBUH Tidak terlalu penting

Gambar 10
Proses Penulisan Press Release Gaya Piramida Terbalik
40

Mengapa menggunakan piramida terbalik dalam penulisan press release.


[ CITATION Drs02 \l 1057 ] menyatakan ada tiga hal untuk menjelaskannya.
1. Pembaca dikategorikan sebagai orang sibuk dan mempunyai waktu yang
singkat untuk mendapatkan berita–berita faktual.
2. Redaksi media massa harus memotong press release tersebut tanpa
mengurangi isi pokoknya.
3. Redaksi tidak mempunyai cukup waktu membaca keseluruhan press release.
Sebelum redaksi memutuskan dibuang atau dipakai release tersebut, mereka
harus tahu dengan cepat apa keseluruhan isi release itu.
Setelah menulis lead sebagai paragraf pertama, kembangkan lead itu dalam
paragraf kedua untuk menjelaskan atau mendukung paragraf pertama yang perlu
dijelaskan. Kemudian masuk kepada tubuh berita. Penulisan gaya piramida
terbalik itu berarti menulis berita dari mulai yang sangat penting (lead) sampai
kepada semakin tidak penting. Sedangkan judul diambil dari lead. Paragraf kedua
pendukung lead sudah mulai memberikan penjelasan tentang apa dan bagaimana
gambaran dari peristiwa tersebut. Paragraf keduapun lebih mencerminkan
informasi yang kurang begitu penting dibandingkan paragraf pertama atau lead
yang sangat penting. Frank Jefkins dalam bukunya Essensials of Public Relations
mengemukaan the sevent point formula dalam pembuatan PRL yaitu unsur-unsur
yang harus ditulis dalam sebuah PRL (press release) atau news release, yang
dikutip oleh [ CITATION Drs02 \l 1057 ]. Unsur–unsur itu disingkat dengan
SOLAADS:
1. Subject : apa yang diungkapkan (ide pokok) dalam news release?
2. Organizations : apa nama organisasi/perusahaan pengirim news release?
3. Location : di mana kegiatan yang diberitakan itu berlangsung?
4. Advantages : apakah ada sesuatu yang baru yang diungkapkan, apakah
keuntungan/manfaat yang diperoleh darinya?
5. Application : apa kegunaannya? Siapa penggunannya?
6. Details : apa yang menjadi spesifikasi atau detail dari informasi tersebut?
7. Sourse : sumber pengiriman news release yakni alamat yang dapat dihubungi
41

untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai contoh barang, daftar harga,
alamat “room” dan sebagainya.

Adanya ketujuh unsur di atas tidak berarti bahwa news release harus mempunyai
tujuh paragraf, namun ketujuh unsur tersebut menunjukan informasi saling terkait
dan sama pentingnya. Rahasia dari sebuah news release yang berhasil adalah
bahwa paragraf pertama (lead) merupakan ringkasan dari keseluruhan informasi
yang disampaikan. Sebelum menyiapkan press release, harus diingatkan bahwa
press release bukanlah sebuah berita promosi. Press release berisikan informasi
yang berguna bagi umum (publik). Dalam hal ini lebih menjurus lagi kepada
pembaca (media cetak), pendengar (radio) dan pemirsa (televisi) yang kita kirimi
press release tersebut [ CITATION Drs02 \l 1057 ].

2.8.7. Teknik Praktis Penulisan Press Release


Press release harus dikelola dengan sebaik mungkin, karena press release
adalah jantungnya publisitas khususnya pada media massa cetak. Oleh karena itu
adanya teknik dalam penulisan press relase. Sebelum menulis agar press relase
agar tetap terarah seorang public relations disarankan membertimbangkan
beberapa pertanyaan penting berikut ini yang dikemukaan oleh [ CITATION Rac08 \l
1057 ] Relations dan Publisitas Korporat, adalah:
1. Mengapa peristiwa ini layak disampaikan?
2. Apa materi pokok informasi?
3. Apakah informasinya dapat di cek? Apakah tredi data pendukung?
4. Apakah memerlukan backrounders atau fact-sheet? (2012:157)

Dari pertanyaan–pertanyaan tersebut telah diketahui dalam pembuatan press


release oleh seorang public relations (humas) harus memakai teknik penulisan
yang tepat agar media massa dapat memuat press release nya tersedut. Karena
media massa menpunyai kebijakan masing–masing dalam menyeleksi press
release yang masuk ke meja redaksi, oleh sebab itu dituliskan menurut [ CITATION
Rac08 \l 1057 ] teknik penulisan press release sesuai dengan format penulisan yang
sering dipakai sebagai standar penilaian oleh media, yaitu sebagai berikut:
42

1. Format penulisan press release yang sering dipakai sebagai standar penilaian
media, diantaranya:
a) Menentukan satu tema (Key-Issue atau News Values),
b) Buat sesuai pola piramida terbalik,
c) Release harus informatif,
d) Hindari pesan–pesan menjual,
e) Paragraf singkat
f) Format: jangan ditulis tangan,
g) Identifikasi,
h) Tanggal release,
i) Waktu pengirimaman,
j) Pilih media pengiriman yang tepat,
k) Pilih asesoris yang menarik,
l) Undang media,
m) Tulis eksklusif,
n) Beri tanda di akhir release,
o) Jangan salah ketik,
p) Pertimbangkan rumus tujuh unsur,
q) Press release di website bisa lebih detail dan panjang.

Public relation dalam kegiatan menulis press release memiliki tahapan–


tahapan tertentu. Karena praktisi public relations diharuskan untuk menghasilkan
karya tulis yang tidak sembarangan, maka diperlukan sistematika tertentu dalam
menulis. Menurut Kriyantono dalam bukunya Public Relations Writing Teknik
Produksi Media Public Relations dan Publisitas Korporat secara umum proses
menulis Press Release terdiri:
1. Perencanaan (Planning) Perencanaan adalah tahapan awal yang menentukan
proses dasar penulisan lebih lanjut. Disini penulis berpikir tentang hal-hal
fundamental yang berfungsi mengarahkan tulisannya agar tetap fokus dan
tidak melebar.
43

2. Penulisan (Organizing & Compossing) Tahap penulisan merupakan


implementasi hal-hal yang ditetapkan pada tahap perencanaan. Pada tahap ini
penulis menentukan corak penulisannya.
3. Evaluasi (Editing & Rewritting) Tahap ini adalah tahap yang melakukan
pemeriksaan terhadap hasil tulisan. Biasanya tulisan baru terlihat tidak
sempurna bila dibaca kedua kalinya. Lebih baik anda meminta bantuan orang
lain agar diperoleh hasil evaluasi yang baik. Mungkin dalam tulisan kita
terdapat kata–kata atau kalimat yang kasar. Salah satu cara evaluasi adalah
secara berkala. Public relations melakukan riset terhadap hasil tulisannya.
Riset tersebut antara lain untuk mengetahui tingkat keterbacaan, yaitu apakah
pembaca mudah memahami isi bacaan (bisa disebut readability study),
mengetahui motif dan tingkat kepuasan pembaca terhadap informasi yang
disampaikan maupun readership study (mencakup preferensi, rubik apa yang
paling digemari atau tracking media).

2.9. Periklanan
2.9.1. Pengertian Periklanan
Iklan adalah bagian dari bauran promosi (promotion mix) dan bauran
promosi adalah bagian dari bauran pemasaran (marketing mix). Secara sederhana
iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan
kepada masyarakat lewat suatu media. Sedangkan periklanan (advertising) adalah
segala biaya yang harus dikeluarkan sponsor untuk melakukan presentasi dan
promosi nonpribadi dalam bentuk gagasan, barang atau jasa (kotler and
amstrong,). Periklanan merupakan pesan-pesan penjualan yang paling persuasive
yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang
atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, 1997:5).
Sedangkan iklan adalah promosi barang, jasa, perusahaan, dan ide yang harus
dibayar oleh sponsor (Supriyanto). Sponsor dalam hal ini merupakan perusahaan
tertentu yang nantinya menjadi klien penyedia jasa promosi.
44

2.9.2. Fungsi Periklanan


Secara umum, periklanan dihargai karena dikelan sebagai pelaksana
beragam fungsi komunikasi yang penting bagi perusahaan bisnis dan organisasi
lainnya, antara lain (Shimp) :
1. Informing (memberi informasi)
Periklanan membuat konsumen sadar (aware) akan merek-merek baru,
mendidik mereka tentang berbagai fitur dan manfaat merek, serta
memfasilitasi penciptaan merek yang positif. Karena merupakan suatu bentuk
komunikasi yang efektif, kemampuan menjangkau khalayak luas dengan
biaya per kontak yang relatif rendah, periklanan memfasilitasi pengenalan
(introduction) merek-merek baru, meningkatkan jumlah permintaan terhadap
merek-merek yang telah ada, dan meningkatkan puncak kesadaran dalam
benak konsumen (TOMA-top of mind awareness) untuk merek-merek yang
sudah ada dalam kategori produk yang matang. Periklanan menampilkan
peran informasi bernilai lainnya baik untuk merek yang diiklankan maupun
konsumennya dengan mengajarkan manfaat-manfaat baru dengan merek-
merek yang telah ada.

2. Persuading
Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi (membujuk) pelanggan untuk
mencoba produk dan jasa yang diiklankan. Terkadang persuasi berbentuk
mempengaruhi permintaan primer, yakni menciptakan permintaan bagi
keseluruhan kategori produk. Lebih sering iklan berupaya mambangun
permintaan sekunder, yakni pernintaan bagi merek-merek perusahaan yang
spesifik.

3. Reminding
Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan konsumen.
Periklanan yang efektif juga meningkatkan minat konsumen terhadap merek
yang sudah ada dan pembelian sebuah merek yang mungkin tidak akan
dipilihnya. Periklanan lebih jauh, didemonstrasikan untuk mempengaruhi
pengalihan merek (brand swictching) dengan mengingatkan para konsumen
45

yang akhir-akhir ini belum membeli suatu merek yang tersedia dan
mengandung atribut-atribut yang menguntungkan.

4. Adding Value
Terdapat tiga cara mendasar dimana perusahaan bisa member nilai tambah
bagi penawaran-penawaran mereka : inovasi, penyempurnaan kualitas, atau
mengubah persepsi konsumen. Ketiga komponen nilai-tambah tersebut benar-
benar independen.
“Inovasi tanpa kualitas adalah semata-mata hal yang baru. Persepsi
konsumen tanpa kualiatas dan/atau inovasi adalah semata-mata reklame
yang berlebihan. Dan keduanya, inovasi dan kualitas, jika tidak
diterjemahkan ke dalam persepsi-persepsi konsumen, seperti suara pohon
terkenal yang tumbang dihutan yang kosong.”
Periklanan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi
konsumen. Periklanan yang efektif menyebabkan merek dipandang sebagai
lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari
tawaran pesaing.

5. Bantuan untuk upaya lain perusahaan


Peran lain dalam periklanan adalah membantu perwakilan penjualan. Iklan
mengawali proses penjualan produk-produk perusahaan dan memberikan
pendahuluan yang bernilai bagi wiraniaga sebelum melakukan kontak
personal dengan para pelanggan yang prospektif. Upaya, waktu, dan biaya
periklanan dapat dihemat karena lebih sedikit waktu yang diperlukan untuk
member informasi kepada prosperk tentang keistimewaan dan keuntungan
produk. Terlebih lagi, iklan melegitimasi atau membuat apa yang dinyatakan
(klaim) oleh perwakilan penjualan menjadi lebih kredibel (lebih dapat
dipercaya). Sebagai penyampaian pesan, ikan umumnya ditempatkan pada
tempat-tempat dimana audience (peminat) dapat dengan mudah atau sering
mengaksesnya baik dalam bentuk visual (gambar) atau audia (suara).
46

2.9.3. Media Periklanan

Perusahaan menggunakan jasa sebagai media untuk menyampaikan


rencana pesan atau informasi kepada audience sasaran (Machfoedz). Diantara
media yang ada dalam uraian ini dapat disebutkan lima kalsifikasi media, yaitu:
1. Media Cetak
Media cetak merupakan media yang memuat pesan bertopik tunggal dan
satu pemikiran secara bersamaan. Beberapa jenis media cetak antara lain :
a. Koran/surat kabar
Kelebihan: pembaca dapat memilih iklan sesuai dengan keinginan, bersifat
fleksibel dan tepat waktu, ukuran iklan dapat bervariasi, halaman untuk
iklan dapat ditambah atau dikurangi sehingga tidak terhalang oleh kendala
waktu, dapat menjangkau pasar local mulai dari masyarakat kota hingga
pedesaan, biaya per orang yang terjangkau relative murah.
Kelemahan: masa berlaku surat kabar sangat pendek karena sering kali
dibuang setelah dibaca, kalangan remaja dan mereka yang menginjak
dewasa pada umumnya tidak atau jarang membaca surat kabar.
b. Majalah
Kelebihan: cetakan gambar dapat dibuat berwarna sesuai dengan warna
produk yang diinginkan, dapat menjangkau pasar nasional dengan biaya
per pembaca relative murah, dapat dibaca diberbagai tempat dan waktu,
berumur relative lebih lama (dari seminggu sampai sebulan).
Kelemahan: iklan yang akan dimuat dalam majalah harus diajukan
beberapa minggu sebelum penerbitannya, karena majalah diterbitkan
mingguan atau bulanan maka pesan yang sedang hangat dibicarakan
menjadi sulit utuk ditayangkan pada waktu yang tepat.

2. Media Elektronik
a. Radio
b. Televisi

3. Media interaktif
47

a. Internet
b. CD-ROM
c. Alam maya (virtual reality),
d. Nomor-nomor telepon bebas pulsa yang interaktif.

4. Media Alternatif
a. periklanan melalui yellow pages
b. periklanan melalui video
c. penayangan produk di bioskop
d. rambu-rambu (virtual signage)

2.9.4. Tahapan Proses Manajemen Periklanan


1. Penetapan Tujuan Periklanan
Penatapan tujuan periklanan harus berdasarkan pada keputusan-keputusan
sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran
pemasaran. Setelah pasar sasaran, strategi penentuan posisi, dan bauran
pemasaran jelas, baru ditetapkan tujuan periklanan. Tujuan periklanan itu
sendiri terdiri dari (Suyanto):
a. Iklan informatif
Tujuannya membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan kepada
pasar tentang produk baru, menguusulkan kegunaan baru suatu produk,
memberitahukan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu
produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengkoreksi kesan yang salah,
mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan. Ini
biasanya dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk.

c. Iklan persuasive
Tujuannya membentuk permintaan selektif suatu merek tertentu. Ini dilakukan
pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merek, mendorong
peralihan merek, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk,
membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli
menerima kunjungan penjualan.
48

d. Iklan pengingat
Tujuannya mengingatkan konsumen pada produk yang sudah mapan dengan
menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian
hari, mengingat di mana produk dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat
produk itu walau sedang tidak musim, dan mempertahankan kesadaran
puncak.

e. Iklan penambah nilai


Tujuannya menambah nilai merek pada persepsi konsumen dengan melakukan
inovasi, perbaikan kualitas, dan penguatan persepsi konsumen. Iklan yang
efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih
prestisius dalam persaingan.

f. Iklan bantuan aktivitas lain


Bertujuan untuk memfasilitasi usaha lain perusahaan dalam proses komunikasi
pemasaran, misalnya iklan yang membantu pelepasan promosi penjualan
(kupon), mambentu wiraniaga (perkenalan produk), penyempurnaan hasil
komunikasi pemasaran yang lain (konsumen dapat mengidentifikasi paket
produk di toko dan mengenal nilai produk lebih mudah setelah melihat iklan).

2. Anggaran Periklanan
Anggaran iklan bisa ditetapkan berdasarkan beberapa metode yang bisa
dibelanjakan (Suyanto) yakni:
a. Metode sesuai kemampuan Adalah metode penetapan anggaran
periklanan berdasarkan kemampuan perusahaan. Berapa rupiah perusahaan
mempunyai uang untuk iklan, itulah yang dibelanjakan untuk iklan.
Metode ini mengabaikan peranan iklan sebagai investasi dan berpengaruh
langsung pada volume penjualan. Cara ini menyebabkan penyusunan
anggaran iklan tahunan tidak menentu yang menyebabkan perencanaan
iklan jangka panjang sulit dilakukan.
49

b. Metode persentasi anggaran penjualan Perusahaan menetapkan anggaran


iklan merek secara sederhana dengan menetapkan anggaran sebagai
presentasw volume penjualan yang lalu (misalnya tahun lalu) atau
terantisipasi (misalnya tahun yang akan datang).

3. Metode anggaran para pesaing


Ialah menetapkan anggaran berdasarkan berapa besar pesaing
membelanjakan iklan. Perusahaan membelanjakan 10% di bawah pesaing, tetapi
tahun depan dapat sama dengan belanja pesaing atau bahkan lebih.

4. Metode sasaran dan fungsi


Ialah menetapkan anggaran berdasarkan sasaran yang spesifik, fungsi yang
harus dilakukan untuk mencapai sasaran tersebut, dan memperkirakan biaya untuk
melaksanakan fungsi tersebut. Jumlah biaya tersebut merupakan anggaran
periklanan yang diusulkan. Keunggulan metode ini adalah dapat menjelaskan
asumsi-asumsi mengenai dana yang dibelanjakan dengan tingkat tampilan iklan,
tingkat percobaan produk, dan pemakaian produk secara teratur.

5. Metode pangsa pasar


Menetapkan anggaran berdasarkan berapa besar pangsa pasar perusahaan
tersebut. Perusahaan dengan pangsa pasar 20% dari total belanja periklanan pasar.
Perusahaan yang baru dapat 1,5 kali lebih besar.

6. Metode kombinasi
Anggaran terbaik periklanan dapat ditentukan berdasarkan beberapa
kombinaso dari metode-metode yang telah dibahas. Anggaran harus
mempertimbangkan efisiensi, sasaran dan fungsi yang spesifik, memelihara
pangsa pasar, mempertimbangkan pesaing dan membandingkan dengan anggaran
tahun yang lalu.

