NIM : G1B119012
KASUS
Seorang laki-lai berusia 25 tahun di ruang paru dengan diagnosa medis asma bronkhial. Pasien di diagnosa
asma sejak tahun 2008, mendapatkan salbutamol via nebulisasi bila penyakit nya kambuh. Riwayat
masuk : 2 hari seblum masuk RS pasien mengeluh batuk tapi tidak berdahak, ada cairan hidung (secret),
tapi pasien tidak ada demam. Hari berikutnya pasien mengeluh letih, nafas sesak, dan muntah 1x.
kemudian pasien dibawa ke Rs dengan kondisi kesulitan bernafas yang persisten. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan : RBC 4.28, HTC 0.36, HGB 11, WBC 11.3, limposit 250, eoainofil 0.01 segmen
(neutrofil) 0.74).
Step 1
2. salbutamol (ira)
3.eoainofil (fira)
4. HCT (fifah)
5.WBC(hanif)
6. RBC (husnul)
Jawaban
Jawab: adalah penyakit yang menyebabkan otot-otot disekitar saluran bronkial mengalami peradangan dan
bengkak. Peradangan ini melibatkan sel darah putih yang berbeda. Yang melepaskan kimia-kimia yang
sangat kuat dan menyerang lapisan saluran udara tersebut. Peradangan ini menghasilkan lendir yang sangat
kental, sehingga menyebabkan saluran udara menyempit, sangat(gugup), sensitive.
2. salbutamol (ira)(silvi)
Jawab :Salbutamol, juga dikenal sebagai albuterol dan dipasarkan sebagai Ventolin, adalah obat yang
digunakan membuka saluran napas di paru-paru. Obat ini digunakan untuk mengobati asma, penyempitan
bronkus yang dipicu olahraga, dan penyakit paru obstruktif kronis.
3.eoainofil (fira) (tasya) : adalah salah satu jenis sel darah putih/ leukosit yang berfungsin melawan
berbagai macam infeksi di dalam rubuh, eoainofil juga merupakan salah satu jenis sel darah putih yang
memiliki peranan pentig bagi sistem tubuh
5.WBC(hanif)(hani)
: Red Blood Cell (RBC) di sebut juga eritrosit atau sel darah merah adalah jenis sel darah yang paling
banyak dan berfungsi mengikat oksigen yang diperlukan untuk oksidasi jaringan-jaringan tubuh lewat
darah.
Step 2
3.apakah pada kasus tersebut bisa dikatakan pasien adalah seorang perokok aktif? (Husnul)(silvi)
4. Apa saja faktor pemicu yg dapat membuat penderita asma bronkhial kambuh? (Intan)(IRA)
5.tindakan apa yang harus di lakukan perawat pada saat asma bronkhial pasien kambuh??(hanif)(hani)
8.Diagnosa keperawatan apa yang harus ditegakan dalam kasus tersebut? (Tasya)(fira)
Step 3
1. Tujuanya adalah agar membantu pasien untuk melancarkan salura pernafasannya yang ditandai
peradangan / penyempitan karna salbutami merupakan obat yang digunakan membuka salura pernafasan di
paru-paru, dan juga nebulisasi ialah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan menjadi uap yang di
hirup (Tasya isra)
2. Buka tutup inhaler dengan tegak, kemudian kocok untuk mencampurkan obat. Duduk dengan
tegak, miringkan kepala sedikit ke belakang dan bernapaslah dengan lembut. Pegang inhaler dengan tegak,
masukkan ke dalam mulut dan pastikan bibir kuat menutup corong.
Ambil napas dalam melalui corong dengan menekan inhaler untuk melepaskan satu dosis. (Fira)
3. Pada kasus tersebut tidak dijelaskan bahwa pasien adalah seorang perokok tetapi salah satu
penyebab dari asma bronkial adalah:
• Alergi terhadap makanan, serbuk sari, jamur, tungau debu, dan bulu hewan peliharaan.
• Paparan zat-zat di udara (seperti polusi udara, asap kimia, atau racun).
• Faktor cuaca (seperti cuaca dingin, berangin, dan panas yang didukung dengan kualitas udara yang
buruk dan perubahan suhu secara drastis).
4. faktor pemicu penderita asma bronkhial kambuh yaitu bisa terjadi karena alergi dalam rumah
contohnya tungau debu, alergi hewan piaraan, jamur dan serbuk sari. bisa juga dipicu oleh asap rokok dan
polusi udara (ira)
Jika Anda merasa sedang mengalami serangan asma, tetaplah tenang dan lakukan langkah-langkah
pertolongan pertama pada asma berikut ini:
Duduk dan ambil napas pelan-pelan dengan stabil. Sekali lagi, cobalah untuk tetap tenang, karena panik
justru akan semakin memperparah serangan asma.
Semprotkan obat inhaler untuk asma setiap 30-60 detik, maksimal 10 semprotan.(hani)
6. Hubungi ambulans jika Anda tidak memiliki inhaler, asma bertambah parah meski sudah
menggunakan inhaler, tidak ada perbaikan meski sudah menyemprotkan inhaler sebanyak 10 kali, atau jika
Anda merasa khawatir.
7. Karena sabultamol merupakan adalah obat yang digunakan membuka saluran napas di paru-paru,
biasa digunakan untuk mengobati masalah pernapasan, seperti asma, bronkitis kronis, dan emfisema.
Pemberian obat melalu nebulisasi karena Nebulisasi adalah alat untuk mengubah obat dalam bentuk cairan
menjadi uap yang dihirup. Pengobatan yang memanfaatkan nebulisasi biasanya diberikan pada penderita
gangguan pernapasan, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) saat gejala sesak napas
sedang muncul. (Hanif)
9. Duduk dan ambil napas pelan-pelan dengan stabil. Sekali lagi, cobalah untuk tetap tenang, karena
panik justru akan semakin memperparah serangan asma.
Semprotkan obat inhaler untuk asma setiap 30-60 detik, maksimal 10 semprotan.
Hubungi ambulans jika Anda tidak memiliki inhaler, asma bertambah parah meski sudah menggunakan
inhaler, tidak ada perbaikan meski sudah menyemprotkan inhaler sebanyak 10 kali, atau jika Anda merasa
khawatir.
Jika ambulans belum tiba dalam waktu 15 menit, ulangi langkah nomor 2. (Fifah)
Step 4
ASMA BRONKHIAL
PENYEBAB DIAGNOSIS
Jawaban:
Faktor Presdisposisi genetik dimana yang diturunkan adalah bakat oraangnya meskipun belum
diketahui bagaimana cara penurunananya yang jelas penderita dengan penyaakit alergi bisanyaa
mempunyai keluaarga dekat juga menderita penyakit alergi karena adanya berat alergi ini, penderita sangat
mudah terkena penyakit asma bronkial jika terpopos cdengan faaktor prncetus, selain hipersenistisikal.
Saluran pernapasan jugaa bisa diturunkan.
Berdasarkan Penyebabnya
a. Alergen
Inholan, yang masuk melalui saluran pernapasan(debu, bulu binantang, serbuk bunga, sspora jamur,
bakteri dan polusi).
b. Perubahan Cuaca
Cuaca lambat dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang sering
mendadak dingin merupakan factor pemicu terjadinya serangan asma kadang-kadang serangan
berhubungan dengan musim, seperti musim hujan, musim kemarau, muim bunga, hal ini berhu u gan
dengan arah angina, serbuk dan debu.
c. Stres
Stres/gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma. Selaain itu juga bia memperberat serangan
asma yang sudah ada. Disamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang
mengalami stress/gangguan emosi perlu diber nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinyaa. Karena
jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
d. Lingkungn Kerja
Mempunyai hubungan langsung sebab terjadinya serangan asma. Hal ini berkaitan dengan demam dia
bekerja. Midsalnya orang yang bekerja dilaboratorium hewan.
Step 6
b. Diagnosis asma
Untuk mengetahui apakah seorang pasien menderita penyakit asma, maka dokter perlu melakukan
sejumlah tes. Namun sebelum tes dilakukan, dokter biasanya akan mengajukan pertanyaan pada pasien
mengenai gejala apa saja yang dirasakan, waktu kemunculan gejala tersebut, dan riwayat kesehatan
pasien serta keluarganya.
Jika seluruh keterangan yang diberikan pada pasien mengarah pada penyakit asma, maka selanjutnya
dokter bisa melakukan tes untuk memperkuat diagnosis, misalnya:
Spirometri
Tes Arus Puncak Ekspirasi (APE)
Uji Provokasi Bronkus
Pengukuran Status Alergi
CT Scan
Rontgen
Jika seseorang terdiagnosis mengidap asma saat kanak-kanak, gejalanya mungkin bisa menghilang ketika
dia remaja dan muncul kembali saat usianya lebih dewasa. Namun gejala asma yang tergolong menengah
atau berat di masa kanak-kanak, akan cenderung tetap ada walau bisa juga muncul kembali. Kendati
begitu, asma bisa muncul di usia berapa pun dan tidak selalu berawal dari masa kanak-kanak.
c. Pengobatan asma
Ada dua tujuan dalam pengobatan penyakit asma, yaitu meredakan gejala dan mencegah gejala kambuh.
Untuk mendukung tujuan tersebut, diperlukan rencana pengobatan dari dokter yang disesuaikan dengan
kondisi pasien. Rencana pengobatan meliputi cara mengenali dan menangani gejala yang memburuk,
serta obat-obatan apa yang harus digunakan.
Penting bagi pasien untuk mengenali hal-hal yang dapat memicu asma mereka agar dapat
menghindarinya. Jika gejala asma muncul, obat yang umum direkomendasikan adalah inhaler pereda.
Bilamana terjadi serangan asma dengan gejala yang terus memburuk (secara perlahan-lahan atau cepat)
meskipun sudah ditangani dengan inhaler atau obat-obatan lainnya, maka penderita harus segera
mendapatkan penanganan di rumah sakit. Meski jarang terjadi, serangan asma bisa saja membahayakan
nyawa. Bagi penderita asma kronis, peradangan pada saluran napas yang sudah berlangsung lama dan
berulang-ulang bisa menyebabkan penyempitan permanen.
Serangan asma di rumah sakit bisa menyebabkan pasien mengalami gagal napas dan perlu mendapatkan
pertolongan secepat mungkin (code blue asthma).
d. Komplikasi asma
Berikut ini adalah dampak akibat penyakit asma yang bisa saja terjadi:
Jika penggunaan inhaler pereda asma reaksi cepat makin meningkat, segera konsultasikan kepada dokter
agar rencana penanganan asma Anda disesuaikan kembali. Selain itu, disarankan untuk
melakukan vaksinasi influenza dan pneumonia secara teratur untuk mencegah memburuknya penyakit
asma yang disebabkan kedua penyakit tersebut.
Ketika seseorang mengalami serangan asma, gejala-gejala yang timbul sangatlah beragam. Setiap orang
bisa saja mengalami gejala yang berbeda, baik dari tingkat keparahan, durasi serangan, maupun
frekuensinya.
Anda mungkin saja “kumat” setelah lama tidak, selanjutnya tiba-tiba jadi “rutin” mengalami serangan
asma. Sementara itu, orang lain bisa saja mengalami gejala setiap hari, atau hanya malam hari, atau
mungkin juga hanya setelah beraktivitas.
g. Ciri ciri asma bronkhial
Batuk
Mengi
Dada sesak
Sesak napas
Selain empat yang paling umum di atas, gejala lain yang mungkin saja muncul karena asma, antara lain:
Bila Anda mencurigai satu atau beberapa gejala yang sudah disebutkan, jangan ragu untuk segera periksa
ke dokter.
Tidak hanya mengetahui gejala, penting juga untuk memahami tingkat keparahan dari asma bronkial yang
Anda derita.
Pasalnya, kekambuhan asma biasanya tergantung seberapa parah kondisi yang Anda miliki.
Intermiten
Persisten ringan
Persisten sedang
Persisten berat
i. Penyebab
Para ahli belum mengetahui secara pasti apa yang menjadi penyebab asma. Akan tetapi, serangan
umumnya terjadi ketika seseorang terpapar pemicunya. Beberapa hal yang mungkin bisa menjadi
penyebab alias pemicu asma, antara lain:
j. Faktor Risiko
Penyakit ini bisa menyerang siapa saja, bahkan orang dewasa yang berusia 30 atau 40-an sekalipun.
Memang, kebanyakan kasus sudah diketahui sejak pasien masih bayi atau kanak-kanak.
Namun, kira-kira sejumlah 25 persen dari pengidap asma bronkial baru pertama kali mengalami serangan
di usia dewasa.
Menurut WHO, penyakit ini adalah penyakit yang paling umum dialami anak-anak karena:
Kondisi ini hanya bisa didiagnosis oleh dokter. Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Anda
(termasuk jenis dan frekuensi gejala), riwayat medis keluarga, serta menjalani pemeriksaan fisik dan tes
fungsi paru-paru.
Beri tahu dokter bila keluarga terdekat Anda, seperti orangtua, saudara kandung, serta kakek dan nenek
ada yang mengalami kondisi ini.
Beri tahu pula soal gejala yang Anda rasakan, mulai dari kapan dan seberapa sering Anda mengalaminya.
Selama pemeriksaan fisik, dokter akan mendengarkan pernapasan Anda dan mencari tanda-tanda
penyakit pernapasan atau alergi.
Dokter kemudian akan menggunakan tes spirometri untuk memeriksa cara kerja paru-paru Anda. Tes ini
mengukur seberapa cepat dan banyak udara yang dapat Anda hirup serta embuskan.
Bila diperlukan, dokter juga dapat melakukan sejumlah tes lain, seperti:
KASUS 2
I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS KLIEN
Nama : - No. RM :
Usia : 25 tahun Tgl masuk :
Jenis kelamin : laki- laki
Alamat :
Pekerjaan :
Agama :
2. RIWAYAT KESEHATAN
1) Keluhan utama
-
sebelummasukrspasienmengleuhbatuktapitidakberdahak ,adacairanhidungsecret,tapipasi
entidakdemam.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
- pasiendidiagnosaasmasejaktahun 2008
3) RiwayatKesehatanSekarang
- Hariberikutnyapasienmengeluhletih,nafassesakadanmuntak 1x,kemudian
pasiendibawakersdengankondisikesulitanbernafas yang
persiten.hasilpemeriksaanlaboratoriumdidapatkan:
RBC:4.28,HCT:0,36,HGB:11,WBC:11,3,LIMPOSIT;250,EOAINOFIL:0,01
segmentasi (neutrophil):0.74)
4) RiwayatKesehatanKeluarga
-
3. PemeriksaanFisik
Pemeriksaanfisikumum
-
Tanda-Tanda Vital
TD :
RR :
Nadi :
Suhu :
4. PemeriksaanPenunjang
- Pemeriksaanlaboratorium
- RBC:4.28,
- HCT:0,36,
- HGB:11,
- WBC:11,3,
- LIMPOSIT;250,
- EOAINOFIL:0,01
- segmentasi (neutrophil):0.74)
5. TerapiMedis
-
II. ANALISIS DATA
Pertahankan polusi
lingkungan minimum,
5. Pencetus tipe alergi
contoh: debu, asap dll.
pernafasan dapat
mentriger episode akut.
Tingkatkan masukan
cairan sampai dengan
6. Hidrasi membantu
3000 ml/ hari sesuai
menurunkan kekentalan
toleransi jantung
sekret, penggunaan
memberikan air hangat.
cairan hangat dapat
menurunkan kekentalan
sekret, penggunaan
cairan hangat dapat
menurunkan spasme
bronkus.
Kolaborasi :
7. Berikan obat sesuai
Merelaksasikan otot
indikasi bronkodilator.
halus dan menurunkan
spasme jalan nafas,
mengi, dan produksi
mukosa.
2. Perbaikan pola nafas dengan Mandiri : Duduk tinggi
kriteria hasil sebagai berikut:1. Tinggikan kepala dan memungkinkan
- Mempertahankan ventilasi bantu mengubah posisi. ekspansi paru dan
adekuat dengan menunjukan Berikan posisi semi memudahkan
RR=16-20 x/menit dan irama fowler. pernapasan.
napas teratur.
2. Ajarkan pasien
2. - Tidak mengalami sianosis Membantu pasien
atau tanda hipoksia lain. pernapasan dalam. memperpanjang waktu
- Pasien dapat melakukan ekspirasi sehingga
pernafasandalam. pasien akan bernapas
lebih efektif dan efisien.
Kolaborasi : Memaksimalkan
3. Berikan oksigen bernapas dan
tambahan. menurunkan kerja
napas.
V. IMPLEMENTASI
N DIAGNOSA EVALUASI
O
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan S:
cairan sekret - Klien
mengatakan
sudah dapat
mengeluarkan
dahak
- Klien kesulitan
bernafas
berkurang
O:
- Klien dapat
mengeluarkan
dahaknya
- Klien
masih
mendapat
oksigen
A: Masalah
teratasi
sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan :
- Kaji frekuensi
kedalaman nafas
- Auskultasi area
paru
- Ingatkan
kembali pasien
untuk latihan
nafas dan batuk
efektif
- Lanjutkan
pemberian obat
sesuai indikasi
- Lanjutkan
pemberian
oksigen sesuai
indikasi
2. Ketidakefektifanpolanafasberhubungandenganpenyempitanbron S:
kuiolus - Klien
mengatakan
sesaknya sudah
berkurang
- Klien tampak
lemah
O:
- Klien tampak
mengeluarkan
sekret saat batuk
A: Masalah
teratasi
sebagian :
sesak yang
klien alami
berkurang
P : Intervensi
dilanjutkan :
- Ingatkan kembali
pasien untuk
latihan nafas dan
batuk efektif
- Lanjutkan
pertahankanjalan
napas yang paten
pada klien
- Lanjutkan
fisioterapi dada
jika perlu.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.undip.ac.id/43854/3/Etha_Yosy_K_Lap.KTI_Bab2.pdf
https://www.halodoc.com/artikel/ini-asma-bronkial