MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Komunikasi Pembelajaran
Dosen Pengampu:
H. Muh. Nurul Huda, M.A.
Disusun oleh:
Kelompok 3 PGMI 6E
Penulis
II
DAFTAR ISI
C. Tujuan .......................................................................................................... 3
A. Kesimpulan ................................................................................................ 19
B. Saran........................................................................................................... 20
III
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi sebagai suatu proses pertukaran ide, pesan dan kontak,
serta interaksi sosial termasuk aktivitas pokok dalam kehidupan manusia.
Melalu komunikasi, manusia bisa mengenalsatu sama lain, menjalin
hubungan, membina kerjasama, saling memengaruhi, bertukar ide dan
pendapat, serta mengembangkan suatu masyarakat dan budaya. Bisa
dikatakan bahwa komunikasi memiliki peran penting dalam kehidupan
manusia dan manusia yang tidak berkomunikasi akan sulit berkembang dan
bertahan.
Komunikasi adalah proses personal karena makna atau pemahaman
yang kita peroleh pada dasarnya bersifat pribadi. Menggunakan pandangan
ini, terlihat bahwa komunikasi bersifat dinamis. Dalam pemahaman
komunikasi sebagai transaksi terjadi penyimpanan dan penafsiran pesan serta
perubahan atas penyampaian dan penafsiran pesan secara bergantian dan
simultan. Komunikasi yang seperti ini lebih tepat disebut dengan komunikasi
tatap mukayang memungkinkan pesan atau respon verbal dan non-verbal bisa
diketahui secara langsung. Seperti suatu kelompok belajar terjadi diskusi
dimana satu orang menyampaikan pesan yang bisa saja menyampaikan pesan
yang bisa saja menerima atau mengkritisi pesan, satu sama lain,saling
mentafsirkan, dan seterusnya.
Komunikasi tidak membatasi kita pada komunikasi yang disengaja
atau respon yang diamati. Artinya, komunikasi terjadi apakah para pelakunya
menyengajanya atau tidak dan bahkan meskipun menghasilkan respon yang
tidak dapat diamati. Berdiam diri, mengabaikan orang lain disekitar, bahkan
meninggalkan ruangan, semuanya adalah bentuk-bentuk komunikasi karena
semuanya mengirimkan suatu pesan.1
1
Nofrion, Komunikasi Pendidikan: Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi dalam
Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2016),hal 11-13
1
Terkait aktivitas pembelajaran dalam dunia pendidikan, terdapat tiga
konsep komunikasi yaitu satu arah, komunikasi interaksi dan komunikasi
komunikasi sebagai transaksi paling sering dijumpai. Dari pemahaman konsep
kita dapat memaknai bahwa komunikasi juka merupakan sebuah kontruksi
sosial akan makna, karena kita perlu mengkaji dalam hidup sehari-hari kita,
tidak hanya menggunakan komunikasi untuk berbagi pengalaman namun juga
untuk mempertentangan pengalaman itu sendiri dengan orang lain. Kita
menggunakan komunikasi untuk membawa nilai – nilai bersama dan
menampilkan perbedaan yang ada.
Para pakar mendefinisikan komunikasi sebagai proses karena
komunikasi merupakan kegiatan yang ditandai dengan tidakan, perubahan,
pertukaran, perpindahan, dan juga penciptaan makna. Terdapat kontinuitas
dari setiap unsur komunikasinya mengikuti saluran yang digunakan terutama
yang mudah terasipkan. Pada dasarnya komunikasi tidak tahu menahu kapan
dimulai dan kapan akan mengakhirinya. Bahkan bagi sebagian orang yang
sudah meningggal pun ketika jasa-jasa dan karya-karyanya (amal-amalannya)
yang masih dapat kita rasakan dan nikmati dapat mempengaruhi dan
mengonstrupsi diri kita. 2
2
Herlambang Rahmadani ,Pengantar Ilmu Komunikasi :Sebuah Pendekatan Kritis dan
Komprehensif”, (Yogyakarta: Deepublish, 2020) hal. 13-15
2
beradab. Pada umumnya Pendidikan adalah dasar dari budaya dan peradaban.
Pendidikan membuat kita sebagai manusia untuk berpikir, menganalisa, serta
memutuskan. Menumbuhkan karakter pada diri sendiri juga merupakan tujuan
dengan adanya pendidikan, sehingga menciptakan Sumber Daya Manusia
yang lebih baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang pegertian dari prespektif bidang kajian komunikasi pendidikan?