2.9.5. Keputusan Pesan


1. Strategi Kreatif
50

Menurut Sugihantoro sebuah kreatifitas dalam periklanan tidaklah muncul


secara tiba-tiba namun merupakan suatu proses. Dalam proses pencapaian inti
pesan – yang dikenal sebagai proses pengembangan kreatif – perlu diawali
dengan upaya pencarian data, fakta dan realita dari masalah yang dihadapi.
Biasanya dilakukan studi khalayak untuk selanjutnya dilakukan
penganalisaan data, penemuan pemecahan masalah, dan penentuan tujuan
komunikasi. Dalam pencapaian tujuan komunikasi dikembangkanlah strategi
komunikasi, baik strategi kreatif maupun strategi media. Strategi kreatif
merupakan upaya bagaimana agar suatu inti pesan dapat diterima dengan baik
oleh sasaran. Salah satu pendekatan proses kreatif iklan dikembangkan oleh
graham Wallas, seorang sosiolog Inggris, yang terdiri sebagai berikut :
a. Persiapan, yaitu kegiatan mengumpulkan informasi latar belakang yang
diperlukan untuk memecahkan masalah melalui riset dan studi.
b. Inkubasi, yaitu prosses mengambangkan idea tau gagasan.
c. Iluminasi, yaitu upaya mencari pemecahan masalah.
d. Verifikasi, yaitu upaya memperbaiki idea tau gagasan dan menentukan
jika ide atau gagasan tersebut merupakan solusi yang tepat. Untuk
merangkum pemikiran-pemikiran yang terjadi dalam proses kreatif
tersebut di atas, perlu dituangkan dalam suatu naskah perencanaan kreatif
atau biasa disebut sebagai “copy platform”. Ini sebagai suatu dokumen
yang biasa dipergunakan sebagai dasar pengembangan inti pesan, acuan
dalam diskusi, berdebat atau menuangkan dalam bentuk pesan yang lebih
kongkrit. Istilah lain untuk “copy platform” ini adalah “workplan”,
“blueprint” atau instilah sejenisnya. Isi suatu copy platform bisa berupa
briefing, pointers, atau suatu manuscript yang lengkap. Pada dasarnya
“copy platform” merupakan inti pesan yang berisi antara lain :
permasalahan, sasaran, posisi produk, tujuan, ide besar, daya tarik,
strategi, pendekatan, sampai pada kemungkinan pelaksanaannya. Salah
satu contoh “copy platform” adalah sebagai berikut:
COPY PLATFORM
1. Masalah komunikasi / periklanan
2. Tujuan komunikasi
51

3. Keistimewaan (produk)
4. Sasaran
5. Saingan
6. Posisi (produk)
7. Ide besar
8. Strategi komunikasi
9. Pendekatan
10. Pelaksanaan
Setelah inti pesan (the big idea) telah ditemukan, perlu dipikirkan
bagaimana strategi kreatif akan diterapkan, agar isi pesan tersebut dapat
sampai dan diterima dengan tepat oleh sasaran, serta mampu mencapai
tujuan komunikasi yang ditetapkan. Pada dasarnya dalam strategi kreatif
atau pesan, dikembangkan dari dua fokus utama yakni terfokus pada
produk, atau terfokus pada sasaran. Apabila strategi terfokus pada
produk, biasanya pemanfaatan kelebihan-kelebihan apa yang terkandung
dalam suatu produk. Tetapi apabila fokus pada sasaran, maka strategi
yang ditempuh adalah melalui hal-hal apa yang ada pada sasaran, seperti
kebutuhan, keingingan, citra yang ada dan sejenisnya. Terdapat
bermacam-macam strategi dalam penyusunan suatu perencanaan pesan
periklanan, tetapi pada dasarnya aliran-aliran tersebut dikembangkan dari
dua fokus utama di atas.

2. Daya tarik pesan


a. Daya Tarik Selebritis
Produk atau merek dapat menonjol dalam periklanan salah satunya dengan
menggunakan daya tarik para figur masyarakat (Suyanto,). Figur
masyarakat tersebut dapat berupa seorang tokoh, bintang TV, aktor, aktris,
atlet, ilmuwan dan sebagainya. Pengiklan atau agensi iklan menggunakan
selebritis yang sesuai dengan pasar sasaran dan berharap dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk yang
diiklankannya. Misalnya, sikap dan persepsi konsumen terhadap kualitas
menjadi lebih sempurna setelah mendapat dukungan dari selebritis.
52

Pertimbangan lain menggunakan selebritis terkait dengan popularitasnya,


menarik secara fisik, kredibilitasnya, profesinya, status kepemilikan
terhadap perusahaan tersebut, pemakai merek tersebut, nilai-nilainya dan
resiko kontroversinya.
b. Daya tarik Humor
Pengiklan juga menggunakan humor untuk mencapai sasaran komunikasi
yang bervariasi agar memicu perhatian, memandu konsumen secara
menyeluruh terhadap tuntutan produk, mempengaruhi sikap,
menyempurnakan kemampuan “recall” dari tuntutan pengiklan dan pada
akhirnya menciptakan tindakan konsumen untuk membeli produk. Lebih
dari itu, pemanfaatan rasa humor dapat membawa audience ke dalam
suasana yang positif. Daya tarik humor sering mudah dikenal dan mudah
diingat dari suatu pesan iklan (Suyanto,). Menurut Sugihantoro, iklan
dengan tema humor sering menjadi iklan yang popular dan paling diingat
oleh audience. Pemasang iklan lebih sering menggunakan media televisi
atau radio dalam menampilkan iklan humor namun demikian iklan humor
dapat juga menggunakan media cetak. Pemasang iklan menggunakan
humor dalam iklannya karena berbagai alasan, antara lain pesan iklan yang
disampaikan secara humor dapat menarik audience cukup efektif dalam
mempertahankan perhatian audience. Namun demikian terdapat beberapa
pandangan kritis terhadap iklan humor antara lain menyatakan bahwa iklan
humor membaut audience cenderung lebih memperhatikan atau lebih
tertarik pada humor yang disampaikan dan kurang memperhatikan merek
dan atribut yang dimiliki suatu produk. Selain itu iklan humor dinilai lebih
cepat usang dan menimbulkan kebosanan jika sering ditayangkan
dibandingkan iklan yang lebih serius. Iklan humor yang efektif juga sulit
dibuat karena membutuhkan imajinasi dan kreatifitas tinggi
c. Daya Tarik Kesalahan
Orang merasa salah ketika melanggar peraturan, menyimpang dengan nilai
standar atau kepercayaan, atau tidak bertanggungjawab. Daya tarik
kesalahan dapat berjalan baik karena memotivasi individu dewasa secara
emosi dalam mengambil alih tanggung jawab tindakan terdepan untuk
53

