Anda di halaman 1dari 11

UTS Bahasa Indonesia

Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi

Nama : Wahyu Nis Rina


Nim : A1C119015

Kelas : Reguler C 2019

Untuk soal no. 1 s.d. 5 jawablah dengan tepat


1. Jelaskan maksud marilah kita menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
2. Uraikanlah fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
3. Mengapa bahasa lisan masih belum dibakukan?
4. Uraikanlah ciri-ciri kalimat efektif!
5. Mengapa diksi dalam bahasa Indonesia penting?
Untuk soal no. 6 s.d. 10, perbaikilah kalimat berikut menjadi kalimat efektif dan berikan
alasannya.

6. Para mahasiswa-mahaiswa Pendidikan Kimia mengikuti ujian.


7. Agung memelihara burung perkutut.
8. Kebenaran dari pada kata-katanya masih diragukan.
9. Hermina menceritakan tentang pengalamannya di Danau Toba.
10. Widy membukakan pintu untuk pacarnya.

Untuk soal no. 11 s.d. 15, tulislah sesuai EBI.


11. tuhan yang maha besar
12. rahmatnya
13. prof dr prima setiawan msc
14. bapak naik hajji tahun ini ke mekah
15. HUT Ajeng ke XVII
*Jawaban dapat anda ketik di bawah

Jawab
Untuk soal no. 1 s.d. 5 dijawab dengan tepat,
1. Maksud dari bahasa indonesia yang baik dan benar yaitu,dilihat dari pengertian berbahasa
yang ‘baik’ adalah berbahasa sesuai dengan lingkungan bahasa itu digunakan. Lingkungan
yang dimaksud; orang yang berbicara, orang yang diajak berbicara, dan situasi
pembicaraan, apakah situasi itu formal atau informal(santai), serta topik pembicaraan.
Sedangkan bahasa yang ‘benar’ adalah bahsa yang sesuai dengan kaidahnya, bentuk dan
strukturnya. Bahasa indonesia yang benar itulah Bahasa Indonesia baku seperti dalam buku
Tata Bahasa Baku, Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan atau Perum Balai Pustaka. Jadi maksud jadi masksud dari marilah
menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar ialah ajakan untuk menggunakan
bahasa indonesia yang sesuai dengan kaidah dan pemakaian ragam bahasa yang serasi
dengan sasarannya. Dan maksud dari ajakan tersebut mengacu pada ungkapan bahsa
indonesia yang baik dan benar yang memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran.

2. Menurut Tim PBSI dalam buku berjudul Bahasa Indonesia disebutkan bahwa bahasa
indonesia sebagai bahasa nasional memiliki fungsi :
a) Sebagai lambang kebangsaan, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial-budaya
yang mendasari rasa kebangsaan Indonesia. Melalui Bahasa nasionalnya, bangsa Indonesia
menyatakan harga diri dan nilai-nilai budaya yang dijadikannya sebagai pegangan hidup.
Atas dasar kebanggaan ini, bahasa Indonesia dipelihara dan dikembangkan. Atas rasa
kebanggaan ini pula, pemakai bahasa ini senantiasa dibina. Dengan demikian, pembinaan
dan pengembangan Bahasa Indonesia adalah sebuah keniscayaan.

b) Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia dijunjung tinggi, di samping


lambang Negara lain seperti bendera. Di dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia
memiliki identitasnya sendiri, schingga ia serasi dengan lambing kebangsaan Indonesia
yang lain. Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya sendiri hanya apabila masyarakat
pemakainya membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga ia bersih dari
unsur-unsur bahasa lain, terutama Bahasa asing seperti bahasa Inggris, yang tidak benar-
benar diperlukan.

c) Sebagai alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan berbagai suku bangsa yang
memiliki latar belakang sosial budaya dan bahasa yang berbeda-beda ke dalam satu
kesatuan kebangsaan yang bulat. Di dalam hubungan ini, hahasa Indonesia
memungkinkan berbagai suku bangsa itu mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang
bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-
nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa dacrah vang bersangkutan. Malah lebih darn
itu, dengan bahasa nasional itu, orang Indonesia dapat meletakkan kepentingan nasional
jauh di atas kepentingan daerah dan golongan.

