1. Cendekia
2. Lugas
3. Jelas
4. Formal & Objektif
5. Ringkas & Padat
6. Gagasan sbg Pangkal Tolak
7. Konsisten
8. Ide diungkapkan secara sistematis
1. CENDEKIA
hasil berpikir logis, masuk akal, tidak boleh sesuatu yang sulit
diukur kebenarannya oleh akal pikiran
UKURAN LOGIS:
A. Penyajian fokus sehingga logika mudah menangkap. Indikator fokus
mengikuti konsep paragraf yang ideal.
B. Isi/pesan/konten yang diungkap benar secara logika (tidak logis). Tidak logis
tersebut disebabkan oleh salah dalam bernalar/berpikir.
FOKUS
Contoh A-2 (TIDAK FOKUS):
Global warming sekarang sudah menjadi
sebuah topik pembicaraan di seluruh dunia. Contoh B-2 (FOKUS):
Peristiwa ini sangat meresahkan sebagian besar Kemajuan informasi pada era global saat ini
penduduk dunia. Hal ini disebabkan karena perlu diwaspadai. Dengan tidak adanya batas
banyak pohon-pohon yang ditebang, efek rumah yang menghalangi orang untuk berkomunikasi
kaca, dan polusi udara, sehingga lapisan ozon dikhawatirkan menyebabkan pergeseran nilai-nilai
menjadi tipis. moral bangsa. Hal ini karena budaya luar yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa
sudah tidak tersaring lagi.
ISI LOGIS
b. Generalisasi apriori
Contoh:
Zaman sekarang tidak ada orang yang berbuat tanpa pamrih.
e. Kesalahan relevansi
Contoh:
Pendapat dia tentang kiat-kiat belajar tidak perlu diperhatikan karena dia pernah
tidak masuk kuliah.
Seharusnya:
Para pendidik -yang sering terkena akibatnya oleh ulah siswa-
mempunyai tugas yang tidak ringan.
3. JELAS
Indikator:
• Memiliki struktur kalimat yang jelas
• Sistematis. Dengan tataan yang sistematis dapat ditentukan apakah sebuah
gagasan dituangkan cukup dengan satu kalimat atau harus dengan sejumlah
kalimat. Jika sebuah gagasan cukup dituangkan dengan satu kalimat, tidak
perlu gagasan itu diungkapkan dengan sejumlah kalimat. Sebaliknya, jika
sebuah gagasan tidak cukup diungkapkan dengan satu kalimat, gagasan itu
perlu diungkapkan dengan sejumlah kalimat.
Film 2012 itu adalah suatu gambaran dunia yang suatu saat akan hancur
sebaimana pendapat beberapa paranormal bahwa di tahun 2012 akan
kiamat.
Artinya:
Ragam ilmiah senantiasa berpatokan pada ejaan dan tata tulis yang
berlaku.
5. RINGKAS/PADAT
Tidak ada unsur bahasa yang tidak diperlukan, hemat, tidak terjadi
pemborosan.
Pedoman:
Unsur yang tidak diperlukan karena tidak fungsional dari segi
pengungkapan, dihilangkan/tidak perlu digunakan.
Contoh TIDAK RINGKAS (bagian yang ditulis miring tidak ringkas, ada bagian yang perlu
dibuang):
- Nilai etis tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup bagi setiap warga.
- Keberhasilan belajar siswa tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan orangtua dalam
keluarga.
- Bencana itu disebabkan oleh faktor alam dan juga kesalahan manusia.
- Banyak orang-orang yang meremehkan bahaya rokok.
- Hal yang penting dilakukan untuk merawat lingkungan adalah dengan membuang sampah
pada tempatnya. Kemudian setelah itu semua bersama-sama merawat lingkungan agar
tidak rusak.
- Para demonstran di Sumut sudah amat sangat keterlaluan sekali.
- Kami sudah sering berkali-kali berdebat tentang penataan PKL di lokasi itu.
6. GAGASAN SEBAGAI PANGKAL TOLAK
Menekankan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, bukan
pada yang mengungkapkan (penulis)
Pedoman ke-1:
Penggunaan kalimat pasif yang berorientasi pada gagasan. Kalimat aktif
dengan penulis sebagai pelaku, perlu dihindari.
Contoh:
1. Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa mudah
memahami konsep penjumlahan dan pengurangan karena orang tua
siswa sering menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan
dalam keseharian anak mereka. (HINDARI)
2. Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa siswa mudah memahami
konsep penjumlahan dan pengurangan karena orang tua siswa sering
menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan dalam
keseharian anak mereka.
Pedoman ke-2:
Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi gagasan,
perlu dihindari.
Contoh:
1. Kita tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral. (HINDARI)
2. Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat
penting dalam penanaman moral.
7. KONSISTEN
Kata yang digunakan dalam ragam ilmiah terikat prinsip konsistensi. Kata-
kata dalam kalimat memenuhi syarat konsistensi apabila kata-kata
digunakan untuk mengungkapkan gagasan secara setia.
Seharusnya:
- Kepala sekolah menyuruh para siswa untuk berkumpul. Selanjutnya semua siswa
berbaris rapi di halaman.
- Pelucutan senjata di wilayah Gaza itu tidak penting bagi Hamas. Bagi mereka yang
terpenting adalah pencabutan embargo.
- Semua warga harus menyadari akan pentingnya penanaman pohon. Oleh karena itu
gerakan penanaman sejuta pohon harus didukung oleh setiap warga.
8. IDE DIUNGKAPKAN SECARA SISTEMATIS
Penyampaian hal-hal yang diungkapkan menggunakan sistem
tertentu agar hal-hal tersebut dapat ditangkap oleh
pembaca/pendengar dengan baik.
SISTEMATIKA SAJIAN:
I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Permasalahan
- Tujuan
- Manfaat
II. PEMBAHASAN/ISI
- Kajian Teori
- Metode Penelitian
- Hasil Penelitian dan Pembahasan
III. PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran