Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KOMUNIKASI DALAM APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN

NAMA DOSEN : NIASTY LAMZMY ZEAN SST M.KES

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1


1. ANGGI WARDANI 17. VINA SARI SIREGAR
2. IRNA SEPTYA 18. NURSYAMSIAH GULTOM
3. JULIANA Br. SURBAKTI 19. DEWI FITRIYANI HRP
4. ENDANG ASTUTI 20. ISRA HAYATI FAIZUN TANJUNG
5. MORI MONA 21. MARIANA SIREGAR
6. YENI SAPITA DEVI 22. SUSANTI
7. TRI ANDRIANI 23. SEKAR DELA SINURAYA
8. LINDA MAYASARI 24. SEPRIANCE PASARIBU
9. RUBINEM 25. HARIYANI
10. ROSLINA 26. EVA YUSNITA Br. MANIK RAJA
11. ENNY ELISA HRP 27. SRI LESTARY
12. LAILAN AZIZAH 28. NURHAMIDAH
13. DESY KHRISTIANI SAMOSIR 29. RINA MAKHFIRA
14. HERFINTA FROSARTIKA 30. MAULINA SITUMORANG
15. NURHAFNI SIREGAR 31. FITRI WILDAYANTI RITONGA
16. SAHPUTRI HANDAYANI
RITONGA

32. FATIMAH NINGSIH 32. AULIA YULI ICHWANY ZEIN


33. HANIFA SERI WAHYUNI
HARAHAP

PROGRAM STUDI SERJANA TERAPAN KEBIDANAN


UNIVERSITAS HAJI SUMATRA UTARA
T.A 2020/202
Medan, Oktober 2020

KATA PENGANTAR Penyusun

Puji syukur kami panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat

serta karunia-Nya kepada kami sehingga

kami berhasil menyelesaikan Makalah ini

tepat pada waktunya yang berjudul

“Komunikasi dalam aplikasi pelayanan

kesehatan”

Diharapkan makalah ini dapat memberikan

informasi kepada kita semua tentang

Keselamatan pasien. Kami menyadari

bahwa makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan, kesempurnaan hanyalah

milik Allah semata. Oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat

membangun sangat kami harapkan.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih

kepada semua pihak yang telah berperan

serta dalam penyusunan makalah ini dari

awal sampai akhir. Semoga Allah SWT

senantiasa meridhai semua usaha kita.

Aamiin.
DAFTAR ISI Kasus ....................................................
...............................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................................
............16
Daftar Isi................................................................................................................................
Analisa ..................................................
BAB I Pendahuluan ...............................................................
...........16
A. Pendahuluan......................................................................................................................
BAB III Penutup
B Latar Belakang...................................................................................................................
Kesimpulan..........................................................................
C Rumusan Masalah..............................................................................................................
Daftar Pustaka......................................................................
D.Tujuan................................................................................................................................

BAB II Pembahasan

Pengertian
komunikasi......................................
.........................................................
.......6
Unsur-unsur dalam
komunikasi............................................
.............................................8
Proses
komunikasi............................................ BAB I
............................................................... PENDAHULUAN
..9 A. Latar Belakang
Jenis-jenis Komunikasi merupakan aktivitas
komunikasi............................................ yang paling sering terjadi dalam
.........................................................12 kehidupan kita. Sejak bangun tidur di
Komunikasi pada berbagai tingkat usia pagi hari hingga kembali berangkat
atau tidur di malam hari, rata-rata manusia
perkembangan....................................... menghabiskan sekitar 70% dari
...13 waktunya untuk berkomunikasi.
Komunikasi pada tatanan Para ahli komunikasi bahkan
pelayanan............................................... mensinyalir bahwa berkat komunikasi
.................................15 manusia mampu mengembangkan
kualitas kemanusiaannya. Seorang
bayi dapat tumbuh dan berkembang resmi - takresmi, sadar - taksadar,
menjadi manusia dewasa yang mampu manusiawi - mesin.
melahirkan ide-ide baru berkat proses Pada pembahasan kali ini akan
komunikasi yang berlangsung secara dijelaskan beberapa hal yang
terus-menerus dengan orang-orang di berhubungan dengan dasar
sekitarnya. Sebaliknya, terasa sulit komunikasi secara rinci dan
dibayangkan bahwa seorang bayi yang sederhana. Saat berinteraksi dengan
dibesarkan dalam lingkungan yang orang lain pastinya ada tujuan yang
sepi dan bisu menjadi manusia dewasa diharapkan. Tujuan tersebut dapat
yang normal. dicapai bilamana komunikasi dapat
Komunikasi adalah usaha berjalan dengan baik, sehingga tidak
menyalurkan pesan atau pengertian. ada kesalahan komunikasi. Ingatlah
Komunikasi dikatakan sempurna bahwa komunikasi merupakan sebuah
apabila penerima (receiver) dapat aset penting sebagai nilai tambah
menangkap pesan atau pengertian kepribadian seseorang, oleh karena itu
sesuai dengan yang dimaksudkan oleh buatlah pembicaraan anda menjadi
pengirim (sender). Namun perlu komunikasi yang efektif.
dicatat bahwa komunikasi tidak boleh
dirancukan dengan kesepakatan- B. Ruang Lingkup Bahasan
kesepakatan. Dalam komunikasi Pada makalah ini, kami sebagai
seorang penerima pesan dapat saja penulis hanya membahas mengenai
menolak atau tidak sependapat dengan dasar-dasar dalam komunikasi, yaitu
isi pesan yang diterimanya. Jadi yang mengenai:
dipentingkan dalam komunikasi 1. Pengertian komunikasi
adalah penyampaian dan pemahaman 2. Unsur-unsur dalam komunikasi
isi pesan yang disalurkan. 3. Proses komunikasi
Dari pengertian di atas, 4. Jenis-jenis komunikasi
komunikasi tidaklah semata-mata 5. Komunikasi pada berbagai tingkat
menyangkut seorang pembicara atau usia atau perkembangan
pendengar. Komunikasi memiliki 6. Komunikasi pada tatanan
kompleksitas yang dapat ditelusuri pelayanan
berdasarkan jenis-jenisnya, yakni:
verbal - nonverbal, lisan - tertulis, C. Tujuan
Adapun tujuan dari penilisan makalah  Agar pembaca dapat mengetahui tentang
ini yaitu: pentingnya komunikasi
1. Tujuan khusus  Mahasiswa mampu mempelajari dan lebih
Tujuan dari pembuatan makalah mengerti cara berkomunikasi yang baik
ini adalah sebagai syarat dan benar serta mengetahui hambatan yang
terselesaikannya tugas mata kuliah dapat mempengaruhi komunikasi.
komunikasi keperawatan yang
diberikan pada kami sebagai
penulis.
2. Tujuan umum
Adapun tujuan umum dari
penulisan makalah ini adalah:
a. Mahasiswa mampu
mengetahui tentang pengertian
komunikasi.
b. Mahasiswa dapat mengetahui
unsur-unsur dalam
komunikasi.
c. Mahasiswa dapat mengetahui
proses komunikasi.
d. Mahasiswa dapat mengetahui
jenis-jenis komunikasi.
e. Mahasiswa dapat mengetahui
komunikasi pada berbagai
tingkat usia atau
perkembangan.
f. Mahasiswa mampu
mengetahui komunikasi pada
tatanan pelayanan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi percakapan, pertukaran pikiran atau
Komunikasi adalah suatu proses hubungan.
pertukaran informasi atau proses Evertt M. Rogers mendefinisikan
pemberian arti sesuatu antara dua atau komunikasi sebagai proses yang di
lebih orang dan lingkungannya bisa dalamnya terdapat suatu gagasan yang
melalui simbol, tanda atau perilaku yang dikirimkan dari sumber kepada penerima
umum, dan biasanya terjadi dua arah. dengan tujuan untuk merubah perilakunya.
Banyak pendapat dari berbagai Pendapat senada dikemukakan oleh
pakar mengenai definisi komunikasi, Theodore Herbert, yang mengatakan
namun jika diperhatikan dengan seksama bahwa komunikasi merupakan proses yang
dari berbagai pendapat tersebut didalamnya menunjukkan arti pengetahuan
mempunyai maksud yang hampir sama. dipindahkan dari seseorang kepada orang
Menurut Hardjana, sebagaimana dikutip lain, biasanya dengan maksud mencapai
oleh Endang Lestari G (2003) secara beberapa tujuan khusus. Selain definisi
etimologis komunikasi berasal dari bahasa yang telah disebutkan di atas, pemikir
Latin yaitu cum, sebuah kata depan yang komunikasi yang cukup terkenal yaitu
artinya dengan, atau bersama dengan, dan Wilbur Schramm memiliki pengertian
kata umus, sebuah kata bilangan yang yang sedikit lebih detil. Menurutnya,
berarti satu. Dua kata tersebut membentuk komunikasi merupakan tindakan
kata benda communio, yang dalam bahasa melaksanakan kontak antara pengirim dan
Inggris disebut communion, yang penerima, dengan bantuan pesan; pengirim
mempunyai makna kebersamaan, dan penerima memiliki beberapa
persatuan, persekutuan, gabungan, pengalaman bersama yang memberi arti
pergaulan, atau hubungan. Karena untuk pada pesan dan simbol yang dikirim oleh
ber-communio diperlukan adanya usaha pengirim, dan diterima serta ditafsirkan
dan kerja, maka katacommunion dibuat oleh penerima (Suranto : 2005).
kata kerja communicare yang berarti Tidak seluruh definisi dikemukakan di
membagi sesuatu dengan seseorang, tukar sini, akan tetapi berdasarkan definisi yang
menukar, membicarakan sesuatu dengan ada di atas dapat diambil pemahaman
orang, memberitahukan sesuatu kepada bahwa :
seseorang, bercakap-cakap, bertukar 1. Komunikasi pada dasarnya
pikiran, berhubungan, atau berteman. merupakan suatu proses
Dengan demikian, komunikasi mempunyai penyampaian informasi.
makna pemberitahuan, pembicaraan,
Dilihat dari sudut pandang ini, dinamis, menghasilkan perubahan
kesuksesan komunikasi tergantung dalam usaha mencapai hasil,
kepada desain pesan atau informasi melibatkan interaksi bersama, serta
dan cara penyampaiannya. melibatkan suatu kelompok.
Menurut konsep ini pengirim dan Pengirim pesan melakukan encode,
penerima pesan tidak menjadi yaitu memformulasikan pesan yang
komponen yang menentukan. akan disampaikannya dalam
2. Komunikasi adalah proses bentuk code yang sedapat mungkin
penyampaian gagasan dari dapat ditafsirkan oleh penerima
seseorang kepada orang lain. pesan.Penerima pesan kemudian
Pengirim pesan atau komunikator menafsirkan atau men-decode code
memiliki peran yang paling yang disampaikan oleh pengirim
menentukan dalam keberhasilan pesan. Berhasil tidaknya
komumikasi, sedangkan komunikasi atau tercapai tidaknya
komunikan atau penerima pesan tujuan komunikasi tergantung dari
hanya sebagai objek yang pasif. ketiga komponen tersebut.
3. Komunikasi diartikan sebagai
B. Unsur – Unsur Komunikasi
proses penciptaan arti terhadap
Pada dasarnya komponen komunikasi
gagasan atau ide yang
ada lima, yaitu sebagai berikut:
disampaikan.
1. Pengirim pesan adalah individu
Pemahaman ini menempatkan tiga
atau orang yang mengirim pesan.
komponen yaitu pengirim, pesan,
2. Pesan adalah informasi yang akan
dan penerima pesan pada posisi
disampaikan oleh pengirim.
yang seimbang. Proses ini
3. Saluran adalah cara yang
menuntut adanya
digunakan untuk menyampaikan
proses encoding oleh pengirim
pesan. Antara lain:
dandecoding oleh penerima,
a. Channel merupakan
sehingga informasi dapat
gelombang suara dan cahaya
bermakna.
diudara yang berfungsi
Maka Komunikasi dapat sebagai saluran. Contohnya,
disimpulkan sebagai suatu proses, apabila dua orang berbicara
bukan sesuatu yang bersifat statis. tatap muka, gelombang suara
Komunikasi memerlukan tempat, dan cahaya diudara berfungsi
sebagai saluran atau apabila Komunikasi verbal dapat
pembicaraan itu melalui surat, diartikan sebagai komunikasi
gelombang cahaya sebagai yang melibatkan bahasa atau
saluran yang memungkinkan perkataan. Komunikasi verbal
kita melihat huruf pada surat dapat disuarakan maupun ditulis.
tersebut. Dalam hal ini, kualitas suara;
b. Buku, surat kabar, film, dan kecepatan; dan intonasi turut
televisi merupakan alat untuk menjadi unsur yang harus
menyampaikan pesan, tetapi diperhatikan dalam komunikasi
saluran pokoknya tetap verbal. Dalam komunikasi verbal,
gelombang suara dan cahaya. pilihan kata yang baik adalah
c. Alat indra, seperti indra kunci dari keberhasilan
penciuman, indra perasa, dan komunikasi ini. Kata-kata
indra peraba. membentuk realitas, sehingga
4. Penerima pesan adalah orang mengandung kekuatan yang luar
yang menerima pesan, biasa.
menganalisis, serta
enginterpretasikan isi pesan yang 2. Komunikasi Non Verbal
diterima. Komunikasi non verbal
5. Umpan balik (feedback) adalah yaitu komunikasi yang
respons terhadap pesan yang diungkapkan melalui pakaian dan
diterima dari pengirim pesan. setiap kategori benda lainnya,
Umpan balik ini membantu komunikasi dengan gerak sebagai
memberikan kejelasan kepada sinyal, dan komunikasi dengan
pengirim bahwa pesan yang tindakan atau gerakan tubuh.
dikirim dapat diterima oleh Komunikasi non verbal memiliki
penerima atau sebaliknya. peran penting dalam melengkapi
efektifitas komunikasi verbal,
C. Proses Komunikasi terutama saat komunikasi
Dilihat dari prosesnya, dilakukan secara tatap muka. Hal-
komunikasi dibedakan atas hal yang dapat diperhatikan dari
komunikasi verbal dan komunikasi komunkasi non verbal adalah
nonverbal. ekspresi mata, kontak mata,
1. Komunikasi Verbal pakaian, gaya rambut, sikap tubuh
(santai, wibawa, dan lain
sebagainya), dan masih banyak 2. Komunikasi Interpersonal
lagi. Kemampuan seseorang
melakukan komunikasi
D. Jenis - Jenis Komunikasi intrapersonal akan sangat
Terlalu sering orang membantu komunikasi
membayangkan komunikasi interpersonal atau komunikasi
berlangsung pada dua orang. Dalam antar pribadi. Ini karena dalam
kehidupan sehari-hari sebenarnya kita komunikasi interpersonal sangat
melakukan beberapa jenis komunikasi diperlukan selain pemahaman atas
sebagai berikut: teman bicara juga pemahaman atas
1. Komunikasi Intrapersonal diri pribadi maupun topik yang
Jenis atau tingkat paling dibicarakan. Dalam level ini
dasar dan penting dari komunikasi komunikasi sangat berfungsi untuk
adalah komunikasi intrapersonal. memecahkan masalah-masalah
Pada tingkat ini individu mengirim yang dihadapi individu
dan menerima pesan secara perseorangan. Seorang atasan
pribadi. Seseorang bayi yang baru biasanya akan sangat menghargai
dilahirkan melakukan komunikasi masukan dari bawahannya melalui
intrapersonal melalui tangisan komunikasi jenis ini ketimbang
sebelum ia mampu protes-protes yang melibatkan
mengkamunikasikan rasa lapar, gerakan massa. Sebaliknya,
sakit, panas, atau pengalaman seorang bawahan akan merasa
lainnya pada orang lain. Pada terhormat apabila sekali waktu
orang dewasa komunikasi atasannya mau menyempatkan diri
intrapersonal sering berlangsung untuk berbincang secara
pada saat seseorang melakukan interpersonal.
meditasi atau renungan. Seorang
manajer yang harus menurunkan 3. Komunikasi Kelompok
kebijakan baru yang menyangkut Komunikasi kelompok
persoalan etis biasanya akan merujuk pada komunikasi yang
tenggelam dalam komunikasi dilakukan sekelompok kecil orang
intrapersonal. (small-group communication).
Kelompok sendiri merupakan
sekumpulan orang yang Komunikasi organisasi
mempunyai tujuan bersama, yang (organizational communication)
berinteraksi satu sama lain untuk terjadi dalam suatu organisasi,
mencapai tujuan bersama, saling bersifat formal dan informal, dan
mengenal satu sama lain, dan berlangsung dalam jaringan yang
memandang mereka sebagai lebih besar dari komunikasi
bagian dari kelompok tersebut. kelompok. Komunikasi organisasi
Komunikasi antarpribadi berlaku juga melibatkan komunikasi
dalam komunikasi kelompok. diadik, komunikasi antarpribadi,
dan komunikasi publik tergantung
4. Komunikasi Publik kebutuhan.
Komunikasi publik adalah
komunikasi antara seorang 7. Komunikasi Massa
pembicara dengan sejumlah orang Komunikasi massa (mass
(khalayak), yang tidak bisa communication) adalah
dikenali satu persatu. Komunikasi komunikasi yang menggunakan
publik meliputi ceramah, pidato, media massa cetak maupun
kuliah, tabligh akbar, dan lain- elektronik yang dikelola sebuah
lain. Ciri-ciri komunikasi publik lembaga atau orang yang
adalah: berlangsung lebih formal; dilembagakan yang ditujukan
menuntut persiapan pesan yang kepada sejumlah besar orang
cermat, menuntut kemampuan yang tersebar, anonim, dan
menghadapi sejumlah besar heterogen. Pesan-pesannya
orang; komunikasi cenderung bersifat umum, disampaikan
pasif; terjadi di tempat umum secara serentak, cepat dan
yang dihadiri sejumlah orang; selintas.
merupakan peristiwa yang
direncanakan; dan ada orang- E. Komunikasi Pada Berbagai Tingkat
orang yang ditunjuk secara Perkembangan
khusus melakukan fungsi-fungsi Berkomunikasi dengan kelompok
tertentu. yang berbeda memerlukan teknik
khusus dan pemahaman mengenai
6. Komunikasi Organisasi perkembangan manusia.
Berkomunikasi pula dipengaruhi
berbagai hal, diantaranya oleh e. Respon bayi terhadap
kematangan individu yang didukung komunikasi: ditunjukkan
oleh kematangan panca indra, secara nonverbal  misalnya:
kesempurnaan dan kematangan orak tersenyum, menggerakkan
yang mempengaruhi abstraksi, badan, tangan dan kaki.
berhitung, membaca dan f. Bayi lebih 6 bulan: kadang
mesempurnaan indra. Selain itu terjadi stranger anxiety (cemas
kematangan emosi setiap orang pada orang asing)  saat
mempengaruhi pula keterampilan berkomunikasi jangan
berkomunikasi dan membentuk langsung ingin menggendong
hubungan komunikasi yang baik. atau memangkunya, tetap
1. Hal-hal yang diperhatikan dalam lakukan pendekatan lebih
komunikasi pada bayi dahulu dengan mainan yang
a. Banyak menggunakan dipegangnya atau berbicara
komunikasi non verbal unt dgn ibunya.
menyatakan kebutuhan (mis: g. Berkomunikasi dengan
tersenyum  puas; menangis bermain (cilukba, mainan
sakit). berbunyi) jika bayi menerima.
b. Usahakan memenuhi 2. Tujuan Komunikasi Dengan Bayi
kebutuhan bayi secepat a. Memberi rasa aman kepada
mungkin. bayi.
c. Berbicaralah dengan suara b. Memenuhi kebutuhan bayi
yang lembut, sentuhan dan akan kasih saying.
belaian, ciuman, mendekap, c. Melatih bayi mengembangkan
menggendong, atau dengan kemampuan bicara,
gerakan (seperti mengayun mendengar, dan menerima
memberi kenyamanan atau rangsangan.
senang. 3. Komunikasi Pada Berbagai
d. Rangsang taktil (sentuhan) Perkembangan
sangat kuat maknanya bagi a. Berkomunikasi dengan batita
bayi untuk  meningkatkan rasa (usia 1-2 tahun)
aman, melindungi bayi dan 1) Panggil anak sesuai yang
kedekatan hubungan. digunakan anak tersebut 
bagi dirinya.
2) Gunakan pesan yang memegang,
pendek dan jelas, suara memeriksa barang
lembut. yang akan 
3) Pelajari dan gunakan kata- berhubungan dengan
kata yang dipakai anak mereka.
untuk ke kamar mandi, 5) Bahasa sederhana  belum
makan. lancar mengungkapkan
4) Perilaku protes yang perasaan/keinginan
dilakukan anak (seperti komunikasi non verbal.
tantrum/mengamuk) dapat 6) Takut kesakitan karena
digunakan unt mengatasi ketidaktahuannya,
tekanan/stres pada anak. a) Jelaskan apa yang
b. Komunikasi pada masa akan dilakukan.
prasekolah (usia 3-5/6 tahun) b) Jelaskan bagaimana
1) Pada masa ini anak mulai rasanya dengan
mandiri dan penjelasan sederhana.
mengembangkan 7) Sebagian anak mengalami
keterampilan dirinya stranger anxiety  yang
untuk berinteraksi dengan menjadi
orang lain. barier/penghambat dalam
2) Anak yang lebih kecil komunikasi.
belum fasih berbicara 8) Posisi yang baik pada saat
(ucapan dan berbicara pada anak
perbendaharaan kata adalah: jongkok, duduk di
belum memadai kursi kecil, atau berlutut
sepenuhnya) pandangan mata sejajar
3) Anak masih egosentris dengan anak.
percakapan tentang 9) Berikan pujian atas apa
dirinya. yang telah dicapainya.
4) Berfikir kongkrit: 10) Orang tua atau perawat
a) Bicara apa adanya harus konsisten dalam
(jujur) berkomunikasi
b) Bila perlu, ijinkan (verbal/nonverbal) sesuai
untuk menyentuh, situasi saat itu (misal tidak
tertawa saat anak 3) Buatlah gambar untuk
mengalami kesakitan mendemonstrasikan
karena tindakan tertentu). prosedur/anatomi.
4) Anak dengan kecemasan
c. Tujuan komunikasi pada masa tinggi dapat dialihkan
prasekolah dengan:
1) Melatih keterampilan a) Berbicara.
penggunaan pancaindra. b) Menghadirkan orang
2) Meningkatkan dekat  kecemasan
keterampilan kognitif, turun  dapat menerima
afektif, dan psikomotor. pendapat orang lain.
3) Sebagai bentuk c) Anak usia sekolah
pembelajaran dan yang lebih besar
permainan dalam mampu berpikir
melakukan hubungan kongkrit  dapat
dengan orang lain. berkomunikasi lebih
4) Mengembangkan konsep baik.
diri e. Komunikasi pada usia remaja
d. Komunikasi pada anak sekolah 1) Masa ini adalah masa
(6-12 tahun) transisi atau peralihan dari
1) Berfikir fungsional  arah akhir masa anak-anak
pertanyaan: mengapa, menuju dewasa.
bagaimana, untuk apa 2) Pola pikir dan tingkah
sesuatu dilakukan. laku merupakan peralihan
2) Diperlukan: dari anak-anak menjadi
a) Penjelasan yang orang dewasa.
sederhana disertai 3) Bahasa dan kultur
alasan. tersendiri  seperti bahasa
b) Berikan kesempatan gaul (istilah tertentu:
untuk bertanya. nyokap, bokap), dan lain
c) Bila perlu beri sebagainya.
kesempatan untuk 4) Peer group atau kelompok
mencoba sebaya yang utama  lebih
melakukannya.
terbuka pada orang lain a. Rasa aman dan nyaman
dari pada keluarga. anak (perawat – pasien).
5) Komunikasi dgn remaja: b. Hindari tindakan tiba-tiba
a) Memberi perhatian. yang dapat menyebabkan
b) Mendengarkan ketakutan (suara keras,
ungkapan remaja. ketawa keras, mata
c) Menghargai dan melotot, dsb).
terbuka terhadap c. Kontak mata  sejajar.
pendapat yang d. Berbicara dengan jelas,
disampaikan. suara lembut dan tidak
d) Hindari menghakimi tergesa-gesa.
atau mengkritik e. Bahasa sederhana.
dengan tajam. f. Gunakan teknik
6) Hargai keberadaan komunikasi yang sesuai.
identitas diri dan harga g. Kejujuran.
dirinya. f. Komunikasi pada masa dewasa
7) Tunjukkan ekspresi wajah 1) Kematangan fisik, mental
yang bersahabat dan sosial mencapai
dengannya. optimal.
8) Jangan memotong 2) Mempunyai sikap,
pembicaraan saat anak pengetahuan dan
sedang mengekspresikan keterampilan yang sudah
pikiran dan perasaannya. lama menetap dalam
9) Hormati privasinya. dirinya sulit untuk dirubah
10) Beri dukungan pada apa perilakunya.
yang telah dicapainya 3) Hargai sudut pandang
secara positif dengan pasien.
memberikan penguatan 4) Hindari panggilan yang
positif (pujian). merendahkan sepert
“nenek”, “sayang” selalu
Hal yang harus
mulai secara formal (Tn,
diperhatikan saat berkomunikasi
Ny, Nn, Bpk, Ibu).
dengan anak:
5) Hormat menghormati gejala, perkembangan
menghormati pendapat dan keterangan yang
pribadinya diberikan tenaga
6) Saling menghargai kesehatan.
pendapat, pikiran, b) Mengubah keterangan
perasaan, gagasan dan yang diberikan
sistem nilai yang dianut. sehingga keliru.
7) Saling percaya c) Menolak
mempercayai bahwa yang membicarakan
disampaikan atau didengar perawatan di RS.
itu benar. d) Menolak ikut serta
8) Saling terbuka untuk dalam perawatan
mendengarkan orang lain. dirinya, khususnya
g. Komunikasi pada lansia tindakan yang
1) Kemampuan komunikasi melibatkan dirinya.
pada lansia dpt mengalami e) Menolak nasehat
penurunan akibat (istirahat baring,
penurunan berbagai fungsi berganti posisi tidur
sistem organ (penglihatan, untuk kenyamanan
pendengaran, wicara dan dirinya).
persepsi), perubahan 4) Pendekatan dalam
psikis atau emosi, komuniasi dengan lansia:
interaksi sosial dan a) Pendekatan fisik;
spiritual  perlu pendekatan mencari informasi
dan teknik khusus dalam tentang kesehatan
berkomunikasi. objektif, kebutuhan,
2) Perubahan emosi sering kejadian yang
nampak berupa reaksi dialami, perubahan
penolakan terhadap fisik atau organ tubuh,
kondisi yang terjadi. tingkat kesehatan
3) Gejala penolakan yang yang masih bisa
terjadi seperti: dicapai dan
a) Tidak percaya dikembangkan.
terhadap diagnosa,
b) Pendekatan aktif ketika ada
psikologis;  mengarah perubahan sikap atau
pada perubahan kebiasaan klien
perilaku. Dalam dengan menanyakan
pendekatan ini atau klarifikasi
perawat berperan sbg: tentang perubahan
konselor, advokat, tersebut.
suporter, interpreter, c) Klarifikasi;
sahabat dekat klien. mengajukan
c) Pendekatan social; pertanyaan ulang dan
diskusi, tukar pikiran, memberi penjelasan
bercerita, bermain, lebih dari 1 kali agar
kegiatan kelompok maksud pembicaraan
agar klien dapat dapat diterima dan
berinteraksi dengan dipersepsikan sama
sesama klien atau oleh lansia atau klien.
petugas. d) Sabar dan iklas;
d) Pendekatan spiritual; perawat bersikap
memberikan kepuasan sabar dan ikhlas
batin dalam hubungan menghadapi
dengan Tuhan; efektif perubahan klien
bagi klien dengan lansia, sehingga
latar belakang tercipta komunikasi
keagamaan yang baik. yang terapeutik.
5) Teknik komunikasi pada
F. Komunikasi Dalam Tatanan
lansia.
Pelayanan
a) Teknik asertif;  sikap
Manusia sebagai mahluk sosial
yang dapat
tentunya selalu memerlukan orang
menerima,  peduli,
lain dalam menjalankan dan
sabar untuk
mengembangkan kehidupannya.
mendengarkan dan
Hubungan dengan orang lain akan
memperhatikan.
terjalin bila setiap individu melakukan
b) Responsif;  perawat
komunikasi diantara sesamanya.
segera bereaksi secara
Kepuasan dan kenyamanan serta rasa Hubungan yang terjalin antar tim
aman yang dicapai oleh individu multidisplin termasuk keperawatan,
dalam berhubungan sosial dengan unsur penunjang lainnya, unsur
orang lain merupakan hasil dari suatu adminitrasi sebagai provider
komunikasi. Komunikasi dalam hal ini merupakan gambaran dari sisi
menjadi unsur terpenting dalam konsumen internal. Sedangkan
mewujudkan integritas diri setiap konsumen eksternal lebih mengarah
manusia sebagai bagian dari sistem pada sisi menerima jasa pelayanan,
sosial. yaitu klien baik secara individual,
Komunikasi yang terjadi dalam kelompok, keluarga maupun
kehidupan sehari-hari memberikan masyarakat yang ada di rumah sakit.
dampak yang sangat penting dalam Seringkali hubungan buruk yang
kehidupan, baik secara individual terjadi pada suatu rumah sakit,
maupun kelompok. Komunikasi yang diprediksi penyebabnya adalah
terputus akan memberikan dampak buruknya sistem komunikasi antar
pada buruknya hubungan antar individu yang terlibat dalam sistem
individu atau kelompok. tersebut.
Tatanan klinik seperti rumah Ellis (2000) menyatakan jika
sakit yang dinyatakan sebagai salah hubungan terputus atau menjadi
satu sistem dari kelompok sosial sumber stres, pada umumnya yang
mempunyai kepentingan yang tinggi ditunjuk sebagai penyebabnya adalah
pada unsur komunikasi. Komunikasi komunikasi yang buruk. Keperawatan
di lingkungan rumah sakit diyakini yang menjadi unsur terpenting dalam
sebagai modal utama untuk memberikan pelayanan dalam hal ini
meningkatkan kualitas pelayanan yang perawat berperan sebagai provider.
akan ditawarkan kepada Fokus perhatian terhadap buruknya
konsumennya. Konsumen dalam hal komunikasi juga terjadi pada tim
ini juga menyangkut dua sisi yaitu keperawatan. Hal ini terjadi karena
konsumen internal dan konsumen beberapa sebab diantaranya adalah:
eksternal. Konsumen internal 1. Lemahnya pemahaman mengenai
melibatkan unsur hubungan antar penggunaan diri secara terapeutik
individu yang bekerja di rumah sakit, saat melakukan intraksi dengan
baik hubungan secara horisontal klien.
ataupun hubungan secara vertikal.
2. Kurangnya kesadaran diri para
perawat dalam menjalankan
komunikasi dua arah secara
terapeutik.
3. Lemahnya penerapan sistem
evaluasi tindakan (kinerja)
individual yang berdampak
terhadap lemahnya
pengembangan kemampuan diri
sendiri.

Berdasarkan penjelasan diatas,


maka perlu diupayakan suatu
hubungan interpersonal yang KASUS
mencerminkan penerapan komunikasi “di sebuah desa terdapat BPM yang
yang lebih terapeutik. Hal ini terkenal dalam pengobatannya ,
dimaksudkan untuk meminimalkan kebanyakan pasien yang datang ke BPM
permasalahan yang dapat terjadi pada tersebut mendapatkan pertolongan yang
komunikasi yang dijalin oleh tim memuaskan, namun 1 bulan terakhir bidan
keperawatan dengan kliennya. pemilik BPM sedang sibuk, dan
Modifikasi yang perlu dilakukan oleh memutuskan untuk memperkerjakan bidan
tim keperawatan adalah melakukan lain di BPM tersebut, suatu hari bidan
pendekatan dengan berlandaskan pada Pemilik BPM tersebut pergi, dan hanya
model konseptual sebagai dasar ilmiah bidan junior yang baru tamat 3 bulan
dalam melakukan tindakan tersebut yang menjaga BPM, kemuian
keperawatan. Sebagai contoh adalah datang lah pasien dengan keluhan mual
melakukan komunikasi dengan muntah di sertai pusing bidan junior
menggunakan pendekatan model terssebut kebingungan dan saat
konseptual proses interpersonal yang menjelaskan obat pun bidn tersebut
dikembangkan oleh Hildegard kesulitan sehingga membuat pasien yang
E.Peplau. biasa sudah merasa puas saat berobat ke
BPM tersebut menjadi kecewa.”

ANALISIS
Seharus nya bidan yang mempunyai BPM statis. Komunikasi memerlukan
terebut mengajarkan komunikasi yang baik tempat, dinamis, menghasilkan
kepada pasien terlebih dahulu agar tidak perubahan dalam usaha mencapai
terjadi komunikasi yang tidak baik anatara hasil, melibatkan interaksi
bidn dan pasien, komunikasi yang baik bersama, serta melibatkan suatu
akan mengantarkan respon yang baik pula, kelompok.
maka dari itu komunikasi verbal sangan
Pengirim pesan
mendukung bagi ilmu kebidanan.
melakukan encode, yaitu
memformulasikan pesan yang akan
disampaikannya dalam
bentuk code yang sedapat mungkin
dapat ditafsirkan oleh penerima
pesan.Penerima pesan kemudian
menafsirkan atau men-decode
codeyang disampaikan oleh
pengirim pesan. Berhasil tidaknya
komunikasi atau tercapai tidaknya
tujuan komunikasi tergantung dari
ketiga komponen tersebut.
Dilihat dari prosesnya,
komunikasi dibedakan atas
komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal. Komunikasi verbal
adalah komunikasi dengan
menggunakan bahasa, baik bahasa
tulis maupun bahasa lisan.
BAB III Sedangkan komunikasi nonoverbal
PENUTUP adalah komunikasi yang
menggunakan isyarat, gerak gerik,
A. Kesimpulan gambar, lambing, mimik muka, dan
sejenisnya.
Komunikasi adalah suatu
proses, bukan sesuatu yang bersifat B. Saran
Setelah mambaca makalah ini kami Effendy, O. U. (2007). Ilmu Komunikasi
mengharapkan kita sebagai calon tenaga Teori dan Praktek. Bandung: PT
kesehatan dapat memahami betul tentang Remaja Rosdakarya.
cara berkomunikasi yang baik terutama
Fajar, M. (2009). Ilmu Komunikasi Teori
komunikasi kepada pasien, keluarga
dan Praktek Edisi Pertama.
pasien, teman sejawat, atau orang lain.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Serta mengetahui hambatan yang dapat
mempengaruhi komunikasi. Ljohansen, R. (1996). Etika komunikasi.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mahmudi. (2005). Manajemen Kinerja


Sektor Publik Edisi Pertama.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Mulyana, D. (2000). Ilmu Komunikasi:


Suatu Pengantar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Mulyana, D. (2005). Ilmu Komunikasi.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

DAFTAR PUSTAKA Purwanto, D. (2011). Komunikasi Bisnis


Edisi Keempat. Jakarta: Erlangga.

Andi Nuraedah Nur, d. (2009). Hubungan R.A. Johnson, F. K. (1963). The Theory
Interpersonal: Pengertian, Teori, and management of systems.
Tahap, dan Faktor yang Tokyo: McGrawhill Kogashuka
Mempengaruhi Hubungan Ltd.
Interpersonal. Malang: Tidak
Rakhmat, J. (1996). Psikologi
Diterbitkan.
Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Cangara, H. (2007). Pengantar Ilmu Rosdakarya.
Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Rakhmat, J. (2001). Psikologi
Grafindo Persada.
Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Devito, J. A. (1997). Human Rosdakarya.
Communication. Jakarta:
Professional Books.
Saudia, A. (2013). Komunikasi
Interpersonal Yang Efektif Pada
Kelompok Kerja X. 2.

Sendjaja, D. (2004). Pengantar Ilmu


Komunikasi. Jakarta: Universitas
Terbuka.

Simatupang, T. M. (1995). Teori sistem


suatu perspektif teknik industri.
Yogyakarta: Andi Offset.

Soyomukti, N. (2010). Pengantar Ilmu


Komunikasi. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

Suranto. (2011). Komunikasi


Interpersonal. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Tubbs, ST. & Moss, S. Terjemahan Deddy


Mulayana & Gembirasari. (2005).
Human Communication: Prinsip-
prinsip Dasar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

Vardiansyah. (2004). Pengantar Ilmu


Komunikasi. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Widjaja, W. (2010). Komunikasi dan


Hubungan Masyarakat. Jakarta:
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai