Anda di halaman 1dari 21

MEDIA KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN

Makalah Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Pendidikan

Dosen Pengampu: Sa’idah Oktariati M.Pd.

Oleh:

Eka Fitriani

NIM: 19.02.0008

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM (MPI)

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

HIDAYATULLAH BATAM

2022 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah memberikan karunia dan
rahmatnya kepada umat manusia dan kepada seluruh makhluknya di jagat raya ini.
Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada Nabi penutup para Nabi,
Rasulullah SAW yang telah menegakkan puing-puing kejayaan umat Islam di
seluruh penjuru dunia.

Berkat Rahmat dan izin Allah, Kami dapat menyelesaikan tugas makalah
“Media Komunikasi Dalam Pendidikan” dengan baik. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah komunikasi pendidikan. Dalam penyusunan
makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Ustadzah
Sa’idah Oktariati M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Komunikasi
Pendidikan yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam
memberikan bimbingan dan pengarahan.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna


dalam proses perkuliahan. Dalam penyusunan makalah ini kami merasa masih
banyak kekurangan-kekurangan pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang dimiliki penyusun, untuk itu kritik dari saran dari semua
pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan penyusunan makalah ini.

Wa’alaikumsalam Wr.Wb

Batam, 29 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
2.1 Pengertian Komunikasi Pendidikan..............................................................4
2.2 Pengertian Media Komunikasi Pendidikan...................................................7
2.3 Kedudukan Media Komunikasi dalam Pendidikan ......................................8
2.4 Jenis-Jenis dan Klasifikasi Media Komunikasi dalam Pendidikan..............11
2.5 Pemanfaatan Media Komunikasi dalam Pendidikan....................................14

BAB III PENUTUP................................................................................................16


3.1 Kesimpulan..................................................................................................16
3.2 Saran.............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari


aktivitas kehidupan manusia baik sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial, begitu pula dalam dunia pendidikan komunikasi menjadi salah satu hal
yang sangat penting. Komunikasi merupakan sarana atau media untuk
berinteraksi, berbagai informasi, menyampaikan keinginan dan pesan, pikiran,
saran atau pendapat, dan nasihat, serta pengalaman kepada orang lain. Dengan
adanya komunikasi maka terjalinlah hubungan sosial serta adanya interaksi timbal
balik, karena setiap orang yang masih hidup tentunya tidak terlepas dari
komunikasi dalam setiap kegiatannya1.

Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri kegiatan


yang terus menerus yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu
berubah-ubah. Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling berhubungan
yang kompleks yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu:
saling berhubungan di antara orang, lingkungan, keterampilan, sikap, status,
pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang terjadi pada
suatu waktu tertentu2.

Komunikasi dalam proses pembelajaran digunakan untuk menyampaikan


pesan, baik itu berupa ilmu pengetahuan maupun teknologi dari pendidik kepada
peserta didik. agar materi belajar dapat diterima dan dicerna dengan baik, serta
dapat berpengaruh terhadap pemahaman dan perubahan tingkah laku peserta
didik. Berhasil tidaknya informasi yang disampaikan kepada para peserta didik
sangat ditentukan oleh keefektifan komunikasi3. Keberhasilan mewujudkan tujuan

1
Ujang Mahadi. “Komunikasi Pendidikan; Urgensi Komunikasi Efektif dalam Proses
Pembelajaran” (Journal of Public Policy and Administration Silampari. Vol. 2 No. 2, 2021), hal. 2
2
Muhammad Aidil Aqsar M, “Komunikasi Dalam Pendidikan” (Jurnal Al-Hadi. Vol. 3 No.
2, 2018), hal. 1
3
Yossita Wisman. 2017. “Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan”. (JURNAL
NOMOSLECA. Vol, 3. No, 2). Hal, 2.

1
pendidikan sangat tergantung kepada efektivitas proses komunikasi pendidikan
yang berlangsung di sekolah antara pendidik dengan peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.

Pemilihan media ini sangat perlu mendapat perhatian karena fungsi media
sangat strategis dalam pelaksanaan proses pembelajaran Proses pembelajaran akan
menarik dan mudah dipahami oleh pelajar jika guru merancang media secara
cermat dan dapat menggunakan sesuai fungsinya. Penggunaan media atau alat
bantu disadari oleh banyak praktisi pendidikan sangat membantu aktivitas proses
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas, terutama membantu
peningkatan prestasi belajar siswa. Namun implementasinya tidak banyak guru
yang memanfaatkannya, bahkan penggunaan metode ceramah monoton masih
cukup populer di kalangan guru dalam proses pembelajaran.

Keterbatasan media pembelajaran di satu pihak dan lemahnya kemampuan


guru menciptakan media tersebut dipihak lain membuat penerapan metode
ceramah semakin menjamur. Kondisi ini jauh dari menguntungkan. Terbatasnya
alat-alat teknologi pendidikan yang dipakai dikelas diduga merupakan salah satu
sebab lemahnya mutu pendidikan pada umumnya. Pemanfaatan media
komunikasi pendidikan lebih dapat dirasakan bila dikaitkan dengan ilmu
pengetahuan di bidang teknologi dan komunikasi4.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana klasifikasi media komunikasi dalam pendidikan?


2. Bagaimana kedudukan media komunikasi dalam pendidikan?
3. Bagaimana pemanfaatan media komunikasi dalam pendidikan?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui berbagai macam klasifikasi media komunikasi dalam


pendidikan

4
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2008), hlm.2

2
2. Untuk mengetahui manfaat media komunikasi dalam pendidikan
3. Untuk menjelaskan pemanfaatan media komunikasi dalam pendidikan

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Pendidikan

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin cum, yaitu kata depan yang
berarti “dengan” dan “bersama dengan”, dan unus, yaitu kata bilangan yang
berarti satu. Dari kedua kata itu terbentuk kata benda communion yang dalam
bahasa Inggris menjadi communion dan berarti kebersamaan, persatuan,
persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. Untuk ber-communio diperlukan
usaha dan kerja, dari kata tersebut dibuat kata communicare yang berarti membagi
sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang, tukar
menukar, membicarakan sesuatu dengan seseorang, memberitahukan sesuatu
kepada seseorang, berteman. Kata kerja communicare itu pada akhirnya dijadikan
kata kerja benda dalam bahasa Inggris communication yang dalam bahasa
Indonesia diserap menjadi komunikasi. Berdasarkan berbagai arti kata
communicare yang menjadi asal kata komunikasi, secara harfiah komunikasi
berarti pemberitahuan, pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran, atau
hubungan5.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi ialah


hubungan dua arah manusia dengan menggunakan bahasa atau
penyampaian/pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua pihak
(orang) atau lebih sehingga pesan tersebut dapat dipahami.
Dalam pengertian lain, Alo Liliweri menjelaskan komunikasi adalah
proses yang melibatkan seseorang untuk memakai tanda-tanda alamiah yang
universal atau simbol-simbol hasil konvensi manusia. Simbol-simbol itu dalam
bentuk verbal dan non verbal yang secara sadar atau tidak sadar digunakan demi
tujuan menerangkan makna tertentu terhadap orang lain, juga dapat
mempengaruhi orang lain untuk berubah6.

5
Agus M Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal (Yogyakarta: Kanisius, 2007), hal. 10
6
Windy Novia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Kashiko Press, 2007), hal. 472

4
Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran ide, pesan dan kontak,
serta interaksi sosial. Melalui komunikasi, manusia dapat mengenal satu sama
lain, menjalin hubungan, membina kerja sama, saling memengaruhi, bertukar ide
dan pendapat, serta mengembangkan suatu masyarakat dan budaya. Dapat
dikatakan bahwa komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan manusia
dan manusia yang tidak berkomunikasi akan sulit berkembang dan bertahan.

Sebagai suatu proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima pesan


dengan maksud untuk memengaruhi penerima pesan, minimal ada dua makna
yang bisa diambil dari komunikasi yaitu: 1) komunikasi adalah suatu proses,
yakni aktivitas untuk mencapai tujuan komunikasi itu sendiri. Dengan demikian,
proses komunikasi bukan sesuatu yang terjadi secara kebetulan namun suatu
proses yang disengaja dan diarahkan untuk mencapai suatu tujuan; 2) secara
sederhana dalam komunikasi terdapat tiga komponen penting yang harus ada,
yaitu sumber pesan, pesan, dan penerima pesan7.

Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri kegiatan


yang terus menerus yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu
berubah-ubah. Komunikasi juga melibatkan suatu variasi saling berhubungan
yang kompleks yang tidak pernah ada duplikat dalam cara yang persis sama yaitu:
saling berhubungan di antara orang, lingkungan, keterampilan, sikap, status,
pengalaman, dan perasaan, semuanya menentukan komunikasi yang terjadi pada
suatu waktu tertentu8.

Pembelajaran dalam pendidikan merupakan sebuah proses komunikasi


antara guru, peserta didik dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan tanpa
bantuan sarana penyampai pesan atau media. Pesan yang akan dikomunikasikan
merupakan isi pembelajaran yang ada dalam kurikulum yang disajikan oleh guru
kepada peserta didik dalam proses pembelajaran di sekolah. Penyampaian pesan
merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting
dalam kegiatan belajar mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan

7
Nofrion, Komunikasi Pendidikan: Penerapan Teori Dan Konsep Komunikasi Dalam
Pembelajaran (Jakarta: Kencana. 2018), hal. 1
8
Muhammad Aidil Aqsar M, “Komunikasi Dalam Pendidikan” (Jurnal Al-Hadi Vol. 3 No.
2, 2018), hal. 1

5
bagian yang harus mendapat perhatian guru dalam setiap kegiatan pembelajaran 9.
Keberhasilan mewujudkan tujuan pendidikan sangat tergantung kepada efektivitas
proses komunikasi pendidikan yang berlangsung di sekolah antara pendidik
dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu
mempelajari bagaimana memilih serta menggunakan media pembelajaran agar
dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar.

Komunikasi dalam proses pembelajaran digunakan untuk menyampaikan


pesan, baik itu berupa ilmu pengetahuan maupun teknologi dari pendidik kepada
peserta didik. agar materi belajar dapat diterima dan dicerna dengan baik, serta
dapat berpengaruh terhadap pemahaman dan perubahan tingkah laku peserta
didik. Berhasil tidaknya informasi yang disampaikan kepada para peserta didik
sangat ditentukan oleh keefektifan komunikasi10.

Adapun unsur-unsur komunikasi yang terdapat dalam dunia pendidikan


adalah sebagai berikut:
1. Manusia: Manusia yang bertindak sebagai penyimpan, pengolah, penyaji,
dan penerima pesan. Dalam hal ini terdapat pendidik yang bertugas sebagai
komunikator yang menyampaikan informasi kepada peserta didik yang
bertugas sebagai komunikan (penerima informasi), adanya interaksi antara
pendidik dan peserta didik.
2. Materi Pendidikan: Ajaran/informasi yang diteruskan oleh komponen lain
dalam bentuk ide, fakta, arti, dan data. Contoh: semua bidang studi seperti
IPS, IPA, Bahasa, Politik, Ekonomi, Logika, Etika, Kesehatan, dan lain-
lain.
3. Alat: Banyak tokoh teknologi yang mengemukakan bahwa belajar akan
berhasil jika hasil dari pembelajaran itu memberikan rasa senang kepada
peserta didik, salah satu penunjang yang dapat memunculkan rasa senang
tersebut adalah sarana ataupun alat yang digunakan. Adapun beberapa alat

9
Nurdyansyah, Media Pembelajaran Inovatif (Sidoarjo: UMSIDA Press, 2019), hal. 45-46
10
Yossita Wisman, “Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan” (Jurnal Nomosleca,
Vol. 3. No. 2, 2017), hal. 2

6
bantu dalam proses pendidikan seperti: papan tulis, gambar dan ilustrasi
photo, slide dan film, rekaman pendidikan, peta dan globe, dan buku
pelajaran11.
4. Metode dan Teknik: Metode atau cara merupakan prosedur rutin atau
acuan yang disiapkan untuk menggunakan bahan maupun peralatan agar
proses pembelajaran dapat disampaikan dengan komunikasi yang efektif,
metode yang digunakan bisa seperti pengajaran terprogram, simulasi,
permainan, maupun tanya jawab.
5. Lingkungan: Situasi sekitar atau tempat di mana peristiwa atau pesan
diterima, dalam hal ini meliputi lingkungan sekolah seperti: gedung
sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium, taman dan lain-
lain12.

2.2 Pengertian Media Komunikasi dalam Pendidikan

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dengan kata
lain media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima
pesan13. Jadi, dapat disimpulkan bahwa media merupakan penyalur pesan atau
informasi.

Menurut AECT (Association of Education and Communication


Technology) yang dikutip oleh Talizaro Tofanao (2018) media adalah segala
bentuk yang dipergunakan untuk proses penyaluran informasi 14. Maka untuk
melakukan komunikasi dibutuhkan sebuah media dalam proses penyampaiannya.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahwa media dapat diartikan
sebagai: (1) alat, dan (2) alat atau sarana komunikasi seperti majalah, radio,
televisi, film, poster, dan spanduk. Selain itu media juga dapat diartikan sebagai
sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun audio visual, termasuk teknologi
perangkat kerasnya. Jadi saat berkomunikasi membutuhkan sebuah media yang

11
Danim Sudarwan, Media Komunikasi Pendidikan. (Jakarta: Bumi Aksara, 2010), hal. 17-22
12
Miarso Yusufhadi dkk, Teknologi Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Rajawali, 1986). hal. 6-7
13
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993), hal. 6
14
Talizaro Tofanao, Peranan Media Pembelajaran dalam Meningkatkan Minat Belajar
Mahasiswa (Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2, Juli 2018), hal. 105

7
artinya bahwa ketika melakukan komunikasi dengan orang lain harus
menggunakan alat atau sebuah sarana agar informasi atau maksud dari pemikiran
yang ingin kita sampaikan dapat ditangkap oleh mitra tutur dengan baik.

Sedangkan pengertian media komunikasi dalam pendidikan adalah


seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik
dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik15. Jadi dapat
disimpulkan bahwa pengertian media dalam pendidikan adalah segala bentuk alat
komunikasi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dari sumber ke
peserta didik.

Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang


mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar. Ketepatan
penggunaan media pembelajaran dapat mempengaruhi kualitas proses serta hasil
yang dicapai. Munadi mendefinisikan media pembelajaran sebagai “segala sesuatu
yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana
sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”16.

Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan,


dapat merangsang pikiran, perasaan dan keamanan peserta didik, sehingga dapat
mendorong terciptanya proses pada dirinya17. Dari beberapa pengertian di atas
penulis menyimpulkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari seorang guru kepada peserta didik
yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian
peserta didik, sehingga terjadi proses pembelajaran.

2.3 Kedudukan Media Komunikasi dalam Pendidikan

Pembelajaran merupakan kegiatan pokok dalam pendidikan yang di


dalamnya terjadi kegiatan belajar dan mengajar. Tanpa pembelajaran sulit dicapai
tujuan-tujuan pendidikan, baik pada tataran tujuan pendidikan nasional (aims),

15
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), hal.7
16
Nurdyansyah, Media Pembelajaran Inovatif,... hal. 45
17
Nurdyansyah, Media Pembelajaran Inovatif,... hal. 47

8
tujuan pendidikan pada tataran satuan pendidikan/mata pelajaran (goals) maupun
tujuan pendidikan pada tataran materi pelajaran tertentu (objective).

Komunikasi dalam mengajar sangat penting, karena keberhasilan seorang


pendidik dalam mengajar ditentukan oleh kepandaian berkomunikasi dalam
menyampaikan materi. Media pendidikan yang dipergunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi pendidik dan peserta didik dalam proses pembelajaran
dapat dikatakan sebagai media pembelajaran. Media pembelajaran secara khusus
dipergunakan dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan atau kompetensi
tertentu yang dirumuskan.

