Anda di halaman 1dari 16

UAS BAHASA INDONESIA

Dosen pengajar :

bapak herman budiyono

Oleh :

Fira Dilla Zaskia (G1B119012)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019/2020
UNIVERSITAS JAMBI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2019
UJIAN AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Herman Budiyono
Petunjuk:
Pengumpulan Jawaban paling lambat pada Selasa, 17-12-2019, pkl. 15.00
Soal-soal

1. Ada pernyataan bahwa “bahasa Indonesia yang baik belum tentu benar”, sebaliknya,
“bahasa Indonesia yang benar belum tentu baik”. Jelaskan pernyataan tersebut, masing-
masing berilah contohnya!

2. Jelaskan perbedaan antara Bahasa Indonesia bakudan nonbaku! Masing-masing berilah


contohnya!

3. Sebutkan ciri-ciri bahasa Indonesia Ilmiah! Jelaskan tiap-tiap ciri yang telah Anda sebutkan!

4. Pada umumnya, karya ilmiah menggunakan pengembangan paragraf bentuk


induktifdandeduktif. Jelaskan pengembangan paragraf tersebut! Berilah contoh masing-
masingsebuah paragraf bentuk deduktif tersebut!

5. Carilah dua buah artikel, sebuah artikel ilmiah dan sebuah artikel populer! Jelaskan perbedaan
kedua artikel tersbut di tinjau dari bahasa Indonesia yang di gunakan!
JAWABAN

1. Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) sedangkan bahasa yang baik belum tentu sesuai dengan PUEBI.
Penggunaan bahasa yang baik disesuai kan dengan situasi dan keadaan pada saat kita
menggunakan bahasa tersebut. Jadi, bahasa yang benarbukanlahbahasa yang baik,
sedangkanbahasa yang baik belum tentu benar.

Misalkan, ketika kita bercakap dengan teman, jik kita mengatakan bahasa yang sesuai
PUEBI seperti  “Apakah kamu memahami tugas yang diberikan olehguru? Bisakah
kamu mengajari saya?” maka teman kita akan merasa aneh dengan kita karena bahasa
yang kitagunakankakudan formal. Padasituasiinibahasa yang sesuaidengan PUEBI
tidakbaikdigunakan.Bahasa yang baikuntukdigunakanadalahbahasa yang akrab dan
santai,seperti “Ada nggak yang pahamPR tadi? Bisa  nggak  kamu  ajarin  keaku?”

Saat kita berkomunikasi dengan seseorang menggunakan bahasa tentu nya juga harus
disesuaikan dengan kepada siapa kita berbicara. Berbeda pada saat kita berbicara kepada
orang tua, teman,rekankerja,gurukita,pemimpin daerah,danpresiden.  Dalamhalini, ketika
kita berbicara pada guru kitatentukalimat “Bisa nggak kamu ajarin keaku?” menjadi
bahasa yang tidak baik dan tidak benar . Menjadi baik dan benar jika kita
menggunakan kalimat“Bisakah Bapak mengajarisaya?” .

Contohlain, kita dapat melihat kalimat benar pada kalimat “Apakah kamu tidak
makan?” .Namun bahasa benar ini belum tentu bahasa yang baik ketika kalimat tersebut
diucapkan oleh seorang anak kepada orang tua karena tidak sopan.

Jadi kesimpulannya adalah bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai
situasinya dan kepada siapa kita berbahasa sedangkan bahasa yang benar belum tentu
baik untuk digunakan meskipun sesuaikai dah bahasa indonesia yang benar.

2. Bahasa baku :

a. Kalimatnya memiliki aturan untuk menulisnya


b. Ragam bahasa baku menggunakan kaidah bahasa yang lebih lengkap dibandingkan
dengan ragam tidak baku

Bahasa tidak baku :

a.Kalimatnya tidak memiliki aturan,sehingga penulisannya lebih bebas

b.Ragam tidak baku mengandung banyak bahasa dialeg dan bahasa daerah

3. a. Menggunakan kata atau istilah yang non figurative (Bahasa Figuratif adalah bahasa
yang menggunakan kiasan, bukan menggunakan makna literal (harfiah). Oleh karena itu, makna
di dalam bahasa figuratif tidak seutuhnya tercermin dari kata-kata yang menyusunnya. Bahasa
figuratif memiliki beberapa bentuk, seperti metafora, simile, personifikasi, hiperbola, idiom, dan
eufemisme)

b. Menggunakan kalimat-kalimat efektif (kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah


yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat memperhatikan
ejaan yang disempurnakan, serta cara memilih kata (diksi) yang tepat dalam kalimat)

c. Menghindari bentuk persona atau pengakuan dengan tujuan untuk menjaga objektivitas

d. Mengutamakan keterpaduan dan keruntutan isi (penyusunan urutan isi dalam berbahsa.
Gagasan demi gagasan disajkan secara runtut bagaikan air mengalir-tidak pernah putus)

4. 1. Pengembangan paragraf Induktif

Pengembangan induktif dilakukan dengan menyebutkan permasalahan-permasalahan khusus dan


berangsur-angsur menuju simpulan (permasalahan umum).

Jenis Pengembangan Induktif yaitu :

 Generalisasi
 Analogi
 Sebab-akibat (kausalitas)
 Generalisasi
Pengembangan secara generalisasi dilakukan dengan mengemukakan hal-hal khusus lalu
menarik simpulannya secara umum.

Contoh :

- Jika dipanaskan, besi memuai.

- Jika dipanaskan, tembaga memuai.

 Analogi

Penalaran analogi dilakukan dengan cara membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi keduanya
memiliki beberapa sisi persamaan.

 Kausalitas

Penalaran kausalitas menunjukkan hubungan sebab-akibat atau akibat-sebab.

2.Pengembangan paragraf Deduktif

Pengembangan deduktif menyampaikan hal-hal umum terlebih dahulu, lalu berangsur-angsur


menjelaskan hal-hal khusus.

Contoh:

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa the mempunyai banyak manfaat. Mengonsumsi
teh secara teratur dapat mencegah kanker meskipun tidak terlalu besar. The juga menguatkan
tulang dan mencegahpertumbuhan plak di permukaan gigi sehingga mencegah gigi berlubang.
Tidak hanya memenuhi kebutuhan cairan tubuh seperti air putih, the juga melawan penyakit
jantung.

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat di awal paragraf (deduktif) yaitu Beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa the mempunyai banyak manfaat.

Jenis Penalaran Deduktif

 Silogisme
 Silogisme negatif
 Entimem
 Silogisme

Pada silogisme terdapat dua premis (pernyataan) dan satu simpulan. Kedua premis itu adalah
premis umum (mayor) dan khusus (minor).

Rumus silogisme

PU : Semua A = B

PK : C = A

S:C=B

contoh:

PU : Semua orang Islam wajib melaksanakan salat.

PK : Radit adalah orang Islam.

S : Radit wajib melaksanakan salat.

 Silogisme negative

Silogisme negatif adalah sebuah silogisme yang salah satu premisnya bersifat negatif. Jika salah

satu premisnya negatif, simpulannya juga negatif.

Dalam silogisme negatif biasanya digunakan kata ‘tidak’ atau ‘bukan’.

Contoh

PU : Siswi di sekolah negeri harus memakai jilbab

PK : Desi adalah seorang siswi di sekolah negeri.

S : Desi tidak wajib berjilbab.

 Entimem
Entimem adalah silogisme yang diperpendek. Dari sebuah silogisme dapat dibuat entimemnya.
Demikian pula sebaliknya, dari sebuah entimem dapat disusun silogisme.

Rumus Entimem

C = B karena C = A

contoh

PU : Semua orang Islam wajib melaksanakan salat.

PK : Radit orang islam

K : Radit wajib melaksanakan salat.

Entimem :

Radit wajib melaksanakan salat karena ia orang islam.

5.

Bahaya Internet Bagi Remaja (ARTIKEL ILMIAH)


BAB I

Pendahuluan

1. Latar belakang faktor masalah

Internet saat ini sudah sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama didunia remaja.
internet memang sangat membantu dalam menyelesaikan banyak pekerjaan.

Akan tetapi ternyata internet pun tidak terlepas dari hal-hal yang negatif yang berdampak buruk .
apalagi usia remaja merupakan saat labil-abilnya, sehingga masih sering terseret arus. untukitu
penelitian mengenai bahaya internet agi remaja penting untuk dilakukan.

2. Rumusan masalah

Bagaimana bahaya internet untuk remaja?

3. Tujuan penelitian

Dapat menjelaskan bahaya internet untuk remaja.

BAB II

Pembahasan

Bahaya internet untuk remaja


Di kalangan remaja saat ini internet nampaknya sudah menjadi kebutuhan pokok. Akan tetapi
tidak semua remaja memanfaatkan internet dengan baik dan benar. Ada banyak remaja yang
salah menggunakan internet sehingga berdampak buruk bagi dirinya dan lingkungannya.

Berdasarkan riset yang mendalam terdapat beberapa bahaya dari salah penggunaan internet di
kalangan remaja, yaitu sebagai berikut:

 Perilaku bullyng melalui media sosial


 Mudahnya mengakses konten pornografi yang berakibat perilaku kejahatan seksual
 Maraknya kasus penculikan di kalangan remaja setelah berkenalan melalui media sosial.

BAB III

Penutup

Kesimpulan

Internet memang sangat membantu dalam kehidupan, akan tetapi ia tetap mempunyai
kekurangan. Oleh karena itu orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengawasi
anak-anaknya. Sehingga para remaja dapat membentangi siri dari hal-hal negatif dalam
penggunaan internet.
Cara dan Tips Mendapatkan Uang dari Internet(ARTIKEL POPULER)

Mendapatkan uang dari internet tanpa modal bukanlah hal mustahil. Anda bisa
melakukannya dengan berbagai cara yang semuanya telah dibahas di ulasan kami.Mulai dari
bergabung dengan program afiliasi, Google Adsense, membuat artikel, hingga membuat konten
Youtube. Selain itu masih terdapat cara lainnya yang bisa Anda pilih sesuai dengan keahlian
yang dimiliki. Apa sajakah itu?

1. Cara Membuat Email Lengkap (dari email Gmail, bisnis, hingga di android)

Memiki email dengan nama domain sendiri (sesuai bisnis atau perusahaan) memberikan
kesan profesional dan lebih mudah diingat. Membuat email perusahaan bisa menggunakan
layanan gratis seperti Zoho Mail atau berbayar menggunakan email hosting, Anda bisa
memilihnya sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-langkah untuk membuatnya kami sajikan di artikel ini dan bisa Anda ikuti dengan
mudah. Tidak hanya membahas email bisnis untuk perusahaan, kami juga menghadirkan cara
membuat email melalui Google Mail (Gmail) hingga cara menghubungkan email dengan ponsel
Anda.

Perbedaan dari artikel populer dan artikel ilmiah di atas adalah

a) Judul

 Artikel Ilmiah
Judul artikel ilmiah berisi bahasa baku sesuai (EYD) Ejaan yang Disempurnakan serta cukup
menarik minat orang untuk membaca isi tulisan namun bahasa dan tulisan tetap formal.

 Artikel Populer

Judul artikel populer menggunakan bahasa menarik dan tidak dibatasi pada bahasa baku atau
bisa menggunakan bahasa yang non-formal yang dapat menarik hati pembaca.

b) Teknik penulisan

 Artikel Ilmiah

Teknik Penulisan ilmiah, memiliki teknik penulisan yang baku dan sesuai dengan kaidah
kebahasaan yaitu EYD (Ejaan yang Disempurnakan). Ada beberapa teknik penulisan yang umum
digunakan, salah satunya yaitu: Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Pembahasan,
dan Kesimpulan. Teknik penulisan ilmiah disesuaikan dengan masalah dari materi yang akan
dibahas dan sesuai dengan teori dari teknik penulisan pembahasan suatu penelitian.

 Artikel Populer

Pada tulisan populer, teknik penulisan yang digunakan yaitu bebas, runtut, singkat dan jelas.
Tulisan populer tidak mengacu pada suatu teknik penulisan tertentu, dan biasanya berisi
informasi yang menarik pada waktu tersebut.

c) Bahasa penulisan

 Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah menggunakan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah bahasa penulisan
ilmiah yang baik dan juga benar yaitu Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

 Artikel Populer
Artikel populer biasanya menggunakan bahasa umum yang ada di masyarakat, bahasa yang
digunakan sehari-hari dan bahasa yang tidak terlalu terikat dengan kaidah penulisan seperti Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD).

d) Tujuan penulisan

 Artikel Ilmiah

Tulisan ilmiah ditulis dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas akhir kuliah di universitas,
untuk menyelesaikan laporan praktikum, maupun untuk melakukan suatu penelitian secara
mendalam terhadap objek yang diteliti. Selain itu, tujuan menulis artikel ilmiah juga untuk
memublikasikan pemikiran penulis ke khalayak akademik yang lebih luas melalui media jurnal
yang sesuai dengan disiplin ilmu, baik lingkup nasional maupun antar bangsa.

 Artikel Populer

Sementara artikel populer ditulis dengan tujuan untuk memberikan informasi tertentu kepada
masyarakat umum, memberikan pemikiran berdasarkan informasi atau wawasan penulisnya dan
sebagai bahan wacana tentang topik tertentu bagi pembacanya.

e) Validitas

 Artikel Ilmiah

Validitas merupakan suatu nilai dari sebuah tulisan apakah dapat dipercaya, benar, dan tepat
sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah ada. Pada tulisan ilmiah, validitasnya sangat penting,
karena kualitas dari sebuah tulisan ilmiah, salah satu tolak ukurnya yaitu validitas.

 Artikel Populer
Sementara pada tulisan populer, validitas suatu karya tidak terlalu dipersoalkan, karena
sifatnya bebas namun tetap harus bisa dipertanggungjawabkan.

e) Pembahasan dan analisis

 Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah diuraikan secara singkat, rinci, logis, sistematis, padat, komprehensif, dan
jelas dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD (Ejaan yang
Disempurnakan), sehingga pembahasan dan analisisnya dapat dipahami oleh masyarakat
intelektual maupun masyarakat umum.

 Artikel Populer

Sedangkan pada artikel populer pembahasan dan analisis tidak perlu terlalu mendalam dan
rinci, namun logika serta sistematika pemikiran harus tetap diperhatikan, agar pembaca dapat
menangkap pesan sesuai dengan yang ingin penulis sampaikan.

g) Sistematika isi

 Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah selayaknya ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan sehingga memuat
informasi dan fakta empirik yang akurat, mutakhir dan komprehensif dengan metodologi yang
jelas.

 Artikel Populer

Sedangkan pada artikel populer, materinya tidak harus berdasarkan pada fakta- fakta empirik
(penelitian), tetapi bisa juga dari hasil pengamatan (observasi) ataupun perenungan penulis.
h) Struktur artikel ilmiah dan populer dari segi penyampaian

 Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah berisi tentang suatu masalah yang penyampaiannya disertakan bukti dan opini
yang mendukung, kemudian diakhiri dengan ringkasan dan kesimpulan. Pembuatan artikel
ilmiah harus memperhatikan langkah-langkah pembuatan artikel ilmiah yang baik dan benar,
tidak hanya sekedar menyampaikan pendapat tetapi harus memperhatikan kaidah yang berlaku.

 Artikel Populer

Artikel populer disajikan dengan struktur penyampaian yang relatif sederhana, sehingga
dapat dimengerti oleh semua lapisan masyarakat, tulisan popular ditulis secara ringan dan tidak
rumit serta bersifat hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan cenderung bebas seperti tulisan di
majalah. Pada artikel populer, lebih banyak menyajikan gagasan, komentar atau ulasan terhadap
suatu permasalahan.

Anda mungkin juga menyukai