2. Bagaimana tinjauan historis dari komunikasi pendidikan?
3. Bagaimana tinjauan sosiologis dari komunikasi pendidikan?
4. Bagaimana pendekatan psikologis dari komunikasi pendidikan?
5. Apa faktor budaya bahasa dari komunikasi pendidikan?
C. Tujuan
1. Mengetahui yang pengertian dari prespektif bidang kajian komunikasi
pendidikan.
2. Mengetahui tinjauan historis dari komunikasi pendidikan.
3. Mengetahui tinjauan sosiologis dari komunikasi pendidikan.
4. Mengetahui pendekatan psikologis dari komunikasi pendidikan.
5. Menegetahui faktor budaya bahasa dari komunikasi pendidikan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
Indiwan Seto Wahju Wibowo, Apa Itu Perspektif Komunikasi?.
http://indiwan.blogspot.com/2010/05/apa-itu-perpektif-komunikasi.html?m=1, (diakses pada hari
Sabtu pukul 22.41)
4
B. Tinjauan Historis dari Komunikasi Pendidikan
Catatan historis tentang perkembangan institusi yang membentuk “studi
komunikasi” sudah tentu berbeda di semua negara. Harus diakui bahwa
perkembangan komunikasi sebagai ilmu berasal dari Amerika Serikat. Studi
komunikasi bertumbuh lewat kehadiran program studi Speech (pidato) dan
Theater (teater) yang bernaung di bawah Departemen Ilmu Sosial yang juga
mengayomi psikologi, ilmu politik, dan sosiologi. Pada tahun 1914, untuk
pertamakali di AS di dirikan The National Comunication Association.
Meskipun lembaga ini menyandang kata “komunikasi” namun pada saat itu
tidak ada lembaga yang menyelenggarakan pendidikan atau studi komunikasi
sebagai disiplin ilmu. Kehadiran berbagai lembaga yang menyelenggarakan
kursus-kursus komunikasi untuk para pratiksi ini turut menyumbang studi
komunikasi sebagai disiplin ilmu terbarupun baru terasa pada pertengahan
tahun 1960. Perkembangan studi komunikasi merupakan sebagaian kecil akibat
Perang Dunia I, lembaga – lembaga pendidikan/pelatihan komunikasi seperti
sekolah-sekolah pelatihan speech (pidato, argumentasi dan debat),
menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan bebahasa dan
kebudayaan dari negara-negara di mana para tentara AS ditempatkan.
Semakin cepatnya perkembangan perubahan sosial yang didorong
gerakan – gerakan keadilan sosial, para ahli komunikasi mulai memfokuskan
diri pada studi komunikasi antar personal. Area ini mengkhususkan diri untuk
mempelajari komunikasi non verbal, masalah – masalah keterbukaan diri (self-
disclosure), resolusi konflik, dan perkembangan pribadi demi peningkatan
relasi personal.
Diantara tahun 1970-1980an studi komunikasi mendapat sebuah
tantangan karena di berbagai kampus di Amerika Serikat dikembangkan pula
ilmu-ilmu sosial yang mengandalkan pendekatan teori-teori kritis yang
bersumber dari prespektif strukturalisme, semiotika, dan pos strukturalisme.
Tambah lagi masuknya pengaruh kombinasi studi kritik feminisme dan
diskursus manusia dari pemikir Eropa Mazhab Frakurt yang menerapkan fokus
studi pada riset efek media yang berbasis pada tradisi empiris. Dibawah teori-
teori kritis itulah komunikasi telah didefinisikan sebagai suatu proses kronstuksi
5
dan “pembagian/pertukaran makna” (share of meaning) melalui simbol politik,
juga menjadi bentuk-bentuk komunikasi interface dan interconections serta
praktik komunikasi yang dihubungkan dengan studi kebudayaan, kekuasaan,
dan masalah subjektivitas kebudayaan.4
4
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada Serba Makna,(Jakarta:Kencana, 2011), hal 18-21
6
aksesoris rumah tangga, dan lainnya yang terus berubah dari waktu ke
waktu menyesuaikan kebutuhan masyarakat.5
5
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma dan Teknologi di Masyarakat,
(Jakarta: Media Group, 2006, hal. 91
6
Abu Ahmadi, Psikologi umum, (Jakarta: Rineka Cipta: 1998), hal. 1
7
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal 3
7
Tujuan psikologi komunikasi:
1. Psikologi meneliti kesadaran dan pengalaman manusia.
Hal tersebut diarahkan pada pusat perhatian perilaku manusia dan
mencoba menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan terjadinya
perilaku manusia itu. Psikologi pada perilaku individu komunikan. Ketika
akan melakukan komunikasi, tak bisa dipungkiri membutuhkan pihak lain
sebagai pendengar atau komunikan untuk merespon pesan yang
disampaikan.
