Anda di halaman 1dari 14

MEDIA PEMBELAJARAN

MEDIA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI


DALAM PROSES PEMBELAJARAN
DOSEN : SHODIK MURDIONO

DISUSUN OLEH :

AMELIA AKIB

1
KATA PENGANTAR

          Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Dengan mengucap syukur Alhamdulillah  penulis panjatkan kehadirat Allah
SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah yang berjudul “Manfaat Media
Komunikasi dalam Pendidikan dan Pembelajaran” untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Komunikasi Pendidikan”.Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan penerang dan ilmu pengetahuan kepada
umatnya.
            Tiada keberhasilan yang diperoleh penulis tanpa adanya bimbingan dari pihak
lain. Karena itu, pada kesempatan kali ini izinkan penulis menyampaikan penghargaan
dan rasa terima kasih kepada:
1.      Bapak Imam Junaris, M.HI., selaku dosen mata kuliah Komunikasi Pendidikan
2.      Teman-teman yang telah berpartisipasi dalam penyelesaian makalah ini.
Namun dengan keterbatasan penulis, maka penulisan makalah ini amat jauh dari
kesempurnaan serta mutu yang diharapkan, meskipun semua itu telah penulis upayakan
secara maksimal. Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca selalu
penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan semua pihak
yang membacanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

BOGOR, 01 Nopember 2018

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
      Latar Belakang.................................................................................    1
      Rumusan Masalah............................................................................ 1
  Tujuan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................    3
1.    Pengertian media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran....      3
2.    Peran media dalam komunikasi dan pembelajaran...............................      4
3.    Manfaat media komunikasi dalam pendidikan dan pembeljaran..........      5
BAB III PENUTUP..................................................................................... 13
      Kesimpulan............................................................................................. 13
      Saran....................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................. 15

3
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berkomunikasi antar pribadi, atau secara ringkas berkomunikasi, merupakan
keharusan bagi manusia. Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha membuka
serta menjalin komunikasi atau hubungan dengan sesamanya.
Selain itu, ada sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia yang hanya dapat
dipuaskan lewat komunikasi dengan sesamanya. Oleh karena itu, penting bagi kita
menjadi terampil berkomunikasi.
Komunikasi berhubungan dengan perilaku manusia dan kepuasan terpenuhinya
kebutuhan berinteraksi dengan manusia-manusia lainnya. Setiap orang membutuhkan
hubungan sosial dengan orang-orang lainnya dan kebutuhan ini terpenuhi melalui
pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia yang
satu dengan manusia lainnya, yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi.
Pesan-pesan ini mengemuka lewat perilaku manusia. Ketika kita berbicara, kita
sebenarnya sedang berperilaku. Begitu juga ketika kita sedang melambaikan tangan,
tersenyum,bermuka asam, menganggukkan kepala, atau memberikan suatu isyarat, kita
sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku ini merupakan pesan-pesan, yang mana
pesan-pesan itu digunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah pengertian media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran?
2.      Bagaimanakah peran media dalam komunikasi dan pembelajaran?
3.      Apakah manfaat media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran
2.      Untuk mengetahui peran media dalam komunikasi dan pembelajaran
3.      Untuk mengetahui manfaat media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran

4
BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran

Kata media, berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti


‘tengah’,‘perantara’ atau ‘pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam
proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photo grafis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau
verbal. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering
diganti dengan kata mediator menurut Fleming (1987: 234) adalah penyebab atau alat
yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah
mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang
efektif antara dua pihak yang utamadalam proses belajar-siswa dan isi pelajaran.[1]
Sedangkan kata “komunikasi” berasal dari  kata Latin Cum yaitu kata depan yang
berarti dengan dan bersama dengan, dan Unus yaitu kata bilangan yang berarti satu,
dari kedua kata itu terbentuk kata benda Communio yang dalam bahasa Inggris
menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan,
pergaulan, hubungan.[2]
Komunikasi sebagai ilmu. Struktur ilmu (pengetahuan) mencakup aspek epistemologis,
ontologis, aksiologis. Sedangkan komunikasi pendidikan dapat diartikan sebagai
komunikasi yang terjadi dalam suasana pendidikan. Dengan demikian komunikasi
pendidikan merupakan proses perjalanan pesan atau informasi yang merambah bidang
atau peristiwa-peristiwa pendidikan. Dalam lingkup ini komunikasi tidak lagi bebas
tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan, komunikasi menjadi kunci yang cukup determinan dalam
mencapai tujuan. Betapa pun pandai dan luas pengetahuan seorang guru kalau tidak
mampu mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan dan wawasannya tentu tidak akan
mampu memberikan transformasi pengetahuannya pada para siswanya.
Sedangkan media komunikasi merupakan medium yang berguna sebagai perantara
yang mengantar informasi dari sumber dan penerima. Contoh dari media komunikasi
diantaranya, televisi, film, radio, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,
bahan-bahan cetakan.
Sedangkan media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran diantaranya, media
berbasis manusia, media berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis

5
Audio-Visual, media berbasis computer, dan pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar.[3]

Pengertian Media dan Media Pembelajaran


AECT (1977) sebuah organisasi yang bergerak dalam teknologi pendidikan dan
komunikasi, mengertikan media sebagai segala bentuk yang digunakan untuk proses
penyaluran informasi. Demikian juga Molenda dan Russel (1990) mengungkapkan
bahwa “media is a chanel of communication. Derrived from the latin word for
“between”, the terms refers to anything that carries information between a source and a
receiver.” Robert Hanick, Dkk (1986) mendefinisikan media adalah sesuatu yang
membawa informasi antara sumber (source) dan penerima (receiver) informasi.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media adalah perantara
dari sumber informasi ke penerima informasi, contohnya video, televisi, komputer dan
lain sebagainya. Alat-alat tersebut merupakan media mana kala digunakan untukan
menyalurkan informasi yang akan disampaikan. Misalnya seorang kepala desa ingin
mengajak kerja bakti kepada warga nya pada hari dan waktu tertentu, maka ia
menuliskan ajakan tersebut dipapan pengumuman desa. Dalam konteks ini, papan
pengumuman media bagi kepala desa. Seorang presiden memberitahukan kenaikan
harga BBM, pemberitahuan itu ia sampaikan melalui televisi, radio atau surat kabar,
alat-alat tersebut dapat dkatakan sebagai media. Dari penjelasan diatas, maka media itu
adalah perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan. Dengan
demikian media pertama kali digunakan sebagai alat bantu penyalur pesan.
Sekarang apa yang dimaksud dengan media pembelajaran? Apakah media
pembelajaran sama dengan media itu sendiri?
Rossi dan Breidle (1996) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah
seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujun pendidikan seperti radio,
televisi,buku, koran, majalah dan sebagainya. Menurut Rossi alat-alat semacam radio
dan televisi kalau digunakan dan diprogram untuk pendidikan maka merupakan media
pembelajaran. Bagi Rossi media itu sama dengan alat-alat fisik yang mengandung
informasi dan pendidikan. Pendapat Rossi itu juga dikemukakan oleh AECT (1997)
yang menjelaskan media sebagai segala bentuk dan saluran yang dipergunakan untuk
proses penyaluran pesan.
Dari konsep diatas, maka bedanya antara media dan media pembelajaran terletak
pada pesan atau isi yang ingin disampaikan. Artinya alat apapun itu asal berisi tentang
pensan-pesan pendidikan termasuk kedalam media pendidikan atau media pendidikan.
Dalam kasus pak lurah ingin mengajak kerja bakti pada warganya melalui papan
pengumuman desa, tidak termasuk pada media pembelajaran, sebab pesan yang
disampaikan sebatas pengumuman saja. Dengan demikian media pembelajaran alat
yang mengandung pesan pendidikan. Jadi pesan-pesan pendidikan serta alat
penyalurnya merupakan kata kunci dari media. Misalnya buku dikatakan sebagai suatu

