Dosen Pengampu:
Nim: 1501622005
Soal Karangan
9. Buatlah karangan sekitar 800 kata dengan tema di bawah ini. Tema karangan dipilih
berdasarkan HURUF AWAL NAMA MAHASISWA PESERTA UJIAN. Contoh: Jika
nama Anda adalah Budi (HURUF B maka pilihan tema adalah Sejarah Bahasa Melayu.
Jika nama Anda adalah Joko (HURUF AWAL J) maka Anda mendapatkan tema "praktik
penggunaan bahasa".
TOPIK: Kesalahan berbahasa dalam media sosial. untuk nama mahasiswa yang diawali
huru Q, R, S, T, U)
Jawab:
Penggunaan bahasa memiliki peranan dalam berkomunikasi setiap hari.Baik di lingkungan keluarga,
sekolah, bahkan masyarakat. Bahasa Indonesia merupakan bahasa sangat yang efektif untuk
dipergunakan setiap berkomunikasi. Setiap aktivitas baik secara langsung maupun di media sosial.
Dengan adanya komunikasi banyak sekali pilihan dan semakin canggih dalam mengungkapkan sesuatu
kata atau kalimat, sehingga menimbulkan banyak kesalahan dalam penggunaan bahasa Indonesia di
zaman sekarang.
Di era yang katanya serba global seperti sekarang ini tentu sangat mudah bagi siapapun untuk
melakukan komunikasi dan menyalurkan aspirasi melalui media sosial. Setiap orang dapat
mengekspresikan apapun yang dipikirkan asalkan tidak melanggar norma dan aturan hukum yang
berlaku di negeri ini. Biasanya, dalam mengekspresikan pikiran tersebut melalui media sosial, seseorang
sering melakukan beberapa kesalahan yang tidak menganut kaidah Ejaan yang Disempurnakan (EyD).
Kesalahan-kesalahan tersebut paling sering ditemukan pada penulisan opini yang disalurkan melalui
media sosial . Beberapa kesalahan yang sering dilakukan dalam penulisan di media sosial diantaranya
adalah pemenggalan kata, penggunaan huruf kapital, penulisan kata gabungan dan penulisan kata baku.
Kesalahan berbahasa adalah pemakaian bentuk-bentuk tuturan berbagai unit kebahasaan yang meliputi
kata, kalimat, paragraf, yang menyimpang dari sistem kaidah bahasa Indonesia baku, serta pemakaian
ejaan dan tanda baca yang menyimpang dari sistem ejaan dan tanda baca yang telah ditetapkan
sebagaimana dinyatakan dalam buku Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
Ada beberapa fakor yang mempengaruhi penggunaan bahasa dalam media sosial salah satunya
yaitu,faktor pergaulan. Faktor pergaulan,pergaulan remaja saat ini bisa dikatakan luas karena banyaknya
sosial media dunia maya yang menghubungkan mereka satu sama lain.
Misalnya, muncul dan berkembang bahasa Alay yang dituliskan pada status yang kemudian akan dibaca
oleh remaja lain dan akan mengikuti pemakaian bahasa Alay sehingga semakin banyak digunakan oleh
para remaja. Semakin lama bahasa ini berkembang dan digunakan terus menerus jadi telah dianggap
wajar pada kalangannya.
Sebenarnya sah-sah saja bagi remaja yang menggunakan bahasa alay dalam media sosial, karena hal
tersebut merupakan bentuk kreatifitas yang mereka buat. Tetapi, walaupun remaja sering menggunakan
bahasa gaul/alay dalam kehidupan di media sosial,tak lupa remaja zaman sekarang harus tau
menempatkan dimana bisa menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Jadi, kita sebagai remaja jaman sekarang harus lebih bijak penggunaan berbahasa yang baik di media
sosial, jangan sampai kita sebagai remaja menghilangkan budaya berbahasa Indonesia kita. Karena biar
bagaimanapun bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa kebanggaan kita dan wajib untuk dijaga serta
dilestarikan .
Kesalahan penggunaan huruf kapital banyak terdapat pada persoalan nama diri. Masih banyak
pengguna bahasa yang keliru dalam menentukan nama diri atau bukan nama diri. Dalam KBBI nama diri
berarti ‘nama yang dipakai untuk menyebut diri seseorang, benda, tempat tertentu, dan sebagainya’.
Dengan kata lain, nama diri dapat dinyatakan bahwa sudah pasti atau satu-satunya atau tidak ada yang
lain. Contoh kesalahan nama diri tampak pada penulisan jenjang pendidikan dengan huruf awal kapital
berikut ini, Satu-satunya Sekolah Teknologi di Kalimantan Selatan yang dikelola oleh Pondok Pesantren
dan Menyiapkan para tamatan untuk menjadi asisten tenaga medis di Rumah Sakit, Puskesmas,
Poliklinik dan Pusat Kesehatan lainnya, serta menyiapkan tamatan untuk memasuki perguruan tinggi
sesuai dengan bidangnya. Penulisan Sekolah Teknologi, Pondok Pesantren, Rumah Sakit, Puskesmas,
poliklinik, dan Pusat Kesehatan yang menggunakan huruf awal kapital seharusnya menggunakan huruf
kecil, yaitu menjadi sekolah teknologi, pondok pesantren, rumah sakit, puskesmas, poliklinik, dan pusat
kesehatan. Hal itu disebabkan bukan nama diri. Kasus penggunaan huruf kapital juga terlihat pada
penulisan nama profesi, yaitu Menjadi Asisten Perawat. Dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
huruf kapital dipakai huruf pertama gelar akademik yang diikuti oleh nama orang. Huruf kapital juga
dipakai sebagai huruf pertama gelar profesi yang dipakai sebagai sapaan. Dalam kasus Menjadi Asisten
Perawat, gelar profesi itu tidak digunaan sebagai sapaan sehingga menggunakan hurud kecil sehingga
menjadi asisten perawat.
Kasus ejaan lain terdapat pada penggunaan huruf miring. Huruf miring dipakai untuk istilah asing yang
digunakan dalam bahasa Indonesia. Berikut contoh kesalahan penggunaan huruf miring, Wifi’ dan
‘Hotspot’, ‘Greenhouse’, ‘Five menutes with qur’an before begining the learning activities’, ‘workshop’,
dan ‘marching band’. Istilah itu seharusnya mengunakan huruf miring sehingga menjadi wifi, hotspot,
greenhouse, five minutes with qur’an before begining the learning activities, workshop, dan marching
band. Namun, jika istilah itu sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia, sebaiknya digunakan
istilah yang dalam bahasa Indonesia.