2. Psikologi komunikasi juga melihat bagaimana respon yang terjadi pada
masa lalu dapat meramalkan respon yang terjadi pada masa yang akan
datang.
George A. Miller membuat definisi psikologi yang mencakup
semuanya: Psychology is the science that attempts to describe, predict,
and control mental and behavioral event. Dengan demikian, psikologi
komunikasi adalah imu yang berusaha menguraikan, meramalkan, dan
mengendalikan persistiwa mental dan behavioral dalam komunikasi.
Peristiwa mental adalah “internal meditation of stimuli”, sebagai akibat
berlangsungya komunikasi. Komunikasi adalah peristiwa sosial,
peristiwa yang terjadi ketika manusa berinteraksi dengan manusia yang
lain. Peristiwa sosial secara psikologis membawa kita pada psikologi
sosial. Pendekatan psikologi sosial adalah juga pendekatan psikologi
komunikasi.
3. Konsep ini menunjukkan bahwa psikologi komunikasi sangat berperan
dalam perubahan perilaku manusia, terutama saat manusia berkomunikasi
dengan manusi lain, baik yang sifatnya interpersonal, kelompok, maupun
massa.
Ketika seseorang memahami dan mengerti psikologi komunikasi,
saat komunikasi berlangsung antara komunikator dan komunikan, orang
mampu melihat dan menganalisis gerak dan tingkah kedua komponen
tersebut, yang berbicara dan yang mendengar. Dengan menganalisis
pandangan ini, maka peran ilmu psikologi komunikasi dalam
perkembangan masyarakat dan pengetahuan cukup besar.
8
Menurut Fisher dalam bukunya Jalaludin Rahmat pendekatan psikologi
komunikasi memiliki empat ciri-ciri, yaitu:
8
Nikmah Hadiati Salisah, Psikologi Komunikasi, (Surabaya: Published,2015), hal 5
9
mengenggam infromasi. Hanya dalam hitungan menit bahkan detik, informasi
dari Arab Saudi bisa diterima orang Indonesia. Kecanggihan teknologi
transportasi memungkinkan setiap orang berkunjung ke setiap Negara berbeda
hanya dalam waktu beberapa jam. Komunikasi antar budaya adalah komunikasi
antar orang-orang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-
perbedaan sosio ekonomi).
10
Perbuatan komunikasi menginginkan pemakaian lambang-lambang
yang dapat dimengerti secara baik dan hubungan-hubungan yang dilakukan
oleh manusia. Pada umumnya lambang-lambang tersebut dinyatakan
dengan bahasa atau dalam keadaan tertentu tanda-tanda lain dapat pula
dipergunakan.
11
Goals) ialah tujuan yang secara pokok bermanfaat untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi atau lembaga. Dua,
9
Wahidah Suryani. Jurnal Dakwah Tabligh, Vol. 14, No. 1, Juni 2013 : 91 – 100) hal 3-4
12
optimal. Kedua, menjembatani “cultural gap” akibat kemudahan diperolehnya
dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang begitu ampuh, yang
jika dibiarkan akan merusak nilai-nilai budaya. Sekarang, informasi yang
masuk dari luar bukan saja hal yang positif tapi juga terikut hal yang negatif di
dalamnya seperti pergaulan bebas yang sudah menjadi kebiasaan di
negaranegara barat. Nilai-nilai budaya barat yang tidak sesuai denga
masyarakat Indonesia dapat dicegah dengan strategi penyebaran pesan yang
tepat. Untuk itu, negara mempunyai kewajiban melindungi warganya dari hal-
hal yang akan berdampak negatif tersebut. Sekarang ini, langkah pemerintah
dengan melarang situs porno di internet merupakan salah satu langkah positif
yang harus terus diawasi agar pelaksanannya menjadi maksimal.
10
Deddy Mulyana & Jalaluddin Rahmat, Komunikasi antar budaya: Panduan Berkomunikasi
dengan Orang-Orang Berbeda, Bandung: Remaja Rosdakarya,2000 hal. 25-28
13
Pertumbuhan pemikiran teoritik tentang Ilmu Komunikasi tidak dapat
disangkal berasal dari dunia barat terutama Amerika. Hal ini terjadi karena:
11
Yoshitaka Miike, Toward an Alternative Metatheory of Human Communication: An
Asiscentric Vision, Intercultural Communication Studies, XII-4. 2003, hal. 8
14
Teori komunikasi didominasi oleh Simbol verbal dianggap kurang berarti
bahasa. hanya dipandang skeptis.
Relasi terbentuk diantara dua atau Relasi bersifat lebih kompleks, melibat
lebih individu kan posisi sosial, peran status dan
kekuasaan
Melihat dunia dalam posisi pusat, Melihat dunia sebagai suatu kesatuan
pingiran dan diluar keduanya. yang utuh.
Terikat dalam konsep ruang dan Waktu dianggap sebagai sesuatu yang
waktu tidak terbatas
15
konsep baru darinya. Kincaid seperti yang dikutip Sathoshi Ishii juga
menyetujui bahwa a look at communication theory from different cultural
perspective will contribute greatly to the future development of the field. 12
12
Usha Vyasulu Reddi, Communication Theory: Indian Perspective, in AMIC – Thammasat
University Symposium on Mass Communication Theory: the Asian Perspective, India:Niraj
International School,1985, hal. 12
16
kita dapat membentuk budaya. Indonesia. Kita memiliki kekayaan budaya dari
Sabang sampai Merauke yang dari aspek praktek komunikasinya akan
menghasilkan ciri khas mencerminkan Indonesia.
13
Sathosi Ishii,Conceptualising Asian Communication Ethics: a Buddist Perspective, Journal
of Multicultural Discourses, Vol 4 No.1 March 2009. Hal. 3
14
Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, Bandung: PT Rosda Karya, 2004 hal. 57
17
Kebudayaan mengajarkan Tata cara komunikasi
“Menganggap orang lain seperti diri kita ketika kita berbicara kepada
mereka sama saja dengan berbicara sendirian”
15
Liliweri Allo, Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya, Yogyakarta: Lkis, 2003,
hal. 33
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Perpektif komunikasi adalah konsep-konsep yang dipengaruhi perspektif
disiplin ilmu lain yakni perspektif disiplin ilmu politik dan ilmu psikologi
yang amat berperan dalam perkembangan ilmu komunikasi khususnya saat
melihat persuasi dan propaganda sebagai teori-teori awal yang menandai
kemunculan disiplin ilmu komunikasi.
2. Catatan historis tentang perkembangan institusi yang membentuk “studi
komunikasi” sudah tentu berbeda di semua negara dan harus diakui bahwa
perkembangan komunikasi sebagai ilmu berasal dari Amerika Serikat.
3. Perubahan sosial adalah proses sosial yang dialami oleh anggota masyarakat
serta semua unsur-unsur budaya dan sistem-sistem sosial, dimana semua
tingkat kehidupan masyarakat secara sukarela atau dipengaruhi unsur-unsur
eksternal meninggalkan pola-pola kehidupan, budaya, dan sistem sosial
lama kemudian menyebabkan penyesuaian diri.
4. Pengertian Psikologi Komunikasi, Psikologi berasal dari perkataan Yunani
“psyche” yang artinya jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan.
Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu,
sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan
diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai proses. Kata
signal maksudnya adalah signal yang berupa verbal dan nonverbal yang
mempunyai aturan tertentu.
5. Globalisasi terjadi karena perkembangan teknologi yang begitu pesat.
Teknologi informasi yang semakin canggih memungkinkan setiap orang
mengenggam infromasi. Hanya dalam hitungan menit bahkan detik,
informasi dari Arab Saudi bisa diterima orang Indonesia. Kecanggihan
teknologi transportasi memungkinkan setiap orang berkunjung ke setiap
Negara berbeda hanya dalam waktu beberapa jam. Komunikasi antar
19
budaya adalah komunikasi antar orang-orang berbeda budaya (baik dalam
arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi).
B. Saran
Dengan adanya makalah ini penulis berharap semoga dapat
meningkatkan pengetahuannya para pembaca khususnya mahasiswa tentang
prespektif bidang kajian komunikasi bidang pendidikan di dalam komunikasi
pembelajaran. Penulis berharap makalah ini dapat berguna bagi kita semua dan
dapat menjadi pembelajaran bagi teman-teman semua karena masih banyak hal
yang harus kita baca lagi untuk menambah pengetahuan kita.
20
DAFTAR PUSTAKA
21