SKENARIO 1
KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN
Dosen Pengampu :
Ns. Luri Mekeama, S.Kep., M.Kep.
Disusun Oleh :
Fiola Rosa Dwina G1B122002
Shela Nazira G1B122008
Indah Najwa Syalsabilah G1B122010
Enzahrona Rifnika G1B122012
Ramadhita Fadhilah G1B122016
Meinata Charolina G1B122018
Tiara Kamila Dyanti G1B122030
Cyntia Christiana G1B122032
Winda Lidiana G1B122056
Lidyana Dwi Anisa G1B122058
Tiara Difa Septian Lestari G1B122064
Suliyanto G1B122066
KELAS B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
Makalah Pleno dari Tutorial Skenario 1 mata kuliah Komunikasi Dasar
Keperawatan ini dapat tersusun sampai dengan selesai.
Penyusunan Makalah ini adalah salah satu metode pembelajaran pada mata
kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan yang telah
diberikan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik tenaga, pikiran maupun materinya. Ucapan terima kasih tersebut ditujukan
kepada :
1. Ns. Luri Mekeama, S.Kep., M.Kep.
2. Rekan-rekan Kelompok 1B Komunikasi Dasar Keperawatan
Akhir kata penulis mengharapkan sekiranya agar semua tulisan yang terdapat di
makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembacanya dan tidak
lupa tentunya bermanfaat untuk penulis sendiri.
Kelompok 1B
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
Komunikasi non verbal (non verbal communication) menempati porsi penting.
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan.
Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan
mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa
senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.
4
6. Mengetahui hambatan komunikasi interpersonal verbal non verbal
7. Mengetahui contoh dari komunikasi interpersonal verbal non verbal
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
Disampaikan melalui media, baik lisan maupun tulisan
Menggunakan kata-kata dari satu atau lebih bahasa
Komunikasi cenderung bersifat dua arah
Kualitas komunikasi cenderung ditentukan oleh komunikasi non-verbal
7
2) Ekspresi Wajah
3) Emosi
4) Gerak Isyarat
5) Sikap Badan
6) Sentuhan
B. Paralanguage (suara)
1) Pola titinada(pitch); tinggi rendahnya nada vokal.
2) Volume; keras atau lembutnya nada.
3) Kecepatan(rate); Mengacu pada kecepatan pada saat orang berbicara.
4) Kualitas; merupakan kualitas bunyi dari suara seseorang.
C. Gangguan-gangguan Vokal
Gangguan-gangguan vokal pada awalnya digunakan sebagai "place makers"
dirancang untuk mengisi kekosongan sementara dalam berbicara, untuk
menunjukkan bahwa bicara kita belum selesai dan masih menjadi giliran kita.
Contoh; “ehmm”, “eee”
D. Penggunaan Ruang
1) Proksemik; studi mengenai ruang informal/ruang disekitar tempat yang
kita gunakan suatu saat.
a. Ultimate distance; jarak sampai 50 cm dianggap tepat untuk
pembicaraan antara dua sahabat akrab
b. Personal distance; dari 50 cm sampai 125 cm jarak untuk
pembicaraan yang terjadi secara sepintas atau kebetulan.
c. Sosial distance; dari 125 cm sampai 4 m, untuk urusan bisnis
seperti mewawancarai calon pegawai.
d. Publik Distance; mengenai apa saja lebih dari 4 m.
8
ruang itu sebagai milik kita, dan dalam hal lain kita berusaha keras
menggunakan tanda-tanda yang nyata(nonverbal)mengenai wilayah kita.
Contoh: menggunakan gembok pada pintu dan tanda-tanda(simbol), untuk
menunjukkan kepemilikan terhadap wilayah tertentu.
3) Artefak; mengacu kepada pemilikan kita dan cara-cara kita mendekorasi
wilayah kita. Biasanya berupa penyampaian pesan tentangpengenalan diri.
9
cemberut ketika sedang sedih dan tersenyum berseri-seri saat sedang jatuh
cinta.
2. Gestur
Gestur atau gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan
tanpa menggunakan kata-kata. Gestur yang sering digunakan misalnya
seperti melambai, menunjuk, atau menganggukan kepala.
3. Postur tubuh
Postur tubuh juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang
dapat menyampaikan banyak informasi. Bila dikombinasikan dengan
gerak tubuh tertentu, postur tubuh bisa memberikan banyak informasi.
Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul cenderung
menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa.
4. Paralinguistik
Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara (komunikasi
verbal). Aspek ini meliputi nada bicara, volume suara, dan ketinggian nada
yang digunakan pada suatu pembicaraan.
5. Tatapan mata
Tatapan mata juga memainkan peran penting dalam komunikasi
nonverbal. Cara seseorang melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa
menunjukkan berbagai emosi yang ada pada dirinya. Misalnya, ketika
Anda bertemu eorang yang Anda sukai atau hormati, biasanya kecepatan
berkedip akan meningkat dan pupil mata membesar.
6. Sentuhan
Sentuhan juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Sentuhan
bisa digunakan untuk mengomunikasikan berbagai emosi, misalnya kasih
sayang, keakraban, dan simpati. Sentuhan yang dilakukan oleh wanita dan
pria biasanya memiliki arti yang berbeda. Wanita cenderung menggunakan
sentuhan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang, sedangkan pria
biasanya menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan dan
kendalinya atas orang lain.
7. Penampilan
10
Penampilan, seperti pilihan warna, pakaian, dan gaya rambut, juga
dianggap sebagai salah satu alat komunikasi nonverbal. Penampilan bisa
menentukan cara pandang dan reaksi seseorang terhadap orang lain, karena
penampilan merupakan salah satu hal yang bisa dilihat pertama kali.
8. Proksemik
Proksemik merupakan jenis komunikasi nonverbal yang berupa jarak saat
komunikasi berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini biasanya
ditentukan oleh seberapa akrab dan nyaman Anda dengan lawan bicara
Anda.
Ruang pribadi seseorang biasanya adalah 0,5–1,5 m. Jarak ini biasanya
hanya untuk keluarga, sahabat, atau kekasih. Sementara itu, jarak yang
biasanya pantas untuk komunikasi profesional dengan rekan kerja atau
mengobrol santai dengan teman adalah 1,5–4 m.
9. Objek
Objek yang dikenakan atau digunakan oleh seseorang juga merupakan
salah satu jenis komunikasi nonverbal. Dari objek ini, Anda bisa mendapat
banyak informasi tentang identitas seseorang.
Sebagai contoh, jika Anda melihat seseorang memakai jas dokter, Anda
bisa langsung mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang dokter
tanpa perlu berbicara atau bercakap-cakap dengannya.
11
Manfaat Komunikasi Verbal
Manfaat Komunikasi Verbal antara lain:
1) Interaksi
2) Mengungkapkan perasaan
3) Membina/menjalin hubungan 4) Meyakinkan
5) Memberi persuasi
2) Dapat menafsirkan maksud maupun sikap mereka secara lebih akurat.
3) Membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang
4) Untuk diulangi
5. Sulit dimanipulasi
12
Meskipun sekarang terdapat teknologi telpon suara dan video call, tetap
saja ketika berkomunikasi akan terlewat begitu saja seperti ekspresi muka
atau bahasa tubuh tidak terlihat jelas berbeda dengan berkomunikasi secara
langsung..
6. Perbedaan bahasa
Penggunaan bahasa menjdi hambatan karena pemahaman antar komikator
dan komunikan berbeda dalam pelafalan dan logat bicara serta makna yang
berbeda.
13
1. Mengetuk pintu
2. Menggelengkan kepala
3. Berjabat tangan
4. Tersenyum
5. Mengerutkan dahi
6. Menggigit bibir bawah
7. Menganggukkan kepala
8. Mengangkat satu tangan
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Komunikasi merupakan bagian terpenting di dalam kehidupan bermasyarakat
terutama di dalam pelayanan kesehatan dimana kepuasan pasien dalam menerima
pelayan melalui pelayan komunikasi maka dari itu pelayanan kesehatan harus
membangun kelancaran berkomunikasi dengan baik terhadap klien.
Komunikasi terbagi menjadi komunikasi verbal maupun komunikasi
nonverbal.komunikasi verbal adalah komunikasi yang bentuk penyampaiyanya
dengan kata-kat menggunakan cara tertulis (written) atau lisan(oral) agar
penyampaian nya lebih mudah dipahami.sedangkan komunikasi non verbal
merupakan komunikasi penting untuk menyampaikan suatu komunikasi dengan
ekspresi untuk membantu memperkuat dari pesan yang ingin disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.bentuk komunikasi
nonverbal adalah bahasa isyarat,ekspresi wajah,sandi,simbol-simbol,pakaian
seragam dan intonasi suara.
3.2. Saran
Tenaga kesehatan diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik antar
pasien atau sesama tenaga medis. Penggunaan komunikasi yang baik secara
verbal dan non verbal dapat mempermudah penyampaiian pesan agar mudah
dimengerti oleh penerima pesan serta agar mendapatkan informasi yang jelas
untuk kebutuhan medis.
15
LAMPIRAN
SKENARIO KASUS
Perawat U adalah perawat yang bertugas di bangsal penyakit dalam dirumah sakit
S. Ketika berinteraksi saat memberikan asuhan keperawatan, perawat U
menampilkan ekspresi wajah yang ramah, menggunakan paranguage, kinesis,
kontak mata yang baik, selalu memotivasi pasien dengan dengan memberikan
haptics yang baik saat pasien merasa sedih dan putus asa terhadap pendapatnya.
4.1. STEP I
1. Paralanguage
Saluran komunikasi non verbal yang dilakukan oleh perawat, aspek-aspek
suara ucapanyang dapat dipahami
2. Kinesis
Kinesics adalah ilmu yang mempelajari isyarat yang menggunakan bagian-
bagian tubuh seperti ekspresi wajah, sikap tubuh,gerakan jari
jemari,tangan,lengan pundak dan gelengan kepala. Kinesis juga memiliki
arti ilmu gerak tubuh sebagai bagian dari proses komunikasi gerakan tubuh
meliputi kontak mata. Kinesics berasal dari kata Yunani yaitu kinesis yang
berarti gerakan.
3. Haptics
adalah sentuhan dalam bentuk komunikasi. sentuhan merupakan salah satu
bagian yg penting dalam hubungan perawat dg pasien, namun harus
memperhatikan norma sosial. substitusi komunikasi sentuhan yg dilakukan
16
perawat dimaksudkan untuk lebih memperkuat atau mempertegas pesan-
pesan yg disampaikan.
4. Bangsal
Bangsal adalah ruangan bersekat-sekat yang di isi oleh banyak pasien yang
digunakan sebagai tempat dilakukannya asuhan keperawatan, dan tempat
dimana pasien bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman.
5. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah segala bentuk tindakan atau kegiatan pada
praktek keperawatan yang di berikan kepada pasien yang sesuai dengan
standart oprasional prosedur.
Langkah asuhan keperawatan dibagi menjadi 5 tahap yaitu
● Tahap pengkajian
● Tahap diagnosa
● Tahap intervensi
● Tahap implementasi
● Tahap evaluasi
Dilanjutkan dengan dokumentasi
6. Penyakit Dalam
Penyakit dalam adalah gangguan atau masalah yang menyerang atau
terjadi pada bagian organ yang ada di dalam tubuh manusia. Seperti ginjal,
jantung, lambung, dan paru-paru. Contoh dari penyakit dalam diantaranya
bronkitis, kanker paru-paru, gagal jantung, penyakit jantung koroner.
7. Intonasi
intonasi merupakan sebuah ketepatan pengucapan serta irama kalimat
dalam sebuah dialog. Definisi lainnya adalah tinggi rendahnya sebuah
nada.
4.2. STEP II
1. Bagaimana perawat memberikan haptics dengan baik?
2. Apa yang terjadi jika perawat melakukan ekspresi tidak baik
17
3. Jika pasien marah dengan emosi yang tidak terkontrol,apa yang dilakukan
oleh seorang perawat!
18
4.4. STEP IV
Perawat U
memberikan asuhan Komunikasi Pasien Rumah Sakit S
keperawatan
Komunikasi Verbal:
Komunikasi Non verbal:
1. Memberikan pesan yang
jelas 1. Memberikan ekspresi ramah
2. Intonasi yang sesuai 2. Memberikan kontak mata yang
3. Menggunakan paralanguage baik
4. Memotivasi 3. Memberikan haptics yang baik
5. Menggunakan kata-kata yang 4. Menggunakan kinesics
mudah dimengerti
Komunikasi Efektif
19
4.5. STEP V
1. Komunikasi verbal seperti memberikan pesan yang jelas dengan intonasi
yang sesuai dan kata-kata yang mudah dimengerti. Sedangkan, komunikasi
nonverbal ialah seperti menampilkan ekspresi wajah yang ramah,
menggunakan paralanguage dan kontqk mata yang baik.
2. Pentingnya perawat menampilkan ekspresi yang ramah adalah untuk
mencapai kesembuhan pasien, membentuk kenyamanan pasien, membawa
citra baik instansi kesehatan, dan mengurangi keluhan pasien.
3. Tingkatan komunikasi yang sedang dilakukan oleh perawat adalah
komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Komunikasi
interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua
orang atau lebih secara tatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan
pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan
menanggapi secara langsung.
20
DAFTAR PUSTAKA
21