Anda di halaman 1dari 20

Mata Kuliah : Psikologi Kesehatan

Dosen : Dr. Yonathan Ramba S.Pd, S.Ft,M.Si

MAKALAH PSIKOLOGI KESEHATAN


( Perilaku Manusia )

Oleh:
Nama : Nursyida
Prodi : Profesi Fisioterapi
NIM : PO714241204022

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR
JURUSAN FISIOTERAPI
PRODI D4 PROFESI

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI……………………………………………………………………....... 1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………........ 2
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....... 3
A. Latar Belakang…………………………………………………………......… 3
B. Rumusan Masalah………………………………………………………........ 3
C. Tujuan………………………………………………………………….....…. 3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….....…... 4
Perilaku manusia
A. Pengertian perilaku manusia ………………………................................... 4
B. Jenis – Jenis Perilaku manusia ………………………................................ 5
C. Pembentukan perilaku……………….......................................................... 6
D. Teori perilaku................................................................................................ 7
E. Faktor yang menyebabkan perbedaan individu berperilaku ........................ 8
F. Perbedaan tingkah laku dan perilaku........................................................... 8
G. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku................................................. 8
H. Asumsi Determinan Perilaku Manusia........................................................ 9
I. Batasan perilaku............................................................................................ 9
BAB III PENUTUP……………………………….……………............………………..10
A. Kesimpulan…………………………………………………………………….10
B. Saran...…………………………………………………………………………10
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………......……………...11

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan segala kemudahan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Revolusioner alam
habibanawanabiyana Muhammad SAW. Kepada keluarganya, sahabatnya dan
umatnya yang mudah-mudahan kita termasuk di dalamnya. Adapun judul
makalah yang penulis bahas adalah perilaku manusia Tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memahami salah satu tugas mata kuliah psikologi
kesehatan oleh Dr. Yonathan Ramba S.Pd, S.Ft, M.Si
Oleh sebab itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih yang
sedalam-dalamnya kepada dosen mata kuliah psikologi kesehatan yang telah
membimbing penulis. Dan orang tua yang tak henti memotivasi penulis dengan
doa-doanya. Rekan-rekan seperjuangan yang telah memberi semangat kepada
penulis sehingga makalah ini dapat selesai pada waktunya, dan pihak-pihak
yang tidak bisa disebutkan satu-persatu, penulis ucapkan terimakasih.
Tak ada gading yang tak retak, itulah pribahasa yang tepat untuk
menggambarkan makalah ini. Penulis sadari masih banyak terdapat
kekurangan. Untuk itu, tegur sapa, kritik serta saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Harapannya, agar
makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis umumnya bagi semua
pembaca.

Makassar, 27september 2020

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum kita membahas tentang pengertian perilaku manusia, jenis-jenis
perilaku manusia, pembentukan perilaku, teori perilaku, faktor yang
menyebabkan perbedaan individu berperilaku, perbedaan tingkah laku dan
perilaku. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, Asumsi Determinan
Perilaku Manusia, batasan perilaku. Psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental yakni berupa tingkah
laku dan proses atau kegiatannya. Psikologi sosial berangkat dari gagasan
bahwa pengenalan tingkah laku dan proses tersebut berlangsung pada lingkup
sosial (yang dapat mempengaruhi individu) dan kemudian melahirkan studi
tentang proses intrapsikis dalam diri seseorang dalam kaitan interaksinya
secara interpsikis antar sesama (Nurrachman, 2005).
B. Rumusan Masalah

1.pengertian perilaku manusia?


2. Jenis – Jenis Perilaku manusia?
3. pembentukan perilaku?
4. teori perilaku?
5. faktor yang menyebabkan perbedaan individu berperilaku?
6. perbedaan tingkah laku dan perilaku?
7.faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku?
8. Asumsi Determinan Perilaku Manusia?
9.batasan perilaku?
C. Tujuan
Tujuan pembelajaran agar mahasiswa mampu memahami konsep perilaku
manusia dalam psikologi keshatan baik itu dari pengertian perilaku,jenis-jenis
perilaku manusia,pembentukanperilaku,teoriperilaku,faktor yang
menyebabkan perbedaan individu berperilaku, faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku. Asumsi Determinan Perilaku Manusia,dan yang
terakhir mampu membedakan tingkah laku dan perilaku.
BAB II
PEMBAHASAN
A.pengertian perilaku manusia
Perilaku manusia adalah berasal dari dorongan yang ada dalam diri
manusia, sedangkan dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan
yang ada dalam diri manusia. Dengan demikian, perilaku merupakan
perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada
penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia sebagai makhluk
individu, sosial dan berketuhanan. Psikologi itu sendiri, ilmu jiwa, yaitu ilmu
kekuatan hidup (levensbeginsel).
Yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan. Sebagai bagian dari ilmu pengetahuan,
psikologi telah melalui jalan yang relatif panjang. Bahkan sebelum
WilhemWundtemndeklerasikan laboratoriumnya pada tahun 1879 yang
dipandang sebagai kelahiran psikologi sebagai ilmu. Aristoteles memandang
ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah
unsur kehidupan (anima). Itulah sebabnya setiap makhluk hidup memiliki jiwa.

Psikologi memandang perilaku manusia(human behavior)sebagai reaksi


yang daat bersifat sederhana maupun bersifat sederhana maupun bersifat
kompleks.prilaku secara luas tertentu tidak hanya dapat ditinjau dala
kaitannya dengan sikap manusia. Disamping berbagai faktor penting seperti
hakikat stimulus itu sendiri, latar belakang pengalaman individu, motivasi,
status kepribmemegang peranan dalam menentukan begaimanakah perilaku
seseorang dilingkungannya. Pada gilirannya, lingkungan secara timbal balik
akan mempengaruhi sikap dan perilaku. Interaksi antara situasi lingkungan
dengan sikap, dengan berbagai faktor didalamnya maupun diluar diri individu
akan membentuk suatu proses kompleks yang akhirnya menentukan bentuk
perilaku seseorang (Azwar, 2005). Psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari manifestasi dan ekspresi dari jiwa/mental yakni berupa tingkah
laku dan proses atau kegiatannya. Psikologi sosial berangkat dari gagasan
bahwa pengenalan tingkah laku dan proses terse‐ but berlangsung pada
lingkup sosial (yang dapat mempengaruhi individu) dan kemu‐ dian melahirkan
studi tentang proses intra‐ psikis dalam diri seseorang dalam kaitan
interaksinya secara interpsikis antar sesama (Nurrachman, 2005).Berbicara
tentang perilaku manusia itu selalu unik / khusus. Artinya tidak sama antar dan
inter manusianya, baik dalam hal kepandaian, bakat, sikap, minat, maupun
kepribadian. Manusia berperilaku atau beraktifitas karena adanya tujuan untuk
mencapai suatu tujuan atau global. Dengan adanya need atau kebutuhan diri
seseorang maka akan muncul motivasi atau penggerak / pendorong, sehingga
manusia atau individu itu beraktifitas / berperilaku, baru tujuan tercapai dan
individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi kebutuhan
berikutnya atau kebetuhan yang lain dan seterusnya dalam suatu proses
terjadinya perilaku manusia (Widyatun, 1999).

Sedangkan menurut Bandura (1977) mengemukakan suatu formulasi


mengenai perilaku, dan sekaligus dapat memberikan informasi bagaimana
peran perilaku itu terhadap lingkungan dan terhadap individu atau organisme
yang bersangkutan. Formulasi Bandura berwujud B=behavior,
E=envinronment, P=person atau organisme. Perilaku lingkungan dan individu
itu sendiri saling berinteraksi satu dengan yang lain. Ini berarti bahwa perilaku
individu dapat mempengaruhi individu itu sendiri, dismping itu perilaku juga
berpengaruh pada lingkungan, demikian pula lingkungan, dapat
mempengaruhi individu, demikian sebaliknya (Walgito, 2003).

B.Jenis – Jenis Perilaku manusia


a) perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf
Perilaku sadar, merupakan perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan
saraf.
Mekanisme perilaku dalam pandangan behavioristik, mekanisme perilaku
individu adalah :

W ------ S ------- r -------- O ------- e -------- R ------- W


Keterangan:
W = world (lingkungan)
E = effector
S = stimulus
R = respon
R = receptor
W = lingkungan
O = organisme
Contoh :
Ketika sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas
yang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari ditambah cuaca
mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian dia berjalan ke depan
dan meminta ijin kepada dosen untuk menyalakan lampu neon yang ada di
ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang dan mahasiswa lebih nyaman
dalam mengikuti perkuliahan.
Ruangan kelas yang gelap, waktu sore hari, dan cuaca mendung merupakan
lingkungan (W), ada mahasiswa yang sadar akan keadaan di sekelilingnya (Ow),
–meski di ruangan kelas terdapat banyak mahasiswa namun mereka mungkin
tidak menyadari terhadap keadaan sekelilingnya–. Berjalan ke depan, meminta
ijin ke dosen, dan menyalakan lampu merupakan respons yang dilakukan oleh
mahasiswa yang sadar tersebut (R), suasana kelas menjadi terang dan
mahasiswa menjadi lebih menyaman dalam mengikuti perkuliahan merupakan
(W).
Sebenarnya, masih ada dua unsur penting lainnya dalam diri setiap individu
yang mempengaruhi efektivitas mekanisme proses perilaku yaitu receptors
(pancaindera sebagai alat penerima stimulus) dan effectors (syaraf, otot dan
sebagainya yang merupakan pelaksana gerak R)
Dengan mengambil contoh perilaku sadar tadi, mahasiswa yang sadar (Ow)
mungkin merasakan penglihatannya (receptor) menjadi tidak jelas, sehingga
tulisan dosen di papan tulis tidak terbaca dengan baik. Menggerakkan kaki
menuju ke depan, mengucapkan minta izin kepada dosen, tangan menekan
saklar lampu merupakan effector.
b) perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif
Perilaku tak sadar, merupakan perilaku yang spontan atau instingtif.
Mekanisme perilaku dalam pandangan behavioristik, mekanisme perilaku
individu adalah :
W ------ S ------- r -------- O ------- e -------- R ------- W
Keterangan:
W = world (lingkungan)
E = effector
S = stimulus
R = respon
R = receptor
W = lingkungan
O = organisme
Contoh : seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi
Pendidikan di ruangankelas yang terasa panas, secara spontan mahasiswa
tersebut mengipas- ngipaskan buku untukmeredamkegerahannya.Ruangan
kelas yang panas merupakan lingkungan (W) dan menjadi stimulus (S) bagi
mahasiswa tersebut (O), secara spontan mengipaskan-ngipaskan buku
merupakan respons (R)yang dilakukan mahasiswa. Merasakan ruangan tidak
terasa gerah (W) setelah mengipas-ngipaskan buku.
c) perilaku tampak dan tidak tampak
Perilaku tampak dan tidak tampak Perilaku tidak tampak adalah perilaku yang
tidak dapat ditangkap melalui indera, melainkan harus menggunakan alat
pengukuran tertentu, seperti psikotes atau berfikir tanggapan sikap persepsi
emosi pengetahuan dan lain-lainya.sedangkan perilaku tampak misalnya
berjalan berbicara , bereaksi berpakaian dan lain-lainya.Perilaku dan gejala
tampak pada kegiatan organisasi tersebut di pengaruhi baik faktor intern
maupun ekstern , termasuk faktor intern adalah konsepsi dasar atau modal
untuk perkembangan perilaku makhluk hidup .Dan faktor ekstern ini
merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan perilaku.
Contoh tidak tampak: berpikir, tanggapan, sikap, persepsi, emosi,
pengetahuan.
Contoh tampak : berjalan, berbicara,
Berpakaian,tidur,berlari,berteriak,makan.
d) perilaku sederhana dan kompleks
Perilaku kompleks adalah perilaku yang melibatkan banyak aktivitas
kehidupan, seperti sosial manusia.perilaku sederhana adalah perilaku yang
hanya melibatkan satu aktivitas kehidupan, seperti perilaku binatang bersel
satu.
Contoh perilaku sederhana : menumbuhkan rasa patriotisme pada anak,
menambahkan rasa cinta tanah air.
Contoh perilaku kompleks : gotong royong dalam kehidupan, menelfon
seseorang untuk menanyakan kabar.
e) perilaku kognitif, afektif, konatif, dan psikomotor
Perilaku kognitif adalah perilaku yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala
upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam perilaku
kognitif. Perilaku kognitif memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis)
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Tujuan aspek kognitif berorientasi pada kemampuan berfikir yang mencakup
kemampuan intelektual yang lebih sederhana, yaitu mengingat, sampai pada
kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk
menghubungakan dan menggabungkan beberapa ide, gagasan, metode atau
prosedur yang dipelajari untuk memecahkan masalah tersebut. Dengan
demikian aspek kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang
kegiatan mental yang sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai ke
tingkat yang paling tinggi yaitu evaluasi.
Perilaku kognitif yaitu kawasan yang berkaitan dengan aspek-aspek intelektual
atau berfikir/nalar terdiri dari:
a. Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan merupakan aspek kognitif yang paling rendah tapi paling
mendasar. Dengan pengetahuan individu dapat mengenal dan mengingat
kembali suatu objek, ide prosedur, konsef, defenisi, nama, peristiwa, tahun,
daftar, rumus, teori atau kesimpulan.
b. Pemahaman (comprehension)Pemahaman atau dapat juga
dikatakan dengan istilah mengerti merupakan kegiatan mental
intelektual yang mengorganisasikan materi yang telah diketahui.
Temuan-temuan yang didapat dari materi seperti defenisi,
informasi, peristiwa dan fakta disusun kembali dalam struktur
kognitif yang ada. Temuan-temuan ini diakomodasi dengan
struktur kognitif yang ada, sehingga membentuk struktur kognitif
baru. 5
c. Penerapan (application)
Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan masalah atau
menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sahari-hari.
Seseorang dikatakan menguasai.
kemampuan ini jika dia dapat memberi contoh,
mengklasifikasikan, memampaatkan, menyelesaikan,dan
mengidentifikasi hal-ha lyang sama. Contoh, dulu ketika pertama
kali diperkanalkan kereta api kepada petani di Amerika, mereka
berusaha memberi nama yang cocok bagi ala t angkutan terebut,
satu-satunya alat transportasi yang sudah dikenal pada watu itu
adalah kuda. Bagi mereka ingat kuda ingat transportasi. Dengan
pemahaman demikian, maka mereka memberi nama pada kereta
api tersebut dengan ironhorse (kuda besi). Hal ini menunjukan
bagaimana mereka menerapkan konsep terhadap sebuah temuan
baru.
d. Penguraian (analysis)
Menentukan bagian-bagian dari suatu masalah dan menunjukan
hubungan antar-bagian tersebut, melihat penyebab-penyebab
dari suatu peristiwa atau memberi argumen-argumen yang
menyokong suatu pernyataan.
e. Memadukan (synthesis)
Menggabungkan, meramu atau merangkai berbagai informasi
menjadi satu kesimpulan atau menjadi satu hal yang baru.
Kemampuan berfikir induktif dan konvergen merupaan ciri
kemampuan ini. Contoh: contoh memilih irama dan kemudian
menggabungkannya sehingga menjadi gubahan musik yang baru.
f. Penilaian (evaluation)
Mempertimbangkan, menilai dan mengambil keputusan benar-
salah, baik-buruk, atau bermanfaat berdasarkan kriteria-kriteria
tertentu baik kualitatif maupun kuantitatif. Terdapat dua kriteria
pembenaran yang digunakan yaitu: pembenaran berdasarkan
internal dan pembenaran berdasarkan eksternal.
Adapun jenis perilaku menurut walgito,2003 yaitu Sebagaimana
diketahui bahwa perilaku / aktifitas yang ada pada individu atau
organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai
akibat dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu
atau organisme itu. Perilaku atau aktifitas itu merupakan jawaban
atau respon terhadap stimulus yang mengenainya Skinner (1976)
membedakan perilaku menjadi (a) perilaku yang mengalami
(innatebehavior), (b) perilaku operan (operantbehavior). Perilaku
alami yaitu perilaku yang dibawa sejak organisme dilahirkan, yakni
yang berupa reflek-reflek dan insting, sedangkan perilaku operan
yaitu perilaku yang dibentuk melalui proses belajar (Walgito,
2003).
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan
nilai.ranah afektif mencakup saya perilaku seperti
perasaaan,minat,sikap,emosi dan nilai.

