Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PLENO

SKENARIO 1
KOMUNIKASI DASAR KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :
Ns. Luri Mekeama, S.Kep., M.Kep.

Disusun Oleh :
Fiola Rosa Dwina G1B122002
Shela Nazira G1B122008
Indah Najwa Syalsabilah G1B122010
Enzahrona Rifnika G1B122012
Ramadhita Fadhilah G1B122016
Meinata Charolina G1B122018
Tiara Kamila Dyanti G1B122030
Cyntia Christiana G1B122032
Winda Lidiana G1B122056
Lidyana Dwi Anisa G1B122058
Tiara Difa Septian Lestari G1B122064
Suliyanto G1B122066

KELAS B
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
Makalah Pleno dari Tutorial Skenario 1 mata kuliah Komunikasi Dasar
Keperawatan ini dapat tersusun sampai dengan selesai.

Penyusunan Makalah ini adalah salah satu metode pembelajaran pada mata
kuliah Komunikasi Dasar Keperawatan pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan yang telah
diberikan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik tenaga, pikiran maupun materinya. Ucapan terima kasih tersebut ditujukan
kepada :
1. Ns. Luri Mekeama, S.Kep., M.Kep.
2. Rekan-rekan Kelompok 1B Komunikasi Dasar Keperawatan

Secara terbuka, penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan


dalam penulisan makalah ini, dikarenakan oleh keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis mengharapkan sekiranya agar semua tulisan yang terdapat di
makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi para pembacanya dan tidak
lupa tentunya bermanfaat untuk penulis sendiri.

Jambi, 02 Oktober 2022

Kelompok 1B

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 3
1.1. Latar Belakang .............................................................................................. 3
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 4
1.3.1. Tujuan Umum ..................................................................................... 4
1.3.2. Tujuan Khusus .................................................................................... 4
1.4.Manfaat Penulisan .......................................................................................... 5
1.4.1. Manfaat untuk Mahasiswa .................................................................. 5
1.4.2.Manfaat untuk Institusi ........................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 6
2.1. Definisi Komunikasi ..................................................................................... 6
2.2. Ciri-ciri Komunikasi ..................................................................................... 6
2.3. Bentuk Komunikasi ....................................................................................... 7
2.4. Jenis-jenis Komunikasi ................................................................................. 9
2.5. Manfaat Komunikasi ..................................................................................... 11
2.6. Hambatan Komunikasi .................................................................................. 12
2.7. Contoh Komunikasi ...................................................................................... 13
BAB III PENUTUP .................................................................................................. 15
3.1. Kesimpulan ................................................................................................... 15
3.2.Saran............................................................................................................... 15
LAMPIRAN .............................................................................................................. 16
SKENARIO KASUS ............................................................................................... 16
4.1. STEP I ........................................................................................................... 16
4.2. STEP II ......................................................................................................... 17
4.3. STEP III ....................................................................................................... 18
4.4. STEP IV ....................................................................................................... 19
4.5. STEP V ......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 21

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting dan kompleks bagi
kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi yang
dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudah dikenal maupun yang tidak
dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan
manusia, karena itu kita harus memberikan perhatian yang seksama terhadap
komunikasi.
Setiap orang selalu berupaya memahami setiap peristiwa yang dialaminya.
Orang memberikan makna terhadap apa yang terjadi di dalam dirinya sendiri atau
lingkungan sekitarnya. Terkadang makna yang diberikan itu sangat jelas dan
mudah dipahami orang lain, namun terkadang makna itu buram, tidak dapat
dipahami dan bahkan bertentangan dengan makna sebelumnya. Dengan
memahami komunikasi maka orang dapat menafsirkan peristiwa secara lebih
fleksibel dan bermanfaat.

Komunikasi verbal ( verbal communication ) adalah bentuk komunikasi yang


disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis (written) atau
lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena kenyataannya, ide-
ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara verbal ketimbang
non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun pembaca ) bisa
lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.

Contoh : komunikasi verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan


menggunakan media, contoh seseorang yang bercakap-cakap melalui telepon.
Sedangkan komunikasi verbal melalui tulisan dilakukan dengan secara tidak
langsung antara komunikator dengan komunikan. Proses penyampaian informasi
dilakukan dengan menggunakan berupa media surat, lukisan, gambar, grafik dan
lain-lain.