mengurangi tingkat kesalahan. Pengiklan menggunakan daya tarik


kesalahan dan berusaha membujuk calon konsumen dengan menerapkan
perasaan bersalah yang dapat diganti dengan menggunakan produk yang
diiklankan atau ditunjukkan kesalahannya agar konsumen tidak
mengulangi kesalahan tersebut.
d. Daya Tarik Komparatif
Pesan didasarkan pada perbandingan merek yang dijadikan fokus
periklanan dengan merek produk pesaing, dengan tujuan untuk mencapai
keunggulan. Perbandingan difokuskan pada satu atau dua ciri yang paling
menonjol dan dapat merupakan akses untuk memasuki pasar baru .
e. Daya Tarik Rasional
Daya tarik rasional menekankan pada manfaat produk seperti kualitas,
harga, value, atau kinerja. Daya tarik rasional berfokus pada praktek,
fungsi atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk,
yang memberikan tekanan pada manfaat atau alasan untuk mempunyai
atau menggunakan suatu merek. Isi dari pesan menekankan pada fakta,
belajar dan persuasi logis. Daya tarik rasional cenderung informatif dan
pengiklan menggunakan daya tarik ini umumnya mencoba untuk
meyakinkan konsumen bahwa produk mempunyai manfaat khusus yang
memuaskan konsumen .
f. Daya Tarik Emosional
Daya tarik emosional berusaha memanfaatkan emosi positif (seperti
humor, cinta, rasa bangga, rasa senang, dan sejenisnya) dan emosi negatif
(seperti rasa takut, rasa bersalah, malu, tegang, sedih, waswas, dan
seterusnya).Daya tarik emosional berhubungan dengan kebutuhan
psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Banyak konsumen
termotivasi untuk mengambil keputusan dan membeli suatu produk karena
emosional dan perasaaan terhadap merek dapat menjadi lebih penting
daripada pengetahuan terhadap atribut dan pernik-pernik produk tersebut.
Secara umum daya tarik emosional itu menyangkut kebahagiaan,
keterkejutan, ketakutan, kesedihan, kemarahan dan kemuakan.
g. Daya Tarik Seks
54

Daya tarik seks biasanya menggunakan model atraktif dengan pose yang
provokatif. Meskipun demikian daya tarik seks akan mendapat tanggapan
negatif jika tidak sesuai dengan materi yang diiklankan. Iklan dengan daya
tarik seks cenderung dihindari oleh orang tua yang mempunyai anak kecil,
yang berakibat iklan itu tidak ditonton. Lebih dari itu iklan dengan daya
tarik seks sering kali melanggar etika. Terbukti iklan dengan daya tarik
seks kurang berhasil dalam penjualan dibanding iklan dengan daya tarik
yang lainnya.
h. Daya tarik Spriritual
Daya tarik spiritual adalah daya tarik yang berkaitan dengan makna dan
nilai, yaitu untuk menempatkan perilaku dan hidup seseorang
dalamkonteks makna yang lebih luas dan kaya, untuk menilai bahwa
tindakan atau jalan hidup seseorang mempunyai makna dibandingkan
dengan orang lain. Nilainilai spritual spiritual yang umum, antara lain:
kebenaran, kejujuran, ikhlas, kesederhanaan, kepedulian, kerjasama,
kebebasan, kedamaian, cinta, pengertian, amal baik, tanggungjawab,
tenggang rasa, integritas, rasa percaya, kebersihan hati, kerendahan hati,
kesetiaan, kecermatan, kemuliaan, keberanian, kesatuan, rasa syukur,
ketekunan, kesabaran, keadilan, persamaan, keseimbangan, hikmah, dan
keteguhan.
i. Daya Tarik Kombinasi
Daya tarik kombinasi adalah daya tarik perpaduan dari berbagai daya tarik,
yaitu perpaduan dari daya tarik selebritis, daya tarik humor, daya tarik rasa
takut, daya tarik kesalahan, daya tarik komparatif, daya tarik rasional, daya
tarik emosional, daya tarik spiritual dan daya tarik seks. Daya tarik ini
diharapkan dapat mensinergikan dari berbagai daya tarik sehingga dapat
menghasilkan efek eksekusi pesan iklan yang lebih baik dibandingkan
dengan hanya menggunakan satu daya tarik saja. Banyak perusahaan yang
menggunakan daya tarik ini untuk menarik perhatian penonton karena
bahwa daya tarik kombinasi mempunyai kemampuan sinergi tersebut.

3. Gaya Dalam Mengeksekusi pesan


55

a. Potongan kehidupan (slice of life)


Menunjukkan satu atau beberapa orang yang menggunakan produk
tersebut dalam keadaan normal. Umumnya didasarkan pada pendekatan
pemecahan masalah sehari-hari. Kemudian pengiklan menunjukkan bahwa
produk yang diiklankan sebagai pemecah masalah. Pengiklan menyukai
gaya ini, karena percaya bahwa gaya ini efektif untuk menyajikan situasi
yang sebagian besar konsumen mendapatkan manfaat dari
kelebihanproduk tersebut . Menurut Sugihantoro, iklan dengan pendekatan
cuplikan kehidupan (slice of life) dirancang berdasarkan pendekatan
penyelesaian masalah. Jenis iklan ini mencoba menggambarkan atau
memotret suatu masalah atau konflik yang biasanya dihadapi konsumen
dalam kehidupannya sehari-hari. Iklan ini selanjutnya menunjukkan
bagaimana produk yang ditawarkan dapat mengatasi masalah atau konflik
tersebut. Iklan cuplikan kehidupan sering digunakan pemasang iklan untuk
mempromosikan produk kebutuhan sehari-hari, walaupun kadangkadang
juga digunakan untuk produk industri yang bersifat business to business
dengan menunjukkan bagaimana suatu barang atau jasa industri yang
ditawarkan mampu menyelesaikan persoalan bisnis yang terdapat pada
dunia usaha.

b. Gaya hidup (life style)


Menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan suatu gaya hidup
konsumen. Menurut Kotler, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup
menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan
lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam
beraksi dan berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup secara
umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang dikenali dengan
bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang penting
orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang
pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Faktor-faktor
utama pembentuk gaya hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara
56

demografis dan psikografis. Faktor demografis misalnya berdasarkan


tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan
faktor psikografis lebih kompleks karena indikator penyusunnya dari
karakteristik konsumen.

c. Fantasi (fantasy)
Gaya ini menggunakan pendekatan dengan menciptakan fantasi di sekitar
produk tersebut atau penggunaannya (Suyanto, 2008:9). Produk menjadi
bagian pusat dari situasi yang diciptakan oleh pengiklan. Iklan kosmetik
biasanya menggunakan gaya fantasi untuk menarik konsumen.

d. Suasana atau citra (mood or image)


Membangkitkan suasana atau citra di sekitar produk tersebut, seperti
kecantikan, cinta, atau ketenangan. Tidak ada pengakuan atas produk
tersebut kecuali melalui sugesti, terutama yang sedang mencari citra
“canggih” dan “global” (Suyanto, 2008:11).

e. Music (musical)
Menggunakan latar belakang musik atau menunjukkan satu atau beberapa
orang atau tokoh kartun yang sedang menyanyikan suatu lagu tentang
produk tersebut (Suyanto, 2004:19).

f. Simbol kepribadian (personality symbol)


Menciptakan suatu karakter yang menjadi personifikasi produk tersebut.
Karakter tersebut dapat berupa orang, binatang, atau animasi
(Suyanto,2004:19).

g. Keahlian teknis (technical expertise)


Menunjukkan keahlian, pengalaman, dan kebanggaan perusahaan dalam
membuat produk tersebut (Suyanto, 2004:19).

h. Bukti ilmiah (scientific evidence)


57

Menyajikan bukti survey atau bukti ilmiah atau laboratorium bahwa merek
tersebut lebih disukai atau mengungguli merek lain (Suyanto, 2004:19).

i. Bukti kesaksian (testimonial evidence)


Menampilkan seorang sumber yang sangat terpercaya, disukai, atau ahli
yang mendukung produk tersebut (Suyanto, 2004:19). Bukti kesaksian
sangat efektif, ketika seseorang memberikan kesaksian kepada orang yang
merupakan target pasarnya dan kesaksian tersebut menarik untuk
diceritakan. Gaya ini lebih efektif jika datangnya dari sumber yang dikenal
atau sumber yang populer yaitu seorang sumber yang sangat terpercaya,
disukai, atau ahli yang mendukung produk tersebut mungkin artis atau
orang biasa yang menyatakan betapa mereka menyukai produk tersebut.

j. Menjual langsung (straight sell)


Gaya menjual langsung tertuju langsung pada informasi produk atau jasa.
Gaya eksekusi ini sering digunakan bersama daya tarik rasional yang
memfokuskan pesan pada produk atau jasa serta manfaat dan atau atribut
spesifiknya (Suyanto, 2008:1).

k. Demonstrasi (demonstration)
Gaya demonstrasi dirancang untuk mengilustrasikan keunggulan kunci
dari suatu produk. Gaya ini dapat sangat efektif dalam meyakinkan
konsumen terhadap kualitas suatu produk dan manfatnya setelah memiliki
atau menggunakan merek tersebut (Suyanto, 2008:18). Iklan demontrasi
dirancang untuk mengilustrasikan atau menggambarkan keuntungan utama
dari suatu barang atau jasa yang diiklankan dengan cara menunjukkan
barang atau jasa tersebut dalam hal penggunaan yang sesungguhnya
(actual use). Menurut Sugihantoro, iklan demonstrasi sangat efektif dalam
meyakinkan konsumen mengenai kegunaan atau kualitas suatu produk
serta manfaat memiliki dan menggunakan merek produk yang
bersangkutan. Televisi merupakan media yang paling tepat untuk
menampilkan iklan demontrasi karena manfaat dan keuntungan dari
58

produk dapat langsung ditunjukkan melalui layar kaca. Iklan demonstrasi


juga dapat ditampilkan melalui media cetak walaupun efek yang
dihasilkannya tidak sedramatis televisi (Sugihantoro, 2010:10).

l. Perbandingan (comparison)
Merupakan cara langsung yang menunjukkan keunggulan merek terhadap
pesaing/posisi merek terkenal/merek baru/merek pemimpin industri
(Suyanto, 2004:20).

m. Animasi
Merupakan teknik animasi yang ditujukan kepada anak-anak maupun
orang dewasa sebagai audience sasaran. Alasan utama menggunakan
animasi ialah agar periklanan produk yang berpotensi membosankan dapat
dibuat lebih menarik, selain itu penyampaian informasi produk yang
kompleks menjadi lebih mudah (Suyanto, 2004:20).

n. Dramatisasi
Menekankan pada kisah sebuah cerita pendek dengan produk sebagai
bintangnya (Suyanto, 2004:20). Menurut Sugihantoro, eksekusi teknik
kreatif dramatisasi juga lebih cocok digunakan untuk media televisi. Iklan
dramatisasi menekankan pada penyampaian cerita pendek dan pada akhir
cerita produk yang tengah dipromosikan tampil sebagai bintangnya. Iklan
dramatisasi mirip dengan cuplikan kehidupan yang menggunakan
pendekatan penyelesaian masalah. Namun pada iklan dramatisasi
menggunakan lebih banyak ketegangan dan daya tarik dalam
mengemukakan suatu cerita. Tujuan iklan drama adalah untuk menarik
penonton ke dalam situasi yang tengah digambarkan oleh iklan
bersangkutan. Iklan drama yang berhasil adalah iklan yang mampu
membuat penonton mengikuti cerita atau tenggelam bersama cerita.
Penonton seolah turut merasakan kekhawatiran atau kecemasan yang
dialami oleh tokoh yang muncul dalam iklan (Sugihantoro, 2010:12).
59

o. Kombinasi
Kombinasi merupakan teknik eksekusi pesan dalam iklan yang merupakan
gabungan dari teknik-teknik lain.

4. Keputusan memilih Media


Ada beberapa tipe-tipe media utama yang bisa digunakan dalam
periklanan, antara lain : televisi, surat kabar, pengiriman lewat pos, radio, majalah,
aktifitas luar ruangan, dan internet. Dalam menggunakan media periklanan,
perusahaan harus selektif untuk memilih media periklanan mana yang sesuai
dalam mengiklankan produknya. Beberapa langkah yang bisa digunakan untuk
menyeleksi media periklanan, antara lain (Kotler and Amstrong, 2002:164) :
1. Menentukan jangkauan, frekuensi dan dampak
Untuk menyeleksi media, pemasang iklan harus menentukan jangkauan dan
frekuensi apa saja yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan iklan.
a) Jangkauan adalah ukuran persentase manusia dalam pasar target yang tercakup
(memperhatikan/melihat/mendengar) kampanye iklan selama suatu periode waktu
yang ditentukan.
b) Frekuensi adalah ukuran berapa banyak orang rata-rata dalam pasar target
terekspos pada pesan.
c) Pemasang iklan juga harus memutuskan dampak media yang diinginkannya,
nilai kualitatif paparan pesan pada medium tertentu.
Pada umumnya, semakin luas jangkauan, semakin tingginya frekuensi, dan
semakin besarnya dampak yang dicari pemasang iklan, semakin tinggi pula
anggaran periklanan yang harus dibuat.

2. Memilih tipe media utama


Perencanaan media mempertimbangkan banyak faktor ketika melakukan
pemilihan media, antara lain :
a) Kebiasaan media dari konsumen sasaran, pengiklan mencari media yang
menjangkau konsumen target secara efektif.
b) Hakekat produk.
c) Tipe-tipe pesan yang berbeda kerap kali membutuhkan media yang berbeda.
60

d) Biaya

3. Menyeleksi wahana media utama


Wahana media adalah media spesifik dalam tipe-tipe media yang umum, misalnya
majalah, acara televisi, atau siaran radio.
Dalam memilih wahana media, perencanaan media harus menyeimbangkan
ukuran biaya media terhadap beberapa faktor dampak media, seperti :
a) Perencanaan harus menyeimbangkan biaya terhadap kualitas wahana media.
b) Perencanaan media harus memperhitungkan perhatian pemirsa.
c) Perencanaan harus membuat penilaian atas kualitas editorial wahana.

4. Menentukan waktu penayangan


Pengiklan juga harus menentukan bagaimana manjadwal iklan selama rentang
waktu setahun. Ada beberapa pola iklan dalam memasang iklan, antara lain :
a) Berkesinambungan (continous) berarti melakukan penjadwalan yang merata
selama periode.
b) Berdenyut (pulsing) berarti membuat penjadwalan iklan secara tidak merata
disepanjang suatu periode, ide baiknya adalah mengiklankan besar-besaran untuk
suatu periode waktu yang singkat demi membangun kesadaran (awareness) yang
berlangsung terus sampai periode iklan selanjutnya.

5. Evaluasi Efektifitas Periklanan Evaluasi efektivitas iklan terdiri dari


a. Rekognisi dan recall
Menyajikan elemen-elemen ingatan konsumen untuk informasi iklan,
tetapi ukuran rekognisi dapat diserupakan dengan pertanyaan tes pilihan
ganda, sedangkan ukuran recall serupa dengan pertanyaan esai. Tingkat
memori rekognisi lebih dangkal dibandingkan dengan ukuran recall.
b. Reaksi emosional
Para peneliti iklan telah mengenal secara baik bahwa iklan yang
berpengaruh secara positif pada “perasaan dan emosi” penerima dapat
sangat sukses untuk produk dan situasi tertentu. Tren ke depan, iklan
61

diarahkan pada emosi yang dapat meningkatkan usaha untuk mengukur


reaksi emosional konsumen terhadap iklan.
c. Dampak persuasi
Digunakan oleh pengiklan untuk mengetahui pengaruh sikap dan
preferensi konsumen ke depan terhadap merek yang diiklankan.
Keefektifan iklan dapat dinilai dengan kriteria kepersuasian dengan
mengukur sikap atau preferensi sebelum dan sesudah suatu iklan
dijalankan dan menentukan apakah sikap dijadikan lebih suka atau
preferensi telah bergeser menuju merek yang diiklankan.
d. Membangunkan secara psikologis
e. Pengaruh iklan terhadap penjualan
Peneliti berusaha mengukur dampak penjualan melalui analisis data
historis atau data percobaan. Pendekatan historis membuat korelasi antara
penjualan masa lampau dengan pengeluaran iklan masa lampau
menggunakan teknik statististik canggih. Pendekatan kedua adalah
menggunakan rancangan percobaan untuk mengukur dampak penjualan
dari iklan. Pendekatan ketiga menggunakan alokasi anggaran periklanan
secara geografis dengan model yang mempertimbangkan perbedaan antara
daerah-daerah geografis dalam hal ukuran pasar, tanggapan iklan, efisiensi
media, persaingan, dan margin laba.

2.9.6. Periklanan Melalui Televisi


Untuk di Indonesia, media yang utama masih dikuasai oleh televisi, hal ini
terbukti dengan dampak yang ditimbulkannya lebih besar dibandingkan dengan
media iklan lainnya. Beberapa kekuatan dari media televisi, antar lain :
a) Efisiensi Biaya
b) Dampak yang kuat
c) Pengaruh yang kuat

Dalam dunia periklanan, sering kita lihat bahwa iklan akan muncul dalam
kurun waktu atau periode yang berulang-ulang, dalam hal ini iklan dapat kita
jumpai di beberapa program televisi diantaranya program sinetron atau program
62

reality show yang selalu mengundang banyak penonton. Jika pada sinetron
khususnya untuk para penggemarnya, mereka tidak akan melewatkan sedikitpun
acara yang akan berlangsung, memilih untuk menunggu hingga iklan itu selesai
dan melanjutkan untuk menonton sinetron tersebut, bisa dibayangkan dalam
program sinetron iklan yang muncul sebanding dengan durasi sinetron itu sendiri.
Dalam durasi sinetron yang berlangsung selama 2 jam, rentan waktu untuk
commercial break saling berdekatan, 10 menit untuk sinetron dan 10 menit untuk
iklan, hal ini berlangsung terus menerus, bahkan durasi sinetron mungkin bisa
lebih sedikit dibandingkan dengan durasi iklan yang muncul. Bisa kita bayangkan
pendapatan stasiun televisi tersebut untuk penayangan program sinetron dimana
pendapatan di dapat dari jumlah iklan yang muncul. Tidak mengherankan jika
pendapatan stasiun televisi dalam kurun waktu 1 hari saja mendapatkan omset
miliaran rupiah dari iklan. hasil survei The Nielsen Indonesia, Advertising
Information Services Nielsen Belanja iklan di Indonesia pada kuartal I/2011
meningkat tumbuh 20% menjadi Rp 15,6 triliun dibandingkan periode yang sama
tahun lalu senilai Rp 13,0 triliun. Dan kotak ajaib bergambar dan bersuara yang
kita kenal dengan Televisi ini mendominasi pangsa iklan dengan meraup 62% dari
total belanja iklan, atau sekitar Rp 9,672 triliun.
BAB III
PENUTUP

3.1. Simpulan
Komunikasi tertulis tertulis adalah salah satu jenis komunikasi
yang dilakukan melalui tulisan seperti surat, e-mail, telegram, memo dan
lain sebagainya. Perkembangan awal komunikasi tulisan manusia dimulai
dari perkembangan tulisan purba, petroglyphs, piktogram hingga
Ideogram. Sedangkan perkembangan tulisan modern dimulai dari
logogram, syllabogram, abugida hingga skrip featural. Komunikasi tertulis
memiliki peranan penting bagi kehidupan masyarakat. Dalam hal ini
komunikasi tertulis pun memiliki beberapa fungsi, yakni, menyampaikan
dan bertukar informasi, mempengaruhi, memecahkan masalah dan
memberi instruksi, mencari penjelasan, membangun dan memelihara
hubungan bisnis, referensi, arsip dan alat bukti, membangun i’tikad baik
dan membuat permintaan. Demi terjanganya keefektifan dan efesiensi
sebuah komunikasi tertulis, komunikasi tertulis pun memiliki beberapa
prinsip yakni, completeness (lengkap), conciseness (ringkas),
consideration (pertimbangan ), concerteness (konkrit), clarity (jelas),
courtesy ( sopan) serta correectness (benar). Komunikasi tertulis ini
memiliki berbagai jenis seperti surat, telegram, buku, laporan, pembuatan
kontrak, perjanjian pemasaran dan draft. Disamping keefektifan dan
keefisien dari sebuah komunikasi tertulis, terdapat pula hambatan dalam
komunikasi tertulis. Disamping itu, surat yang merupakan salah satu jenis
dari komunikasi tertulis sangat diperlukan dalam bidang bisnis. Zaman
yang sudah cukup maju ini, keadaan komunikasi tertulis semakin maju
salah satunya terdapat press release. Press release atau siaran pers
merupakan informasi dalam bentuk berita yang dibuat oleh public relations
(humas) dalam suatu organisasi atau perusahaan, dan dikirimkan atau
disiarkan kepada media (pers) sebagai bentuk kegiatan penyebarluasan
informasi kepada publik. Press release sendiri memiliki berbagai jenis
yakni basic publicity release, product release dan financial release. Dalam

63
64

dunia bisnis, periklanan merupakan suatu hal yang sangat penting


dilakukan guna menunjang strategi pemasaran dalam perusahaan tersebut.

3.2. Saran
Dalam menggunakan komunikasi secara tertulis sebaiknya
informasi memiliki maksud dan tujuannya yang jelas, penggunaan bahasa
pun harus yang mudah dimengerti oleh penerima, jangan menggunakan
kata- kata ambigu yang menimbulkan pemaknaan berbeda dari yang
dimaksud oleh penulis dan di tangkap oleh sang pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, D. A. (2004). Press Relations Kiat berhubungan dengan media massa.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Amrullah. (2015). Pengantar Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Casa, R. D. (2007). Language, writing and alphabet. Argentina: Damqatum


Boletin.

Christin, A. M. (2002). A History of Writing From Hieroglyh to Multimedia.


Paris: Flammarion.

Drs. H. Soleh Soemirat, M., & Drs. Elvianaro Ardianto, M. (2002). Dasar-dasar
public reletions. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Edward, C. (2012). Long lost iban alphabet script. Sarawak: Bomeo Post.

Effendy, O. U. (1991). Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis .


Bandung: Ramadja Karya.

Joanes, J. (n.d.). Perkembangan Awal Komunikasi Tulisan Manusia. Academia.

Kriyantono, R. (2008). Public Relations Writing Teknik Produksi Media Public


Relations dan Publisitas Korporat. Jakarta: Kencana.

Ofiza, Y. (2017). Komunikasi Bisnis, Komunikasi dalam Tulisan. Academia.edu.

Purwanto, D. (2007). Korespondensi Bisnis Modern. Jakarta: Erlangga.

Joanes, J.(t.th). Perkembangan Awal Komunikasi Tulisan Manusia. [online]


tersedia: https://www.academia.edu

65
LAMPIRAN

Daftar pematerian oleh anggota:


No Nama Sub Topik
.
Ahmad Nurjaman

a. Perkembangan awal komunikasi


tulisan manusia
1.
b. Hambatan dalam komunikasi
tulisan dan cara mengatasinya
Gita Islami

a. Jenis Komunikasi Tulisan


2.
b. Menyusun surat bisnis
Helni Nurbayanah

3. a. Press Realease
b. Periklanan
Lusiana Nurhadi

4. a. Definisi komunikasi tulisan


b. Fungsi komunikasi tulisan
c. Prinsip-prinsip komunikasi tulisan

66

Anda mungkin juga menyukai