Jawab
Untuk soal no. 1 s.d. 5 dijawab dengan tepat,
1. Maksud dari bahasa indonesia yang baik dan benar yaitu,dilihat dari pengertian berbahasa
yang ‘baik’ adalah berbahasa sesuai dengan lingkungan bahasa itu digunakan. Lingkungan
yang dimaksud; orang yang berbicara, orang yang diajak berbicara, dan situasi
pembicaraan, apakah situasi itu formal atau informal(santai), serta topik pembicaraan.
Sedangkan bahasa yang ‘benar’ adalah bahsa yang sesuai dengan kaidahnya, bentuk dan
strukturnya. Bahasa indonesia yang benar itulah Bahasa Indonesia baku seperti dalam buku
Tata Bahasa Baku, Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan atau Perum Balai Pustaka. Jadi maksud jadi masksud dari marilah
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar ialah ajakan untuk menggunakan
bahasa indonesia yang sesuai dengan kaidah dan pemakaian ragam bahasa yang serasi
dengan sasarannya. Dan maksud dari ajakan tersebut mengacu pada ungkapan bahsa
indonesia yang baik dan benar yang memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.
2. Menurut Tim PBSI dalam buku berjudul Bahasa Indonesia disebutkan bahwa bahasa
indonesia sebagai bahasa nasional memiliki fungsi :
a) Sebagai lambang kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial-budaya
yang mendasari rasa kebangsaan Indonesia. Melalui Bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia
menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikannya sebagai pegangan hidup.
Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan dikembangkan. Atas rasa
kebanggaan ini pula, pemakai bahasa ini senantiasa dibina. Dengan demikian, pembinaan
dan pengembangan Bahasa Indonesia adalah sebuah keniscayaan.
c) Sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku bangsa yang
memiliki latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu
kesatuan kebangsaan yang bulat. Di dalam hubungan ini, hahasa Indonesia
memungkinkan berbagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-
nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa dacrah vang bersangkutan. Malah lebih darn
itu, dengan bahasa nasional itu, orang Indonesia dapat meletakkan kepentingan nasional
jauh di atas kepentingan daerah dan golongan.
4. Menurut Tim PBSI dalam buku berjudul Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa Kalimat
efektif memiliki ciri-ciri seperti dibawah
Widjono Hs, (2005) membagi ciri-ciri kalimat efektif atas 5 bagian. Lima ciri tersebut
adalah: keutuhan, kesejajaran, kefokusan, kehematan, kecermatan dan kesantunan, serta
kevariasian.
1. Keutuhan
Keutuhan atau kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna
kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya kemungkinan salah.
Misalnya:
Kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan makna.
Kalimat tersebut seharusnya:
2. Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten.Misalnya:
pertama kesatuan, kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, kedua pertanian, perikanan,
perkebunan, perdamaian,ketiga mengerjakan, membawakan, nenertawakan, keempat,
diangkat, dijinjing, ditentang, dan dipukul.
Misalnya:
a) Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya.(salah)
Scharusnya:
a) Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui sebelumnya.
2) Mengajukan topik,
3) Melaporkan rencana kepada ketua jurusan, dan
Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak
efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.
Contoh:
a) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uangkuliah.(Salah)
Contoh:
a) Kami tidak membuat tugas. Sehingga kami dilarang mengikuti kuliah..
b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.
3. Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahamimaksudnya.
Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap maknanya. Hal ini sangatmemungkinkan
menghambat komunikasi.
Contohnya:
a) Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk holtikultura ini (tidak efektif)
produk. (efektif)
4. Kehematan
Untuk menjamin kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang
tidak mendukung kalimat harus dihindarkan. Untuk itu hindarilah hal-hal berikut:
1) Subjek ganda, misalnya: Hasil penelitian itu saya sudah baca.
Kalimat singkat bukan berarti harus pendek-pendek. Akan tetapi, kalimat harus
menggunakan unsur kalimat yang benar-benar berfungsi dan menghilangkan kata atau
ungkapan yang tidak mendukung makna.
Contoh:
Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja (benar namun tidak
singkat)
a) Kecermatan
Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. Pilihan bukan karena
enak didengar atau merdu ketika diucapkan melainkan daya ekspresinya yang eksak (pasti).
Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang hampir sama maknanya. Bahkan, seringkali
dianggap sebagai kata yang bersinonim. Akan tetapi, hanya satu yang paling tepat
mengungkapkan maksud secara cermat.
Misalnya:
Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (salah dan tidak cermat)
Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal , jika menggunakan ialah kalimat
itu kata manusia disertai sinonim.
Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk kata, pemakaian kata
berimbuhan, dan tanda baca.
Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah.
(salah)
Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah.
(benar)
b) Kesantunan
Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang diekspresikan dapat
mengembangkan suasana yang baik, hubungan yang harmonis, dan keakraban. Kalimat
yang baik dan santun ditandai sifat-sifat: singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit.
Perhatikan contoh berikut:
Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan dua kali seminggu. (salah)
6. Kevariasian
Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan
variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan
salah pemahaman atau salah komunikasi.
I) Kalimat Berimbang (dalam kalimat majemuk setara)
Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka belajar di sekolah
2) Kalimat Melepas yaitu melepas (mengubah) fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif
dengan klausa utama (pertama) menjadi klausa sematan, dalam kalimat berikut ini menjadi
anak kalimat keterangan waktu.
Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka belajar di sekolah
3) Kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan (anak kalimat) pada posisi awal
dan klausa utama di bagian akhir. Ketika ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang
tua mereka bekerja di perusahaan.
7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini.
1.Waktu dan tempat kami persilakan.
2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.
5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
a. Bapak Menteri kami persilakan.
8. Ketepatan Diksi
Kecermatan diksi mempermasalahkan penempatan kata. Setiap kata harus mengungkapkan
pikiran secara tepat. Untuk iu, penulis harus membedakan kata yang hampir bersinonim,
struktur idiomatik, kata yang berlawanan makna, ketepatan dan kesesuaian.
9. Ketepatan Ejaan
Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitaspenyajian data.
Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal,
misalnya: la membayar dua puluh lima ribuan. (Maksudnya:dua-puluh-lima-ribuan = 25 x
Rp1.000,00 atau dua-puluh-lima-ribuan seratus ribu= 20 x Rp5.000,00).Penggunaan tanda
baca, misalnya: Paman kami belum menikah.Bandingkan dengan: Paman, kami belum
menikah atau Paman kami, belum menikah atau Paman, kami, belum menikah
5. Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mewakili gagasan, ide,
perasaan dan lain sebagainnya. Dengan tujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh pembaca atau pendengar tanpa menimbulkan persepsi yang berbeda.
Didalam pemilihan kata ini kemampuan seseorang dalam mengutarakan apa yang ingin
disampaikan diuji dalam menguasai sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata dari
bahasa yang digunakan. Adapun yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosakata suatu
bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. Hal inilah yang menyebabkan
diksi sangat penting dalam bahasa indonesia. Karena menyangkut kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi dimana komunikasi memiliki komponen bahasa didalamnya. Dan
pemilihan kata atau diksi dalam berkomunikasi sangatlah penting.
Untuk soal no. 6 s.d. 10, perbaikilah kalimat berikut menjadi kalimat efektif dan berikan
alasannya.
1. Para mahasiswa-mahaiswa Pendidikan Kimia mengikuti ujian. (salah)
Para mahasiswa Pendidikan Kimia mengikuti ujian.(benar)
Mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Kimia mengikuti ujian.(benar)
Alasannya: karena kalimat yang salah terdapat pengunaan kata yang boros yaitu “Para
mahasiswa-mahasiswa” jika sudah menggunakan para yang artinya jamak maka
kata’mahasiswa’ tidak perlu lagi untuk diulang cukup dengan “Para mahasiswa” saja.
2. rahmatnya
rahmat-Nya