HADIST
MAKALAH
Dosen pengampu
Disusun oleh:
Kelompok 4 kelas 2A
MARET 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Isyarat Komunikasi dan Humas dalam Al-Qur’an dan Hadist”. Shalawat serta
salam tak lupa kita curahkan kepada baginda Nabi Muhammad SWT yang kita
nantikan syafaat-Nya dihari kiamat.
1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Prof. Dr.Hj. Binti Maunah, M.Pd.I., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah
dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung.
3. Bapak Dr. Muhammad Zaini, MA., selaku Kepala Jurusan Fakultas
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
4. Bapak Dr. H. Masduki, M.Ag., selaku Koorprodi Manajemen Pendidikan
Islam Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
5. Bapak Dr. Agus Zaenul Fitri, M.Pd., selaku Dosen Pengampu Mata kuliah
Manajemen Humas dan Layanan Publik Universitas Islam Negeri Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung.
6. Serta teman-teman Manajemen Pendidikan Islam 2A Tahun Ajaran
2022/2023 yang senantiasa memberikan semangat kepada kami.
ii
Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari dan mengakui bahwa
masih terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik
dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
B. Proses komunikasi........................................................................................ 3
A. Kesimpulan ................................................................................................ 13
B. Saran ........................................................................................................... 14
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Dalam kehidupan sehari hari kita tidak bisa lepas dari berkomunikasi baik
secara langsung maupun tidak langsung, maka harus tahu bagaimana proses
berkomunikasi bagi orang yang menyandang disabilitas tetap bisa berkomunikasi
menggunakan isyarat-isyarat. Ada berbagai macam cara komunikasi yang bisa
diterapkan yaitu melalui media tulisan, oral dengan membaca gerak bibir, gesture
atau melalui bahasa isyarat. Tidak bisa dipungkiri salah satu bentuk bahasa yang
harus diakui keberadaannya adalah bahasa isyarat karena bentuk bahasa ini
termasuk sering digunakan oleh tunarungu dan berfungsi sebagai bahasa umum
sehingga tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari tunarungu, oleh
karenanya bahasa Isyarat merupakan sesuatu yang penting bagi orang penyandang
disabilitas seperti tunarungu.
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam makalah ini
adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Isyarat Komunikasi
Bahasa isyarat merupakan sebuah gerakan badan dan mimik muka sebagai
simbol dari makna bahasa lisan serta kombinasi bentuk tangan, orientasi gerak
tangan, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan pikiran yang ingin
dikomunikasikan oleh seorang menyandang disabilitas tuli.1
B. Proses komunikasi
Dalam berkomunikasi terdapat dua proses komunikasi yang diklasifikasikan
sebagai komunikasi primer dan komunikasi sekunder yang disebutkan sebagai
berikut:
1
Miftakhul Cahyati, Panduan Dasar dan Strategi Komunikasi Pasien Tuli Dan Disabilitas
Pendengar, (Malang: UB press, 2023), hlm. 38.
2
Mahmud M. Hanafi, Manajemen, (Yogyakarta: UPP Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen,
2011), hlm. 362.
3
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1992), hlm. 55.
3
Pada prinsipnya, ada dua bentuk komunikasi yang sering dipergunakan
orang untuk berkomunikasi yang diklasifikasikan sebagai komunikasi verbal
dan komunikasi non verbal sebagai berikut:
a. Komunikasi verbal
b. Komunikasi nonverbal
4
Djoko Purwanto, komunikasi bisnis Edisi Ketiga, (Jakarta: Erlangga, 2006), hlm. 5.
5
Tri Indah Kusuma Wati, Komunikasi Verbar dan Nonverbal, Jurnal Pendidikan dan
Konseling, Vol.6, No. 2, (Medan: UIN Sumatera Utara, 2015), hlm. 90.
4
1) Kial
2) Warna
6
Onong Uchjana Effendy, Hubungan Masyarakat, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
1992), hlm. 57-60.
7
Ratu Mutealela Caropobeka, Konsep dan Aplikasi Ilmu Komunikasi, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2017), hlm. 22.
