“ PSIKOLOGI PENDIDIKAN “
Psikologi Pendidikan
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
Sofiyatun
C. 1.4.20.0014
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kepada junjungkan kita Rasulullah
Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “judul” dapat diselesaikan
dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karena
itu,kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini menjadi
lebih baik lagi.Kami berharap makalah ini dapat memberi bermanfaat bagi kita semua.
Sofiyatun
DAFTAR ISI
Halaman Sampul............................................................................................................. i
Kata Pengantar............................................................................................................... ii
Daftar Isi......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
A. Definisi Motivasi.......................................................................................... 3
F. Macam-Macam Motivasi.................................................................................. 8
A. Kesimpulan..................................................................................................... 9
B. Saran............................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
Latar Belakang
Dalam kenyataanya suatu niat atau tekad seseorang tanpa dikuatkan dengan adanya
dorongan, maka hal yang hendak dicapai akan kurang terlaksana secara maksimal. Dorongan
atau lebih akrab disebut motivasi merupakan hasil dari interaksi individu dan situasi. Setiap
individu mempunyai mempunyai dasar dorongan atau motivasi yang berbeda-beda.
Rumusan Masalah
III. PEMBAHASAN
Pengertian Motivasi
Kata motivasi sering kali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut
merupakan gerak jiwa dan jasmani untuk berbuat. Motivasi merupakan suatu keadaan atau
kondisi yang mendorong, membuat atau menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu
atau kegiatan yang dilakukannya sehingga dapat mencapai tujuannya. Proses motivasi
berawal dari adanya kebutuhan yang tidak terpenuhi, sehingga mereka menciptakan suatu
dorongan dari dalam dirinya masing-masing untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.
Proses ini didukung dengan adanya sikap seseorang, kepribadian, ketertarikan sesuatu, usaha
yang dikerjakan dan keputusan yang dilakukan.
1.Motivasi Intrinsik
Dalam hal ini akan melibatkan orang dalam berbagai aktivitas yang tidak memberi imbalan
nyata kecuali kesenangan dan kepuasan karena melakukan aktivitas tersebut. Deci (1972)
mengatakan bahwa orang melakukan perilaku semacam itu karena dua alasan : untuk
mendapatkan stimulasi kognitif dan untuk mendapatkan rasa telah berprestasi, merasa
kompeten, dan merasa bisa menguasai lingkungan.
2.Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik berasal dari lingkungan eksternal.contoh imbalan yang memicu motivasi
ekstrinsik antara lain pujian, nilai tinggi, atau uang yang diperoleh karena melakukan
tindakan tertentu. Imbalan itu dapat memperkuat prilaku, yang memberiorang informasi
tentang performanya, dan menaikan rasa harga diri
Cara lain untuk melihat motivasi adalah melalui konstruk dorongan dan kebutuhan. sebuah
dorongan (drive) adalah keadaan tergugah yang terjadi karena adanya kebutuhan fisiologis.
Sebuah kebutuhan (need) adalah keadaan kekurangan sesuatu yang memberi energi untuk
menghilangkan atau mengurangi keadaan kekurangan ini.
Teori pengurangan dorongan menjelaskan bahwa, seiring dengan semakin kuatnya dorongan,
kita termotivasi untuk mengurangi dorongan itu. Tujuan untuk penurunan dorongan ini
adalah homeostasis, kecenderungan tubuh untuk mempertahankan keadaan seimbang atau
tenang. Terdapat ratusan keadaan biologis dalam tubuh yang harus dipertahankan dalam
rentang tertentu: suhu tubuh, kadar gula, tingkat potasium dan natrium, pengoksigenan, dan
lain-lain.
Pada awal abad ke-20, dua psikolog mendeskripsikan bahwa penggugahan optimal mungkin
ada. Dalam rumusan mereka yang dikenal sebagai hukum Yerkes-Dodson (Yerkes-Donson
law) dinyatakan bahwa kinerja akan muncul dalam kualitas terbaik ketika berada dalam
kondisi menggugah yang menengah, dan tidak terlalu rendah atau terlalu tinggi. Pada
perangsangan yang terlalu rendah, Anda mungkin merasa terlalu malas untuk melakukan
tugas dengan baik; bila terlalu tinggi maka Anda mungkin tidak mampu untuk berkonsentrasi
pada tugas. Pikirkan bagaimana Anda menjadi tergugah diwaktu lampau ketika Anda
menjalani sebuah tes. Bila terlalu rendah, maka mungkin Anda tidak harus bekerja dengan
cepat untuk menyelesaikan ujian tersebut.
1.Makanan
Beberapa orang memiliki tubuh yang kurus, sedangkan beberapa orang lainnya memiliki
tubuh yang gemuk, seberapa kuatkah psikologi dan lingkungan mempengaruhi motivasi kita
untuk makan atau tidak makan.
Dilihat melalui aspek biologis dari berat badaan, kebanyakan psikologi berpikir bahwa
kelebihan berat badan merupakan tanda gangguan emosional. Saat peneliti benar- benar
mengontrol jalannya penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan tidak selalu
disebabkan oleh pola makan yang berlebih. Kebanyakan orang yang kelebihan berat badan
memang memakan atau melahap dalam jumlah besar, namun mereka dengan tubuh yang
kurus juga melakukan hal sama.
Pengaruh genetic pada berat badan dan bentuk tubuh dapat dijelaskan bahwa terdapat suatu
mekanisme biologis yang menjaga berat badan kita agar tetap pada sesuatu yang
diasumsikan untuk menjaga berat badan agar tetap stabil.
2.Cinta
Para psikologi yang meneliti perasaan cinta dicirikan oleh adanya emosi keintiman yang kuat
dan ketertarikan seksual yang tinggi ditandai dengan adanya rasa percaya, perasaan tentram
saat bersama orang yang dicintai.
Para ilmuan yang berorientasi pada biologi meyakini bahwa saraf –saraf yang berkaitan
dengan cinta berkembang sejak bayi, didorong oleh ketergantungan bayi kepada ibunya.
Cinta yang umumnya melibatkan saling bertukar tatapan disertai rasa cinta dan kelekatan
yang mendalam, mungkin berakar pada ikatan biologis antara soerang ibu dan bayinya.
3.Seksual
Sebagian besarorang yang menyakini bahwa seks adalah dorongan biologis yang bersifat
natural. Dilihat dari aspek aspek biologis dari hasrat, para ilmuan biologis telah memberiakan
sumbangsih terhadap pemahaman yang kita miliki mengenai motivasi seksual dengan
menghapus kebingungan yang disebabkan oleh takhayul dan ketidakpedulian mengenai cara
kerja tubuh.salah satu factor biologis yang tampaknya menimbulkan dorongan seksual pada
kedua gender adalah hormone testosterone.
4.Pencapaian
Sebagian besar orang bekerja untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka yakni kebutuhab
akan makanan dan tempat tinggal, namun kebutuhan untuk bertahan hidup saja tidak dapat
menjelaskan alasan mengapa sebagian orang termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan
mereka dengan sebaik- baiknya.
Factor internal adalah factor yang berasal dari dalam diri individu, yang terdiri atas:
Factor external adalah factor yang berasal dari luar individu, yang terdiri atas:
Motivasi terbagi menjadi dua yaitu motif naluri dan motif kognitif
1. Motivasi motif naluri adalah motivasi yang muncul dari suatu kekurangan atau ketidak
seimbangan filosofi. Hal ini disertai dengan kekhawatiran dala diri hingga mampu
mengerjakan semua daya dalam diri untuk mrnutupi kekurangan tersebut dan
menghilangkan kekhawatiran yang timbul dengan aktivitas- aktivitas yang bertujuan
untuk pemuasan.Contoh motif naluri antara lain: motif lapat, motif haus, motif sekresi,
motif tidur dan istirahat, motof bernafas dan motif menjaga keturunan.
2. Motif kognitif, motif ini tidak berkaitan dengan dasar-dasar dalam diri manusia. Motivasi
kognitif ialah kebutuhan yang dipelajari manusia dari lingkungan dan social masyarakat.
Mislanya kebutuhan untuk duhargai adala kebutuhan yang tidak ada hubungannya denagn
tubuh. Seseorang mempelajari hal-hal yang berjutuan. Contoh motif kognitif: motif
psikis, motif social dan motif spiritual.[4]
Penutup
KESIMPULAN
Motivasi merupakan suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, membuat atau
menggerakan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang dilakukannya sehingga
dapat mencapai tujuannya. Adapun dalan motivasi terdapat dua tipe yaitu tipe instrinsik dan
tipe ekstrinsik.
Teori dalam pengurangan dorongan yaitu cara lain untuk melihat motivasi adalah melalui
konstruk dorongan dan kebutuhanTeori Penggugahan Optimal
Saran
Hendaknya makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pembelajaran dalam hal
motivasi bagi pembaca. Dan makalah ini bisa bermanfaat bagi banyak pihak, utamanya bagi
penyusun dan pembaca
DAFTAR PUSTAKA