(Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Manajemen Pendidikan oleh dosen
pengampuh Dr. Besse Marhawati, M.Pd)
Kelas: 3C
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA
PENGANTAR ...................................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................................................................4
1.1 Latar
Belakang ..................................................................................................................................4
BAB II
PEMBAHASAN ...............................................................................................................................5
2.1 Pengertian
Presepsi ...........................................................................................................................5
BAB III
PENUTUP .....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Presepsi
Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan
mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara
kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna.
Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita
berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin
mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin
cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :
Penginderaan ( sensasi ) melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra peraba, indra
pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak
harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi
manusia. Penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan.
Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman,
sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi,
seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam di
pantai.
Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari
sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan
dan proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya
mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang
tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih
pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan
(dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi
berurutan).
Motif sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan, mempengaruhi apa yang kita
perhatikan. Dalam perjalanan naik gunung, geolog akan memperhatikan batuan; ahli botani pada
bunga-bungaan, ahli zoologi pada binatang, seniman pada warna dan bentuk; orang yang
bercinta. Menurut sebuah anekdot, bila Anda ingin rnengetahui dari suku mana kawan Anda
berasal, bawalah mereka berjalan-jalan. Tanyakan berapa perempatan yang telah dilewati. Yang
dapat menjawab pertanyaan ini pastilah orang Padang (umumnya mereka pedagang kakilima).
Tanyakan berapa pagar tanaman hidup yang telah dilihatnya. Yang dapat menjawab pasti orang
Sunda (karena mereka menyenangi sayur-sayuran) Tanyakan berapa kuburan keramat yang ada.
Hanya orang Jawa yang bisa menjawab (Mengapa?). Tentu saja, anekdot bukanlah proposisi
ilmiah. Tetapi anekdot ini menggambarkan bagaimana latar belakang kebudayaan, pengalaman,
dan pendidikan menentukan apa yang kita perhatikan. Kenneth E. Andersen menyimpulkan teori
tentang perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA
https://catatansiester.blogspot.com/2017/09/makalah-persepsi-dan-komunikasi-dosen.html
https://www.konsultanpsikologijakarta.com/persepsi-dukungan-organisasi/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-komunikasi.html
https://nobiebieta.wordpress.com/2011/09/10/pengertian-informasi/
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-organisasi/
https://www.rajamanajemen.com/komunikasi-antar-pribadi/