Anda di halaman 1dari 23

TEORI PERILAKU MANUSIA

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi


dari dosen pengampu Irma, S.Psi., M.Psi

Oleh :
Kelompok 2

Ari Muhamad Rifaldi NIM. 19.107 Nurul Nurfadilah NIM. 20.132


Agus Triawan NIM. 20.103 Putri Siti Adillah NIM.20.135
Arin Riwana Fitriani NIM. 20.106 Raden Berlian Cahya R NIM. 20.137
Chesa Larasati Agustin NIM. 20.111 Rio Rafael Ibrahim NIM. 20.140
Dea Isnaeni Soleha NIM. 20.112 Sisnuari Alipa NIM. 20.142
Hoerudin NIM. 20.119 Siti Nurhaeni NIM. 20.144
Maria Yuliana Gebang NIM. 20.124 Siwi Mahanani NIM.20.146
Thias Nursyifa NIM. 20.148 Winda Apriliani NIM. 20.149
Noviana NIM. 20.130

AKADEMI KEPERAWATAN RUMAH SAKIT DUSTIRA


CIMAHI
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ‘’Teori Perilaku
Manusia’’ ini dengan baik.
Selama proses pengerjaan dan penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai
hambatan dan rintangan. Akan tetapi bantuan, petunjuk, bimbingan serta masukan-masukan dari
berbagai pihak akhirnya dapat membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kelancaran dalam pembuatan laporan makalah ini
2. Ibu Irma, S.Psi., M.Psi selaku dosen mata kuliah Psikologi di Kampus Akademi
Keperawatan RS.Dustira.
Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna, oleh karena itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat berharga demi kesempurnaan makalah. Penulis juga berharap
semoga yang tercantum dalam makalah dapat berguna bagi kita semua terutama dalam bidang
Ilmu Keperawatan.

Cimahi, Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………….……………………………….. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………...….......... 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………………...….…… 1
B. Rumusan masalah………………..………….………………………... 1
C. Tujuan ………………………………………………………………... 2
1. Tujuan Umum……………………………………………………… 2
2. Tujuan Khusus…………………………………………………....... 2
D. Manfaat……………………………………………………………...... 2
1. Manfaat Teori ……………………………………………………… 2
2. Manfaat Praktis…………………………………………………..... 2
BAB II TINJAUAN TEORI…………………………………………… 3
A. Pandangan Teori Tantang Perilaku Manusia………………………..... 3
B. Teori Tentang Perilaku Manusia………….………………………....... 4
C. Ciri-Ciri Perilaku Manusia Yang Membedakan Dari Makhluk Lain…. 5
D. Perubahan Perilaku…………………….…………………………….... 6
E. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku…………………………………. 6
F. Pendekatan Perilaku Manusia…………………………………………. 7
1. Pendekatan Neurobiologis……………………………………….. 7
2. Pendekatan Psikoanalisis……………………………………….... 8
3. Pendekatan Perilaku (Behaviorisme)……………………………. 11
4. Pendekatan Kognitif……………………………………………… 12
5. Pendekatan Humanistik………………………………………….. 13
G. Macam-Macam Perilaku Manusia……………………………………. 15
BAB III PENUTUP…………………………………………………...... 17
A. Kesimpulan………………………………………………………….. 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...... 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perilaku merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabila
ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan dengan peran manusia sebagai individu,sosial
dan berkebutuhan. Perilaku atau aktivitas manusia merupakan manifestasi kehidupan
psiskinya. Perilaku pada manusia itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat
dari adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu.
Perilaku atau aktivitas itu merupakan jawaban terhadap stimulus yang mengenainya,
perilaku manusia tidak dapat lepas dari keadaan individu itu sendiri dan lingkungannya.
Perilaku itu didorong oleh motif tertentu sehingga manusia itu bertingkah laku.
Jika seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang
berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal. Sebenarnya
perilaku ada dibalik tirai tubuh didalam tubuh manusia itu sendiri. Perilaku terdiri dari
aktivitas-aktivitas yang berlangsung baik didalam maupun diluar.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang di dapat yaitu :
1. Apa saja pandangan tentang perilaku manusia?
2. Bagaimana teori perilaku manusia?
3. Bagaimana ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari makhluk lain?
4. Bagaimana perubahan perilaku?
5. Faktor apa saja yang mempengaruhi perilaku?
6. Bagimana pendekatan utama tentang perilaku manusia?
7. Apa saja macam-macam perilaku manusia?

1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menguasai pemahaman mengenai Teori Perilaku Manusia
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui penjelasan mengenai perilaku
b. Memahami pendekatan utama tentang perilaku
c. Dapat mengetahui macam-macam perilaku
D. Manfaat
1. Manfaat Teori :Segi ilmu pengetahuan memberika penambahan ilmu mengenai teori
perilaku manusia
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Mahasiswa :Dapat digunakan sebagai dasar penelitian mengenai teori perilaku
manusia
b. Untuk Pembaca Makalah :Memberikan informasi bagi para pembaca sebagai bahan
untuk meningkatkan pengetahuan mengenai teori perilaku manusia

2
BAB II
TINJAUN TEORI

A. Pandangan Tentang Perilaku Manusia


Perilaku adalah segenap manifestasi hayati individu dalam berinteraksi dengan
lingkungan, mulai dari perilaku yang paling nampak sampai yang tidak tampak, dari yang
paling dirasakan sampai yang paling tidak dirasakan. Berkenaan dengan obyek psikologi
ini, maka yang paling mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu
sendiri yakni dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Perilaku baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
reaksi yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan menghasilkan perilaku
tertentu (Sunaryo, 2004).
Perilaku merupakan hal yang tidak tampak hanya dapat dimengerti dengan
menggunakan alat atau metode tertentu, misalnya
berpikir,sedih,berkhayal,bermimpi,takut (Purwanto, 1999)
Dalam perumusan sebuah tingkah laku dapat dilakukan dengan beragai respon
dan juga reaksi yang bisa di dapatkan dari adanya stimulus atau rangsangan dari luar.
Untuk itu dalam perilaku yang satu ini melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon sehingga dalam teori skinner
disebut dengan teori “S-0-R” atau sebuah stimulus- Organisme- respon. Skinner yang
dikutip oleh Notoatmodjo (2003)
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa
yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik
yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo,
2003).

3
B. Teori Perilaku Manusia
1. Teori Instring
Teori ini menyebutkan bahwa perilaku disebabkan karena instring, instring
merupakan perilaku bawaan dan instring akan mengalami perubahan karena
pengalaman (Mc Dougall)
2. Teori Dorongan (Drive Theory)
Teori ini bertolak belakang pada pandangan bahwa manusia mempunyai
dorongan-dorongan tertentu, dorongan-dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan-
kebutuhan manusia yang mendorong untuk berprilaku. Bila manusia mempunyai
kebutuhan dan ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi ketegangan
dalam diri.Bila manusia berperilaku dan dapat memenuhi kebutuhannya, maka
akan terjadi penguranga atau reduksi dari dorongan-dorongan tersebut karena
teori ini juga disebut teori drive reduction Hull (Iih. Crider, 1983; Hergenhahn,
1976).
3. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Apakah
perilaku itu disebabkan oleh disposisi internal (misalnya motif,sikap) atau
disebabkan oleh keadaan eksternal Fritz Heider (Iih. Baron dan Byrne,1984)
4. Teori Kognitif
Teori ini menyebutkan seseorang berperilaku dapat memilih, dengan
kemampuan memilih berarti faktor berpikir berperan dalam menentukan
pilihannya. Dengan kemampuan berpikir seseorang akan dapat melihat apa yang
terjadi sebagai bahan pertimbangannya untuk melihat apa yang dihadapi pada
waktu sekarang dan juga dapat melihat ke depan apa yang akan terjadi dalam
bertindak. (Iih. Fishbein dan Ajzen, 1975)
C. Ciri-Ciri Perilaku Manusia Yang Membedakan Dari Makhluk Lain
Setiap individu adalah unik, dimana manusia yang satu berbeda dengan manusia yang
lainnya dan tidak ada manusia yang sama persis. Jika ada manusia yang terlahir kembar
tentunya dari sifat,watak,kepribadian akan berbeda,