d) Sebagai perhubungan antaradaerah dan antarbudaya. Berkat adanya bahasa nasional,


orang Indonesia dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa, schingga
kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latarbelakang sosial budaya dan bahasa tidak
perlu dikhawatirkan,
3. Menurut azul(2012) Bahasa lisan merupakan bahasa yang diungkapkan melalui media
lisan dan bahsa lisan merupakan bahasa primer yang erat kaitannya dengan interaksi
seharihari manusia, terkait dengan ruang dan waktu sehingga situasi penggungkapan dapat
membantu pemahaman. Bahasa lisan lebih ekspresif dimana mimik, intonasi dan gerakan
tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
Berikut merupakan ciri-ciri dari bahsa lisan:
a) Langsung, dalam berkomunikasi , seseorang diharapkan dapat bertemu langsung
dengan orang yang diajak bicara.
b) Tidak terikat ejaan bahasa indonesia, tetapi terikat situasi pembicaraan, dalam
berkomunikasi, seseorang diharapkan mengetahui situasi dan kondisi dan
menggunakan bahasa sehari-hari dengan orang yang diajak bicara.
c) Tidak Efektif, dalam berkomunikasi, seseorang terkadang menggunakan bahasa
sehari-hari sehingga banyak menggunakan kalimat yang bersifat bassa-basi dengan
orang yang diajak bicara.
d) Kalimat pendek-pendek , terputus-putus dan tidak lengkap, dalam berkomunikasi,
seseorang kadang menggunakan basa yang menurut orang lain sudah mengetahui
maksudnya.
e) Lagu kalimat situasional, dalam berkomunikasi, seseorang terkadang harus mengerti
situasi yang ada demgan orang yang diajak bicara atau keadaan sekitarnya.
Berdasarkan pengertian dan ciri-ciri bahasa lisan diatas serta ditinjau dari pengertian kata
baku yaitu kata yang sudah benar dengan aturan atau ejaan kaidah bahasa indonesia dan
bersumber utama dari bahasa yaitu dari KBBI. Untuk bahasa lisan merupakan bahasa yang
kata-katanya digunakan dalam kehidupan sehari hari, dan hal ini sama dengan perngertian
kata tidak baku, sehingga dengan beragamnya bahasa lisan dalam kehidupan sehari-hari
dan semakin bertambahnya bahasa baru seiring berjalannya waktu maka hal itu menurut
saya yang menyebabkan Bahasa lisan hingga saat ini belum dibakukan.

4. Menurut Tim PBSI dalam buku berjudul Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa Kalimat
efektif memiliki ciri-ciri seperti dibawah

Widjono Hs, (2005) membagi ciri-ciri kalimat efektif atas 5 bagian. Lima ciri tersebut
adalah: keutuhan, kesejajaran, kefokusan, kehematan, kecermatan dan kesantunan, serta
kevariasian.

1. Keutuhan
Keutuhan atau kesatuan kalimat ditandai oleh adanya kesepadanan struktur dan makna
kalimat. Kalimat secara gramatikal mungkin benar, tetapi maknanya kemungkinan salah.
Misalnya:

Saya saling memaafkan. (salah)


Rumput makan sapi dikebun guru saya. (salah)

Kalimat itu salah karena tidak adanya kesepadanan struktur dan makna.
Kalimat tersebut seharusnya:

Kami saling memaafkan, (benar)


Sapi makan rumput di kebun guru saya. (benar)

2. Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan secara konsisten.Misalnya:
pertama kesatuan, kemakmuran, kedamaian, kesejahteraan, kedua pertanian, perikanan,
perkebunan, perdamaian,ketiga mengerjakan, membawakan, nenertawakan, keempat,
diangkat, dijinjing, ditentang, dan dipukul.

Misalnya:
a) Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah diketahui sebelumnya.(salah)

b) Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:


1) Pertemuan dengan penasesihat akademis,
2) Mengajukan topik,

3) Melapor kepada ketua jurusan, dan


4) Bertemu pembimbing. (salah)

Scharusnya:
a) Polisi segera menangkap pencuri itu karena sudah mengetahui sebelumnya.

b) Penulis skripsi harus melakukan langkah-langkah:


1) Menemui penasehat akademis,

2) Mengajukan topik,
3) Melaporkan rencana kepada ketua jurusan, dan

4) Menemui pembimbing. (benar)


Untuk menyatakan kesejajaran ada juga yang mengistilahkan dengan kesepadanan.
Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang
dipakai. Kesepadanan kalimat ini diperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan
kepaduan pikiran yang baik.

Kesepadanan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


A. Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat dengan jelas.

Ketidakjelasan subjek atau predikat suatu kalimat tentu saja membuat kalimat itu tidak
efektif. Kejelasan subjek dan predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan
menghindarkan pemakaian kata depan di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang,
mengenai, menurut, dan sebagainya di depan subjek.

Contoh:
a) Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uangkuliah.(Salah)

b) Semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus membayar uang kulian.(Benar)

B. Tidak terdapat subjek yang ganda


Contoh:
a) Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen.

b) Soalt itu saya kurang jelas.

Kalimat-kalimat itu dapat diperbaiki dengan cara berikut.


a) Dalam menyusun laporan itu, saya dibantu oleh para dosen.

b) Saat itu bagi saya kurang jelas.

C. Kalimat penghubung intrakalimat tidak dipakai pada kalimat tunggal

Contoh:
a) Kami tidak membuat tugas. Sehingga kami dilarang mengikuti kuliah..

b) Kakaknya membeli sepeda motor Honda. Sedangkan dia membeli sepeda motor
Suzuki.

3. Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar mudah dipahamimaksudnya.
Jika tidak, makna kalimat akan sulit ditangkap maknanya. Hal ini sangatmemungkinkan
menghambat komunikasi.
Contohnya:
a) Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk holtikultura ini (tidak efektif)

Produk holtikutura ini sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitasnya (efektif)


b) Pandai bergaul, pandai berbicara, dan pandai membujuk orang adalah modal

utama pemasaran produk. (tidak efektif)


Pandai bergaul, berbicara, dan membujuk orang adalah modal utama pemasar

produk. (efektif)

4. Kehematan
Untuk menjamin kalimat, setiap unsur kalimat harus berfungsi dengan baik, unsur yang
tidak mendukung kalimat harus dihindarkan. Untuk itu hindarilah hal-hal berikut:
1) Subjek ganda, misalnya: Hasil penelitian itu saya sudah baca.

Seharusnya, Saya sudah membaca hasil penelitian itu.


2) Penajaman kata yang sudah berbentuk jamak, misalnya:

data (jamak) - data-data (jamak)


Fakta (jamak) fakta-fakta (jamak)
Mengambili buku-buku - mengambili buku atau mengambil buku-buku

Mengambili (jamak), buku-buku (jamak)


3) Menggunakan Bentuk Singkat

Kalimat singkat bukan berarti harus pendek-pendek. Akan tetapi, kalimat harus
menggunakan unsur kalimat yang benar-benar berfungsi dan menghilangkan kata atau
ungkapan yang tidak mendukung makna.

Contoh:
Pimpinan memberikan peringatan kepada karyawan agar rajin bekerja (benar namun tidak
singkat)

Pimpinan memperingatkan karyawan agar rajin bekerja (benar dan singkat)


Meskipun benar, kalimat ini dapat dibuat lebih singkat dengan mengubah memberikan
peringatan menjadi memperingatkan.

Perhatikan kata-kata berikut ini:


Memberikan teguran- menegur
Mengambil tindakan - menindak

Memberikan peringatan- memperingatkan


4) Menggunakan bentuk kata aktif dan bertenaga:

la berdiri lalu pergi (aktif tetapi kurang bertenaga)


la bangkit lalu pergi (aktif dan bertenaga)

Mereka memperhatikan penjahat itu (aktif tetapi kurang bertenaga)


Mereka mengamati penjahat itu (aktif dan bertenaga)

5. Kecermatan dan Kesantunan


Kecermatan dan kesantunan terkait dengan ketepatan memilih kata, sehingga
menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan emosional pembaca atau pendengar.
Kalimat dikatakan baik jika pesan yang disampaikan dapat diterima oleh orang lain. Santun
mengandung makna halus, baik, dan sopan.

a) Kecermatan
Kecermatan kata dalam kalimat ditentukan ketepatan pilihan kata. Pilihan bukan karena
enak didengar atau merdu ketika diucapkan melainkan daya ekspresinya yang eksak (pasti).
Banyak kata dalam bahasa Indonesia yang hampir sama maknanya. Bahkan, seringkali
dianggap sebagai kata yang bersinonim. Akan tetapi, hanya satu yang paling tepat
mengungkapkan maksud secara cermat.
Misalnya:

Manusia ialah makhluk yang berakal budi. (salah dan tidak cermat)
Kata ialah harus diikuti sinonim, bukan definisi formal , jika menggunakan ialah kalimat
itu kata manusia disertai sinonim.

Manuasia adalah makhluk yang berakal budi. (benar dan cemat)


Manusia ialah orang. (benar dan cermat)

Selain itu, kecermatan kalimat menyangkut ketepatan bentuk kata, pemakaian kata
berimbuhan, dan tanda baca.
Karena sudah diketahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah.
(salah)

Karena sudah mengetahui sebelumnya, mahasiswa itu dapat menjawab tes dengan mudah.
(benar)
b) Kesantunan
Kesantunan kalimat mengandung makna bahwa gagasan yang diekspresikan dapat
mengembangkan suasana yang baik, hubungan yang harmonis, dan keakraban. Kalimat
yang baik dan santun ditandai sifat-sifat: singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit.
Perhatikan contoh berikut:
Sebagaimana telah ditetapkan, pekerjaan itu biasanya dikerjakan dua kali seminggu. (salah)

Aspek lain yang perlu dipertimbangkan ialah segi hubungan masyarakat.(salah)


Sebagaimana telah diterapkan, pekerjaan itu biasanya dilakukan dua kali seminggu. (benar)

Telah ditetapkan bahwa pekerjaan itu dua kali seminggu (benar)

6. Kevariasian
Kevariasian kalimat dapat dilakukan dengan variasi struktur, diksi, dan gaya asalkan
variasi tersebut tidak menimbulkan perubahan makna kalimat yang dapat menimbulkan
salah pemahaman atau salah komunikasi.
I) Kalimat Berimbang (dalam kalimat majemuk setara)

Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan, dan ketiga anak mereka belajar di sekolah
2) Kalimat Melepas yaitu melepas (mengubah) fungsi klausa kedua dari klausa koordinatif
dengan klausa utama (pertama) menjadi klausa sematan, dalam kalimat berikut ini menjadi
anak kalimat keterangan waktu.

Kedua orang tuanya bekerja di perusahaan ketika ketiga anak mereka belajar di sekolah
3) Kalimat berklimaks yaitu menempatkan klausa sematan (anak kalimat) pada posisi awal
dan klausa utama di bagian akhir. Ketika ketiga anak itu belajar di sekolah, kedua orang
tua mereka bekerja di perusahaan.

7. Kelogisan
Yang dimaksud dengan kelogisan ialah bahwa ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan
penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku. Perhatikan kalimat di bawah ini.
1.Waktu dan tempat kami persilakan.
2. Untuk mempersingkat waktu, kami teruskan acara ini.

3. Haryanto Arbi meraih juara pertama Jepang Terbuka.


4. Hermawan Susanto menduduki juara pertama Cina Terbuka.

5. Mayat wanita yang ditemukan itu sebelumnya sering mondar-mandir di daerah tersebut.
Kalimat itu tidak logis (tidak masuk akal). Yang logis adalah sebagai berikut.
a. Bapak Menteri kami persilakan.

b. Untuk menghemat waktu, kami teruskan acara ini.


c. Haryanto Arbi meraih gelar juara pertama Jepang Terbuka.

d. Hermawan Susanto menjadi juara pertama Cina Terbuka.

8. Ketepatan Diksi
Kecermatan diksi mempermasalahkan penempatan kata. Setiap kata harus mengungkapkan
pikiran secara tepat. Untuk iu, penulis harus membedakan kata yang hampir bersinonim,
struktur idiomatik, kata yang berlawanan makna, ketepatan dan kesesuaian.

9. Ketepatan Ejaan
Kecermatan menggunakan ejaan dan tanda baca dapat menentukan kualitaspenyajian data.
Sebaliknya, kesalahan ejaan dapat menimbulkan kesalahan komunikasi yang fatal,
misalnya: la membayar dua puluh lima ribuan. (Maksudnya:dua-puluh-lima-ribuan = 25 x
Rp1.000,00 atau dua-puluh-lima-ribuan seratus ribu= 20 x Rp5.000,00).Penggunaan tanda
baca, misalnya: Paman kami belum menikah.Bandingkan dengan: Paman, kami belum
menikah atau Paman kami, belum menikah atau Paman, kami, belum menikah

5. Diksi merupakan pemilihan kata yang tepat dan sesuai untuk mewakili gagasan, ide,
perasaan dan lain sebagainnya. Dengan tujuan agar pesan yang disampaikan dapat diterima
dengan baik oleh pembaca atau pendengar tanpa menimbulkan persepsi yang berbeda.
Didalam pemilihan kata ini kemampuan seseorang dalam mengutarakan apa yang ingin
disampaikan diuji dalam menguasai sejumlah besar kosakata atau perbendaharaan kata dari
bahasa yang digunakan. Adapun yang dimaksud perbendaharaan kata atau kosakata suatu
bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa. Hal inilah yang menyebabkan
diksi sangat penting dalam bahasa indonesia. Karena menyangkut kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi dimana komunikasi memiliki komponen bahasa didalamnya. Dan
pemilihan kata atau diksi dalam berkomunikasi sangatlah penting.
Untuk soal no. 6 s.d. 10, perbaikilah kalimat berikut menjadi kalimat efektif dan berikan
alasannya.
1. Para mahasiswa-mahaiswa Pendidikan Kimia mengikuti ujian. (salah)
Para mahasiswa Pendidikan Kimia mengikuti ujian.(benar)
Mahasiswa-mahasiswa Pendidikan Kimia mengikuti ujian.(benar)
Alasannya: karena kalimat yang salah terdapat pengunaan kata yang boros yaitu “Para
mahasiswa-mahasiswa” jika sudah menggunakan para yang artinya jamak maka
kata’mahasiswa’ tidak perlu lagi untuk diulang cukup dengan “Para mahasiswa” saja.

2. Agung memelihara burung perkutut.(salah)


Agung memelihara perkutut(benar)
Alasannya: karena kata “burung perkutut” merupakan bentuk pengunaan kata yang tidak
efektif, dimana ‘burung’ adalah superordinat dan ‘perkutut’ adala hiponim. Pemakaian
‘perkutut’ saja sudah pasti bermaksud burung bukan ‘ikan perkutut’, bukan ‘ serangga
perkutut’ dan lain sebagainnya.

3. Kebenaran dari pada kata-katanya masih diragukan.(salah)


Kebenaran dari kata-katanya masih diragukan(benar)
Alasannya: karena penggunaan kata’dari pada’ dalam sebuah kalimat merupakan
pemborosan kata. Jadi cukup menggunakan kata ‘dari’ tidak perlu menggunakan
kata’pada’.

4. Hermina menceritakan tentang pengalamannya di Danau Toba.(salah)


Hermina menceritakan pengalamannya di Danau Toba.(benar)
Alasannya: masih tentang penghematan kata, penggunaan kata’tentang’ atau kata
penghubung dalimat kalimat diatas tidak diperlukan, karena kata’menceritakan’ sudah
mengandung makna mengenai kejadian/peristiwa. Dalam hal ini yang diceritakan adalah
pengalamannya. Maka dari itu kata’tentang’ tidak perlu digunakan.

5. Widy membukakan pintu untuk pacarnya.(salah)


Widy membuka pintu untuk pacarnya.(benar)
Alasannya: imbuhan –kan pada kata membukakan tidak tepat digunakan pada kalimat
diatas, karena bermakna untuk siapa pintu tersebut dibuka, dan pada akhir kalimat telah
dijelaskan pada kata ‘pacar-nya’ jadi imbuhan –nya pada akhir kalimat telah mewakilkan
makna dari imbuhan –kan .
Untuk soal no. 11 s.d. 15, tulislah sesuai EBI.

1. tuhan yang maha besar


Tuhan Yang Maha Besar

2. rahmatnya
rahmat-Nya

3. prof dr prima setiawan msc


Prof. Dr. Prima Setiawan, M.Sc

4. bapak naik haji tahun ini ke mekah


Bapak naik haji tahun ini ke Mekah

5. HUT Ajeng ke XVII


HUT Ke-17 Ajeng

Anda mungkin juga menyukai