PSIKOLOGI UMUM
“TEORI TERBENTUKNYA PERILAKU”
Dosen Pengampu: Nurhayani, S.Ag., S.S., M.Si
Disusun Oleh
Kelompok 1:
ADE KURNIAWAN 0603203119
Puji syukur kami ucapkan atas kasih sayang Allah Swt. Hanya kepada-Nya lah kami
memuji dan hanya kepada-Nya lah kami memohon pertolongan serta yang telah memberikan
tuntunan dan kekuatan serta kesehatan kepada kami. Tidak lupa shalawat serta salam kami
kepada junjungan nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. Risalah beliau lah yang bermanfaat
bagi kita semua sebagai petunjuk menjalani kehidupan. Sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tepat pada waktunya.
Tugas ini kami buat sebagai memenuhi kewajiban yang telah diberikan oleh dosen mata
kuliah Psikologi Umum. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memenuhi tugas-tugas
kami dan menambah pengetahuan kami. Semoga apa yang kami pelajarin dapat berguna di
kehidupan kami sehari-harinya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................ 2
C. Tujuan …………………………….............................................................................. 3
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Defenisi psikologi menurut asal katanya, psikologi berasal dari kata-kata yunani: psyche
yang berati jiwa dan logos yang berarti ilmu, jika secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.
Perilaku manusia dibentuk berdasarkan hasil dari segenap pengalamannya berupa
interaksi individu dengan lingkungan sekitarnya. Perilaku timbul karena adanya stimulasi.
Terbentuknya suatu perilaku banyak dipengaruhi perangsang dari lingkungan sosial dan
kebudayaan.
Kebiasaan individu dapat terjadi kalau dia mendapat ganjaran. Ganjaran menjadi bagian
terpenting bagi upaya pembentukan perilaku pada individu. Tanpa stimulus, perilaku tidak dapat
dipertahankan dan terjadi extinction, yaitu penurunan kekuatan perilaku karena tidak
memperoleh stimulus bagaimana yang diharapkan individu.
Cory mengemukakan, bahwa perilaku adalah hasil dari belajar. Kita semua adalah hasil
dari lingkungan dan sekaligus pencipta lingkungan. Tidak ada dasar yang berlaku umum bisa
menjelaskan semua perilaku, karena setiap perilaku ada kaitan dengan sumber yang ada di
lingkungan yang menyebabkan terjadinya suatu perilaku tersebut.
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wujud
apabila ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu,
sosial, dan kebutuhan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat diamati dari luar, seperti orang
berjalan, naik sepeda,dll.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedangkan
berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal, sebenarnya
perilaku ada dibalik tirai tubuh, ddidalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari
aktivitas- aktivitas yang berlangsung baik didalam maupun diluar.
Jelasnya perilaku seseorang tidak dibawa sejak lahir, tetapi harus dipelajari selama
perkembangan hidupnya. Karena itu sikap selalu berubah-ubah dan dapat di pelajari. Berbeda
dengan instink/naluri manusia yang dibawa nya sejak lahir. Ia bersifat tetap dan mempunyai sifat
motif-motif biogenetis seperti: rasa lapar, haus. Perilaku semata-mata tidak berdiri sendiri,
melainkan berhubungan dengan suatu objek. Pada umumnya perilaku tidak berkenaan degan satu
objek saja, melainkan juga dapa berkenaan dengan deretan-deretan objek-objek yang serupa.
Perilaku pada umumnya mempunyai segi-segi motivasi dan emosi, sedangkan pada kecakapan
dan pengetahuan hal ini tidak ada.
B. Rumusan masalah
PEMBAHASAN
A.Pengertian Perilaku
Dalam Kamus bahasa Indonesia, kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi seseorang
(individu) terhadap rangsangan atau lingkungan. Dalam agama perilaku yang baik adalah
perilaku yang sesuai dengan tujuan penciptaan manusia ke dunia, yaitu untuk menghambakan
diri kepada tuhanya dan senantiasa untuk melakukan hal-hal yang baik.
Skiner seorang ahli psikologi, mengatakan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi
seseorang terhadap stimulus dari luar. Dari segi biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau
aktifitas oerganisme makhluk hidup yang bersangkutan, sehingga perilaku manusia adalah
tindakan atau aktifitas manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas.
Bohar Soeharto mengatakan perilaku adalah hasil proses belajar mengajar yang terjadi
akibat dari interksi dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang diakibatkan oleh pengalaman-
pengalaman pribadi. Benyamin Bloom seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku
manusia dalam 3 (tiga) kawasan yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
Terdapat tiga komponen sikap, tiga komponen sikap itu adalah komponen respons
evaluative kognitif, komponen respons evaluative afektif, dan komponen respons evaluative
perilaku. Ketiga komponen itu secara bersama merupakan penentu bagi jumlah keseluruhan
sikap seseorang ( Manstead, 1996; Strickland, 2001).
Menurut ensiklopedia Amerika, tingkah laku adalah suatu aksi dari reaksi organisme
terhadap lingkungan oleh karena itu perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme. Dan tingkah laku manusia mempunyai sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh
manusia dan dapat dipengaruhi oleh Adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan, persuasi,
dan/atau genetika. Tingkah laku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau
rangsangan dari luar. Dan kemudian organisme tersebut merespons,maka teori skinner ini
disebut teori "S-O-R" atau Stimulus-Organisme-Respon.
- Sikap seseorang tidak dibawa sejak lahir., tetapi harus dipelajari selama perkembangan
hidupnya.karena itu sikap selalu berubah-ubah dan dapat dipelajari berbeda dengan instink/naluri
manusia dibawanya sejak lahir iya bersifat tetap dan mempunyai sifat motif-motif biogenetis
seperti rasa lapar,haus,dan seksual.
- Sikap semata-mata tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan suatu
objek. Pada umumnya sikap tidak berkenaan dengan satu objek saja, melainkan juga dapat
berkenaan dengan deretan-deretan objek-objek yang serupa. Misalnya: si A seorang pemberani.
Dalam hal ini mungkin bukan si A sendiri yang pemberani, melainkan orang-orang sebangsa A
juga pemberani.
- Sikap, pada umumnya mempunyai segi-segi motivasi dan emosi; sedangkkan pada
kecakapan dan pengetahuan hal ini tidak ada.
1.pengalaman pribadi. Untuk dapat menjadi dasar pembentukan perilaku, pengalaman pribadi
harus meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk apabila
pengalaman pribadi tersebut melibatkan faktor emosional. Dalam situasi yang melibatkan emosi,
penghayatan akan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
3. Orang lain yang dianggap penting. Pada umumnya, individu berperilaku konformis atau
searah dengan perilaku orang-orang yang dianggapnya penting. Kecendrungan ini antara lain
dimotivasi oleh keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting
tersebut.
4. Media massa. Sebagai sarana komunikasi, berbagai media massa seperti televise, radio,
mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opii dan kepercayaan orang. Adanya informasi
baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kognitif baru bagi terbentuknya perilaku
terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif yang dibawa informasi tersebut, apabila cukup
apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam mempersepsikan dan menilai sesuatu hal
sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5.Institusi Pendidikan dan Agama. Sebagai suatu sistem, institusi pendidikan dan agama
mempunyai pengaruh kuat dalam pembentukan perilaku dikarenakan keduanya meletakkan dasar
pengertian dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk, garis
pemisah antara sesuatu yang boleh dan tidak boleh dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari
pusat keagamaan serta ajaran-ajarannya.
6. Faktor emosi dalam diri. Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk
mekanisme pertahanan ego. Sikap demikian bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi
telah hilang akan tetapi dapat pula merupakan sikap yang lebih persisten dan lebih tahan lama.
contohnya bentuk sikap yang didasari oleh faktor emosional adalah prasangka.
A. Perilaku sadar, perilaku yang melalui kerja otak dan pusat susunan saraf
B. Perilaku tak sadar, perilaku yang spontan atau instingtif
C. Perilaku tampak dan tidak tampak,yaitu:
1.perilaku tampak
Perilaku tampak adalah perilaku yang dapat ditangkap oleh indera penglihatan
kita, misalnya: berjalan, berbicara, berteriak,dsb.
2.perilaku tak tampak
Perilaku tak tampak adalah perilaku yang tidak dapat ditangkap melalui indera
penglihatan, melainkan harus menggunakan alat pengukur tertentu, seperti berfikir,
tanggapan, sikap, persepsi, emosi, pengetahuan, dsb.
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Perilaku individu adalah sebuah suatu fungsi dari interaksi antara individu dengan
lingkungannya . individu membawa tatanan dalam organisasi berupa kemampuan,kepercayaan,
pengalaman masa lalu dsb. Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian
dan pengalamannya.
Behaviorisme percaya bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari proses belajar,
manusia belajar dari lingkungannya dan dari hasil belajar itulah ia berperilaku. Perilaku juga
dapat berubah karena kondisi dan pengaruh yang diberikan.
Pengalaman pribadi
Kebudayaan
Orang lain yang dianggap penting
Media massa
Institusi pendidikan dan agama
Faktor emosi dalam diri.
B.SARAN
Saran penulisan kepada pembaca kami mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat
dan menambah pengetahuan bagi para pembaca mengenai teori terbentuknya perilaku. Kami
menyadari dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, pemakalah
berharap kritik dan saran yang membangun untuk kebaikan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007),
h. 133.
Tulus Tu’u, Peran Disiplin Pada Perilaku dan Persetasi Siswa (Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2004), halm. 63.
http://himasio-unsyiah.blogspot.co.id/2011/10/sikap-sosial.html
http://www.psychoshare.com/file-821/psikologi-kepribadian/sikap-pengertian-definisi-dan-
faktor-yang-mempengaruhi.html.
http://abazariant.blogspot.co.id/2012/10/definisi-kognitif-afektif-dan-psikomotor.html
Website:scridb.com.
Adhisubay.blogspot.compsychologymania.com.
Abn Syamsuddin Makmur. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja.