Dosen Pengajar :
PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulisan makalah resume ini dapat diselesaikan dengan baik.Pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada Umul Farida,S.Farm.,M.Farm.,Apt.sebagai dosen
pengampu mata kuliah etika kefarmasian.
Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan .Kepada rekan–rekan mahasiswa/i,serta
semua pihak yang telah memberikan dukungan nya bagi terselesaikannya tugas ini penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari betul bahwa baik isi maupun penyajian laporan ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran sebagai
penyempurnaan tulisan ini. Semoga hasil penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi teman-teman mahasiswa dan semua pihak-pihak yang memerlukan.
Kediri, 23 Oktober 2020
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.…………………………...........…………...............
……………………….. i
DAFTAR ISI..
……………………………………………………………………...........................….....
ii
I. PENDAHULUAN .
…………………………………………………………......................……...... 1
1.1. Latar Belakang…..………………………………………………................
……………....... 1
1.2. Tujuan...…………….....………………….
………………………………….......................... 2
1.3. RumusanMasalah…......………………………………………..…............
…………....... 2
II. TINJAUN PUSTAKA......…………………………………………..................
……………....... 3
2.1.................................................................................................................. 3
2.2.................................................................................................................. 3
2.3.................................................................................................................. 3
2.4.................................................................................................................. 3
III.METODE…………………….……................................................................................................
4
3.1. Tempat......................……………………………………………………….
…................... 4
3.2. Metode Peninjauan…………………....………………………………….............
……..... 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN……….......
……………………………………………..…......... 5
4.1. Presentase dan Diskusi…………………………………………....……….
…............... 5
4.2.Tinjauan Praktikum……………………………………………………….
…...................... 5
4.2.1.GambaranUmum……………………………………………...
…………................…..... 5
..
V. PENUTUP……………………………………………………….
……………….............................. 9
5.1.Kesimpulan………………………………………………………….
…………........................ 9
ii
DaftarPustaka………………………………………………………………………..............................
.................. 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
1. TujuanPenelitian
1.3.RumusanMasalah
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
mental dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai
pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.
Menurut Sunaryo (2004) Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang
diawali oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indera,
kemudian individu ada perhatian, diteruskan ke otak, dan individu menyadari tentang sesuatu.
Dengan persepsi individu menyadari dapat mengerti tentang keadaanlingkungan yang ada di
sekitarnya maupun tentang hal yang ada dalam diri individu yang bersangkutan.
Persepsi dapat diartikan sebagai proses kognitif dalam memahami informasi tentang
diri dan lingkungannya melalui pancaindera, dan tiap-tiap individu mungkin memberikan
tanggapan dan arti yang berbeda. Kesehatan adalah sejahtera secara fisik, mental dan sosial
yang memungkinkan seseorang untuk dapat menjalankanaktivitasnya sehari-hari. Dapat
disimpulkan bahwa persepsitentang kesehatan diri adalah proses kognitif untuk memberi
makna tentang kesejahteraan diri yang terdiri dari aspek fisik, mental dan sosial, setiap orang
mungkin mempunyai tanggapan yang berbeda tentang kesehatan dirinya.
3
2.5 Sikap Kita Sebagai Tenaga Kefarmasian Tentang Berbagai Macam Persepsi Pasien
Sikap merupakan kontrak multi dimensional yang terdiri dari respons kognitif
( respon perceptual dan pernyataan mengenai apa yang diyakini), respon afektif (respon
syaraf simpatik), respons perilaku atau konatif (berupa tindakan dan pernyataan mengenai
perilaku).
Dengan melihat salah satu diantara ketiga bentuk respons tersebut sikap seseorang
sudah dapat diketahui, tetapi deskripsi lengkap mengenai sikap harus diperoleh dengan
melihat ketiga macam respons secara lengkap. Beberapa dimensi pengukuran sikap yaitu
arah, intensitas, keluasan, konsistensi dan spontanitasnya.
Maka sikap kita ramah kepada pasien dan tidak terbawa emosi ketika mendengarkan
pasien atau mengarahkan pasien, contohnya jika ada pasien datang kita tanya dulu, setelah itu
mendengarkan persepsi pasien terlebih dahulu kita ikuti alurnya dulu, lalu kita sebagai
tenaga kefarmasian pelan pelan mengarahkan pasien, bagaiamana persepsi yang benar dan
kita juga menjelaskan kepada pasien tersebut agar pasien bisa berubah persepsinya
BAB III
METODE
3.1 TempatPenelitian
4
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI OBAT TRADISIONAL DI KELURAHAN SIMPANG
BARU KECAMATAN TAMPAN KOTA PEKANBARU
3.2MetodePeninjauan
Lembar kuesioner disusun merujuk pada kategori yang digunakan oleh Hidayati dan
Perwitasari (2011), yaitu pernyataan persepsi mengenai obat tradisional dan pernyataan
persepsi terhadap alasan penggunaan obat tradisional, kemudian disusun ulang sesuai
dengan faktorfaktor yang mempengaruhi persepsi (Walgito, 2010) dan dilanjutkan dengan
uji validitas dan reliabilitas sehingga didapatkan pernyataan yang valid untuk digunakan
pada lembar kuesioner.