Perilaku konatif adalah perilaku yang berupa dorongan dari


dalam individu, misalnya kemauan, motif, kehendak, nafsu, dsb.

Yaitu Perilaku yang berkaitan dengan aspek-aspek keterampilan


yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan otot dan fungsi psikis.
Kawasan ini terdiri dari: kesiapan, peniruan, membiasakan,
menyesuaikan dan menciptakan.
Contoh konatif : kemauan , motif, kehendak , nafsu
Contoh psikomotor : tulisan tangan, mengetik, ,berenang.
C.pembentukan perilaku
Menurut walgito (2003), pembentukan perilaku dibagi menjadi 3 cara sesuai
keadaan yang diharapkan, yakni :
1. Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan

Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kondisioning


atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diriuntuk berperilaku seperti yang
diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini didasarkan
atas teori belajar kondisioning baik dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh
Thorndike dan Skinner terdapat pendapat yang tidak seratus persen sama,
namun para ahli tersebut mempunyai dasar pandangan yang tidak jauh
berbeda satu dengan yang lain. KondisioningPavlov dikenal dengan
kondisioning klasik, sedangkan kondisioningThorndike dan skinner dikenal
sebagai kondisioning operan. Walaupun demikian ada yang menyebut
kondisioningThrondike sebagai kondisioning instrumental, dan
kondisioningSkiner sebagai kondisioning operan. Seperti telah dipaparkan di
depan atas dasar pandangan ini untuk pembentukan perilaku didasarkan
dengan kondisioning atau kebiasaan.
2. Cara pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan

Salah satu cara pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan kondisioning


atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri untuk berperilaku seperti yang
diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku tersebut. Cara ini didasarkan
atas teori belajar kondisioning baik dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh
Thorndike dan Skinner terdapat pendapat yang tidak seratus persen sama,
namun para ahli tersebut mempunyai dasar pandangan yang tidak jauh
berbeda satu dengan yang lain. KondisioningPavlov dikenal dengan
kondisioning klasik, sedangkan kondisioningThorndike dan skinner dikenal
sebagai kondisioning operan. Walaupun demikian ada yang menyebut
kondisioningThrondike sebagai kondisioning instrumental, dan
kondisioningSkiner sebagai kondisioning operan. Seperti telah dipaparkan di
depan atas dasar pandangan ini untuk pembentukan perilaku didasarkan
dengan kondisioning atau kebiasaan.
3. Pembentukan perilaku dengan pengertian (insight)

Disamping pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan,


pembentukan perilaku dapat ditempuh dengan pengertian atau insight. Cara
ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai dengan
adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Throndike dalam belajar yang
dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen Kohler dalam belajar
yang penting adalah pengertian atau insight. Kohler adalah seorang tokoh
dalam psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif.
4. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model

Disamping cara-cara pembentukan perilaku seperti tersebut diatas,


pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakan model
atau contoh. Pemimpin dijadikan model atau contoh oleh yang dipimpinnya.
Cara ini didasarkan atas teori belajar sosial (sociallearningtheory) atau
observationallearningtheory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).
Bagaimana pendapat Bandura mengenai perilaku telah di paparkan dibagian
depan.

D.teori perilaku

Perilaku manusia itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu
berperilaku. Dalam hal ini ada beberapa teori, diantara teori- teori tersebut
dapat dikemukakan:
Teori ini dikemukakan oleh Mc Dougall sebagai pelopor dari psikologi

Sosial, yang menerbitkan buku psikologi sosial yang pertama kali,mulai


Saat itu psikolog sosial menjadi pembicaraan yang cukup menarik. Menurut Mc
Dougall perilaku itu disebabkan karena insting, dan Mc Doughall menganjurkan
suatu daftar insting. Insting merupakan perilaku yang bawaan, dan insting akan
mengalami perubahan karena pengalaman. Pendapat Mc Doughall ini
mendapat tanggapan yang cukup tajam dari F. Alport yang menerbitkan buku
psikologi sosial pada tahun 1924, yang berpendapat bahwa perilaku manusia
itu di sebabkan karena faktor, termasuk orang-orang yang ada disekitarnya
dengan perilakunya.

Teori dorongan (drivetheory)

Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai
dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan- dorongan ini berkaitan
dengan kebutuhan organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila
organisme itu mempunyai kebutuhan dan organisme ingin memenuhi
kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan dalam diri organisme itu. Bila
organisme berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi
pengurangan atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut. Karena itu teori
ini menurut Hull disebut teori drivereduction.
Teori insentif (incentivetheory)

Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan
karena adanya insentif. Dengan insentif maka akan mendorong organisme
berbuat atau berperilaku. Insentif atau juga disebut sebagai reinforcement ada
yang positif dan ada yang negatif. reinforcement yang positif adalah berkaitan
dengan hadiah, sedangkan reinforcement yang negatif berkaitan dengan
hukuman. Reinforcement yang positif akan mendorong organisme dalam
berbuat, sedangkan yang negatif akan dapat menghambat dalam organisme
berperilaku. Ini berarti bahwa perilaku timbul karena adanya insentif atau
reinforcement. Perilaku semacam ini dikupas secara tajam dalam psikologi
belajar.
Yang negatif. Reinforcement yang positif adalah berkaitan dengan hadiah,
sedangkan reinforcement yang negatif berkaitan dengan hukuman.
Reinforcement yang positif akan mendorong organisme dalam berbuat,
sedangkan yang negatif akan dapat menghambat dalam organisme
berperilaku. Ini berarti bahwa perilaku timbul karena adanya insentif atau
reinforcement. Perilaku semacam ini dikupas secara tajam dalam psikologi
belajar.

Teori Atribusi

Teori ini ingin menjelaskan sebab-sebab perilaku orang apakah perilaku itu
disebabkan oleh disposisi internal (misal, motif atau sikap) ataukah oleh
keadaan eksternal. Teori ini dikemukakan oleh Fritz Heiderdan, teori ini
menyangkut lapangan psikologi sosial. Pada dasarnya perilaku manusia itu
dapat atribusi internal, tetapi juga dapat atribusi eksternal. Mengenai hal ini
lebih lanjut akan dibicarakan dibagian belakang.
Teori Kognitif

Apabila seseorang harus memilih perilaku mana yang mesti dilakukan, maka
yang bersangkutan akan memilih alternatif perilaku yang akan membawa
manfaat yang sebesar-besarnya bagi yang bersangkutan. Ini yang disebut
sebagai model subjectiveexpextedutility (SEU).

E.faktor yang menyebabkan perbedaan individu berperilaku


Persepsi
Persepsi adalah proses mental yang terjadi pada diri manusia yang akan
menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, memberi serta meraba
(kerja indra) disekitar kita (Widayatun, 1999).
Michell dalam Walgito (2002) menyatakan bahwa persepsi adalah suatu proses
yang didalamnya mengandung proses seleksi ataupun sebuah mekanisme
pengorganisasian sebagai proses seleksi atau skreaming berarti, bahwa
beberapa informasi akan diproses dan yang lainnya tidak diproses.

1.)Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu (Notoatmodjo, 2007).
2.)Sikap
Sikap / attitude dapat didefinisikan sebagai “a presdipotiontoreact in
somemannertan individual orsituation“, yang secara bebas dapat diartikan
sebagai suatu rangsang yang timbul dari seseorang atau situasi (Indrawijaya,
2002).
3.)Kepribadian
Menurut KurtLewin (1935) dalam hal ini kepribadian adalah fungsi dari
pembawaan sejak lahir dari lingkungan (pengalaman).
4.)Belajar
Merupakan suatu proses / pembentukan perubahan tingkah laku yang
mengarah pada penguasaan pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, kebiasaan,
sikap yang semuanya diperoleh, disimpan, dan dilaksanakan (Afifudin, 1981).

F.perbedaan tingkah laku dan perilaku


Secara singkat, dapat dikatakan bahwa perilaku adalah perwujudan dari
tingkah laku. Perilaku adalah sebuah kegiatan (baik perkataan maupun
perbuatan individu)yang dapat diamati dari luar, seperti: orang yang bernyanyi,
naik sepeda, ataupun berbicara. Sebelum dilahirkan/dilakukan, perilaku itu
memiliki pola dan didahului pola-pola dalam pikiran yang dikenal dengan
sebutan “tingkah laku”. Jadi intinya, “tingkah laku = pasif” sedangkan “perilaku
= aktif”.
G. faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Menurut Green (1980) dalam Notoatmodjo (2003), perilaku ditentukan oleh 3
faktor, yaitu :
1) Faktor Predisposisi (PresdiposisiFactors)

Faktor presdiposisi mencakup beberapa hal, antara lain pengetahuan dan sikap
masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap
hal-hal yang berkaitan dengan masalah kesehatan, sistem nilai yang dianut
masyarakat, tingkat pendidikan, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya.

2) Faktor Pendukung (EnablingFactors)

Faktor ini mencakup ketersediaan alat, sarana dan prasarana atau fasilitas
kesehatan masyarakat.
3) Faktor Penguat (ReinforcingFactors)

Sikap dan perilaku petugas, dukungan suami dan perilaku tokoh masyarakat.

H. Asumsi Determinan Perilaku Manusia


Faktor penentu atau determinan perilaku manusia sulit untuk dibatasi karena
perilaku merupakan resultansi (akibat) dari berbagai faktor, baik internal
maupun eksternal. Secara lebih terperinci, perilaku manusia sebenarnya
merupakan refleksi dari berbagai gejala kejiwaan, seperti pengetahuan,
keinginan, kehendak, minat, motivasi, persepsi, sikap dan sebagainya. Apabila
ditelusuri lebih lanjut, gejala kejiwaan tersebut dipengaruhi pula oleh faktor
lain seperti pengalaman, keyakinan, sarana fisik, sosio-budaya masyarakat dan
sebagainya ( Notoatmodjo, 2003).
I.batasan perilaku

Perilaku adalah suatu kegiatan yang diawali dengan adanya pengetahuan


tentang manfaat suatu hal, yang menyebabkan orang tersebut melaksanakan
suatu kegiatan. Selanjutnya sikap yang positif ini akan mempengaruhi niat
untuk ikut dalam suatu kegiatan, dan niat ini akan menjadi tindakan apabila
mendapat dukungan sosial dan tersedianya fasilitas (Fisbein&Aizen) dalam
Indrawijaya (2002). Niat ini akan menjadi tindakan apabila mendapat
dukungan sosial dan tersedianya fasilitas–fasilitas. Kegiatan yang dilakukan
inilah yang disebut Perilaku.

Skinner (1938) seorang ahli dalam Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa


perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka
perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1) Perilaku Tertutup
Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau
tertutup (covert). Respon ini belum dapat diamati secara jelas oleh
orang lain.
2) Perilaku TerbukaTerbukaRespon seseorang terhadap stimulus dalam
bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus
tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan atau respon yang dengan
mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
Perilaku manusia adalah berasal dari dorongan yang ada dalam diri
manusia, sedangkan dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan
yang ada dalam diri manusia. Dengan demikian, perilaku merupakan
perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila ada
penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia sebagai makhluk
individu, sosial dan berketuhanan. Psikologi itu sendiri, ilmu jiwa, yaitu ilmu
kekuatan hidup (levensbeginsel). Adapun bidang bidang lain yang membahas
tentang perilaku manusia baik itu pengertian perilaku manusia, Jenis – Jenis
Perilaku manusia,pembentukanPerilaku,teori perilaku, faktor yang
menyebabkan perbedaan individu berperilaku,perbedaan tingkah laku dan
perilaku,faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku,Asumsi Determinan
Perilaku Manusia,batasan perilaku jadi perilaku manusia sudah dituliskan
didalam buku maupun jurnal tentang psikologi.

Saran
Sesuai dengan paparan tersebut diatas, penulis memberi saran bahwa kita
sebagai manusia memang tidak akan pernah terlepas dari masalah. Namun,
masalah yang kita hadapi merupakan peroses pendewasaan diri agar menjadi
manusia seutuhnya. Hadapilah setiap masalah dengan positif dan sesuai
dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat tetap semangat dan jayalah
sepanjang masa.

DAFTAR PUSTAKA
E-book psikologi lengkap 2012.

Prof.drsyamsunuwiyatima’rat ,psi&prof.drliekeindieningsihkartono.buku
perilaku manusia pengantar singkat tentang psikologi,penerbit aditama.

Jurnal Perilaku Manusia Dalam Perspektif Psikologi Sosial Hasan Mustafa


Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Katolik Parahyangan, hasan@unpar.ac.id

Jurnal KONSEP MANUSIA DALAM PSIKOLOGI ISLAM TARMIZI


Dosen Tetap Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.

Jurnal BULETIN PSIKOLOGI.2011: 16 – 28 KoentjoroSoeparno Fakultas Psikologi


Universitas Gadjah Mada Lidia Sandra Fakultas Psikologi Universitas Gadjah
Mada.

Jurnal perilaku manusia oleh mariskaama,tahun 2005.

E-book, knneth carter &collenM.seifert,psikologiumum,tahun 2014,penerbit


buku kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai