Oleh :
Ahmad Arifin
2026075
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dalam mata
kuliah ini dengan judul “Komunikasi Pembangunan Pertanian, Adopsi Teknologi,
Penyebaran Inovasi”. Salawat serta salam kapada Nabi Muhammad saw selaku utusan
Allah swt sebagai hamba dan rasul-Nya untuk menyeru umat manusia ke jalan
kebahagiaan dunia dan akhirat.
Pada kesempatan ini pula kami sampaikan rasa terima kasih kepada para penulis
yang tulisannya kami gunakan sebagai bahan rujukan. Akhirnya kami menyadari, bahwa
tiada gading yang tak retak. Dalam penulisan makalah ini, masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran guna penyempurnaan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini, dapat bermanfaat baik untuk penulis sndiri
maupun untuk pembaca dan semoga makalah ini mendapatkan ridho dari Allah SWT.
Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Konsep Pendekatan Komunikasi Pembangunan ................................................... 9
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting.Bukan hanya
dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum.Komunikasi
merupakan hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan
sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara
yang sederhana sampai yang kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia
berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi tidak terbatas pada kata-kata yang terucap belaka, melainkan bentuk
dari apa saja interaksi, senyuman, anggukan kepala yang membenarkan hati, sikap badan,
ungkapan minat, sikap dan perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama
adalah merupakan kunci dalam komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan
pengertian yang sama, maka yang terjadi adalah “dialog antara orang satu”.
Organisasi atau Organization bersumber dari kata kerja bahasa latin Organizare
“to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated parts (membentuk
sebagai atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau
terkoordinasi). Organisasi adalah sarana dimana manajemen mengkoordinasikan sumber
bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan
wewenang.
Tujuan organisasi tidak akan tercapai apabila tanpa manajemen dan komunikasi.
Manajemen tidak akan mungkin ada tanpa organisasi. Manajemen ada, jika ada tujuan
yang akan dicapai dan diselesaikan. Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi
terletak pada peninjauannya yang terfokus pada manusia-manusia yng terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi.
Tujuan organisasi juga tidak terlepas dari peran pemimpin.Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu menguasai komunikasi dengan baik pula.Dengan
penguasaan komunikasi yang baik seorang pemimpin memiliki nilai tambah, baik dalam
kehidupannya secara umum, maupun dalam mengkontribusikan dirinya di tempat kerja,
sehingga lebih produktif.
Komunikasi dan pembangunan adalah dua hal yang berkaitan sangat erat. Komunikasi
merupakan hal yang paling mendasar dalam kehidupan manusia untuk dapat
menyebarluaskan pendapat, gagasan dan berperan dalam membentuk hubungan antar
manusia. Kedudukan komunikasi dalam konteks pembangunan adalah “as an integral part
of development, and communication as a set of variables instrumental in bringing about
development” (Roy dalam Jayaweera dan Anumagama, 1987). Siebert, Peterson dan
1
Schramm (1956) menyatakan bahwa dalam mempelajari sistem komunikasi manusia,
seseorang harus memperhatikan beberapa kepercayaan dan asumsi dasar yang dianut
suatu masyarakat tentang asal usul manusia, masyarakat dan negara.
Dalam kaitannya dengan pembangunan, komunikasi dapat menjadi jembatan
yang menghubungkan antara kepentingan manusia sebagai inidividu atau organisasi
dengan pihak lainnya seperti publik. Pada konteks sosialisasi hasil pembangunan
misalnya diperlukan komunikasi untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam
kegiatan pembangunan. Maksudnya, komunikasilah yang berperan dalam penyampaian
pesan-pesan pembangunan dan juga melalui komunikasi yang baik, masyarakat akan
berpartisipasi aktif dalam mendukung dan memelihara hasil-hasil pembangunan tersebut.
Pernyataan tersebut mengisyaratkan adanya hubungan yang erat antara kegiatan
pembangunan dan komunikasi. Artinya tanpa komunikasi, gagasan dan program
pembangunan akan mempengaruhi tingkat partisipasi publik sehingga yang pada
gilirannya akan dapat berpengaruh pada pencapaian sasaran pembangunan itu sendiri.
Dalam makalah ini akan diberi pembahasan lebih jauh mengenai keterkaitan
antara komunikasi dan pembangunan. Selain itu, ada diagram sederhana mengenai alur
proses komunikasi dalam upayanya mendukung jalannya pembangunan. Contoh kasus
tidak lupa kami tampilkan dalam makalah ini, selain untuk memberikan gambaran
pengaplikasian komunikasi dalam pembangunan, contoh yang diberikan juga dapat
membantu kita untuk memahami materi lebih dalam dengan cara yang mudah.
B. Rumusan Masalah
Untuk mempermudah di bahasnya suatu masalah maka harus ada poin poin
khusus yang dibahas sehingga apa yang dijadikan rumusan masalah itulah yang akan
diulas dalam pembahasan. Adapun poin penting permasalahan yang akan dibahas
dalam rumusan masalah. Latar belakang dari makalah ini adalah.
C. Manfaat
Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa makalah ini diharapkan dapat
memberikan manfaat positif dari aspek pengetahuan, pemahaman dan wawasan.
Sebagaimana pada umumnya manfaat makalah Komunikasi Pembangunan Pertanian,
Adopsi Teknologi, Penyebaran Inovasi yaitu
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Melakukan studi tentang dorongan psikologis yang memotivasi suatu masyaraat
untuk mencapai kemajuan. Bila motivasi pencapaian disuatu negara tampak
rendah dapat diperkirakan bahwa pertumbuhan ekonominya rendah atau
setidaknya kurang bertumbuh.
c. Studi Wilbur Schramm
Mengkaji peranan komunikasi dalam pembangunan nasional. Dia
mengemukakan bahwa media massa dapat berperan dalam beberapa hal. Yang
paling pokok adalah dapat membantu menyebarluaskan informasi tentang
pembangunan, dapat mengajarkan melek huruf serta keterampilan lainnya yang
memang dibutuhkan untuk membangun masyarakat dan dapat menjadi penyalur
suara masyarakat agar mereka turut ambil bagian dalam pembuatan keputusan
dinegaranya.
d. Teori difusi inovasi
Termasuk kedalam pengertian peran komunikasi secara luas dalam mengubah
masyarakat melalui penyebarluasan ide-ide dan hal-hal yang baru adalah kegiatan
yang dikenal dengan difusi inovasi.
4
c. Tersedianya dana dan sumber (resources) yang bukan saja cukup, bahkan berlimpah,
dari badan-badan internasinonal seperti Bank Dunia, population Council, Rockefeller
Foundation, dan lain sebagianya.
Secara garis besar, kegiatan komunikasi KB berkisar pada beberapa hal yang pokok,
yaitu :
a. Menanamkan pengertian bahwa jumlah anak perlu dikendalikan atau di rencanakan.
b. Mengubah persepsibahwa semakin banyak anak berarti bertambah banyak rezeki.
c. Mendidikkan keterampilan menggunakan alat kontrasepsi
d. Mengubah sikap dan perilaku yang berkenaan dengan usia perkawinan.
1) Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
Konsep ini bermula dan dikembangkan dilingkungan kegiatan keluarga
berencana. Penerapan teori praktik dan komunikasi yang mencakjup implikasi sosial
pertumbuhan populasi dan implikasi personal kontrasepsi, menurut Ecchols (1977) dapat
dikelompokkan kedalam 3 fase, yaitu :
Pertama, Ketika tidak ada program ataupun dukungan, pada saat orang menyadari adanya
problem kependudukan dan berusaha untuk memperoleh penerimaan bagi kontrasepsi
Kedua, adalah fase ketika suatu aktifitas KB yang terbatas dilaksanakan oleh sejumlah
kecil orang yang membujuk klien agar datang, mendidik mereka, mengenai kontrasepsi
dan memberikan pelayanan kepada kklien tersebut.
Ketiga, merupakan tahapan ketika prograam ini telah mencapai suatu fase yang memiliki
program dan personil tersendiri untuk masing2 aspek :
Informasi dan edukasi, penyampaian pelayanan klinik KB dan pusat kesedihan tindak
lanjutan,latihan personil program sosio-ekonomi yang mempromosikan keluarga
kecil,dan studi tentang keefektifan.
2) Strategi komunikasi aktifitas KIE
Menurut worrar 1977 ada 6 strategi komunikasi yang berkembang di lingkungan
aktifitas KIE untuk KB yaitu :
1. Penggunaan saluran medis dan komunikasi tradisional
2. Sosial marketing
3. Pendidikan kependudukan
4. Penggunaan media massa
5. Penggunaan insentif dan disinsentif
6. Pengintergrasian KB di dalam ISSU pembangunan lebih luas
5
Suatu kemampuan KPP dilingkungan suatu badan akan meningkatkan keefektifan
program nya dengan membantu mengubah pengetahuan, sikap, dan prilaku staff nya, dan
hal layak sasaran program yang dituju menurut arah yang diinginkan. Secara oprasional
program KPP terdiri dari tugas-tugas berikut ini :
a. Menentukan jenis informasi yang dibutuhkan oleh staffbadan yang bersangkutan dan
sasaran program pendesaan, sekaligus metode dan saluran komunikasi untuk menjangkau
mereka secara efektif
b. Menemukan dan merakit informasi yang dibutuhkan
c. Memproses informasi menjadi bentuk-bentuk pesan yang sesuai dengan staff badan
yang bersangkutan dan khalayak yang di tuju
d. Menyampaikan pesan dengan metode dan saluran yang tepat
e. Memonitor dan mengevaluasi efek dari pesan dan keseluruhan program KPP
6
Proyek radio mathematichs, Proyek ini merupakan suatu eksperimen yang didesign untuk
menyelidiki kelayakan penggunaan radio sebagai suatu medium pembelajaran dalam
mengajarkan matematika untuk sekolah dasar.
6. Kesehatan[11]
Penerapan komunikasi pembangunan dibidang kesehatan termasuk yang intensif
pengembangannya, yang pada dasarnya merupakan penerapan komunikasi pembangunan
untuk keperluan pelayanan kesehatan masyarakat.
E. Komunikasi Pembangunan
Pada 1958 hingga 1986, komunikasi pembangunan disambut dengan antusiasme dan
optimisme, tetapi tahun-tahun berikutnya, optimisme mengenai topik komunikasi
pembangunan pun menurun dan riset di bidang akademis mengenai komunikasi
pembangunan menyusut (Sarvaes 2008). Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh
kekecewaan para akademisi mengenai konsep top-down yang awalnya dipersepsikan
harus diadopsi. Konsep top-down yang dikemukakan oleh Rogers sebagai dasar teoritis
yang populer untuk inisiatif pembangunan yang dikenal dengan difusi inovasi (Inagaki
2007). Kritik juga muncul dari sisi paradigma modernisasi yang banyak disetujui baik
dari akademisi maupun praktisi. “Komunikasi pembangunan juga dianggap kehilangan
tenaganya sebagaimana orang-orang yang kecewa terhadap kebijakan pemerintah,” ujar
Kiran Prasad dari Universitas Sri Padmavati Mahila di India (Khan 2013). Lebih lanjut,
Khan (2013) mengatakan banyak akademisi mengobservasi bahwa sebagian besar
pemerintahan Asia pada kurun waktu 1980 hingga 2000 meliberalisasi sektor industri
telekomunikasi dan media mereka sehingga lebih beroerientasi pada sisi komersial yang
bertolak belakang dengan orientasi pembangunan. Munculnya alternatif-alternatif
terhadap paradigma lama tentang pembangunan menyiratkan bahwa peranan komunikasi
dalam pembangunan harus berubah (Rogers 1976).
Konsep komunikasi pembangunan telah berkembang dari awalnya proses linier
yang top-down yang tidak mempertimbangkan sikap dan perilaku individu menjadi
proses bottom-up dan partisipatif, mencari konsensus dan kepemilikan di tingkat akar
rumput (Grossroots). Komunikasi harus mampu memimpin khalayaknya yang miskin dan
7
dalam kondisi tidak beruntung untuk memahami alasan dari masalah mereka sendiri dan
mengidentifikasi solusi untuk diterima menggunakan usaha kolektif. Bentuk pasif dan
linier komunikasi sudah basi dan tidak efektif lagi (Call 2011 dalam Carciotto dan
Dinbabo 2013). Kritik paradigma modernisasi sejak tahun 1970an telah mengajukan
berbagai model pengembangan baru yang secara kolektif disebut "pendekatan
partisipatif" yang diprakarsai oleh Freira melalui pedagogi pembebasan (Inagaki 2007).
Hingga saat ini, pendekatan partisipatif banyak digunakan negara-negara berkembang
dalam konsep pembangunan.
Komunikasi pembangunan adalah segala upaya, cara dan teknik penyampaian
gagasan dan keterampilan pembangunan yang berasal dari pihak yang memprakarsai
pembangunan kepada masyarakat yang menjadi sasaran, agar dapat memahami,
menerima dan berpartisipasi dalam pembangunan (Dilla 2007, Harun dan Ardianto 2011).
Lebih lanjut, Dilla (2007) dalam konsep tersebut, komunikasi pembangunan dilihat
sebagai usaha mengkomunikasikan pembangunan kepada masyarakat, agar ikut serta
dalam memperoleh manfaat dari kegiatan pembangunan yang dilaksanakan. Oleh karena
itu, komunikasi pembangunan berperan penting dalam proses pembangunan.
Sarvaes (2008) komunikasi pembangunan adalah berbagi pengetahuan yang bertujuan
mencapai konsensus untuk tindakan yang memperhitungkan kepentingan, kebutuhan dan
kapasitas semua pihak. Malkins (1996) mengemukakan bahwa komunikasi pembangunan
melibatkan penggunaan komunikasi yang strategis dalam perancangan dan implementasi
dalam pembangunan untuk mengurangi masalah sosial dalam masyarakat yang sedang
berkembang. Dapat disimpulkan bahwa komunikasi pembangunan adalah komunikasi
yang dilakukan untuk perubahan sosial yang terencana, melibatkan pemerintah dan
berbagai pihak (pemangku kepentingan) dalam implementasi program-program
pembangunan yang ditujukan kepada masyarakat.
Secara konseptual, komunikasi pembangunan bersumber dari teori komunikasi dan
teori pembangunan yang saling menopang. Teori komunikasi digunakan untuk
menjembatani arus informasi (ide, gagasan) baru, dari pemerintah kepada masyarakat
atau sebaliknya. Melalui proses komunikasi, pesan-pesan pembangunan dapat diteruskan
dan diterima khalayak untuk tujuan perubahan. Teori pembangunan digunakan sebagai
karakteristik bentuk perubahan yang diinginkan secara terarah, dan progresif, dari satu
kondisi ke kondisi yang lain, atau dari satu keadaan menuju keadaan yang lain (Dilla
2007). Komunikasi pembangunan memiliki peran dalam pengarahan dan penyebaran ide-
ide, gagasan inovasi dari tingkat akar rumput (grossroots).
Servaes (2008) perubahan komunikasi pembangunan terjadi pada arah komunikasi
pembangunan linier menjadi komunikasi dua arah (dialog), komunikasi tidak terpusat
pada komunikator, tetapi memberikan perhatian kepada penerima pesan, serta
menekankan pada pemahaman makna daripada penyebaran informasi. Tufte dan
Mefalopluos (2009) menjabarkan konsep kerangka heuristik pendekatan komunikasi
pembangunan.
8
Tabel 1. Konsep Pendekatan Komunikasi Pembangunan
9
lokal, (6) peran spesialis pembangunan sebagai fasilitator dan peserta yang setara
daripada pengambil keputusan, (7) proses komunikasi dan bukan hasil yang spesifik, dan
(8) penggunaan komunikasi untuk mengartikulasikan hubungan sosial yang mendalam.
Dari sudut pandang pragmatik, komunikasi partisipatif dapat menjadi alat strategis untuk
mencapai tujuan program yang telah ditetapkan sebelumnya (Inagaki 2007).
Banyak definisi yang kita dapat peroleh mengenai pembanguunan, namun dalam
pengertian sehari-hari yang sederhana, pembangunan merupakan suatu usaha yang
dilakuan oleh suatu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Namun untuk
suatu pembahasan yang berlatar belakang ilmiah, tentu harus diusahakan suatu pengertian
yang kurang lebih menggambarkan apa yang dimaksudkan sebagai pembangunan, yang
secara umum dapat diterima oleh mereka yang ikut membahasnya.
Rodgers (1969,1971) mengartikan pembangunan sebagai proses perubahan sosial yang
bersifat partisipatori secara luas untuk memajukan keadaan sosial dan kebendaan
(termasuk keadilan yang lebih besar, kebebasan, dan kualitas yang dinilai tinggi oleh
yang lainnya) bagi mayoritas masyarakat melalui perolehan mereka akan kontrol yang
lebih besar terhadap lingkunganya.
Sementara itu menurut Seers (1969) sebagai salah satu istilah teknis, pembangunan
berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara yang sedang berkembang dari
keadaan kemiskinan, tingkat melek huruf yang rendah, pengangguran dan ketidak adilan
sosial.
10
kepuasan batiniah. Jika dilihat dari segi ilmu komunikasi yang juga
mempelajari masalah proses, yaitu proses penyampaian pesan seseorang
kepada orang lain untuk merubah sikap, pendapat dan perilakunya. Dengan
demikian pembangunan pada dasarnya melibatkan minimal tiga komponen, yakni
komunikator pembangunan, bisa aparat pemerintah ataupun masyarakat, pesan
pembangunan yang berisi ide-ide atau pun program-program pembangunan,
dan komunikan pembangunan, yaitu masyarakat luas, baik penduduk
desa atau kota yang menjadi sasaran pembangunan.
Dengan demikian pembangunan di Indonesia adalah rangka
pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia,
harus bersifat pragmatik yaitu suatu pola yang membangkitkan inovasi bagi masa
kini dan yang akan datang. Dalam hal ini tentunya fungsi komunikasi harus berada di
garis depan untuk merubah sikap dan perilaku manusia Indonesia sebagai
pemeran utama pembangunan, baik sebagai subjek maupun sebagai objek
pembangunan.
Berdasarkan pengamatan terhadap perkembangan konsep
komunikasi pembangunan, maka dapat dilihat dalam arti luas dan terbatas.
Dalam arti luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi
komunikasi sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal balik di
antara masyarakat dengan pemerintah, dimulai dari proses perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan.
Sedangkan dalam arti terbatas, komunikasi pembangunan merupakan segala
upaya dan cara serta teknik penyampaian gagasan dan ketrampilan pembangunan yang
berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan diwujudkan pada
masyarakat yang menjadi sasaran dapat memahami, menerima dan
berpartisipasi dalam pembangunan.
11
psikologis masyarakar memerlukan mood atau suasana tertentu yang mendorong
atau menggairahkan mereka berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan. Media
massa dapat membantu menciptakan hal itu melalui siaran da nisi pesan yang
disampaikan.
Saluran media massa pada umumnya lebih banyak digunakan untuk
komunikasi informatif. Dengan saluran ini komunikator pembangunan berusaha
untuk memperkenalkan dan memberikan pengetahuan mengenai pesan-pesan
pembangunan. Selanjutnya untuk perubahan perilaku, aktivitas komunikasi harus
dilipatgandakan dengan menggunakan berbagai macam saluran.
12
Daftar Gambar 1. Alur Komunikasi
Dari sekian banyak ulasan para ahli mengenai peran komunikasi pembangunan,
Hedebro (dalam Nasution, 2004:102-103) mendaftar 12 peran yang dapat dilakukan
komunikasi dalam pembangunan, yakni:
13
9. Komunikasi dapat menciptakan rasa kebangsaan sebagai sesuatu yang
mengatasi kesetiaan-kesetiaan lokal.
10. Komunikasi dapat membantu mayoritas populasi menyadari pentingnya
arti mereka sebagai warga negara, sehingga dapat membantu
meningkatkan aktivitas politik (Rao, 1966)
11. Komunikasi memudahkan perencanaan dan implementasi program-
program pembangunan yang berkaitan dengan kebutuhan penduduk
12. Komunikasi dapat membuat pembangunan ekonomi, sosial, dan politik
menjadi suatu proses yang berlangsung sendiri (self-perpetuating).
Konsep komunikasi pembangunan dapat dilihat dalam arti yang luas dan terbatas.
Dalam arti yang luas, komunikasi pembangunan meliputi peran dan fungsi komunikasi
(sebagai suatu aktivitas pertukaran pesan secara timbal-balik) diantara semua pihak yang
terlibat dalam usaha pembangunan, terutama antara masyarakat dengan pemerintah, sejak
dari proses perencanaan, kemudian pelaksanaan, dan penilaian terhadap pembangunan.
Sedang dalam arti yang sempit, komunikasi pembangunan merupakan segala upaya dan
cara, serta teknik penyampaian gagasan, dan keterampilan-keterampilan pembangunan
yang berasal dari pihak yang memprakarsai pembangunan dan ditujukan kepada
masyarakat luas. Kegiatan tersebut bertujuan agar masyarakat yang dituju dapat
memahami, menerima, dan berpartisipasi dalam melaksanakan gagasan-gagasan yang
disampaikan tadi.
14
e. Pengenalan para pemimpin opini di kalangan lapisan masyarakat yang
berkekurangan (disadvantage), dan meminta bantuan mereka untuk
menolong mengkomunikasikan pesan-pesan pembangunan.
f. Mengaktifkan keikutsertaan agen-agen perubahan yang berasal dari
kalangan masyarakat sendiri sebagai petugas lembaga pembangunan yang
beroperasi di kalangan rekan sejawat mereka sendiri.
g. Diciptakan dan dibina cara-cara atau mekanisme keikutsertaan khalayak
(sebagai pelaku-pelaku pembangunan itu sendiri) dalam proses
pembangunan, yaitu sejak tahap perencanaan sampai evaluasinya (Nasution,
2004:163-164).
15
Perbedaan persepsi istilah tentang (relokasi) dari pihak pemerintah dan
(renovasi) dari wakil masyarakat dan DPRD yang harus dimasukkan dalam perda juga
menjadi (alotnya) pembahasan kajian perda. Relokasi bagi masyarakat berarti
(penggusuran) tanpa ada solusi yang pasti. Sementara masyarakat menghendaki adanya
renovasi setelah permukiman mereka digusur. Karenanya, aksi demo pun tidak bisa
dihindari dan terus bergejolak.
Alotnya pembahasan konsep relokasi dan renovasi yang kemudian berujung pada
tindakan penggusuran secara paksa mengindikasikan bahwa pembangunan yang
dilakukan pemerintah tidak lagi mencerminkan pembangunan yang berbasis masyarakat.
Artinya, pemerintah telah mengabaikan bagaimana keankenaragaman, pengetahuan, dan
kearifan lokal masyarakat dalam proses pembangunan. Sementara konsep (renovasi)
yang ditawarkan warga dan wakil-wakilnya kepada pemerintah telah menunjukkan
bagaimana sebenarnya kesadaran, kemauan, dan pengetahuan masyarakat akan
pentingnya partisipasi dalam pembangunan. Trauma terhadap penggusuran yang
dilakukan pemerintah kota selama ini telah tertanam kuat dalam kognisi mereka betapa
pemerintah berlaku (semena-mena) dengan tidak pernah memperhatikan nasib warga dan
keluarganya pasca penggusuran.
Trauma mendalam yang pernah mereka lihat ketika terjadi pengggusuran I di
Stren Kali Jagir Sebelah Tmur tampaknya tertanam cukup kuat dalam mindset warga
stren kali. Setelah digusur, pemerintah menempatkan mereka di penampungan sementara
di kantor Transmigrasi sampai berbulan-bulan hingga ada keputusan untuk menempati
rusun di daerah Penjaringan Surabaya.
Tuntutan masyarakat terhadap hak asasi, keadilan, dan kepastian hukum dalam
proses pembangunan haruslah menjadi prioritas utama. Masyarakat sebagai subjek
pembangunan memiliki kebebasan dalam menentukan arah pembangunan sesuai dengan
kehendak dan pengetahuan yang dimiliki. Tugas pemerintah adalah memberikan tempat
utama bagi prakarsa, keanekaragaman lokal, kearifan lokal, keadilan, dan kepastian
hukum. Paradigma pembangunan yang berbasis masyarakat semacam inilah yang
seharusnya mulai dipahami pemerintah.
Seperti yang dipaparkan warga stren Kali Jagir Wonokromo: "Jangan asal
digusur aja terus digeletakkan, kalaupun relokasi harus benar-benar ada dulu
bangunannya, jangan hanya di peteki (diusir) kayak doro (burung dara) tetapi harus
diganti dulu kurungannya (sangkamya) kemudian doronya dimasukkan. Jangan langsung
seperti dulu di Panjang Jiwo semburat ditaruh di kantor transmigrasi. Di situ
kemampuannya kan hanya satu minggu terus ditelantarkan begitu aja tidak diurus
sehingga sampai sekarang ini. Karena itu udah sekarang kita kompak aja." (sumber: hasil
wawancara, 2007) Tuntutan renovasi, istilah yang digunakan warga stren kali, sebagai
ganti rugi atas lahan yang telah mereka beli dan bangun untuk mendapatkan rumah layak
huni, juga belum ada kesepakatan antara pemerintah dan warga. Mereka hanya bisa
pasrah dan menarik nafas kekecawaan atas tindakan pemerintah yang akhirnya harus
menggusur lahannya. " Lha kita ini kan mau beli tanah kan gak bisa. Tanah kan mahal,
jadi saya mau kontrak itu memang cukup 2-3 tahun, daripada 3 tahun ribut pindah lagi
kan gitu. Jadi, mending beli tanah situ saya bangun waktu itu bangun yang habis 30 juta,
kan dibelikan tanah 30 juta kan tidak boleh tapi saya hitung sama kontrak masih
unrung.Cuma sekarang itu saya ini ndak berpikir masalah ini, sekarang berpikir untuk
cari nafkah anak gitu, kalau kena gusur itu sudah nasib, gak tahu pemerintah
pengertiannya gimana masak kena gusur gitu aja”.
Pemerintah harus mengubah paradigma pembangunan ekonomi modernitas ke
arah paradigma pembangunan berbasis masyarakat. Tidak hanya rakyat yang harus
berubah ke arah derajat kualitas yang lebih baik, tetapi pemerintah juga harus melakukan
16
reformasi birokrasi pembangunan. Strategi komunikasi pembangunan yang digunakan
pun harus berubah, yaitu ke arah partisipasi dan pemberdayaan. Sedangkan dalam kasus
di Jagir dan banyak tempat yang lain tentang fasum, strategi komunikasi yang digunakan
pemerintah faktanya lebih bersifat persuasif
Tetap bertahannya warga stren Kali Jagir menempati kawasan itu karena mereka
merasa mendapatkan legitimasi power dari pejabat setempat dengan dikeluarkannya surat
kepemilikan tanah (lihat tabel:4). Selain itu, pernyataan-pernyataan (politis) yang
disampaikan wakil rakyat juga telah memberikan ‖legalitas kenyamanan‖ bagi warga
untuk menempati lahan itu. Dan bagi warga, pernyataan tersebut memiliki kekuatan
magis tersendiri karena mereka merasa mendapatkan energi baru kehidupan sebagai
kelompok yang termarginalkan kehidupannya di tengah perkotaan. ‖Memang saya
merasa tenang dengan ucapan pejabat tinggi kota Surabaya tersebut, tapi sebenarnya saya
juga takut kalau suatu saat nanti ada penggusuran. Karena dulu pernah waktu bangun
masih setengah badan, ada pegawai dari dinas Badan Pengairan yang memberikan surat
edaran tentang ketentuan yang berlaku pada warga stren kali di sini dan memberikan
peringatan, katanya kalau buat rumah jangan dekat sungai nanti kalau ada gusuran
gimana ”
17
BAB III
PENUTUP
Rangkuman
Komunikasi pembangunan adalah proses penyebaran pesan oleh seseorang atau
sekelompok orang kepada khalayak guna mengubah sikap, pendapat, dan perilakunya
dalam rangka meningkatkan kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah, yang dalam
keselarasannya dirasakan secara merata oleh seluruh rakyat.
Aktivitas yang dimaksud dalam penerapan komunikasi pembangunan adalah
“penyuluhan pertanian” disektor pertanian, “komunikasi, informasi dan edukasi” dan
“pemasaran sosial kontrasepsi” dilapangan keluarga berencana, “komunikasi penunjang
pembangunan” pada proyek-proyek pembangunan, “dukungan komunikasi” dan
“informasi, motivasi dan edukasi” dilingkungan proyek-proyek Bank Dunia, dan berbagi
proyek komunikasi dilapangan pendidikan baik formal maupun nonformal.
18
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zainal. 2003. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Petelur. Tanggerang:
Agromedia Pustaka
Cruden dan Sherman, dalam bukunya, 1976, Personel Management
19
TES FORMATIF
ESAI
1. Jelaskan pengertian komunikasi dari berbagai dimensi !
Jawab :
Jawab :
c. Saluran dan media : saluran komunikasi terdiri atas komunikasi lisan, tertulis dan
elektornik
d. Penerima : adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh pengirim
e. Umpan balik : merupakan respons atau reaksi yang dilakukan oleh penerima
f. Efek : merupakan perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh
penerima sebelum dan sesudah menerima pesan
2. Ide diubah menjadi pesan : Ide/gagasan yang ada dalam pikiran pengirim tidak mudah
dimengerti oleh orang lain sehingga pikiran diubah menjadi pesan.
20
3. Pemindahan pesan : setelah ide diubah menjadi pesan, tahap selanjutnya adalah
memindahkan pesan kepada penerima melalui berbagai bentuk komunikasi (verbal,
nonverbal, lisan atau tertulis) dan media komunikasi
5. Penerima pesan dan mengirim umpan balik : sebagai tanggapan atas pesan yang
diterima, penerima akan memberi sinyal (misalnya mengangguk, tersenyum atau secara
tertulis)
Jawab :
· Komunikasi verbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap dan
sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata atau
sering disebut Bahasa isyarat.
Jawab :
· COntoh komunikasi verbal : komunikasi lisan (berbicara dan mendengar) dan juga
komunikasi tertulisa atau written communication (menulis dan membaca)
Jawab :
Komunikasi nonverbal sangat penting karena berfungsi untuk meyakinkan apa yang
diucapkan, menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-
kata, menunjukkan jati diri, dan menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa
belum sempurna.
Jawab :
21
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang memberikan pemahaman yang sama
dan merangsang pihak lain untuk berpikir atau melakukan sesuatu. Kemampuan untuk
berkomunikasi secara efektif akan menambah keberhasilan individu maupun organisasi.
Jawab :
Suatu pesan akan menimbulkan reaksi dan umpan balik apabila memenuhi kondisi :
- Menarik perhatian
Jawab :
Adalah suatu proses komunikasi yang terjadi didalam diri atau komunikasi dengan diri
sendiri. Proses komunikasi terjadi karena seseorang memberi arti terhadap suatu objek
yang diamatinya dalam pikirannya sendiri. Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi
mengembangkan kreativitas imajinasi, memahami, dan mengendalikan diri sendiri, serta
meningkatkan kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan.
Adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih. Fungsi
komunikasi itu adalah untuk meningkatkan hubungan insani, menghindari dan mengatasi
konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian, serta berbagi pengetahuan dan
pengalaman dengan orang lain.
22
3. Komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication)
Adalah komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara bertatap muka
atau menggunakan sebuah alat untuk membantu interaksi antara satu dengan yang lain.
Tipe ini sering juga dikelompokkan sebagai tipe komunikasi antar pribadi.
Dalam komunikasi massa, pesan dikirim dari sumber lembaga kepada khalayak yang
bersifat massal melalui alat-alat mekanis, seperti televisi, radio, surat kabar atau film.
Biasa disebut komunikasi pidato, kolektif, retorika, public speaking, atau audiens
communication. Berfungsi menumbuhkan semangat kebersamaan (solidaritas),
memengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik dan mengajar.
Jawab :
- Perbedaan persepsi dan Bahasa, merupakan interpretasi pribadi atas suatu hal
- Perbedaan budaya perbedaan budaya merupakan hambatan uyang paling sulit diatasi
Hambatan komunikasi pada dasarnya terdiri atas tujuh macam gangguan atau rintangan :
1. Gannguan teknis : misalnya gangguan pada stasiun radio, jaringan telepon, kerusakan
pada komunikasi
23
2. Gangguan sematik : merupakan gangguan yang disebabkan karena kesalahan pada
Bahasa yang digunakan
5. Rintangan status : merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan status sosial dan
senioritas
6. Rintangan kerangka pikir : merupakan rintangan yang terjadi karena perbedaan pola
piker
7. Rintangan budaya : merupakan rintangan yang disebabkan oleh perbedaan norma dan
nilai yang dianut
Jawab :
Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif adalah :
Yaitu campuran dari nilai, tradisi, dan kebiasaan sehingga mendorong keterusterangan
dan kejujuran
Merupakan prinsip-prinsip yang mengatur seseorang untuk bersikap atau membawa diri
Memahami latar belakang, pengetahuan, kepribadian, dan persepsi antar budaya akan
membantu mengatasi hambatan komunikasi yang terjadi karena perbedaan budaya.
Sikap empati, peduli, atau peka terhadap perasaan dan kepentingan orang lain bisa
menjadi kunci keberhasilan dalam berkomunikasi.
6. Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien, dengan cara :
24
- Mengurangi jumlah pesan
OBJEKTIF
1. Berikut ini yang merupakan definisi komunikasi efektif adalah ….
A. Proses pengiriman dan penerimaan pesan
B. Proses penafsiran pesan
C. Proses penyandian balik pesan
D. Proses penyampaian transmitter
E. Proses menghindari hambatan
Alasan : Karena komunikasi baru terjadi ketika ada pengiriman dan
penerimaan pesan.
2. Berikut ini adalah definisi komnikasi dari beberapa ahli, definisi komunikasi
menurut Mc Fraland adalah ….
A. Proses penyampaian, baik berupa informasi, emosi, keahlian dll.
B. Proses “penularan” pemilikan
C. Proses interaksi atau hubungan saling pengertian satu sama lain
D. Proses menjalin hubungan
E. Kegiatan seseorang dalam mendokumentasikan pesan
Alasan : Mc Fraland : suatu proses interaksi atau bisa disebut juga sebagai
hubungan saling pengertian antar sesama manusia.
5. (1) planning
(2) fact finding
(3) evaluating
(4) communicating
Urutan dari tahapan komunikasi efektif menurut Cutlip dan Center adalah ….
A. (1)-(2)-(3)-(4)
B. (1)-(4)-(2)-(3)
25
C. (1)-(2)-(4)-(3)
D. (2)-(1)-(4)-(3)
E. (2)-(1)-(3)-(4)
Alasan : ururtan yang tepat adalah 2-1-4-3.
6. Agar menjadi seorang pembicara yang komunikatif dan efektif adalah dengan
…..
A. Berbahasa yang tepat sesuai pendengar
B. Mempertajam ilmu pengetahuan
C. Menjauhi pendengar
D. Memberi hadiah
E. Menahan tanggapan
Alasan : karena jika Bahasa yang digunakan pembicara tidak bisa dimengerti
oleh pendengar maka komunikasi tidak akan menjadi efektif.
A. 1 dan 2
B. 2 dan 3
C. 3 dan 4
D. 4 dan 5
E. 5 dan 1
Alasan : jawaban yang tepat adalah 1 dan 2
26
Uraian di atas merupakan bagian dari ….
a. Tujuan komunikasi
b. Komunikasi yang efektif
c. Metode Komunikasi
d. Prinsip Komunikasi
10. Ibu Malihah menegur siswa yang tidak memperhatikan saat ia mengajar dengan
cara menatap langsung siswa tersebut.
Komunikasi yang diberikan ibu Malihah kepada siswa tersebut merupakan
komunikasi…
a. Verbal
b. Nonverbal
c. Kelompok
d. Massa
27