3
Komunikasi non verbal (non verbal communication) menempati porsi penting.
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan.
Melalui komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan
mengenai suatu kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa
senang, benci, cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya.

Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu


komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus
memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. Bentuk komunikasi non
verbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, simbol-
simbol, pakaian seragam, warna dan intonasi suara.

1.2. Rumusan Masalah


Dari penjelasan diatas, dalam pembahasan makalah komunikasi dasar
keperawatan membahas tentang komunikasi interpersonal verbal dan non verbal,
baik itu dari segi definisi sampai pada contoh-contohnya dan aspek-aspek yang
terkait dengan materi tersebut serta contoh kasus penerapan komunikasi
interpersonal verbal dan nonverbal.

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui dan
memahami mengenai komunikasi interpersonal verbal dan nonverbal.

1.3.2. Tujuan Khusus


Adapun tujuan khusus dari makalah ini yaitu:
1. Mengetahui definisi komunikasi interpersonal verbal non verbal
2. Mengetahui ciri-ciri komunikasi interpersonal verbal non verbal
3. Mengetahui bentuk-bentuk komunikasi interpersonal verbal non verbal
4. Mengetahui jenis-jenis komunikasi interpersonal verbal non verbal
5. Mengetahui manfaat komunikasi interpersonal verbal non verbal

4
6. Mengetahui hambatan komunikasi interpersonal verbal non verbal
7. Mengetahui contoh dari komunikasi interpersonal verbal non verbal

1.4. Manfaat Penulisan

1.4.1. Manfaat Untuk Mahasiswa


Adapun manfaat penulisan makalah ini bagi mahasiswa, sebagai berikut:
Laporan ini bermanfaat bagi mahasiswa sebagai materi pembelajaran khususnya
Komunikasi interpersonal verbal non verbal. Laporan ini dapat dijadikan referensi
materi pembelajaran mengenai komunikasi interpersonal verbal non verbal
.Laporan ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan mengenai komunikasi interpersonal verbal non verbal.

1.4.2. Manfaat Untuk Institusi


Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah kepustakaan yang
ada dan diharapkan dapat memberikan masukan mengenai Komunikasi
interpersonal verbal non verbal guna mendukung studi kasus yang akan
dilakukan dikemudian hari dan dapat dijadikan referensi untuk pembuatan laporan
selanjutnya.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI KOMUNIKASI


Definisi Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang berbentuk lisan ataupun
tulisan, contohnya adalah penggunaan kata-kata. Komunikasi verbal berupa kata-
kata yang diucapkan langsung (berbicara) bisa dilakukan secara langsung (face to
face) atau dengan perantara media, contohnya berinteraksi menggunakan sosial
media atau telepon genggam. Sedangkan komunikasi verbal yang melalui tulisan
bisa dilakukan menggunakan media seperti surat, postcard, chating di media
sosial, dan sebagainya.

Definisi Komunikasi Non-verbal


Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-
kata, contohnya menggunakan bahasa tubuh seperti mimik wajah dan gerakan
tangan, bahkan intonasi suara dan kecepatan berbicara.. Sebabnya, dalam
komunikasi menggunakan media digital, komunikasi non-verbal seringkali tidak
mungking dilakukan. Contohnya ketika kita sedang chatting, tidak mungkin kita
bisa melihat ekspresi wajah lawan bicara kita atau mendengar intonasi suaranya.
Karena keterbatasan ini pula komunikasi non-verbal sering menimbulkan
kesalahpahaman. Contohnya, terkadang ada orang yang menggunakan emoji
secara tidak tepat. Misal seseorang salah mengirim emoji marah padahal
sebenarnya dia ingin mengirim emoji tersenyum yang terletak di sebelahnya. Hal
ini bisa menyebabkan orang yang dikirimi pesan menjadi salah paham dan ikut
marah.

