Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PSIKOLOGI PENDIDIKAN “

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Psikologi Pendidikan

Dosen Pengampu

Drs. H. Nuryadi,ST,M.Kom,M,apd.

Disusun oleh

Sofiyatun

C. 1.4.20.0014

UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat, bimbingan, petunjuk dan penyertaan-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “ KEPRIBADIAN” dengan baik.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak – pihak yang telah


membantu kami dalam penyusunan makalah ini baik itu teman-teman,
dosen dan semua yang telah membantu yang kami tidak bisa sebut satu
persatu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat
digunakan dengan sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa makalah yang
kami susun ini belumlah sempurna untuk itu kami mengharapkan kritik
dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk pembuatan makalah
selanjutnya.Sesudah dan sebelumnya kami ucapkan terimakasih.

Demak, 9 Desember 2020

Sofiyatun
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………………………
…………………..
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………………
……………….
BAB l PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………….
C. TUJUAN………………………………………………………………………………………..
D. MANFAAT PENULISAN……………………………………………………………….

BAB II. PEMBAHASAN

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN

1.1 Konsep dan dasar


kepribadian....................................................………..
1.2Teori-teori kepribadian..........................................
………….......……………
1.3 Kepribadian dan pengukurannya..........................................
………………

BAB lll PENUTUP


A.Kesimpulan ..............................................................
B.Daftar Pustaka...........................................................

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk yang kompleks, kekompleksitasan manusia
itu tiada taranya di muka bumi ini. Manusia lebih rumit dari
makhluk apapun yang bisa dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin
apapun yang bisa dibuat. Manusia juga sulit dipahami karena
keunikannya. Dengan keunikannya, manusia adalah makhluk
tersendiri dan berbeda dengan makhluk apapun. Juga dengan
sesamanya. Tetapi, bagaimanapun sulitnya atau apapun
hambatannya, manusia ternyata tidak pernah berhenti berusaha
menemukan jawaban yang dicarinya itu. Dan barang kali sudah
menjadi ciri atau sifat manusia juga untuk selalu mencari tahu dan
tidak pernah puas dengan pengetahuan-pengetahuan yang
diperolehnya, termasuk pengetahuan tentang dirinya sendiri dan
sesamanya.
Sekian banyak upaya yang telah diarahkan untuk memahami
manusia. Tetapi tidak semua upaya tersebut membawa hasil, namun
upaya pemahaman tentang manusia tetap memiliki arti penting dan
tetap harus dilaksanakan. Bisa dikatakan bahwa kualitas hidup
manusia, tergantung kepada peningkatan pemahaman kita tentang
manusia. Dan psikologi, baik secara terpisah maupun sama-sama
dengan ilmu-ilmu lain, sangat berperan secara mendalam dalam
penganganan masalah kemanusiaan ini.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa konsep dan dasar kepribadian ?


2. Apa saja Teori -teori kepribadian?
3. Apa itu kepribadian dan bagaimana cara pengukurannya?
C. TUJUAN
Penulisan ini memiliki beragam tujuan yang ingin dicapai baik penulis
maupun pembaca. Tujuan tersebut antara lain :
1. Untuk mengetahui dan memahami Konsep dan dasar kepribadian

2. Untuk mengetahui dan memahami teori – teori kepribadian.


3. Untuk mengetahui dan memahami kepribadian dan cara
pengukurannya.

C. MANFAAT PENULISAN

Manfaat di susunya makalah ini yaitu :


Sebagai mahasiswa:
1) sebagai bahan tambahan pembelajaran,
2)untuk menambah pengetahuan tentang kepribadian
Sebagai guru;
1) untuk mengetahui bagaimana kepribadian seorang guru
2)untuk menambah pengetahuan tentang kepribadian
Bab ll
Pembahasan

A. Konsep Dasar Kepribadian


Ada beberapa konsep yang berhubungan erat dengan kepribadian
1.      Character (karakter), yaitu penggambaran tingkah laku dengan
menonjolkan nilai yang benar atau salah dan yang baik atau buruk.
2.      Temperament (temperamen), yaitu kepribadian yang berkaitan
erat biologis atau fisiologis.
3.      Traits (sifat-sifat), yaitu respon yang sama terhadap sekelompok
stimuli yang mirip, berlangsung dalam kuun waktu relative lama.
4.      Type atttibute (ciri), yaitu mirip dengan sifat, namun dalam
kelompok stimuli yang lebih terbatas.
5.      Habit (kebiasaan), yaitu respon yang sama dan cenderung
berulang untuk stimulus yang sama pula.

B. Teori – teori Kepribadian

1. Teori Kepribadian Psikoanalisis

Teori yang diungkapkan oleh Freud ini menekankan berhubungan


antara alam bawah sadar, realita dan hati nurani. Teori ini membagi
insting manusia yang direpresentasikan sebagai ide (naluri), ego
(nalar), dan superego (suara hati).
Ketiga hal tersebut saling mempengaruhi, memberikan dorongan atau
menekan suatu keinginan.

Jadi, teori ini menjelaskan dorongan untuk berperilaku yang dibatasi


oleh norma dan keinginan bertindak baik yang siterima oleh
masyarakat.

Kasus psikis pasien dengan masalah kepribadian mengambil dasar


teori ini. Hal tersebut sangat membantu untuk melakukan pengobatan
yang relevan.

2. Teori-Teori Sifat (Trait Theories)


Secara psikologis, manusia memiliki kepribadian tertentu yang tidak
tergatung dengan dorongan namun karena sudah sifat dasarnya.
Walau ada juga sifat lain yang ditunjukan berdasarkan situasional.

Teori Psikologi kepribadian yang dijabarkan Allport dengan lugas


membedakan sifat bawaan dan perilaku yang bertolak belakang
karena hal-hal seperti empati, tata krama dan norma. Bagaimana
contohnya? Kala kamu berbohong saat merasa memang diperlukan.

3. Teori Tipologi
William Sheldom menolak teori sifat yang membedakan manusia
dalam beberapa tipe. Menurut Sheldon, manusia dipengaruhi oleh tiga
hal sebagai alasan untuk melakukan sesuatu.

Yakni Viscerotonia (keinginan untuk menikmati hidup), Somatotonia


(sifat mengambil resiko dan berani) serta Cerebretonia (keinginan
untuk menyendiri).

Teori ini menyoroti perbedaan manusia yang sering kita lihat pada
kehidupan sehari-hari. Ada yang cenderung lebih introvert dan tidak
menyukai keramaian.
Sementara ada jenis orang yang lebih menonjol baik karena lebih
berpetualang atau menuruti dorongan hatinya.

3. Teori Kepribadian Behaviorisme


Ada teori yang mengatakan perilaku manusia bisa dibentuk dengan
proses pembelajaran. Kamu mungkin mengenal teori yang
dipopulerkan oleh Skinner yang menarik benang merah antara
perilaku dan pembiasaan.

Pada intinya, seseorang bisa belajar menekan perilaku tertentu dan


menjadikannya bagian dari kepribadian. Apa contohnya? Saat kamu
menahan tawa saat orang lain ditimpa kemalangan.

Contoh lain yaitu pada saat ngantuk dan tersugesti untuk minum kopi
untuk melawan rasa kantuk. Cara lain adalah mengatasi stress dengan
meditasi atau berbelanja. Pernahkan kamu merasakan hal seperti itu?

4. Teori Psikologi Humanistik


Sebuah teori seringkali tidak dicetuskan oleh satu oran saja namun
didukung oleh beberapa pendapat.

Mereka menitik beratkan kepribadian dari sifat dasar manusiawi.


Bahwa manusia memiliki potensi untuk mengembangkan emosi
positif dari keinginannya untuk menunjukan afeksi.

Hal inilah yang menunjukan paduan antara pembentukan kepribadian


yang dapat menunjukan sikap yang mempertimbangkan analisa pada
kondisi sosial.

5. Teori Psikologi Kognitif


Nah berbeda lagi dengan teori psikologi kepribadian yang
dipopulerkan oleh Gestalt ini. Secara kognitif manusia mengandalkan
indranya dan memberikan makna.
Jadi, manusia tidak hanya berperilaku dari apa yang pernah
dipelajarinya saja. Tiap hal yang dilihat memiliki arti tersendiri seperti
baik atau buruk, benar dan tidak benar serta definisi subjektif lainnya.

6. Teori Belajar Sosial


Teori psikologi kepribadian ini juga dikemukakan oleh beberapa
ilmuan sekaligus yakni Dollard, Miller, Rotter dan Bandura.

