Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SRI ANI

NIM : 2015302352

Defenisi Evidence Based Praktik Kebidanan

Definisi Evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (Inggris)

maka evidence Base dapat diartikan sebagai berikut Evidence adalah

Bukti atau fakta dan Based adalah Dasar. Jadi evidence base adalah:

praktik berdasarkan bukti.

Evidence Based Midwifery (Practice) didirikan oleh Royal College

of Midwives atau RCM dalam rangka untuk membantu mengembangkan

kuat profesional dan ilmiah dasar untuk pertumbuhan tubuh bidan

berorientasi akademis. EBM secara resmi diluncurkan sebagai sebuah

jurnal mandiri untuk penelitian murni bukti pada konferensi tahunan di

RCM Harrogate, Inggris pada tahun 2003 (Hemmings et al, 2003).

Dirancang untuk membantu bidan dalam mendorong maju yang terikat

pengetahuan kebidanan dengan tujuan utama meningkatkan perawatan

untuk ibu dan bayi (Silverton, 2003). Evidance Based Midwifery

mengakui nilai yang berbeda jenis bukti harus berkontribusi pada

praktek dan profesi kebidanan. Jurnal kualitatif mencaup aktif serta

sebagai penelitian kuantitatif, analisis filosofis dan konsep serta

tinjauan pustaka terstruktur, tinjauan sistematis, kohort studi,

terstruktur, logis dan transparan, sehingga bidan benar dapat menilai

arti dan implikasi untuk praktek, pendidikan dan penelitian lebih

lanjut. Jadi pengertian Evidence Based Midwifery dapat disimpulkan

sebagai asuhan kebidanan berdasarkan bukti penelitian yang telah

teruji menurut metodologi ilmiah yang sistematis. PraktikPraktik yang


berdasarkan bukti penelitian adalah penggunaan secara sistematis,

ilmiah, dan eksplisit dari bukti terbaik mutakhir dalam membuat

keputusan tentang asuhan bagi pasien secara individual.

1. Pengertian Prakonsepsi

Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti

sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma

sehingga terjadi pembuahan. Jadi prakonsepsi berarti sebelum terjadi

pertemuan sel sperma dengan ovum atau pembuahan atau sebelum

hamil. Periode prakonsepsi adalah rentang waktu dari tiga bulan hingga

satu tahun sebelum konsepsi, tetapi idealnya harus mencakup waktu

saat ovum dan sperma matur, yaitu sekitar 100 hari sebelum

konsepsi. Asuhan yang diberikan pada perempuan sebelum terjadi

konsepsi

2. Tujuan Prakonsepsi

Tujuan asuhan prakonsepsi adalah memastikan bahwa ibu dan

pasangannya berada dalam status kesehatan fisik dan emosional yang

optimal saat dimulainya kehamilan. Tujuan lainnya adalah memberikan

serangkaian pilihan yang mungkin tidak tersedia saat kehamilan

dikonfirmasikan kepada calon orang tua. Meskipun kehamilan bagi

beberapa pasangan mungkin tidak direncanakan, mayoritas pasangan

yang memang merencanakan kehamilan dapat memperoleh manfaat

dari asuhan prakonsepsi, baik bagi mereka yang hanya ingin


memberikan yang terbaik bagi bayinya maupun sebagai upaya

mengurangi kondisi yang dapat membahayakan kehamilan.

3. Prakonsepsi

Manfaat adanya asuhan prakonsepsi adalah adanya kesiapan secara fisik

dan emosional yang optimal saat memasuki masa konsepsi. Melalui

asuhan prakonsepsi, ibu dan pasangan dapat mengetahui hal-hal yang

dapat mendukung persiapan saat prakonsepsi. Selain itu, ibu dan

pasangan dapat mengetahui hal apa saja yang menghambat suksesnya

proses konsepsi, sehingga ibu dan pasangan dapat melakukan upaya

yang maksimal agar bayi dapat lahir dengan sehat. Selain itu asuhan pra

konsepsi juga bermanfaat untuk :

a. Identifikasi keadaan penyakit

b. Penilaian keadaan psikologis

c. Kesiap siagaan keuangan dan tujuan hidup

d. Memberikan banyak informasi bagi perempuan dan pasangannya

untuk membantu membuat keputusan tentang persalinan yang akan di

hadapinya.

Langkah- langkah yang dilakukan dalam Pra Konsepsi

1. Melakukan medical chek up sebelum terjadi konsepsi, sehingga

tenaga kesehatan dapat menilai keadaan kesehatan perempuan dan

mengidentifikasi faktor resikonya.


2. Pemeriksan laboratorium rutin. Pemeriksaan laboratorium rutin

artinya bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang akan

hamil antara lain : pemeriksaan darah lengkap, golongan darah, titer

virus Rubella, hepatitis B, pap smear, clamidia, HIV, dan GO.

3. Pemberian imunisasi sebelum konsepsi

4. Usahakan BB ideal karena underweight dan overweight merupakan

penyebab banyak masalah dalam kehamilan.

5. Identifikasi riwayat kesehatan keluarga ( kesulitan dalam kehamilan,

persalinan, nifas maupun kecacatan )

6. Anjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat sebelum terjadinya

konsepsi ( olah raga, hindari minum alcohol, merokok atau penggunaan

obat-obat terlarang/ hentikan bila ibu sudah terbiasa )

7. Identifikasi masalah kesehatan ( DM, epilepsy,hipertensi dll ),

berikan penanganan dan observasi sebelum terjadi konsepsi.

8. Diet makanan bergizi seimbang. Jangan makan makanan setengah

matang, dan yang mengandung kotoran kucing karena dapat

menyebabkan toxoplasmosis yang dapat mempengaruhi tumbuh

kembang janin.

9. Membersihkan lingkungan dari bahan kimia.

Anda mungkin juga menyukai