2.2 CIRI-CIRI KOMUNIKASI


Ciri-ciri Komunikasi Verbal
Beberapa ciri-ciri komunikasi verbal, yakni:

6
 Disampaikan melalui media, baik lisan maupun tulisan
 Menggunakan kata-kata dari satu atau lebih bahasa
 Komunikasi cenderung bersifat dua arah
 Kualitas komunikasi cenderung ditentukan oleh komunikasi non-verbal

Ciri-ciri Komunikasi Non-Verbal


Komunikasi non verbal ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 Disampaikan dengan menggunakan isyarat (gesture), gerak-gerik
(movement), postur/ tipologi, parabahasa, kinesic/sentuhan, penampilan
fisik, ruang, jarak, waktu,consumer product dan artefak.
 Proses komunikasi implisit dan dapat terjadi dua arah maupun satu arah.
 Kualitas proses komunikasi tergantung pada pemahaman terhadap persepsi
orang lain

2.3. BENTUK KOMUNIKASI


Bentuk-Bentuk Komunikasi Verbal
1. Komunikasi Tertulis
Komunikasi tertulis adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan
melalui tulisan. Komunikasi tertulis biasanya dilakukan karena
keterbatasan jarak antara komunikator dan komunikan. Selain itu,
komunikasi tertulis juga dilakukan jika dibutuhkan catatan atau
dokumentasi untuk dijadikan bukti.
2. Komunikasi Lisan
Komunikasi lisan atau juga sering disebut komunikasi oral adalah bentuk
komunikasi verbal melalui interaksi langsung atau tatap muka antara
komunikator dan komunikan. Percakapan pada komunikasi lisan bisa
melibatkan lebih dari dua individu.

Bentuk-Bentuk Komunikasi Non-Verbal


A. Kinesics (Gerakan tubuh)
1) Kontak Mata

7
2) Ekspresi Wajah
3) Emosi
4) Gerak Isyarat
5) Sikap Badan
6) Sentuhan

B. Paralanguage (suara)
1) Pola titinada(pitch); tinggi rendahnya nada vokal.
2) Volume; keras atau lembutnya nada.
3) Kecepatan(rate); Mengacu pada kecepatan pada saat orang berbicara.
4) Kualitas; merupakan kualitas bunyi dari suara seseorang.

C. Gangguan-gangguan Vokal
Gangguan-gangguan vokal pada awalnya digunakan sebagai "place makers"
dirancang untuk mengisi kekosongan sementara dalam berbicara, untuk
menunjukkan bahwa bicara kita belum selesai dan masih menjadi giliran kita.
Contoh; “ehmm”, “eee”

D. Penggunaan Ruang
1) Proksemik; studi mengenai ruang informal/ruang disekitar tempat yang
kita gunakan suatu saat.
a. Ultimate distance; jarak sampai 50 cm dianggap tepat untuk
pembicaraan antara dua sahabat akrab
b. Personal distance; dari 50 cm sampai 125 cm jarak untuk
pembicaraan yang terjadi secara sepintas atau kebetulan.
c. Sosial distance; dari 125 cm sampai 4 m, untuk urusan bisnis
seperti mewawancarai calon pegawai.
d. Publik Distance; mengenai apa saja lebih dari 4 m.

2) Wilayah; mengacu kepada ruang di mana kita menuntut kepemilikan


wilayah itu. Adakalanya kita tidak menyadari cara-cara kita menuntut

8
ruang itu sebagai milik kita, dan dalam hal lain kita berusaha keras
menggunakan tanda-tanda yang nyata(nonverbal)mengenai wilayah kita.
Contoh: menggunakan gembok pada pintu dan tanda-tanda(simbol), untuk
menunjukkan kepemilikan terhadap wilayah tertentu.
3) Artefak; mengacu kepada pemilikan kita dan cara-cara kita mendekorasi
wilayah kita. Biasanya berupa penyampaian pesan tentangpengenalan diri.

2.4. JENIS-JENIS KOMUNIKASI


Jenis-Jenis Komunikasi Verbal
Desak Putu Yuli Kurniati dalam Modul Komunikasi Verbal dan Non Verbal
(2016) menyebutkan bahwa berbicara adalah komunikasi verbal vokal, sedangkan
menulis adalah komunikasi verbal non-vokal. Dengan berbicara dan menulis kita
memberikan informasi dalam komunikasi dengan orang lain.
Komunikasi verbal terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Berbicara, adalah menggunakan kata-kata secara lisan.
Contoh berbicara adalah saat bercakap-cakap secara tatap muka atau
melalui telepon, saat saling menyapa, bertanya sesuatu, melakukan
presentasi, maupun melakukan seminar.
2. Menulis, adalah menggunakan kata-kata sebagai tulisan.
Adapun contoh komunikasi menulis adalah bertukar pesan baik melalui
surat, aplikasi chatting, maupun e-mail.

Jenis-Jenis Komunikasi Non-Verbal


1. Ekspresi wajah
Ini adalah salah satu jenis komunikasi nonverbal yang memiliki peran
besar. Saat berkomunikasi, ekspresi wajah seseorang adalah hal pertama
yang akan terlihat, bahkan sebelum kita mendengar apa yang akan lawan
bicara katakan. Dari ekspresi wajah, ada banyak sekali informasi yang bisa
didapatkan. Ekspresi wajah juga disebut komunikasi nonverbal yang
paling universal. Hal ini karena rata-rata orang akan menunjukkan ekspresi
wajah yang sama untuk emosi tertentu. Misalnya, rata-rata orang akan

9
cemberut ketika sedang sedih dan tersenyum berseri-seri saat sedang jatuh
cinta.
2. Gestur
Gestur atau gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan
tanpa menggunakan kata-kata. Gestur yang sering digunakan misalnya
seperti melambai, menunjuk, atau menganggukan kepala.
3. Postur tubuh
Postur tubuh juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal yang
dapat menyampaikan banyak informasi. Bila dikombinasikan dengan
gerak tubuh tertentu, postur tubuh bisa memberikan banyak informasi.
Misalnya, berdiri tegak dengan meletakkan tangan di pinggul cenderung
menunjukkan sikap yang tegas dan berkuasa.
4. Paralinguistik
Paralinguistik adalah aspek nonverbal dari proses bicara (komunikasi
verbal). Aspek ini meliputi nada bicara, volume suara, dan ketinggian nada
yang digunakan pada suatu pembicaraan.
5. Tatapan mata
Tatapan mata juga memainkan peran penting dalam komunikasi
nonverbal. Cara seseorang melihat, menatap, dan berkedip dinilai bisa
menunjukkan berbagai emosi yang ada pada dirinya. Misalnya, ketika
Anda bertemu eorang yang Anda sukai atau hormati, biasanya kecepatan
berkedip akan meningkat dan pupil mata membesar.
6. Sentuhan
Sentuhan juga merupakan salah satu jenis komunikasi nonverbal. Sentuhan
bisa digunakan untuk mengomunikasikan berbagai emosi, misalnya kasih
sayang, keakraban, dan simpati. Sentuhan yang dilakukan oleh wanita dan
pria biasanya memiliki arti yang berbeda. Wanita cenderung menggunakan
sentuhan untuk menunjukkan perhatian dan kasih sayang, sedangkan pria
biasanya menggunakan sentuhan untuk menegaskan kekuasaan dan
kendalinya atas orang lain.
7. Penampilan

10
Penampilan, seperti pilihan warna, pakaian, dan gaya rambut, juga
dianggap sebagai salah satu alat komunikasi nonverbal. Penampilan bisa
menentukan cara pandang dan reaksi seseorang terhadap orang lain, karena
penampilan merupakan salah satu hal yang bisa dilihat pertama kali.
8. Proksemik
Proksemik merupakan jenis komunikasi nonverbal yang berupa jarak saat
komunikasi berlangsung. Jarak atau ruang dalam komunikasi ini biasanya
ditentukan oleh seberapa akrab dan nyaman Anda dengan lawan bicara
Anda.
Ruang pribadi seseorang biasanya adalah 0,5–1,5 m. Jarak ini biasanya
hanya untuk keluarga, sahabat, atau kekasih. Sementara itu, jarak yang
biasanya pantas untuk komunikasi profesional dengan rekan kerja atau
mengobrol santai dengan teman adalah 1,5–4 m.
9. Objek
Objek yang dikenakan atau digunakan oleh seseorang juga merupakan
salah satu jenis komunikasi nonverbal. Dari objek ini, Anda bisa mendapat
banyak informasi tentang identitas seseorang.
Sebagai contoh, jika Anda melihat seseorang memakai jas dokter, Anda
bisa langsung mengetahui bahwa orang tersebut adalah seorang dokter
tanpa perlu berbicara atau bercakap-cakap dengannya.

2.5. MANFAAT KOMUNIKASI


Manfaat Komunikasi Non-Verbal

Manfaat Komunikasi Non Verbal antara lain :


1) Efisien
2) Dapat menafsirkan maksud maupun sikap mereka secara lebih akurat.
3) Membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang
4) Untuk diulangi
5) Sulit dimanipulasi

11
Manfaat Komunikasi Verbal
Manfaat Komunikasi Verbal antara lain:
1) Interaksi
2) Mengungkapkan perasaan
3) Membina/menjalin hubungan 4) Meyakinkan
5) Memberi persuasi
2) Dapat menafsirkan maksud maupun sikap mereka secara lebih akurat.
3) Membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang
4) Untuk diulangi
5. Sulit dimanipulasi

2.6. HAMBATAN KOMUNIKASI


Hambatan Komunikasi Verbal
1. Pesan sulit untuk dipahami
Penyampaian pesan yang diberikan komunikator menggunakan kata-kata
atau istilah yang sulit dipahami komunikan.
2. Tidak percaya diri
Komunikator menyampaikan pesan dengan tidak percaya diri seperti
gugup,malu dan ragu-ragu menyebabkan pesan yang disampaikan sulit
dimengerti oleh komunikan.
3. Persepsi negative
Pemberian makna atau maksud dari hal yang di sampaikan dengan apa
yang diharapkan komunikan .
4. Gangguan komunikasi
Gangguan komunikasi secara langsung itu adalah lingkungan seperti
suasana yang tidak kondusif sehingga komunikan tidak fokus, sedangkan
komunikasi menggunakan media digital seperti handphone gangguannya
adalah sinyal yang menyebabkan suara komunikator tidak jelas atau putus-
putus.
5. Jarak fisik yang jauh antara komunikator dengan komunikan

12
Meskipun sekarang terdapat teknologi telpon suara dan video call, tetap
saja ketika berkomunikasi akan terlewat begitu saja seperti ekspresi muka
atau bahasa tubuh tidak terlihat jelas berbeda dengan berkomunikasi secara
langsung..
6. Perbedaan bahasa
Penggunaan bahasa menjdi hambatan karena pemahaman antar komikator
dan komunikan berbeda dalam pelafalan dan logat bicara serta makna yang
berbeda.

Hambatan Komunikasi Non-Verbal


1. Hambatan Budaya yaitu hambatan yang dikarenakan perbedaan
latarbelakang budaya yang berbeda dan mengakibatkan ketidak pahaman
antar pengirim dan penerima dan komunikan.
2. Hambatan Psikologi yaitu hambatan yang terjadi karena adanya perbedaan
nilainilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima.
3. Hambatan Persepsi yaitu hambatan yang diakibatkan oleh karena simbol-
simbol yang digunakan berbeda maknanya dengan yang diapahami
penerima.

2.7. CONTOH KOMUNIKASI


Contoh Komunikasi Verbal
Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:
1. Melakukan chatting dengan media sosial
2. Pidato
3. Rapat dan diskusi
4. Berinteraksi tertulis melalui media sosial
5. Guru yang mengajar di kelas
6. Membaca novel dan menulis surat

Contoh Komunikasi Non-Verbal


Beberapa contohnya adalah sebagai berikut:

13
1. Mengetuk pintu
2. Menggelengkan kepala
3. Berjabat tangan
4. Tersenyum
5. Mengerutkan dahi
6. Menggigit bibir bawah
7. Menganggukkan kepala
8. Mengangkat satu tangan

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Komunikasi merupakan bagian terpenting di dalam kehidupan bermasyarakat
terutama di dalam pelayanan kesehatan dimana kepuasan pasien dalam menerima
pelayan melalui pelayan komunikasi maka dari itu pelayanan kesehatan harus
membangun kelancaran berkomunikasi dengan baik terhadap klien.
Komunikasi terbagi menjadi komunikasi verbal maupun komunikasi
nonverbal.komunikasi verbal adalah komunikasi yang bentuk penyampaiyanya
dengan kata-kat menggunakan cara tertulis (written) atau lisan(oral) agar
penyampaian nya lebih mudah dipahami.sedangkan komunikasi non verbal
merupakan komunikasi penting untuk menyampaikan suatu komunikasi dengan
ekspresi untuk membantu memperkuat dari pesan yang ingin disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.bentuk komunikasi
nonverbal adalah bahasa isyarat,ekspresi wajah,sandi,simbol-simbol,pakaian
seragam dan intonasi suara.

3.2. Saran
Tenaga kesehatan diharapkan dapat menjalin komunikasi yang baik antar
pasien atau sesama tenaga medis. Penggunaan komunikasi yang baik secara
verbal dan non verbal dapat mempermudah penyampaiian pesan agar mudah
dimengerti oleh penerima pesan serta agar mendapatkan informasi yang jelas
untuk kebutuhan medis.

15
LAMPIRAN
SKENARIO KASUS

Perawat U adalah perawat yang bertugas di bangsal penyakit dalam dirumah sakit
S. Ketika berinteraksi saat memberikan asuhan keperawatan, perawat U
menampilkan ekspresi wajah yang ramah, menggunakan paranguage, kinesis,
kontak mata yang baik, selalu memotivasi pasien dengan dengan memberikan
haptics yang baik saat pasien merasa sedih dan putus asa terhadap pendapatnya.

Ketika berbicara perawat U selalu memberikan pasien yang jelas, menggunakan


intonasi yang sesuai. Kata-kata mudah dimengerti saat menjelaskan rencana
asuhan keperawatan kepeda pasien.

4.1. STEP I
1. Paralanguage
Saluran komunikasi non verbal yang dilakukan oleh perawat, aspek-aspek
suara ucapanyang dapat dipahami
2. Kinesis
Kinesics adalah ilmu yang mempelajari isyarat yang menggunakan bagian-
bagian tubuh seperti ekspresi wajah, sikap tubuh,gerakan jari
jemari,tangan,lengan pundak dan gelengan kepala. Kinesis juga memiliki
arti ilmu gerak tubuh sebagai bagian dari proses komunikasi gerakan tubuh
meliputi kontak mata. Kinesics berasal dari kata Yunani yaitu kinesis yang
berarti gerakan.
3. Haptics
adalah sentuhan dalam bentuk komunikasi. sentuhan merupakan salah satu
bagian yg penting dalam hubungan perawat dg pasien, namun harus
memperhatikan norma sosial. substitusi komunikasi sentuhan yg dilakukan

16
perawat dimaksudkan untuk lebih memperkuat atau mempertegas pesan-
pesan yg disampaikan.
4. Bangsal
Bangsal adalah ruangan bersekat-sekat yang di isi oleh banyak pasien yang
digunakan sebagai tempat dilakukannya asuhan keperawatan, dan tempat
dimana pasien bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman.
5. Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan adalah segala bentuk tindakan atau kegiatan pada
praktek keperawatan yang di berikan kepada pasien yang sesuai dengan
standart oprasional prosedur.
Langkah asuhan keperawatan dibagi menjadi 5 tahap yaitu
● Tahap pengkajian
● Tahap diagnosa
● Tahap intervensi
● Tahap implementasi
● Tahap evaluasi
Dilanjutkan dengan dokumentasi
6. Penyakit Dalam
Penyakit dalam adalah gangguan atau masalah yang menyerang atau
terjadi pada bagian organ yang ada di dalam tubuh manusia. Seperti ginjal,
jantung, lambung, dan paru-paru. Contoh dari penyakit dalam diantaranya
bronkitis, kanker paru-paru, gagal jantung, penyakit jantung koroner.
7. Intonasi
intonasi merupakan sebuah ketepatan pengucapan serta irama kalimat
dalam sebuah dialog. Definisi lainnya adalah tinggi rendahnya sebuah
nada.

4.2. STEP II
1. Bagaimana perawat memberikan haptics dengan baik?
2. Apa yang terjadi jika perawat melakukan ekspresi tidak baik

17
3. Jika pasien marah dengan emosi yang tidak terkontrol,apa yang dilakukan
oleh seorang perawat!

4.3. STEP III


1. Menyentuh pasien dengan cara lemah lembut dan dengan kata-kata
motivasi tanpa menyentuh bagian sensitif pasien.
2. Pelayanan yang baik itu bukan dari pengobatan dan perawatan saja namun
senyum dan ramah itu juga bagian dari pelayanan karena itu perawatan
dan tenaga medis lainnya yang sedang bertugas harus selalu ramah
kepada pasien dan keluarga pasien jika tidak di lakukan maka pasien tidak
akan nyaman dengan hasil kerja perawat tersebut itu menyusul dengan
banyaknya keluhan yang di terima rumah sakit terkait ketidakramahan
perawatan tersebut.
3. Hal-hal yang dapat perawat lakukan adalah :
 Mendengarkan pasien dan tidak memotong pembicaraannya.
 Berikan rasa empati kepada pasien.
 Hormati pasien, dengan berusaha mendukung apa yang pasien
keluhkan.
 Memberikan waktu kepada pasien untuk meluapkan perasaan dan
amarahnya.
 Berusaha menempatkan diri di posisi pasien supaya bisa memahami
apa yang pasien rasakan

18
4.4. STEP IV

Perawat U
memberikan asuhan Komunikasi Pasien Rumah Sakit S
keperawatan

Komunikasi Verbal:
Komunikasi Non verbal:
1. Memberikan pesan yang
jelas 1. Memberikan ekspresi ramah
2. Intonasi yang sesuai 2. Memberikan kontak mata yang
3. Menggunakan paralanguage baik
4. Memotivasi 3. Memberikan haptics yang baik
5. Menggunakan kata-kata yang 4. Menggunakan kinesics
mudah dimengerti

Dalam melakukan komunikasi interpersonal


antara perawat dengan pasien menggunakan
komunikasi verbal dan nonverbal

Komunikasi Efektif

19
4.5. STEP V
1. Komunikasi verbal seperti memberikan pesan yang jelas dengan intonasi
yang sesuai dan kata-kata yang mudah dimengerti. Sedangkan, komunikasi
nonverbal ialah seperti menampilkan ekspresi wajah yang ramah,
menggunakan paralanguage dan kontqk mata yang baik.
2. Pentingnya perawat menampilkan ekspresi yang ramah adalah untuk
mencapai kesembuhan pasien, membentuk kenyamanan pasien, membawa
citra baik instansi kesehatan, dan mengurangi keluhan pasien.
3. Tingkatan komunikasi yang sedang dilakukan oleh perawat adalah
komunikasi interpersonal (interpersonal communication). Komunikasi
interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua
orang atau lebih secara tatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan
pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan
menanggapi secara langsung.

20
DAFTAR PUSTAKA

Komunikasi Verbal VS Komunikasi Non-Verbal | BINUS UNIVERSITY


MALANG | Pilihan Universitas Terbaik di Malang. (2020). Diakses pada
2 Okober 2022, from https://binus.ac.id/malang/2020/06/komunikasi-
verbal-vs-komunikasi-non-verbal/
Media, Kompas. (2021). Komunikasi Verbal: Pengertian, Ciri-Ciri, Jenis, dan
Prinsipnya. Diakses pada 2 Oktober 2022, from
https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/22/114321869/komunikasi-
verbal-pengertian-ciri-ciri-jenis-dan-prinsipnya
Morrisan dan Andy Corry Wardhany, Teori Komunikasi, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2009
Richard West dan Lynn H. Turner. Pengantar Teori Komunikasi; Analisis dan
Aplikasi, Jakarta: Salemba Humanika, 200).
Umar, N. J. (2018). Penggunaan simbol-simbol komunikasi non verbal antara
pengungsi Iran dan warga lokal di Makassar. KAREBA: Jurnal Ilmu
Komunikasi, 295-303.

21

Anda mungkin juga menyukai