Anda di halaman 1dari 11

Makalah

Menjelaskan Tentang Presepsi Dan Komunikasi

(Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Manajemen Pendidikan oleh dosen
pengampuh Dr. Besse Marhawati, M.Pd)

Disusun Oleh Kelompok II:

Asri Rahayu Hulopi (131420069)


Fidyawaty Nunu (131420071)
Rachmawati Mutiara Turuki (131420092)
Dela Saini (131420073)
Agung Saputra R Yunus (131420074)
Ridwan Melu (131420075)
Nurlaila Sabihi (131420088)

Kelas: 3C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Gorontalo, 17 November 2021


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR ...................................................................................................................................2

DAFTAR ISI .................................................................................................................................................3

BAB I
PENDAHULUAN ..............................................................................................................................4

1.1 Latar
Belakang ..................................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................................4

BAB II
PEMBAHASAN ...............................................................................................................................5

2.1 Pengertian
Presepsi ...........................................................................................................................5

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi


Presepsi……..............................................................................5

2.3 Pengertian Organisasi Presepsi ..


……………………......................................................................7

2.4 Pengertian Komunikasi ……............................................................................................................7

2.5 Pengertian Sifat Informasi


…….......................................................................................................8

2.6 Menjelaskan Komunikasi Organisasi


…….......................................................................................8

2.7 Menjelaskan Komunikasi antar Pribadi


……....................................................................................9

BAB III
PENUTUP .....................................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan .....................................................................................................................................1


0

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Dalam perkembangannya persepsi tergantung pada komunikasi, komunikasi pun


tergantung pada persepsi, keduanya merupakan berkaitan sangat erat. Persepsi timbul karena
adamya faktor internal dan eksternal, faktor internal antara lain tergantung pada proses
pemahaman sesuatu termasuk di dalamnya sistem nilai tujuan.  Sedangkan faktor eksternal
berupa lingkungan.
Persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna memahami
ilmu prilaku. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan informasi kepada orang
lain. dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat dan jika penyampaian informasi
tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima informasi menerimanya tidak dalam
bentuk distorsi.
Persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang
didalam memahami informasi tentang lingkungannya, lewat penglihatan, pendengaran,
penghayatan, perasaan dan penciuman. Persepsi adalah suatu proses kognitif yang kompleks
dan yang menghasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang barangkali sangat berbeda
dengan kenyataannya.
Komunikasi merupakan hal yang amat penting dalam perilaku organisasi, komunikasi
tidak sekedar proses penyampaian informasi yang simbol-simbolnya dapat dilihat, didengar,
dan dimengerti, tetapi proses penyampaian informasi secara keseluruhan termasuk di
dalamnya perasaan dan sikap dari orang yang menyampaiakan tersebut.
Komunikasi acap kali dipergunakan sebagai alasan terjadinya serta persoalan di dunia
ini, sebagaimana dikatakan oleh Hicks dan Gullet :  Perhaps it is true, as some one has
suggested, that the heart of all the world’s problems-at least men with each others is man’s
inability to communicate as well as he thunk he is communicating. (Barangkali adalah benar
yang telah disarankan sesorang, bahwa jantung persoalan-persoalan di dunia ini adalah
sedikitnya karena ketidakmampuan manusia untuk berkomunikasi dengan sebaik yang ia
perkirakan dalam berkomunikasi).

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu persepsi?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi presepsi?
3. Apa organisasi presepsi?
4. Apa itu komunikasi?
5. Apa saja sifat informasi?
6. Apa itu komunikasi organisasi?
7. Apa itu komunikasi antar pribadi

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Presepsi
Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan
mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah cara
kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang bermakna.
Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita
berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu,semakin
mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin
cenderung membentuk kelompok budaya atau kelompok identitas. Persepsi meliputi :
 Penginderaan ( sensasi ) melalui alat – alat indra kita ( indra perasa, indra peraba, indra
pencium, indra pengecap, dan indra pendengar ). Makna pesan yang dikirimkan ke otak
harus dipelajari. Semua indra itu mempunyai andil bagi berlangsungnya komunikasi
manusia. Penglihatan menyampaikan pesan nonverbal ke otak untuk diinterprestasikan.
Pendengaran juga menyampaikan pesan verbal ke otak untuk ditafsirkan. Penciuman,
sentuhan dan pengecapan, terkadang memainkan peranan penting dalam komunikasi,
seperti bau parfum yang menyengat, jabatan tangan yang kuat, dan rasa air garam di
pantai.
 Atensi atau perhatian adalah, pemrosesan secara sadar sejumlah kecil informasi dari
sejumlah besar informasi yang tersedia. Informasi didapatkan dari penginderaan, ingatan
dan proses kognitif lainnya.Proses atensi membantu efisiensi penggunaan sumberdaya
mental yang terbatas yang kemudian akan membantu kecepatan reaksi terhadap rangsang
tertentu. Atensi dapat merupakan proses sadar maupun tidak sadar.
 Interpretasi adalah, proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih
pembicara yang tak dapat menggunakan simbol- simbol yang sama, baik secara simultan
(dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi
berurutan).

2.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Presepsi


Persepsi, seperti juga sensasi, ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional.
David Krech dan Richard S. Crutchfield, menyebutnya : faktor fungsional dan faktor
structural dari faktor-faktor internal dalam diri kita. Inilah beberapa contoh faktor yang
mempengaruhi perhatian kita.
a. Faktor-faktor Biologis. Dalam keadaan lapar, seluruh pikiran di dominasi oleh makanan.
Karena itu, bagi orang lapar, yang paling menarik perhatiannya adalah makanan. Yang
kenyang akan menaruh perhatian pada hal-hal yang lain. Anak muda yang baru saja
menonton film porno, akan cepat melihat stimuli seksual di sekitarnya.
b. Faktor-faktor Sosiopsikologis. Berikan sebuah foto yang menggambarkan kerumunan
orang banyak di sebuah jalan sempit. Tanyakan apa yang mereka lihat. Setiap orang akan
melaporkan hal yang berbeda. Tetapi seorang pun tidak akan dapat melaporkan berapa
orang terdapat pada gambar itu, kecuali kalau sebelum melihat foto mereka memperoleh
pertanyaan itu. Bila kita ditugaskan untuk meneliti berapa orang mahasiswa berada di
kelas, kita tidak akan dapat menjawab berapa orang di antara mereka yang berbaju
merah.

Motif sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan, mempengaruhi apa yang kita
perhatikan. Dalam perjalanan naik gunung, geolog akan memperhatikan batuan; ahli botani pada
bunga-bungaan, ahli zoologi pada binatang, seniman pada warna dan bentuk; orang yang
bercinta. Menurut sebuah anekdot, bila Anda ingin rnengetahui dari suku mana kawan Anda
berasal, bawalah mereka berjalan-jalan. Tanyakan berapa perempatan yang telah dilewati. Yang
dapat menjawab pertanyaan ini pastilah orang Padang (umumnya mereka pedagang kakilima).
Tanyakan berapa pagar tanaman hidup yang telah dilihatnya. Yang dapat menjawab pasti orang
Sunda (karena mereka menyenangi sayur-sayuran) Tanyakan berapa kuburan keramat yang ada.
Hanya orang Jawa yang bisa menjawab (Mengapa?). Tentu saja, anekdot bukanlah proposisi
ilmiah. Tetapi anekdot ini menggambarkan bagaimana latar belakang kebudayaan, pengalaman,
dan pendidikan menentukan apa yang kita perhatikan. Kenneth E. Andersen menyimpulkan teori
tentang perhatian selektif yang harus diperhatikan oleh ahli-ahli komunikasi.

Adapun factor yang mempengaruhi presepsi yaitu:


Faktor Situasi:
 Waktu
 Lingkungan Pekerjaan
 Lingkungan Sosial
Faktor Sang Penerima:
 Sikap
 Motif
 Ketertarikan
 Pengalaman
 Ekspektasi
Factors Target Persepsi
 Keunikan
 Gerakan
 Suara
 Ukuran
 Latar belakang
 Perkiraan
 Kesamaan

2.3 Organisasi Presepsi


Persepsi organisasi juga dapat diartikan sebagai pemikiran karyawan tentang bagaimana
organisasi menilai kontribusi mereka dan peduli tentang kesejahteraan mereka. (Eisenberger,
Huntington, Hutchison, and Sowa, 1986). Eisnberger, Armeli Rexwinkel, Lynch dan Rhoades
(2001) mengemukakan bahwa persepsi organisasi merupakan atribusi yang berdasarkan pada
pengalaman mengenai kebijakan organisasi, norma, prosedur dan tindakan organisasi yang
mempengaruhi karyawan.
Persepsi organisasi merupakan kepercayan umum karyawan bahwa pekerjaan dan
kontribusi mereka dinilai oleh organisasi dan organisasi peduli terhadap kesejahteraan mereka
(Rhoades and Eisenberger, 2002). Pendapat lainnya mengatakan mengatakan bahwa pesepsi
terhadap dukungan organisasi adalah persepsi karyawan mengenai kepedulian organisasi tentang
kesejahteraan mereka (Chow, 2006; Eisenberger, 1985; Ferris, 2009; Karami, 2012).
Selain itu menurut Krishnan & Mary (2012) mengatakan bahwa persepsi dukungan
organisasi adalah sejauh mana organisasi peduli dan menghargai kontribusi karyawan terhadap
keberhasilan organisasi. Hal ini mengacu pada persepsi karyawan mengenai sejauh mana
organisasi menghargai kontribusi mereka dan peduli mengenai kesejahteraan mereka. Pendapat
lain mengatakan bahwa persepsi terhadap dukungan organisasi adalah sejauh mana individu
percaya bahwa organsasi peduli terhadap mereka, menilai pendapat mereka, dan menyediakan
bantuan dan dukungan (Erdogan & Enders, 2007; Beheshtifar, 2012).
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa persepsi organiasi merupakan
keyakinan karyawan mengenai sejauh mana organisasi menghargai kontribusi dan
mempedulikan kesejahteraan mereka.

2.4 Pengertian Organisasi


Secara etimologis, kata komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang artinya
“menyampaikan”. Menurut asal katanya tersebut, arti komunikasi adalah proses penyampaian
makna dari satu entitas atau kelompok ke kelompok lainnya melalui penggunaan tanda, simbol,
dan aturan semiotika yang dipahami bersama.
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa pengertian komunikasi adalah suatu aktivitas
penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari satu pihak ke pihak lainnya yang
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung.
Aktivitas komunikasi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
 Secara langsung, yaitu dengan lisan/ verbal sehingga memudahkan kedua belah pihak
untuk saling mengerti.
 Secara tidak langsung, yaitu melalui media tertentu, seperti; bahasa tubuh, tulisan,
telepon, radio, dan lain sebagainya.

2.5 Sifat Informasi


Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerimanya, menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) dan kesatuan nyata
(fact dan eventity) serta digunakan untuk mengambil keputusan yang tepat.
Suatu informasi dikatakan baik harus memiliki sifat-sifat yang nantinya dapat
dipertanggungjawabkan dan dapat pula digunakan sebagai pedoman untuk pengambilan sebuah
keputusan.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh informasi agar dapat dipandang komponen adalah sebagai
berikut:
1) Relevansi – Berkaitan dengan tujuan-tujuan perusahaan serta tergantung pada pengguna
yang memerlukan informasi tersebut.
2) Kuantifitabilitas – Merupakan sifat yang memberikan nilai-nilai numerik pada obyek atau
peristiwa
3) Kecermatan – Informasi yang seksama dan bebas dari kesalahan disebut akurat (cermat)
4) Kepadatan – Kuantitas informasi yang dapat diproses oleh manusia secara efektif sangat
terbatas, sehingga informasi harus lebih dipadatkan sebelum disajikan kepada para
pemakai.
5) Ketepatam waktu – Terdapat dua segi yang berkaitan, yaitu frekwensi dan kelambatan.
Keduanya ditentukan oleh rancangan sistem informasi
6) Lingkup – Rentang kegiatan atau tanggungjawab yang diliput oleh suatu sistem informasi
menunjukkan lingkupnya.

2.6 Pengertian Komunikasi Organisasi


Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah sebuah proses penciptaan serta
saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung oleh satu sama lain untuk
mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang berubah- ubah.
Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa komunikasi organisasi adalah suatu
program komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR) mengenai hubungan internal serta
hubungan pemerintah dan hubungan investor dalam organisasi.
Sedangkan, Devito berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah usaha
mengirim serta menerima pesan baik dalam kelompok formal maupun informal dalam suatu
organisasi.
Katz dan Kahn berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman
dan atau pertukaran informasi dalam suatu organisasi, sehingga dapat membentuk arus
informasi. Adanya komunikasi organisasi dapat memunculkan jaringan informasi dalam
organisasi tersebut.
Pace dan Faules berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi suatu perilaku yang terjadi
dalam sebuah organisasi serta bagaimana orang-orang di dalamnya ikut terlibat dalam proses
tersebut dan melakukan transaksi berupa bertukar makna.
Sementara itu Frank Jefkins mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai suatu bentuk
komunikasi yang telah direncanakan oleh sebuah organisasi dengan public atau masyarakat luas
di tempat organisasi tersebut berada untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut pandangan Frank, interaksi antar anggota organisasi atau anggota dengan
pemimpin organisasi bukan merupakan komunikasi organisasi, melainkan interaksi antar
organisasi tersebut dengan sasaran komunikasi yang bukan bagian dari organisasi tersebut.
Dari enam pendapat ahli mengenai definisi komunikasi organisasi, dapat disimpulkan
bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah proses yang terjadi dalam suatu organisasi
berupa penyampaian, penerimaan serta pertukaran informasi dan pesan yang dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh bersama (anggota serta pemimpin
organisasi).
Proses penyampaian, penerimaan maupun bertukar informasi dan pesan dapat dilakukan
secara formal maupun informal selama tujuan yang ditetapkan terwujud. Dalam perkembangan
ilmu komunikasi, terdapat berbagai konsep dasar dari komunikasi organisasi, dimensi di
dalamnya, sedrta penggolongan yang dapat kamu pelajari pada buku Komunikasi Organisasi
oleh Irene Silviani.
2.7 Pengertian Komunikasi antar Pribadi
Komunikasi antar pribadi adalah aktivitas penyampaian informasi komunikasi secara
tatap muka antara dua orang atau lebih yang dilakukan dalam sekelompok kecil orang seperti
lingkungan keluarga yang mana tujuannya untuk memberikan masukkan dan
mendapatkan feedback secara langsung.
Dalam penyampaian informasi melalui komunikasi ini, akan melibatkan perasaan tiap
individu sehingga harapannya komunikasi antar pribadi dapat memberikan umpan balik secara
langsung dan cepat, baik melalui komunikasi secara verbal “ya” atau “tidak” dan secara non
verbal seperti anggukan, senyum, atau pun marah.
Komunikasi antar pribadi sangat efektif untuk merubah perilaku orang lain karena
komunikasi ini terjadi secara tatap muka, sehingga para komunikator yang berinteraksi lebih
mudah memahami maksud dari percakapan yang sedang berlangsung.
Para ahli memberikan beberapa pengertian tentang komunikasi antar pribadi, sebagai berikut:
Menurut Devito (1989:4) dalam bukunya ‘The Interpersonal Communication Book’,
komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau
kelompok yang memiliki beberapa berdampak  dan umpan balik cepat.
Evert M Rogers juga memberikan pengertian sebagai berikut, komunikasi antar pribadi
merupakan komunikasi dari mulut ke mulut, dengan adanya interaksi tatap muka antara beberapa
orang individu.
Sedangkan, menurut Dean Barnulus, komunikasi antar pribadi adalah interaksi yang
terhubungkan dengan pertemuan antara dua orang, tiga orang atau pun lebih yang terjadi secara
spontan dan tidak terorganisasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dua istilah persepsi dan komunikasi ini amat erat dan penting sekali diketahui guna
memahami ilmu perilaku ini. Komunikasi terjadi jika seseorang ingin menyampaikan informasi
kepada orang lain. Dan komunikasi tersebut dapat berjalan baik dan tepat jika penyampai
informasi tadi menyampaikannya dengan patut, dan penerima informasi menerimanya tidak
dalam bentuk distorsi.
            Jika dalam proses penyampaian informasi tidak patut dan terjadi distorsi, maka
komunikasi semacam ini dapat dikatakan komunikasi yang tidak efektif atau mengalami
kegagalan. Kegagalan berkomunikasi bisa terjadi karena banyak hambatan-hambatan. Salah satu
hambatan yang ditimbulkan dari unsur manusia yang terlibat didalamnya ialah karena persepsi
yang berbeda.
            Dalam persepsi yang amat menarik dibicarakan adalah proses pemilihan persepsi, yakni
suatu proses bagaimana seseorang bisa tertarik pada suatu objek sehingga menimbulkan adanya
suatu persepsi mengenai objek tersebut. Adapun faktor penyebab bagaimana seseorang tertarik
pada objek tersebut dapat dikelompokkan atas dua hal yakni faktor dari luar diri seseorang dan
faktor dari dalam diri sendiri. Faktor dari luar misalnya karena intensitas, ukuran, kontras,
pengulangan, gerakan, dan objek tersebut baru atau sudah dikenal. Adapun faktor dari dalam
terdiri dari proses pemahamam atau learning, motivasi, dan kepribadian seseorang.
            Istilah lain lagi yang amat berhubungan dengan persepsi adalah komunikasi. Banyak
pengertian yang dikemukakan tentang komunikasi ini, tetapi ada tiga aspek penting yang
merupakan kontinum dibahas dalam buku ini. Tiga aspek tersebut adalah informasi, proses
komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi antar orang. Mengenai informasi ada tiga hal
penting yang dikemukakan dalam bab ini sehingga dapat memberikan pengertian tentang sifat
hakekatnya. Tiga hal itu antara lain kelebihan, pengertian, dan umpan balik. Dengan demikian
jika suatu informasi yang dikomunikasikan itu berlebihan akan menimbulkan beberapa reaksi,
misalnya orang-orang berkomunikasi gagal memperhitungkan dengan tepat informasi yang
diterimanya, banyak membuat kesalahan, menumpuk pekerjaan, penyaringan informasi,
mengerti hanya garis besarnya saja, melempar tugas ke orang lain, dan menghindar dengan
sengaja informasi yang datang. Adapun sifat lain dari informasi adalah pengertian dan umpan
balik. Penerimaan dan pemahaman penerima informasi akan mempengaruhi pengertian ini,
demikian pula umpan balik dari informasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
https://catatansiester.blogspot.com/2017/09/makalah-persepsi-dan-komunikasi-dosen.html
https://www.konsultanpsikologijakarta.com/persepsi-dukungan-organisasi/
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-komunikasi.html
https://nobiebieta.wordpress.com/2011/09/10/pengertian-informasi/
https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-organisasi/
https://www.rajamanajemen.com/komunikasi-antar-pribadi/

Anda mungkin juga menyukai