Pada penelitian ini dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu terhadap 20
responden sehingga didapatkan pertanyaan yang valid dengan nilai r hitung ≥ 0,444 dan
alpha cronbach’s yaitu 0,76.
Analisis data terhadap data sosiodemografi responden, data persepsi masyarakat mengenai
obat tradisional dan data persepsi terhadap alasan menggunakan obat tradisional, untuk
persepsi diperoleh dari lembar kuesioner dengan melakukan pemberian skor likert pada
setiap pernyataan yang sudah memiliki kategori dengan penilaian sebagai berikut:
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 PresentasidanDiskusi
6
Bersadarkan
data diatas persepsi yang
banyak timbul pada
masyarakat Kelurahan
Simpang Baru
Kecamatan Tampan Kota
Pekanbaru mengenai
obat tradisional
adalah obat tradisional
digunakan secara turun-
temurun 82,7% dan
diketahui sisanya yaitu
17,3% responden menolak pernyataan tersebut berasal dari usia dewasa awal.
7
4.2TinjaunPraktikum
Bersadarkan data diatas persepsi yang banyak timbul pada masyarakat Kelurahan
Simpang Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru mengenai obat tradisional adalah obat
tradisional digunakan secara turun-temurun 82,7% dan diketahui sisanya yaitu 17,3%
responden menolak pernyataan tersebut berasal dari usia dewasa awal. Usia dewasa awal
belum memiliki banyak pengalaman dibandingkan dengan usia madya dan usia lanjut
sehingga pengalaman sangat berpengaruh terhadap persepsi seseorang karena faktor
persepsi juga berkaitan dengan pengalaman dan ingatan seseorang.
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Hidayati dan Perwitasari pada tahun
(2011) mengenai persepsi masyarakat terhadap obat tradisional di Umbulharjo Kota
Yogyakarta bahwa masyarakat juga setuju dengan khasiat dari obat tradisional yang
digunakan.
4.3 GambaranUmumPenelitian
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan Hidayati dan Perwitasari pada tahun
(2011) mengenai persepsi masyarakat terhadap obat tradisional di Umbulharjo Kota
Yogyakarta bahwa masyarakat juga setuju dengan khasiat dari obat tradisional yang
digunakan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
8
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Sebaiknya pada penelitian obat tradisional diatas lebih akan dipercaya khasiatnya karena
terbuat dari bahan alami dan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang tidak menimbulkan
efek samping.
DAFTAR PUSTAKA
9
1.Alim, S. A., Mawardi, M. K., Bafadhal, A. S. 2018. Pengaruh
Administrasi Bisnis.
Pengembangan Kesehatan.
MenjadiKebutuhan.https://www.republika.co.i
d/berita/nasional/umum/18/11/01/phiqpc349bp om.
10
11.Istaminingdyah. R. 2008. Dasar-Dasar Pertimbangan Upaya Pengobatan
Sendiri Pada Masyarakat Di Kabupaten Klaten. Skripsi Fakultas
Farmasi Universitas Ahmad Dahlan.
12.Jati, Y. W. 2008. Badan Pengawas Obat dan Makanan 54 Merek Jamu
Dilarang Beredar. Bisnis Indonesia, Jakarta.
13.Novia. F. 2018. Gambaran Penggunaan Obat Tradisional sebagai
Alternatif Pengobatan pada masyarakat di Kelurahan Simpang
Baru Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru, Karya Tulis Ilmiah.
Pekanbaru: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau.
14.Merdekawati, R. 2016. Gambaran dan Tingkat Pengetahuan Penggunaan
Obat Tradisional Sebagai Alternatif Pengobatan Pada Masyarakat
RW 005 Desa Sindurjan, Kecamatan Purworejo. Naskah
Publikasi Skripsi. Yokyakarta: Universitas Muhammadiyah.
Yogyakarta.
15.Mubarak, W. I. 2007. Promosi Kesehatan Sebuah Pengamatan Proses
Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
16.Rahayu, D. A. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemilihan
Pengobatan Tradisional Di Wilayah Kerja Puskesmas Muara
Siberut Kecamtan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan
Mentawai. Jurnal Penelitian.
17.Sumarwan, U. 2014. Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya Dalam
Pemasaran. Jakarta: Ghalia Indonesia Swastha, Basu Irawan.
1990.
18.Walgito, B. 2010. Pengantar psikologi umum. Yogyakarta: penerbit Andi
11