Ilmu teori psikologi kepribadian ini memiliki pendapat bahwa


kepribadian manusia adalah hasil dari interaksi dengan lingkungan
secara terus menerus.

Di mana, setiap individu dan lingkungan saling memberikan pengaruh


seperti yang terkandung di dalam dasar ilmu psikologi sosial untuk
saling membantu sesama. Individu dapat membentuk perilakunya
secara langsung dan tidak langsung. Untuk pembentukan pribadi
secara langsung.

Ini dilakukan dengan mendapatkan penghargaan dan hukuman dari


lingkungan. Sedangkan yang tidak langsung adalah dengan
melakukan pengamatan terhadap lingkungan.

7. Teori Psikodinamika
Selanjutnya adalah menurut teori psikodinamika yang dikemukakan
oleh Sigmun Freud. Teorinya memiliki pendapat bahwa dalam diri
setiap individu terdapat energi psikis yang dinamis.

Energi inilah yang kemudian menentukan kepribadian manusia karena


bersikap kekal atau tak bisa dihilangkan bahkan dihambat sekalipun.
8. Teori Behavioristik
Sedangkan menurut teori behavioristik yang dikemukakan oleh
beberapa orang ilmuan, berpendapat bahwa ini adalah tindak laku
manusia yang berdasarkan fungsi stimulus.

Teori psikologi Kepribadian ini pada akhirnya diperoleh dari belajar


pada lingkungan. Ilmuan yang mengemukakannya adalah J. B.
Watson, B. F. Skinner, E. L, Thorndike dan Ivan Pavlov.

Para ahli yang mengemukakan teori yang satu ini telah melakukan
berbagai penelitian dan menemukan bahwa segala tingkah laku
manusia didapatkan dari proses belajar yang berasal dari
lingkungannya.

Bukan yang didapat secara instan atau yang dibawa secara lahir. Bila
diperhatikan tiap teori psikologi kepribadian saling membantah atau
mendukung teori sebelumnya.

Ada berbagai sisi manusia yang terus-menerus dijadikan


pertimbangkan untuk menjelaskan alasan seseorang memiliki
kepribadian tertentu.

Memahami teori psikologi kepribadian akan dapat dimanfaatkan baik


secara saintifik atau berbagai penerapan lainnya.

C.KEPRIBADIAN DAN PENGUKURANNYA

PENGERTIAN KEPRIBADIAN

Menurut asal katanya, kepribadian atau personality berasal dari


bahasa latin personare, yang berarti mengeluarkan suara. Istilah ini
digunakan untuk menunjukan suara dari percakapan seorang pemain
sandiwara melalui topeng yang dipakainya. Pada mulanya istilah
personare adalah topeng yang dipakai pemain sandiwara, dimana
suara pemain sandiwara itu diproyeksikan. Kemudian kata personare
itu berarti pemain sandiwara itu sendiri.
Kepribadian (personality) berasal dari kata latin persona, persona
adalah topeng yang digunakan oleh pemain pentas dalam sandiwara
atau teater yunani. Kata persona (personality) berubah menjadi satu
istilah yang mengacu pada gambaran social tertentu yang diterima
oleh individu dari kelompok atau masyarakatnya, individu diharapkan
bertingkah laku berdasarkan dengan gambaran sosial (peran) yang
diterimanya. Dari sini kata persona akhirnya menunjukkan
penampilan luar, wajah luar yang diperlihatkan orang, seorang kepada
orang-orang di sekitarnya. (koswara, 1991:10).
Allport mendefinisikan kepribadian adalah organisasi-organisasi
dinamis dari sistem-sistem psikofisik dalam individu yang turut
menentukan cara-caranya yang unik atau khas dalam menyesuaikan
diri dengan lingkungannya itu.
Koentjaraningrat (1980) menyebut kepribadian atau personality
sebagai susunan unsure-unsur akal dan jiwa yang menentukan
perbedaan tingkah laku atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia.
Herman (1969) dikutip Monks, Knoers dan Hatitono (1984:3)
kepribadian masih bersifat teoristis, dapat disebut masih merupakan
“Construct” yang sangat kabur definisinya.  Newcomb (1950:344-
345), kepribadian merupakan organisasi dari sikap-sikap yang di
miliki seseorang sebagai latar belakang terhadapap pri kelakuan.
Meskipun berbeda-beda, definisi yang dicetuskan oleh para ahli
psikologi menunjukkan bahwa pengertian kepribadian menurut ilmu
psikologi berbeda dan jauh lebih luas ketimbang pengertian
kepribadian yang biasa kita jumpai dalam perbincangan sehari-hari

MENGUKUR KEPRIBADIAN
Melakukan pengukuran terhadap kepribadian seseorang bertujuan
untuk dapat mengetahui corak kepribadian secara pasti dan terinci.
Dengan mengetahui corak atau tipe kepribadian seseorang, berarti
pengenalan kita terhadap dirinya menjadi lebih sempurna, sehingga
proses pendidikannya dapat disesuaikan dan lebih lancar.
Cara mengukur/menyelidiki kepribadian ada bermacam-macam,
antara lain:
1.Observasi
Menilaian kepribadian dengan cara mengganti/memperhatikan
langsung tingkah laku serta kegiatan yang dilakukan oleh yang
bersangkutan, terutama sikapnya, caranya, bicara, kerja, dan juga
hasilnya.
2. Wawancara (Interview)
Menilai kepribadian dengan mengadakan tatap muka dan berbicara
dari hati ke hati dengan orang yang dinilai. Agar diperoleh hasil yang
murni, sebaiknya wawancara dilakukan secara santai, karena dengan
cara ini suasananya menjadi akrab, pembicaraan saling terbuka,
sehingga sesuatu yang diperlihatkan dan dikatakan orang yang di
interview adalah murni.
3. Inventory
Inventory adalah sejenis kuesioner (pertanyaan tertulis) yang harus
dijawab oleh responden secara ringkas, biasanya mengisi kolom
jawaban dengan tanda cek. Inventory yang terkenal dan banyak
digunakan untuk menilai kepribadian seseorang. Alat tes yang
digunakan EPPS, 16 PF
4. Tekhnik Proyektif
Cara lain mengukur/menilai kepribadian dengan menggunakan
tekhnik proyektif. Si anak/orang yang dinilai akan memproyeksikan
pribadinya melalui gambar atau hal-hal lain yang dilakukannya. Tes
uang digunakan adalah tes Rorschach, TAT, DAM
5. Biografi dan Autobiografi
Riwayat hidup yang ditulis orang lain (biografi) dan ditulis sendiri
(authobiografi) dapat juga untuk menilai kepribadian. Sejenis
authobiografi yang paling sederhana dapat dibuat oleh murid-murid
dengan judul tulisan pengalaman yang tak terlupakan atau cita-citaku
setelah tamat sekolah dan lain sebagainya.
6. Catatan Harian
Catatan harian seseorang berisikan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
sehari-hari, dapat juga dianalisis dan dijadikan bahan penelitian
kepribadian seseorang.

BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan


berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan
dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Para ahli tampaknya masih sangat beragam dalam memberikan rumusan
tentang kepribadian. Dalam suatu penelitian kepustakaan yang dilakukan
oleh Gordon W. Allport (Calvin S. Hall dan Gardner Lindzey, 2005)
menemukan hampir 50 definisi tentang kepribadian yang berbeda-beda.
Berangkat dari studi yang dilakukannya, akhirnya dia menemukan satu
rumusan tentang kepribadian yang dianggap lebih lengkap. Menurut
pendapat dia bahwa kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri
individu sebagai sistem psiko-fisik yang menentukan caranya yang unik
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya. Kata kunci dari
pengertian kepribadian adalah penyesuaian diri. Scheneider (1964)
mengartikan penyesuaian diri sebagai “suatu proses respons individu baik
yang bersifat behavioral maupun mental dalam upaya mengatasi
kebutuhan-kebutuhan dari dalam diri, ketegangan emosional, frustrasi dan
konflik, serta memelihara keseimbangan antara pemenuhan kebutuhan
tersebut dengan tuntutan (norma) lingkungan

C. DAFTAR PUSTAKA

http://belajarpsikologi.com/teori-hierarki-kebutuhan-maslow/
http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/13/teori-bf-skinner/
http://belajarpsikologi.com/teori-pengembangan-kepribadian/
http://stikunsap.forumotion.net/t5-teori-perkembangan-kepribadian-
sullivan
http://www.pinasthika.co.id/index.php/the-community/106-konsep-
kepribadian-menurut-kurt-lewin

Anda mungkin juga menyukai