Kedudukan media dalam pembelajaran sangat penting. Sebab media dapat


menunjang keberhasilan pembelajaran. Bahkan kalau dikaji lebih jauh, media
tidak hanya sebagai penyalur pesan yang harus dikendalikan sepenuhnya oleh
sumber berupa orang, tetapi dapat juga menggantikan sebagian tugas guru dalam
penyajian materi pelajaran.

Beberapa manfaat media komunikasi atau pembelajaran dalam pendidikan:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam


bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar-bisa digantikan dengan realita, gambar, film,
bingkai, atau model;
b. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film,
atau gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan
timelapse atau high-speed photography;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi
lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan
dengan model, diagram, dan lain-lain;
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan
lain-lain) dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar,
dan lain-lain.

9
3. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna
untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar.
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik
dengan lingkungan dan kenyataan.
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut
kemampuan dan minatnya18.
4. Memperbesar perhatian siswa.
5. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh
karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
6. Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri di kalangan siswa.
7. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan continu, terutama melalui
gambar hidup.
8. Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan
kemampuan berbahasa.
9. Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain,
dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.19
10. Meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan mempercepat rate of
learning membantu guru untuk menggunakan waktu belajar secara lebih
baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, aktivitas guru
lebih banyak diarahkan untuk meningkatkan kegairahan anak.
11. Memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan
menyajikan/merencanakan program pengajaran secara logis dan sistematis,
mengembangkan kegiatan pengajaran melalui penelitian, baik sebagai
pelengkap maupun sebagai terapan.
12. Meningkatkan terwujudnya immediacy of learning karena media teknologi
dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di

18
Arif S. Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya,... hal.16-17
19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013), hal. 28-29

10
luar kelas dengan kenyataan di dalam kelas, memberikan pengetahuan
langsung.
13. Memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melalui media
massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas
peristiwa-peristiwa langka, menyajikan informasi yang tidak terlalu
menekankan batas ruang dan waktu.20
Oemar Hamalik dalam Arsyad mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan
bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.
Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu21. Selain membangkitkan motivasi dan minat peserta didik,
media pembelajaran juga dapat membantu peserta didik meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data, dan memadatkan informasi.

2.4 Jenis-Jenis dan Klasifikasi Media Komunikasi dalam Pendidikan

Klasifikasi Media Pembelajaran menurut Bretz adalah:22

1. Media cetak; ukuran utamanya simbol verbal


2. Media audio; unsur utamanya suara
3. Media semi gerak; unsur utamanya garis, simbol verbal, dan gerak
4. Media visual diam; unsur utamanya garis, simbol verbal, dan gambar
5. Media visual gerak; unsur utamanya gambar, garis, simbol verbal, dan
gerak
6. Media audio; unsur utamanya suara, dan simbol verbal
7. Media audio visual diam; unsur utamanya suara, gambar, garis, dan simbol
verbal
8. Media audio visual gerak; unsur utamanya mencakup kelima - limanya
yaitu suara, gambar, garis, simbol verbal dan gerak.

20
Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan,... hal.12-13
21
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,... hal. 15
22
Arief dkk., Media pendidikan (Jakarta: Rajawali, 1996), hal. 38

11
Klasifikasi Media Komunikasi dalam Pendidikan/Pembelajaran

a. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam:


1) Media audio, yaitu media yang hanya dapat didengar saja, atau media
yang hanya memiliki unsur suara, seperti radio, tape recorder, kaset,
piringan hitam dan rekaman suara.
2) Media visual, yaitu media yang hanya dapat dilihat saja, tidak
mengandung unsur suara. Beberapa hal yang termasuk ke dalam media
ini adalah film slide, foto, transparansi, lukisan, gambar, dan berbagai
bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain sebagainya.
3) Media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur
suara juga mengandung unsur gambar yang dapat dilihat, seperti
rekaman video, berbagai ukuran film, slide suara dan lain sebagainya.
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab
mengandung kedua unsur jenis media yang pertama dan kedua.
b. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi dalam:
1) Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio
dan televisi. Melalui media ini siswa dapat mempelajari hal-hal atau
kejadian-kejadian yang aktual secara serentak tanpa harus
menggunakan ruangan khusus.
2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang dan waktu
seperti film slide, film, video dan lain sebagainya.
c. Dilihat dari cara atau teknik pemakaiannya, media dapat dibagi ke dalam:
1) Media yang diproyeksikan seperti film slide, film stripe, transparansi,
komputer dan lain sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan
alat proyeksi khusus seperti film proyektor untuk memproyeksikan film
slide, Overhead Projector (OHP) untuk memproyeksikan transparansi,
LCD untuk memproyeksikan komputer, tanpa dukungan alat proyeksi
semacam ini akan kurang berfungsi.
2) Media yang tidak diproyeksikan seperti gambar, foto, lukisan, radio,
dan berbagai bentuk media grafis lainnya.
d. Dilihat berdasarkan bentuk dan cara penyajiannya:
Kelompok satu: Media grafis, bahan cetak dan gambar diam

12
1) Media grafis adalah media yang menyampaikan fakta, ide, gagasan
melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka, simbol, yang termasuk
media grafis adalah grafik, diagram, bagan, sketsa, poster, papan flanel,
dan bulletin board.
2) Media bahan cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui
proses pencetakan, printing atau offset. Beberapa hal yang termasuk
media bahan cetak adalah buku tes, modul, bahan pengajaran
terprogram.
3) Gambar diam adalah media visual yang berupa gambar yang dihasilkan
melalui proses fotografi, yang termasuk dalam media ini adalah foto.
Kelompok kedua: Kelompok media proyeksi diam, yakni media visual
yang diproyeksikan atau media yang memproyeksikan pesan, dimana hasil
proyeksinya tidak bergerak atau memiliki sedikit unsur gerakan. Jenis
media ini di antaranya: OHP/OHT, opaque projector, slide dan filmstripe.
1) OHP/OHT adalah media visual yang diproyeksikan melalui alat
proyeksi yang disebut OHP (overhead projector) dan OHT biasanya
terbuat dari plastik transparan.
2) Opaque projector adalah media yang digunakan untuk
memproyeksikan benda-benda tak tembus pandang, seperti buku, foto.
Opaque projector ini tidak memerlukan penggelapan ruangan.
3) Media slide atau film bingkai adalah media visual yang diproyeksikan
melalui alat yang dinamakan projector slide. Film bingkai ini terbuat
dari film positif yang kemudian diberi bingkai yang terbuat dari karton
atau plastik.
4) Media film stripe atau film rangkai atau film gelang adalah media
visual proyeksi diam yang pada dasarnya hampir sama dengan media
slide.
Kelompok ketiga: Media audio adalah media yang penyampaian pesannya
hanya melalui pendengaran. Jenis pesan yang disampaikan berupa kata-
kata, sound effect. Beberapa hal yang termasuk media ini adalah radio,
media alat perekam pita magnetik/kaset tape recorder.

13
Kelompok keempat: Media audio visual diam adalah media yang
penyampaian pesannya diterima oleh pendengaran dan penglihatan namun
gambar yang dihasilkannya adalah gambar diam atau memiliki sedikit
gerakan. Di antaranya adalah media sound slide dan film stripe bersuara.
Kelompok kelima: Film (motion picture), yaitu serangkaian gambar diam
yang meluncur secara cepat dan diproyeksikan sehingga memberi kesan
hidup dan bergerak. Ada beberapa jenis film, ada film bisu, film bersuara
dan film gelang yang ujungnya saling bersambungan dan tidak
memerlukan penggelapan ruangan.
Kelompok keenam: Media televisi adalah media yang menyampaikan
pesan audiovisual dan gerak. Di antaranya adalah media televisi, televisi
terbatas, dan video cassete recorder.
Kelompok ketujuh: multimedia, yaitu merupakan suatu sistem
penyampaian dengan menggunakan berbagai jenis bahan belajar yang
membentuk suatu unit atau paket. Misalnya modul yang terdiri atas bahan
cetak, bahan audio dan bahan audiovisual.23

2.5 Pemanfaatan Media Komunikasi dalam Pendidikan


Pemanfaatan media komunikasi sangat beragam sesuai dengan
perkembangan konsep belajar mengajar yakni:24
1) Bahasa sebagai media pembelajaran
2) Media sebagai alat bantu mengajar
3) Media sebagai alat peraga
4) Audio Visual Aid (AVA) sebagai media
5) Media sebagai penyalur pesan
6) Media sebagai sumber belajar

Dalam pemanfaatan media komunikasi dalam pendidikan terdapat


beberapa prinsip yang harus diperhatikan, yakni:25
1. Media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar
dalam upaya memahami materi pelajaran.
23
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada Media
Group, 2012), hal. 118-121
24
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran,... hal.105-112.
25
Wina Sanjaya, Media Komunikasi Pembelajaran,... hal.75-76.

14
2. Media yang akan digunakan oleh guru harus sesuai dan diarahkan
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3. Media yang digunakan harus sesuai dengan materi pembelajaran.
4. Media pembelajaran harus sesuai dengan minat, kebutuhan dan
kondisi siswa.
5. Media yang akan digunakan harus memerhatikan efektivitas dan
efisiensi.
6. Media yang digunakan harus sesuai dengan kemampuan guru dalam
mengoperasikannya.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Media komunikasi dalam pendidikan adalah seperangkat alat bantu atau


pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi
dengan siswa atau peserta didik. Manfaat media komunikasi dalam pendidikan
secara garis besar yaitu menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu,
memanipulasi keadaan, peristiwa atau objek tertentu, dan menambah gairah serta
motivasi belajar siswa.

Pemanfaatan media komunikasi dalam pendidikan terus berkembang


sesuai dengan perkembangan konsep belajar mengajar dan harus berdasarkan
prinsip-prinsip yang sesuai dan ditujukan agar tercapainya tujuan pendidikan yaitu
media digunakan dan diarahkan untuk mempermudah siswa belajar dalam upaya
memahami materi pelajaran, harus sesuai dan diarahkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran, harus sesuai dengan materi pembelajaran, harus sesuai dengan
minat, kebutuhan dan kondisi siswa, harus memerhatikan efektivitas dan efisiensi,
serta harus sesuai dengan kemampuan guru dalam mengoperasikannya.

3.2 Saran

Dengan adanya makalah ini, diharapkan dapat bermanfaat baik bagi


pembaca maupun penulis untuk menambah pengetahuan khususnya tentang
materi yang dibahas dalam makalah ini yaitu media komunikasi dalam
pendidikan. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan ke depannya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Aqsar, Muhammad Aidil. 2018. “Komunikasi Dalam Pendidikan”. Jurnal Al-


Hadi. Vol, III. No, 2

Arief dkk. 1996. Media pendidikan. Jakarta: Rajawali.

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Danim, Sudarwan. 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hardjana, Agus M. 2007. Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal.


Yogyakarta: Kanisius.

Mahadi. Ujang. 2021. “Komunikasi Pendidikan; Urgensi Komunikasi Efektif


dalam Proses Pembelajaran”. Journal of Public Policy and Administration
Silampari. Vol, 2. No, 2

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta:


Gaung Persada Press.

Nofrion. 2018. Komunikasi Pendidikan: Penerapan Teori Dan Konsep


Komunikasi Dalam Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Novia, Windy. 2007.Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko Press

Nurdyansyah. 2019. Media Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo: UMSIDA Press

Sadiman, Arif S. 1993. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana


Prenada Media Group

Sudarwan, Danim. 2010. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tofanao, Talizaro. 2018. “Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan


Minat Belajar Mahasiswa” Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2 No.2.

Wisman, Yossita. 2017. “Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan”. Jurnal


Nomosleca. Vol, 3. No, 2

17
Wisman, Yossita. 2017. “Komunikasi Efektif Dalam Dunia Pendidikan”. Jurnal
Nomosleca. Vol, 3. No, 2

Yusufhadi, Miarso dkk. 1986. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta:


Rajawali.

18

Anda mungkin juga menyukai