“PSIKOLOGI PENDIDIKAN “
Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu
Drs. H. Nuryadi,ST,M.Kom,M,apd.
Disusun oleh
Sofiyatun
C. 1.4.20.0014
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, bimbingan, petunjuk dan penyertaan-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ KEPRIBADIAN” dengan baik.
Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa makalah yang
kami susun ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya.Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.
Sofiyatun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………
…………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………………
……………….
BAB l PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….
C. TUJUAN………………………………………………………………………………………..
D. MANFAAT PENULISAN……………………………………………………………….
PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan manusia
itu tiada taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari
makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin
apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit dipahami karena
keunikannya. Dengan keunikannya, manusia adalah makhluk
tersendiri dan berbeda dengan makhluk apapun. Juga dengan
sesamanya. Tetapi, bagaimanapun sulitnya atau apapun
hambatannya, manusia ternyata tidak pernah berhenti berusaha
menemukan jawaban yang dicarinya itu. Dan barang kali sudah
menjadi ciri atau sifat manusia juga untuk selalu mencari tahu dan
tidak pernah puas dengan pengetahuan-pengetahuan yang
diperolehnya, termasuk pengetahuan tentang dirinya sendiri dan
sesamanya.
Sekian banyak upaya yang telah diarahkan untuk memahami
manusia. Tetapi tidak semua upaya tersebut membawa hasil, namun
upaya pemahaman tentang manusia tetap memiliki arti penting dan
tetap harus dilaksanakan. Bisa dikatakan bahwa kualitas hidup
manusia, tergantung kepada peningkatan pemahaman kita tentang
manusia. Dan psikologi, baik secara terpisah maupun sama-sama
dengan ilmu-ilmu lain, sangat berperan secara mendalam dalam
penganganan masalah kemanusiaan ini.
B. RUMUSAN MASALAH
C. MANFAAT PENULISAN
3. Teori Tipologi
William Sheldom menolak teori sifat yang membedakan manusia
dalam beberapa tipe. Menurut Sheldon, manusia dipengaruhi oleh tiga
hal sebagai alasan untuk melakukan sesuatu.
Teori ini menyoroti perbedaan manusia yang sering kita lihat pada
kehidupan sehari-hari. Ada yang cenderung lebih introvert dan tidak
menyukai keramaian.
Sementara ada jenis orang yang lebih menonjol baik karena lebih
berpetualang atau menuruti dorongan hatinya.
Contoh lain yaitu pada saat ngantuk dan tersugesti untuk minum kopi
untuk melawan rasa kantuk. Cara lain adalah mengatasi stress dengan
meditasi atau berbelanja. Pernahkan kamu merasakan hal seperti itu?
7. Teori Psikodinamika
Selanjutnya adalah menurut teori psikodinamika yang dikemukakan
oleh Sigmun Freud. Teorinya memiliki pendapat bahwa dalam diri
setiap individu terdapat energi psikis yang dinamis.
Para ahli yang mengemukakan teori yang satu ini telah melakukan
berbagai penelitian dan menemukan bahwa segala tingkah laku
manusia didapatkan dari proses belajar yang berasal dari
lingkungannya.
Bukan yang didapat secara instan atau yang dibawa secara lahir. Bila
diperhatikan tiap teori psikologi kepribadian saling membantah atau
mendukung teori sebelumnya.
PENGERTIAN KEPRIBADIAN
MENGUKUR KEPRIBADIAN
Melakukan pengukuran terhadap kepribadian seseorang bertujuan
untuk dapat mengetahui corak kepribadian secara pasti dan terinci.
Dengan mengetahui corak atau tipe kepribadian seseorang, berarti
pengenalan kita terhadap dirinya menjadi lebih sempurna, sehingga
proses pendidikannya dapat disesuaikan dan lebih lancar.
Cara mengukur/menyelidiki kepribadian ada bermacam-macam,
antara lain:
1.Observasi
Menilaian kepribadian dengan cara mengganti/memperhatikan
langsung tingkah laku serta kegiatan yang dilakukan oleh yang
bersangkutan, terutama sikapnya, caranya, bicara, kerja, dan juga
hasilnya.
2. Wawancara (Interview)
Menilai kepribadian dengan mengadakan tatap muka dan berbicara
dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Agar diperoleh hasil yang
murni, sebaiknya wawancara dilakukan secara santai, karena dengan
cara ini suasananya menjadi akrab, pembicaraan saling terbuka,
sehingga sesuatu yang diperlihatkan dan dikatakan orang yang di
interview adalah murni.
3. Inventory
Inventory adalah sejenis kuesioner (pertanyaan tertulis) yang harus
dijawab oleh responden secara ringkas, biasanya mengisi kolom
jawaban dengan tanda cek. Inventory yang terkenal dan banyak
digunakan untuk menilai kepribadian seseorang. Alat tes yang
digunakan EPPS, 16 PF
4. Tekhnik Proyektif
Cara lain mengukur/menilai kepribadian dengan menggunakan
tekhnik proyektif. Si anak/orang yang dinilai akan memproyeksikan
pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes
uang digunakan adalah tes Rorschach, TAT, DAM
5. Biografi dan Autobiografi
Riwayat hidup yang ditulis orang lain (biografi) dan ditulis sendiri
(authobiografi) dapat juga untuk menilai kepribadian. Sejenis
authobiografi yang paling sederhana dapat dibuat oleh murid-murid
dengan judul tulisan pengalaman yang tak terlupakan atau cita-citaku
setelah tamat sekolah dan lain sebagainya.
6. Catatan Harian
Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian
kepribadian seseorang.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
C. DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner/
http://belajarpsikologi.com/teori-pengembangan-kepribadian/
http://stikunsap.forumotion.net/t5-teori-perkembangan-kepribadian-
sullivan
http://www.pinasthika.co.id/index.php/the-community/106-konsep-
kepribadian-menurut-kurt-lewin