BAHASA INDONESIA
Disusun Oleh:
Ahmad Nurul Khoiri
Adit Oktavianto
Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa indonesia yang digunakan untuk
berkomunikasi dalam berbagai aspek kehidupan. Namun dalam penerapan masih
banyak orang yang jauh dari berbahasa indonesia yang baik dan benar dalam
komunikasi sehari-hari.
Kita sering mendengar ungkapan berbahasa indonesia dengan baik dan benar. Selain
itu juga anjuran pakailah bahasa indonesia yang baik dan benar. Pusat pembinaan dan
pengembangan bahasa secara resmi juga menghimbau agar kita berbahasa indonesia
dengan baik dan benar. Akan tetapi apakah kita telah mengetahui atau memahami apa
yang dimaksud dengan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Oleh karena itu makalah ini diharapkan mampu memberikan gambaran mengenai
bagaimana berbahasa indonesia yang baik dan benar.
RUMUSAN MASALAH
Bahasa Indonesia terdiri atas berbagai ragam, tiap-tiap ragam itu memiliki kekhasan. Akan tetapi, dari berbagai
ragam itu masih dapat dikenali dan dimengerti sebagai bahasa Indonesia karena masing-masing memiliki ciri
umum yang sama, yang mengacu pada salah satu ragam yang dianggap sebagai patokannya. Ragam yang dianggap
sebagai patokan inilah yang dijadikan tolok bandingan bagi pemakaian ragam yang lain. Dengan adanya tolok ini
orang dapat mengetahui mana pemakaian bahasa yang benar dan mana yang tidak benar. Ragam bahasa yang
mengemban fungsi sebagai tolok semacam itu disebut dengan bahasa baku atau bahasa standar. Dengan
demikian, bahasa Indonesia baku merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai tolok
bandingan bagi pemakaian ragam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia baku disebut juga bahasa Indonesia yang
formal, yaitu bahasa Indonesia yang dituturkan dalam situasi resmi.
Secara lebih rinci, ragam bahsa Indonesia baku dipakai dalam situasi berbahasa
sebagai berikut:
1. Untuk komunikasi resmi, seperti dalam upacara-upacara kenegaraan, rapat-
rapat dinas, surat-menyurat resmi,dan sebagainya.
2. Untuk wacana teknis, seperti laporan kegiatan, usulan proyek, lamaran
pekerjaan, karya ilmiah,dan sebagainya.
3. Pembicaraan di depan umum, misalnya pidato, ceramah, khotbah, pengajaran di
sekolah,dan sebagainya.
4. Berbicara dengan orang yang patut dihormati misalnya guru, pejabat
pemerintahan, atasan, atau orang yang belum atau baru saja dikenal.
3.Ciri-ciri
4. Fungsi
Selain memiliki ciri-ciri, bahasa baku atau standar memiliki berbagai fungsi. Fungsi yang dimaksud ada
empat yaitu:
1.Fungsi pemersatu,
2. Fungsi pemberian kekhasan,
3. Fungsi pembawa kewibawaan, dan
4. Fungsi sebagai kerangka acuan.
5.Kesalahan Umum Penggunaan Bahasa Indonesia
Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan, ditemukan berbagai kesalahan umum yang
biasa dilakukan oleh para pemakai bahasa Indonesia dalam penyusunan kalimat dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Kesalahan-kesalahan itu menurut Widjono (2005:153) dapat dirinci sebagai berikut:
A. Kesalahan struktur
1. Kalimat aktif tanpa subjek.
Contoh:
~Menurut ahli hokum menyatakan bahwa krisis ekonomi di Indonesia segera berakhir jika hukum ditegakkan. (salah)
~Ahli hukum menyatakan bahwa krisis ekonomi di Indonesia segera berahkhir jika hokum ditegakkan. (benar)
2. Menempatkan kata depan di depan subjek, dengan kata depan ini subjek berubah fungsi menjadi keterangan.
Contoh:
~Di Pekalongan memiliki pusat perdagangan batik terbesar di Indonesia. (salah)
~Di Pekalongan terdapat pusat perdagangan batik terbesar di Indonesia. (benar)
3. Tanpa unsur predikat menempatkan kata yang di depan predikat, dengan kata ini predikat berubah fungsi menjadi
perluasan subjek.
Contoh:
~Dokter yang bekerja di rumah sakit. (salah)
~Dokter bekerja di rumah sakit. (benar)
4. Menempatkan kata depan di depan objek, seharusnya kata kerja transitif langsung diikuti objek dan tidak disisipi kata
depan.
Contoh:
~Mereka mendiskusikan tentang keselamatan di jalan. (salah)
~Mereka mendiskusikan keselamatan di jalan. (benar)
5. Menempatkan kata penghubung intrakalimat tunggal pada awal kalimat.
Contoh:
~ Ia rajin. Sehingga selalu mendapat juara kelas. (salah)
~ Ia rajin belajar sehingga selalu mendapat juara kelas. (benar)
7. Salah urutan.
Contoh:
~Majalah itu saya baca. (salah)
~Saya sudah membaca majalah itu. (benar)
. Kesalahan diksi
a, Menggunakan dua kata bersinonim dalam satu frasa: agar- supaya,adalah -merupakam,
bagi- untuk, demi- untuk, naik- ke atas, turun- ke bawah, dan lain-lain
.Contoh:
~ Ia selalu minum obat agar supaya penyakit yang sedang diderita sembuh. (salah)
~ Ia selalu minum obat supaya penyakit yang sedang diderita sembuh. (benar)
b. Menggunakan kata Tanya yang tidak menanyakan sesuatu: di mana, yang mana,
bagaimana, mengapa, dan lain-lain.Contoh:
~Desa di mana kami dilahirkan tiga puluh tahun yang lalu,kini telah menjadi kota. (salah)
~Desa tempat kami dilahirkan tiga puluh tahun yang lalu,kini telah menjadi kota. (benar)
A. Kesimpulan
Dalam urainan diatas dapat dismpulkan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah
bahasa Indonesia yang dalam penggunaan nya sesuai dengan kaidah tata bahasa.Kaidah bahasa yaitu kaidah
bahasa Indonesia baku atau yang danggap baku. Oleh karena itu, kita sebagai warga negara Indonesia
dianjurkan menggunakan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam situasi resmi maupun
kehidupan sehari-hari.Namun masih minim nya pengetahuan tentang bagaiman bahsa Indonesia yang baik
dan benar,sehingga masih banyak yang tidak menggunakan nya secara tidak tepat.