Anda di halaman 1dari 17

Pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan

sasarannya dan mengikuti kaidah bahasa yang betul.


Bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan
kebaikan dan kebenaran
Konsekwensi
Bahasa yang Baik dan Benar

Bahasa Menjadi Beragam


Inti Ragam
Bahasa
TERDIRI

Ragam tinggi: Ragam rendah:


1. Digunakan dalam situasi resmi 1. Digunakan dalam pergaulan
2. Diperoleh melalui pedidikan formal 2. Diperoleh lewat pergaulan
3. Gengsi lebih tinggi 3. Gengsi lebih rendah
BAHASA RAGAM ILMIAH

• ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan,


media, dan komunitas ilmiah yang sarat dengan
kesan intelektual
• terkatagori ragam tinggi
• terikat oleh kaidah bahasa baku dan ciri khas
tertentu
Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah

1. Cendekia
2. Lugas
3. Jelas
4. Formal & Objektif
5. Ringkas & Padat
6. Gagasan sbg Pangkal Tolak
7. Konsisten
8. Ide diungkapkan secara sistematis
1. CENDEKIA
hasil berpikir logis, masuk akal, tidak boleh sesuatu yang sulit
diukur kebenarannya oleh akal pikiran

UKURAN LOGIS:
A. Penyajian fokus sehingga logika mudah menangkap. Indikator fokus
mengikuti konsep paragraf yang ideal.
B. Isi/pesan/konten yang diungkap benar secara logika (tidak logis). Tidak logis
tersebut disebabkan oleh salah dalam bernalar/berpikir.

FOKUS
Contoh A-2 (TIDAK FOKUS):
Global warming sekarang sudah menjadi
sebuah topik pembicaraan di seluruh dunia. Contoh B-2 (FOKUS):
Peristiwa ini sangat meresahkan sebagian besar Kemajuan informasi pada era global saat ini
penduduk dunia. Hal ini disebabkan karena perlu diwaspadai. Dengan tidak adanya batas
banyak pohon-pohon yang ditebang, efek rumah yang menghalangi orang untuk berkomunikasi
kaca, dan polusi udara, sehingga lapisan ozon dikhawatirkan menyebabkan pergeseran nilai-nilai
menjadi tipis. moral bangsa. Hal ini karena budaya luar yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya bangsa
sudah tidak tersaring lagi.
ISI LOGIS

Contoh TIDAK LOGIS:


Keberhasilan pembelajaran itu disebabkan karena sekolah sering
menggelar doa bersama.

Macam-macam salah bernalar:


a. Generalisasi sepintas
Contoh:
Semua anak yang jenius akan sukses dalam belajar.

b. Generalisasi apriori
Contoh:
Zaman sekarang tidak ada orang yang berbuat tanpa pamrih.

c. Kerancuan analogi yang disebabkan analogi yang tidak tepat.


Contoh:
Negara adalah kapal yang berlayar menuju tanah harapan. Jika nakhoda selalu
meminta pendapat anak buah untuk menentukan arah berlayar, maka kapal tidak
akan kunjung sampai. Oleh karena itu, demokrasi dalam pemerintahan tidak
diperlukan.
d. Kekeliruan kausalitas
Contoh:
Dia tidak mungkin menjadi pejabat karena orang tuanya bukan pegawai.

e. Kesalahan relevansi
Contoh:
Pendapat dia tentang kiat-kiat belajar tidak perlu diperhatikan karena dia pernah
tidak masuk kuliah.

f. Salah nalar karena kurang memahami persoalan.


Contoh:
Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah. Oleh
karena itu dalam menggunakan bahasa kita harus memperhatikan kaidah yang
ada sehingga orang lain memahami apa yang kita sampaikan.

g. Salah nalar karena melakukan penyandaran terhadap prestise seseorang


Contoh:
Sudah semestinya permasalahan ini dituntut rame-rame karena begitulah
keinginan sesepuh kita.
2. LUGAS
Lugas artinya gagasan diungkapkan secara langsung
(denotatif) dan tidak bermakna ganda

Contoh tidak lugas:


Para pendidik -yang sering kena getahnya oleh ulah siswa- mempunyai
tugas yang tidak ringan.

Seharusnya:
Para pendidik -yang sering terkena akibatnya oleh ulah siswa-
mempunyai tugas yang tidak ringan.
3. JELAS
Indikator:
• Memiliki struktur kalimat yang jelas
• Sistematis. Dengan tataan yang sistematis dapat ditentukan apakah sebuah
gagasan dituangkan cukup dengan satu kalimat atau harus dengan sejumlah
kalimat. Jika sebuah gagasan cukup dituangkan dengan satu kalimat, tidak
perlu gagasan itu diungkapkan dengan sejumlah kalimat. Sebaliknya, jika
sebuah gagasan tidak cukup diungkapkan dengan satu kalimat, gagasan itu
perlu diungkapkan dengan sejumlah kalimat.

Contoh struktur kalimat:


ₓ Saya sarankan sudah agar kegiatan itu ditangguhkan.
ₓ Kemarin oleh saya dikirimkan buku itu.
ₓ Buku sejarah baru itu dibeli di toko buku setahun yang lalu.

₊ Sudah saya sarankan agar kegiatan itu ditangguhkan.


₊ Kemarin buku itu dikirimkan oleh saya.
₊ Buku, sejarah baru itu dibeli di toko buku setahun yang lalu.
₊ Buku sejarah, baru itu dibeli di toko buku setahun yang lalu.
Contoh:
Film 2012 itu adalah suatu gambaran dunia yang suatu saat akan hancur. Ini sesuai
pendapat beberapa paranormal bahwa di tahun 2012 akan kiamat.

Film 2012 itu adalah suatu gambaran dunia yang suatu saat akan hancur
sebaimana pendapat beberapa paranormal bahwa di tahun 2012 akan
kiamat.

Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan dari penanaman moral di


rumah yang dilaksanakan melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang merupakan
mata pelajaran yang paling strategis karena langsung menyinggung tentang moral
Pancasila, juga diintegrasikan ke dalam mata pelajaran-mata pelajaran Agama, IPS,
Pendidikan Sejarah, dan Kesenian.

Penanaman moral di sekolah sebenarnya merupakan kelanjutan dari


penanaman moral di rumah. Penanaman moral di sekolah dilaksanakan
melalui mata pelajaran Pendidikan Pancasila yang merupakan mata
pelajaran yang paling strategis karena langsung menyinggung tentang moral
Pancasila. Di samping itu, penanaman moral Pancasila juga diintegrasikan
ke dalam mata pelajaran Agama, IPS, Pendidikan Sejarah, dan Kesenian.
4. FORMAL DAN OBJEKTIF
Unsur-unsur bahasa ragam ilmiah yakni yang berlaku dalam
situasi formal atau resmi.

Artinya:
Ragam ilmiah senantiasa berpatokan pada ejaan dan tata tulis yang
berlaku.
5. RINGKAS/PADAT
Tidak ada unsur bahasa yang tidak diperlukan, hemat, tidak terjadi
pemborosan.

Pedoman:
Unsur yang tidak diperlukan karena tidak fungsional dari segi
pengungkapan, dihilangkan/tidak perlu digunakan.

Contoh TIDAK RINGKAS (bagian yang ditulis miring tidak ringkas, ada bagian yang perlu
dibuang):
- Nilai etis tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup bagi setiap warga.
- Keberhasilan belajar siswa tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan orangtua dalam
keluarga.
- Bencana itu disebabkan oleh faktor alam dan juga kesalahan manusia.
- Banyak orang-orang yang meremehkan bahaya rokok.
- Hal yang penting dilakukan untuk merawat lingkungan adalah dengan membuang sampah
pada tempatnya. Kemudian setelah itu semua bersama-sama merawat lingkungan agar
tidak rusak.
- Para demonstran di Sumut sudah amat sangat keterlaluan sekali.
- Kami sudah sering berkali-kali berdebat tentang penataan PKL di lokasi itu.
6. GAGASAN SEBAGAI PANGKAL TOLAK
Menekankan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, bukan
pada yang mengungkapkan (penulis)

Pedoman ke-1:
Penggunaan kalimat pasif yang berorientasi pada gagasan. Kalimat aktif
dengan penulis sebagai pelaku, perlu dihindari.

Contoh:
1. Dari uraian tadi penulis dapat menyimpulkan bahwa siswa mudah
memahami konsep penjumlahan dan pengurangan karena orang tua
siswa sering menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan
dalam keseharian anak mereka. (HINDARI)
2. Dari uraian tadi dapat disimpulkan bahwa siswa mudah memahami
konsep penjumlahan dan pengurangan karena orang tua siswa sering
menerapkan konsep penjumlahan dan pengurangan dalam
keseharian anak mereka.
Pedoman ke-2:
Orientasi pelaku yang bukan penulis yang tidak berorientasi gagasan,
perlu dihindari.

Contoh:
1. Kita tahu bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting
dalam penanaman moral. (HINDARI)
2. Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat
penting dalam penanaman moral.
7. KONSISTEN

Kata yang digunakan dalam ragam ilmiah terikat prinsip konsistensi. Kata-
kata dalam kalimat memenuhi syarat konsistensi apabila kata-kata
digunakan untuk mengungkapkan gagasan secara setia.

Contoh TIDAK KONSISTEN:


- Kepala sekolah menyuruh para siswa untuk berkumpul. Selanjutnya semua murid
berbaris rapi di halaman.
- Pelucutan senjata di wilayah Gaza itu tidak terpenting bagi Hamas. Bagi mereka yang
terpenting adalah pencabutan embargo.
- Semua warga harus menyadari akan pentingnya penanaman pohon. Oleh karena itu
gerakan penanaman sejuta pohon harus didukung oleh setiap masyarakat.

Seharusnya:
- Kepala sekolah menyuruh para siswa untuk berkumpul. Selanjutnya semua siswa
berbaris rapi di halaman.
- Pelucutan senjata di wilayah Gaza itu tidak penting bagi Hamas. Bagi mereka yang
terpenting adalah pencabutan embargo.
- Semua warga harus menyadari akan pentingnya penanaman pohon. Oleh karena itu
gerakan penanaman sejuta pohon harus didukung oleh setiap warga.
8. IDE DIUNGKAPKAN SECARA SISTEMATIS
Penyampaian hal-hal yang diungkapkan menggunakan sistem
tertentu agar hal-hal tersebut dapat ditangkap oleh
pembaca/pendengar dengan baik.

SISTEMATIKA SAJIAN:
I. PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Permasalahan
- Tujuan
- Manfaat
II. PEMBAHASAN/ISI
- Kajian Teori
- Metode Penelitian
- Hasil Penelitian dan Pembahasan
III. PENUTUP
- Kesimpulan
- Saran

Anda mungkin juga menyukai