6
media manakala ada pesan yang disampaikan buku tersebut. Demikian juga engan
televisi, radio dapat dikatakan sebagai suatu media pendidikan manakala berisi
program-program pendidikan. Tidakah dikatakan media pendidikan/media
pembelajaran manakala buku tersebut adalah kertas kertas kosong yang tidak ada pesan
nya. Demikian juga dengan televisi atau radio, tidak dikatakan media pendidikan
manakala tidak megandung pesan pendidikan.
Namun demikian, apakah pesan pesan itu hanya dapat disampaikan melalui alat-
alat tertentu seperti buku, televisi atau radio saja? Bukankah tujuan pendidikan atau
tujuan pembelajaran bukan hanya sekedar mengetahui dan memahami informasi yang
ingin disampaikan? Bukankah belajar tidak hanya sekedar duduk, mendengarkan dan
mencatat setiap informasi. Bukankah dalam pendidikan atau pembelajaran informasi itu
hanya merupakan alat untuk mengubah prilaku siswa? Dalam konteks ini media bukan
hanya sekedar informasi beserta alatnya, akan tetapijuga proses mempelajarinya, sebab
informasi atau pesan yang hanya di ketahui hasil pemberitahuan orang lain, tidak akan
menjadikan informasi tersebut menjadi bermakna dalam hidupnya. Ddengan demikian
sebagai perantara media juga meliputi berbagai pengalaman untuk memahami materi
pembalajaran.
Gerlach dan Elly (1980) memandang media pembalajaran bukan hanya berupa
alat dan bahan saja, akan tetapi hal-hal yang memungkinkan siswa dapat dapat
memperoleh pengetahuan. Selanjutnya Gerlach dan Elly mengatakan : “A medium,
conceived is any person, material pur event that establish condition which enable the
learner to acquire knowladge skill and attitude.” Menurut Gerlach secara umum media
pembelajaran itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan keterampilan dan sikap.
Jadi dalam pengertian ini media pembelajaran atau pendidikan bukan hanya alat
perantara seperti TV, radio, slide, bahan cetakan tetapi meliputi orang atau manusia
sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya
wisata, simulasi, dsb yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan wawasan,
mengubah sikap siswa, serta untuk menambah keterampilan.

7
B.     Peran media dalam komunikasi dan pembelajaran
Media adalah kata jamak dari medium ,yang artinya perantara. Dalam proses
komunikasi,media merupakan satu dari empat komponen yang harus ada. Komponen
yang lain yaitu: sumber informasi, informasi, dan penerima informasi. Seandainya satu
dari empat komponen tersebut tidak ada, maka proses komunikasi tidak mungkin
terjadi. 
Konsep sumber atau penerima informasi merupakan konsep relative. Di saat
tertentu orang dapat berperan sebagai sumber informasi, namun pada saat lain (atau
pada saat yang sama), bisa juga menjadi penerima informasi. Namun tidak semua proses
informasi berlangsung secara dua arah atau timbal balik semacam ini.[4]
Komunikasi memegang peranan penting dalam pengajaran. Agar komunikasi
antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat
diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Dalam konsep teknologi
pendidikan,tugas media bukan hanya sekedar mengkomunikasikan hubungan antar
sumber (pengajar) dan si penerima (si belajar), namun lebih dari itumerupakan bagian
yang integral dan saling mempunyai keterkaitan antara komponen yang satu dengan
yang lainnya, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.[5]

C.    Manfaat Media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran


Adapun manfaat media komunikasi dalam pendidikan dapat dijabarkan sebagai
berikut:

1.    Memberikan Pengetahuan Tentang Tujuan Belajar[6]


Pada permulaan pembelajaran, siswa perlu diberi tahu tentang pengetahuan yang
akan diperolehnya atau ketrampilan yang akan dipelajarinya. Kepada siswa harus
dipertunjukkan apa yang diharapkan darinya, apa yang harus dapat ia lakukan untuk
menunjukkan bahwa ia telah menguasai bahan pelajaran dan tingkat kesulitan yang
diharapkan.
Untuk pembelajaran dalam kawasan perilaku psikomotor atau kognitif, media
visual khususnya yang menampilkan gerak dapat mempertunjukkan kinerja
(performance) yanh harus dipelajari siswa. Dengan demikan dapat menjadi model
perilaku yang diharapkan dapat dipertunjukkannya pada akhir pembelajaran.

2.    Memotivasi Siswa
Salah satu peran yang umum dari media komunikasi adalah memotivasi siswa.
Tanpa motivasi, sangat mungkin pembelajaran tidak menghasilkan belajar. Usaha untuk

8
memotivasi siswa seringkali dilakukan dengan menggambarkan sejelas mangkin
keadaan di masa depan, dimana siswa perlu menggunakan pengetahuan yang telah
diperolehnya. Jika siswa menjadi yakin tentang relevansi pembelajaran dengan
kebutuhannya di masa depan, ia akan termotivasi mengikuti pembelajaran.
Media yang sesuai untuk menggambarkan keadaan masa depan adalah media
yang dapat menunjukkan sesuatu atau menceritakan hal tersebut. Bila teknik bermain
peran digunakan (seperti lawak atau drama), pengalaman yang dirasakan siswa akan
lebih kuat. Film juga sering kali diproduksi dan digunakan untuk tujuan motivasi
dengan cara yang lebih alami.

3.    Menyajikan Informasi
Dalam sistem pembelajaran yang besar yang terdiri dari beberapa kelompok
tantangan kurikulum yang sama, media seperti film dan televisi dapat digunakan untuk
menyajikan informasi. Guru kelas bebas dari tugas mempersiapkan dan menyajikan
pelajaran, ia dapat menggunakan energinya kepada fungsi-fungsi yang lain seperti
merencanakan kegiatan siswa, mendiagnosa masalah siswa, memberikan konseling
secara individual.
Ada tiga jenis variasi penyajian informasi:
(a)      Penyajian dasar (basic), membawa siswa kepada pengenalan pertama terhadap materi
pembelajaran, kemudian dilanjutkan dengan diskusi, kegiatan siswa atau “review” oleh
guru kelas
(b)     Penyajian pelengkap (supplementary), setelah penyajian dasar dilakukan oleh guru
kelas, media digunakan untuk mebawa sumber-sumber tambahan ke dalam kelas,
melakukan apa yang tidak dapat dilakukan di kelas dengan cara apapun.
(c)      Penyajian pengayaan (enrichment), merupakan informasi yang bukan merupakan
bagian dari tujuan pembelajara, digunakan karena memiliki nilai motivasi dapat
mencapainperubahan sikap dalam diri siswa.

4.    Merangsang Diskusi
Kegunaan media untuk merangsang diskusi seringkali disebut sebagai papan
loncat, diambil dari bentuk penyajian yang relatif singkat kepada sekelompok siswa dan
dilanjutkan dengan diskusi.
Format media biasanya menyajikan masalah atau pertanyaan, sering kali melalui drama
atau contoh pengalaman manusia yang spesifik. Penyajian dibiarkan terbuka (open-
end), tidak ada penarikan kesimpulan atau saran pemecahan masalah. Kesimpulan atau
jawaban diharapkan muncul dari siswa sendiri dalam interaksinya dengan pemimpin
atau dengan sesamanya. Penyajian media diharapkan dapat merangsang pemikiran,
membuka masalah, menyajikan latar belakang informasi dan memberikan fokus diskusi.
Film atau video sering kali digunakan untuk tujuan ini.

5.    Mengarahkan Kegiatan Siswa

9
Pengarahan kegiatan merupakan penerapan dari metode pembelajaran yang
disebut metode kinerja (performance) atau metode penerapan (application). Penekanan
dari metode ini adalah pada kegiatan melakukan (doing). Media dapat digunakan secara
singkat atau sebentar-sebentar untuk mengajak siswa mulai dan berhenti. Dengan kata
lain program media digunakan untuk mengarahkan siswa melakukan kegiatan langkah
demi langkah.
Penyajian bervariasi, mulai dari pembelajaran sederhana untuk kegiatan siswa
seperti tugas pekerjaan rumah sampai pengarahan langkah demi langkah untk percobaan
laboratorium yang kompleks. Permainan merupakan metode pembelajaran yang sangat
disukai khususnya bagi siswa sekolah menengah, memiliki nilai motivasional yang
tinggi, melibatkan siswa lebih baik daripada metode pembelajaran yang lain.

6.    Pelaksanakan Latihan Dan Ulangan


Penyajian latihan adalah proses mekanis murni dan dapat dilakukan dengan
sabar dan tak kenal lelah oleh media komunikasi, khususnya oleh media yang dikelola
komputer. Laboratorium bahasa juga salah satu contoh media yang digunakan untuk
pengulangan dan latihan.
Dalam belajar keterampilan, apakah itu bersifat kognitif atau psikomotor.
Pengulangan respons-respons dianggap sangat penting untuk kemajuan kecepatan dan
tingkat kemahiran. Istilah “drill” digunakan untuk jenis respons yang lebih sederhana
seperti menerjemahkan kata-kata asing. “Practice” biasanya berhubungan dengan
kegiatan yang lebih kompleks yang membutuhkan koordinasi dari beberapa
keterampilan dan biasanya merupakan penerapan pengetahuan, misalnya latihan
olahraga tim atau individual, memecahkan berbagai bentuk masalah

7.    Menguatkan Belajar
Penguatan seringkali disamakan dengan motivasi, atau digolongkan dalam
motivasi. Penguatan adalah kepuasan yang dihasilkan dari belajar, dimana cenderung
meningkatkan kemungkinan siswa merespon dengan tingkah laku yang diharapkan,
setelah diberikan stimulus. Penguatan paling efektif diberikan beberapa saat setelah
respon diberikan. Karena itu harus terintegrasi dengan fungsi media yang
membangkitkan respons siswa, seperti fungsi 3, 4, 5, 6, 8. Jenis penguatan yang umum
digunakan adalah pengetahuan tentang hasil. Suatu program media bertanya kepada
siswa kemudian siswa menyusun jawabannya atau memilih dari beberapa kemungkinan
jawaban. Setelah siswa menentukan jawaban, ia sangat termotivasi untuk segera
mengetahui jawabanyang benar. Jika jawaban benar dan ia tahu, ia dikuatkan, bahkan
jika jawabannya salah, evaluasi dari jawabannya, menunjukkan seberapa dekat
jawabannya mendekato kebenaran, juga dapat menguatkan. Media apapun yang dapat
digunakan untuk menyajikan informasi juga mampu menyajikan pertanyaan dan
merangsang siswa untuk menjawab.

10
Media apapun yang mampu melakukan fungsi ini, ia juga mampu memberikan
jawaban benar terhadap responsnya, sehingga memberikan latihan terhadap perilaku
yang kompleks yang membutuhkan lingkungan khusus. Contoh yang sering ditemui
adalah simulator mobil yang digunakan dalam latihan mengendara dan simulatair
pesawat.

8.    Memberikan Pengalaman Simulasi


Simulator adalah alat untuk menciptakan lingkungan buatan yang secara realistis
dapat merangsang siswa dan bereaksi, seperti pilot. Instruktur biasanya menjadi bagian
dari sistem, memberikan penilaian segera dan menyelipkan kerusakan pada sistem
untuk memberikan siswa latihan mengatasi masalah. Media komunikasi seringkali
memegang peranan penting dalam simulasi, sejak siswa harus mengkomunikasikan
informasi kepada mesin dan sebaliknya mesin menginformasikan pengguna tentang
pencapaiannya.
Simulator tidak terbatas pada sistem yang konkret dan “self-contained”, tetapi
dapat diaplikasikan pada sistem yang lebih abstrak seperti ekonomi nasional dari negara
kuno, anggaran belanja sistem sekolah atau fungsi bantuan kedutaan dalam negara
Afrika. Program komputer dapat memungkinkan simulasi sistem yang kompleks,
menerima masukan dari siswa, menghitung hasil dan menginformasikan kepada siswa
melalui media komunikasi tentang perubahan yang dilakukan dalam sistem. Jenis lain
dari simulasi adalah permainan, mensimulasikan sistem yang kompetitif dengan dua
atau lebih siswa atau kelompok belajar berinteraksi satu sama lain. Karena sangat mirip
dengan simulator yang dapat merefleksikan kenyataan, permainan dapat
mengembangkan respon yang siap ditransfer ke dunia yang sebenarnya.
            Bermain peran (role playing) juga meruapakan bagian dari teknik simulasi yang
dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan tentang hubungan antar manusia.
Media, biasanya film, video digunakan untuk merekam suatu pertemuan antara siswa
dan seseorang yang mensimulasikan kehidupan nyata seseorang, siswa dilatih
berinteraksi dengannya.
Menurut Ensychlopedy of Educational Research, nilai atau manfaat media
komunikasi pendidikan  adalah sebagai berikut:
1.     Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk berfikir sehingga mengurangi verbalitas.
2.     Memperbesar perhatian siswa.
3.     Meletakkan dasar yang penting untuk perkembangan belajar oleh karena itu pelajaran
lebih mantap.
4.     Memberikan pengalaman yang nyata.
5.     Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinu.
6.     Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan demikian membantuperkembangan
bahasa.
7.     Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara yang lain.
8.     Media pendidikan memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru dan murid.