4
dimana perbedaan tersebut akan menjadi pengalaman yang akan di alami tiap individu
pada masa di kemudian hari. Menurut Sarkito Wirawan Sarwino, 1983 dalam buku
pengantar umum psikologi bahwa ciri-ciri perilaku manusia yang membedakan dari
makhluk lain diantaranya :
1. Kepekaan Sosial
Artinya kemampuan manusia untuk dapat menyesuaikan perilakunya
sesuai pandangan dan harapan orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang
dalam hidupnya perlu kawan dan bekerja sama dengan orang lain, perilaku
manusia adalah situsional artinya manusia akan berbeda disetiap situasi yang
berbeda. Contohnya : saat keluarga sedang membesuk orang yang sakit di Rumah
Sakit akan berbeda dengan keluarga yang sedang menghadiri pesta.
2. Kelangsungan Perilaku
Artinya antara perilaku yang satu dengan yang lain ada keterkaitan,
perilaku sekarang adalah kelanjutan perilaku yang baru,lalu dan seterusnya.
Dalam arti lain bahwa perilaku manusia terjadi secara berkesinambungan.
Contohnya : seorang mahasiswa D3 Keperawatan mengikuti perkuliahan yang
dibekali ilmu dan akan lulus lalu bekerja,memperoleh
penghasilan,menikah,memiliki keturunan)
3. Orientasi Pada Tugas
Artinya bahwa setiap perilaku manusia selalu memiliki orientasi pada
suatu tugas tertentu, seperti individu yang bekerja akan berorientasi untuk
menghasilkan sesuatu. Contohnya : Seorang laki-laki bekerja disuatu perusahaan
ingin mendapatkan hasil yang diharapkan sehingga laki-laki tersebut akan giat
untuk bekerja
4. Usaha dan Perjuangan
Usaha dan perjuangan pada manusia telah dipilih dan di tentukan sendiri
serta tidak akan memperjuangkan sesuatu yang memang tidak ingin di
perjuangkan. Jadi, sebenarnya manusia memiliki cita-cita yang ingin di
perjuangkan sedangkan hewan hanya berjuang untuk mendapatkan sesuatu yang
sudah tersedia di alam
5
5. Manusia unik
Unik disini dalam arti bahwa manusia yang satu dengan yang lainnya
berbeda dan tidak ada manusia yang sama persis walaupun dilahirkan dalam
keadaan kembar, karena dari sifat,watak,kepribadian akan berbeda. Perbedaan itu
akan menjadikan pengalaman tiap individu nya untuk masa yang akan datang
dikemudian hari.
D. Perubahan Perilaku
Dalam teknik perubahan perilaku terdapat beberapa hal yang perlu dihubungkan
dengan pengaruh hubungan diantara organisasi dan juga dengan psikologis lingkungan,
dimana dalam hal ini ini akan berpengaruh pada biologis dan intrapsikis seseorang. Yang
dimaksud disini adanya sebuah proses dan juga kekuatan mental atau psikologis yang
mendasari dari kehidupan perilaku tersebut. Adapun teknik lainnya yang mempengaruhi
dari perilaku seseorang adalah sel tubuh, dimana dalam sel tubuh seseorang terdapat sel
yang memiliki fungsi untuk menerima rangsang atau reseptor yang kemudian diteruskan
dan dianggap sebagai sebuah sel yang penanggap rangsang. Fungsinya sendiri dapat
menerima bunyi dan juga menanggapi adanya bunyi tersebut dengan tepat.
Sistem syaraf juga dalam hal ini cukup mempengaruhi. Dimana adanya perubahan
sistem syaraf pusat yang dijadikan kordinasi melakukan berbagai perilaku kompleks
melalui otak dan cara kerjanya pun sangat sederhana, serta dipengaruhi pula dengan area
sum- sum tulang belakang.
E. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Dalam ilmu psikologis dan juga perkembangan, terdapat beberapa faktor- faktor yang
berperan penting terhadap perilaku manusia itu sendiri yang berkaitan dengan teori dan
konsep perilaku dalam psikologi tadi. Diantaranya:
1. Faktor biologis
Dalam faktor ini perilaku manusia akan sangat mempengaruhi dan juga dengan
situasi serta lingkungan dimana dia berada. Interaksi psikologi sosial juga cukup
mempengaruhi tingkah laku dan juga perilaku seseorang. Contohnya saja ketika
ketika kita merawat anak dan juga adanya motif biologis lain yang dapat
mempengaruhi perilaku manusia.
6
2. Faktor sosiopsikologis
Dalam faktor ini terdapat sebuah komponen emosional dari kehadiran faktor
sosiopsikologis pada seseorang. Komponen yang satu ini berkaitan dengan
komponen kognitif dan juga kehadiran aspek intelektual manusia. Komponen
yang satu ini juga berpengaruh pada kebiasaan dan juga kemauan individu untuk
melakukan berbagai tindakan.
3. Sikap
Sikap juga sangat mempengaruhi perilaku seseorang, dimana di dalamnya
terdapat tingkah laku atau tindakan seseorang, persepsi da juga cara berfikir
seseorang yang di dalam dirinya merasa bahwa apa yang telah dilakukannya akan
berkaitan dengan sebuah situasi dan juga nilai yang ada di dalam dirinya.
Sikap juga sangat mempengaruhi dari adanya daya pendorong seseorang dalam
melakukan motivasi pada orang lain yang ada disekitarnya. Sehingga dalam hal
ini juga bisa menimbulkan sebuah pengalaman yang cukup baik.
4. Faktor emosi
Hal yang satu ini akan berpengaruh pada tingkah laku atau perilaku seseorang.
Dimana faktor emosi ini lah yang membuat mood mempengaruhi segala hal yang
kita lakukan. Kemudian terjadi perubahan persepsi dalam stimuli dalam
merangsang alat indra. Untuk intensitas nya sendiri memang tergantung dari diri
orang tersebut, bisa dalam skala ringan, namun bisa juga dalam skala yang cukup
kuat. Emosi juga bisa membuat perhatian lebih meningkat pada sesuatu hal yang
membuat kita tegang, dimana di dalamnya berkaitan juga dengan rangsangan
fisiologi, detak jantung yang kuat da juga naiknya tekanan darah seseorang.
5. Komponen kognitif
Untuk faktor yang satu ini akan berkaitan dengan sebuah kepercayaan seseorang,
dimana komponen kognitif dalam sikap merupakan sesuatu hal yang ada di dalam
keyakinan, serta sesuatu yang membuat kita membenarkan atau tidak
membenarkan. Kepercayaan ini juga bisa menimbulkan sebuah sikap perspektif
seseorang dalam menentukan sikapnya pada orang yang ada disekitarnya.

6
F. Pendekatan Perilaku Manusia
1) Pendekatan Neurobiologis
Pada dasarnya semua kejadian psikologis dikemudikan dengan cara-cara
tertentu oleh kegiatan otak dan sistem jaringan syaraf yang berkaitan dengan
sistem tubuh yang lain. Salah satu pendekatan studi mengenai manusia adalah
usaha menghubungkan tindakan dengan kejadian yang berlangsung di dalam
tubuh terutama dalam otak atau susunan syaraf. Pendekatan ini mencoba
menjelaskan hubungan antara perilaku yang dapat diamati dan kejadian-kejadian
mental (seperti pikiran dan emosi) menjadi proses biologis.
Konsepsi psikologi mengenai manusia yang hanya berdasarkan
neurobiologi kurang memadai untuk menjelaskan perilaku manusia. Oleh karena
itu dibutuhkan pendekatanpendekatan lain untuk mengkaji fenomena-fenomena
psikologi.
2) Pendekatan Psikoanalisis
Sehubungan dengan pertanyaan Albert Einstein pada tahun 1932 dalam
suratnya kepada Sigmund Freud (Russell G. Geen, 1976), yang intinya tentang
dasar pembawaan halus dan gerak hati manusia yang dapat menimbulkan perilaku
agresif, karena keterbatasan pengendalian dirinya, Freud menjawab bahwa
manusia mempunyai naluri (insting) yang dengan mudahnya dapat menyulut
semangat untuk berperang. Freud menulis tentang naluri untuk menghancurkan
(instinct for destruction) secara panjang lebar dalam bukunya Beyond the Pleasure
Principle (Freud, 1959).
Dalam teorinya, ia mengatakan bahwa ada dua kekuatan pendorong
kehidupan manusia. Kekuatan yang pertama, adalah Eros, atau “naluri untuk
hidup” yang menunjukkan semua kecenderungan dalam diri manusia untuk
bersatu, penjagaan diri, seksualitas, dan cinta. Kekuatan lainnya disebutnya
sebagai Thanatos atau “harapan kematian”, yang menghimpun seluruh
kecenderungan ke arah kehancuran.

7
Dalam uraian yang lain, Freud (1936) menunjukkan adanya mekanisme
pertahanan (Defense Mechanisms) yang penting dan memungkinkan seseorang
untuk menyesuaikan keinginan-keinginannya yang merupakan kenyataan
eksternal dan nilai-nilai internalnya atau kesadarannya. Ia menyebutkan,
misalnya, bahwa ego yang merupakan bagian kepribadian manusia, menjembatani
antara kebutuhan dan keinginan mendalam (The Inner Needs And Wishes) dan
permintaan-permintaan eksternal dan internal sering kali dapat menimbulkan
konflik di dalam diri manusia.
Pendekatan psikoanalitis menunjukkan bahwa perilaku manusia dikuasai
oleh kepribadiannya atau personalitasnya. Selanjutnya, dijelaskan bahwa
Sigmund Freud sebagai pelopor psikoanalitis menyatakan bahwa hampir semua
kegiatan mental manusia tidak dapat diketahui secara mudah, padahal kegiatan
mental tersebut dapat mempengaruhi kegiatan manusia. Freud becermin dari
konsep konflik dan perilaku manusia yang juga diyakini oleh paham Barat.
Menurut konsepsi tersebut, raga manusia selalu diperebutkan oleh konflik dan
perjuangan antara yang baik dan yang buruk.
Psikoanalisis diperkenalkan oleh Sigmund Freud (1856-1939).
Psikoanalisis adalah teknik psycho – therapeutic (psiko-terapetik). Berdasarkan
pengalaman terapi terhadap penderita gangguan jiwa yang disebut neurotic.
Dasar teori psikoanalisis adalah perilaku manusia ditentukan oleh insting bawaan
yang sebagian besar tidak disadari. Proses ketidaksadaran ini menurut Freud
adalah proses terpengaruhnya perilaku oleh pikiran, ketakutan atau keinginan-
keinginan yang tidak disadari oleh manusia. Freud percaya bahwa berbagai
impuls (dorongan untuk berbuat sesuatu) semasa masih anak-anak diusir dari
kesadaran dan terpendam dalam ketidaksadaran.
Meskipun ada dalam ketidaksadaran, impuls-impuls ini masih
mempengaruhi perilaku. Perwujudan impuls-impuls tidak sadar ini dapat berupa
mimpi, keliru ucapan, sara dan (tindakan-tindakan kecil yang tanpa disadari
berulang seperti mata berkedip-kedip atau menarik-narik kerah baju sendiri), dan
gejala-gejala penyakit neurotic (penyakit syaraf).
8
Psikoanalisis memandang manusia sebagai “manusia yang berkeinginan” (Homo
Volens).
Penjelasan yang lebih menyeluruh dan sistematis sehubungan dengan konflik
di dalam diri manusia tersebut telah dikembangkan oleh Sigmund Freud dan
disebut sebagai kerangka kerja psikoanalitis. Teorinya tersebut dikaitkannya
dengan adanya unsur dalam susunan kepribadian manusia dalam kerangka
ketidaksadaran. Freud mengatakan adanya tiga unsur kepribadian manusia yang
saling berhubungan sekaligus saling menimbulkan konflik. Ketiga unsur tersebut,
adalah id (das es), ego (das ich), dan superego (das uberich).
a. Id
Id (das es), merupakan salah satu unsur atau subsistem kepribadian yang
berdasarkan pada kesenangan (Pleasure). Id adalah penggerak utama
keseluruhan perilaku manusia. Id adalah kawah candradimuka yang penuh
dengan keinginan yang memerlukan pemuasan segera. Dalam kegiatannya, id
tidak terbelenggu oleh batasan-batasan etika, moral, logika, dan lain-lain
faktor. Sehingga sering kali ditemukan adanya perilaku baik dan buruk
sekaligus dalam waktu bersamaan (simultan). Id bekerja secara tidak rasional
dan secara impulsif. Id dimaksudkan sebagai nafsu yang memuat dorongan-
dorongan biologis manusia. Id lah yang mendorong kita untuk makan, minum,
berhubungan seksual, dan dorongan-dorongan biologis lainnya yang bermuara
pada pencapaian kesenangan.Dengan Id kita tidak peduli dengan orang lain,
lingkungan sekitar atau pada seluruh bentuk kenyataan hidup. Pokoknya,
nafsu biologis terpenuhi. Oleh karena itu, Id juga sangat egois, tidak mengenal
moralitas dan karenanya membuat manusia sama seperti hewan.
Dalam Id terdapat dua insting yang dominan, yaitu:
a) Libido : insting reproduktif yang menyediakan energi dasar untuk
melakukan kegiatan agar tetap hidup (Eros).
b) Thanatos : insting merusak kepada kematian.

9
b. Ego
Ego mewakili gambaran tentang kenyataan-kenyataan fisik dan sosial. Ego
merupakan unsur yang berkaitan dengan alam kesadaran manusia. Ia
memberikan gambaran tentang apa yang mungkin dan tak mungkin terjadi. Ego
merupakan gambaran logika tentang apa yang patut dilakukan dan tidak patut,
apa yang harus dan tidak harus dilakukan sehubungan dengan desakan-desakan
dari id. Ego dibentuk oleh pemahaman terhadap lingkungannya, terutama
dalam lingkungan keluarga dan lingkungan luar yang mengajarkan tentang
logika.
Manusia tidak hidup sendirian dan lari dari realitas sosial. Kita berinteraksi
dengan orang lainnya dan pada saat itu pula kita akan terikat dengan sejumlah
kesepakatan dan aturan sosial.
c. Super Ego
Super ego, yang merupakan alam ketidak sadaran manusia, menjadi gudang
nilai-nilai individu, termasuk moral, yang terbentuk sebagian besar oleh
lingkungan luar dan juga keluarga. Kita sering mengenalnya sebagai hati
nurani (Conscience). Super ego berisi tentang nilai-nilai baik dan buruk, boleh
dan tidak, norma masyarakat, dan lain sebagainya. Dalam operasionalnya,
super ego sering bertentangan dengan Id. Id ingin melakukan apa yang
dirasakannya baik untuk kelangsungan hidup manusia, sedangkan super ego
menginginkan apa yang dirasakan benar. Pertentangan antara Id dan Super
Ego menyebabkan Ego melakukan kegiatan jalan tengah. Ego harus
mengadakan kompromi dan berusaha menyenangkan Id dan Super Ego. Hal
ini merupakan salah satu mekanisme proses mental yang berusaha
memecahkan konflik antara keadaan psikologis manusia dan kenyataan yang
dihadapinya. Superego dipandang sebagai polisi kepribadian, hati nurani yang
berupaya mewujudkan keinginan-keinginan ideal kita, yaitu norma-norma
sosial dan kultural masyarakat kita. Id melahirkan keinginan manusia untuk
memiliki rumah mewah, mobil, pasangan cantik atau ganteng, dan atribut-
atribut kemewahan lainnya.
10
Oleh karena posisi memungkinkan, keinginan itu tidak diwujudkan dengan
korupsi. Namun, dorongan berkorupsi menjadi kuat karena banyak orang
melakukannya.Ego melihat realitas ini dan memberi kemungkinan kepada Id
untuk merealisasikan keinginannya. Namun, Superego memperingatkan
bahwa korupsi tak boleh dilakukan. Oleh karena nilai sosial dan kultural
masih dipegang seperti itu, Ego pun menjadi bingung dan frustasi. Boleh tidak
korupsi dilakukan? Biasanya Ego akan melakukan distorsi realitas, misalnya
terpikir, si A yang terkenal idealis itu pun akhirnya korupsi juga.
3) Pendekatan Perilaku (Behaviorisme)
Behaviorisme adalah pendekatan yang sangat bermanfaat untuk
menjelaskan persepsi interpersonal, konsep diri, eksperimen, sosialisasi, kontrol
sosial, serta ganjaran dan hukuman. Berbeda dengan psikoanalisis yang melihat
bahwa perilaku manusia lahir dari keinginan bawah sadar mereka, behaviorisme
menganalisis perilaku manusia hanya berdasarkan perilaku yang tampak dan
dapat diukur.
Behaviorisme percaya bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari
proses belajar (learning process). Manusia belajar dari lingkungannya dan dari
hasil belajar itulah manusia berperilaku. Oleh karena itu, manusia dapat
dipengaruhi oleh lingkungannya. Pendekatan ini berpendirian bahwa manusia
dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis. Perilaku adalah hasil
pengalaman dan perilaku digerakkan dan dimotivasi oleh kebutuhan untuk
memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan.
Konsekuensi dari pandangan ini ialah manusia adalah makhluk yang
sangat dipengaruhi lingkungannya. Kita akan mudah membentuk seseorang
menjadi apa pun yang kita inginkan asal kita memiliki lingkungan yang tepat dan
cocok untuk mengubahnya. Behaviorisme disebut juga psikologi Stimulus
Response (S-R). Pendekatan S-R yang ketat tidak mempertimbangkan
pengalaman kesadaran seseorang. Pengalaman sadar hanyalah kejadian-kejadian
yang dialami dengan kesadaran penuh. Pendekatan Behavioristik memandang
manusia sebagai manusia mesin (Homo Mechanicus).
11
4) Pendekatan Kognitif
Pendekatan kognitif berasal dari teori psikologi dan ilmu pengetahuan
perilaku lainnya, dan cenderung bersifat individual. Psikologi adalah sumber
utama dari teori-teori kognitif dan perilaku manusia. Menurut Littlejohn (1992),
teori tersebut membahas tentang kaitan antara stimuli (S) yang berfungsi sebagai
masukan (input) dan jawaban (response = R) berupa perilaku yang berfungsi
sebagai keluaran (output). Teori kognitif ini melihat hubungan S - R yang
berkaitan dengan pemrosesan informasi yang terjadi antara rangsangan dan
jawaban. Teori kognitif ini melihat cara variabel-variabel terbentuknya kognitif
yang menyebabkan terbentuknya perilaku tertentu. Perilaku ini, menurut Miftah
Thoha (1983), tersusun secara teratur. Seseorang mengatur pengalamannya ke
dalam kegiatan untuk mengetahui (cognition) dan kemudian memasukkan ke
dalam kognitifnya. Susunan ini akan menentukan jawaban. Singkatnya, seseorang
mengetahui adanya rangsangan, memprosesnya ke dalam kognisi, dan
menghasilkan suatu jawaban.
Psikologi kognitif berpendapat bahwa manusia bukan hanya penerima
stimuli yang pasif. Mental manusia mengolah informasi yang diterimanya dan
mengubahnya menjadi bentuk-bentuk baru dan memilihnya ke dalam kategori-
kategori.Kognisi adalah sebutan bagi proses berbagai cara mentransformasikan
masukan indrawi, membubuhi kode-kode pada masukan ini, dan menyimpan
kode-kode dalam ingatan serta mengambil kembali untuk digunakan jika
diperlukan. Persepsi, pembentukan image, pemecahan masalah, ingatan dan
berpikir semuanya adalah istilah yang menggambarkan fase-fase hipotetik
terjadinya kognisi. Pendekatan kognitif adalah pendekatan yang menanggapi
keresahaan orang ketika behaviorisme (pendekatan S-R) tidak mampu menjawab
mengapa ada orang yang dapat berperilaku berbeda dari lingkungannya, yakni
karena ia memiliki motif pribadinya sendiri (self-motivated).

12
Pendekatan ini melihat manusia sebagai makhluk yang selalu berusaha
memahami lingkungannya, makhluk yang selalu berfikir (Homo Sapiens).
Perilaku manusia harus dilihat dari konteksnya.
Perilaku manusia bukan sekedar hasil dari proses menanggapi stimulus yang
diterimanya. Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam suatu kelompok manusia akan
terdapat sifat-sifat kelompok yang tidak dimiliki individu. Salomon Asch
kemudian memperkuat pendapat Lewin dengan studi eksperimennya yang
menyimpulkan bahwa penilaian kelompok (group judgement) berpengaruh pada
pembentukan kesan (impression formation).
Contoh sederhana, sebagai berikut:
Seseorang karyawan yang telah melakukan kesalahan (misalnya, pelanggaran
disiplin) dijatuhi hukuman berupa “penundaan kenaikan pangkatnya”. Hukuman
tadi menyebabkan ia memahami bahwa melakukan pelanggaran disiplin akan
mengakibatkan sesuatu yang tidak baik bagi dirinya. Hukuman tadi merupakan
“stimulus” bagi dirinya yang menyebabkan perubahan pada posisi “kognitif”,
sehingga memberikan tindakan (respons) untuk tidak lagi melakukan pelanggaran
disiplin.
5) Pendekatan Humanistik
Pendekatan-pendekatan psikologi sebelumnya ternyata belum berhasil
mengungkap manusia secara keseluruhan. Manusia memang sering kali
dipengaruhi oleh lingkungan seperti yang dikatakan Behaviorisme, namun
manusia juga mampu untuk bertindak berbeda dengan lingkungan. Manusia juga
sering kali menunjukkan naluri primitif yang seperti hewan sebagaimana yang
dinyatakan oleh Psikoanalisis, namun pada saat yang sama manusia memiliki rasa
peduli dan kasih sayang terhadap sesama manusia. Manusia juga bisa terus sibuk
berfikir seperti yang dinyatakan oleh Psikologi Kognitif, namun pada saat yang
sama manusia juga ingin mengetahui dan diakui eksistensi dirinya, apa
sebenarnya yang paling kita dambakan dalam hidup ini.
13
Pendekatan Humanistik ini memandang manusia sebagai manusia bermain
(Homo Ludens). Setiap manusia hidup dalam pengalaman pribadinya yang unik.
Tidak ada satu manusia pun yang memiliki pengalaman yang sama. Pendekatan
Humanistik berpendapat bahwa manusia bukan sekedar wayang, yang sibuk
mencari identitas, namun ia juga berupaya mencari makna, baik makna
kehidupannya, makna kehadiran di lingkungan, serta apa yang dapat diberikan
kepada lingkungan.
Psikologi humanistis menekankan kreativitas, vitalitas emosi, eutentisitas,
dan pencarian makna diatas kepuasan materi. Pendekatan ini merupakan
penampakan sosial dari upaya kita untuk membina hati dan tubuh yang bijak
sebagaimana jiwa yang bijak. Psikologi humanistik berpendapat bahwa manusia
bebas untuk memilih dan menentukan tindakannya sendiri. Oleh karena itu, setiap
orang bertanggung jawab atas tindakannya sendiri dan tidak dapat menyalahkan
lingkungan, orang tua, atau yang lain atas tindakannya. Konsepsi humanistik atas
manusia ini berkembang dari ide filsuf eksistensialis seperti Nietzshe dan Sartre.
Pandangan ini menggaris-bawahi kualitas-kualitas manusia yang membedakan
manusia dari hewan, terutama dalam kebebasan berkehendak dan dorongan untuk
aktualisasi diri.
Menurut pendekatan ini, motivasi utama seseorang ialah kecenderungan
untuk tumbuh dan mengaktualisasi diri.Psikologi humanistik bertumpu pada tiga
dasar pijakan, yaitu:
a) Keunikan manusia
b) Pentingnya nilai dan makna
c) Kemampuan manusia untuk mengembangkan diri.
Jadi, pendekatan ini menilai manusia tidak digerakkan oleh kekuatan luar yang
tidak dapat dikontrolnya, tetapi manusia adalah pemeran yang mampu mengontrol
nasib sendiri dan mampu mengubah dunia di sekelilingnya. Perhatian utama
psikologi humanistik adalah pengalaman subjektif perorangan. Persepsi seseorang
terhadap dirinya sendiri maupun terhadap dunianya lebih penting untuk diteliti
daripada studi mengenai tindakannya.
14
G. Macam-Macam Perilaku Manusia
1. Perilaku Sadar
Perilaku yang sesuai dengan kinerja otak seseorang dan pusat susunan syaraf.
Seseorang memiliki kesadaran sekitar 40% dari semua yang dilakukan oleh
manusia.Contohnya : seperti berjalan,berbicara,makan
2. Perilaku Tak sadar
Perilaku yang tidak dapat dilihat secra langsung, bahkan diri sendiri kadang tidak
menyadari akan hal tersebut. Perilaku ini tetap ada di dalam diri yang tidak
banyak orang yang tau. Contohnya : angan-angan,keinginan dan cita-cita dan
semua tidak diungkapkan namun pada alam bawah sadar selalu memikirkan hal
tersebut
3. Perilaku Tampak
Perilaku yang dapat dilihat beberapa hal antara lain :
berpakaian,berbicara,bereaksi. Perilaku tampak merupakan segala hal yang dapat
dilihat secara langsung dengan mata yang dimiliki, perilaku tampak dipengaruhi
oleh faktor eksteran dan interen.
4. Perilaku Tak Tampak
Perilaku yang tidak bisa ditangkap oleh indera, alat yang digunakan utuk
mengukur perilaku tidak tampak menggunakan psikotes atau tes untuk melihat
sikap, persepsi, emosional dan pengetahuan.
5. Perilaku Sederhana dan Kompleks
Merupakan perilaku tingkah laku yang melibatkan satu aktivitas dalam sewaktu-
waktu dalam kehidupan. Contohnya : perilaku binatang bersel satu. Sedangkan
perilaku kompleks adalah tingkah laku yang melibatkan banyak aktivitas dalam
kehidupan manusia
6. Perilaku Afektif
Perilaku yang berkaitan dengan sikap sesorang . Sikap yang ditunjukan oleh
sesorang merupakan perilaku apektif contohnya antara lain pada perasaan , sikap,
minat, nilai sosial, dan pengendalian emosional .

15
7. Perilaku Psikomotor
Prilaku sesorang yang berkaitan dengan kemampuan atau skil. Hal tersebut
dihasilkan dari tindakan sesorang setelah mendapatkan pembelajaran. Contohnya
seperti berlari, lompat, melukis , mengikat benang , menjahit dan memukul.

16
BAB III
SIMPULAN

A. SIMPULAN
Berdasarkan isi pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku manusia
merupakan hasil dari segala pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya, serta
memiliki ciri khas yang unik yang dapat membedakan dari makhluk lainnya. Dalam perubahan
perilaku memilki faktpr-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia dan memiliki lima
pendekatan utama perilaku manusia serta macam-macam nya.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan berbeda, dari
perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi sosial diantara manusia. Teori-teori
diatas juga menunjukkan kepada kita bahwa perilaku itu didorong dan diarahkan ketujuan. Setiap
manusia menunjukkan bahwa perilaku yang ingin mencapai mencapai tujuan cenderung untung
menetap, terkadang manusia merasa nyaman dengan perbedaan tetapi ada juga yang tidak
merasa nyaman dalam perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.

17
DAFTAR PUSTAKA

E-Learning Universitas Ilmu Sarana Informatika, 2019. Sumber.Armando, Ninda M. 2014.


Psikologi Komunikasi. Universitas Terbuka: Jakarta
Walgito,bimo.2010.Pengantar Psikologi Umum.Yogyakarta.CV.Andi Offset.
Widayatun, Tri Rusmi.1999.Ilmu Perilaku.Jakarta.CV.Sagung Seto.
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/110/jtptunimus-gdl-afipkhoiru-5471-3-babii.pdf
Website[online] https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:JsPOzzZTsp0J:https://stikertulungagung.ac.id/wp-content/uploads/2019/10/Perilaku-
Manusia-1920.docx+&cd=14&hl=id&ct=clnk&gl=id
(Mayang Pratiwi (2013).Berbagai pendekatan Psikologi [online]artikel)
https://mayangpratiwi27.blogspot.com/2013/01/berbagai-pendekatan-psikologi-tentang_19.html
(Mudiral Achmad (2016).Pola perilaku dan macam perilaku [online] artikel blogspot)
https://mudiralachmad.blogspot.com/2016/06/makalah-pola-perilaku-macam.html
(Rahayu (2011).Konsep Dasar Perilaku [online] artikel blogspot)
https://psikorahayu.blogspot.com/2011/05/konsep-dasar-perilaku.html
Website [online]
https://www.researchgate.net/publication/
323535054_Psikoanalisis_Sigmund_Freud_dan_impikasinya_dalam_Pendidikaan
https://dosensosiologi.com/macam-perilaku/

18

Anda mungkin juga menyukai