5
Media sekunder atau media kedua sebagai salah satu unsur dari
komunikasi itu, biasanya diklasifikasikan menjadi media massa dan media
nirmasa sebagai berikut:
8
Sunarno Sastroatmodjo, Komunikasi Bisnis, (Bandung: Media Sains Indonesia, 2021),
hlm. 14.
6
a) komunikasi horizontal
b) komunikasi vertikal
9
Riinawati, Pengantar Teori Manajemen Komunikasi dan Organisasi, (Yogyakarta: PT.
Pustaka Baru Press, 2019), hlm. 63.
7
C. Ayat Al-Qur’an Tentang Humas
Terdapat ayat-ayat yang membahas tentang humas yang terdapat dalam
beberapa surat sebagai berikut:
Artinya :
“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka
berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan
mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi
kerendahan”.10
Lafadz yang digunakan dalam pembahasan ini adalah dalam lafadz habl
yang mempunyai arti hubungan. Kata hubungan diambil peneliti karena
memang Humas mencakup sebuah hubungan yakni hubungan antara lembaga
pendidikan dengan masyarakat. Melakukan hubungan masyarakat harus juga
mengetahui hakikat tentang hubungan itu sendiri, seperti yang dijelaskan
dalam surat al-Imran ayat 112 ini menjelaskan tentang hubungan dengan Allah
dan manusia yang harus seimbang sehingga dalam melakukannya tidak akan
merasa kesulitan. Karena kunci dalam menjalin hubungan kepada siapapun
akan menjadi baik jika dalam melakukan hubungan dengan Allah sudah baik,
begitu pula sebaliknya.
10
QS. Al-Imran : 112.
8
2. Surat Al-Imran ayat 159
ْف َع ْن ُه ْم َوا ْست َ ْغ ِف ْر
ُ ب ََّل ْنفَض ُّْوا ِم ْن َح ْولِكَ ۖ فَاع ِ ظ ْالقَ ْل ًّ َفَبِ َما َرحْ َم ٍة ِمنَ الل ِه ِل ْنتَ لَ ُه ْم ۚ َولَ ْو ُك ْنتَ ف
َ ظا َغ ِل ْي
َلَ ُه ْم َوشَا ِو ْر ُه ْم فِى ْاَّلَ ْم ۚ ِر فَ ِاذَا َعزَ ْمتَ فَت ََو َّك ْل َعلَى الل ِه ۗ ا َِّن اللهَ ي ُِحبُّ ْال ُمت ََو ِك ِليْن
Artinya :
Perlu pula diketahui bahwa salah satu yang menjadi penekanan pokok
atau isi kandungan ayat tersebut adalah tentang musyawarah yaitu perintah
untuk melakukan musyawarah yang ditujukan tidak hanya kepada Nabi
Muhammad SAW, tetapi juga kepada seluruh pengikutnya yakni umat Islam
di mana pun mereka berada. Isi kandungannya adalah sebagai berikut:
11
QS. Al-Imran : 159.
9
b. Mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam menyelesaikan setiap
urusan.
c. Apabila telah dicapai suatu kesepakatan, maka semua pihak harus
menerima dan bertawakal (menyerahkan diri dan segala urusan) kepada
Allah SWT.
d. Allah SWT mencintai hamba-hambanya yang bertawakkal.12
3. Surat Al-Ashr ayat 3
صبْر
َّ ص ْوا ِبال ِ ص ْوا ِب ْال َح
َ ق ەۙ َوت ََوا ِ ا ََِّّل الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا َو َع ِملُوا الص ِل ٰح
َ ت َوت ََوا
Artinya :
“Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat
menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran”.13
12
Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur’an Dibahawah Naungan Al-Qur’an Jilid 2, (Jakarta:
Gema Insani Press, 2001), hlm. 229-230.
13
QS. Al-Ashr : 3.
10
1. Hadis tentang merencanakan program
َ ،ٍ أ َ ْنبَأ َ َع ْبد ُ اللَّ ِه ْبنُ أَبِي ِه ْند، ُ أَ ْنبَأ َ َع ْبدَان، أ َ ْنبَأ َ أَبُو ْال ُم َو َّج ِه،ي
َع ِن،ع ْن أَبِي ِه ُّ سنُ ْبنُ َح ِل ٍيم ْال َم ْر َو ِزَ أ َ ْخبَ َرنِي ْال َح
ا ْغتَنِ ْم:ُظهُ سلَّ َم ِل َر ُج ٍل َوه َُو يَ ِع َ صلَّى اللهُ َعلَ ْي ِه َو َ سو ُل اللَّ ِه ُ قَا َل َر:َي اللَّهُ َع ْن ُه َما قَال َ ض ِ َر،َّاس ٍ اب ِْن َعب
ُ َوفَ َراغَكَ قَ ْب َل، َ َو ِغنَا َءكَ قَ ْب َل فَ ْق ِرك، َسقَ ِمك
، َش ْغلِك َ ص َّحتَكَ قَ ْب َل
ِ َو، َشبَا َبكَ قَ ْب َل ه َِر ِمك
َ :سا قَ ْب َل َخ ْم ٍس
ً َخ ْم
)َو َح َياتَكَ َق ْب َل َم ْوتِكَ (رواه الحاكم في المستدرك على الصحيحين
Artinya:
14
HR. Hakim
15
Saiful Rizal, Humas dalam Prespektif Manajemen Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan
dan Kependidikan, volume, 3. Nomor, 1. (Probolinggo: Universitas Nurul Jadid, 2019), hlm. 26.
11
Artinya:
“Dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barang siapa
beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam;
barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia menghormati
tetangganya; barang siapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia
memuliakan tamunya”.16 (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk berkata baik sesuai dengan
kepasitas ilmu pengetahuan yang dimiliki. Baik disini dalam arti, baik bagi
komunikator dan baik pula bagi komunikan. Baik sendiri memiliki makna yang
sangat luas karena hal ini bersifat relatif. Bagi seorang praktisi humas dalam
urusan komunikasi bisa dikatakan baik apabila dalam menyampaikan berlaku
lemah lembut, jelas, lugas, padat, dan tentunya juga mengandung arti yang
mendalam bagi komunikan sehingga mudah untuk dicerna, dimengerti dan
dipahami.17
16
HR. Bukhari dan Muslim
17
Saiful Rizal, Humas dalam Prespektif Manajemen Pendidikan Islam, Jurnal Pendidikan
dan Kependidikan, volume, 3. Nomor, 1. (Probolinggo: Universitas Nurul Jadid, 2019), hlm. 27.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa isyarat merupakan sebuah gerakan badan dan mimik muka sebagai
simbol dari makna bahasa lisan. Komunikasi merupakan suatu proses pengiriman
informasi dari suatu pihak kepihak yang lain. Dalam berkomunikasi melibatkan
beberapa pihak seperti, orang yang berkomunikasi, orang yang diajak komunikasi,
dan bahasa atau simbol yang digunakan.
13
B. Saran
Demikianlah paparan makalah tentang Manajemen Humas dan Layanan
Publik. Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam pembuatan makalah
ini, dengan tersusunnya makalah semoga bermanfaat bagi teman-teman mahasiswa.
Penulis sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan karena keterbatasan kami sebagai manusia biasa, kami
berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada penulis agar dapat dievaluasi sehingga penulisan serta penyampaian materi
untuk kedepannya menjadi lebih baik.
14
DAFTAR PUSTAKA
Cahyati, Miftakhul, dkk. 2023. Panduan Dasar dan Strategi Komunikasi Pasien
Tuli Dan Disabilitas Pendengar. Malang: UB press.
Rizal, Saiful. 2019. Humas dalam Prespektif Manajemen Pendidikan Islam. Jurnal
Pendidikan dan Kependidikan. volume, 3. Nomor, 1. Probolinggo:
Universitas Nurul Jadid, 2019.
Wati, Tri Indah Kusuma. 2015. Komunikasi Verbar dan Nonverbal. Jurnal
Pendidikan dan Konseling. Vol. 6, No. 2. Medan: UIN Sumatera Utara.
15