11
9.     Media pendidikan memberikan pengertian atau konsep yang sebenarnya secara realita
dan teliti.
10.  Media pendidikan membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar.

Manfaat  media dari sumber lain yaitu:


1.     Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.     Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga
dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya.
3.     Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
4.    Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata,
kunjungan- kunjungan ke museum atau kebun binatang
5.    Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan belaka).
6.    Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap
pasif anak didik[7]

12
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Media komunikasi merupakan medium yang berguna sebagai perantara yang
mengantar informasi dari sumber dan penerima. Contoh dari media komunikasi
diantaranya, televisi, film, radio, foto, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan,
bahan-bahan cetakan.
Sedangkan media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran diantaranya,
media berbasis manusia, media berbasis cetakan, media berbasis visual, media berbasis
Audio-Visual, media berbasis computer, dan pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
belajar.
Komunikasi memegang peranan penting dalam pengajaran. Agar komunikasi
antara guru dan siswa berlangsung baik dan informasi yang disampaikan guru dapat
diterima siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Dalam konsep teknologi
pendidikan,tugas media bukan hanya sekedar mengkomunikasikan hubungan antar
sumber (pengajar) dan si penerima (si belajar), namun lebih dari itumerupakan bagian
yang integral dan saling mempunyai keterkaitan antara komponen yang satu dengan
yang lainnya, saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.
Sedangkan manfaat media komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran
diantaranya; Memberikan Pengetahuan Tentang Tujuan Belajar, memotivasi siswa,
menyajikan informasi, merangsang diskusi, mengarahkan kegiatan siswa, pelaksanakan
Latihan Dan Ulangan, menguatkan belajar, memberikan pengalaman simulasi.
B.     Saran
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis. Kita menyadari
bahwa Materi tentang Manfaat Media Komunikasi Dalam Pendidikan dan
Pembelajaran sangatlah dibutuhkan dalam pendidikan karena dalam pendidikan perlu
adanya pengaturan terhadap Bimbingan dan Konseling sehingga dapat berjalan sesuai
dengan apa yang diharapkan. Tentunya makalah ini masih banyak kekurangan. Kami
selaku penyusun makalah tersebut mengharapkan saran, dan ide yang bisa membangun,
untuk  melengkapi makalah ini.

13
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. 2002.  Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
Asnawir, dan Basyiruddin Usman M. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.
file:///C:/Users/USERPC/Documents/Komunikasi%20Pendidikan/Media%20Komunikasi
%20dalam%20Pendidikan%20_%20Abdau%20Qur'ani%20%20Academia.edu.htm, dia
kses 24 September 2014
Naim, Ngainun. 2011. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Jogjakarta:  Ar-ruzz Media.
Nurul Huda, M., dan Purwowidodo, Agus. 2013.  Komunikasi Pendidikan. Surabaya: Acia
Publishing.
Suwarna, dkk. 2005. Pengajaran Mikro. Yogyakarta: Tiara Wacana.

[1] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran. (Jakarta:PT. Rajagrafindo Persada.2002). hal. 3


[2] Ngainun Naim. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. (Jogjakarta: Ar-ruzz Media.2011). hal. 17
[3] Azhar Arsyad, Media…. Hal.81
[4] Suwarna dkk, Pengajaran Mikro.(Yogyakarta:Tiara Wacana.2005). hal 127
[5] Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran.(Jakarta:Ciputat Press.2002). hal. 7
[6] M. Nurul Huda dan Agus Purwowidodo, Komunikasi Pendidikan.(Surabaya:Acia Publishing,2013),
hal. 119-127
[7]file:///C:/Users/USERPC/Documents/Komunikasi%20Pendidikan/Media%20Komunikasi%20dalam
%20Pendidikan%20_%20Abdau%20Qur'ani%20-%20Academia.edu.htm/ diakses tanggal 24/10/2018

14

Anda mungkin juga menyukai